Anda di halaman 1dari 17

Modul Pemilihan CCTV

1. Modul 1 - Pengenalan Umum CCTV


Salah satu alat penunjang keamanan yang sering digunakan untuk memontoring suatu
kegiatan adalah kamera pengawas atau yang lebih dikenal dengan sebutan CCTV. CCTV atau
Closed Circuit Television merupakan kamera yang digunakan untuk mengintai, mengawasi
ataupun merekam keadaan suatu lokasi untuk keperluan keamanan, seperti jalan raya,
perkebunan, dan bangunan gedung yang bisa berupa perumahan, kantor, pabrik, bank, toko,
sekolah, dan lain-lain. Teknologi CCTV telah membuat evolusi jalan keamanan di sector publik
dan private. CCTV juga diperbolehkan oleh lingkungan hukum untuk menyelesaikan kriminalitas
di area, dimana camera CCTV dipasang. Sekarang ini, camera CCTV mudah diidentifikasi oleh
setiap orang. Banyak camera CCTV yang dipasang di langit-langit rumah, dinding atau atap
bangunan.

2. Modul 2 - Jenis – Jenis CCTV


2.1. IP Camera
Jika anda membutuhkan keamanan yang lumayan tinggi disuatu tempat yang penting
cobalah gunakan CCTV yang menggunakan IP dikameranya. IP Camera atau Internet
Protocol Camera pada dasarnya merupakan kamera video digital yang dapat
mengirimkan rekaman video melalui jaringan komputer dan dapat diakses melalui
perangkat yang tersambung ke internet. Tak hanya itu IP Camera juga memiliki
kelebihan lain karena mudah dipasang dan mempunyai kemampuan ekspansi yang
lebih fleksibel untuk menghubungkan kamera tambahan, sistem lain, serta aplikasi
penyimpanan. IP Camera juga dapat dipakai bersamaan dengan sistem CCTV untuk
menutupi titik-titik buta.

2.2. CCTV Analog


Jika anda membutuhkan sebuah keamanan dengan harga terjangkau dan juga mudah
dipasang gunakanlah CCTV tipe analog. CCTV analog adalah jenis kamera yang
merekam langsung sinyal analog camera sebagai gambar ke video tape recorder, CCTV
analog dapat mengirimkan rekaman video melalui kabel yang terhubung ke monitor.
Dan menyimpan rekaman tersebut ke media non-analog yaitu DVR (Digital Video
Recorder).

3. Modul 3 – Fitur Kamera


3.1. Tipe Kamera
Pilih CCTV sesuai dengan lokasi penempatannya apakah di dalam atau luar ruangan.
Kamera outdoor biasanya waterproof , weatherproof, dapat mereduksi cahaya
matahari, serta memiliki LED infrared yang lebih banyak dibandingkan dengan kamera
CCTV indoor. Sedangkan pada kamera CCTV indoor dilengkapi dengan infrared, dan
sudah dilengkapi teknologi ICR (IR CUT Filter) untuk menangkap gambar dalam keadaan
gelap atau sama sekali tidak ada cahaya.

3.2. Resolution
Resolusi adalah tingkat kedetailan pada suatu gambar atau video. Standar resolusi yang
baik adalah 1080p. Namun tentu kamera cctv harus dapat menyesuaikan situasi dan
kondisi untuk merekam foto atau video dalam resolusi yang tinggi.

3.3. Field of View


Field of view yaitu sebuah pilihan viewable area yang bisa diambil dari sebuah kamera
karena keterbatasan kamera dalam menangkap pemandangan yang akan difoto.
Perhatikan seberapa jauh sudut pandang yang dapat ditangkap kamera CCTV. Kamera
terbaik menawarkan sudut panjang setidaknya 120°.

3.4. Nightvision
Fitur ini memungkinkan untuk merekam gambar pada malam hari sehingga
memberikan proteksi selama dua puluh empat jam penuh.

3.5. Motion Detection


Fitur ini berfungsi untuk merekam segala pergerakan yang ada di depan kamera (orang,
mobil, dan lain-lain) dan hampir dimiliki berbagai merek ip camera cctv atau network
camera. Sistem pendeteksi gerakan ini dapat menganalisa frame video. Sensivitas
sistem pendeteksi gerakan ini dapat disesuaikan dengan kondisi yang ada.

