Anda di halaman 1dari 18

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Dosen Pembimbing :
Ismansyah, S. Kp., M. Kep

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMATAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
KARDIOVASKULER KELAINAN PADA KATUP JANTUNG

Disusun Oleh:

Anggun Paramita P07220419003


Eka Putri Kumala Dewi P07220419011
Lettisia Anggra Ayunda Sari P07220419023
Lis Diana P07220419025
Radinka Audrey Putri P07220419035

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020
1. J
A. INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa
No. Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
1. Pola napas tidak Pola Napas (L.011004) Manajemen jalan napas
efektif (D.0005) - Dispnea sedang (1.01011)
- Penggunaan otot Observasi
bantu napas menurun - Monitor pola napas
- Pemanjangan fase (frekuensi , kedalaman
ekspirasi meningkat ,usaha napas)
- Frekuensi napas - Monitor bunyi napas
meningkat tambahan (misalny
- Kedalaman napas gurgling,mengi,wheez
meningkat ing,ronkhi kering)
Terapeutik
- Posisikan semi flower
atau flower
- Lakukan
hiperoksigenasi
sebelum pengisapan
endotrakeal
Edukasi
- Anjurkan asupan
cairan 2000 ml/ hari ,
jika tidak
kontraindikasi
- Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
bronkodilator ,
ekspektoran, mukolitik
(jika perlu)
Pengaturan posisi
(1.01019)
Observasi
- Monitor status
oksigenasi sebelum
dan sesudah mengubah
posisi
- Monitor alat traksi agar
selalu tepat
Terapeutik
- Berikan bantal yang
tepat pada leher
- Atur posisi yang
meningkatkan drainage
Edukasi
- Informasikan saat akan
dilakukan perubahan
posisi
- Ajarkan cara
menggunakan postur
yang baik dan mekanik
tubuh yang baik
selama melakukan
perubahan posisi
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
premedikasi sebelum
mengubah posisi ( jika
perlu)

2. Penurunan Curah jantung Perawatan jantung


Curah Jantung (L.02008) (1.02075)
(D.0008) - kekuatan nadi perifer Observasi
ejection fraction (EF) - identifikasi
cukup meningkat tanda/gejala primer
- palpitasi meningkat penurunan curah

- tekanan darah cukup jantung (meliputi

meningkat dispnea, kelelahan,


edema, ortopnea,
Perfusi miokard paroxysmal noctural
(L.02011) dyspnea, peningkatan
- gambaran EKG cvp.)
aritmia sedang - identifikasi
- tekanan arteri rata- tanda/gejala sekunder
rata cukup meningkat penurunan curah
jantung (meliputi
Perfusi renal (L.02013)
peningkatan berat
- jumlah urine sedang badan, hepatomegali
- nyeri abdomen cukup distensi Vena jugularis,
meningkat palpitasi ronki basah,
- kadar kreatinin oliguria batuk, kulit
plasma membaik pucat)
Terapeutik
- posisikan pasien semi-
fowler atau fowler
dengan kaki ke bawah
atau posisi nyaman
- berikan diet jantung
yang sesuai (mis.
Batasi asupan kafein,
natrium, kolesterol dan
makanan tinggi lemak)
Edukasi
- Anjurkan beraktivitas
fisik sesuai toleransi
- Anjurkan beraktivitas
fisik secara bertahap
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
- rujuk ke program
rehabilitasi jantung

Perawatan jantung akut


(1.02076)
Observasi
- identifikasi
karakteristik nyeri
dada (meliputi faktor
pemicu dan pereda
kualitas, lokasi radiasi
skala durasi dan
frekuensi)
- monitor EKG 12
sadapan untuk
perubahan ST dan T
Terapeutik
- pertahankan tirah
baring minimal 12 jam
- pasang akses intravena
Edukasi
- anjurkan segera
melaporkan nyeri dada
- anjurkan menghindari
manuver valsava (Mis.
Mengedan saat BAB
atau batuk)
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
anti platelet, jika perlu
- kolaborasikan
pemberian morfin, jika
perlu

