Berdasarkan bunyi Pasal di atas dapat kita lihat bahwa dalam kejahatan
Penggelapan, perbuatan tersebut haruslah sudah selesai, yaitu misalnya, bahwa
barang tersebut telah dijual, ditukarkan atau dipakainya sendiri. Dan baru pada
saat itulah perbuatan Penggelapan dianggap telah selesai. Berikut adalah dugaan
Tindak Pidana Penggelapan yang dilakukan oleh ”subjek hukum”:
a) Menguasai untuk dirinya sendiri secara melawan hak
Perbuatan “menguasai untuk dirinya sendiri secara melawan hak” ditujukan
terhadap sebuah benda. Benda yang dimaksudkan disini adalah benda-
benda yang berwujud dan bergerak. Dikatakan benda yang dimaksud dalam
kejahatan Penggelapan adalah benda-benda bergerak dan berwujud karena
arti dari menguasai disini seolah-olah Pelaku menganggap benda tersebut
merupakan miliknya, yang artinya perbuatan tersebut bertentangan dengan
sifat dari hak yang ia miliki atas benda tersebut/ia tidak memiliki hak atas
benda tersebut sama sekali.
d) Dengan sengaja
Unsur ini harus ditafsirkan sebagai kesengajaan dengan sadar dan Pelaku
mengetahui apa yang telah diperbuat olehnya. Jika kita kaitkan unsur
“dengan sengaja” dengan unsur melawan hak maka ini berarti Pelaku harus
mengetahui bahwa perbuatanya bertentangan dengan hak orang lain. Jika
kita kaitkan unsur “dengan sengaja” dengan unsur suatu benda, maka ini
berarti bahwa Pelaku haruslah mengetahui, bahwa yang dikuasai itu adalah
sesuatu benda. Jika kita kaitkan dengan unsur “seluruhnya atau sebagian
merupakan milik orang lain” maka Pelaku haruslah mengetahui bahwa
benda tersebut merupakan milik orang lain. Jika kita kaitkan dengan unsur
“yang berada di bawah kekuasaannya bukan karena kejahatan” maka
Pelaku harus mengetahui bahwa ia menguasai barang tersebut bukan
karena kejahatan.