Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

BIAYA DAN MANAJEMEN BERDASARKAN AKTIVITAS

( Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Akutansi Manajemen )

DISUSUN OLEH :

1. Ari Aprianto ( 2015008194 )


2. Duta Perkasa ( 2019008042 )
3. Dina Nur Fatimah ( 2019008051 )
4. Iknasius kon ( 2019008058 )
5. Nirma ( 2019008073 )
6. Intan Arsita Dewi ( 2019008075 )

AKUTANSI MANAJEMEN / 4A02

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat


dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “ Makalah Biaya dan Manajemen berdasarkan Aktivitas”
tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk


memenuhi tugas Ibu Alfiatun Maulida, M.M. Pada mata kuliah akutansi
manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang materi tentang biaya dan manejemen berdasarkan
aktivitas bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Alfiatun Maulida, M.M. selaku dosen mata
kuliah akutansi manajemen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan.

Kami sebagai penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar isi 3

Bab I Pendahuluan 4
A. Latar Belakang 4

Bab II Pembahasan 5
A. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas 5
B. Manajemen Berdasarkan Aktivitas dan Hubungan ABC 6
C. Hubungan ABM dengan Perhitungan ABC 7
D. Keragaman Produk 8
E. Menilustrasikan Hubungan Keragaman Produk 8
F. Ilustrasi Kegagalan Dari Tarif Overhead Berdasarkan Unit 9
G. Menghitung Rasio Konsumsi 9
H. Tarif Aktivitas 11
I. Biaya Per Unit Berdasarkan Aktivitas 11
J. Perbandingan Biaya Produk Berdaarkan Fungsi dan Aktivitas
13
K. Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas 14
L. Analisis Nilai Proses 21

Bab III Kesimpulan 24


A. Kesimpulan 24

Daftar Pustaka 26

3
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Akuntansi aktivitas adalah factor penting untuk


mengoperasionalkan perbaikan berkelanjutan, meningkatnya persaingan
harus terus mencari berbagai cara untuk unggul dari perusahaan lain,
contohnya dengan mengurangi biaya dan meningkatkan efesiensi. Nilai
terhadap pelanggan sangat penting sehingga perusahaan dituntut agar
memberikan barang atau jasa yang bermanfaat bagi penggunanya dan
tentunya berkualitas dengan harga yang terjangkau. Memperbaiki berbagai
proses berarti memperbaiki cara berbagai aktivitas yang terkait, jadi
manajemen berbagai aktivitas bukan biaya adalah kunci keberhasilan
pengendalian bagi perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan
perbaikan yang berkelanjutan. Perwujudan dari berbagai aktivitas tersebut
adalah hal penting untuk perbaikan perhitungan biaya dan pengendalian
yang lebih baik mengarah pada pandangan baru atas berbagai proses bisnis
yang disebut sebagai manajemen berdasarkan manajemen aktivitas.
Tarif pabrik ( plantwide ) dan departemental berdasarkan jam
tenaga kerja langsung, jam mesin, atau ukuran berdasarkan volume telah
digunakan selama dekade untuk membebankan biaya overhead ke produk
dan masih digunakan secara sukses oleh banyak organisasi. Namun
pendekatan ini dalam menghitung biaya masih sama dengan pendekatan
rata-rata dan dapat menghasilkan biaya produk yang terdistorsi atau tidak
akurat. Dengan cara yang sama, tarif pabrik dan departemental dapat
menghasilkan biaya rata-rata yang menyebabkan biaya setiap produk
menjadi terlalu tinggi atau rendah. Distrosi biaya produk bisa sangat
merusak, khususnya bagi perusahaan yang lingungan bisnisnya memiliki
karakter pada perbaikan laba kecil, tekanan pesaingan yang tinggi atau
meningkat, manajemen kualitas total dll.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Activity-Based


Management)

Manajemen berbasis aktivitas adalah pendekatan pengelolaan terpadu dan


bersistem terhadap aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan cuntomer value
dan laba yang dicapai dari penyediaan value tersebut. Dari definisi ini, terdapat
dua frasa penting, yaitu :
a. Berfokus ke pengelolaan secara terpadu dan bersistem terhadap aktivitas
Yaitu serangkaian kegiatan yang membentuk suatu proses untuk
pembuatan produk dan penyerahan jasa. Di dalam manajemen tradisional,
proses pembuatan produk dan penyerahan jasa dipecah ke dalam bagian-
bagian yang lebih kecil, karena diyakini bahwa jika pengerjaan bagian-bagian
yang lebih kecil dilaksanakan secara berkualitas dan efisien, proses
pembuatan produk dan penyerahan jasa secara keseluruhan akan berkualitas
dan efisien. Oleh karena itu, manajemen berbasis aktivitas berusaha
memadukan kembali proses pembuatan produk dan penyerahan jasa yang
telah difragmentasi dalam manajemen tradisional tersebut, dengan
memfokuskan ke pengelolaan secara terpadu dan berbasis system terhadap
aktivitas pembuatan produk dan penyerahan jasa.
b. Bertujuan untuk meningkatkan customer value dan laba
Tujuan manajemen berbasis aktivitas adalah untuk improvement
secara berkelanjutan terhadap customer value dan penghilangan
pemborosan. Dengan hilangnya pemborosan tersebut, biaya dapat
berkurang dan sebagai akibatnya laba akan meningkat. Pengurangan biaya
merupakan akibat dari dihilangkannya pemborosan. Pemborosan
diakibatkan oleh adanya aktivitas-bukan-penambah nilai (non-value-added
activity) dan aktivitas penambah nilai (value-added activity) yang tidak

5
dilaksanakan secara efisien. Dengan demikian focus manajemen berbasis
aktivitas adalah penyebab terjadinya biaya itu sendiri.