Manajemen alat pacu


jantung sementara
(1.02033)
Observasi
- identifikasi indikasi
pemasangan alat pacu
jantung sementara
- identifikasi alat pacu
jantung yang
dibutuhkan (mis.
Kateter Vena Vena
internal atau eksternal,
unipolar atau bipolar
transthorakik,
epikardial)
Terapeutik
- sediakan informed
consent
- siapkan alat pacu
jantung yang dipilih
Edukasi
- jelaskan indikasi,
fungsi dan komplikasi
implantasi alat pacu
jantung
- ajarkan tindakan
pencegahan gangguan
alat pacu jantung (mis.
Pembatasan gerakan
hindari penanganan
sendiri alat pacu
jantung)
Kolaborasi
- kolaborasi
pemeriksaan rontgen
dada setelah
pemasangan alat pacu
jantung sementara

Manajemen syok
(1.02048)
Observasi
- monitor status
kardiopulmonal
(frekuensi dan
kekuatan nadi,
frekuensi napas, map)
- monitor status
oksigenasi (oksimetri
nadi, AGD)
Terapeutik
- pertahankan jalan
nafas paten
- berikan oksigen untuk
mempertahankan
saturasi oksigen >94%
Kolaborasi
- kolaborasi pemberian
infus cairan kristaloid
1-2 l pada dewasa
- kolaborasi pemberian
transfusi darah jika
perlu

3. Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen energi


aktivitas (D.0056) tindakan keperawatan (1.05178)
selama 3 x 24 jam di Observasi
dapatkan kriteria hasil - Identifikasi gangguan
Toleransi aktivitas fungsi tubuh yang
(L.05047) mengakibatkan
- frekuensi nadi kelelahan.
meningkat - Monitor kelelahan fisik
- keluhan lelah dan emosional.
menurun - Monitor pola dan jam
- dispnea saat aktivitas tidur.
menurun - Monitor lokasi dan
- dispnea setelah ketidaknyamanan
aktivitas menurun selama melakukan
- perasaan lemah aktivitas
menurun Terapeutik

- kemudahan dalam - Sediakan lingkungan


melakukan aktivitas nyaman dan rendah
sehari-hati meningkat stimulus (mis, cahaya,

- frekuensi napas suara, kunjungan).

membaik - Lakukan latihan


Setelah di lakukan rentang gerak pasif dan
tindakan keperawatan atau aktif.
selama 3 x 24 jam di - Berikan aktivitas
dapatkan kriteria hasil distraksi yang
Curah jantung menenangkan.
(L.02008) - Fasilitasi duduk di sisi
- Palpitasi menurun tempat tidur, jika tidak
- bradikardia menurun dapat berpindah atau
- takikardia menurun berjalan.
Edukasi
- gambaran ekg aritmia
menurun - Anjurkan tirah baring.

- lelah menurun - Anjurkan melakukan


aktivitas secara
- edema menurun
bertahap.
- dispnea menurun
- Anjurkan
- oliguria menurun
menghubungi perawat
- pucat menurun.
jika tanda dan gejala
- batuk menurun tidak berkurang.
- murmur jantung - Ajarkan strategi
menurun koping untuk
- tekanan darah mengurangi kelelahan.
membaik Kolaborasi
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.

