Anda di halaman 1dari 4

ARTHUR ANDERSEN CASE

1. Apakah kontribusi yang diberikan oleh Arthur Andersen dalam bencana


Enron?
a. Keterlibatan Arthur Andersen dalam merekayasa laporan keuangan Enron.
Andersen yang seharusnya hanya bertindak sebagai auditor dari Enron, telah
turut terjun untuk terlibat dalam operasional akuntansi sehari-hari seperti
layaknya akuntan luar, hal ini telah melanggar independensi dan obyektivitas
yang harus dimiliki oleh auditor yang melakukan pemeriksaan pada suatu
perusahaan. Besarnya jumlah consulting fees yang diterima Arthur Andersen
menyebabkan KAP tersebut bersedia kompromi terhadap temuan auditnya
dengan klien mereka.
b. Beberapa orang dari Arthur Andersen juga terlibat dalam kecurangan terbesar
ini karena juga ikut memanipulasi pembentukan entitas khusus dan
memberikan opini yang menyatakan laporan keuangan Enron telah dilaporkan
dengan akurat dan wajar. Mereka juga berusaha lari dari tanggung jawab
dengan berusaha menghancurkan dokumen-dokumen yang merupakan bukti
keterlibatannya. Untunglah mereka segera ditangkap juga.
c. Sikap Arthur Andersen yang memusnahkan dokumen pada periode sejak kasus
Enron mulai mencuat ke permukaan, sampai dengan munculnya panggilan
pengadilan dengan tujuan menghambat putusan.
2. Manakah keputusan yang salah dari Arthur Andersen?
a. Menyetujui kesepakatan bersama Enron untuk memanipulasi laporan
keuangan yang mengalami kerugian dan penghancuran dokumen-dokumen
penting yang berkaitan dengan kasus Enron.
b. Tidak menjalani tugas auditor yang seharusnya bersifat profesional dan
independen. Arthur Andersen, sebagai auditor seharusnya mereka memeriksa
dengan obyektivitas dan independensi yang tinggi, namun karena terbujuk
oleh uang mereka malah terlibat dalam manipulasi laporan keuangan Enron
yang pada akhirnya merugikan banyak pihak sampai milyaran dolar AS.
c. Lebih mementingkan keuntungan dan segala sesuatunya diukur dengan uang.
Sementara kualitas tidak dijalankan. Dimana Arthur Andersen tidak berfokus
pada pengendalian internal yang sudah ada, tetapi malah berfokus pada
pendapatan saja sehingga Arthur Andersen bersedia untuk tidak bersikap
keras kepada klienya.
Page | 1

ARTHUR ANDERSEN CASE


d. Arthur Andersen mengabaikan saran mitra pengendali kualitasnya, yaitu Carl
Bass yang menyatakan keberatannya atas pembentukan kemitraan LJM
tampaknya tidak ada substansinya. Bahkan Arthur Andersen mengeluarkan
Bass dari pengawas audit Enron.
e. Arthur Andersen tidak memberikan penyelesaian atas konflik kepentingan
yang terjadi dalam tubuh Enron.
f. Arthur Andersen tidak memberitahukan kepada Enron bahwa terdapat
keputusan atau transaksi-transaksi yang dilakukan Enron melanggar GAAP.
3. Apakah motivasi utama dibalik keputusan mitra audit Arthur Andersen
terhadap audit Enron, Worldcom, Waste Management dan Sunbeam:
kepentingan umum atau suatu kepentingan yang lain?
Sebutkan contoh contoh yang mengungkapkan motivasi ini!
Suatu kepentingan yang lain yaitu kepentingan beberapa orang terkait yang
mengambil keuntungan dari kecurangan yang terjadi. Dalam kasus ini, hanya
segelintir orang tertentu yang menerima keuntungan tersebut.
Contoh:
Enron
Arthur Andersen lebih mementingkan diri sendiri dan berperang melawan
kepentingan umum yang mengarah ke keinginan untuk tidak membuat
manajemen Enron kecewa, dimana budaya internal Arthur Andersen
didorong oleh keinginan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi. Menurut
Arthur Andersen, Enron merupakan salah satu sumber kekayaan Arthur
Andersen (honor Arthur Andersen sekitar $52 juta). Oleh karena itu Arthur
Andersen lebih mementingkan kepentingan Enron untuk memanipulasi
laporan keuangan yang mengalami kerugian agar para investor tetap bertahan
berinvestasi pada Enron tanpa melihat dari segi resiko dan latar belakang
prosedur seorang auditor yang sebenarnya.
Waste Management
Dalam kasus Waste Management, Arthur Andersen menomorduakan sikap
independensi dan profesionalisme sebagai seorang auditor dengan terlibat
dalam upaya menutupi adanya identifikasi praktek akuntansi tidak tepat yang
disajikan oleh Waste Management. Namun Arthur Andersen mengabaikan hal
tersebut hanya karena pimpinan Waste Management menolak mengkoreksi.
Hal ini dilihat oleh SEC (Securities and Exchange Commission) sebagai upaya
menutupi penipuan masa lalu untuk melakukan penipuan masa depan
4. Mengapa seharusnya auditor membuat keputusan untuk kepentingan
Page | 2