3.6. Wide Dynamic Range (WDR)


Berfungsi untuk menyeimbangkan gelap-terang pada hasil rekaman supaya
mendapatkan hasil yang enak dipandang. Contohnya seperti saat kamera terkena
cahaya yang terang objek yang direkam akan menjadi gelap, begitulah cara kerja WDR
gelap-terang bekerja seimbang untuk mendapatkan hasil yang jelas untuk dilihat.
Ada juga fitur DWDR (Digital Wide Dynamic Range) yang merupakan versi lain dari WDR
yang mengubah gambar silau maupun bayangan hitam secara otomatis memiliki
tingkat kecerahan yang pas.

3.7. Digital Noice Reduction (DNR)


Digital noise merupakan efek yang dihasilkan dari penggunaan sensor kamera dalam
mengumpulkan cahay berupa bintik-bintik dan kesan kasar pada hasil rekaman. Fitur
DNR yang berfungsi untuk mengurangi bintik-bintik dan kesan kasar pada rekaman,
dengan cara menganalisa 2 gambar secara berurutan kemudian menghapus noise pada
gambar terakhir.
Ada 2 tipe DNR dalam menghasilkan rekaman tanpa noise, yaitu 2DNR dan 3DNR. 2DNR
hanya menghapus noise pada objek yang bergerak, sedangkan 3DNR dapat menghapus
noise pada objek bergerak dan tidak bergerak.

3.8. Automatic White Balance (AWB)


Fitur berfungsi untuk menghasilkan gambar yang jelas dan berkualitas meskipun dalam
kondisi minim cahaya atau maksimal cahaya. Kamera CCTV yang memiliki fitur ini
secara otomatis akan mengenali suhu dan temperatur cahaya dari wilayah yang
diawasinya.
Lampu bohlam yang berwarna kuning memiliki suhu yang berbeda dengan lampu neon
yang berwarna biru. Fitur AWB ini menerjemahkan warna cahaya kemudian
menghasilkan rekaman yang mudah untuk dilihat.
3.9. Infrared Cutfilter Removal (ICR)
Fitur ini berfungsi untuk menyaring penyerapan panas yang dihasilkan oleh gelombang
cahaya infrared. Penyerapan gelombang cahaya ini bertujuan untuk memberikan warna
yang tepat sesuai objek pada hasil rekaman kamera CCTV. Namun fitur ini hanya
berfungsi ketika situasi di sekitarnya dalam kondisi cukup cahaya.
Pada siang hari fitur ICR ini akan aktif dan memberikan warna pada hasil rekaman lebih
terang dan natural. Sedangkan pada malam hari yang minim cahaya, fitur ICR ini tidak
bekerja sehingga fitur mode hitam putih yang akan dihasilkan, meskipun begitu
kualitasnya tetap lebih tinggi sehingga jelas saat dilihat.

3.10. Sense Up
Sense up biasa juga disebut dengan shutter speed, merupakan penutup sensor pada
kamera. Saat merekam gambar, shutter ini akan terbuka selama beberapa waktu
sehingga sensor kamera dapat merekam cahaya yang masuk ke lensa kamera. Sense up
ini merupakan fitur yang memungkinkan pengguna untuk mengatur kecepatan
masuknya cahaya ke dalam kamera, sehingga rekaman yang dihasilkan memiliki
sensitivitas tinggi meskipun dalam kondisi minim cahaya.

3.11. Up The Coax


UTC atau kepanjangan dari Up The Coax merupakan teknologi yang baru diterapkan
pada kamera CCTV analog. UTC memungkinkan pengguna untuk mengatur OSD (On
Screen Display) kamera dari jarak jauh menggunakan UTC sirkuit terpadu. Fitur UTC ini
sudah tertanam pada kabel koaksikal, sehingga apabila ingin menggunakan fitur ini,
sinyal akan langsung mengirim melalui kabel koaksikal.

3.12. On Screen Display


OSD atau kepanjangan dari on screen display merupakan fitur pada kamera CCTV yang
digunakan untuk mengetahui parameter yang digunakan dalam menangkap gambar
rekaman suatu kamera CCTV. OSD ini biasanya digunakan dalam melakukan
penyesuaian setiap menu pada pengaturan kamera, dan diletakkan pada kabel kamera.
3.13. Charge Couple Device (CCD) & Complimentary Metal Oxide Semiconductor
(CMOS)
CCD dan CMOS merupakan dua fitur sensor penangkap cahaya pada kamera CCTV.
CMOS memiliki ukuran yang lebih kecil serta harga yang murah dibandingkan CCD,
sedangkan CCD merupakan fitur yang mempunyai sensitivitas terhadap cahaya paling
tinggi dibanding CMOS. Fitur CCD menghasilkan filter noise yang rendah sehingga
gambar yang dihasilkan lebih halus dan tidak berbintik-bintik.

