Anda di halaman 1dari 154

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

LANGKAH - LANGKAH KERJA

I. Penentuan Data Perencanaan Geometrik


II. Penentuan Trase Jalan
III. Menentukan Klasifikasi Medan
IV. Perhitungan Alinemen Horisontal
1. Menghitung dan merencanakan jenis tikungan
2. Menghitung kecepatan tikungan
3. Menghitung superelevasi tikungan
4. Menghitung pelebaran perkerasan tikungan
5. Menghitung jarak pandang
6. Menggambar tikungan dan superelevasi
V. Menggambar Profil Memanjang
VI. Perhitungan Alinemen Vertikal
1. Menghitung Alinemen Vertikal Cembung
2. Menghitung Alinemen Vertikal Cekung
VII. Perhitungan Tebal Perkerasan
1. Menghitung lintas harian rata-rata (LHR) awal umur rencana
2. Menghitung lintas harian rata-rata (LHR) akhir umur rencana
3. Menghitung angka ekivalen (E)
4. Menghitung lintas ekivalen permulaan (LEP)
5. Menghitung lintas ekivalen akhir (LEA)
6. Menghitung lintas ekivalen tegah (LET)
7. Menghitung lintas ekivalen rencana (LER)
8. Menentukan index tebal perkerasan (ITP) berdasarkan LER
9. Menghitung tebal perkerasan
10. Menggambar susunan perkerasan
VIII.Perhitungan Volume Galian dan Timbunan
1. Menggambar profil melintang
2. Menghitung luas bidang galian dan timbunan
3. Menghitung volume galian dan timbunan
4. Menghitung volume total galian dan timbunan
XI. Perhitungan Volume Material Masing-masing Ruas Jalan

Rico Desrianto / D 111 10 251


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

ANALISIS DESAIN

PENENTUAN DATA PERENCANAAN GEOMETRIK


PENENTUAN TRASE JALAN
MENENTUKAN KLASIFIKASI MEDAN

JENIS MEDAN KEMIRINGAN MELINTANG RATA-RATA


Datar 0 - 2.9 %
Perbukitan 3 - 24,9 %
Pegunungan > 25 %

4.31 Perhitungan ketinggian stasiun

a Tinggi Sta. = a - p x (a-b)


p 1 + 050 p+q
q b

4.3.2 Perhitungan kemiringan lereng (%)


Beda tinggi
= x 100
Jarak stasiun

4.3.3 Perhitungan Panjang Lintasan Tikungan

L = L
x 2 pR
360

Untuk Tikungan 1 Untuk Tikungan 2


R = 150 R= 140
= 90 0 = 90 0

90 90
L = x 2 x 3.14 x 150 L= x 2 x 3.14 x 140
360 360
= 235.50 m = 219.80 m

Rico Desrianto / D 111 10 251


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 5 Untuk Tikungan 6


R = 345 R= ###
= 45 0 = ### 0

45 ###
L = x 2 x 3.14 x 345 L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= 270.96 m = #REF! m

Untuk Tikungan 7 Untuk Tikungan 8


R = #REF! R= ###
= ### 0 = 90 0

### 90
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 9 Untuk Tikungan 10


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 11 Untuk Tikungan 12


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 13 Untuk Tikungan 14


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 15 Untuk Tikungan 16


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Rico Desrianto / D 111 10 251


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 17 Untuk Tikungan 18


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 19 Untuk Tikungan 20


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 21 Untuk Tikungan 22


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 23 Untuk Tikungan 24


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Untuk Tikungan 25 Untuk Tikungan 26


R = #REF! R= ###
= ### 0 = ### 0

### ###
L = x 2 x 3.14 x ### L= x 2 x 3.14 x ###
360 360
= #REF! m = #REF! m

Rico Desrianto / D 111 10 251


PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN

Rekapitulasi Panjang Tikungan


R
TIKUNGAN L(m)
(m)
1 150 90 235.50
2 140 90 219.80
3 0 0 0.00
4 0 0 0.00
5 345 45 270.96
6 #REF! #REF! #REF!
7 #REF! #REF! #REF!
8 #REF! 90 #REF!
9 #REF! #REF! #REF!
10 #REF! #REF! #REF!
11 #REF! #REF! #REF!
12 #REF! #REF! #REF!
13 #REF! #REF! #REF!
14 #REF! #REF! #REF!
15 #REF! #REF! #REF!
16 #REF! #REF! #REF!
17 #REF! #REF! #REF!
18 #REF! #REF! #REF!
19 #REF! #REF! #REF!
20 #REF! #REF! #REF!
21 #REF! #REF! #REF!
22 #REF! #REF! #REF!
23 #REF! #REF! #REF!
24 #REF! #REF! #REF!
25 #REF! #REF! #REF!
26 #REF! #REF! #REF!
27 #REF! #REF! #REF!
28 #REF! #REF! #REF!
29 #REF! #REF! #REF!

Rico Desrianto / D 111 10 251


PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Perhitungan Jarak Pandang


A. Perhitungan Jarak Pandang Henti
1. Untuk jalan datar :
V R2
Jh  0,278.V R T 
254 f p
2. Untuk jalan dengan kelandaian tertentu

VR2
Jh  0,278.VRT 
254( f p  L)

Dimana : Jh = Jarak pandang henti (m)


VR = Kecepatan rencana = 80 km/jam
g = Percepatan gravitasi, ditetapkan 9.8 m/det2
fp = Koefisien gesek memanjang antara ban kendaraan dengan
perkerasan jalan aspal, Diambil = 0.3 (AASHTO)
L = Landai jalan (%) (lihat profil memanjang)
T = Waktu tanggap, ditetapkan 2.5 detik

Kontrol untuk kelandaian tertentu Jh ≥ Jhmin Jhmin = 75 m


(Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. H,Tabel 5.1, hal 91)

• Perhitungan jalan datar :


VR2
Jh  0,278.VRT 
254 f p

80 2
= 0.278 x 80 x 2.5 + = 139.6 m ≥
254 x 0.3 Jhmin = 75 m

• Perhitungan jalan dengan kelandaian tertentu :


VR2
Jh  0,278.VRT 
254( f p  L)
Contoh perhitungan pada Tikungan
Elev.Rencana 5- Elev.Rencana 1 1001.00
L = = = 4.250531
Panjang Tikungan 235.50
80 2
= 0.278 x 80 x 2.5 + = 61.13712 ≥
254 x 0.3 + 4.25 Jhmin = 75 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

B. Perhitungan Jarak Pandang Menyiap


J d  d1  d 2  d 3  d 4
Dimana :
d1 = Jarak yang ditempuh selama waktu tanggap (m)
d2 = Jarak yang ditempuh selama mendahului sampai dengan kembali ke
lajur semula (m0)
d3 = Jarak antar kendaraan yang mendahului dengan kendaraan yang datang
dari arah yang berlawanan setelah proses mendahului selesai (m)
d4 = Jarak yang ditempuh oleh kendaraan yang datang dari arah berlawanan

Rumus yang digunakan :


 a.T 
d1  0.278.T1VR  m  1 
 2 

d 2  0.278 .V R .T2
d 3  30
d 4  2 / 3d 2
Dimana : T1 = Waktu dalam detik, 2,12 + 0,026 VR
T2 = Waktu kendaraan berada di jalur lawan (detik), = 6,56+ 0,048 V R
a = Percepatan rata-rata km/jam/detik, = 2,052 +0,0036 V R
m =
Perbedaan kecepatan dari kendaraan yang menyiap dan kendaraan
yang disisip, Diambil 10 km/jam
(Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. H, Tabel 5.2, hal 92)
Dikletahui :
T1 = 4.20 detik
T2 = 10.40 detik
a = 2.34 detik
m = 10 km/jam

2.34 x 10.40
d1 = 0.278 x 4.20 80 - 10 + = 95.939 m
2
d2 = 0.278 80 10.40 = 231.296 m

d3 = 30 m

d4 = 2/3 x 231.296 = 154.1973 m

Jd = 95.939 + 231.296 + 30 + 154.197333


= 511.43269 m
Di dalam perencanaan, seringkali jarak pandangan menyiap standar ini terbatasi oleh
kekurangan biaya, sehingga jarak pandangan menyiap dapat mempergunakan jarak
pandangan menyiap minimum ( dmin )
2
dmin = d2 + d3 + d4
3
= 154.19733 + 30 + 154.197333
= 338.39467 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

PERHITUNGAN DERAJAT LENGKUNG MAX PADA SETIAP TIKUNGAN

Kendaraan saat melalui tikungan dengan kecepatan (V) akan menerima gaya
sentrifugal yang akan menyebabkan kendaraan tidak stabil. Untuk mengimbangi gaya
sentrifugal tersebut, perlu dibuat suatu kemiringan melintang jalan pada tikungan yang
disebut Superelevasi (e)
Pada saat kendaraan melalui daerah superelevasi, akan terjadi gesekan arah
melintang jalan antara ban kendaraan dan permukaan aspal yang menimbulkan gaya
melintang . Perbandingan antara gaya gaya normal disebut koefisien gesekan
melintang (f).
Untuk menghindari terjadinya kecelakaan, maka untuk kecepatan tertentu dapat
dihitung jari-jari minimum untuk superelevasi maksimum dan koefisien gesekan
maksimum.

f mak   0 . 00065 V R  0 . 192


2
VR
R min 
127 ( e mak  f mak )

25 181913,53(emak  f mak )
D 360 o dan Dmak 
2R
2
VR

Dimana : Rmin = Jari-jari tikungan minimum (m)


VR = Kecepatan kendaraan rencana (km/jam)
emak = superelevasi maksimum, (%)
fmak = Koefisien gesekan melintang maksimum
D = Derajat lengkung
Dmak = Derajat maksimum

Untuk pertimbangan perencanaan, digunakan emak = 10 % dan fmak dengan persamaan


Perhitungan pada Tikungan 1:
Diketahui : VR = 80 km/jam
emak = 0.1
fmak = -0.00065 80 + 0.192 = 0.14

25
D= 360 = 17.9049310978 o
2 π 80
80 2
Rmin = = 209.973753281 m
127 (0.1 + 0.14 )
181913.53 ( 0.1 + 0.14 )
Dmak = = 6.821757375 o
80 2

MARIA TRISELIA GUHAR RANI BASTARI ALKAM


D111 07 055 D111 07 066
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

ALINYEMEN HORIZONTAL
Menghitung dan Merencanakan Jenis Tikungan
A. Menentukan Jenis Tikungan
Syarat Tikungan :
¯Tikungan Full Circle bila P < 0,25 m
¯Tikungan Spiral-Circle-Spiral ( S-C-S ) bila Lc > 25 m
P > 0,25 m
Lc + 2Ls < 2Ts
¯Tikungan Spiral-Spiral bila P > 0,25 m
Lc < 25 m
2
Ls
Dimana : P 
24 Rc
(   2 s )
Lc  xxRc
180
90 Ls
s 
 Rc
Ls diperoleh pada tabel Pada Buku Perencanaan Geometrik Jalan

Tikungan I
Rc = 210 m
∆ = 80 o

1432.39 1432.39
D = = = 6.820904761905
R 210
Dari Tabel untuk emak = 10 % dan D = 6.8209047619 , diperoleh :
e = 0.100
Ls = 80 m
Ls 2 80
P  = = 1.270
24 Rc 24 x 210

90 Ls 90 80
s  = x = 10.913
 Rc 3.14 210

(   2s ) 80 - 2 10.9135
Lc  xxRc = x 3.14 x 210
180 180

= 213.22 m

Syarat Tikungan : Lc > 25 m 213.215 m > 25 m


P > 0,25 m 1.27 m > 0.25 m
Digunakan Tikungan Spiral - Circle - Spiral

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Perhitungan slanjutnya di tabelkan

Tabel syarat jenis tikungan

syarat tikungan
Rc ∆ Ls FC SCS SS
Tikung өs p Lc
(m) ( ⁰) (m) P Lc P Lc P Lc
1 210 30 80 10.913 1.270 29.96 no ok ok ok ok no
2 358 73 70 5.60 0.5703 386.12 no ok ok ok ok no
3 410 29 70 4.89 0.49797 137.52 no ok ok ok ok no
4 574 33 60 2.99 0.26132 270.60 no ok ok ok ok no
5 478 26 60 3.60 0.31381 156.91 no ok ok ok ok no
6 410 35 70 4.89 0.49797 180.45 no ok ok ok ok no
7 287 35 80 7.99 0.92915 95.32 no ok ok ok ok no
8 239 19 80 9.59 1.11576 -0.74 no no ok ok ok ok
9 239 12 80 9.59 1.11576 -29.94 no no ok ok ok ok
10 319 34 70 6.29 0.64002 119.30 no ok ok ok ok no
11 478 26 60 3.60 0.31381 156.91 no ok ok ok ok no

B. Distribusi Super elevasi

Contoh perhitungan pada tikungan I


D 6.821
e = emak = 0.1 = 0.0999875 = 9.99875 %
Dmak 6.822
kontrol e < emak 10 % < 10 % OK

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Perhitungan lengkung Peralihan

PI

Xs Ys Es

Xs
SC SC
k
p
Rc Rc
TS өs өs өs ST
o
Komponen S-C-S

Keterangan :
Xs = absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC ( jarak lurus lengkung
peralihan ).
Ys = Ordinanat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik
SC pada lengkung
Ls = Panjang lengkung peralihan ( panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST )
Lc = Panjang busur lingkaran ( panjang dari titik SC ke CS )
Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik PS atau ke titik ST
TS = Titik dari tangen ke spiral
Sc = Titik dari spiral ke lingkaran
Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran
өs = Sudut lengkung spiral
Rc = Jari-jari lingkaran
p = Pergeseran tangen terhadap spiral
k = Absis dari p pada garis tangen spiral

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Perhitungan pada tikungan pada tikungan I ( S-C-S)


dik: Rc = 210 m θs = 10.913
∆ = 80 o

VR = -
80 km/jam
Ls = 80 m

 Ls 2  80 2
Xs  LS 
 1  40 Rc 2

 = 80 (1 ) = 79.709751 m
40 210 2
  - ( - )
.
Ls 2 6400
Ys  = = 5.08
6 Rc 1260

Ls 2 80 2
p   Rc (1  cos s ) =
6 210
210 1 10.913 = 1.28135
6 Rc
Ls 3
k  Ls  2
 RcSins
( + 40
) Rc +
80 3
= 80 - - 210 10.913 = 39.9512 m
40 210 2

Ts  ( Rc ) p ) tan
( + -
1 / 2  k
= 210 1.2813 0.84 39.9512 = 217.24 m

Es  ( Rc  p) sec1 / 2  Rc
= 210 1.2813 1.305 210 = 65.8082 m

L tot  Lc  2 Ls
= 213.215 + 160 = 373.22

KONTROL
3
VR VR.e
1 Lsmin  0.022  2.727
Dimana :
RxC C
Rc = Jari-jari busur lingkaran,(m)
C = Perubahan percepatan diambil 0.4 m/det3
E = superelevasi