ARTHUR ANDERSEN CASE


umum daripada kepentingan manajemen atau pemegang saham saat ini?
Terdapat prinsip yang harus dipegang teguh auditor, yaitu integritas,
obyektifitas, kerahasiaan, dan kompetensi. Kaitannya dalam hal integritas,
auditor harus mengerjakan tugas sesuai dengan prosedur, mengambil
keputusan sesuai dengan informasi dan temuan audit yang sudah didapat dan
tidak boleh berpihak kepada siapapun. Informasi yang diberikan oleh auditor
diharapkan memberikan kontribusi untuk tujuan kepentingan umum yang sah
sehingga tidak merugikan kedua belah pihak.
5. Mengapa Arthur Andersen

Mitra

penanggung

jawab

untuk

pengendalian kualitas tidak menghentikan keputusan yang cacat dari


mitra audit?
Arthur Andersen memiliki pengendalian internal yang berfokus pada
pendapatan saja, bukannya berfokus pada kualitas yang telah berlaku di Arthur
Andersen. Arthur Andersen terlambat menghentikan keputusan yang cacat dari
mitra audit, karena Arthur Andersen memecat mitra dalam Professional
Service Group Arthur Andersen di Chicago, Carl Bass, yang menyatakan ada
yang tidak beres dari perjanjian SPE yang dilakukan Enron. Arthur Andersen
juga menerima keuntungan dari keputusan yang cacat dari mitra audit tersebut.
6. Haruskah semua pekerja Arthur Andersen menderita atas tindakan atau
kelambanan tindakan yang disebabkan oleh kurang dari 100 orang?
Manakah personel Arthur Andersen yang seharusnya dituntut?
Kasus ini dianggap melanggar hukum, kredibilitas bahkan menghancurkan
Enron dan KAP Arthur Andersen. Dalam kasus ini KAP yang seharusnya
bersikap independen, tidak dilakukan oleh Arthur Andersen. Karena perbuatan
tersebut, kedua-duanya menuai kehancuran dimana Enron bangkrut dengan
meninggalkan hutang millayaran dollar. Sedangkan KAP Arthur Andersen
sendiri kehilangan independensiannya dan kepercayaan dari masyarakat
terhadap KAP tersebut, juga berdampak pada karyawan yang bekerja di KAP,
semua anggota Arthur Andersen terkena imbasnya dan mengakibatkan mereka
kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Dari kasus ini yang seharusnya
dituntut adalah orang-orang yang terlibat langsung pada masalah Enron ini.
Personel Arthur Andersen yang seharusnya dituntut yaitu karyawan-karyawan
yang berkaitan atas kasus audit Enron, Sunbeam, Waste Management, Inc.,
Page | 3

ARTHUR ANDERSEN CASE


dan WorldCom.
7. Dalam keadaan apa perusahaan audit harus memusnahkan atau
menghancurkan kertas kerja audit?
Berdasarkan Standar Perikatan Audit SPA 230 batas waktu penyimpanan
dokumen pada umunya tidak boleh kurang dari 5 tahun sejak tanggal yang
lebih akhir dari (1) laporan auditor atas laporan keuangan entitas, atau (2)
laporan auditor atas laporan keuangan konsolidasian entitas dan anak
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan audit tidak dibenarkan memusnahkan
atau menghancurkan kertas kerja audit sebelum kurun waktu tersebut.
8. Jawablab pertanyaan pertanyaan yang ada dalam bagian Pertanyaan
Tersisa yang dibahas dalam kasus etika ini, Masalah Arthur Andersen.
Kasus Arthur Andersen ini menjadi pelajaran bagi KAP lain untuk berhati-hati
dalam mengambil keputusan. Karena apabila terjadi kembali masalah Arthur
Andersen ini pada KAP lain otomatis masyarakat akan tidak percaya lagi pada
KAP tersebut bahkan mungkin akan menghakimi sendiri status seorang
auditor itu sendiri. Namun apabila masalah Arthur Andersen dijadikan sebagai
bahan pelajaran dan pembatas untuk berbuat menyimpang. KAP lain mampu
bertahan dan memberikan yang terbaik untuk kliennya.
Dengan adanya penyimpangan yang dilakukan baik oleh individu maupun
oleh organisasi menuntut perlunya ditingkatkan penerapan etika dalam
bermasyarakat. Praktek dan budaya kerja organisasi juga mempunyai
kontribusi terhadap perilaku etika. Jika pimpinan utama suatu organisasi
bersikap etis dan pelanggaran etika diatasi secara langsung dan benar, maka
setiap

orang

dalam

organisasi

akan

memahami

bahwa

organisasi

mengharapkan mereka untuk bersikap etis, membuat keputusan yang etis dan
melakukan hal yang benar.

Page | 4

Anda mungkin juga menyukai