3.14. Television Lines


TL biasa disebut dengan horizontal resolution, merupakan kerapatan garis vertikal pada
CCTV yang berguna untuk menampilkan gambar hasil rekaman pada layar. Semakin
besar TVL/TL, garis vertikal akan makin sempit dan rapat. Resolusi TVL dari CCTV akan
muncul apabila CCTV langsung terhubung ke monitor atau layar.

3.15. Varifocal
Verifocal adalah lensa yang mengatur besar kecil suatu objek. Fitur pada kamera CCTV
ini sangat berguna dalam memperbesar objek yang kurang jelas dan jauh, menjadi
seolah-olah dekat dan lebih jelas. Fitur ini juga memungkinkan Anda sebagai pengguna
untuk mengatur batas minimum dan maksimul fokus lensa.  Kamera dengan lensa
varifocal ini dapat digunakan pada kamera CCTV indoor maupun outdoor. Namun
kamera dengan lensa varifocal lebih mumpuni jika diletakkan di luar ruangan karena
memiliki ruang pantau yang cukup luas dan jauh dibandingkan di dalam ruangan. Jenis
lensaini memiliki panjang fokus yang dapat divariasi untuk memberikan gambar tepat
sesuai yang diinginkan. Tipe lensa ini mirip dengan lensa zoom manual, namun lensa
varifocal tidak bisa melakukan zoom tracking.

3.16. Focal Length


Focal length merupakan jarak fokus pada pusat potik lensa dengan gambar yang
terekam pada sensor kamera. Jarak fokus ini dinyatakan dalam satuan milimeter dan
diberi lambang f. Focal length ini juga berfungsi menentukan seberapa lebar sudut
pandang lensa kamera CCTV. Semakin pendek, maka jangkauan lensa kamera akan
semakin lebar dan menghasilkan ruang lingkup yang luang. Sedangkan semakin pendek
focal length, maka semakin sempit ruang lingkup lensa kamera dalam merekam
gambar. Lensa dengan focal length yang pendek biasanya disebut dengan lensa wide
angle, sedangkan lensa dengan focal length yang panjang biasanya disebut sebagai
lensa tele.

3.17. IR Distance
IR Distance atau disebut infrared distance merupakan singkatan untuk mengukur jarak
jangkauan inframerah pada kamera CCTV. IR Distance ini berfungsi menangkap gambar
pada lingkungan minim cahaya tempat CCTV merekam, bahkan pada lingkungan tanpa
cahaya sama sekali. IR Distance ini sangat penting untuk menentukan sampai sejauh
mana kamera CCTV dapat menangkap objek pada malam hari.

3.18. Index Pretiection Rating


Index Protection Rating atau lebih dikenal dengan IP Rating merupakan kode
internasional yang digunakan untuk menilai ketahan kamera terhadap benda-benda di
luar seperti debu, air dan lain sebagainya. IP Rating pada kamera biasanya terdiri dari
dua angka, dimana angka pertama mewakili benda padat yang bersentuhan dengan
kamera, sedangkan angka kedua digunakan untuk mewakili benda cair yang ada di
kamera. Semakin besar angka IP Rating yang terdapat pada suatu kamera CCTV, maka
semakin kuat pertahan kamera CCTV tersebut terhadap benda asing yang ada di
sekitarnya.

3.19. Image Sensor


Image sensor merupakan alat pada kamera CCTV yang digunakan untuk menangkap
gambar yang terekam menjadi signal. Fungsi alat ini sama seperti fungsi retina pada
mata, yang dapat menangkap bayangan benda dan meneruskannya ke otak. Pada
sensor kamera atau sensor penangkap gambar, terdapat elemen gambar atau yang
disebut dengan pixel.
Sensor akan mengubah cahaya yang diterima menjadi elektron. Semakin kuat cahaya,
semakin banyak elektron yang terbentuk. Elektron akan diubah menjadi tegangan dan
diubah ke angka.