Terapi aktivitas
(1.05186)
Observasi
- Identifikasi defisit
tingkat aktivitas.
- Identifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalan
aktivitas tertentu.
- Identifikasi sumber
daya untuk aktivitas
yang diinginkan.
- identifikasi strategi
meningkatkan
partisipasi dalam
aktivitas.
- Identifikasi makna
aktivitas rutin (mis,
bekerja) dan waktu
luang.
- Monitor respon
emosional, fisik, sosial,
dan spirituak terhadap
aktivitas.
Terapeutik
- Fasilitasi fokus pada
kemampuan bukan
defisit yang dialami.
- Sepakati komitmen
untuk meningkatkan
frekuensi dan rentang
aktivitas.
- Fasilitasi memilih
aktivitas dan tetatpkan
tujuan aktivitas yang
konsisten sesuai
kemampuan fisik,
psikologis, dan sosial.
- Koordinasikan
pemilihan aktivitas
sesuai usia.
- Fasilitasi makna
aktivitas yang dipilih.
- fasilitasi transportasi
untuk menghadiri
aktivitas, jika sesuatu.
- Fasilitasi pasien dan
keluarga dalam
menyesesuaikan
lingkungan untuk
mengakomodasikan
aktivitas yang dipilih.
- Fasilitasi aktivitas fisik
rutin (mis, ambulasi,
mobilisasi, dan
perawatab diri) sesuau
kebutuhan.
- Fasilitasi aktivitas
pengganti saat
mengalami
keterbatasan waktu,
energi, atau gerak.
- Fasilitasi aktivitas
motorik kasar untuk
pasien hiperaktif.
- Tingkatkan aktivitas
fisik untuk memelihara
berat badan, jika
sesuai.
- Fasilitasi aktivitas
motorik untuk
merelaksasi otot.
- Fasilitasi aktivitas
dengan komponen
memori implisit dan
emosional (mis,
kegiatan keagamaan
khusus) untuk
demensia, jika perlu.
- Libatkan dalam
permainan kelompok
yang tidak kompetif,
terstruktur, dan aktif.
- Tingkatkan
keterlibatan dalam
aktivitas rekreasi dan
diversifikasi untuk
menurunkan
kecemasan.
- Libatkan keluarga
dalam aktivitas, jika
perlu.
- Fasilitasi
pengembangan dan
penguatan diri.
- Fasilitasi pasien dan
keluarga mamantau
kemajuan sendiri untuk
mencapai tujuan.
- Jadwalkan aktivitas
dalam rutinitas sehati-
hari.
- Berikan penguatan
positif atau partisipasi
dalam aktivitas.
Edukasi
- Jelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
hari, jika perlu.
- Ajarkan cara
melakukan aktivitas
yang di pilih.
- Anjurkan melakukan
aktivitas fisik, sosial,
spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi
dan kesehatan.
- Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok atau terapi,
jika sesuai.
- Anjurkan keluarga
untuk memberi
penguatan positif atas
partisipasi dalam
aktivitas kolaborasi.
- Kolaborasikan dengan
terapis okupasi dalam
merencanakan dan
memonitor program
aktivitas, jika sesuai.
- Rujuk pada pusat atau
program aktivitas
komunitas, jika perlu.

Rehabilitasi jantung
(1.02081)
Observasi
- Monitor tingkat
toleransi aktivitas.
- Periksa kontraindikasi
(takikardia>120x/meni
t, TDS >180 mmHg,
TTD >110 mmHg,
Hipotensi ortistatik
>20 mmHg, angina,
dispnea, gambaran Ekg
iskemia, blok
atrioventrikuler derajar
2 dan 3, takikardia
ventrikel).
- Lakukan skrining
ansietas dan depresi,
jika perlu.
Terapeutik
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
1 (inpatient).
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
2 (outpatientl)
- Fasilitasi pasien
menjalani latihan fase
3 (maintenance)
- Fasilitasi pasien
menjalani fase 4 (long
term)
Edukasi
- Jelaskan rangkaian
fase-fase rehabilitasi
jantung.
- Anjurkan menjalani
latihan sesuai toleransi.
- Anjurkan pasien dan
keluarga untuk
modifikasi faktor
risiko (mis, latihan
diet, berhenti merokok,
menurunkan bb)
- Anjurkan pasien dan
keluarga mematuhi
jadwal kontrol
kesehatan.
4. Nyeri akut Setelah dilakukan Manajemen nyeri
(D.0077) tindakan keperawatan (1.08238)
selama 3x24 jam masalah Observasi
nyeri akut berkurang - Identifikasi skala
dengan kriteria hasil nyeri .
Tingkat nyeri (L.08066) - Identifikasi respons
- Keluhan nyeri nyeri non verbal.
menurun - Identifikasi faktor yang
- Meringis menurun memperberat dan
- Frekuensi nadi memperingan nyeri.
membaik - Identifikasi pengaruh
- Gelisah menurun nyeri pada kualitas
- Kesulitan tidur hidup.
menurun - Monitor keberhasilan
- Pola napas membaik terapi komplementer

- Nafsu makan yang sudah di berikan

membaik Terapeutik

- Proses berfikir - Fasilitas istirahat tidur.

membaik - Pertimbangkan jenis


- Mual menurun dan sumber nyeri
dalam pemilihan
- Muntah menurun.
strategi meredakan
nyeri.
- Kontrol lingkungan
yang memperberat rasa
nyeri (misalnya suhu
ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
Edukasi
- Jelaskan penyebab,
periode, dan pemicu
nyeri.
- Jelaskan strategi
meredakan nyeri.
- Anjurkan memonitor
nyeri secara mandiri
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Edisi 1. DPP PPNI:


Jakarta
PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Edisi 1. DPP PPNI:
Jakarta
PPNI, 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia Edisi 1. DPP PPNI: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai