MAKALAH
ETIKA PROFESI TIK
Disusun sebagai tugas akhir semester enam (VI)
Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Disusun Oleh :
1. Lisabela Narandia 11110850
2. Suhartini 11110531
Kelas : 11.6B.24
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul penulisan makalah ini adalah:
ONLINE”
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi nilai Ujian Akhir
Semester (UAS) Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi Informasi dan Komunikasi
Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan dan dorongan dari semua pihak,
maka penulisan laporan ini tidak akan berjalan lancar, untuk itu penulis
3. Bapak Djadjat Sudaradjat, MT selaku Dosen Mata Kuliah Etika Profesi Teknologi
4. Orang tua tercinta atas do’a dan motivasi yang selalu diberikan kepada penulis.
ii
Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi siapa saja yang membacanya, menambah wawasan dan pengetahuan terutama
dalam hal cybercrime dan cyberlaw. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
iv
BAB I
PENDAHULUAN
ambang revolusi keempat dalam sejarah pemikiran manusia bila ditinjau dari
konstruksi pengetahuam umat manusia yang dicirikan dengan cara berfikir yang
tanpa batas. Perkembangan tersebut melahirkan sebuah metode baru dalam hal jual
beli, dimana penjual dan pembeli tidak harus bertatap muka untuk melakukan
transaksi jual beli, yang disebut dengan istilah jual beli online (e-commerce).
Bisnis jual beli online semakin marak bak jamur di musim penghujan, tiap
hari bermunculan berbagai macam tawaran bisnis dan penawaran produk secara
online, baik melalui sosial media maupun melalui iklan di banyak halaman website.
Tidak bisa dipungkiri pertumbuhan pengguna internet sangat cepat di dunia. Milliaran
orang memanfaatkan internet setiap hari. Ada yang sekedar untuk mencari hiburan
dan eksis di jejaring sosial, namun juga banyak yang memang mencari informasi
Hal ini membuka peluang bagi para penipu untuk melakukan modusnya.
Dengan menjual barang-barang dengan harga yang lebih murah dari barang aslinya
1
2
Dengan banyaknya penipuan jual beli online yang terjadi di Indonesia, maka
kami akan membahas beberapa hal yang berkaitan dengan penipuan jual beli barang
online. Mulai dari bagaimana penipuan jual beli online itu terjadi, apa saja faktor
penyebab terjadinya, modus apa saja yang sering dilakukan, serta bagaimana hukum
Sedangkan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
pengganti nilai Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah Etika Profesi Teknologi
pengertian cybercrime, cyberlaw dan contoh kasus cybercrime yaitu penipuan jual
CYBERCRIME
aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran
atau tempat terjadinya kejahatan. Termasuk ke dalam kejahatan dunia maya antara
lain adalah penipuan lelang secara online, pemalsuan cek, penipuan kartu
3
4
Karakteristik unik dari kejahatan di dunia maya antara lain menyangkut lima
hal berikut:
Sesuai sifat global internet, ruang lingkup kejahatan ini juga bersifat global.
sehingga sulit dipastikan yuridikasi hukum negara yang berlaku terhadap pelaku.
hukum.
b. Sifat Kejahatan
c. Pelaku Kejahatan
Bersifat lebih universal, meski memiliki ciri khusus yaitu kejahatan dilakukan
kejahatan tersebut tidak terbatas pada usia dan stereotip tertentu, mereka yang sempat
d. Modus Kejahatan
operandi, itulah sebabnya mengapa modus operandi dalam dunia cyber tersebut sulit
5
Dapat bersifat material maupun non-material. Seperti waktu, nilai, jasa, uang,
sebagai contoh pencurian, tindakan anarkis, terhadap suatu system informasi atau
system computer.
