Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SEJARAH DESAIN

“FUTURISME”

DISUSUN OLEH:
DINDA NINDI FITRI
19101159110007
DKV-1

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG


FAKULTAS DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
DKV-1
A. FUTURISME
Futurisme berasal dari bahasa Prancis, futur atau bahasa inggris future yang
keduanya berarti “masa depan” adalah aliran seni yang avant-garde, atau sebelum
masanya, terutama pada tahun 1909 Masehi.
Futurisme merupakan suatu paham dari beberapa orang atau sekelompok orang
yang percaya atau yakin akan adanya masa mendatang yang lebih baik, dalam arti
lebih modern, lebih konkrit, bahkan diyakini bahwa manusia akan mampu
menguasai jagad raya dengan tehnologi yang dimilikinya nanti.
Gerakan Futurisme diproklamirkan pada tahun 1909 oleh seorang penulis dan
penyair Italia, Filippo Tommaso Marinetti. Futurisme adalah sebuah gerakan seni
murni Italia dan sebuah pergerakan kebudayaan pertama dalam abad ke-20 yang
diperkenalkan secara langsung kepada masyarakat luas. Bermula dari konsep
dalam pergerakan sastra, kemudian merasuk ke dalam bidang kesenian seperti: seni
lukis, seni patung, seni musik, desain dan arsitektur. Futurisme ini muncul dari
situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan tujuan meninggalkan
kenangan pahit, nostalgia, pesimistis,kemudian melepaskan materi-materi, elemen-
elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk
mengiringi dan mengimbangi pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar
yang luas, era permesinan, dan komunikasi global yang menurut argumentasi
mereka tengah merubah alam realitas dari kebudayaan dunia. Maka khayalan-
khayalan kaum Futuris memakai pola-pola geometris untuk mewakili arah gerak
dan makna dari pergerakan itu sendiri. Para seniman dan desainer Futurisme
biasanya memanfaatkan hari-hari petang untuk berkumpul, menuliskan manifesto,
puisi dan musik. Sifat agresif dan perilaku yang individualis dari kaum Futuris ini
lambat laun dimanfaatkan untuk menyebarkan paham Fasisme. Salah seorang
Futuris mempublikasikannya dalam surat kabar Perancis, “le Figaro” bertanggal 20
Februari 1909, dengan membuat pencampuran atau perpaduan yang tidak mudah di
dalam memenuhi kepentingan nasionalisme Italia, kemiliteran dan kepercayaan
baru terhadap mesin yang selanjutnya dijelmakan dalam produk mobil dan pesawat
terbang. Sebelum Perang Dunia ke II, pergerakan para Futuris Italia yaitu
mengantisipasi kemungkinan terjadinya kendala-kendala desain dalam kehidupan
sehari-hari, melalui penyerapan dan penggambaran kualitas mekanisasi dan
kecepatan, seperti yang telah dibahas oleh Banham dalam bukunya: “Theory and
Design in The First Machine Age”. Era ini telah mengispirasikan pelukis Futuris,
penyair dan arsitek, diantaranya: Filippo Tommaso Marinetti, Giacomo Balla,
Gino Severini, Fornunato Depero, Carra, dan Antonio Sant’Elia untuk
menciptakan sebuah karya yang mencerminkan dunia mereka. Itu semua
merupakan semangat baru yang mereka junjung tinggi dalam sebuah kelompok
yang membawanya kepada politik Fasis, ketika ketergantungan akan keterlibatan
emosi dengan gaya hidup kemodernan dan kebaruan di lingkungan masyarakat.
Falsafah yang dipakai oleh kaum Futuris hampir sebagian besar diambil dari latar
belakang sejarah kemunculan Modernisme. Sebab kita mengetahui, bahwa
Futurisme ini merupakan gerakan awal lahirnya Modernisme. Di samping itu,
dengan terjadinya Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The
Machine Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri
penyusunan tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain.

