Anda di halaman 1dari 7

Kasus 1-1 E-centives, Inc.

-Memperoleh Modal di Swiss

Pada tanggal 3 oktober 2000, E-centives, yang di dirikan di Amerika Serikat, melakukan
penawaran saham perdana di Pasar Baru Bursa Efek Swiss. Perusahaan memperoleh kurang lebih US$40.
Bulletin penawaran E-centive menyatakan bahwa tidak ada penawaran atas penjualan saham biasa
perusahaan yang akan dilakukan di Amerika Serikat setelah penawaran.

PASAR BARU DAN BURSA EFEK SWISS

Bursa efek Swiss meluncurkan Pasar Baru pada tahun 1999. Pasar Baru dirancang guna
memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan yang sedang tumbuh cepat dari Swiss dan luar negri.
Pasar tersebut memberikan perusahaan cara yang lebih sederhana untuk memasuki pasar modal di
Swiss. Ketentuan pencatatan sahan di Pasar Baru cukup sederhana. Sebagai contoh, perusahaan harus
memiliki catatan operasi selama 12 bulan, pencatatan saham perdana harus merupakan kendali modal
dan untuk mamasitikan likuiditas pasar, sebuah bank harus setuju untuk menciptakan pasar atas saham
tersebut.

E-centives

E-centives, Inc., merupakan sebuah perusahaan infrastruktur pemasaran secara langsung atau
online yang terkemuka. Perusahaan menawarkan sistem dak teknologi yang memungkinkan kalangan
bisnis untuk membangn database yang besar dan penuh isi akan profil dan minat konsumen. Sebagai
gantinya, pelanggan menerima jasa yang disesuaikan dengan pribadinya secara gratis berupa penawaran
promosi sesuia dengan minat masing-masing. Pada saat penawaran public, E-sentives memiliki lebih dari
4,4 juta online E-sentives untuk para angotanya. Perusahaan tidak membebankan biaya jasa kepada
anggotanya. Sebaliknya, perusahaan memperoleh pendapatan utamanya dari para pemasar barang-
barang pemasarannya dikirim kepada kelompok anggota E-sentives yang menjadi sasaran. Saat E-
centives menerjemahkan lebih dari 1000 orang dimarkas besarnya di Bethesda, Maryland, dan sejumlah
kantor di Redwood City, New York dan Lost Angles.

Pada tanggal penawaran, perusahaan tidak terlalu banyak memperoleh pendapatn dan belum
meraih keuntungan pendapatan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 januari 1999 adalah
US$740.000, dengan rugi sebesar US$16.000.000, pada tanggal 30 juni 2000, perusahaan memiliki
akumulasi deficit sekitar US$39.000.000. strategi pertumbuhan E-centives adalah berkembang secara
internasional. Hingga hari ini, perusahaan memfokuskan diri untuk meraih kesempatan di Amerika
Serikat E-centives bermaksud untuk meluaskan usaha di Eropa dan Negara-negara lainnya. Perusahaan
saat ini sedang mempertimbangkan untuk berekspansi ke Swiss, Inggris, dan Jerman.

DIMINTA
1. Mengacu pada tampilan 1-9, factor manakan yang relavan dalam memilih pasar luar negri untuk
melakukan pencatatan atau memperoleh modal. Factor manakah yang mungkin relevan terhadap
keputusan E-sentives untuk meraih modal dan melakukan pencatatan di pasar baru bursa efek Swiss?

2. Mengapa anda yakin bahwa E-centives memilih untuk tidak melakukan pengumpulan ekuitas public
di Amerika Serikat ? apa saja kelemahan potensial terkait dengan keputusan E-centives untuk tidak
mengumpulkan modal di pasar public AS ?

3. Apa saja keuntungan dan kerugian bagi E-centives dalam menggunakan GAAP AS ?

4. Haruskan SWX bursa efek Swiss meminta E-centives untuk menyusun laporan keuangannya dengan
menggunakan standar akuntansi Swiss?

5. Pelajari lebih lanjut mengenai pasar baru dalam situs web SWX bursa efek Swiss
(http://www.swx.com). Apa saja ketentuan pelaporan keuangan dari pasar baru ? apakah E-centives
terlihat mampu memenuhi profil tipikal pasar baru?

Jawab :

1. Mengacu pada tampilan 1-9, factor-faktor yang relevan dalam memilih pasar luar negeri untuk
melakukan pencatatan atau pasar modal antara lain :

· Sejauh mana minat terhadap perusahaan, ditunjukan oleh jumlah partisipasi analis keuangan dan
investor dalam sebuah pasar.

· Tingkat aktivitas perdagangan pada bursa efek.