2 Lc > 20Meter

3 Lt < 2 Ts

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan I
VR = 80 Km/jam
RC = 210 m
e = 0.1
3
V V .e
1 Lsmin 0.022 R  2.727 R
RxC C
512000 80 x 0.10
= 0.022 - 2.727 = 79.56 m
84 0.4

2 Lc  20m
213.22 < 20 M

L tot  2 . Ts 193.128

373.215 < 2 217 = 434


373.215 < 434.47

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Perhitungan selanjutnya ditabelkan

Rc ∆ Ls
No Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
1 210 30 80 79.7098 5.079 10.9135 1.2813 39.9512 96.56 8.73 29.96 189.96
2 358 73 70 69.9331 2.2812 5.6015 0.5717 34.9888 300.32 88.06 386.12 526.12
3 410 29 70 69.9490 1.9919 4.8911 0.4989 34.9915 141.15 14.00 137.52 277.52
4 574 33 60 59.9836 1.0453 2.9946 0.2615 29.9973 200.10 24.93 270.60 390.60
5 478 26 60 59.9764 1.2552 3.5960 0.3141 29.9961 140.42 12.90 156.91 276.91
6 410 35 70 69.9490 1.9919 4.8911 0.4989 34.9915 164.42 20.42 180.45 320.45
7 287 35 80 79.8446 3.7166 7.9855 0.9337 39.9740 130.76 14.91 95.32 255.32
8 410 19 70 69.9490 1.9919 4.8911 0.4989 34.9915 103.69 6.21 65.96 205.96
9 478 12 60 59.9764 1.2552 3.5960 0.3141 29.9961 80.27 2.95 40.11 160.11
10 319 34 70 69.9157 2.5601 6.2864 0.6419 34.9859 132.71 15.25 119.30 259.30
11 478 26 60 59.9764 1.2552 3.5960 0.3141 29.9961 140.42 12.90 156.91 276.91

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

E. Pelebaran Pada Tikungan

B  n(b' c )  ( n  1)Td  z
Dimana : B = Lebar total pada perkerasan di tikungan (m)
n = Jumlah lajur = 2 1
b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2
b' = Lebar lintasan truk di tikungan
)

P = Jarak as belakang dan as muka truk (jarak antar gandar) = 6.5


c = Kebebasan samping, diambil ` 0.1 m
Td = Lebar melintang akibat tonjolan depan (m)


Td  R 2  A 2 p  A  1/ 2
R
A = x Tonjolan depan kendaraan = 2.5 m
z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi (m)
0 ,105 V
( + ) z + ( - ) R

R
Untuk Tikungan 1

Diketahui : R = 140 m
VR = 80 km/jam
Lebar jalan = 8 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Maka :
b' = 2.4 + 140 19600 - 42.25 1/2
= 2.550974 m
1
b '  2, 4  {R  ( R  p
 
2 2
) 2

Td  R 2  A 2 p  A
1/ 2
R
)
Td = 19600 + 2.5 13 + 2.5 1/2
- 140 = 0.14 m

0 ,105 V R
z 
R `
0.105 80
Z = = 0.7099296 m
140

B = 2 2.55097 0.1 x 2 1.0 0.14 + 0.70993 = 6.1502026196 M


B < Lebar jalan lurus
( + ) +( - )
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

Untuk Tikungan 2

Diketahui : R = 140 m
VR = 80 km/jam
Lebar jalan = 8 m

Maka :
b' = 2.4 + 140 19600 - 42.25 1/2
= 2.550974 m


Td  R 2  A 2 p  A
`   1/ 2
R
Td = 19600 + 2.5 13 + 2.5 1/2
- 140 = 0.14 m

0 ,105 V
z  x R

R
0.105 80
Z = = 0.7099296 m
( ) 140 )
+ +( -

B = 2 2.55097 0.1 2 1 0.14 + 0.70993 = 6.1502026196 M


B > Lebar jalan lurus
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

1
b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Td = 0 + 2.5 13 + 2.5 1/2


- 0 = 6.22 m

x
0 ,105 V
z  R

R
0.105 0
( + Z )= +( - ) = #DIV/0! m
0

B = 2 0 0.1 2 1 6.22 + ### = #DIV/0! M


B < Lebar jalan lurus
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

Untuk Tikungan 4

1
Diketahui : R = 574 m
b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2
VR = 0 km/jam
)
Lebar jalan = 7 m

Maka : `
b' = 2.4 + 574 329476 - 42.25 1/2
= 2.436804 m


Td  R 2  A 2 p  A  1/ 2
R
Td = x329476 + 2.5 13 + 2.5 1/2
- 574 = 0.03 m

( + z ) + (
0 ,105
- V R)
R
0.105 0
Z = = 0 m
574

B = 2 2.4368 0.1 2 1 0.03 + 0 = 5.1073619946 M


B < Lebar jalan lurus
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

1
b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1
Untuk Tikungan b
5 '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2
)
Diketahui : R = 478 m
VR = 0 km/jam
Lebar jalan = 8 m`

Maka :
b' = 2.4 + 478 228484 - 42.25 1/2
= 2.444197 m
x

Td  R 2  A 2 p  A  1/ 2
R
+ Td )= + ( 228484 - + 2.5 13 + 2.5 - 478 = 0.04 m
1/2
( )

0 ,105 V
z  R

R
0.105 0
Z = = 0 m
478

B = 2 2.4442 0.1 2 1 0.04 + 0 = 5.1289249622 M


B < Lebar jalan lurus
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran
1
b '  2, 4  {R  ( R 2  p 2 ) 2

)
Untuk Tikungan 6

Diketahui : R = #REF! m `
VR = 0 km/jam
Lebar jalan = 8 m

Maka : x
b' = 2.4 + #REF! #REF! - 42.25 1/2
= #REF! m
( + )

+(
Td  R 2  A 2 p  A
- )
 1/ 2
R
Td = #REF! + 2.5 13 + 2.5 1/2
- #REF! = #REF! m

0 ,105 V
z  R

R
0.105 0
Z = = #REF! m
#REF!

B = 2 #REF! 0.1 2 1 #REF! + #REF! = #REF! M


B < Lebar jalan
( lurus
+ ) + (x - ) )
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 7

Diketahui : R = #REF! m
VR = 0 km/jam
Lebar jalan = 8 m

Maka :
b' = 2.4 + #REF! #REF! - 42.25 1/2
= #REF! m


Td  R 2  A 2 p  A  1/ 2
R
Td = #REF! + 2.5 13 + 2.5 1/2
- #REF! = #REF! m

0 ,105 V
z  R

R
0.105 0
Z = = #REF! m
#REF!

B = 2 #REF!+ 0.1 2 1 #REF! + #REF! = #REF! M


B < Lebar jalan lurus
Jadi tidak dibutuhkan pelebaran

F. Perhitungan Landai Relatif


Kemiringan melintang atau kelandaian pada penampang jalan diantara tepi perkerasan luar
dan sumbu jalan sepanjang lengkung peralihan disebut landai relatif. Persentase kalandaian ini
disesuaikan dengan kecepatan rencana dan jumlah lajur yang ada.

1

e  en  B
m Ls
Dimana : 1/m = Landai relatif, (%)
e = Superelevasi Tikungan
en = kemiringan melintang normal = 2% = 0.02
B = Lebar jalur = 3.5 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Contoh Tikungan I
Ls = 50
e = #REF!
1 #REF! 0.02 3.5
= = #REF! = #REF! %
m 50

Perhitungan Tikungan 1 sama dengan tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

G. Panjang Pencapaian Superelevasi

Panjang lengkung peralihan (Ls), menurut, Menurut tata cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah ini.
a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3detik), untuk melintasi lengkung peralihan,
maka panjang lengkung :
V R
Ls  T (Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. H,Tabel 5.1, hal 97)
3 ,6
b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, Digunakan rumus Modifikasi Shortt, sbb:
3
V V .e
Ls  0.022 R  2.727 R
RxC C

RICO DESRIANTO
D111 10 251
3
V V .e PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Ls  0.022 R  2.727 R
RxC C
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

(em  en )
Ls  VR
3,6e
Dimana : T = Waktu tempuh = 3 detik
Rc = Jari-jari busur lingkaran,(m)
C = Perubahan percepatan, ( 0,3 - 1,0 ) diambil 0.4 m/det3
Γe = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melinyang jalan, sbb:
Untuk VR ≤ 70 km/jam60
Γe = 0.04
en = kemiringan melintang normal = 2% = 0.02
emak = 0.1
D
e = emak
Dmak
Untuk Tikungan I
VR = 80 Km/jam
RC = 140 m
e = #REF!
V R 80
a. Ls  T = x 3 = 66.666666667 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
512000 80 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
56 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 80 = 44.44444444 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 2
VR = 60 Km/jam
RC = 150 m
e = #REF!
V R 60
a. Ls  T = x 3 = 50 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
216000 60 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
60 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 60 = 33.33333333 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 3
VR = 0 Km/jam
RC = 0 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #DIV/0! m
0 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 4
VR = 0 Km/jam
RC = 574 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
229.6 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 5
VR = 0 Km/jam
RC = 478 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
191.2 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
(e m  e n )
Ls  VR
3, 6  e

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 6
VR = 0 Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 7
VR = 0 Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan8
VR = 0 Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
Ls  0.022  2.727 R
RxC C

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 9
VR = 0 Km/jam
RC = 410 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
164 0.4
(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 0 = 0 m
3, 6  e 3.6 x 0.04
Untuk Tikungan 10
VR = 0 Km/jam
RC = 287 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
114.8 0.4

c. (e m  e n ) =
0.1 - 0.02
x 0 = 0 m
Ls  VR 3.6 x 0.04
3, 6  e
Untuk Tikungan 11
VR = 0 Km/jam
RC = 410 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
- 0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

= 0.022 - 2.727 = #REF! m


164 0.4

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

0.1 - 0.02
c. (e m  e n ) = x 0 = 0 m
Ls  VR 3.6 x 0.04
3,6  e
Untuk Tikungan 12
VR = 0 Km/jam
RC = 478 m
e = #REF!
V R 0
a. Ls  T = x 3 = 0 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
0 0 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
191.2 0.4

c. (e  e ) =
0.1 - 0.02
x 0 = 0 m
Ls  m n V R 3.6 x 0.04
3,6  e
Untuk Tikungan 13
VR = 80 Km/jam
RC = 210 m
e = 0.100
V R 80
a. Ls  T = x 3 = 66.666666667 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
512000 80 x 0.1
= 0.022 - 2.727 = 79.5552381 m
84 0.4

c. (e  e ) =
0.1 - 0.02
x 80 = 44.44444444 m
Ls  Lajurmluar n V R 3.6 x
Lt 0.04
3,6  e Jh Lajur dalam

E
Garis pandang

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Garis pandang

H. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horisontal Penghalang


pandangan

R 'R R
Jika Jh < Lt :

 28,65 J h 
E  R I 1  Cos 
 RI 
Daerah bebas samping di tikungan, untuk Jh < Lt
Dimana : R = Jari-jari tikungan (m)
RI = Jari-jari sumbu lajur dalam
Jh = Jarak pandang henti (m) = 75 m
Lt = Panjang tikungan
B = Lebar jalur = 3.5 m
Contoh perhitungan pada Tikungan I
Diketahui :
R = 60 m
RI = R - B/2 = 60 - 1.75 = 58.25 m
Jh = 75 m

E = 58.25 1 0.800 = 11.6613

Perhitungan Tikungan 1 sama dengan Tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Rumus Jarak pandang


Untuk Tikungan 1

2
S  2 R I

360
90.00
= 2 3.14 1 = 1.57079633 m
360
Perhitungan Tikungan 1 sama dengan Tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Tikungan 22 0 #REF! #REF!


Tikungan 23 0 #REF! #REF!
Tikungan 24 0 #REF! #REF!
Tikungan 25 0 #REF! #REF!
Tikungan 26 0 #REF! #REF!
Tikungan 27 0 #REF! #REF!
Tikungan 28 0 #REF! #REF!
Tikungan 29 0 #REF! #REF!

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1.28135 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Kontrol
Ltot<2Ts
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK
OK

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

6.5 m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Jenis
Tikungan
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS
SCS

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Pelebaran Pada Tikungan

Rumus yang di gunakan

1
Rc  R  (1 / 2 . Bn )  (1 / 2 .b )
2
B   ( Rc 2  64 )  1, 25  2
 64  ( Rc 2  64 )  1, 25

3 0 ,105 V
z  R

4
Bt  n ( B  c )  z
5
 b  Bt  Bn

Dimana : B = Lebar total pada perkerasan di tikungan (m)


n = Jumlah lajur = 2
b = Lebar lintasan truk di tikungan = 2.5
c = Kebebasan samping, diambil = 1.0
z = Lebar tambahan akibat kelainan dalam mengemudi (m)
Bn = Lebar total perkerasan pada jalan lurus, (normal) = 7.5
Bt = Lebar total perkerasan pada tikungan
Rc = R - Lebar perkerasan + 1/2 b
∆b = Pelebaran pada tikungan

Contoh Perhitungan Pada Tikungan 1

Diketahui : R = 210 m
VR = 80 km/jam
n = 2
b = 2.5
c = 1.0
Bn = 7.5

Maka :

Rc  R  (1 / 2 . Bn )  (1 / 2 .b )
Rc = 210 - (0.5 . 7.5 ) + (0.5 . 2.5 )

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

= 210 - 3.8 + 1.25


= 207.5

B   ( Rc 2  64 )  1, 25  2
 64  ( Rc 2  64 )  1, 25

B = 2.653

0 ,105 V
z  R

z = 0.105 . 80
14.491
= 0.580

Bt  n ( B  c )  z
Bt = 2 ( 2.653 + 1.0 ) + 0.580
= 7.89

 b  Bt  Bn
∆b = 7.89 - 7.5
= 0.39 m

b = 0.4 m ∆

perhitungan selanjutnya di tabelkan

Vr R Rc B Z Bt ∆b
No STA Keterangan
Km/Jam (m) (m) (m) (m) (m) (m)

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

1 80 210 205 2.65 0.58 7.88 0.4 perlu perkerasan


2 80 358 353 2.59 0.44 7.62 0.1 perlu perkerasan
3 80 410 405 2.58 0.41 7.57 0.1 perlu perkerasan
4 80 574 569 2.56 0.35 7.46 0.0 Tidak perlu perkerasan
5 80 478 473 2.57 0.38 7.52 0.0 Tidak perlu perkerasan
6 80 410 405 2.58 0.41 7.57 0.1 perlu perkerasan
7 80 287 282 2.61 0.50 7.72 0.2 perlu perkerasan
8 80 410 405 2.58 0.41 7.57 0.1 perlu perkerasan
9 80 478 473 2.57 0.38 7.52 0.0 Tidak perlu perkerasan
10 80 319 314 2.60 0.47 7.67 0.2 perlu perkerasan
11 80 478 473 2.57 0.384 7.52 0.0 Tidak perlu perkerasan

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

( + ) +( x - ) )
F. Perhitungan Landai Relatif
Kemiringan melintang atau kelandaian pada penampang jalan diantara tepi perkerasan luar
dan sumbu jalan sepanjang lengkung peralihan disebut landai relatif. Persentase kalandaian ini
disesuaikan dengan kecepatan rencana dan jumlah lajur yang ada.