B. Manajemen Berdasarkan Aktivitas Dan Hubungannya Dengan


Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (Abc)

Manajemen berdasarkan aktivitas adalah pendekatan untuk keseluruhan


system yang terintegrasi dan berfokus pada perhatian manajemen atas berbagai
aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai
dengan mewujudkan nilai ini. ABC adalah sumber utama informasi manajemen
berdasarkan aktivitas, sehingga model manajemen didasarkan pada dua dimensi:
1. Dimensi biaya : memberikan informasi kepada sumber daya, aktivitas dan
objek biaya yang menjadi perhatian seperti
produk,pelanggan,pemasok,dan saluran distribusi dengan tujuan
memperbaiki akurasi pembebanan biaya yang berguna untuk perhitungan
harga pokok produksi, manajemen biaya strategis, dan analisis taktis.
2. Dimensi proses ; memberikan informasi mengenai aktivitas apa saja yang
dilakukan, mengapa harus dilakukan dan seberapa baik aktivitas tersebut
dilakukan, tujuannya adalah untuk mengurangi biaya sehingga mampu
untuk melakukan dan mengukur perbaikan berkelanjutan.

Hiearki ABC

Jenis Biaya Deskripsi dari pemicu Contoh


biaya
Tingkat unit Berubah mengikuti Biaya bahan baku tidak
volume output langsung untuk pelabelan
setiap botol minyak
wangi victoria’s secret
Tingkat batch Barubah mengikuti Biaya penyiapan
jumlah batch yang peralatan pengukir
diproduksi dengan laser untuk setiap
batch dari rantai utama
Epilog

6
Product Barubah mengikuti Biaya penanganan
sustainaing jumlah lini produk persediaan dan layanan
garansi dari berbagai
merek oleh toko
elektronik Bst Buy
Facility Diperlukan untuk Biaya gaji manajer pabrik
sustaining mengoperasikan General Motor
fasilitas pabrik, tetapi
tidak berubah mengikuti
unit,batch, atau lini
produk.

C. Hubungan ABM dengan perhitungan ABC

ABM melibatkan ABC dan menggunakannya sebagai sumber informasi


utama dengan tujuan memperbaiki pengambilan keputusan dengan
menginformasikan biaya yang akurat dan mengurangi biaya dengan mendorong
serta mendukung berbagai usaha perbaikan berkelanjutan. Hubungan ABC dengan
ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi dari ABC untuk melakukan
analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang berkesinambungan ABM untuk
standar pemasaran.
Biaya pemasaran adalah biaya yang timbul karena terjadinya pertukaran
dantara perusahaan dengan konsumen. Yang termasuk biaya pemasaran antara
lain : Biaya promosi,  Biaya distribusi fisik, Biaya riset pasar, Biaya
pengembangan produk. Sistem ABC tidak hanya memperbaiki pengalokasian
sumber daya salam suatu perusahaan tetapi dengan mudah dapat
diimplementasikan tterhadap aktivitas pemasaran.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menerapkan sistem
ABC terhadap aktivitas pemasaran sbb:
a) Memilih segmen tertentu sebagai dasar untuk menganalisa profitabilitas.
Contoh : daerah pengelompokan pelanggan dan lini produksi
b) Menetapkan aktifitas pemasaran yang lebih terperinci untuk penggudangan,
transportasi, kredit dan penagihan, aktifitas pemasaran umum, penjualan
pribadi, periklanan dan promosi penjualan.

7
c) Mengakumulasi biaya langsung dari semua aktifitas dan memisahkan biaya
langsung tersebut kedalam katgori biaya variabel dan biaya tetap.
d) Menentukan pemacu biaya untuk setiap aktifitas.
e) Menghitung biaya per unit untuk setiap aktifias dengan membagi biaya
aktifitas total dengan pemacu biaya yang dipilih
f) Mengalokasikan biaya ke segmen tertentu untuk menganalisis profitabilitas
segmen tersebut.
g) Membagikan biaya yang dianggarkan (biaya mandor) dengan biaya actual
untuk setiap aktifitas pemasaran dan menghitung selisih harga & efisiensi.

D. Keragaman Produk

Adanya biaya overhead nonunit yang besar memang diperlukan, tetapi


tidak cukup memadai untuk kegagalan tarif pabrik dan departemental ( yaitu,
biaya yang terdistorsi). Contohnya jika produk mengonsumsi aktivitas overhead
tingkat nonunit dalam proporsi yang sama dengan aktivitas overhead tingkat unit
maka tidak terjadi distrosi pada perhitungan biaya produk ( dengan menggunakan
metode pembebanan overhead tradisional). Adanya keragaman produk juga
diperlukan agar distor biaya produk terjadi. Kaeragaman produk ( product
diversity ) berarti bahwa produk mengonsumsi aktivitas overhead dalam proporsi
yang berbeda-beda secara sistematis. Hal ini dapat terjadi karena alasan, termasuk
perbedaan dalam hal berikut :
 Ukuran produk
 Kerumitan Produk
 Waktu setup
 Ukuran batch