· Kemudahan untuk meningkatkan jumlah modal. Beberapa wilayah yurisdiksi memiliki daftar yang
rumit atau ketentuan pelaporan yang berlaku mungkin sulit atau tidak mungkin dipenuhi oleh
perusahaan yang lebih kecil.

· Ketersediaan modal di suatu pasar.

· Reputasi Bursa Efek.

· Sejauh mana keinginan perusahaan untuk meningkatkan profil dan menciptakan identitas
mereknya di pasar tertentu.

· Seberapa jauh lingkungan regulasi dan bahasa suatu pasar mirip dengan yang ada di pasar atau
negara asal perusahaan.

· Seberapa jauh investor institusional menghadapi pembatasan wajib atau yang sukarela terhadap
proporsi portofolio investasi mereka yang dapat mereka miliki dalam bentuk surat berharga.

· Apakah sifat dan kegiatan investor di pasar tersebut ?

· Bagaimana kemungkinan suatu perusahaan akan diharuskan untuk mencatatkan sahamnya di


pasar lokal sehingga dapat melakukan merger atau akuisisi di suatu negara tertentu?

· Apakah terdapat kebutuhan bagi saham yang dicatatkan pada pasar lokal untuk digunakan dalam
program opsi saham karyawan?
2. E – Centives tidak akan memilih untuk mengumpulkan ekuitas public di Amerika Serikat. Ekonomi
Amerika Serikat dan pasar sahamnya mengalami pertumbuhan tanpa henti selama tahun 1990-an. Saat
ini baik NYSE maupun NASDAQ mendominasi bursa efek lain di seluruh dunia dalam hal ini kapitalisasi
pasar, nilai perdagangan saham domestic, nilai perdagangan saham asing, jumlah perusahaan domestic
yang mencatatkan saham dan jumlah perusahaan asing yang mencatatkan sahamnya. Ketetapa
peraturan permodalan Amerika Serikat terlalu dirasa terlalu memberatkan. Bahkan Dewan Keuanga
Federal Pemerintah ( Federal Reserve Boards of Governors ) dan Departemen Keuangan Amerika Serikat
mengklaim bahwa Amerika Serikat akan kehilangn pengaruhnya di pasar modal dunia keculi jika Amerika
merampingkan berbagai ketetapan peraturan permodalannya. E-Centives merupakan perusahaan yang
belum memiliki permodalan dan skala yang sesuai dengan persyaratan Amerika Serikat. E – Centives
belum meraih keuntungan dimana E-Centives pernah menderita kerugian sebesar US$ US$16 juta dan
pendapatan hanya sebesar US$ 740.000. Hal ini menggambarkan bahwa jika E – Centives melakukan
pengumpulan ekuitas dipasar Amerika Serikat, maka ia akan mengalami beberapa kesulitan terkait
peraturan permodalan dan skala perusahaan. Selain itu, Jika E- centive melakukan pengumpulan ekuitas
public di Amerika Serikat, maka ia harus mengubah ketetapan pelaporannya menjadi GAAP AS . Sebab,
setiap perusahaan yang melakukan pengmpulan ekuitas dipasar Amerika Serikat maka harus bersedia
mengganti standart pelaporan keuangnnya sesuai dengan yang diterapkan Amerika Serikat. Hal – hal
tersebut dapat menjadi kelemahan potensial apabila E-Centives mengumpulkan ekuitasnya dipasar
modal Amerika Serikat.

3. Kelebihan GAAP AS :

· Disajikan dengan jujur

· Menyediakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan investasi dan kredit.

· Tepat waktu – tersedia sebelum kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan

· Membantu pengguna memprediksi hasil dari kejadian masa lalu, saat ini dan masa depan.

· Netral

· Dapat diferivikasi

Kelemahan GAAP AS:

· Kurang Fleksibel

· Berfokus pada prinsip – prinsip umum sehingga kurang efisien bagi perusahaan – perusahaan
menengah sepert E- entives.

· Standar laporan susah untuk dipahami.

4. SWX bursa efek Swiss menerapkan ketentuan pelaporan keuangan yang diterapkan Negara Swiss
yaitu dengan menggunakan IFRS. Perusahaan yang mengumpulkan modal di bursa efek swiss harus telah
menerapkan standar pelaporan IFRS sebagai standar pelaporan universal yang banyak diterapkan Negara
– Negara lain. Jadi, untuk dapat memasuki bursa efek Swiss, E- Centives juga harus menerapkan standar
pelaporan Negara Swiss.