1

e  en  B ( + ) +( x - ) )

m Ls
Dimana : 1/m = Landai relatif, (%)
e = Superelevasi Tikungan
en = kemiringan melintang normal = 2% = 0.02
B = Lebar jalur = #REF! m

Contoh Tikungan I
Ls = 50
e = #REF!
1 #REF!+ 0.02 #REF!
= = #REF! = #REF! %
m 50

Perhitungan Tikungan 1 sama dengan tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

G. Panjang Pencapaian Superelevasi

Panjang lengkung peralihan (Ls), menurut, Menurut tata cara Perencanaan Geometrik
Jalan Antar Kota, 1997, diambil nilai yang terbesar dari tiga persamaan di bawah ini.
a. Berdasarkan waktu tempuh maksimum (3detik), untuk melintasi lengkung peralihan,
maka panjang lengkung :
V R
Ls  T (Perencanaan Teknik Jalan Raya, Shirley L. H,Tabel 5.1, hal 97)
3 ,6
b. Berdasarkan antisipasi gaya sentrifugal, Digunakan rumus Modifikasi Shortt, sbb:
3
V V .e
Ls  0.022 R  2.727 R
RxC C

RICO DESRIANTO
D111 10 251
3
V V .e PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
Ls  0.022 R  2.727 R
RxC C
c. Berdasarkan tingkat pencapaian perubahan kelandaian

(em  en )
Ls  VR
3,6e
Dimana : T = Waktu tempuh = 3 detik
Rc = Jari-jari busur lingkaran,(m)
C = Perubahan percepatan, ( 0,3 - 1,0 ) diambil 0.4 m/det3
Γe = Tingkat pencapaian perubahan kelandaian melinyang jalan, sbb:
Untuk VR ≤ 70 km/jam60
Γe = 0.04
en = kemiringan melintang normal = 2% = 0.02
emak = 0.1
D
e = emak
Dmak
Untuk Tikungan I
VR = 80 Km/jam
RC = 140 m
e = #REF!
V R 80
a. Ls  T = x 3 = 66.666666667 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
512000 80 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
56 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 80 = 44.44444444 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 2
VR = 60 Km/jam
RC = 150 m
e = #REF!
V R 60
a. Ls  T = x 3 = 50 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
216000 60 x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
60 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x 60 = 33.33333333 m
3, 6  e 3.6 x 0.04

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 3
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 4
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 5
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN
(e m  e n )
Ls  VR
3, 6  e

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Untuk Tikungan 6
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 7
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan8
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
Ls  0.022  2.727 R
RxC C

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04

Untuk Tikungan 9
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4
(e m  e n ) 0.1 - 0.02
c. Ls  VR = x #REF! = #REF! m
3, 6  e 3.6 x 0.04
Untuk Tikungan 10
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

c. (e  e n ) =
0.1 - 0.02
x #REF! = #REF! m
Ls  m VR 3.6 x 0.04
3, 6  e
Untuk Tikungan 11
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

= 0.022 - 2.727 = #REF! m


#REF! 0.4

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

0.1 - 0.02
c. (e m  e n ) = x #REF! = #REF! m
Ls  VR 3.6 x 0.04
3, 6  e
Untuk Tikungan 12
VR = #REF! Km/jam
RC = #REF! m
e = #REF!
V R #REF!
a. Ls  T = x 3 = #REF! m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
#REF! #REF! x #REF!
= 0.022 - 2.727 = #REF! m
#REF! 0.4

c. (e  e ) =
0.1 - 0.02
x #REF! = #REF! m
Ls  m n V R 3.6 x 0.04
3, 6  e
Untuk Tikungan 13
VR = 80 Km/jam
RC = 210 m
e = 0.100
V R 80
a. Ls  T = x 3 = 66.666666667 m
3,6 3.6

3
VR V .e
b. Ls  0.022  2.727 R
RxC C
512000 80 x 0.1
= 0.022 - 2.727 = 79.5552381 m
84 0.4

c. (e  e ) =
0.1 - 0.02
x 80 = 44.44444444 m
Ls  m n V R 3.6 x 0.04
3, 6  e

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

H. Jarak Pandangan Pada Lengkung Horisontal

Jika Jh < Lt :

 28,65 J h 
E  R I 1  Cos 
 RI 
Dimana : R = Jari-jari tikungan (m)
RI = Jari-jari sumbu lajur dalam
Jh = Jarak pandang henti (m) = 75 m
Lt = Panjang tikungan
B = Lebar jalur = #REF! m
Contoh perhitungan pada Tikungan I
Diketahui :
R = 60 m
RI = R - B/2 = 60 - #REF! = #REF! m
Jh = 75 m

E = #REF! 1 - #REF! = #REF!

Perhitungan Tikungan 1 sama dengan Tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Lt
Lajur luar
Jh Lajur dalam

E
Garis pandang

Penghalang
pandangan
R
R 'R

Daerah bebas samping di tikungan, untuk Jh < Lt

Rumus Jarak pandang


Untuk Tikungan 1

2
S  2 R I

360
90.00
= 2 3.14 1 = 1.5707963 m
360
Perhitungan Tikungan 1 sama dengan Tikungan 2

RICO DESRIANTO
D111 10 251
PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Tikungan 22 0 #REF! #REF!


Tikungan 23 0 #REF! #REF!
Tikungan 24 0 #REF! #REF!
Tikungan 25 0 #REF! #REF!
Tikungan 26 0 #REF! #REF!
Tikungan 27 0 #REF! #REF!
Tikungan 28 0 #REF! #REF!
Tikungan 29 0 #REF! #REF!

RICO DESRIANTO
D111 10 251
Diagram Super Elevasi
Tikungan 1

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
1 210 30 80 79.710 5.079 10.91 1.2688 39.95119 96.99 7.8 30.04 190.04

30∆

Es =7.8
Ts = 96,99

Ys= 5,079 Keterangan :


Xs Xs = absis titik SC pada garis tangen, jarak dari titik TS ke SC ( jarak lurus lengkung
peralihan ).
SC SC Ys = Ordinanat titik SC pada garis tegak lurus garis tangen, jarak tegak lurus ke titik
k SC pada lengkung
p Ls = Panjang lengkung peralihan ( panjang dari titik TS ke SC atau CS ke ST )
Rc =210 Rc ST
kiri Lc = Panjang busur lingkaran ( panjang dari titik SC ke CS )
TS θs kiri
kanan өs өs kanan Ts = Panjang tangen dari titik PI ke titik PS atau ke titik ST
∆ TS = Titik dari tangen ke spiral
Sc = Titik dari spiral ke lingkaran
Es = Jarak dari PI ke busur lingkaran
o өs = Sudut lengkung spiral
sisi luar Rc = Jari-jari lingkaran
p = Pergeseran tangen terhadap spiral
Sumbu jalan k = Absis dari p pada garis tangen spiral

sisi dalam

Ls= 80 Lc= 30,04 Ls= 80

2%- 2%- 2%- 2% -

0% 0%
2%- 2%-

2%+ 2%+
2%- 2%-

9.9%+
9.9%+ 9.9%-
9.9%-

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 2

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
2 358 30 70 69.933094 2.281 5.60 0.5717 34.98882 131.07 13.22 117.45 257.45

Es
Ts
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc ST
kiri TS өs θs өs kiri
kanan kanan

o
sisi luar
% e=5
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=.5%
sisi dalam

Ls Lc Ls
2%- 2%- 2%- 2% -

0% 0% 2%-
2%-

2%+ 2%+
2%- 2%-

5%+ 5%+
5%- 5%-

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 3

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
2 140 90 50 49.840561 2.9761905 5.60 2.3077 36.175204 178.48 61.25 386.12 486.12

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri
e=10
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=.10
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%-

0% 2%-

2%-

10%+

10%-

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 4

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
3 410 29 70 69.948989 1.9918699 4.89 0.4989 34.991483 141.15 14.00 137.52 277.52

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri
e=7.6
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-7.6
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

7.6%+

7.6%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 5

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
4 574 33 60 59.98361 1.0452962 2.99 0.2615 29.997267 200.10 24.93 270.60 390.60

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=8.6
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-8.6
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

8.6%+

8.6%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 6

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
5 478 26 60 59.976366 1.2552301 3.60 0.3141 29.996057 140.42 12.90 156.91 276.91

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=9.5
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-9.5
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

9.5%+

9.5%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 6 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
6 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri
e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 7( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
7 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 0.00 ### Err:509 Err:509 Err:509 0.00 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 8( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
8 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 9 ( belok Kiri )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
9 410 35 70 69.948989 1.9918699 4.89 0.4989 34.991483 164.42 20.42 180.45 320.45

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri
e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 10 ( belok Kiri )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
10 287 35 80 79.844602 3.7166086 7.99 0.9337 39.973975 130.76 14.91 95.32 255.32

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 11 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
11 410 19 70 69.948989 1.9918699 4.89 0.4989 34.991483 103.69 6.21 65.96 205.96

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 12 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
12 478 12 60 59.976366 1.2552301 3.60 0.3141 29.996057 80.27 2.95 40.11 160.11

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 13 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
13 319 34 70 69.915734 2.5600836 6.29 0.6419 34.985913 132.71 15.25 119.30 259.30

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 14 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o) (m)
14 478 26 60 59.976366 1.2552301 3.60 0.3141 29.996057 140.42 12.90 156.91 276.91

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 15 ( belok Kiri )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
15 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 16 ( belok Kanan )

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
16 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 17 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
17 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri
e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 18 ( belok Kanan)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
18 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 19 ( belok Kanan)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
19 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 20 ( belok Kanan)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
19 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 21 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
21 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 22 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
22 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 23 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
23 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1
Tikungan 24 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
24 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Ys

Xs

SC SC
k
p
Rc Rc
kiri TS өs s∆ ST kiri
kanan ∆
өs kanan

Kiri e=5.3
2%-
Sumbu jalan
0%
2%-
e=-5.3
Kanan

Ls Lc Ls

2%- 2%- 1

0% 2%-
2

2% - 2%-
3

5.3%+

5.3%-
4

4 4
1 2 3 3 2 1

Tikungan 25 ( belok Kiri)

Rc ∆ Ls
Tikungan Xs Ys өs p k Ts Es Lc Ltot
(m) ( o ) (m)
25 ### Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 ### Err:509 Err:509 Err:509 Err:509 Err:509

PI

Ts
Es
Perhitungan Kelandaian

1 STA.awal STA.akhir
Elevasi 1001 1001
Titik STA 0 1614

ELV.STA awal ELV.STA akhir


kelandaiaan = - x 100
STA.akhir STA.awal
6.2 6.3
= - x 100
473 169
= -0.10
304
= 0.00 x 10000%
= -0.03 DATAR 0.00

2 STA.awal STA.akhir
Elevasi 1001 1010.16
Titik STA 1614 1788

kelandaiaan ELV.STA awal - ELV.STA akhir


= x 100
STA.akhir STA.awal
1001 1010.16
= - x 100
1788 1614
= -9.12
174
= -0.05 x 100%
= -5.241 TANJAKA (+) 5.241

STA Jarak Elevasi Kelandaian


No Keterangan Jenis alinyemen
awal akhir (m) awal akhir (%)
1 0.000 169 169 5.3 6.2 -0.533 Tanjakan cembung
2 169 473 304 6.2 6.3 -0.033 Tanjakan cembung
3 473 641 168 6.3 5.9 0.24 Turunan cekung
4 641 748 107 5.9 6.6 -0.654 Tanjakan cembung
5 748 953 205 6.6 6.2 0.195 Turunan cekung
6 953 1226 273 6.2 7.6 -0.513 Tanjakan cekung
7 1226 1327 101 7.6 7 0.594 Turunan cekung
8 1327 1558 231 7 13 -2.597 Tanjakan cekung
9 1558 1832 274 13 23.8 -3.942 Tanjakan cekung
10 1832 1965 133 23.8 20.2 2.707 Turunan cembung
11 1965 2064 99 20.2 20.2 0.000 datar cekung
12 2064 2282 218 20.2 32.3 -5.550 Tanjakan cekung
13 2282 2384 102 32.3 24.7 7.451 Turunan cembung
14 2384 2508 124 24.7 24.7 0.000 datar cekung
15 2508 2601 93 24.7 28.4 -3.978 Tanjakan cekung
16 2601 2712 111 28.4 21.1 6.577 Turunan cembung
17 2712 2858 146 21.1 15.8 3.630 Turunan cekung
18 2858 2971 113 15.8 25.5 -8.584 Tanjakan cekung
19 2971 3097 126 25.5 12.9 10.000 Turunan cembung
20 3097 3200 103 12.9 11.6 1.262 Turunan cekung
21 3200 3302 102 11.6 15.9 -4.216 Tanjakan cekung
22 3302 3364 62 15.9 11.4 7.258 Turunan cembung
23 3364 3567 203 11.4 11.4 0.000 datar cekung
24 3567 3906 339 11.4 24.3 -3.805 Tanjakan cekung
25 3906 4017 111 24.3 24.3 0.000 datar cembung
26 4017 4328 311 24.3 33.8 -3.055 Tanjakan cekung
27 4328 4497 169 33.8 16.9 10.000 Turunan cembung
28 4497 4652 155 16.9 16.9 0.000 datar cekung
29 4652 5194 542 16.9 18.7 -0.332 Tanjakan cekung
30 5194 5303 109 18.7 19.6 -0.826 Tanjakan cekung
31 5303 5450 147 19.6 20.1 -0.340 Tanjakan

ELV =6.3
ELV =6.2

ELV =5.3

STA 0+000 STA 0+169 STA 0+473


cekung elv cembung elv
0 + 473 5.9 0 + 169 6.3
0 + 748 6.2 0+ 641 6.6
0 + 953 7.6 1+ 832 20.2
1 + 226 7 2+ 282 24.7
1 + 327 13 2+ 601 21.1
1 + 558 23.8 2+ 971 12.9
1+ 965 20.2 3+ 332 24.3
2+ 64 32.3 3+ 906 11.4
2+ 384 24.7 4+ 328 16.9
2+ 508 28.4 5+ 303 20.1
2+ 712 15.8
2+ 858 25.5
3+ 97 11.6
3 + 200 15.9
3 + 364 11.4
3 + 567 24.3
4+ 17 33.8
4 + 497 16.9
4 + 652 18.7
5 + 194 19.6