Dimana kejahatan ini tidak jelas antara kejahatan kriminal atau bukan karena dia
jaringan komputer secara tidak sah, tanpa izin. Biasanya pelaku kejahatan (hacker)
b. Illegal Contents
sesuatu hal yang tidak benar, tidak etis, dan dapat dianggap melanggar hukum
berita bohong atau fitnah yang akan menghancurkan martabat atau harga diri
pihak lain.
c. Data Forgery
d. Cyber Espionage
Kejahatan ini ditujukan terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) yang
dimiliki pihak lain di internet. Sebagai contoh adalah peniruan tampilan pada
webpage suatu situs milik orang lain secara ilegal, penyiaran suatu informasi di
internet yang ternyata merupakan rahasia dagang orang lain, dan sebagainya.
7
g. Infringements of Privacy
Kejahatan yang ditujukan terhadap informasi seseorang yang merupakan hal yang
h. Cracking
sering salah menafsirkan antara seorang hacker dan cracker dimana hacker
sendiri identetik dengan perbuatan negative, padahal hacker adalah orang yang
senang memprogram dan percaya bahwa informasi adalah sesuatu hal yang sangat
i. Carding
melakukan transaksi dengan menggunakan kartu kredit orang lain sehingga dapat
sifat atau kriteria tertentu sesuai tujuan penyerangan tersebut. Contoh: pornografi,
Cyberstalking, Cyber-Tresspass.
8
Cyber yang dilakukan untuk mengganggu atau menyerang hak milik orang lain.
Beberapa contoh kejahatan ini misalnya pengaksesan komputer secara tidak sah
terhadap pemerintah. Kegiatan ini misalnya cyber terrorism sebagai tindakan yang
situs militer.
BAB III
CYBERLAW
dasar atau fondasi dari hukum di banyak negara adalah “ruang dan waktu”.
Sementara itu, internet dan jaringan komputer mendobrak batas ruang dan waktu
ini. Kegiatan cyber meskipun bersifat virtual dapat dikategorikan sebagai tindakan
dan perbuatan hukum yang nyata. Kegiatan cyber adalah kegiatan virtual yang
demikian subjek pelakunya harus dikualifikasikan pula sebagai orang yang telah
melakukan perbuatan hukum secara nyata. Dari sinilah Cyberlaw bukan saja
yang ada sekarang ini, yaitu dengan banyaknya berlangsung kegiatan cybercrime.
9
10
Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
KUHP. Pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling
Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
pribadi (Cyber Stalking). Ancaman pidana pasal 45 (3) Setiap orang yang
pidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun dan/atau denda paling
Pasal 30 UU ITE tahun 2008 ayat 3 : Setiap orang dengan sengaja dan
Pasal 33 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
Pasal 34 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
Pasal 35 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak
situs).
diinginkannya.
Pasal 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus pencemaran nama baik
Pasal 303 KUHP dapat dikenakan untuk menjerat permainan judi yang
Pasal 282 dan 311 KUHP dapat dikenakan untuk kasus penyebaran foto
Pasal 406 KUHP dapat dikenakan pada kasus deface atau hacking yang
Menurut Pasal 1 angka (8) Undang – Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak
bentuk bahasa, kode, skema ataupun bentuk lain yang apabila digabungkan
dengan media yang dapat dibaca dengan komputer akan mampu membuat
intruksi tersebut.
dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan, gambar, suara, dan bunyi melalui
dan media lainnya (alat penyimpan informasi yang bukan kertas dan
Memory (CD – ROM), dan Write – Once -Read – Many (WORM), yang diatur
No. 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Jenis tindak
pidana yang termasuk dalam pencucian uang (Pasal 2 Ayat (1) Huruf q).
memberikan identitas dan data perbankan yang dimiliki oleh tersangka tanpa
Perbankan.
sesuai dengan Pasal 27 huruf b yaitu alat bukti lain berupa informasi yang
optik atau yang serupa dengan itu. Digital evidence atau alat bukti elektronik
dan chat room selain mencari informasi dengan menggunakan search engine
saling mengikat antara penjual, yakni pihak yang menyerahkan barang, dan
Secara etimologis, jual beli adalah tukar menukar harta dengan harta,
artinya dalam transaksi jual beli adalah transaksi tukar menukar antara harta
milik penjual biasanya berupa barang dengan harta milik pembeli biasanya
berupa uang. Kenapa disebutkan biasanya? Karena dalam transaksi ini juga
bisa terjadi tukar menukar barang dengan barang yang disebut jual beli
dengan cara barter atau transaksi tukar menukar uang dengan uang yang
disebut jual beli money changer. Artinya Jual beli terjadi karena adanya
penawaran oleh penjual dan adanya permintaan oleh pembeli yang saling
melengkapi.