5. Ketentuan Laporan Keungan :

tradisi akuntansi di Swiss memberikan informasi untuk keperluan kreditor dan otoritor. Meskipun
pertumbuhan pasar sekuritas Swiss berkembang, dan banyak perusahaan besar swiss mencari modal di
pasar keuangan internasional. Akibatnya pertumbuhan perusahaan besar membuat pengungkapan
informasi semakin ektensive dan konsisten dengan praktek yang diterima secara internasional.
Kerahasiaan Swiss dikenal didunia, tentu saja akuntansi swiss diantara konservatif dan kerahasiaan di
Eropa dan di dunia sekarang. Seperti di Jerman praktek akuntansi swiss didominasi oleh hukum
perusahaan dan peraturan perpajakan. Hukum perusahaan juga telah diubah sesuai dengan EU Fourth
and Seventh Directives dan sebuah badan standar akuntansi juga telah didirikan untuk membuat
pelaporan akuntansi untuk perusahaan swiss.

Hukum komersial swiss yang ada sekarang memberikan prinsip umum dari praktek pembukuan dan
diikuti oleh semua perusahaan sama halnya dengan peraturan khusus untuk perseroan
terbatas.Pengidentifikasian atas ketidak puasan ini diangkat dalam proposal untuk reformasi hukum
perusahaan pada tahun 1983 tapi didalam pilosofi hukum seharusnyamemberikan prinsip yang umum
dan pemikiran yang liberal untuk pelaporan keuangan yang disajikan. Tradisi Swiss yang kuat tentang
demokrasi konservatisme bawaan dari negara swiss, tidak mengejutkan bahwa reformasi yang diusulkan
tersebut memerlukan waktu yang lama untuk di implementasikan. Hukum baru yang lebih objektif
disetujui pada tahun 1992, termasuk peningkatan pengungkapan informasi kepada investor dan
perlindungan para pemegang saham.

Selama reformasi hukum perusahaan profesi akuntansi dinaikkan dan dikembangkan sesuai dengan
standar akuntansi, yang sebagaian besar di inspirasikan oleh model FASB di Amerika. Pada 1984 melalui
inisiatif dari SwissInstitute of Certified Accountants, didirikanlah The Foundation fo Accounting and
Reporting Recomendation.. IFRS menjadi mandataris bagi perusahaan yang telah terdaftar di bursa efek
mulai tahun 2005. Profil E- Centives menjukan bahwa E-Centives mampu memenuhi tipikal Pasar Baru. E-
Centives yang masih tergolong perusahaan dengan permodalan dan pelaporan yang sederhana lebih
dapat diterima di Bursa Efek Swiss daripada di Bursa Efek Amerika Serikat.

Komponen laporan keuangan

lengkap terdiri atas :

- Laporan posisi keuangan (neraca)

- Laporan laba rugi komprehensif

- Laporan perubahan ekuitas

- Laporan arus kas

- Catatan atas laporan keuangan

- Laporan posisi keuangan komparatif awal periode dan penyajian retrospektif terhadap penerapan
kebijakan akuntans.
KASUS 1-2

BENCHMARK GLOBAL: PT INFOSYS TEHNOLOGIES

Para penanam modal, baik perorangan, perusahaan ataupun kelembagaan, terus menerus meningkatkan
investasi mereka melampaui batas-batas negara. Alasan hal ini tidaklah sulit ditemukan. Hasil
pengembalian investasi di luar negeri sering kali jauh melampaui apa yang dapat diperoleh dari
penanaman modal di tingkat domestik. Hal ini bahkan setelah ikut mempertimbangkan risiko dari jatuh
bangunnya nilai mata uang asing yang bersangkutan dalam bursa efek. Informasi yang tersedia dalam
laporan tahunan perusahaan sering kali menjadi sumber utama informasi yang dapat diperoleh bagi
siapa saja yang hendak menari data-data yang diperlukan tentang ontoh bursa efek luar negeri. Dalam
upayanya untuk menetapkan risiko dan hasil keuntungan dari suatu perusahaan tertentu, para pembaa
atau analis haruslah mengajukan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: Prinsip akuntansi apakah yang
harus diterapkan? Apakah laporan keuangan tersebut akan menjadi lebih berguna seandainya
dirumuskan ulang ke dalam prinsip-prinsip akuntansi dengan bentuknya yang berbeda-beda? Jenis
informasi apakah yang memang tidak tersedia sehingga harus ditemukan mereka yang berkepentingan
di dalam laporan keuangan perusahaan yang berasal dari negara asal investor yang bersangkutan?
Bagaimanakah kompensasi dapat diperoleh dari terbatasnya pengungkapan informasi perusahaan?
Pengungkapan apakah yang dihasilkan oleh laporan audit, khususnya yang berkaitan dengan tingkat
kualitas audit? Standar audit apakah yang cocok digunakan? Apakah standar tersebut dapat diterima?
Apakah laporan audit tersebut memiliki rujukan dan arti yang sama sebagaimana terdapat dalam negara
asal para pembaa atau analisis sendiri?