ELV =6.3

STA 0+473
Panjang Lengkung Vertikal

Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv

- Pada STA. 0+ 169


Dik; g1 = -0.53 %
g2 = -0.03 %
Vr = 80 Km/Jam
A = -0.50 %
berdasarkan grafik diperoleh Lv= 40.4m

Perhitungan selanjutnya ditabelkan


untuk alinemen vertikal type cembung untuk alinemen vertikal type cekung
g1 g2 g1 g2
No PATOK V A LV No Sta V A
% % % %
1 Sta ( 0 + 169 ) 80 -0.533 -0.03 -0.5 44 1 Sta ( 0 + 473 ) 80 -0.03 0.24 -0.3
2 Sta ( 0 + 641 ) 80 0.24 -0.65 0.9 44 2 Sta ( 0 + 748 ) 80 -0.65 0.2 -0.8
3 Sta ( 1 + 832 ) 80 -3.94 2.71 -6.6 202 3 Sta ( 0 + 953 ) 80 0.20 -0.513 0.7
4 Sta ( 2 + 282 ) 80 -5.55 7.45 -13.0 420 4 Sta ( 1 + 226 ) 80 -0.513 0.5941 -1.1
5 Sta ( 2 + 601 ) 80 -3.98 6.58 -10.6 340 5 Sta ( 1 + 327 ) 80 0.5941 -2.597 3.2
6 Sta ( 2 + 971 ) 80 -8.58 10.00 -18.6 480 6 Sta ( 1 + 558 ) 80 -2.597 -3.942 1.3
7 Sta ( 3 + 332 ) 80 -4.22 7.26 -11.5 671 7 Sta ( 1 + 965 ) 80 2.7068 0.00 2.7
8 Sta ( 3 + 906 ) 80 -3.81 0.00 -3.8 120 8 Sta ( 2 + 64 ) 80 0.00 -5.55 5.6
9 Sta ( 4 + 328 ) 80 -3.05 10.00 -13.1 422 9 Sta ( 2 + 384 ) 80 7.451 0 7.5
10 Sta ( 5 + 303 ) 80 -0.83 -0.34 -0.5 40 10 Sta ( 2 + 508 ) 80 0 -3.978 4.0
11 Sta ( 2 + 712 ) 80 6.58 3.6 2.9
12 Sta ( 2 + 858 ) 80 3.63 -8.6 12.2
13 Sta ( 3 + 97 ) 80 10.00 1.2621 8.7
14 Sta ( 3 + 200 ) 80 1.2621 -4.216 5.5
15 Sta ( 3 + 364 ) 80 7.2581 0 7.3
16 Sta ( 3 + 567 ) 80 0 -3.805 3.8
17 Sta ( 4 + 17 ) 80 0 -3.05 3.1
18 Sta ( 4 + 497 ) 80 10.00 0 10.0
19 Sta ( 4 + 652 ) 80 0 -0.332 0.3
20 Sta ( 5 + 194 ) 80 -0.332 -0.826 0.5

alinemen type cembung

- Pada STA. 0 + 169


Dik; g1 = -0.53 %
g2 = -0.03 % Dph = 87 m
Vr = 80 Km/Jam A = -0.50 %

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 6.30 m
~ Jarak PPV = 0 + 169
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 m = -0.53 + -0.03 = -0.50
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv =
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv 44 m
A.Lv -0.50 . 44
Ev = = = -0.027 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 6.30 - -0.027 = 6.33
~ Jarak PPV' = 0 + 169 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 6.30 + ( -0.53 %. 1/2 . 44 ) = 6.42
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 0 + 169 - 1/2 . 44 = 0 + 147 m
Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 6.30 - ( 0.03 %. 1/2 . 44 ) = 6.29
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 0 + 169 + 1/2 . 44 = 0 + 191 m

Titik P dan Q
x1 = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.000 m
A . x2 -0.50 . 121.00
y1 = = = -0.007 m
200Lv 200 . 44

x2 = 1/3 .Lv
= 1/3 . 44 = 14.667 m
A . x2 -0.50 . 215.11
y2 = = = -0.012 m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 6.30 + ( -0.53 %. 11.000 ) - -0.007
~ Jarak P = PPV - x
= 0 + 169 - 11.000 = 0 - 158.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 6.30 - ( 0.03 %. 11.000 ) - -0.007
~ Jarak Q = PPV + x
= 0 + 169 + 11.000 = 0 + 180.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 0 + 169

PTV
g2` % V
PPV
Ev=-0,027 Q
g1 % P
PLV

x1 = 11

x2 = 14.6

Lv = 44

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 m

Komponen PLV P PPV' Q PTV


Elevasi (m) 6.42 6.44 6.33 6.30 6.29
Jarak (m) 0 + 147.0 0 + 158.00 0 + 169 0 + 180.00 0
- Pada STA. 0+ 641
Dik; g1 = 0.24 %
g2 = -0.65 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1007.51 m
~ Jarak PPV = 0 + 641 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.24 + -0.65 = 0.89
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 222 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 0.89230084557187 . 222
Ev = = = 0.248 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1007.51 - 0.248 = 1007.27
~ Jarak PPV' = 1 + 641 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1007.51 - ( 0.24 %. 1/2 . 222 ) = 1007.25
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 0 + 641 - 1/2 . 222 = 0 + 530 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1007.51 - ( 0.65 %. 1/2 . 222 ) = 1006.79
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 0 + 641 + 1/2 . 222 = 0 + 752 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 222 = 55.500 m
A . x2 0.89 . 3080.25 0.062
y = = = m
200Lv 200 . 222

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1007.51 - ( 0.24 %. 55.500 ) - 0.062
~ Jarak P = PPV - x
= 0 + 641 - 55.500 = 0 - 585.50
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1007.51 - ( 0.65 %. 55.500 ) - 0.062
~ Jarak Q = PPV + x
= 0 + 641 + 55.500 = 0 + 696.50 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 0 + 641

PLV g1
y= 0.089 m PPV
%
P
Ev = 0.357 m g2 %
PPV' Q PTV
V

X = 55.500 X = 55.500 X = 56 X = 56 m

Elevasi (m) 1007.25 1007.19 1007.27 1007.09


Jarak (m) 0 + 530.0 0 + 585.50 0 + 641 0 + 696.50
- Pada STA. 3+ 150
Dik; g1 = 10.16 %
g2 = 0.39 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1011.71 m
~ Jarak PPV = 3 + 150 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 10.16 - 0.39 = 9.76
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 320 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 9.762 . 320
Ev = = = 3.905 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1011.71 - 3.905 = 1007.81
~ Jarak PPV' = 1 + 150 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1011.71 - ( 10.16 %. 1/2 . 320 ) = 995.46
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 150 - 1/2 . 320 = 3 + -10 m
Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1011.71 + ( 0.39 %. 1/2 . 320 ) = 1012.34
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 150 + 1/2 . 320 = 3 + 310 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 320 = 80.000 m
A . x2 9.76 . 6400.00 0.976
y = = = m
200Lv 200 . 320

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1011.71 - ( 10.16 %. 80.000 ) - 0.976
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 150 - 80.000 = 3 - 70.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1011.71 + ( 0.39 %. 80.000 ) - 0.976
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 150 + 80.000 = 3 + 230.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 3 + 150

PLV g1
y= 0.111 m PPV
%
P
Ev =0.445 m g2 %
PPV' Q

X = 80.000 X = 80.000 X = 80.000 X = 80.000

Elevasi (m) 995.46 994.49 1007.81 1011.05


Jarak (m) 0 + -10.0 0 + 70.00 0 + 150 0 + 230.00
- Pada STA. 3+ 80
Dik; g1 = 3.32 %
g2 = 1.45 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1010.34 m
~ Jarak PPV = 3 + 80 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 3.32 - 1.45 = 1.87
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 44 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 1.869 . 44
Ev = = = 0.103 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1010.34 - 0.103 = 1010.24
~ Jarak PPV' = 1 + 80 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1010.34 - ( 3.32 %. 1/2 . 44 ) = 1009.61
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 80 - 1/2 . 44 = 3 + 58 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### + ( 1.45 %. 1/2 . 44 ) = 1010.66
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 80 + 1/2 . 44 = 3 + 102 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.000 m
A . x2 1.87 . 400 0.085
y = = = m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1010.34 - ( 3.32 %. 11.000 ) - 0.085
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 80 - 11.000 = 3 - 69.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1010.34 + ( 1.45 %. 11.000 ) - 0.085
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 80 + 11.000 = 3 + 91.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 3 + 80

PLV g1
y PPV
%
P
y= 0.438 m Ev g2 %
PPV' Ev =1.75 m Q

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000

Elevasi (m) 1009.61 1009.53 1010.24 1010.42


Jarak (m) 0 + 58.0 0 + 69.00 0 + 80 0 + 91.00

- Pada STA. 4+ 057


Dik; g1 = 0.81 %
g2 = 0.00 %
Vr = 80 Km/Jam
Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1007.15 m
~ Jarak PPV = 4 + 057 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.81 - 0.00 = 0.81
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 44 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 0.806 . 44
Ev = = = 0.044 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1007.15 - 0.044 = 1007.11
~ Jarak PPV' = 1 + 057 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1007.15 - ( 0.81 %. 1/2 . 44 ) = 1006.97
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 4 + 057 - 1/2 . 44 = 4 + 35 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1007.15 + ( 0.00 %. 1/2 . 44 ) = 1007.15
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 4 + 057 + 1/2 . 44 = 4 + 79 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.000 m
A . x2 0.81 . 121.00 0.011
y = = = m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1007.15 - ( 0.81 %. 11.000 ) - 0.011
~ Jarak P = PPV - x
= 4 + 057 - 11.000 = 4 - 46.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1007.15 + ( 0.00 %. 11.000 ) - 0.011
~ Jarak Q = PPV + x
= 4 + 057 + 11.000 = 4 + 68.00 m
GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 4 + 057

PLV g1
y= 0.438m PPV
%
P
Ev = 1.75m g2 %
PPV' Q

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000

Elevasi (m) 1006.97 1006.96 1007.11 1007.14


Jarak (m) 4 + 35.0 4 + 46.00 4 + 057 4 + 68.00

- Pada STA. 2+ 930


Dik; g1 = 6.50 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 203.75 m
~ Jarak PPV = 2 + 930 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 6.50 - 0.00 = 6.50
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 90 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 6.5 . 90
Ev = = = 0.731 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 203.75 - 0.731 = 203.02
~ Jarak PPV' = 1 + 930 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 203.75 - ( 6.50 %. 1/2 . 90 ) = 200.83
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 2 + 930 - 1/2 . 90 = 2 + 885 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 203.75 + ( 0.00 %. 1/2 . 90 ) = 203.75
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 2 + 930 + 1/2 . 90 = 2 + 975 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 90 = 22.500 m
A . x2 6.50 . 506.25 0.183
y = = = m
200Lv 200 . 90

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 203.75 - ( 6.50 %. 22.500 ) - 0.183
~ Jarak P = PPV - x
= 2 + 930 - 22.500 = 2 - 907.50
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 203.75 + ( 0.00 %. 22.500 ) - 0.183
~ Jarak Q = PPV + x
= 2 + 930 + 22.500 = 2 + 952.50 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 2 + 930

PLV g1
PPV
%
PLV g1
y= 0.183 m PPV
%
P
Ev = 0.73 m g2 %
PPV' Q

X = 22.500 X = 22.500 X = 22.500 X = 22.500

Elevasi (m) 200.83 200.64 203.02 203.57


Jarak (m) 0 + 885.0 0 + 907.50 0 + 930 0 + 952.50

- Pada STA. 4+ 990


Dik; g1 = 1.90 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 258.80 m
~ Jarak PPV = 4 + 990 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 1.90 - 0.00 = 1.90
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 40 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 1.9 . 40
Ev = = = 0.095 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 258.80 - 0.095 = 258.71
~ Jarak PPV' = 1 + 990 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 258.80 - ( 1.90 %. 1/2 . 40 ) = 258.42
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 4 + 990 - 1/2 . 40 = 4 + 970 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 258.80 + ( 0.00 %. 1/2 . 40 ) = 258.80
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 4 + 990 + 1/2 . 40 = 4 + 1010 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 40 = 10.000 m
A . x2 = 1.90 . 100.00 0.024
y = = m
200Lv 200 . 40

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 258.80 - ( 1.90 %. 10.000 ) - 0.024
~ Jarak P = PPV - x
= 4 + 990 - 10.000 = 4 - 980.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 258.80 + ( 0.00 %. 10.000 ) - 0.024
~ Jarak Q = PPV + x
= 4 + 990 + 10.000 = 4 + 1000.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 4 + 990

PLV g1
y= 0.024 m PPV
%
P
Ev =0.095 m g2 %
PPV' Q
X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000

Elevasi (m) 258.42 258.40 258.71 258.78


Jarak (m) 0 + 970.0 0 + 980.00 0 + 990 0 + 1000.00

- Pada STA. 5+ 460


Dik; g1 = 6.34 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 289.09 m
~ Jarak PPV = 5 + 460 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 6.34 - 0.00 = 6.34
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 88 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 6.34 . 88
Ev = = = 0.697 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 0.697 = 288.39
~ Jarak PPV' = 1 + 460 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 6.34 %. 1/2 . 88 ) = 286.30
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 5 + 460 - 1/2 . 88 = 5 + 416 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### + ( 0.00 %. 1/2 . 88 ) = 289.09
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 5 + 460 + 1/2 . 88 = 5 + 504 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 88 = 22.000 m
A . x2 6.34 . ### 0.174
y = = = m
200Lv 200 . 88

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 6.34 %. 22.000 ) - 0.174
~ Jarak P = PPV - x
= 5 + 460 - ### = 5 - 438.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### + ( 0.00 %. 22.000 ) - 0.174
~ Jarak Q = PPV + x
= 5 + 460 + ### = 5 + 482.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 5 + 460

PLV g1
y= 0.17 m PPV
%
P
Ev = 0.697 m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 22.000

Elevasi (m) ### 286.13 288.39 288.92


Jarak (m) 0 + ### 0 + 438.00 0 + 460 0 + 482.00

- Pada STA. 5+ 950


Dik; g1 = 2.89 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 310.00 m
~ Jarak PPV = 5 + 950 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 2.89 - 0.00 = 2.89 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 40 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 2.89 . 40
Ev = = = 0.145 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 0.145 = 309.86
~ Jarak PPV' = 1 + 950 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 2.89 %. 1/2 . 40 ) = 309.42
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 5 + 950 - 1/2 . 40 = 5 + 930 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### + ( 0.00 %. 1/2 . 40 ) = 310.00
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 5 + 950 + 1/2 . 40 = 5 + 970 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 40 = 10.000 m
A . x2 2.89 . ### 0.036
y = = = m
200Lv 200 . 40