B. Ciri Futurisme :
1. Penyatuan karakter dari elemen-elemen yang berbeda-beda dalam sebuah
acuan, dan penyusunannya karyanya sebagai suatu kesatuan.
2. Memiliki ide-ide seperti ketertutupan, ketidaksabaran, ekstrim dalam
hubungan langsung dengan nilai-nilai futurisme.
3. Karakteristiknya juga meliputi garis-garis yang tidak rata yang
mengkomunikasikan energy dari gerakannya.
4. Pandangan karya yang mementingkan masa depan.
Pengaruh futurisme
Futurisme banyak mempengaruhi bidang kesenian seperti: seni lukis, seni
patung, seni musik, desain dan arsitektur. Dalam dunia arsitektur Futurisme
biasa berpangaruh pada bagian-bagian dari bangunan seperti pintu masuk,
lantai, bentuk bangunan, ornamen, dsb. Futurisme juga berpengaruh pada
perkembangan tipografi. Selain itu futurisme yang memanfaatkan tipografi
banyak dipakai dalam mengungkapkan perasaan dalam berpuisi. Futurisme
ini muncul dari situasi yang ditimbulkan akibat Perang Dunia I, dengan
tujuan meninggalkan kenangan pahit, nostalgia, pesimistis, kemudian
melepaskan materi-materi, elemen-elemen, dan nilai-nilai lama. Nilai-nilai
dari kaum Futuris, dimaksudkan untuk mengiringi dan mengimbangi
pergeseran kebudayaan, kekuatan dinamis pasar yang luas, era permesinan,
dan komunikasi global yang menurut argumentasi mereka
Futurism juga banyak mempengaruhi aliran seni pada abad ke 20 seperti Art
Deco, Konstructifisme, Dadaisme, dan Surealism
Futurisme merupakan gerakan awal lahirnya Modern. Dengan terjadinya
Revolusi Industri berpengaruh pula pada Futurisme ini. The Machine
Aesthetics atau estetika mesin muncul mempengaruhi ciri-ciri penyusunan
tipografi baik pada poster, sampul buku, dan aneka bentuk grafis lain.

C. Latar Belakang
Futurism lahir di Italia, didirikan tahun 1909 oleh Filippo Marinetti (seorang
sastrawan). Inspirasi gerakan ini berasal dari perubahan yang demikian cepat
dalam kehidupan modern, berkat adanya teknologi mesin yang berpengaruh dalam
kehidupan sehingga menghasilkan percepatan yang sangat berpengaruh bagi
kehidupan manusia pada
awal abad ke-20.
Tokoh futurisme dalam seni sastra selain Marinetti adalah Giacomo Balla,
Ardengo
Soffici dan Stephane Mallarme. Futurisme kemudian .juga berkembang dalam seni
rupa.
Hal utama dalam Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan
kecepatan
dalam lukisan:”...the Futurist develped the concept of ‘dynamism’, the
representation of
humanity or machines in action...” (Duro, 1994:135). Futurism memanfaatkan
prinsip anekatampak
(multiple viewpoints) yang dikembangkan Kubisme-selain juga mempengaruhi De
Stijl.
Futurisme adalah aliran seni yang mendukung perkembangan tipografi sebagai
unsur
ekspresi dalam desain. Artinya, dalam Futurisme huruf tidak hanya diperlakukan
sebagai
tanda bunyi tetapi juga sebagai lambang rupa untuk menyampaikan suatu makna.
Hal ini
disebabkan karena banyak penyair-penyair Futurisme vang memanfaatkan
tipografi sebagai
bagian dari ungkapan dalam berpuisi.

D. Lahirnya futurisme
Futurisme yang Iahir di Italia merupakan ungkapan orang Italia tentang semangat
radikal yang melanda generasi muda Eropa pada saat itu; yang berpaling ke arah
masa
depan untuk memperbaharui budaya dan penampilan yang dianggap kuno. Akibat
dari
ketidak-puasan terhadap idiom-idiom seni sebelumnya, dengan menolak semua
yang
tradisional dan berambisi menciptakan idiom-idiom yang baru.
Futurisme merupakan kelanjutan logis dari Impressionisme tahap akhir, namun
tujuannya adalah untuk “men-sintesa-kan Impresionisme”, “menyalurkan revolusi
Impressionist ke arah Futurisme yang dinamis, untuk mendisplinkannya,
memberinya gaya yang meng-ekspressi-kan kita tentang kecepatan dan kesamaan
waktu.
Manifesto pertama Futurisme dicanangkan tanggal 20 Februari 1909 dan
dikumandangkan oleh Fillipo Tommaso Marinetti (seorang sastrawan), serta
dipublikasikan di media massa ‘Figaro’ Paris. Manifesto tersebut secara berani
menyatakan, akan lahir ‘seni masa depan’ (le futurisme), yang ditandai dengan
berakhirnya ‘seni masa lalu’ (le Passeisme).Kehidupan yang dinamis: teknologi
modern, mesin, kecepatan, dipuja sebagai sebuah era baru yang cemerlang.Hasrat
dari modernitas melahirkan antusiasme terhadap teknologi modern,perwujudannya
yang paling jelas adalah leburnya konsep-konsep ruang dan waktu ‘klasik’
kedalam ‘kecepatan’, dengan pernyataan: “Ruang dan waktu telah lama mati. Kita
telah berada
dalam kehidupan absolut, karena kita telah menciptakan kecepatan yang abadi
dimana-mana”.Keindahan hanya muncul dalam ‘pertarungan’. Suatu karya yang
tidak agressif tidak dapat menjadi suatu mahakarya seni. Seni yang bersumber dari
kekuatan manusia harus dibubarkan secara total.Manifesto “Futurisme dalam seni
lukis”, dipublikasikan pada tanggal 11 Februari 1910 yang ditanda tangani oleh:
Umberto Boccioni, Carlo Carra, Luigi Russolo, Giocumo Balla dan Gino Severini,
yang kemudian dibacakan kepada khalayak pada tanggal 3 Maret 1910.Dua bulan
kemudian diikuti oleh ‘Manifesto Teknis dalam Seni Lukis F-uturisme’. Kedua
manifesto itu sepenuhnya berpegang pada program Marrinetti, yaitu: ‘bersifat
menyerang masa lampau, dan menjunjung tinggi kehidupan masa kini yang telah
dirobah secara nyata oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern’.