3.20. Automatic Gain Control


Fitur ini meningkatkan sinyal pada kamera CCTV apabila kondisi CCTV minim cahaya.
Cara kerja fitur ini mengatur kualitas gambat secara otomatis supaya mendapatkan
hasil rekaman yang sehingga tetap jelas saat dilihat hasil rekamannya. Fitur ini mampu
mengatur kecerahan walaupun rekaman yang diambil memiliki pencahayaan yang
berubah-ubah tiap detik.

3.21. Two Way Audio


Fitur ini memungkinkan anda untuk berkomunikasi dengan seseorang yang berada di
depan kamera anda ketika anda tidak berada di tempat, fitur ini dapat digunakan
dengan menggunakan aplikasi via handphone.

3.22. Face Recognition


Face recognition 3D dapat menangkap foto permukaan wajah manusia secara 3D.
Software ini mengenali bagian-bagian khusus pada wajah manusia, yakni jaringan otot
dan tulang wajah yang menonjol, seperti bentuk cekungan mata, hidung, dan dagu.
Face recognition 3D ini dapat mengenali wajah manusia dalam kegelapan dan dari
sudut pandang yang berbeda, hingga 90°.

3.23. People Counting


Fitur ini memungkinkan penghitungan jumlah orang yang ada di suatu area secara rinci
dan real-time. Misalnya pada bisnis retail yang memerlukan penghitungan orang
berbasis video untuk mendapatkan data pelanggan dan menganalisa perilaku
pelanggan yang datang ke lokasi mereka. Fitur ini juga dapat dimanfaatkan oleh
museum dan event organizer untuk memudahkan untuk melakukan perhitungan
statistik pengunjung.
3.24. Live Stream
Fitur ini yang biasa dikenal dengan cctv online memungkinkan kita untuk melihat hasil
tangkapan kamera secara langsung (real-time) dengan menyambungkan kamera CCTV
dengan laptop, komputer ataupun handphone.

4. Modul 4 – Instalasi dan Konfigurasi


4.1. Modul 4 – Alat Pendukung

4.1.1. Digital Video Recorder (DVR)

Sebagai penyimpan data visual untuk direkam


kemudian diubah menjadi video dan bisa dimunculkan
pada televisi atau monitor. Format file ekstensi untuk
hasil rekam beragam, GCIF, MPEG4 dan AVi, jadi Anda
mudah menentukan mana yang akan Anda gunakan,
dan umumnya kapasitas penyimpanan sekitar 100GB
lebih dan bisa diupgrade hingga 1 terabyte.

4.1.2. Network Video Recorder (NVR)


program software yang merekam video
menjadi format digital ke dalam disk drive,
USB flash drive, kartu memori SD atau
perangkat penyimpanan massal lainnya.
NVR tidak memiliki hardware video
capture yang khusus, tetapi perangkat
lunak ini biasanya dijalankan pada
perangkat dengan sistem operasi yang
sudah terpasang. Atau untuk mendukung peningkatan fungsionalitas, standar sistem
operasi Linux dan Windows digunakan dengan prosesor Intel standar dan software
manajemen video. NVR biasanya digunakan dalam sistem pengawasan video IP.

NVR adalah perangkat penyimpanan mandiri yang dapat digunakan pengguna untuk
merekam video secara bersamaan dari beberapa IP camera perlu menghidupkan
komputer. Perangkat ini mendukung kamera IP yang membuatnya menjadi solusi
keamanan yang ideal untuk rumah dan usaha kecil
4.1.3. Monitor

Sebagai perlengkapan pertama untuk melakukan


instalasi CCTV Camera adalah adalah sebuah monitor, jenis
monitor tak perlu istimewa apakan itu LCD atau CRT atau
tabung, sejauh memiliki koneksi kabel coaxial maka
monitor tersebut bisa digunakan. Dan untuk tampilan
visual, sebuah monitor ini tak hanya bisa menampilkan satu
kamera saja tetapi 2×2, 2×2 dan 4×4. Monitor berfungsi
sebagai alat yang menampilkan hasil rekaman dari CCTV
4.1.4. Adaptor dan Power Supply
Pada alat ini Anda bisa menggunakan jenis adapter
dan power supply apa saja dan merk apa saja, sejauh sesuai
dengan daya yang cocok dengan perangkat camera,
monitor dan sebagainya. Umumnya tegangan yang
digunakan untuk kamera pengintai ini adalah 12v DC, 24v
AC-DC. Fungsi utama power supply adalah memberi aliran
listrik untuk menghidupkan CCTV yang terpasang.