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 2.89 %. 10.000 ) - 0.036
~ Jarak P = PPV - x
= 5 + 950 - ### = 5 - 940.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### + ( 0.00 %. 10.000 ) - 0.036
~ Jarak Q = PPV + x
= 5 + 950 + ### = 5 + 960.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 5 + 950

PLV g1
y=0.036m PPV
%
P
Ev 0.145m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 10.000

Elevasi (m) ### 309.39 309.86 309.96


Jarak (m) 0 + ### 0 + 940.00 0 + 950 0 + 960.00

- Pada STA. 6+ 870


Dik; g1 = 3.33 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 326.66 m
~ Jarak PPV = 6 + 870 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 3.33 - 0.00 = 3.33
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 41 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 3.33 . 41
Ev = = = 0.171 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 0.171 = 326.49
~ Jarak PPV' = 1 + 870 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 3.33 %. 1/2 . 41 ) = 325.98
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 6 + 870 - 1/2 . 41 = 6 + 849.5 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### + ( 0.00 %. 1/2 . 41 ) = 326.66
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 6 + 870 + 1/2 . 41 = 6 + 890.5 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 41 = 10.250 m
A . x2 3.33 . ### 0.043
y = = = m
200Lv 200 . 41

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 3.33 %. 10.250 ) - 0.043
~ Jarak P = PPV - x
= 6 + 870 - ### = 6 - 859.75
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### + ( 0.00 %. 10.250 ) - 0.043
~ Jarak Q = PPV + x
= 6 + 870 + ### = 6 + 880.25 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 6 + 870

PLV g1
y= 0.043 m PPV
%
P
Ev = 0.17 m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 10.250

Elevasi (m) ### 325.93 326.49 326.62


Jarak (m) 0 + ### 0 + 859.75 0 + 870 0 + 880.25

- Pada STA. 7+ 970


Dik; g1 = 0.00 %
g2 = ### %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 311.90 m
~ Jarak PPV = 7 + 970 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.00 + -8.64 = 8.64 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 120 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 8.64 . 120
Ev = = = 1.296 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 1.296 = 310.60
~ Jarak PPV' = 1 + 970 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 0.00 %. 1/2 . 120 ) = 311.90
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 7 + 970 - 1/2 . 120 = 7 + 910 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 8.64 %. 1/2 . 120 ) = 306.72
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 7 + 970 + 1/2 . 120 = 7 + 1030 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 120 = 30.000 m
A . x2 8.64 . ### 0.324
y = = = m
200Lv 200 . 120

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 0.00 %. 30.000 ) - 0.324
~ Jarak P = PPV - x
= 7 + 970 - ### = 7 - 940.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### - ( 8.64 %. 30.000 ) - 0.324
~ Jarak Q = PPV + x
= 7 + 970 + ### = 7 + 1000.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 7 + 970

PLV g1
y= 0.32 m PPV
%
P
Ev = 1.30 m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 30.000

Elevasi (m) ### 311.58 310.60 308.98


Jarak (m) 0 + ### 0 + 940.00 0 + 970 0 + 1000.00

- Pada STA. 9+ 380


Dik; g1 = 0.00 %
g2 = ### %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 258.33 m
~ Jarak PPV = 9 + 380 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.00 + -7.88 = 7.88 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 110 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 7.88 . 110
Ev = = = 1.084 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 1.084 = 257.25
~ Jarak PPV' = 1 + 380 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 0.00 %. 1/2 . 110 ) = 258.33
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 9 + 380 - 1/2 . 110 = 9 + 325 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 7.88 %. 1/2 . 110 ) = 254.00
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 9 + 380 + 1/2 . 110 = 9 + 435 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 110 = 27.500 m
A . x2 7.88 . ### 0.271
y = = = m
200Lv 200 . 110

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 0.00 %. 27.500 ) - 0.271
~ Jarak P = PPV - x
= 9 + 380 - ### = 9 - 352.50
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### - ( 7.88 %. 27.500 ) - 0.271
~ Jarak Q = PPV + x
= 9 + 380 + ### = 9 + 407.50 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 9 + 380

PLV g1
y= 0.271 m PPV
%
P
Ev = 1.08 4 m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 27.500

Elevasi (m) ### 258.06 257.25 255.89


Jarak (m) 0 + ### 0 + 352.50 0 + 380 0 + 407.50

- Pada STA. 9+ 780


Dik; g1 = 0.00 %
g2 = ### %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 229.20 m
~ Jarak PPV = 9 + 780 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.00 + -2.38 = 2.38 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 40 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 2.38 . 40
Ev = = = 0.119 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= ### - 0.119 = 229.08
~ Jarak PPV' = 9 + 780 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 0.00 %. 1/2 . 40 ) = 229.20
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 9 + 780 - 1/2 . 40 = 9 + 760 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= ### - ( 2.38 %. 1/2 . 40 ) = 228.72
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 9 + 780 + 1/2 . 40 = 9 + 800 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 40 = 10.000 m
0.030
= A.x 2.38 . ###
2
y = = m
200Lv 200 . 40

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= ### - ( 0.00 %. 10.000 ) - 0.030
~ Jarak P = PPV - x
= 9 + 780 - ### = 9 - 770.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= ### - ( 2.38 %. 10.000 ) - 0.030
~ Jarak Q = PPV + x
= 9 + 780 + ### = 9 + 790.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEMBUNG STA. 9 + 780

PLV g1
y=0.03 m PPV
%
P
Ev = 0.119 m g2 %
PPV' Q
X = ### X = ### X = ### X = 10.000

Elevasi (m) ### 229.17 229.08 228.93


Jarak (m) 0 + ### 0 + 770.00 0 + 780 0 + 790.00
LV

44
44
44
44
58
44
48
135
180
87
49
220
211
130
176
70
57
240
44
42

-0.50 %

6.42 m
6.29 m

= 6.37 m

= 6.30 m

PTV
6.29
+ 191.0
%

1007.25 m

1006.79 m

= 1007.32 m
= 1007.09 m

641

PTV
V

1006.79
0 + 752.0
%

995.46 m
1012.34 m

= 1002.61 m

= 1011.05 m

150

g2 %
PTV
V

80.000 m

1012.34
0 + 310.0
%

1009.61 m

1010.66 m

= 1009.89 m

= 1010.42 m

80

g2 %
PTV
V

11.000 m

1010.66
0 + 102.0
0.81 %

1006.97 m

1007.15 m

= 1007.05 m

= 1007.14 m
057

g2 %
PTV
V

11.000 m

1007.15
4 + 79.0

6.50 %

200.83 m

203.75 m

= 202.10 m

= 203.57 m

930
g2 %
PTV
V

22.500 m

203.75
0 + 975.0

1.90 %

258.42 m

258.80 m

= 258.59 m

= 258.78 m

990

g2 %
PTV
V
10.000 m

258.80
0 + 1010.0

= ###

= ###

460

g2 %
PTV
V
22.000 m

###
0 + ###

= ### m

= ### m

950

g2 %
PTV
V
10.000 m

###
0 + ###

3.33 %

= ###

= ###

870

g2 %
PTV
V
10.250 m

###
0 + ###

= ### m

= ### m

970

g2 %
PTV
V
30.000 m

###
0 + ###

= ### m

= ### m

380

g2 %
PTV
V
27.500 m

###
0 + ###

= ### m

= ### m

780

g2 %
PTV
V
10.000 m

###
0 + ###
- Pada STA. 0+ 473
Dik; g1 = -0.03 % Dph = 70 m
g2 = 0.24 % A = -0.27 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV =
5.90 m
~ Jarak PPV =
+ 473 0 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -0.03 - 0.24 = -0.27 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 44 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -0.27 . 44
Ev = = = -0.015 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 5.90 - -0.015 = 5.91
~ Jarak PPV' = 0 + 473 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 5.90 + ( -0.03 %. 1/2 . 44 ) = 5.91 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 0 + 473 - 1/2 . 44 = 0 + 451 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 5.90 + ( 0.24 %. 1/2 . 44 ) = 5.95 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 0 + 473 + 1/2 . 44 = 0 + 495 m
Titik P dan Q
x1 = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.00 m
A . x2 -0.27 . 121.00
y1 = = = -0.004 m
200Lv 200 . 44

x2 = 1/3 .Lv
= 1/3 . 44 = 14.67 m
A . x2 -0.27 . 215.11
y2 = = = -0.007 m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 5.90 + ( -0.03 %. 11.000 ) - -0.004 = 5.91 m
~ Jarak P = PPV - x
= 0 + 473 - 11.000 = 0 - 462.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 5.90 + ( 0.24 %. 11.000 ) - -0.004 = 5.93 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 0 + 473 + 11.000 = 0 + 484.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 0 + 473 PTV

PLV PPV g2 %
Q
g1 %P
Ev = 0.015 m

x1 =11

x2 = 14.6

Lv = 44
Lv = 44

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 m

Elevasi (m) 5.91 5.91 5.91 5.93 5.95


Jarak (m) 0 + 451.0 0 + 462.00 0 + 473 0 + 484.00 0 + 495.0

perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel di sheet slanjutnya

- Pada STA. 1+ 885


Dik; g1 = 9.25 %
g2 = 0.00 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1001.19 m
~ Jarak PPV = 1 + 885 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 9.25 - 0.00 = 9.25 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 220 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 9.25464 . 220
Ev = = = 2.545 m
800 800
Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1001.19 - 2.545 = 998.64
~ Jarak PPV' = 1 + 885 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1001.19 - ( 9.25 %. 1/2 . 220 ) = 991.01 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 1 + 885 - 1/2 . 220 = 1 + 775 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1001.19 + ( 0.00 %. 1/2 . 220 ) = 1001.19 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 1 + 885 + 1/2 . 220 = 1 + 995 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 220 = 55.000 m
A . x2 9.25 . 3025.00
y = = = 0.636 m
200Lv 200 . 220

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1001.19 - ( 9.25 %. 55.000 ) - 0.636 = 995.46 m
~ Jarak P = PPV - x
= 1 + 885 - 55.000 = 1 - 830.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1001.19 + ( 0.00 %. 55.000 ) - 0.636 = 1000.55 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 1 + 885 + 55.000 = 1 + 940.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 1 + 885

Q
y= -0.13 g2 %
m PPV'
P Ev =-0.518 m
PLV
g1 % PPV

X = 55.000 X = 55.000 X = 55.000 X = 55.000 m

Elevasi (m) 991.01 990.37 998.64 1000.55 1001.19


Jarak (m) 1 + 775.0 1 + 830.00 1 + 885 1 + 940.00 1 + 995.0
- Pada STA. 2+ 841
Dik; g1 = 0.00 %
g2 = 3.93 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1001.19 m
~ Jarak PPV = 2 + 841 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.00 - 3.93 = -3.93 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 85 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -3.93 . 85
Ev = = = -0.418 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1001.19 - -0.418 = 1001.60
~ Jarak PPV' = 1 + 841 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1001.19 - ( 0.00 %. 1/2 . 85 ) = 1001.19 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 2 + 841 - 1/2 . 85 = 2 + 798.5 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1001.19 + ( 3.93 %. 1/2 . 85 ) = 1002.86 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 2 + 841 + 1/2 . 85 = 2 + 883.5 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 85 = 21.250 m
A . x2 -3.93 . 451.56
y = = = -0.104 m
200Lv 200 . 85

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1001.19 - ( 0.00 %. 21.250 ) - -0.104 = 1001.29 m
~ Jarak P = PPV - x
= 2 + 841 - 21.250 = 2 - 819.75
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1001.19 + ( 3.93 %. 21.250 ) - -0.104 = 1002.13 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 2 + 841 + 21.250 = 2 + 862.25 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 2 + 841

Q
y= -0.34 m g2 %
PPV'
P Ev = -1.37
PLV m
g1 % PPV

X = 21.250 X = 21.250 X = 21.250 X = 21.250 m

Elevasi (m) 1001.19 1001.29 1001.60 1002.13 1002.86


Jarak (m) 2 + 798.5 2 + 819.75 2 + 841 2 + 862.25 2 + 883.5
- Pada STA. 3+ 175
Dik; g1 = 3.93 %
g2 = 3.93 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1009.17 m
~ Jarak PPV = 3 + 175 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 3.93 - 3.93 = 0.00 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 44 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 0 . 44
Ev = = = 0.000 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1009.17 - 0.000 = 1009.17
~ Jarak PPV' = 1 + 175 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1009.17 - ( 3.93 %. 1/2 . 44 ) = 1008.31 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 175 - 1/2 . 44 = 3 + 153 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1009.17 + ( 3.93 %. 1/2 . 44 ) = 1010.04 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 175 + 1/2 . 44 = 3 + 197 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.000 m
A . x2 0.00 . 121.00
y = = = 0.000 m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1009.17 - ( 3.93 %. 11.000 ) - 0.000 = 1008.74 m
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 175 - 11.000 = 3 - 164.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1009.17 + ( 3.93 %. 11.000 ) - 0.000 = 1009.61 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 175 + 11.000 = 3 + 186.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 3 + 175

Q
y-0.302 = g2 %
m PPV'
P Ev-1.209 = m
PLV
g1 % PPV

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 m

Elevasi (m) 1008.31 1008.31 1009.17 1009.61 1010.04


Jarak (m) 3 + 153.0 3 + 164.00 3 + 175 3 + 186.00 3 + 197.0
- Pada STA. 3+ 367
Dik; g1 = 3.00 %
g2 = 367.00 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1008.42 m
~ Jarak PPV = 3 + 367 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 3.00 - 367.00 = -364.00 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 50 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -364 . 50
Ev = = = -22.750 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1008.42 - -22.750 = 1031.17
~ Jarak PPV' = 1 + 367 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1008.42 - ( 3.00 %. 1/2 . 50 ) = 1007.67 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 367 - 1/2 . 50 = 3 + 342 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1008.42 + ( 367.00 %. 1/2 . 50 ) = 1100.17 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 367 + 1/2 . 50 = 3 + 392 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 50 = 12.500 m
A . x2 -364.00 . 156.25
y = = = -5.688 m
200Lv 200 . 50

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1008.42 - ( 3.00 %. 12.500 ) - -5.688 = 1013.73 m
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 367 - 12.500 = 3 - 354.50
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1008.42 + ( 367.00 %. 12.500 ) - -5.688 = 1059.98 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 367 + 12.500 = 3 + 379.50 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 3 + 367