b. Pengertian Online
secara aktif sehingga dapat menjalin komunikasi baik komunikasi satu arah
15
16
seperti membaca berita dan artikel dalam website maupun komunikasi dua
bahwa Jual beli online adalah aktifitas jual beli berupa transaksi penawaran
barang oleh penjual dan permintaan barang oleh pembeli secara online dengan
dan/atau media elektronik lainnya. Transaksi jual beli secara elektronik merupakan
salah satu perwujudan ketentuan diatas. Pada transaksi elektronik ini, para pihak yang
bentuk perjanjian atau kontrak yang juga dilakukan secara elektronik dan sesuai
perjanjian yang dimuat dalam dokumen elektronik atau media elektronik lainnya.
Sedikitnya ada empat pihak yang terlibat di dalam transaksi online. Pihak
a. Penjual
menawarkan sebuah produk atau jasa, dalam hal ini melalui internet yang
b. Pembeli
Pembeli atau konsumen yaitu setiap orang yang tidak dilarang oleh undang-
undang, untuk menerima penawaran dari penjual atau pelaku usaha dan
penjual kepada pembeli. Contohnya TIKI, JNE, Kantor POS, dan lain-lain.
pihak penyalur dana dari pembeli atau konsumen kepada penjual atau pelaku
usaha/merchant, karena pada transaksi jual beli secara online, penjual dan
pembeli tidak berhadapan langsung, sebab mereka berada pada lokasi yang
berbeda sehingga pembayaran dapat dilakukan melalui perantara dalam hal ini
Pada dasarnya pihak-pihak dalam jual beli secara online tersebut diatas,
masing-masing memiliki hak dan kewajiban. Penjual atau pelaku usaha atau
18
merchant merupakan pihak yang menawarkan produk melalui internet, oleh karena
itu, seorang penjual wajib memberikan informasi secara benar dan jujur atas produk
yang ditawarkannya kepada pembeli atau konsumen. Penjual atau pelaku usaha
memiliki hak untuk mendapatkan pembayaran dari pembeli atau konsumen atas
barang yang dijualnya, juga berhak untuk mendapatkan perlindungan atas tindakan
pembeli atau konsumen yang beritikad tidak baik dalam melaksanakan transaksi jual
barang yang telah dibelinya dari penjual sesuai jenis barang dan harga yang telah
disepakati antara penjual dan pembeli tersebut. Selain itu, pembeli juga wajib mengisi
data identitas diri yang sebenar-benarnya dalam formulir penerimaan. Disisi lain,
pembeli atau konsumen berhak mendapatkan informasi secara lengkap atas barang
yang akan dibelinya itu. Si pembeli juga berhak mendapatkan perlindungan hukum
Bank sebagai perantara dalam transaksi jual beli secara online, berfungsi
sebagai penyalur dana atas pembayaran suatu produk dari pembeli kepada penjual
produk dari penjual melalui internet berada dilokasi yang letaknya saling berjauhan
pembayaran atas harga produk yang telah dibelinya dari penjual, misalnya dengan
pentransferan dari rekening pembeli kepada rekening penjual atau sering kita kenal
Pada dasarnya proses transaksi jual beli online tidak jauh berbeda dengan
proses transaksi jual beli biasa didunia nyata. Pelaksanaan transaksi jual beli secara
1. Penawaran yang dilakukan oleh penjual atau pelaku usaha melalui website pada
internet. Penjual atau pelaku usaha menyediakan storefront yang berisi katalog
produk dan pelayanan yang akan diberikan. Masyarakat yang memasuki website
pelaku usaha tersebut dapat melihat-lihat barang yang ditawarkan oleh penjual.
