Jurnal 2
Jurnal 2
Jurnal 2
[Antioxidant Activity Test of Purnajiwa (Kopsia arborea Blume.) Fruit Extract With
Various Solvents]
1)
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta, Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Telp. 0451- 422611
ABSTRACT
Antioxidant activity of Purnajiwa (Kopsia arborea Blume.) fruit has been investigated.The fruit was
extracted by various solvents such as n-hexane, ethyl acetate, and ethanol. The aim of the research
is to define a class of compounds and antioxidant activity. The compounds test was conducted by the
phytochemical method. The results showed that the purnajiwa fruit extract is classified as secondary
metabolites of flavonoids, saponins, tannins, alkaloids, and steroids. The antioxidant activity was
tested by DPPH method and the amount of antioxidant activity was characterized by IC 50 values. The
result indicated that the antioxidant activity (IC50) for n-hexane, ethyl acetate, and ethanol solvents is
3524.05 ppm, 316.09 ppm, and 154.89 ppm respectively.
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian tentang uji aktivitas antioksidan ekstrak buah purnajiwa (Kopsia arborea
Blume.) dengan berbagai pelarut, yaitu n-heksan, etil asetat dan etanol. Tujuannya adalah untuk
menentukan kelompok senyawa dan aktivitas antioksidannya. Uji kelompok senyawa dilakukan
dengan metode fitokimia. Hasil uji menunjukkan bahwa dalam ekstrak buah purnajiwa terdapat
senyawa metabolit sekunder dari jenis senyawa flavonoid, saponin, tanin, alkaloid dan steroid. Uji
aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH dan besarnya aktivitas
antioksidan ditandai dengan nilai IC50. Aktivitas antioksidan (IC50) berdasarkan tiga jenis pelarut yang
digunakan untuk mengekstrak yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol masing-masing adalah 3524,05
ppm, 316,09 ppm dan 154,89 ppm.
apa yang terekstrak. Jenis pelarut dipilih evaporator, pipet volum, sendok zat,
berdasarkan sifat kepolaran senyawa cawan petri, corong kaca, gelas kimia,
metabolit sekunder, yaitu senyawa polar gelas ukur, spektrofotometri UV-Vis (
akan larut dalam pelarut polar, misalnya UNICO 1100 RS Spectrofotometer), kuvet,
air dan pelarut non-polar melarutkan dan alat-alat gelas yang umum digunakan
senyawa non-polar, misalnya n-heksana dalam laboratorium kimia.
dan eter (Gritter dalam Putranti, 2013).
Prosedur Penelitian
Hasil uji aktivitas antioksidan yang
Pengolahan Buah Purnajiwa
dilakukan oleh Lisnawati (2014),
Buah purnajiwa yang diperoleh
menunjukkan bahwa tingkat kepolaran
dipisahkan dari bijinya, kemudian diiris
pelarut sangat berpengaruh terhadap
tipis-tipis dan dikering anginkan. Setelah
aktivitas antioksidan yang diperoleh.
kering, buah purnajiwa yang telah di iris-
Aktivitas antioksidan tertinggi diperoleh
iris dihaluskan menggunakan blender dan
dari ekstraksi menggunakan pelarut polar
di ayak dengan ayakan 60 mesh, tepung
(85,95%), semi polar (74,49%) dan pelarut
kemudian disimpan untuk digunakan pada
non polar (51,82%). Berdasarkan data
prosedur selanjutnya.
tersebut, dalam penelitian inidigunakan
Ekstraksi Tepung Buah Purnajiwa
pelarut pelarut etanol, etil asetat dan n- dengan Berbagai Pelarut
heksan. Tepung buah purnajiwa sebanyak
METODE PENELITIAN 50 gram ditambahkan 500 ml pelarut n-
Bahan dan Peralatan heksan, kemudian dibiarkan selama 48
Bahan yang digunakan dalam jam. Setelah itu filtratnya dipisahkan.
penelitian ini adalah buah Purnajiwa Perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali
masak berwarna ungu kehitaman yang pengulangan. Kemudian residu
diperoleh dari Kecamatan Sausu, dikeringkan dan diekstrak kembali dengan
Kabupaten Parigi Moutong. Bahan lain 500 ml pelarut etil asetat dan dibiarkan
sebagai bahan pengekstrak dan bahan selama 48 jam, selanjutnya filtrat
kimia untuk analisis yaitu n-heksan teknis, dipisahkan. Perlakuan ini dilakukan
etil asetat teknis, etanol teknis, HCl pekat, sebanyak 3 kali pengulangan. Residu
H2SO4 pekat, serbuk magnesium, kembali dikeringkan dan diekstrak dengan
anhidrida asetat, klorofom, FeCl3 5%, 500 ml pelarut etanol dan dibiarkan
DPPH, vitamin C, aluminium foil, tisu, dan selama 48 jam, lalu filtrat dipisahkan.
kertas saring. Perlakuan ini dilakukan sebanyak 3 kali
Peralatan yang digunakan terdiri pengulangan.Masing-masing filtrat yang
atas blender, ayakan 60 mesh, talam diperoleh kemudian dipekatkan dengan
aluminium, neraca analitik, rotary menggunakan rotary vakum evaporator.
dengan menggunakan nilai IC50 (Inhibition dimaksud yaitu terjadi perubahan warna
Concentration 50%). IC50 adalah bilangan pada saat pengujian golongan senyawa
radikal sebesar 50%. Nilai IC50 masing- Hasil uji golongan senyawa yang
inhibisi yang dinyatakan sebagai sumbu y pelarut semi-polar (etil asetat) dan pelarut
% Inhibisi
dan alkaloid. polar. 4 Y = 0,0131x + 3,8349
3 R² = 0,9362
Berdasarkan hasil yang diperoleh
2
menunjukkan bahwa pada penggunaan
1
pelarut semi polar dan polar lebih banyak
0
teridentifikasi golongan senyawa metabolit 10 30 50 70 90
sekunder dibandingkan pada penggunaan Konsentrasi (ppm)
% Inhibisi
y = 2.7618x + 4.9659
metode DPPH dengan spektrofotometri 10 R² = 0.9623
UV-Vis pada panjang gelombang
5
maksimum 517 nm. Besarnya aktivitas
antioksidan ditandai dengan nilai IC50, 0
10 30 50 70 90
yaitu konsentrasi larutan sampel yang
Konsentrasi (ppm)
dibutuhkan untuk menghambat 50 %
Gambar 2 Kurva Hubungan Konsentrasi
radikal bebas DPPH. Hasil Ekstrak Etil Asetat
Nilai IC50 pada masing – masing Terhadap Persentase Inhibisi.
14
dengan hasil penelitian terhadap keluarga
12 tumbuhan purnajiwa. Seperti yang
% Inhibisi