Q
y= m g2 %
PPV'
P Ev = m
PLV
g1 % PPV

X = 12.500 X = 12.500 X = 12.500 X = 12.500 m

Elevasi (m) 1007.67 1013.35 1031.17 1059.98 1100.17


Jarak (m) 3 + 342.0 3 + 354.50 3 + 367 3 + 379.50 3 + 392.0
- Pada STA. 3+ 712
Dik; g1 = 1.45 %
g2 = 0.00 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1006.18 m
~ Jarak PPV = 3 + 712 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 1.45 - 0.00 = 1.45 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 44 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv 1.448 . 44
Ev = = = 0.080 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1006.18 - 0.080 = 1006.10
~ Jarak PPV' = 1 + 712 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1006.18 - ( 1.45 %. 1/2 . 44 ) = 1005.87 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 712 - 1/2 . 44 = 3 + 690 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1006.18 + ( 0.00 %. 1/2 . 44 ) = 1006.18 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 712 + 1/2 . 44 = 3 + 734 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 44 = 11.000 m
A . x2 1.45 . 121.00
y = = = 0.020 m
200Lv 200 . 44

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1006.18 - ( 1.45 %. 11.000 ) - 0.020 = 1006.00 m
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 712 - 11.000 = 3 - 701.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1006.18 + ( 0.00 %. 11.000 ) - 0.020 = 1006.16 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 712 + 11.000 = 3 + 723.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 3 + 712

Q
y= -0.112 g2 %
m PPV'
P Ev =-0.45 m
PLV
g1 % PPV

X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 X = 11.000 m

Elevasi (m) 1005.87 1005.85 1006.10 1006.16 1006.18


Jarak (m) 3 + 690.0 3 + 701.00 3 + 712 3 + 723.00 3 + 734.0
- Pada STA. 3+ 937
Dik; g1 = 0.00 %
g2 = 0.81 %
Vr = 80 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 1006.18 m
~ Jarak PPV = 3 + 937 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = 0.00 - 0.81 = -0.81 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 1006 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -0.806 . 1006.184
Ev = = = -1.014 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 1006.18 - -1.014 = 1007.20
~ Jarak PPV' = 1 + 937 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 1006.18 - ( 0.00 %. 1/2 . 1006.184 ) = 1006.18 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 3 + 937 - 1/2 . 1006.184 = 3 + 433.908 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 1006.18 + ( 0.81 %. 1/2 . 1006.184 ) = 1010.24 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 3 + 937 + 1/2 . 1006.184 = 3 + 1440.092 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 1006.184 = 251.546 m

y = A.x 2
= -0.81 . 63275.39 = -0.253 m
200Lv 200 . 1006.184

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 1006.18 - ( 0.00 %. 251.546 ) - -0.253 = 1006.44 m
~ Jarak P = PPV - x
= 3 + 937 - 251.546 = 3 - 685.45
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 1006.18 + ( 0.81 %. 251.546 ) - -0.253 = 1008.46 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 3 + 937 + 251.546 = 3 + 1188.55 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 3 + 937

Q
y= 0.062 m g2 %
PPV'
P Ev = -0.249 m
PLV
g1 % PPV

X = 251.546 X = 251.546 X = 251.546 X = 251.546 m

Elevasi (m) 1006.18 1006.44 1007.20 1008.46 1010.24


Jarak (m) 3 + 433.9 3 + 685.45 3 + 937 3 + 1188.55 3 + 1440.1
- Pada STA. 8+ 390
Dik; g1 = -9.54 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 60.00 m
~ Jarak PPV = 8 + 390 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -9.54 - 0.00 = -9.54 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 68 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -9.54 . 68
Ev = = = -0.811 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 60.00 - -0.811 = 60.81
~ Jarak PPV' = 1 + 390 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 60.00 + ( -9.54 %. 1/2 . 68 ) = 63.24 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 8 + 390 - 1/2 . 68 = 8 + 356 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 60.00 + ( 0.00 %. 1/2 . 68 ) = 60.00 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 8 + 390 + 1/2 . 68 = 8 + 424 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 68 = 17.000 m
A . x2 -9.54 . 289.00
y = = = -0.203 m
200Lv 200 . 68

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 60.00 + ( -9.54 %. 17.000 ) - -0.203 = 61.82 m
~ Jarak P = PPV - x
= 8 + 390 - 17.000 = 8 - 373.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 60.00 + ( 0.00 %. 17.000 ) - -0.203 = 60.20 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 8 + 390 + 17.000 = 8 + 407.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 8 + 390

Q
y = -0.308 m g2 %
PPV'
P Ev -1.55m
PLV
g1 % PPV

X = 17.000 X = 17.000 X = 17.000 X = 17.000 m

Elevasi (m) 63.24 63.45 60.81 60.20 60.00


Jarak (m) 8 + 356.0 8 + 373.00 8 + 390 8 + 407.00 8 + 424.0
- Pada STA. 8+ 810
Dik; g1 = -4.48 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 260.00 m
~ Jarak PPV = 8 + 810 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -4.48 - 0.00 = -4.48 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 102 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -4.48 . 102
Ev = = = -0.571 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 260.00 - -0.571 = 260.57
~ Jarak PPV' = 1 + 810 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 260.00 + ( -4.48 %. 1/2 . 102 ) = 262.28 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 8 + 810 - 1/2 . 102 = 8 + 759 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 260.00 + ( 0.00 %. 1/2 . 102 ) = 260.00 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 8 + 810 + 1/2 . 102 = 8 + 861 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 102 = 25.500 m
A . x2 -4.48 . 650.25
y = = = -0.143 m
200Lv 200 . 102

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 260.00 + ( -4.48 %. 25.500 ) - -0.143 = 261.29 m
~ Jarak P = PPV - x
= 8 + 810 - 25.500 = 8 - 784.50
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 260.00 + ( 0.00 %. 25.500 ) - -0.143 = 260.14 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 8 + 810 + 25.500 = 8 + 835.50 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 8 + 810

Q
y =-0.095 m g2 %
PPV'
P Ev = -0.381 m
PLV
g1 % PPV

X = 25.500 X = 25.500 X = 25.500 X = 25.500 m

Elevasi (m) 262.28 262.43 260.57 260.14 260.00


Jarak (m) 8 + 759.0 8 + 784.50 8 + 810 8 + 835.50 8 + 861.0
- Pada STA. 10 + 310
Dik; g1 = -2.03 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 213.57 m
~ Jarak PPV = 10 + 310 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -2.03 - 0.00 = -2.03 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 40 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -2.03 . 40
Ev = = = -0.102 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 213.57 - -0.102 = 213.67
~ Jarak PPV' = 1 + 310 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 213.57 + ( -2.03 %. 1/2 . 40 ) = 213.98 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 10 + 310 - 1/2 . 40 = 10 + 290 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 213.57 + ( 0.00 %. 1/2 . 40 ) = 213.57 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 10 + 310 + 1/2 . 40 = 10 + 330 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 40 = 10.000 m
A . x2 -2.03 . 100.00
y = = = -0.025 m
200Lv 200 . 40

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 213.57 + ( -2.03 %. 10.000 ) - -0.025 = 213.80 m
~ Jarak P = PPV - x
= 10 + 310 - 10.000 = 10 - 300.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 213.57 + ( 0.00 %. 10.000 ) - -0.025 = 213.60 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 10 + 310 + 10.000 = 10 + 320.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 10 + 310

Q
y= -0.025 g2 %
m PPV'
P Ev = -0.102 m
PLV
g1 % PPV

X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000 m

Elevasi (m) 213.98 214.00 213.67 213.60 213.57


Jarak (m)### + 290.0 10 + 300.00 10 + 310 10 + 320.00 10 + 330.0
- Pada STA. 10 + 700
Dik; g1 = -9.83 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 185.66 m
~ Jarak PPV = 10 + 700 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -9.83 - 0.00 = -9.83 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 136 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -9.83 . 136
Ev = = = -1.671 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 185.66 - -1.671 = 187.33
~ Jarak PPV' = 1 + 700 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 185.66 + ( -9.83 %. 1/2 . 136 ) = 192.34 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 10 + 700 - 1/2 . 136 = 10 + 632 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 185.66 + ( 0.00 %. 1/2 . 136 ) = 185.66 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 10 + 700 + 1/2 . 136 = 10 + 768 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 136 = 34.000 m
A . x2 -9.83 . 1156.00
y = = = -0.418 m
200Lv 200 . 136

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 185.66 + ( -9.83 %. 34.000 ) - -0.418 = 189.42 m
~ Jarak P = PPV - x
= 10 + 700 - 34.000 = 10 - 666.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 185.66 + ( 0.00 %. 34.000 ) - -0.418 = 186.08 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 10 + 700 + 34.000 = 10 + 734.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 10 + 700

Q
y= m g2 %
PPV'
P Ev = m
PLV
g1 % PPV

X = 34.000 X = 34.000 X = 34.000 X = 34.000 m

Elevasi (m) 192.34 192.76 187.33 186.08 185.66


Jarak (m)### + 632.0 10 + 666.00 10 + 700 10 + 734.00 10 + 768.0
- Pada STA. 10 + 930
Dik; g1 = -9.66 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 166.00 m
~ Jarak PPV = 10 + 930 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -9.66 - 0.00 = -9.66 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 128 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -9.66 . 128
Ev = = = -1.546 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 166.00 - -1.546 = 167.55
~ Jarak PPV' = 1 + 930 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 166.00 + ( -9.66 %. 1/2 . 128 ) = 172.18 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 10 + 930 - 1/2 . 128 = 10 + 866 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 166.00 + ( 0.00 %. 1/2 . 128 ) = 166.00 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 10 + 930 + 1/2 . 128 = 10 + 994 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 128 = 32.000 m
A . x2 -9.66 . 1024.00
y = = = -0.386 m
200Lv 200 . 128

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 166.00 + ( -9.66 %. 32.000 ) - -0.386 = 169.48 m
~ Jarak P = PPV - x
= 10 + 930 - 32.000 = 10 - 898.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 166.00 + ( 0.00 %. 32.000 ) - -0.386 = 166.39 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 10 + 930 + 32.000 = 10 + 962.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 10 + 930

Q
y = -0.386 m g2 %
PPV'
P Ev = -1.546 m
PLV
g1 % PPV

X = 32.000 X = 32.000 X = 32.000 X = 32.000 m

Elevasi (m) 172.18 172.57 167.55 166.39 166.00


Jarak (m)### + 866.0 10 + 898.00 10 + 930 10 + 962.00 10 + 994.0
- Pada STA. 12 + 90
Dik; g1 = -9.90 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 102.00 m
~ Jarak PPV = 12 + 90 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -9.90 - 0.00 = -9.90 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 139 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -9.9 . 139
Ev = = = -1.720 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 102.00 - -1.720 = 103.72
~ Jarak PPV' = 1 + 90 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 102.00 + ( -9.90 %. 1/2 . 139 ) = 108.88 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 12 + 90 - 1/2 . 139 = 12 + 20.5 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 102.00 + ( 0.00 %. 1/2 . 139 ) = 102.00 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 12 + 90 + 1/2 . 139 = 12 + 159.5 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 139 = 34.750 m
A . x2 -9.90 . 1207.56
y = = = -0.430 m
200Lv 200 . 139

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 102.00 + ( -9.90 %. 34.750 ) - -0.430 = 105.87 m
~ Jarak P = PPV - x
= 12 + 90 - 34.750 = 12 - 55.25
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 102.00 + ( 0.00 %. 34.750 ) - -0.430 = 102.43 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 12 + 90 + 34.750 = 12 + 124.75 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 12 + 90

Q
y= -0.43 m g2 %
PPV'
P Ev = -1.72
PLV m
g1 % PPV

X = 34.750 X = 34.750 X = 34.750 X = 34.750 m

Elevasi (m) 108.88 109.31 103.72 102.43 102.00


Jarak (m) 0 + 20.5 0 + 55.25 12 + 90 12 + 124.75 12 + 159.5
- Pada STA. 12 + 980
Dik; g1 = -1.30 %
g2 = 0.00 %
Vr = 60 Km/Jam

Titik PPV
~ Elevasi PPV = 60.00 m
~ Jarak PPV = 12 + 980 m
~ Perbedaan aljabar landai (A) = g1 - g2 = -1.30 - 0.00 = -1.30 %
~ Panjang lengkung vertikal dari PLV ke PTV = Lv Dimana Lv diperoleh dari grafik
perencanaan geometrik dengan mengetahui A dan Vr diperoleh Lv = 40 m
~ Pergeseran vertikal dari titik PPV ke bagian lengkung = Lv
A.Lv -1.3 . 40
Ev = = = -0.065 m
800 800

Titik PPV'
~ Elevesi PPV' = PPV - Ev
= 60.00 - -0.065 = 60.07
~ Jarak PPV' = 1 + 980 m

Titik PLV
~ Elevesi PLV = PPV - ( g1 % . 1/2.Lv )
= 60.00 + ( -1.30 %. 1/2 . 40 ) = 60.26 m
~ Jarak PLV = PPV - 1/2.Lv
= 12 + 980 - 1/2 . 40 = 12 + 960 m

Titik PTV
~ Elevesi PTV = PPV + ( g2 % . 1/2.Lv )
= 60.00 + ( 0.00 %. 1/2 . 40 ) = 60.00 m
~ Jarak PTV = PPV + 1/2.Lv
= 12 + 980 + 1/2 . 40 = 12 + 1000 m

Titik P dan Q
x = 1/4 .Lv
= 1/4 . 40 = 10.000 m
A . x2 -1.30 . 100.00
y = = = -0.016 m
200Lv 200 . 40

~ Elevasi P = PPV - ( g1 % . x ) - y
= 60.00 + ( -1.30 %. 10.000 ) - -0.016 = 60.15 m
~ Jarak P = PPV - x
= 12 + 980 - 10.000 = 12 - 970.00
~ Elevasi Q = PPV + ( g2 % . x ) - y
= 60.00 + ( 0.00 %. 10.000 ) - -0.016 = 60.02 m
~ Jarak Q = PPV + x
= 12 + 980 + 10.000 = 12 + 990.00 m

