Anda di halaman 1dari 4

Nama : NilotPalasari P Putri

Nim : 32010060
SOAL DISKUSI

1. Siapakah sebenarnya klien profesi akuntansi – perusahaan, manajemen,


pemegang saham saat ini, pemegang saham di masa depan, atau publik?

2. Ketika harus membuat keputusan yang saling bertentangan satu sama


lain. Dimana loyalitas seorang akuntan diberikan, pada atasan, klien, bos,
profesi, masyarakat, ataukah diri sendiri?

JAWABAN DIKETIK 1-3 HALAMAN DAN BOLEH LEBIH…


SUMBERNYA DARI BUKU DAN INTERNET.
SEMANGAT YA SISTER…

Jawaban :
1. Siapa yang harusnya menjadi klien sebenarnya dari seorang akuntan profesional?
Jika seseorang ingin menjadi seorang akuntan profesional, dia harus mau selalu
bertindak denganindependensi yaitu tidak memihak kepada siapapun. Tugas utama
seorang akuntan profesionaladalah memberikan layanan bagi masyarakat atau
publik. Seorang akuntan profesional diberikanhak untuk memberikan pelayanan
publik kepada masyarakat karena dia harus mempertahankankepercayaan yang
terdapat dalam tugas melayani publik, Akuntan profesional tidak hanya
harusmemiliki keahlian, tetapi dia juga harus menerapkan keahlian tersebut
dengan keberanian,kejujuran, integritas, obyektivitas, kompetensi, dan
kerahasiaan. Oleh karena itu, akuntanprofesional diharapkan bisa mematuhi
Prinsip Akuntansi yang diterima secara umum (GAAP)dan standar audit yang
diterima secara umum (GAAS). Hal ini berarti bahwa laporan keuanganyang diaudit
dimaksudkan agar disajikan dengan adil dari perspektif semua pihak,
yaituperusahaan, manajemen, pemegang saham saat ini, pemegang saham dimasa
depan, dan publik.Jika laporan keuangan yang diaudit hanya untuk menguntungkan
salah satu kelompok pengguna,maka kepercayaan masyarakat kepada akuntan
publik akan hilang.
2. Harus mengutamakan loyalitas pada kepentingan klien yang tidak bertentangan
dengankepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri. Seringkali klien atau
atasan sering berpikirbahwa akuntan profesional memiliki kontrak langsung dengan
mereka, dimana harus bertindakmenurut kepentingan klien atau atasan. Tetapi yang
harus diperhatikan bahwa kontrak tersebutbagi profesional harus bisa dipahami
untuk menjawabnya menurut kode etik profesinya, jadi tidak alasan untuk adanya
loyalitas yang absolut bagi klien atau atasan daripada ke profesi danyang pada
akhirnya ke publik. Seorang akuntan profesional yang menghadapi pilihan sulit
harusmemilihnya sehingga bisa mempertahankan kepercayaan yang berhubungan
dengan pelayananpublik: yang pertama dengan publik, kemudian dengan profesi,
kemudian dengan klien/atasan,dan terakhir dengan profesional individual. Tindakan
mengutamakan kepentingan klien/atasansah jika kepentingan tersebut diikuti oleh
kepentingan publik dan profesi dalam keadaan dimanatindakan yang dilakukan
berada dalam kepentingan publik atau kepentingan profesi.
3. Saya adalah Seorang akuntan professional yang dalam menjalankan tugasnya
terikat olehstandar-standar profesi dimana adanya prinsip-prinsip kode etik yang
harus saya terapkan yaituintegritas, objektivitas, kompetensi professional dan
kehati-hatian dan perilaku professional.Sedangkan karyawan hanya menaati aturan
perusahaan.

a) Klien yang sebenarnya yaitu pemegang saham. Akuntan profesional


secara khususditunjuk untuk memeriksa aktivitas organisasi dan
memberikan laporan mengenai sistemkeuangan dan kewajaran laporan
tahunan. Hal ini untuk melindungi kepentingan pemegangsaham dari sejumlah
masalah termasuk perlakuan amoral manajemen.
b) Harus mengutamakan loyalitas pada kepentingan klien yang tidak
bertentangan dengankepentingan publik daripada kepentingan diri sendiri.
c) Seorang akuntan terikat oleh standar profesi dan aturan perusahaan.
Sedangkan karyawanhanya menaati aturan perusahaan.
d) Mungkin, tetapi cenderung merupakan profesi yang dapat menyediakan jasa
cuma-cumadalam hal pengambilan keputusan yang benar.
e) Ketika seorang akuntan memiliki kepentingan pribadi yang sangat kuat
sehingga dapatmerugikan klien, publik, dan pemangku kepentingan lainnya dan
menyebabkan penurunan mutulayanan, profesionalisme, reputasi rekan se-
profesinya.
f) Tidak, dari dua kepentingan yang saling bersaing tersebut harus dipilih
kepentingan yangpaling efektif, sehingga tidak bertentangan dengan kepentingan
publik.
6. saya dapat melayani klien dengan kepentingan yang saling bersaing pada waktu
yang samatetapi dengan tEtap mempertahankan kode etik profesi yang
salah satunya adalah Prinsipobyektivitas, yang mengharuskan anggota bersikap
adil, tidak memihak, jujur secara intelektual,tidak berprasangka serta tidak dibawah
pengaruh pihak lain. serta prinsip kerahasiaan, dimanaSetiap anggota harus
menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan
jasaprofesional dan tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut
tanpa persetujuan,kecuali bila ada hak atau kewajiban profesional atau hukum
untuk mengungkapkannya.7. tidak ada kondisi yang dapat membenarkan
pelanggaran pedoman profesi terhadappengungkapan keyakinan. Karena
seorang akuntan professional memiliki kode etik denganprinsip-prinsip tanggung
jawab profesi, kepentingan public, integritas, objektifitas, kompetensidan kehati-
hatian profesional, kerahasiaan, perilaku professional dan standar teknis yang
harusditaati dalam melaksanakan jasa akuntannya. Jika salah satu prinsip tersebut
dilanggar makakepercayaan masyarakat kepada akuntan publik akan hilang.

2. loyalitas moral bukan tertuju pada orang, lembaga, otoritas, kedudukan,


melainkan pada nilai moral: keadilan, ketulusan, kejujuran, dan dengan demikian
bukan karyawan yang harus selalu loyal dan setia pada pemimpin melainkan sejauh
mana pimpinan atau perusahaan bertindak sesuai moral.

Anda mungkin juga menyukai