Anda di halaman 1dari 2

Istilah Teori Sosial Postmodern

Secara leksikal atau dasar, istilah “Postmodern” di artikan sebagai “setelah modern”.
Istilah “modern” itu sendiri berasal dari bahasa latin modernus, yang memiliki arti sebagai
zaman baru yang di gunakan sejak abad ke-5 M guna menunjukkan batas antara era
kekuasaan Agama Nasrani dengan Paganisme Romawi (Smart, 1990). Modern sendiri
memiliki istilah turunan yang mengerucut pada suatu masa sejarah setelah era Abad
Pertengahan. Turunan dari istilah tersebut seperti, modernitas, modernisasi, dan modernisme.
Tidak jarang terjadi adanya tumpang tindih serta penyederhanaan pengertian dalam istilah-
istilah turunan dari “modern” ini. Pada akhirnya, definisi yang di acu adalah suatu era
kebudayaan baru yang di tegakkan oleh rasio, subjek, wacana, serta antropomorfisme
(pemberian atribusi karakteristik, perasaan, atau tujuan yang dimiliki manusia kepada entitas
bukan manusia).
Istilah modernitas (modernity) merupakan sebuah kondisi sosial budaya yang ada
pada masyarakat modern, yang memberikan gambaran korelasi antara masa sekarang dengan
masa lampau serta menjadi kurun sejarah yang memiliki pembeda, karena modernitas
cenderung di anggap lebih istimewa atau superior jika di bandingkan dengan masa yang
sebelumnya. Modernitas menjadi titik awal yang baru karena menyajikan hal-hal baru. Hal-
hal baru yang di maksud seperti adanya pengetahuan, moral, ilmu, kebudayaan, politik dan
juga seni. Jika modernisasi (modernization) yaitu sebuah proses perubahan akan suatu hal
yang belum maju untuk ke arah yang lebih maju. Modernisasi di awali dengan adanya
pemutusan hubungan secara tegas terhadap nilai-nilai tradisional; berkembangnya sistem
ekonomi kapitalisme progresif; rasionalisasi administratif; serta diferensiasi sosial dan
budaya (Featherstone, 1988). Di dalam kamus Merriam-Webster Dictionary, postmodernisme
di artikan sebagai "yang berhubungan dengan atau sebuah era setelah era modern " atau
"yang berhubungan dengan atau salah satu dari berbagai gerakan sebagai reaksi terhadap
modernisme yang dicirikan oleh sikap kembali ke bentuk dan bahan tradisional (dalam
arsitektur) atau oleh sikap referensi-diri yang ironis dan absurd (dalam sastra)", atau juga
"yang berhubungan dengan atau suatu teori yang melibatkan penolakan radikal atas asumsi-
asumsi modern mengenai kebudayaan, identitas, sejarah dan bahasa". Sementara itu, terma
postmodernitas adalah istilah turunan postmodernisme yang merujuk pada aspek-aspek non-
seni sejarah yang dipengaruhi oleh berbagai gerakan baru, terutama perkembangan dalam
dunia sosial, ekonomi dan kebudayaan sejak tahun 1960-an. Ketika pemikiran tentang
penolakan terhadap modernisme diadopsi oleh ranah teori yang lain, dalam beberapa hal ia
menjadi sama dengan postmodernitas.
Istilah Postmodern di gunakan sekitar tahun 1870-an pada pertama kalinya. Contoh
dari hal itu adalah ketika John Watkins Chapman menyuarakan “lukisan gaya postmodern”
yang berbeda dengan Impressionisme Perancis. Lalu, J.M Thompson yang dalam artikelnya
pada 1914 dalam jurnal The Hibbert Journal, menggunakannya untuk membuat gambaran
tentang perubahan sikap serta kepercayaan yang berada dalam lingkup kritik agama. Contoh
lainnya seperti yang dilakukan oleh Rudolf Panwitz yang menggunakan istilah postmodern
untuk menerangkan suatu kebudayaan yang berorientasi pada filsafat. Istilah postmodern juga
digunakan dalam penggambaran seluruh gerakan yang ada, terutama pada seni, musik serta
sastra yang menolak atau menentang modernisme dan di tandai dengan lahirnya kembali
unsur dan teknik tradisional. Kehadiran teori sosial postmodern telah menjadi pendorong
untuk perkembang ilmu sosial kontemporer, kemunculan teori sosial postmodern layak
mendapatkan apresiasi karena dengan adanya teori-teori sosial postmodern ini dapat
menciptakan rasa kritis dan reflektif kepada paradigma modernisme yang kemudian
menghasilkan patologi modernitas.

DAFTAR PUSTAKA
Featherstone, Mike. In Pursuit of the Postmodern: An Introduction, dalam Theory,
Culture and Society Vol. 5, London. 1988.
Smart, Barry. Modernity, Postmodernity and The Present, dalam Turner, Bryan S.,
(ed), Theories of Modernity and Postmodernity. London: Sage. 1990.
Hidayat, Medhy Aginta. “Menimbang Teori-Teori Sosial Postmodern : Sejarah,
Pemikiran, Kritik, dan Masa Depan Postmodernisme” Journal of Urban Sociology Vol. 2,
No. 1, 2019.

Anda mungkin juga menyukai