GAMBAR LENGKUNG VERTIKAL CEKUNG STA. 12 + 980

Q
y= -0.016 m g2 %
PPV'
P Ev = m
PLV
g1 % PPV

X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000 X = 10.000 m

Elevasi (m) 60.26 60.28 60.07 60.02 60.00


Jarak (m)### + 960.0 12 + 970.00 12 + 980 12 + 990.00 12 + 1000.0
TABEL VARIBEL ALINYEMEN VERTIKAL TYPE CEMBUNG

g1 g2 Elev Elev Elev Elev Elev


No PATOK V A Lv Ev PPV' (m) x1 y1 X2 Y2
% % PPV PLV PTV P Q
1 Sta ( 0+ 169 ) 80 -0.53 -0.03 -0.500 6.3 44 -0.027 6.33 6 6.29 11.00 -0.007 14.667 -0.012 6.37 6.30
2 Sta ( 0+ 641 ) 80 0.24 -0.65 0.892 6.6 44 0.049 6.55 7 6.46 11.00 0.012 14.667 0.022 6.56 6.52
3 Sta ( 1+ 832 ) 80 -3.94 2.71 -6.648 20.2 202 -1.679 21.88 24 22.93 50.50 -0.420 67.333 -0.746 22.61 21.99
4 Sta ( 2+ 282 ) 80 -5.55 7.45 -13.001 24.7 420 -6.826 31.53 36 40.35 105.00 -1.706 140.000 -3.034 32.23 34.23
5 Sta ( 2+ 601 ) 80 -3.98 6.58 -10.555 21.1 340 -4.486 25.59 28 32.28 85.00 -1.121 113.333 -1.994 25.60 27.81
6 Sta ( 2+ 971 ) 80 -8.58 10.00 -18.584 12.9 480 -11.150 24.05 34 36.90 120.00 -2.788 160.000 -4.956 25.99 27.69
7 Sta ( 3+ 332 ) 80 -4.22 7.26 -11.474 24.3 671 -9.624 33.92 38 48.65 167.75 -2.406 223.667 -4.277 33.78 38.88
8 Sta ( 3+ 906 ) 80 -3.81 0.00 -3.805 11.4 120 -0.571 11.97 14 11.40 30.00 -0.143 40.000 -0.254 12.68 11.54
9 Sta ( 4+ 328 ) 80 -3.05 10.00 -13.055 16.9 422 -6.886 23.79 23 38.00 105.50 -1.722 140.667 -3.061 21.84 29.17
10 Sta ( 5+ 303 ) 80 -0.83 -0.34 -0.486 20.1 40 -0.024 20.12 20 20.03 10.00 -0.006 13.333 -0.011 20.19 20.07
TABEL VARIBEL ALINYEMEN VERTIKAL TYPE CEKUNG

g1 g2 Elev Elev Elev Elev Elev


No Sta V A Lv Ev PPV' (m) x1 y1 X2 Y2
% % PPV PLV PTV P Q
1 Sta ( 0+ 473 ) 80 -0.03 0.24 0.23 5.9 44 0.012 5.91 5.9 5.95 11.00 0.003 14.667 0.006 5.90 5.92
2 Sta ( 0+ 748 ) 80 -0.65 0.20 -0.8 6.2 44 -0.047 6.15 6.3 6.24 11.00 -0.012 14.667 -0.021 6.28 6.23
3 Sta ( 0+ 953 ) 80 0.20 -0.51 1 7.6 44 0.039 7.64 7.6 7.49 11.00 0.010 14.667 0.017 7.57 7.53
4 Sta ( 1+ 226 ) 80 -0.51 0.59 -1.1 7 44 -0.061 6.94 7.1 7.13 11.00 -0.015 14.667 -0.027 7.07 7.08
5 Sta ( 1+ 327 ) 80 0.59 -2.60 3.2 13 58 0.231 13.23 12.8 12.25 14.50 0.058 19.333 0.103 12.86 12.57
6 Sta ( 1+ 558 ) 80 -2.60 -3.94 1.3 23.8 44 0.074 23.87 24.4 22.93 11.00 0.018 14.667 0.033 24.07 23.35
7 Sta ( 1+ 965 ) 80 2.71 0.00 2.7 20.2 48 0.162 20.36 19.6 20.20 12.00 0.041 16.000 0.072 19.83 20.16
8 Sta ( 2+ 64 ) 80 0.00 -5.55 5.6 32.3 135 0.937 33.24 32.3 28.55 33.75 0.234 45.000 0.416 32.07 30.19
9 Sta ( 2+ 384 ) 80 7.45 0.00 7.5 24.7 180 1.676 26.38 18.0 24.70 45.00 0.419 60.000 0.745 20.93 24.28
10 Sta ( 2+ 508 ) 80 0.00 -3.98 4.0 28.4 87 0.433 28.83 28.4 26.67 21.75 0.108 29.000 0.192 28.29 27.43
Elev
Q
6.30
6.52
21.99
34.23
27.81
27.69
38.88
11.54
29.17
20.07
Elev
Q
5.92
6.23
7.53
7.08
12.57
23.35
20.16
30.19
24.28
27.43
Data perencanaan
Data perencanaan
1. Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2011
a. Mobil penumpang 1 1 = 529 Kendaraan
b. Bus 8 ton 3 5 = 803 Kendaraan
d. Truk 2 as 13 ton 5 8 = 793 Kendaraan
e. Truk 3 as 20 ton 6 7 7 = 335 Kendaraan
Jalan di buka pada tahun 2016
2. Klasifikasi jalan
Klasifikasi jalan = 1
Jalan = Jalan raya sekunder
Lebar jalan = 2(2x3.5) meter
Arah = 1 jalur, 2 arah

3. Umur rencana = 20 tahun


4. pertumbuhan lalulintas = 3.5 % selama pelaksanaan
= 6 % perkembangan lalu lintas
5. Curah hujan rata-rata pertahun = 900 mm/tahun
6. Kelandaian jalan = 6 %
7. Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
Lapisan permukaan = rigid pavment
Pondasi atas = Leand mix congcrate
Pondasi bawah = agregat kelas B
8. Mutu beton = 34 Mpa
9
Nilai CBR Jumlah data Pengurang CBR =/> % kumulatif Nilai CBR % kumulatif

4 2 19 100 4 100
5 1 2 17 89.47 5 89.4736842
7 2 3 16 84.21 7 84.2105
8 2 5 14 73.68 8 73.6842105
9 1 7 12 63.16 9 63.157895
10 1 8 11 57.89 10 57.8947368
11 4 9 10 52.63 11 52.6315789
12 4 13 6 31.58 12 31.578947
13 2 17 2 10.53 13 10.5263158

Σ 19

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Diperoleh CBR rencana = 4.7


LH+67:337R pada awal umur rencana
Tahun awal pembangunan = 2011
Tahun awal umur rencana = 2016
n = 5
i = 3.5 %
Rumus LHR2013 = LHR2010 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2010 LHR2013
Mobil penumpang 1 1 529 628.3
Bus 8 ton 3 5 803 953.7
Truk 2 as 13 ton 5 8 793 941.8
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 335 397.9
Σ 2460 2921.7

LHR pada akhir umur rencana (LHRt)


Tahun awal rencana = 2016
Tahun akhir umur rencana = 2036
n = 20
i = 6 %
Rumus LHR2028 = LHR2013 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2013 LHR2028
Mobil penumpang 1 1 628.3 2015.0
Bus 8 ton 3 5 953.7 3058.7
Truk 2 as 13 ton 5 8 941.8 3020.6
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 397.9 1276.0
Σ 2921.7 9370.3

Koefisien distribusi kendaraan ( C )

Arah = 1 jalur, 2 arah


Maka :
C untuk kendaraan ringan = 0.5
C untuk kendaraan berat = 0.5

Angka Ekivalen (E) beban sumbu kendaraan

Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E) E Kend


Mobil penumpang 1 1 0.0002 0.0002 0.0004
Bus 8 ton 3 5 0.0183 0.1410 0.1593
Truk 2 as 13 ton 5 8 0.1410 0.9238 1.0648
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 0.2923 0.5415 0.5415 1.3753
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

Mutu beton rencana


Diketahui
f'c = 34 MPa ,maka
fcf = K × (f'c)0.50
= 4.08 MPa
Dengan
K = 0.7 untuk agregat tidak pecah
K = 0.75 untuk agregat pecah
Beban lalu lintas rencana
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)

KBS (ton) STRT STRG STdRG


Jenis Kendaraan LHR2013 JMSPK JMS (bh)
RD RB RGD RGB BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh)
1 2 3 4 5 6 7 8
Mobil penumpang 1 1 - - 628.3 - - - - - - - -
Bus 8 ton 3 5 - - 953.7 2 1907.4242069 3 953.7 5 953.7 - -
Truk 2 as 13 ton 5 8 - - 941.8 2 1883.6704808 5 941.8 8 941.8 - -
Truk 3 as 20 ton 6 14 - - 397.9 2 795.74982478 6 397.9 - - 14 397.9
Σ 4586.84 2293.4 1895.5 397.9
KBS = Konfigurasi beban sumbu
JMSPK = Jumlah sumbu per kendaraan
JMS = Jumlah sumbu per kendaraan
Maka, Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)
Umur rencana = 20 Tahun
i = 6%
R = (1+i)n - 1 = 87.22
log(1+i)
JSKN = 365 × JSKNH × R
= 146,020,786.09
C = 0.5 (liat tabel)
JSKN rencana = JSKN × C
= 73,010,393.04

Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi JSKN Repetisi yang


Sumbu sumbu sumbu Beban Sumbu Rencana Terjadi
(ton)
1 2 3 4 5 6 7=4×5×6
3 953.7 0.42 0.50 73010393.043 15180565.9278376
5 941.8 0.41 0.50 73010393.043 14991517.784278
STRT 6 397.9 0.17 0.50 73010393.043 6333112.80924732

Σ 2293.4 1.00
5 953.7 0.50 0.41 73010393.043 15180565.9278376
8 941.8 0.50 0.41 73010393.043 14991517.784278
STRG

Σ 1895.5 1.00
STdRG 14 397.9 1 0.09 73010393.043 6333112.80924733
Σ 397.9 1
Komulatif 73010393.0427259

Perhitungan tebal plat beton


Jenis perkerasan = BBTT dengan ruji
Jenis bahu = beton
Umur rencana = 20 Tahun
JSK = 7.3E+07
Faktor keamanan beban (Fkb) = 1.1 (liat tabel)
Kuat tarik lentur (fcf) = 4.1 MPa
Jenis dan tebal lapis pndasi = stabilisasi semen 10 cm
CBR tanah dasar = 4.7 %
CBR efektif = 34 %
Tebal taksiran pelat beton = 16 cm (lihat grafik)

Analisa fatik dan Erosi


Jenis Beban Beban Repetisi Faktor Analisa fatik Analisa erosi
Sumbu Sumbu Rencana yang Tegangan Repetisi Persen Repetisi Persen
Per roda Terjadi dan Erosi Ijin Rusak Ijin Rusak
(kN) (kN) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7=4×100/6 8 9=4×100/8
30 16.5 15180566 TE = TT 0 TT 0
1.03 TT 0 TT 0
50 27.5 1.50E+07 FE = TT 0 TT 0
STRT
60 33 6.33E+06 2.26 2.80E+05 2,261.83 TT 0
FRT =
0.25
50 13.75 1.52E+07 TE = TT 0 TT 0
1.63 TT 0 TT 0
80 22 1.50E+07 FE = 1.00E+07 149.92 3.00E+06 499.72
STRG
2.87
FRT =
0.40
140 19.25 6.33E+06 TE = TT - 1.00E+08 6.33
1.53
FE =
STdRG
2.64 Repetisi ijin
FRT = % 95
0.37 maka 6666435
Σ ok 2411.74 ok 506.05

Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 25.7 cm
19, cm
≈ 28 cm
Interpolasi
TE FE FRT = 0.29
Tebal
STRT STRG STdRG STRT STRG STdRG TE= 1.18368323
170 1.05 1.55 1.3 1.94 2.53 2.51
175 1.02 1.50 1.25 1.905 2.495 2.48
180 0.98 1.44 1.2 1.87 2.46 2.45
PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR
Data perencanaan
1. Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2011
a. Mobil penumpang 1 1 = 529 Kendaraan
b. Bus 8 ton 3 5 = 793 Kendaraan
c. Truk 2 as 10 ton 4 6 = 803 Kendaraan
d. Truk 3 as 20 ton 6 7 7 = 335 Kendaraan

Jalan di buka pada tahun 2016


2. Klasifikasi jalan
Klasifikasi jalan = 1
Lebar jalan = 7.5 meter
Arah = 4 jalur, 2 arah dengan median

3. Umur rencana = 20 tahun


4. pertumbuhan lalulintas = 3.5 % selama pelaksanaan
= 13 % perkembangan lalu lintas
5. Curah hujan rata-rata pertahun = 750 mm/tahun
6. Kelandaian jalan = 6 %
7. Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
Lapisan permukaan = rigid pavment
Pondasi atas = Leand mix congcrate
Pondasi bawah = agregat kelas B
8. Mutu beton = 34 Mpa
9
Nilai CBR Jumlah data Pengurang CBR =/> % kumulatif Nilai CBR % kumulatif

4 2 20 100 4 100
5 1 2 18 90.00 5 90.000000
7 2 3 17 85.00 7 85.000000
8 2 5 15 75.00 8 75.000000
9 1 7 13 65.00 9 65.000000
10 1 8 12 60.00 10 60.000000
11 4 9 11 55.00 11 55.000000
12 4 13 7 35.00 12 35.000000
13 3 17 3 15.00 13 15.000000

Σ 20

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Diperoleh CBR rencana = 4.8


LH+67:337R pada awal umur rencana
Tahun awal pembangunan = 2011
Tahun awal umur rencana = 2016
n = 5
i = 3.5 %
Rumus LHR2013 = LHR2010 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2010 LHR2013
Mobil penumpang 1 1 529 628.3
Bus 8 ton 3 5 793 941.8
Truk 2 as 10 ton 4 6 803 953.7
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 335 397.9

Σ 2460 2921.7

LHR pada akhir umur rencana (LHRt)


Tahun awal rencana = 2016
Tahun akhir umur rencana = 2036
n = 20
i = 13 %
Rumus LHR2028 = LHR2013 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2013 LHR2028
Mobil penumpang 1 1 628.3 6625.3
Bus 8 ton 3 5 941.8 9931.7
Truk 2 as 10 ton 4 6 953.7 10057.0
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 397.9 4195.6

Σ 2921.7 30809.7

Koefisien distribusi kendaraan ( C )

Arah = 4 jalur, 2 arah dengan median


Maka :
C untuk kendaraan ringan = 0.5
C untuk kendaraan berat = 0.5

Angka Ekivalen (E) beban sumbu kendaraan

Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E) E Kend


Mobil penumpang 1 1 0.0002 0.0002 0.0004
Bus 8 ton 3 5 0.0183 0.1410 0.1593
Truk 2 as 10 ton 4 6 0.0577 0.2923 0.3500
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 0.2923 0.5415 0.5415 1.3753
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU
Mutu beton rencana
Diketahui
f'c = 34 MPa ,maka
fcf = K × (f'c)0.50
= 4.08 MPa
Dengan
K = 0.7 untuk agregat tidak pecah
K = 0.75 untuk agregat pecah
Beban lalu lintas rencana
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)

