Adanya pandemic COVID-19 di tahun 2020, sangat berdampak pada
menurunnya permintaan CPO di pasar global. Sehingga terjadi over stock CPO yang mengakibatkan semakin menurunnya harga CPO. Untuk menjaga agar PT PLB tetap “eksist” maka PT PLB menerapkan program Xpro (Excellent Productivity) di seluruh divisi. Pada Tahun 2019 menjadi perhatian khusus tim supporting khususnya divisi SOS-SHE dikarenakan belum adanya monitoring distribusi APD ke masing masing karyawan dengan total anggaran yang sudah di habiskan untuk pengadaan APD mencapai Rp XX .Sehingga dengan biaya yang cukup besar tersebut pengadaan APD belum tetap sasaran sehingga meskipun terjadi Opportunity Cost di pengadaan APD namun tidak diimbangi dengan menurunnya Angka Kecelakaan Kerja di PT PLB.
Hal ini juga menghambat terciptanya “Ikrar Budaya Keselamatan Kerja”
yang harus diimplementasikan di lingkungan kerja PT PLB yang setiap hari kampanyekan di seluruh departemen karena budaya keselamatan tidak dapat berjalan berdampingan dalam proses kegiatan operasional di PT. PLB.
Dengan demikian informasi terkait stock APD secara real time dan cepat sangat berpengaruh besar terhadap penerapan budaya keselamatan di lapangan. yang bersinergi dan terintregrasi
Critcal Point Latar Belakang Masalah
1. Tidak ada Historical pemakaian APD setiap user.
2. Belum ada monitoring frekuensi pengambilan APD tiap” user sehingga tidak bisa dilakukan analisa pemakaian APD di setiap lokasi/tempat pekerjaan. 3. Pengadaan APD hanya bedasar karena stock kosong sehingga mengakibatkan over budget APD. 4. Terjadi overstock untuk APD dengan size atau spesifikasi tertentu seperti ukuran sepatu.