Disusun Oleh :
Kelompok 1
Dosen Pembimbing :
Ismansyah, S. Kp., M. Kep
Disusun Oleh:
Diagnosa
No. Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Pola napas tidak Pola Napas (L.011004) Manajemen jalan napas
efektif (D.0005) - Dispnea sedang (1.01011)
- Penggunaan otot Observasi
bantu napas menurun - Monitor pola napas
- Pemanjangan fase (frekuensi , kedalaman
ekspirasi meningkat ,usaha napas)
- Frekuensi napas - Monitor bunyi napas
meningkat tambahan (misalny
- Kedalaman napas gurgling,mengi,wheez
meningkat ing,ronkhi kering)
Terapeutik
- Posisikan semi flower
atau flower
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum pengisapan
endotrakeal
Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/ hari ,
jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator ,
ekspektoran, mukolitik
(jika perlu)
Pengaturan posisi
(1.01019)
Observasi
- Monitor status
oksigenasi sebelum
dan sesudah mengubah
posisi
- Monitor alat traksi agar
selalu tepat
Terapeutik
- Berikan bantal yang
tepat pada leher
- Atur posisi yang
meningkatkan drainage
Edukasi
- Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi
- Ajarkan cara
menggunakan postur
yang baik dan mekanik
tubuh yang baik
selama melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi ( jika
perlu)
Manajemen syok
(1.02048)
Observasi
- monitor status
kardiopulmonal
(frekuensi dan
kekuatan nadi,
frekuensi napas, map)
- monitor status
oksigenasi (oksimetri
nadi, AGD)
Terapeutik
- pertahankan jalan
nafas paten
- berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid
1-2 l pada dewasa
- kolaborasi pemberian
transfusi darah jika
perlu
Terapi aktivitas
(1.05186)
Observasi
- Identifikasi defisit
tingkat aktivitas.
- Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalan
aktivitas tertentu.
- Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas
yang diinginkan.
- identifikasi strategi
meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas.
- Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis,
bekerja) dan waktu
luang.
- Monitor respon
emosional, fisik, sosial,
dan spirituak terhadap
aktivitas.
Terapeutik
- Fasilitasi fokus pada
kemampuan bukan
defisit yang dialami.
- Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi dan rentang
aktivitas.
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetatpkan
tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial.
- Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia.
- Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih.
- fasilitasi transportasi
untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuatu.
- Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesesuaikan
lingkungan untuk
mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih.
- Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis, ambulasi,
mobilisasi, dan
perawatab diri) sesuau
kebutuhan.
- Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan waktu,
energi, atau gerak.
- Fasilitasi aktivitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif.
- Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan, jika
sesuai.
- Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot.
- Fasilitasi aktivitas
dengan komponen
memori implisit dan
emosional (mis,
kegiatan keagamaan
khusus) untuk
demensia, jika perlu.
- Libatkan dalam
permainan kelompok
yang tidak kompetif,
terstruktur, dan aktif.
- Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivitas rekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan
kecemasan.
- Libatkan keluarga
dalam aktivitas, jika
perlu.
- Fasilitasi
pengembangan dan
penguatan diri.
- Fasilitasi pasien dan
keluarga mamantau
kemajuan sendiri untuk
mencapai tujuan.
- Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehati-
hari.
- Berikan penguatan
positif atau partisipasi
dalam aktivitas.
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu.
- Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang di pilih.
- Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan.
- Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika sesuai.
- Anjurkan keluarga
untuk memberi
penguatan positif atas
partisipasi dalam
aktivitas kolaborasi.
- Kolaborasikan dengan
terapis okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai.
- Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu.
Rehabilitasi jantung
(1.02081)
Observasi
- Monitor tingkat
toleransi aktivitas.
- Periksa kontraindikasi
(takikardia>120x/meni
t, TDS >180 mmHg,
TTD >110 mmHg,
Hipotensi ortistatik
>20 mmHg, angina,
dispnea, gambaran Ekg
iskemia, blok
atrioventrikuler derajar
2 dan 3, takikardia
ventrikel).
- Lakukan skrining
ansietas dan depresi,
jika perlu.
Terapeutik
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
1 (inpatient).
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
2 (outpatientl)
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
3 (maintenance)
- Fasilitasi pasien
menjalani fase 4 (long
term)
Edukasi
- Jelaskan rangkaian
fase-fase rehabilitasi
jantung.
- Anjurkan menjalani
latihan sesuai toleransi.
- Anjurkan pasien dan
keluarga untuk
modifikasi faktor
risiko (mis, latihan
diet, berhenti merokok,
menurunkan bb)
- Anjurkan pasien dan
keluarga mematuhi
jadwal kontrol
kesehatan.
4. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
(D.0077) tindakan keperawatan (1.08238)
selama 3x24 jam masalah Observasi
nyeri akut berkurang - Identifikasi skala
dengan kriteria hasil nyeri .
Tingkat nyeri (L.08066) - Identifikasi respons
- Keluhan nyeri nyeri non verbal.
menurun - Identifikasi faktor yang
- Meringis menurun memperberat dan
- Frekuensi nadi memperingan nyeri.
membaik - Identifikasi pengaruh
- Gelisah menurun nyeri pada kualitas
- Kesulitan tidur hidup.
menurun - Monitor keberhasilan
- Pola napas membaik terapi komplementer
membaik Terapeutik