KBS (ton) STRT STRG STdRG


Jenis Kendaraan LHR2013 JMSPK JMS (bh)
RD RB RGD RGB BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh)
1 2 3 4 5 6 7 8
Mobil penumpang 1 1 - - 628.3 - - - - - - - -
Bus 8 ton 3 5 - - 941.8 2 1883.67048 3 941.8 5 941.8 - -
Truk 2 as 10 ton 4 6 - - 953.7 2 1907.42421 4 953.7 6 953.7 - -
Truk 3 as 20 ton 6 14 - - 397.9 2 795.749825 6 397.9 - - 14 397.9
Σ 4586.84451 2293.4 1895.5 397.9
KBS = Konfigurasi beban sumbu
JMSPK = Jumlah sumbu per kendaraan
JMS = Jumlah sumbu per kendaraan
Maka, Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)
Umur rencana = 20 Tahun
i = 12.5 %
R = (1+i)n - 1 = 186.600648
log(1+i)
JSKN = 365 × JSKNH × R
= 312406478.003
C = 0.5 (liat tabel)
JSKN rencana = JSKN × C
= 156203239.0015

Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi JSKN Repetisi yang


Sumbu sumbu sumbu Beban Sumbu Rencana Terjadi
(ton)
1 2 3 4 5 6 7=4×5×6
3 941.8 0.41 0.50 156203239 32073839.5981848
4 953.7 0.42 0.50 156203239 32478301.6359929
STRT
6 397.9 0.17 0.50 156203239 13549478.2665724

Σ 2293.4 1.00
5 941.8 0.50 0.41 156203239 32073839.5981847
STRG 6 953.7 0.50 0.41 156203239 32478301.6359929

Σ 1895.5 1.00
STdRG 14 397.9 1 0.09 156203239 13549478.2665724
Σ 397.9 1
Komulatif 156203239.0015

Perhitungan tebal plat beton


Jenis perkerasan = BBTT dengan ruji
Jenis bahu = beton
Umur rencana = 20 Tahun
JSK = 1.6E+08
Faktor keamanan beban (Fkb) = 1.1 (liat tabel)
Kuat tarik lentur (fcf) = 4.1 MPa
Jenis dan tebal lapis pndasi = stabilisasi semen 10 cm
CBR tanah dasar = 4.8 %
CBR efektif = 35 %
Tebal taksiran pelat beton = 15 cm (lihat grafik)

Analisa fatik dan Erosi


Jenis Beban Beban Repetisi Faktor Analisa fatik Analisa erosi
Sumbu Sumbu Rencana yang Tegangan Repetisi Persen Repetisi Persen
Per roda Terjadi dan Erosi Ijin Rusak Ijin Rusak
(kN) (kN) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7=4×100/6 8 9=4×100/8
30 16.5 32073840 TE = TT 0 TT 0
40 22 3.25E+07 1.27 TT 0 TT 0
STRT 60 33 1.35E+07 2.08 2.80E+05 4,839.10 TT 0
FRT =
0.31
50 13.75 3.21E+07 TE = TT 0 TT 0
60 16.5 3.25E+07 1.82 TT 0 TT 0
STRG 2.69
FRT =
0.45
140 19.25 1.35E+07 TE = TT - 1.00E+08 13.55
1.53
FE =
STdRG
2.64 Repetisi ijin
FRT = % 95
0.37 maka 14262609
Σ #REF! 4839.10 #REF! 13.55

Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 25.7 cm ≈ 28 cm
Interpolasi
TE FE FRT = 0.29
Tebal
STRT STRG STdRG STRT STRG STdRG TE= 1.183683
170 1.05 1.55 1.3 1.94 2.53 2.51
175 1.02 1.50 1.25 1.905 2.495 2.48
180 0.98 1.44 1.2 1.87 2.46 2.45
Perhitungan penulangan untuk perkerasan beton bersambung dengan tulangan

11 . 76 ( fxLxh )
As 
fs

Dimana : As = Luas tulangan yang di perlukan


F = Koefisien gesekan antara pelat beton
dengan lapisan di bawahnya (lihat tabel)
L = jarak antar sambungan (m)
h = tebal pelat (mm)
fs = Tegangan tarik baja ijin, (Mpa) ( 230 Mpa)
Catatan : As minimum menurut SNI'91 untuk segala keadaan
0,14 % dari luas penampang beton

Data

Tebal pelat = 190 mm


Lebar pelat = 2 × 3.50 m 7
Panjang pelat = 5 m

Dari tabel : F = 1.8 untuk stabilisasi semen


fs = 230 Mpa

Perhitungan

Tulangan memanjang
11 . 76 ( fxLxh )
As 
fs
As = 87.4 mm2/m lebar
As min = 0.0014 × h × 1000
= 266 mm2/m lebar
Digunakan tulangan diameter 12 mm

1
AsØ  . . d ²
4
392
1 ² 1
= 3.14 12 113.10
4

= 113.10 mm²

As min
n   1
As Ø
n = 266
+ 1
113.10
= 3.35 ≈ 5 buah untuk satu meter lebar

jarak antar tulangan satu meter panjang = 100


= 25 cm
5- 1

Tulangan melintang

11 . 76 ( fxLxh )
As 
fs
As = 122.4 mm2/m lebar
As min = 0.0014 × h × 1000
= 266 mm2/m lebar
Digunakan tulangan diameter 12 mm

1
AsØ  . . d ²
4
1 ²
= 3.14 12
4
= 113.10 mm²

As min
n   1
As Ø

n = 266
+ 1
113.10
= 3.35 ≈ 5 buah untuk satu meter lebar

jarak antar tulangan satu meter lebar = 100


= 25 cm
5- 1

Menghitung Dowel

Tebal plat beton = 190 mm


Lebar plat = 7 m
Panjang plat = 5 m

Menentukan Sambungan Melintang (dowel)


Berdasarkan tabel untuk ukuran dan jarak batang dowel yang
disarankan, maka ukuran dowel untuk tebal plat 190 mm
adalah :

Diameter = 25 mm
Panjang = 450 mm
Jarak = 300 mm

Batang Pengikat (Tie Bar)

Jarak Tie Bar Maksimum menurut AASTHO 1986,


untuk Tie Bar 55 mm tebal plat, 190 mm
dan jarak dari tepi 6.3 m sehingga diperoleh dari grafik
Data perencanaan
Data perencanaan
1. Komposisi kendaraan awal umur rencana pada tahun 2011
a. Mobil penumpang 1 1 = 529 Kendaraan
b. Bus 8 ton 3 5 = 803 Kendaraan
c. Truk 2 as 10 ton 4 6 = Kendaraan
d. Truk 2 as 13 ton 5 8 = 793 Kendaraan
e. Truk 3 as 20 ton 6 7 7 = 335 Kendaraan
f. Truk gandeng 20 ton 6 7 7=
f. Truk gandeng 20 ton 6 7 7=
Jalan di buka pada tahun 2016
2. Klasifikasi jalan
Klasifikasi jalan = 1
Jalan = jalan tol
Lebar jalan = 7.5 meter
Arah = 4 jalur, 2 arah dengan median

3. Umur rencana = 20 tahun


4. pertumbuhan lalulintas = 3.5 % selama pelaksanaan
= 13 % perkembangan lalu lintas
5. Curah hujan rata-rata pertahun = 750 mm/tahun
6. Kelandaian jalan = 6 %
7. Jenis lapisan perkerasan yang digunakan :
Lapisan permukaan = rigid pavment
Pondasi atas = Leand mix congcrate
Pondasi bawah = agregat kelas B
8. Mutu beton = 34 Mpa
9
Nilai CBR Jumlah data Pengurang CBR =/> % kumulatif Nilai CBR % kumulatif

4 2 19 100 4 100
5 1 2 17 89.47 5 89.4736842
7 2 3 16 84.21 7 84.2105
8 2 5 14 73.68 8 73.6842105
9 1 7 12 63.16 9 63.157895
10 1 8 11 57.89 10 57.8947368
11 4 9 10 52.63 11 52.6315789
12 4 13 6 31.58 12 31.578947
13 2 17 2 10.53 13 10.5263158

Σ 19

110

100

90

80

70

60

50

40

30

20

10

0
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Diperoleh CBR rencana = 4.8


LH+67:337R pada awal umur rencana
Tahun awal pembangunan = 2011
Tahun awal umur rencana = 2016
n = 5
i = 3.5 %
Rumus LHR2013 = LHR2010 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2010 LHR2013
Mobil penumpang 1 1 529 628.3
Bus 8 ton 3 5 803 953.7
Truk 2 as 10 ton 4 6 0 0.0
Truk 2 as 13 ton 5 8 793 941.8
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 335 397.9
Truk gandeng 20 ton 6 7 7 0 0.0
0 0.0
Σ 2460 2921.7

LHR pada akhir umur rencana (LHRt)


Tahun awal rencana = 2016
Tahun akhir umur rencana = 2036
n = 20
i = 13 %
Rumus LHR2028 = LHR2013 × (1 + i)n
Jenis Kendraan LHR2013 LHR2028
Mobil penumpang 1 1 628.3 6625.3
Bus 8 ton 3 5 953.7 10057.0
Truk 2 as 10 ton 4 6 0.0 0.0
Truk 2 as 13 ton 5 8 941.8 9931.7
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 397.9 4195.6
Truk gandeng 20 ton 6 7 7 0.0 0.0
0.0 0.0
Σ 2921.7 30809.7

Koefisien distribusi kendaraan ( C )

Arah = 4 jalur, 2 arah dengan median


Maka :
C untuk kendaraan ringan = 0.5
C untuk kendaraan berat = 0.5

Angka Ekivalen (E) beban sumbu kendaraan

Jenis Kendaraan Angka Ekivalen (E) E Kend


Mobil penumpang 1 1 0.0002 0.0002 0.0004
Bus 8 ton 3 5 0.0183 0.1410 0.1593
Truk 2 as 10 ton 4 6 0.0000
Truk 2 as 13 ton 5 8 0.1410 0.9238 1.0648
Truk 3 as 20 ton 6 7 7 0.2923 0.5415 0.5415 1.3753
truck gandeng 20 ton 6 7 7 0.0000
0.0000
PERENCANAAN PERKERASAN KAKU

Mutu beton rencana


Diketahui
f'c = 34 MPa ,maka
fcf = K × (f'c)0.50
= 4.08 MPa
Dengan
K = 0.7 untuk agregat tidak pecah
K = 0.75 untuk agregat pecah
Beban lalu lintas rencana
Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)

KBS (ton) STRT STRG STdRG


Jenis Kendaraan LHR2013 JMSPK JMS (bh)
RD RB RGD RGB BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh) BS (ton) JS (bh)
1 2 3 4 5 6 7 8
Mobil penumpang 1 1 - - 628.3 - - - - - - - -
Bus 8 ton 3 5 - - 953.7 2 1907.42421 3 953.7 5 953.7 - -
Truk 2 as 10 ton 4 6 - - 0.0 2 0 4 0.0 6 0.0 - -
Truk 2 as 13 ton 5 8 - - 941.8 2 1883.67048 5 941.8 8 941.8 - -
Truk 3 as 20 ton 6 14 - - 397.9 2 795.749825 6 397.9 - - 14 397.9
truck gandeng 20 ton 6 14 5 5 0.0 4 0 6 0.0 - - 14 0.0
5 0.0
5 0.0
Σ 4586.84451 2293.4 1895.5 397.9
KBS = Konfigurasi beban sumbu
JMSPK = Jumlah sumbu per kendaraan
JMS = Jumlah sumbu per kendaraan
Maka, Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN)
Umur rencana = 20 Tahun
i = 12.5 %
R = (1+i)n - 1 = 186.600648
log(1+i)
JSKN = 365 × JSKNH × R
= 312406478.003
C = 0.5 (liat tabel)
JSKN rencana = JSKN × C
= 156203239.0015

Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi JSKN Repetisi yang


Sumbu sumbu sumbu Beban Sumbu Rencana Terjadi
(ton)
1 2 3 4 5 6 7=4×5×6
3 953.7 0.42 0.50 156203239 32478301.6359929
4 0.0 0.00 0.50 156203239 0
5 941.8 0.41 0.50 156203239 32073839.5981848
STRT
6 397.9 0.17 0.50 156203239 13549478.2665724

Σ 2293.4 1.00
5 953.7 0.50 0.41 156203239 32478301.6359929
6 0.0 0.00 0.41 156203239 0
STRG 8 941.8 0.50 0.41 156203239 32073839.5981847

Σ 1895.5 1.00
STdRG 14 397.9 1 0.09 156203239 13549478.2665724
14 0.0 0 0.09 156203239 0
Σ 397.9 1
Komulatif 156203239.0015

Perhitungan tebal plat beton


Jenis perkerasan = BBTT dengan ruji
Jenis bahu = beton
Umur rencana = 20 Tahun
JSK = 1.6E+08
Faktor keamanan beban (Fkb) = 1.1 (liat tabel)
Kuat tarik lentur (fcf) = 4.1 MPa
Jenis dan tebal lapis pndasi = stabilisasi semen 10 cm
CBR tanah dasar = 4.8 %
CBR efektif = 35 %
Tebal taksiran pelat beton = 15 cm (lihat grafik)

Analisa fatik dan Erosi


Jenis Beban Beban Repetisi Faktor Analisa fatik Analisa erosi
Sumbu Sumbu Rencana yang Tegangan Repetisi Persen Repetisi Persen
Per roda Terjadi dan Erosi Ijin Rusak Ijin Rusak
(kN) (kN) (%) (%)
1 2 3 4 5 6 7=4×100/6 8 9=4×100/8
30 16.5 32478302 TE = TT 0 TT 0
40 22 0.00E+00 1.27 TT 0 TT 0
50 27.5 3.21E+07 FE = TT 0 TT 0
STRT
60 33 1.35E+07 2.08 2.80E+05 4,839.10 TT 0
FRT =
0.31
50 13.75 3.25E+07 TE = TT 0 TT 0
60 16.5 0.00E+00 1.82 TT 0 TT 0
80 22 3.21E+07 FE = 1.00E+07 320.74 3.00E+06 1,069.13
STRG
2.69
FRT =
0.45
140 19.25 1.35E+07 TE = TT - 1.00E+08 13.55
1.53
FE =
STdRG
2.64 Repetisi ijin
FRT = % 95
0.37 maka 14262609
Σ ok 5159.84 ok 1082.68

Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 25.7 cm ≈ 28 cm
Interpolasi
TE FE FRT = 0.29
Tebal
STRT STRG STdRG STRT STRG STdRG TE= 1.183683
170 1.05 1.55 1.3 1.94 2.53 2.51
175 1.02 1.50 1.25 1.905 2.495 2.48
180 0.98 1.44 1.2 1.87 2.46 2.45

Anda mungkin juga menyukai