E. Gagasan Futurisme
Tema utama manifesto Futurisme adalah ‘dinamisme universal’. Konsistensi dari
segala sesuatu yang bersifat material dihancurkan oleh cahaya dan gerakan. Objek-
objek
dalam keadaan bergerak digambarkan secara berlebihan. Futurisme bertolak dari
sensasi
optik, dengan pencarian inspirasi melalui lingkungan teknologi dan kehebatan
eksistensi
mesin-mesin. Dalam peradaban modern, Futurisme menemukan dinamisme dari
sensasi
sensasi gerakan dan kecepatan, dengan cara meng-analisa gerakan, kecepatan, dan
kesamaan waktu sebagai modernis baru. Tujuannya adalah untuk menemukan
bentuk
sebagai wadah meng-ekspresikan pengalaman perasaan yang digambarkan sebagai
sensasi dinamis yang terpadu. Pernyataan dalam salah satu katalog pameran
adalah: “Pelukis harus meng-ekspresikan juga sesuatu yang tidak tampak namun
ada dan berputar di belakang obyek yang diam; sesungguhnya sesuatu, yang tidak
tampak namun ada di sebelah kiri, di sebelah kanan, dan di belakang; tidak hanya
merupakan satu kotak kecil kehidupan yang dikemas secara artifisial seperti dalam
sebuah panggung’’.

Aspek gerakan menurut Futurisme terbagi atas dua bagian yaitu;


1. Gerakan absolut: garis-garis dinamis yang menunjukkan suatu obyek dapat
dipecah-pecah menurut tendensi tertentu, dimana tendensi terhadap gerakan
dapat diwujudkan dengan bentuk-bentuk abstrak yang dinamis.
2. Gerakan relatif: gerakan yang sebenarnya terjadi pada suatu obyek. Seekor kuda
yang bergerak bila digambarkan bukanlah kuda dalam keadaan istirahat tetapi
kuda dalam keadaan bergerak, misalnya harus diberi dua puluh buah kaki.
Pada saat itu fotografer meng-illustrasikan gerakan dengan memperlihatkan fase
tiap gerakan sehingga membentuk suatu gambar sintesa yang menunjukkan fase-
fase yang berjajar. Pengaruh teknis fotografi ini tidak boleh diabaikan. Sehingga
dalam lukisan
Futurisme memperlihatkan penggabungan diagram-diagram gerakan yang terdiri
atas
gerakan absolut dan gerakan sebenarnya (relatif) dari suatu obyek di dalam
lingkungannya dengan rumusan Futurist: “Lingkungan+Obyek”. Sebagai contoh,
untuk menggambarkan seorang wanita di jendela, sang pelukis harus memasukkan
unsur-unsur: suara di jalanan, bisingnya kendaraan yang melintas, keramaian
kehidupan yang dapat terlihat dari jendela itu, dan asosiasi yang dibawa dalam
pikiran si wanita; dengan kata lain “Lukisan adalah rumusan artistik yang harus
merekam kompleksnya realitas”.
Untuk melukiskan kesamaan waktu dari suatu sensasi yang kompleks dengan cara
sintesis dalam mengungkapkan ‘dinamisme universal’, kaum Futurist meng-adopsi
penemuanKubisme, kemudian meng-kombinasikan ke dalam suatu bentuk utuh
yang baru, yaitu lukisan
Futuris, yang memperlihatkan bentuk-bentuk realitas yang berbeda, yang dekat dan
yang jauh,benda-benda yang terlihat dan terasa, saling menembus, dan
digambarkan dalam waktu yangsama. Dalam mengembangkan gaya Futurisme;
Carlo Carra tertarik pada bentuk-bentuk yangkaku; Umberto Boccioni menaruh
perhatian pada kandungan intelektual; sedangkan GinoSeverini menaruh perhatian
pada nilai-nilai dekoratif.