4.1.5. Kabel Coaxial

Kabel CCTV yaitu kabel coaxial menghubungkan setiap


kamera dengan DVR untuk pendistribusian data dari
kamera ke DVR. Kabel ini merupakan perantara sinyal
video yang direkam melalui kamera pengintai

4.1.6. Kabel Power


Untuk jenis kabel ini Anda bisa menyesuaikan daya yang
diperlukan oleh perangkat lain atau AC 220v ke adaptor
dan power supplay, hati-hati dan jangan terbalik. Untuk
jenis kabel Anda bisa menggunakan 2×1,5mm dan
3,25mm disertai dengan instalasi pipa high impact conduit agar lebih aman. Kabel power
berfungsi sebagai pendistribusi power/tenaga listrik dari power supply ke setiap kamera.

4.1.7. Konektor RF
Biasanya ini disebut sebagai bayonet neil concelman (BNC),
berfungsi sebagai penghubung antara CCTV Camera dengan Alat
perekam (DVR) atau langsung ke monitor. Sebagai daftar
perlengkapan CCTV Camera wajib ada saat instalasi tentu ini tak
kalah penting dengan alat lainnya.

4.1.8. Kabel UTP / STP


UTP dan STP adalah bagian dari kabel Twisted
Pair. Kabel UTP adalah kabel twisted pair yang
tidak memiliki lapisan pelindung terhadap
gangguan berupa interferensi medan listrik
(EMI) yang datang dari luar kabel.  Berbeda
dengan  kabel STP, kabel STP memiliki lapisan
pelindung terhadap gangguan interferensi.
Kabel UTP umumnya lebih murah dibandingkan
kabel STP dan paling sering digunakan di rumah
dan kantor. Kabel STP biasanya lebih banyak
dipakai pada lokasi-lokasi yang banyak terdapat gangguan interferensi dari medan listrik,
biasanya di pabrik-pabrik.

4.1.9. Konektor RJ 45
RJ atau registered jack adalah peralatan
yang biasanya ada pada jaringan yang dapat
mengatur pemasangan kepala konektor dan
urutan kabel. Alat tersebut mampu
menghubungkan 2 atau lebih telephone jack
ataupun computer networking.
Konektor RJ 45 merupakan konektor atau penghubung kabel ethernet yang biasanya
dipakai untuk jaringan. Konektor tersebut biasanya mempunyai ujung kabel UTP atau
unshielded twisted pair yang mampu menghubungkannya ke pemancar penerima atau
transceiver.
Konektor RJ 45 ini bisa dipakai pada topologi jaringan komputer LAN ataupun jaringan
komputer dengan tipe lain. Manfaat dari konektor RJ45 ini ialah untuk memudahkan
penggantian pesawat telepon atau bisa dipindah-pindah dengan aman dan mudah tanpa
takut terkena sengatan aliran listrik serta mampu menghubungkan konektor LAN dengan
sebuah pusat jaringan.

4.2. Pemasangan DVR


 Gunakan perangkat DVR (Digital Video Recorder) yang bisa membaca jenis
kamera CCTV yang ingin digunakan
 Buka baut casing DVR (Digital Video Recorder), pasang hardisk ditempat didalam
DVR dan sesuaikan harddisk dengan tempat baut yang ada didalam DVR

 Pasang kabel power dan kabel SATA dari harddisk ke DVR, setelah itu tutup
casing DVR
 Setelah pemasangan harddisk selesai saat penggunaan pertamanya diharapkan
untuk melakukan format harddisk terlebih dahulu. Sambungkan DVR ke suatu
monitor, buka menu pada DVR, pilih menu HDD, pilihlah Harddisk pada menu it
yang ingin diformat, setelah tekan tombol init atau format pada layer.
4.3. Pemasangan Kabel

1. Buka kabel coaxial


2. Kupas kabel coaxial yang berupa serabut perak

3. Pasang konektor tipe RG6 twist on type

4. Usahakan serabut yang melindugi konektor rata dengan dengan dasar konektor
5. Sambungkan kabel ke DVR
6. Buka kabel power CCTV
7. Kendorkan baut yang ada pada konektor
8. Masukkan kabel yang berwarna merah ke baut +
9. Masukkan kabel yang berwarna hitam ke baut –
10. Kencangkan kedua baut

