Anda di halaman 1dari 2

ANALISA TINDAK PIDANA PENGGELAPAN

Perbuatan penggelapan merupakan suatu perbuatan yang merupakan bagian dari


perbuatan yang dilarang di KUHP. Adapun yang dimaksud penggelapan secara
sederhana adalah suatu perbuatan dari individu, kelompok, badan hukum atau
swasta berupa menguasai suatu benda dengan cara-cara yang benar (tidak salah)
namun terhadap penguasaan benda tersebut disalahgunakan kewenangannya
(misal: si anton meminjamkan toni pensil warna untuk mewarnai, akan tetapi
setelah toni selesai menggunakan pensil warna tersebut, toni secara sengaja
menyembunyikan/ atau tidak mau mengembalikan pensil warna kepunyaan
anton padahal anton telah memintanya, atau contoh lainnya berupa joko
meminjamkan kendaraan kepada mawar untuk pergi berbelanja ke pasar, akan
tetapi mawar tidak pernah kembali ke rumah joko untuk mengembalikan motor
milik joko).

Dari contoh-contoh tersebut, dengan mudah dipahami bahwa awal mula


terjadinya tindak pidana penggelapan adalah berasal dari perbuatan yang tidak
merupakan tindak pidana (tidak dimulai dengan kebohongan, pengancaman,
pemerasan dan lainnya yang dianggap sebuah perbuatan asusila), sehingga
mudah memahami adanya ketersediaan secara sadar dari korban untuk
menyerahkan barangnya kepada pelaku, namun pelaku menyalahgunakan
barang yang korban serahkan dengan sadar kepada dirinya, maka hal tersebut
adalah tindak pidana penggelapan.

Bahwa tindak pidana penggelapan dapat dilaporkan ke kantor polisi apabila


korban merasa mengalami kerugian atas perbuatan pelaku. Adapun cara
melaporkan tindak pidana penggelapan adalah dengan membuat
laporan/pengaduan di kantor kepolisian terdekat dengan menyertakan kronologi
kejadian dan bukti-bukti baik secara digital ataupun dokumen tertulis guna
memudahkan penyelidikan dan penyidikan serta penuntutan dan putusan di
pengadilan.

PASAL-PASAL:

Pasal-Pasal Penggelapan:

- Pasal 372 KUHP (penggelapan secara umum)

- Pasal 374 KUHP (penggelapan dalam jabatan)


PENGGELAPAN

Unsur-Unsur Pasal:

- Pasal 372 KUHP:

1) Barang siapa
2) sengaja dan melawan hukum
3) memiliki barang sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah
kepunyaan orang lain
4) ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan.

- Pasal 374 KUHP:

Penggelapan yang dilakukan oleh orang penguasaannya terhadap


barang disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena
pencarian atau karena mendapat upah untuk itu

Anda mungkin juga menyukai