F. Kemunduran Seni Futurisme


Setelah memberikan pencerahan bagi dunia seni di ltaly, akhirnya futurisme tidak
dapat
menghindarkan diri dari kemunduran, apalagi dengan pergolakan perang dunia I
dan terjadi alihan kekuasaan kepemerintahan oleh Benito Mussolini.
Perkembangan seni rupa modern dari abad 19 sampai pada akhir abad ke-20,
nampak
bahwa seniman dan aktifitasnya tidak dapat dilepaskan dari pada pikiran dan
konteks social yang mempengaruhinya.Semangat pembaharuan tidak hanya
dibidang sains dan rekayasa teknik juga rekayasa kreatifitas di bidang seni rupa,
termasuk di dalamnya gerakan “ machine art “ yang berusaha menjembatani
keterpisahan antara seni dan teknik yang dikobarkan gerakan anti industri.

G. Tokoh-tokoh Seniman Futurisme


Filippo Tomasso Marinetti, adalah seorang penyair dan sastrawan yang
memunculkan
aliran futurisme, lahir di Mesir tahun 1876. Menyatakan ketidaksetujuannya pada
masa
lampau, dan menjunjung tinggi kehidupan modern yang telah banyak berubah oleh
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Umberto Boccioni adalah seorang pelukis dan pematung yang mempunyai andil
besar
dalam syiarnya seni futuris. Thn 1915 Boccioni jadi tentara sukarela dalam PD I
dan ia meninggal dalam peperangan.
• Rissa in galleria ( 1910 )
• Etats D Ame (191 l )
Carlo Carra, pelukis studio yang banyak mengunjungi patneran seniman terkenal
seperti
Gaugin, Cezane, Turner dan Constable. Pernah belajar melukis pada Giotto lahun
1917.
Karyanya : Uscita de Teatro (1910 )
Gino Saverini (1883-196b). Mempunyai perhatian terhadap cahaya dan kubisme,
serta
juga belajar tentang teori-teori Impresionisme Seurat.

H. Karya –Karya Futurisme:


Selain lukisan-lukisan terdapat juga patung:
Arsitek Futurisme
Futuris Antonio Sant’Elia mungkin adalah arsitek abad 20 yang paling
berpengaruh. Idenya tentang modernitas diekspresikan dalam koleksi lukisannya,
projek “La Città Nuova” (“Kota yang Baru”), 1912-1914.

Futurisme dalam Musik


Musik Futurisme menolak tradisi dan memperkenalkan suara eksperimental yang
terinspirasi oleh permesinan. Aliran ini mempengaruhi beberapa komposer abad
20, seperti Francesco Balilla Pratella.
Futurisme dalam Sastra
Futurisme sebagai gerakan dalam sastra pertama kali diperkenalkan oleh F.T.
Marinetti dengan karyanya, Manifesto of Futurism (1909), dengan isi yang berupa
arahan seperti apa yang seharusnya dikejar oleh para penyair Futurisme.
Futurism dalam Film
Saat diwawancarai tentang film favoritnya, kritikus film terkenal Pauline Kael
mengatakan bahwa sutradara Dimitri Kirsanoff, dalam film eksperimennya
Ménilmontant, menciptakan sebuah teknik yang mengarah pada gerakan futurism
dalam lukisan.
I. Karya seni lukis Futurisme
Secara keseluruhan paradigma sosial dan estetika hakekatnya berpengaruh pada
karya seni, maupun bahasa rupa yang digunakan. Sejarah seni tidak cukup
dianalisis dengan
pendekatan kepada teori-teori tentang paradigma perubahan sosial sejarah dan
estetika, seni modern terkadang sulit dirubah, dan mungkin sulit diganti, namun
bisa muncul pada waktu
yang bersamaan. Maka masuk akal apa bila memahami sejarah seni rupa modern
barat
mengalami transparansi reflektifitas dari berbagai fenomena peradaban yang saling
tumpang
tindih dan kompleks.

Giacomo Balla. Dynamism of a Dog on a Leash.


1912 . Oil on Canvas. Kaki anjing
memperlihatkan gerakan yang cepat, demikian
pula dengan ekornya yang mengibas-ngibaskan
kea rah kiri dan kanan, tali di leher anjingpun
tampak bergerak. Demikian pula objek
disamping anjing tampak bergerak dengan
cepat.
Umberto Boccioni. Elasticità 1912
Menerapkan objek plastis untuk lukisannya,
Umberto Boccioni memadukan dunia real dan
ruang angkasa menjadi satu dalam lukisannya.
Ia mengembangkan karakteristik "garis gaya"
yang seolah melacak lintasan benda yang
bergerak di ruang angkasa.

Anda mungkin juga menyukai