E. Mengilustrasikan Hubungan : Keragaman Produk dan Akurasi


Perhitungan Biaya Produksi
Untuk tarif overhead tingkat unit yang mengalami kegagalan, produk
biasanya mengonsumsi aktivitas tingkat nonunit dengan selisih yang cukup besar

8
dengan aktivitas tingkat unit. Semakin besar keragaman pola konsumsinya,
semakin besar potensi terjadinya distorsi pada biaya produksi. Hubungan
Keragaman akurasi dapat dilihat dari contoh Rio Novo
 Produk Deluxe dan Reguler sama-sama memiliki rasio konsumsi (masing-
masing) sebesar 0,20 dan 0,80) untuk aktivias tingkat unit ( peemesinan
dan perakitan )
 Biaya Aktivitas tingkat nonunit set up dan perpindahan keduanya sama
($1.000 untuk setiap aktivitas )
 Total biaya aktivitas, baik tingkat unit maupun nonunit sebesar $2.000.
Dapat dihitung dengan rumus :
Biaya Overhead = rasio konsumsi rata-rata x total biaya dari setiap
rangkaian aktivitas

Rasio konsumsi rata-rata untuk produk reguler adalah sebagai berikut :


Aktivitas Tingkat Unit = ( 0,080 + 0,80 ) / 2
= 0,80
Aktivitas Tingkat Nonunit = ( 0,25 + 0,40 ) / 2
= 0,325

Oleh karena itu, untuk produksi reguler adalah sebagai berikut


Biaya Overhead = ( 0,80 x $2.000 ) + ( 0,325 + $2.000 )
= $1.600 + $650
= $2.250

F. Iustrasi Kegagalan dari Tarif Overhead Berdasarkan Unit

Untuk mengilustrasikan bagaimana tarif overhead berdasarkan unit


tradisional dapat mendistorsi biaya produk kita mengacu pada data Pabrik Behlo
di Rio Novo pada tabel di bawah ini. Pabrik Porto Behto memproduksi dua model
mesin cuci, yaitu model deluxe dan reguler. Oleh karena jumlah model reguler
yang diproduksi sepuluh kali dan model deluxe adalah model bervolume rendah.
Kedua model diproduksi dalam batch. Biaya tidak langsung atau overhead
diperlakukan berdasarkan oleh jenis sitem yang berbeda. Untuk memudahkan,

9
diasumsikan hanya terdapat empat jenis aktivitas overhead dan dilakukan oleh
empat departemen pendukung yang berbeda, yaitu sebagai berikut :
 Set-up peralatan untuk setiap batch ( konfigurasi ) yang berbeda
diperlukan bagi komponen elektronik yang terkai dengan setiap model)
 Memindahkan batch
 Permesinan
 Perakitan ( dilakukan setelah operasi setiap depatemen )

G. Menghitung Rasio Konsumsi

Rasio Konsumsi ( Consumption ration ) dapat dihitung dengan rumus :

Rasio Konsumsi = Jumlah Pemicu Aktivitas Per Produk


Total Kuantitas Pemicu

Contoh Soal :
Data Perhitungan Biaya Produksi untuk pabrik Porto Behlo pada Rio Novo
Ukuran penggunaan Aktivitas Data Biaya Aktivitas (Aktivitas
Overhead )
Deluxe Reguler Total Aktivitas
Biaya Aktivitas
Unit yang diproduksi 10 100 110 Set up
peralatan $1.000
Biaya Utama $ 800 $8.000 $8.800 Memindah
Barang 1.000
Jam tenaga kerja Langsung 20 80 100 Permesinan
1.500
Jam mesin 10 40 50 Perakitan
5.000
Jam setup 3 1 4 Total
$ 4.000
Jumlah pemindahan 6 4 10

10
Diminta : Hitunglah rasio konsumsi untuk setiap produk

Solusi :
Langkah 1 : identifikasi pemicu akticitas untuk setiap aktivitas
Langkah 2 : bagi jumlah pemicu yang digunakan untuk setiap produk
dengan total kuantitas pemicu.
Rasio Konsumsi
Aktivitas
Model Duluxe Model reguler Pemicu Aktivitas
Overhead
Set-up peralatan 3 / 4 = 0,75 1 / 4 = 0,25 Jam set-up

Pemindahan
6 / 10 = 0,60 4 / 10 = 0,40 Jumlah Pemidahan
Barang

Permesinan 10 / 50 = 0,20 40 /50 = 0,80 Jam mesin

Perakitan 20 / 100 = 0,20 80 / 100 = 0,80 Jam TKL

H. Tarif Aktivitas

Tarif aktivitas adalah alat untuk membankan biaya aktivits ke produk. Tarif
untuk setiap aktivitas dihitung dengan cara membagi biaya aktivitas dengan
pemicu aktivitas. Sehubung hubungan sebab akibat menjadi dasar penentuan
pemicu aktivitas yang digunakan dalam perhitungan tarif.

Contoh Soal :

Biaya aktivitas dan data pemicu Pabrik Porto di Rio Novo disajikan sbb :
Aktivitas Biaya Pemicu Kuantitas
Aktivitas ( $ ) Pemicu
Set-up peralatan 1.000 Jam set-up 4
Pemindahan 1.000 Jumlah 10
barang pemindahan
Permesinan 1.500 Jam mesin 50

11
Perakitan 500 Jam TKL 100

Diminta : Hitunglah rasio aktivas


Solusi :
Bagi Biaya aktivitas dengan kuantitas pemicu

Tarif setup $ 1.000 / 4 jam setiap setup = $ 250 per jam set up
Tarif penanganan bahan baku $ 1.000 / 10 pemindahan = $ 100 per pemindahan
Tarif mesin $ 1.500 / 50 jam mesin = $ 30 per jam mesin
Tarif perakitan $ 500 / 100 jam TKL = $ 5 per jam TKL

I. Biaya Per Unit Berdasarkan Aktivitas

Untuk meningkatkan akuransi dari pembebanan biaya overhead, faktor-


faktor penyebab disebut pemicu aktivitas, dipilih yang akan mengukur jumlah
aktivitas yang dikonsumsi oleh sebuah produk. Tarif aktivitas dikalikan dengan
jumlah yang digunakan oleh setiap aktivitas akan menentukan jumlah biaya
aktivitas yang dibebankan ke suatu produk. Jumlah dari semua biaya aktivitas
yang dibebankan adalah total overhead.

Tarif aktivitas x jumlah yg digunakan oleh setiap aktivitas = jumlah biaya aktivitas
yg dibebankan ke suatu produk

Contoh soal :
Data tarif aktivitas pabrik Parto Behlo di Rio Novo untuk model duluxe dan
reguler disajikan sbb:

Duluxe Reguler Tarif aktivitas


Jumlah unit yg 10 100
diproduksi
Biaya utama $ 800 $ 8.000
Jam setup 3 1 $ 250
Jam pemindahan 6 4 $ 100
Jam mesin 10 40 $ 30
Jam TKL 20 80 $5

12
Diminta : Hitunglah biaya per unit untuk model duluxe dan reguler

Solusi :
Duluxe Reguler
Biaya Utama $ 800 $ 8.000
Biaya Overhead :
Setup :
$ 250 x 3 jam setup $ 750
$ 250 x 1 jam setup $ 250
Pemindahan bahan baku
$ 100 x 6 pemindahan $ 600
$ 100 x 4 pemindahan $ 400

Permesinan
$ 30 x 10 jam mesin $ 300
$ 30 x 40 jam mesin $ 1.200
Perakitan
$ 5 x 20 jam TKL $ 100
$ 5 x 80 jam TKL $ 400
Total Biaya Produksi $ 2.550 $ 10.250
Jumlah unit yang 10 100
diproduksi
Biaya per unit $ 255 $ 103

J. Perbandingan Biaya Produk Berdasarkan Fungsional dan Berdasarkan


Aktivitas

Tarif pabrik berdasarkan jam tenaga kerja langsung dihitung sebagai berikut

Tarif Overhead = Total Biaya Overhead

Total jam Tenaga Kerja Langsung

Diambil dari contoh soal diatas bahwa dalam mencari tarif overhead

13
Tarif Overhead = Total Biaya Overhead = $ 4.000

Total jam Tenaga Kerja Langsung 100

Deluxe Reguler
Biaya utama $ 800 $ 8.000
Biaya Overhead
$ 40 x 20 800
$ 40 x 80 3.200
Total Biaya $ 1.600 $ 11.200
Jumlah yang diproduksi ÷160 ÷ 100
Biaya per unit $ 160 $ 112
Biaya produk untuk setiap produk dengan menggunakan tarif overhead tunggal
tersebut dihitung sebagai berikut :

K. Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Aktivitas

a) Membebankan Biaya ke Aktivitas

Setelah selesai diidentifikasi dan diuraikan, tugas berikutnya adalah


berapa biaya yang dikeluarkan untuk mengejarkan setiap aktivitas. Penentuan ini
membutuhkan identifikasi mengnai sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap
aktivitas . Beberapa ahli sistem biaya menganggap bahwa tugas ini merupakan
tugas yang paling sulit dalam menciptakan sistem tenaga kerja, bahan baku,
energi, dan dan modal. Biaya dari sumber daya tersebut dapat setiap aktivitas
tidak dimunculkan. Oleh karena itu, perusahaan perlu membebankan biaya
sumber daya ke aktivitas dengan menggunakan penelusuran langsung dan
penelusuran pemicu. Untuk sumber daya tenaga kerja, biasanya menggunakan
matrik distribusi kerja. Matriks distribusi kerja ( work distribution matrik )
mengidentifikasi jumlah tenaga kerja yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas dan
identifikasi tersebut diperoleh dari proses wawancara ( atau survei tertulis ).

14
Kamus Aktivitas untuk Departemen Kartu Kredit Bank Hemingway

Nama Aktivitas Deskripsi Objek Biaya Pemicu


Aktivitas Aktivitas
Pemrosesan Menggunakan, Kartu Kredit Jumlah
memasukkan, dan transaksi
menverivikasi
transaksi
Membuat Melakukan review, Kartu Kredit Jumlah
Laporan mencetak, mengisi, laporan
dan mengirimkan
Menjawab Menjawab, Kartu Kredit Jumlah kartu
pertanyaan mencatat,
melakukan review
basis data, dan
menelepon balik.
Menyediakan Mengakses Kartu kredit, Jumlah
teller rekening, menarik rekening giro, transaksi
terotomatisasi dana. dan tabungan teller

b) Membebankan Biaya Sumber Daya ke Aktivitas Menggunakan Penelusuran


Langsung dan Pemicu Sumber Daya

Aktivitas mengonsumsi sumber daya dan objek lainnya mengonsumsi


aktivitas. Oleh karena itu langakh pertama dalam membebankan biaya adalah
menemukan biaya aktivitas. Biaya sumber daya yang dibebankan ke aktivitas
dengan menggunakan penelusuran langsung dan penulusuran pemicu. Saat
sumber daya sepenuhnya digunakan oleh sebuah aktivitas, penelusuran langsung
pun digunakan. Untuk sumber daya yang dipakai secara bersama-sama, pemicu
sumber daya yang digunakan.

Contoh Soal :
Matriks distribusi kerja untuk dept, kartu kredit Bank Hemingway

15
Aktivitas Prosentase Waktu per Aktivitas
Pemrosesan transaksi 40 %
Pembuatan Laporan 30 %
Menjawab pertanyaan 30 %

Asumsikan setiap pekerjaan administrasi digaji sebesar $ 30.000 ( total gaji


pegawai administrasi adalah $ 150.000 )

Diminta :

Bebankan biaya tenaga kerja ke setiap aktivitas dept kartu kredit. Apakah
pembebanan tsb menggunakan pemicu atau penelusuran langsung ?

Solusi :

Jumlah biaya tenaga kerja yang dibebankan ke setiap aktivitas disajikan tsb :

Pemrosesan Transaksi 40 % x $ 150.000 = $ 60.000


Pembuatan Laporan 30 % x $ 150.000 = $ 45.000
Menjawab pertanyaan 30 % x $ 150.000 = $ 45.000

Tenaga kerja adalah sumber yang digunakan secara bersama- sama dan
dibebankan dengan menggunakan pemicu sumber daya ( menggunakan rasio
konsumsi tenaga kerja )

c) Membebankan Biaya ke Produk


Bahwa biaya aktivitas dibebankan ke produk dengan mengalikan tarif
aktivitas yang elah ditentukan sebelumnya dengan pemakaian aktivitas, seperti
diukur oleh pemicu aktivitas. Pemicu aktivitas untuk masing-masing aktivitas
antara lain:
 Jumlah transaksi untuk pemrosesan transaksi
 Jumlah laporan untuk penyusunan laporan
 Jumlah panggilan untuk menjawab pertanyaan
 Jumlah transaksi teller untuk aktivitas penyediaan teller terotomatisasi.

Contoh soal :

16
Dengan asumsi bahwa kapasitas aktivitas praktis sama dengan total
pemakaian aktivitas oleh seluruh produk, data aktual berikut dikumpulkan untuk
departemen kartu kredit bank hemingway

Kartu Kartu Kartu Total


kredit Kredit Kredit
Klasik Emas Platinum
Jumlah kartu 5.000 3.000 2.000 10.000
Jumlah 600.000 300.000 100.000 1.000.000
transaksi yang
di proses
Jumlah 60.000 36.000 24.000 1.000.000
laporan
Jumlah 10.000 12.000 8.000 30.000
panggilan
telepon
Jumlah 15.000 3.000 2.000 20.000
transaksi
melalui teller
Diminta : hitunglah rasio aktivitas
Solusi :
Perhitungan Tarif
Memproses Transaksi $ 130.000 / 1.000.000 = $ 0,13 per transaksi
Menyusun Laporan $ 102.000 / 120.000 = $ 0,85 per pertanyaan
Menjawab Pertanyaan $ 92.400 /30.000 = $ 3,08 per panggilan
telepon
Menyediakan teller terotomatisasi $ 250.00 / 200.000 = $ 1,25 per transaksi

L. Biaya Berdasarkan Aktivitas Pelanggan dan Biaya Berdasarkan


Aktivitas Pemasok
Sistem ABC pada awalnya populer karena kemapuan untuk meningkatkan
akurasi perhitungan biaya produk dengan menelusuri biaya-biaya aktivitas ke
produk yang mengonsumsi aktivitas.

Contoh Soal :

17
Membebankan biaya untuk Departemen Kartu Kredit Bank Hemingway
( Dilanjutakn dari soal yang sebelumnya / di atas )

Emas Klasik Platinum


Memproses transaksi
$ 0,13 x 600.000 $ 78.000
$ 0,13 x 300.000 $ 39.000
$ 0,13 x 100.000 $ 13.000
Menyusun Laporan
$ 0,85 x 60.000 $ 51.000
$ 0,85 x 36.000 30.600
$ 0,85 x 24.000 20.400
Menjawab Pertanyaan
$ 3,08 x 10.000 $ 30.800
$ 3,08 x 12.000 36.960
$ 3,08 x 8.000 24.640
Menyediakan teller
Terotomatisasi
$ 1,25 x 15.000 $ 158.750
$ 1,25 x 3.000 3.750
$ 1,25 x 2.000 2.500
Total Biaya $ 178.750 $ 110.310 $ 60.540
Jumlah Unit ÷ 5.000 ÷ 3.000 ÷ 2.000
Biaya Per Unit $ 35,71 $ 36,77 $ 30,27

Biaya berdasarkan aktivitas pelanggan sangat membantu untuk


menenyukan letak atau posisi setiap pelanggan dalam kurva dan kemudian setiap
pelanggan harus diperlakukan berdasarkan posisinya di kurva. Bagian yang paling
penting adalah para pelanggan yang berada jauh di sebelah kanan karena mereka
benar menurunkan keuntungan perusahan dan harus dihilangkan karena menjadi
pelanggan buruk yang tidak dapat diterima atau diubah dengan cara agar menjadi
pelanggan yang memberikan keuntungan bagi perusahaan.

a. Biaya Berdasarkan Aktivitas Pelanggan


Pelanggan adalah objek biaya yang paling mendasar. Seperti yang
digambarkan oleh pengelolaan pelanggan dapat menghasilkan keuntungan berupa

18
laba yang cukup besar. Kemungkinan bagi perusahaan untuk emmiliki pelanggan
yang beragam sama besar dengan kemungkinan untuk mewakili produk yang
beragam. Para pelanggan dapat mengonsumsi aktivitas-aktivitas yang dipicu oleh
pelanggan dalam proposi yang berbeda. Pengetahuan mengenai jumlah biaya
biaya yang dikeluarkan dalam melayani berbagi pelanggan dapat menjadi
informasi penting untuk keperluan berikut ini yaitu :
 Penetapan harga
 Penentuan bauran pelanggan
 Peningkatan keuntungan

b. Perhitungan Biaya Pelanggan dan Perhitungan Biaya Produk


Pembebanan biaya layanan pelanggan kepada para pelanggan dilakukan
dengan cara yang sama kepada para pelanggan. Seperti pemasukan pesanan,
pengambilan pesanan,pengiriman,membuat panggilan penjualan dan
mengevaluasi piutang pelanggan adalah kamus aktifitas yang dapat didefinisikan
dan dibuatkan urutannya.

c. Biaya Berdasarkan Aktivitas Pemasok


ABC yang membantu para manajer dalam mengidentifikasi biaya
sesungguhnya,adari pemasok perusahaan, biaya dari pemasok lebih dari sekadar
harga beli komponen atay bahan baku. Seperti halnya, pelanggan,pemasok dapat
memengarui aktivitas di dalam perusahaan dan meningkatkan biaya pembelian
secara signifikan. Biaya berdasarkan dibebankan kepada para pelanggan atau tipe
pelanggan denggan menggunakan pemicu aktivitas.

Contoh Soal :
Milan company memproduksi satu suku cadang untuk 11 pembeli utama. Dari 11
pelanggan terebut satu diantaranya menyumbangkan 50 persen dari total
penjualan, dan sisa penjualan dilakukan oleh 10 pelanggan lainnya. Sebanya 10
pelanggan yang lebih kecil tersebut membeli suku cadang dalam kualitas yang
hampir sama. Besarnya pesanan yang dimasukaan oleh para pelanggan yang lebih
kecil memiliki ukuran yang hampir sama. Data terkait aktivitas pelanggan milan
disajikan sebagai

19
contoh :

Pelanggan Sepuluh pelanggan


Besar Kecil
Jumlah unit yang dibeli 500.000 500.000
Jumlah pesanan yang 2 200
dimasukkan 10 210
Jumlah Panggilan penjualan $3.000.000 $3.000.000
Biaya produksi $202.000 $202.000
Alokasi biaya pemenuhan $110.000 $110.000
pesanan
Alokasi biaya tenaga
penjual

Saat ini, biaya-biaya yang dipicu oleh pelangan dibebankan kepada para
pelanggan berdasarkan jumlah unit yang terjual, pemicu tingkat unit.
Diminta :
Bebankan biaya kepada para pelanggan dengan menggunakan pendekatan ABC
Solusi :
Pemicu yang tepat adalah pesanan yang ditetapkan dan jumlah panggilan
penjualan. Tarif aktivitas adalah
$ 404.000 / 202 pesanan = $2.000 per pesanan
$ 220.000 / 220 panggilan = $ 1.000 per panggilan

Dengan menggunakan informasi ini, biaya yang dipicu oleh pelanggan dapat
diberikan ke setiap kelompok pelanggan sebagai berikut :

Pelanggan Besar Sepuluh Pelanggan


Kecil
Biaya Pemenuhan
pesanan $ 4.000
( $ 2.000 x 2 ) $ 4.000.000
( $ 2.000 x 200 )

20
Biaya tenaga 10.000
penjualan 210.000
( $1.000 x 10 )
( $1.000 x 210 ) $ 14.000 $610.000

d. Metodologi perhitungan biaya pemasok

Pembebanan biaya dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pemasok


mengikuti pola yang sama seperti perhitungan biaya untuk produk dan pelanggan
dengan ABC, aktivitas-aktivitas yang dipicu oleh pemasok yang diidentifikasi dan
diurutkan dalam kamus aktivitas beberapa contoh dari aktivitas yang dipicu
pemasok disajikan sebagai berikut :
1. Pembelian
2. Penerimaan
3. Pemeriksaan komponen yang datang
4. Pengerjaan ulang produk (karena komponen yang rusak)
5. Mempercepat produk (karena pengiriman dari pemasok yang terlambat
6. Pemberian garansi (karena komponen dari pemasok yang rusak )
Biaya dari sumber daya yang dikonsumsi dibebankan ke berbagai aktivitas yang
telah disebutkan sebelumnya ke biaya-biaya dari aktivitas tersebut kemudian
dibebankan ke masing- masing pemasok.

Contoh soal
Asumsikan bahwa manajer pembelian menggunakan dua pemasok,yaitu
Murray Inc dan Plata Associates,sebagai pangkalan dua suku cadang mesin. Suku
cabang A1 dan suku cabang B2. Perhatikan dua aktivitas yaitu perbaikan produk
(dengan garansi) dan percepatan produk. Perbaikan produk terjadi karena
kerusakan suku cabang(dibeli dari pemasok). Percepatan produk terjadi karena
pemsok terlambat dalam mengirimkan suku cabang yang dibutuhkan. Informassi
biaya aktivitas dan data ainnya yang dibutuhkan untuk perhitungan biaya pemasok
disajikan sebagai berikut :
I. Biaya Aktivitas yang disebabkan oleh pemasok (misalnya,kerusakan suku
cabang atau keterlambatan pengiriman)

21
Aktivitas Biaya
Perbaikan produk $ 800.000
Percepatan produk $ 200.000
II. Data Pemasok
Murray Plata
Inc Associates
Suku Cabang Suku Suku Cabang Suku
Cabang Cabang
A1 B2 A1
B2
Harga Beli $20 $52 $24 $56

Jumlah Unit 80.000 40.000 10.000 10.000


yang dibeli
Jumlah Unit 1.600 380 10 10
yang rusak
Pengiriman yang 60 40 0 0
terlambat

Diminta :
Tentukan biaya dari setiap pemasok dengan menggunakan ABC.
Solusi :
Dengan menggunakan data tersebut,tarif aktivitas untuk membebankan
biaya ke pemasok dihitung sebagai berikut.
Tarif Perbaikan = $ 800.000/2.000* unit
= $ 400 per unit suku cabang yang rusak
Tarif Percepatan = $ 200.000/100** pengiriman barang yang terlambat
= $2.000 per keterlambatan pengiriman
Dengan menggunakan tarif-tarif tersebut,total biaya pembelian per unit
dari setiap suku cabang dihitung sebagai berikut.

Murray Inc. Plata Associates


Suku Suku Cadang Suku Suku
Cadang A1 Cadang A1 Cadang B2
Harga beli

22
$20 × $1.600.00
600.000
$52 ×40.000 $2.080.000
$24× 10.000 $240.000
$56× 10.000 $560.00
Perbaikan
Produk:
$400× 1.600 640.000
$400× 380 152.000
$400× 10 4.000
$400× 10 4.000
Percepatan
Produk
$2.000× 60 120.000
$2.000 × 40 80.000
Total biaya $ $2.312.000 $ 244.000 $564.000
2.360.000
Jumlah unit : 80.000 : 40.000 :10.000 ;10.000
Total biaya $29,50 $57,80 $24,40 $56,40
per unit

M. Analisis Nilai proses

Analisis nilai proses adalah hal mendasar dalam manajemen berdasarkan


aktivitas. Manajemen berdasarkan aktivitas (activity-based management) adalah
pendekatan sistem yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen
pada aktivitas-aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan laba
yang diperoleh dengan memberikan nilai tersebut. Analisis nilai proses fokus pada
pengurangan biaya, bukan pada pembebanan biaya, dan menekankan pada
pemaksimalan kinerja semua sistem.
a. Analisis Aktivitas mengidentifikasi dan menilai Muatan Nilai ( Value
Content)
Inti dari analisis proses adalah proses mengidentifikasi,menguraikan, dan
mengevalusai aktivitas yang dilakukan oleh organisasi.
b. Analisis bertambah
Aktivitas yang diperlukan agar perusahaan tetap dapat menjalankan usahanya
disebut aktivitas bernilai tambah. Aktivitas harus mematuhi persyaratan pelaporan
dari persyaratan penyampaian.

23
c. Aktivitas Tidak Bernilai Tambah
Semua aktivitas selain aktivitas penting yang tetap harus ada di perusahaan
dianggap sebagai aktivitas yang tidak diperlukan sehingga disebut sebagai
aktivitas tidak bernilai tambah.
d. Aktivitas tidak bernilai tambah
Adalah biaya biaya yang disebabkan baik oleh aktivitas tidak bernilai tambah
maupun kinerja yang tidak mampu efisien dari aktivitas bernilai tambah. Untuk
aktivitas tidak bernilai tambah tidak efisien biaya tidk bernilai tambah adalah
biaya dari aktivitas tersebut.
Contoh aktivitas tidak bernilai tambah pemesanan ulang suku cadang percepatan
produksi,dan pengerjaan ulang karena adanya bagian yang rusak adalah contoh
aktivitas tidak bernilai tambah.
Informasi:

Perhatikan dua aktivitas berikut. (1) Pelaksanaan pekerjaan garansi, biayanya $


120.000. Biaya garansi dari pesaing yang paling efisien adalah $ 20.000. (2)
Pembelian komponen, biayanya: $ 200.000 (10.000 pesanan pembelian).
Penelitian benchmark (pembandingan) memperlihatkan bahwa level paling efisien
akan menggunakan 5.000 pesanan pembelian dan memerlukan biaya $ 100.000.

Diminta:

Tentukan biaya tidak bernilai tambah dari setiap aktivitas!

Solusi:

1. Pelaksanaan pekerjaan garansi adalah aktivitas tidak bernilai tambah.


Aktivitas ini dilakukan untuk memperbaiki sesuatu yang salah sejak awal.
Oleh karena itu, biaya tidak bernilai tambah dari pelaksanaan pekerjaan
garansi adalah $ 120.000. Biaya pesaing tidak berpengaruh terhadap
analisis. Akar permasalahan dari pekerjaan pemberian garansi adalah
produk cacat.
2. Pembelian komponen diperlakukan agar bahan baku tersedia untuk proses
produksi produk sehingga aktivitas ini merupakan aktivitas bernilai
tambah. Namun, aktivitas pembelian bahan baku tidak dilakukan secara
efisien seperti yang ditunjukkan oleh penelitian benchmark

24
(perbandingan). Biaya perpesanan pembelian adalah $20
($100.000/5.000). Biaya tidak bernilai tambah dihitung sebagai berikut:

(Kuantitas aktual - Kuantitas bernilai tambah) x Biaya per pesanan pembelian

(10.000 - 5.000) x $20 = $100.000

(atau sederhananya, $200.000 - $100.000)

e. Pengukuran Kinerja Aktivitas


Menilai seberapa baik aktivitas dan pemrosesan dilaksanakan merupakan hal
mendasar dalam usaha-usaha manajemen untuk meningkatkan keuntungan. Inti
pengukuran kinerja aktivitas berada pada tiga dimensi utama yaitu
efisiensi,waktu,dan Kualitas.

f. Menghitung Waktu Siklus dan Velositas

Informasi:

Asumsikan bahwa Frost Company membutuhkan 10.000 jam untuk


memproduksi 20.000 unit produk!