11. Sambungkan ke CCTV

12. Ujung kabel yang satunya sambungkan ke power supply ke bagian 12v dengan cara
pemasangan yang sama seperti kabel ke konektor

4.4. Pemasangan Kamera Analog


 Pilihlah tempat yang ingin dipasangkan kamera CCTV
 Buatlah 2 lubang dengan jarak yang sesuai untuk tempat dudukan kamera
 Pasang dudukan dan baut ke lubang yang sudah dilubangi agar tidak terjatuh
 Letakkan kamera di dudukan
 Pasang kabel Coaxial dan dan DC 12v
 Kunci kamera dengan kunci dari bawaan CCTV

 Kupas kabel coaxial (yang memilki serabut di sekitarnya) dan sambungkan ke


konektor RG6 model ulir gunakan tang agar tersambung dengan kencang
(usahakan bagian dalam yang dilindungi serabut sejajar dengan dasar konektor
 Untuk pemasangan kabel DC12v kendurkan baut pada konektor dan masukkan
kabel merah baut positif (+) dan kabel hitam ke baut negative (–)
 Hubungkan kedua konektor ke DVR dan power supply

4.5. Pemasangan IP Kamera


 Sambungkan IP camera ke switch yang tersambung ke komputer
 Buka menu network and sharing center
 Buka menu change adapter settings
 Buka properties LAN
 Pilih (TCP/IPv4) dan buka properties nya
 Ganti IP menjadi static dengan menklik use the following IP address
 Masukkan IP yang digunakan untuk pada computer

 Install software IP installer


 Buka IP yang ada menu IP installer

 Sesuaikan IP dengan yang ada komputer tetapi bedakan angka yang ada
dibagian 4
 Klik set
 Untuk memastikan kamera sudah tersambung buka suatu browser dan buka
menu tools
 Buka tab security kemudian buka tab custom level
 Enable semua option pada submenu ActiveX controls and plugins
 Ketikkan IP address kamera

5. Modul 5 – Kelebihan dan Kekurangan


5.1. Kelebihan

5.1.1. Kamera Analaog


 Instalasi CCTV analog sangat mudah dilakukan
 Memiliki versi yang banyak mulai dari kamera, DVR, dan alat pendukung
lainnya
 Sangat murah untuk keamanan sebuah bisnis atau rumah
 Kualitas gambar CCTV analog lebih tajam dan gerakan tidak tampak kaku

5.1.2. IP Kamera
 Mendukung resolusi video lebih dari 1080p
 Mendukung POE (Power Over Ethernet) sehingga kabel untuk power, video,
suara hanya butuh 1 kabel LAN saja
 Tanpa NVR IP camera bisa berfungsi mandiri dan bisa diakses secara
wireless menggunakan handphone, network media lainnya
 Jumlah IP camera dapat ditambah tanpa harus menganti kabel LAN yang
lama
 Karena IP camera mendukung POE urusan kerapihan tidak berantakan

5.2. Kekurangan
5.2.1. Kamera Analog
 Instalasi kabel lebih rumit dari IP camera
 Harga kabel coaxial lebih mahal dan karena tidak mendukung POE urusan
kerapihan sangat berantakan
 Mudah terjadi interferensi pada system
 Peralatan yang digunakan sangat banyak
 Harus menyediakan kaset VHS yang banyak

5.2.2. IP kamera
 Penyadapan pada kamera sangat mudah
 Penggunaan bandwidth besar untuk menyimpan video
 Harga untuk IP camera lebih mahal dibandingkan kamera tipe analog
 rentan terhadap listrik yang tidak stabil

6. Summary
Jika anda ingin menggunakan CCTV dirumah atau tempat bisnis menengah kebawah
sebaiknya menggunakan CCTV analog karena tidak hanya harga lebih terjangkau, pemasangan
CCTV analog bisa dilakukan sendiri walaupun penggunaan kabelnya boros CCTV ini sangat bagus
untuk tempat seperti itu.r

Jika anda ingin menggunakan CCTV IP camera gunakan pada tempat yang membutuhkan
keamanan yang lumayan tinggi karena IP camera mendukung resolusi diatas 1080p, tapi
pemasangan IP camera sulit dilakukan bila anda tidak mengetahui penggunaan IP jadi
dibutuhkan teknisi untuk melakukan pemasangan. Walaupun begitu, penggunaan kabel pada IP
camera tergolong rapi karena mendukung POE dan bisa diakses secara wireless.

Anda mungkin juga menyukai