Modernisme dan postmodernisme memiliki perbedaan dalam cara pendekatan terhadap kehidupan.
Modernisme mewakili berbagai gerakan budaya pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.
Modernisme mencakup gerakan reformasi dalam seni, bacaan, musik, arsitektur, dan seni terapan.
Gerakan ini juga ditandai dengan usaha pelibatan ilmu pengetahuan dan teknologi ke dalam setiap
aspek kehidupan.
Modernisme membawa reformasi di segala bidang kehidupan termasuk filsafat, perdagangan, seni,
dan sastra dengan bantuan teknologi.
Postmodernisme mengacu pada keadaan yang tidak memiliki hirarki pusat, bersifat ambigu, dan
beragam.
Perkembangan dalam masyarakat, ekonomi, dan budaya pada tahun 1960-an sangat dipengaruhi
oleh postmodernisme.
Modernisme dimulai pada tahun 1890 dan berlangsung sampai sekitar tahun 1945.
Postmodernisme dimulai setelah Perang Dunia II terutama setelah tahun 1968, melewati era Perang
Dingin.
Modernisme didasarkan pada penggunaan akal dan pikiran logis untuk memperoleh pengetahuan.
Pemikiran selama era postmodernisme didasarkan pada dasar yang tidak ilmiah dan proses berpikir
irasional sebagai reaksi terhadap modernisme.
Sifat hirarkis dan terorganisir serta determinasi iptek menandai modernisme. Sebaliknya,
postmodernisme didasarkan pada anarkisme, non-totaliter, dan ketidakpastian.
Perbedaan mendasar lain antara modernisme dan postmodernisme adalah bahwa pemikiran
modernisme berkisar tentang pencarian kebenaran abstrak dalam hidup, sementara pemikir
postmodernisme percaya bahwa tidak ada kebenaran universal.
Pemikiran modernisme percaya pada belajar dari pengalaman masa lalu dan mempercayai teks yang
menceritakan masa lalu.
Di sisi lain, pemikiran postmodernisme menentang setiap kebenaran dalam teks yang menceritakan
masa lalu dan menjadikan itu tidak ada gunanya pada masa kini.
Hal ini tidak terjadi dengan pemikir postmodernisme. Mereka percaya akan penampilan luar dan
bermain di permukaan serta tidak peduli dengan kedalaman subjek.
Selama era modernisme, seni dan karya sastra karya dianggap sebagai kreasi unik dari seniman.
Orang-orang serius dalam memproduksi seni dan karya sastra.
Selama era postmodernisme, seiring berkembangnya komputer dan media, karya seni dan sastra
mulai disalin dalam bentuk digital.
Orang tidak lagi percaya seni dan karya sastra memiliki satu makna unik. Mereka lebih percaya untuk
memberikan makna sendiri terhadap karya sastra dan seni.
Contohnya :
Dalam Ekonomi
Modernisme :
- kapitalisme
- Sosialisme
Postmodernisme :
- monopoli
- desentralisasi
Dalam Politik
Modernisme :
- Negara
- Totalitarian
- Konsensus
- Friksi kelas
Postmodernisme :
- Relegion
- Demokrasi
Dalam Masyarakat
Modernisme :
- pertumbuhan pesat
- industrial
- berstruktur kelas
- proletariat
Postmodernisme
- kestabilan berkesinambungan
- pascaindustrial
- berkelompok kecil
- kognitariat
Terima kasih