Diminta:

Berapakah velositas dalam jam? Berapakah waktu siklus dalam jam?


Berapakah waktu siklus dalam meit?

Solusi:

Velositas = 20.000/10.000 = 2 unit per jam

Waktu siklus = 10.000/20.000 =1/2 jam

= 10.000 (60 menit)/20.000 = 30 menit

g. Analisis pemicu : pencarian akar permasalahan


Mengelolah berbagai aktivitas membutuhkan pemahaman mengenai apa
saja yang menjadi penyebab terjadinya biaya aktivitas.setiap aktivitas memiliki
input dan output. Input aktivitas (activity inputs) adalah sumber daya yang

25
dikonsumsi oleh aktivitas dalam menghasilkan output. Output aktivitas (activity
output) adalah hasil atau produk dari suatu aktivitas. Misalnya aktivitasnya adalah
memindahkan bahan buku, input-nya bisa jadi merupakan sesuatu seperti forklift,
pengemudi forklift, bahan bakar, dan peti kayu. Output nya adalah barang dan
bahan baku yang berpindah tempat.

26
BAB III

KESIMPULAN

Kesimpulan

Manajemen berdasarkan aktivitas berfokus pada aktivitas dengan


tujuan berfokus memperbaiki nilai bagi pelanggan dan meningkatkan
profitabilitas yang kokoh. Manajemen berdasarkan aktivitas adalah
pendekatan untuk keseluruhan system yang terintegrasi dan berfokus pada
perhatian manajemen atas berbagai aktivitas dengan tujuan meningkatkan
nilai bagi pelanggan dan laba yang dicapai dengan mewujudkan nilai.
Hiearki ABC terdapat beberapa jenis biaya pada tingkat unit, tingkat
batch, product sustaining, facility sustaining. Hubungan ABC dengan
ABM terjadi karena ABM membutuhkan informasi dari ABC untuk
melakukan analisis yang berhubungan dengan perbaikan yang
berkesinambungan ABM untuk standar pemasaran.
Adanya biaya overhead nonunit yang besar memang diperlukan,
tetapi tidak cukup memadai untuk kegagalan tarif pabrik dan
departemental ( yaitu, biaya yang terdistorsi). Dengan adanya keragaman
produk juga diperlukan agar distor biaya produk terjadi. Kaeragaman
produk ( product diversity ) berarti bahwa produk mengonsumsi aktivitas
overhead dalam proporsi yang berbeda-beda secara sistematis. Perhitungan
pada biaya produk berdasarkan aktivitas antara lain membebankan biaya
ke aktivitas, perhitungan biaya produk berdasarkan aktivitas,
mengidentifikasi dan atributnya, membebankan biaya ke produk dan biaya
berdasarkan aktivitas pelanggan. Dalam perhitungan biaya pelanggan dan
perhitungan biaya produk merupakan Pembebanan biaya layanan
pelanggan kepada para pelanggan dilakukan dengan cara yang sama
kepada para pelanggan. Seperti pemasukan pesanan, pengambilan
pesanan,pengiriman,membuat panggilan penjualan dan mengevaluasi

27
piutang pelanggan adalah kamus aktifitas yang dapat didefinisikan dan
dibuatkan urutannya.
Analisis nilai proses melibatkan analisis penggerak biaya, analisis
aktivitas, dan pengukuran kinerja. Analisis nilai proses adalah hal
mendasar dalam manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen
berdasarkan aktivitas (activity-based management) adalah pendekatan
sistem yang terintegrasi yang memfokuskan perhatian manajemen pada
aktivitas-aktivitas dengan tujuan meningkatkan nilai pelanggan dan laba
yang diperoleh dengan memberikan nilai tersebut. Analisis nilai proses
fokus pada pengurangan biaya, bukan pada pembebanan biaya, dan
menekankan pada pemaksimalan kinerja semua sistem. Dimensi ini lah
yang menghubungkan analisis volume proses dengan konsep perbaikan
lanjutan. Kinerja aktivitas dievaluasi dengan menggunakan tiga dimensi:
efesiensi, kualitas dan waktu. Penulusuran biaya yang digerakkan
pelanggan kepada pelanggan dapat menyediakan informasi penting untuk
manajer. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk
membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan, dan
keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik,
sehingga dapat memperbaiki profitabilitas. Sama halnya, penulusuran
biaya yang digerakkan pemasok kepada pemasok akan memungkiinkan
manajer untuk memilih pemasok yang benar-benar berbiaya rendah
sehingga menghasilkan keunggulan bersaing yang lebih tinggi dan
meningkatkan profitabilitas.

28
DAFTAR PUSTAKA

29

Anda mungkin juga menyukai