Apendiks 1-3 menampilakn bagi Anda laporan keuangan (termasuk juga catatan-catatan yang diperlukan)
dan laporan auditor atas PT Infosys Technologies. Infosys dibentuk pada tahun 1981 sebagai perusahaan
privat yang berada di bawah ketetapan hukum Indian companies Act, dengan nama Konsultan Privat
Infosys. Pada saat perusahaan tersebut beralih ke status publik (terbuka) pada 1992, namanya berubah
menjadi PT Infosys Technologies. Misi perusahaan tersebut adalah menyediakan solusi dengan kualitas
tinggi dan harga kompetitif bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Nilai perusahaan tersebut
telah melonjak hingga mencapai 2 miliar dolar dengan tingkat kapitalisasi pasar yang telah mengungguli
angka 21 miliar dolar.

Dalam memeriksa informasi yang merujuk pada Apendiks 1-3, berilah tanggapan tentang bagaimana
laporan keuangan Infosys dapat tetap berkesinambungan dengan laporan keuangan perusahaan lain
dalam satu industri yang sama, khususnya dalam hal memenuhi kebutuhan informasi yang diperlukan
bagi investor non-domestik misalnya diri Anda. Lebih spesifik lagi: Praktik pelaporan apakah yang
bermasalah bagi Anda? Praktik pelaporan apakah yang ternyata berguna bagi Anda? Dalam mengajukan
kritik Anda sendiri, bandingkanlah praktik pelaporan Infosys dengan penyedia jasa sejenis di negara Anda
yang mempunyai situs Web perusahaannya di Internet.

Jawab:

· PT Infosys memiliki misi perusahaan adalah menyediakan solusi dengan kualitas tinggi dan harga
kompetitif bagi perusahaan-perusahaan diseluruh dunia dan visinya adalah membangun perusahaan
global yang dihormati. Dalam laporan keuangan PT Infosys menerapkan prinsip tata kelola perusahaan
yang baik. Pengelolaan perusahaan berdasarkan prinsip Good Corporate Governance pada dasarnya
merupakan upaya untuk menjadikan Good Corporate Governance sebagai kaidah dan pedoman bagi
pengelolaan perusahaan dalam mengelola manajemen perusahaan. Ada beberapa prinsip yang
dibutuhkan untuk membangun suatu budaya bisnis yang sehat, yaitu transparansi(transparency),
kemandirian(independency), akuntabilitas(accountability), pertanggungjawaban (responsibility), dan
kewajaran (fairness). Dengan adanya penerapan GCG maka diperoleh lah manfaat untuk pihak internal
maupun eksternal seperti : (1) Meningkatkan kinerja perusahaan melalui terciptanya proses
pengambilan keputusan yang lebih baik, meningkatkan efisiensi operasional perusahaanserta lebih
meningkatkan pelayanan kepada stakeholders, (2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang
lebih murah dan tidak rigid (karena faktor kepercayaan) yang pada akhirnya akan meningkatkan
corporate value, (3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia,
(4) Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja perusahaan karena sekaligus akan meningkatkan
shareholders's value dan dividen. Oleh karena itu laporan keuangan PT Infosys tetap berkesinambungan
dengan laporan keuangan perusahaan lainnya dimana PT infosys juga memperluas praktik tata kelola
perusahaan secara signifikan melampaui apa yang dibutuhkan oleh surat hukum, dan secara sukarela
dikompilasi dengan persyaratan akuntansi US GAAP, serta merupakan perusahaan pertama yang
mempersiapkan laporan keuangan sesuai dengan GAAP di delapan negara. Infosys fokus pada tata kelola
perusahaan tidak hanya membawa visibilitas global untuk perusahaan, tetapi juga menciptakan tekanan
pada perusahaan India lainnya untuk meningkatkan standar tata kelola mereka.

· Praktik pelaporan yang bemasalah bagi kelompok kami yaitu hampir semua pendapatan dan laba
perusahaan ini menurun dan ada beberapa pengecualian opini auditor dalam laporan keuangan ini.

· Praktik pelaporan yang berguna untuk kelompok kami yaitu adanya prinsip keterbukaan
(transparancy) dalam laporan keuangan, yaitu ditandai dengan struktur pemilik, perubahan-perubahan
yang terjadi (gaji karyawan, profesional, biaya-biaya sewa,telepon, dan lain-lain). Di laporan keuangan
juga dijelaskan mengenai bagaimana human resource, lingkungan, dan keselamatan kerjanya. Dengan
adanya hal tersebut maka ini merupakan suatu informasi yang sangat berguna bagi calon investor.

· Perbandingan praktik pelaporan INFOSYS dan IBM INDONESIA.

Anda mungkin juga menyukai