melalui e-mail, karena penawaran hanya ditujukan pada sebuah e-mail yang
misalnya melalui fasilitas internet, namun tetap bertumpu pada sistem keuangan
barang yang ditawarkan penjual kepada pembeli, dalam hal ini pembeli berhak
Proses transaksi jual beli online yang diuraikan diatas menggambarkan bahwa
ternyata jual beli tidak hanya dapat dilakukan secara konvensional, dimana antara
penjual dengan pembeli bertemu secara langsung, namun dapat juga hanya melalui
media internet, sehingga orang yang saling berjauhan atau berada pada lokasi yang
berbeda tetap dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus bersusah payah untuk
Ada berbagai modus penipuan yang marak terjadi dalam bisnis jual beli secara
1. Penipu yang mengaku sebagai pembeli, dalam kasus ini yang menjadi korban
justru penjual.
3. Penipuan melalui jasa jual beli ketiga, seperti toko bagus, kaskus jual beli, dan
lain-lain.
21
akan percaya bahwa pelaku menjual barang dengan harga murah, karena bisa
saja barang tersebut merupakan BM (Black Market) yang tidak dikenai bea
import. Atau mengaku memiliki saudara atau keluarga yang bekerja di bea
yang jelas. Biasanya pelaku akan beraksi setelah calon pembeli menghubungi
Ada beberapa factor yang menyebabkan maraknya penipuan jual beli online,
diantaranya:
1. Faktor Pendorong
penipuan.
22
2. Faktor Penarik
Pada tahun 2011 Tim Cyber Bareskrim Mabes Polri menangkap Christianto
alias Craig, seorang anggota komplotan penipuan jual beli kertas online, di Medan.
Menurut Kanit Cyber Crime Bareskrim Polri Kombes Pol Sulistyo, anggotanya
memang terus memburu komplotan penipu tersebut sejak mendapat laporan dari
korban seorang warga Qatar, Alqawani, pada 2010. Sementara, dua pelaku utama
yang menjadi otak kejahatan dunia maya ini masuk dalam Daftar Pencarian Orang
(DOP) alias buronan kepolisian. Keduanya adalah Muhammad Redha dan Tunggalika
Nusandra alias Dodi. Alqawani, seorang warga Qatar yang tertarik membeli kertas di
toko online milik Craig dan Dodi pada Maret 2010. Setelah memesan, Craig sempat
mengirim sampel kertas sebanyak satu rim ke Qatar. Alqawani yang puas kemudian
memesan lebih banyak. Ia kemudian mentransfer Rp. 200 juta ke nomor rekening
toko tersebut. Setelah itu, Craig menghilang bersama uang Alqawani tanpa bisa
dihubungi kembali. Polri telah membidik sindikat toko palsu ini sejak akhir 2010
23
Jakarta)
Ada beberapa hal yang dapat kami analisa dari contoh kasus diatas. Kasus
diatas merupakan kasus penipuan jual beli online lintas negara, dengan
memanfaatkan teknologi internet yang dapat di akses dari segala penjuru dunia
dengan segala kemudahannya, berbekal kemampuan bahasa asing dan internet sang
awalnya pelaku berusaha meyakinkan target tipuan dengan cara mengirim sample
pesanan. Setelah target percaya dan puas atas sample yang dikirim, dan kemudian
memesan dalam jumlah banyak barulah si pelaku beraksi. Setelah uang pembayaran
ditransfer oleh target, pelaku tersebut menghilang dengan uang yang telah
diterimanya.
Sadar bahwa ia telah tertipu, sang korban kemudian melaporkan kepada pihak
berwajib, karena jumlah kerugian yang diterima oleh korban tidaklah sedikit, 200 juta
raib dengan mudahnya. Setelah menerima laporan dari korban ke KBRI di Qatar,
kepolisian melacak sindikat penipuan ini. Kemudian setelah melalui proses pelacakan
dan pencarian yang cukup lama, pada tahun 2011 anggota komplotan penipuan ini
Pada kasus tersebut korban terlalu cepat percaya kepada pelaku. Hanya karena
puas terhadap sample yang diterima ia dengan mudahnya melakukan transfer uang
24
atas pemesanan barang dalam jumlah besar, dengan pelaku yang berasal dari negara
lain. Hal seperti ini sebetulnya dapat diantisipasi dengan melakukan pembayaran
COD (Cash on Delivery), atau paling tidak dalam melakukan jual beli online kita
harus waspada dan berhati-hati dengan mencari tau sedetail mungkin kredibilitas dan
identitas penjual, terlebih jika pemesanan dalam jumlah besar, atau mungkin akan
lebih baik lagi disertai semacam perjanjian. Jadi jika terjadi penipuan maka akan
lebih mudah melaporkan pelaku dengan identitas dan bukti yang lengkap. Hal ini
Dasar hukum yang digunakan untuk menjerat pelaku penipuan saat ini
"Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
dengan melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), maka pasal yang dikenakan
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
Ancaman pidana dari pasal tersebut adalah penjara paling lama 6 (enam)
tahun dan/atau denda paling banyak Rp1 miliar (Pasal 45 ayat [2] UU ITE).
bukti elektronik dan/atau hasil cetaknya sebagai perluasan bukti sebagaimana Pasal 5
ayat (2) UU ITE, di samping bukti konvensional lainnya sesuai dengan Kitab
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan perluasan dari alat bukti yang sah
Dalam mengatasi masalah penipuan jual beli online, ada beberapa hal yang
1. Perlunya sebuah wadah jual beli online di Indonesia yang dapat dipercaya dan
jual beli barang. Calon penjual harus diverifikasi dengan baik sebelum
pihak ketiga tersebut, begitu juga pembayaran yang dilakukan pembeli, hal
2. Edukasi yang lebih kepada masyarakat tentang internet, dan transaksi yang
kemudahan dalam jalur pelaporan penipuan jual beli online, serta menindak
tegas pelaku penipuan jual beli online. Akan lebih baik lagi jika ada polisi
online yang selalu mengawasi jalur lalu lintas transaksi online, yang akan
akan lebih spesifik dalam menjerat pelaku penipuan online, dan juga
terpisah delik penipuan yang dilakukan secara online (computer related fraud)
ada saat ini belum memuat pasal khusus/eksplisit tentang delik “penipuan”.
Pasal 28 ayat (1) UU ITE saat ini bersifat general/umum dengan titik berat
KUHP adalah unsur “menguntungkan diri sendiri” dalam Pasal 378 KUHP
tidak tercantum lagi dalam Pasal 28 ayat (1) UU ITE, dengan konsekuensi
Rancangan Undang-Undang tentang Revisi UU ITE yang saat ini dalam tahap
pembahasan antar-kementerian.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa kami ada beberapa hal yang dapat disimpulkan,
diantaranya:
1. Jual beli online hadir di tengah kebutuhan masyarakat akan transaksi jual beli
yang mudah dan cepat, dengan memanfaatkan jaringan internet, proses jual beli
tidak harus dilakukan secara tatap muka, dan dapat dilakukan kapanpun dan
dimanapun.
2. Semakin maraknya model transaksi jual beli online dengan sistem keamanan
3. Penipuan jual beli online termasuk ke dalam jenis kategori cybercrime, lebih
4. Hukum cyber atau cyberlaw untuk masalah penipuan jual beli online tersirat
dalam UU ITE pasal 28 ayat (1), dengan ancaman pidana penjara paling lama 6
5. Kasus penipuan jual beli online merupakan jenis cybercrime yang bisa dibilang
ringan, akan tetapi cukup mengkhawatirkan karena paling sering terjadi, dan
28
29
4.2. Saran-Saran
Untuk kasus penipuan jual beli online yang telah dibahas, penulis dapat
1. Masyarakat harus lebih berhati-hati dalam melakukan transaksi jual beli online,
menemukan situs jual beli online yang menipu, kemudian memberikan laporan
3. Untuk penjual, waspadai jika ada pembeli yang meminta barangnya cepat-cepat
4. Untuk pembeli, pilihlah website yang jelas dan dapat dipercaya, hindari penjual
dalam membeli dan cek harga pasar atas barang serupa, pilihlah tipe pembayaran