Anda di halaman 1dari 11

Perawatan Akhir Hayat

Keperawatan Paliatif Kelompok 1


Nama Anggota Kelompok 1 :
1. Angelina Dwi Agusti
2. Anggi Try Hutami
3. Anggun Paramita
4. Annisa Syahputri
5. Apriza Yulia Citra
6. Chindy Isnaini Durand
7. Choirul Afif 8. Danis Imfroatul Kusnia
9. Dewi Kusuma Wardani
10. Echa Amelia
11. Eka Putri Kumala Dewi
12. Elysa Shabrina Nurviany
13. Esa Rahmah Bonitasari
14. Forentina Theresia Rinny
15. Hanin Nafi’
Kondisi Menjelang Akhir Hayat
Lelah dan Mengantuk Hakusinasi Dan Kebuingungan
Perubahan metabolisme Sering mendengar atau
membuat penderita tampak melihat sesuatu yang
lebih tidak bertenaga, lemas tidak nyata, sering
dan mengantuk. Dia banyak linglung dan tidak
mengahabiskan waktu untuk mengenal lingkungan
tidur , dan bisa jadi tidak sadar
dalam tidurnya

Tidak dapat mengontrol


eliminasi
Kerena tidak berfungsinya
otot panggul dan
Perubahan Nafas
melambatnya kerja ginjal
Penderita dapat
mengalami perubahan
pola nafas, yaitu nafas
cepat yang berubah tidak
teratur

Tidak ingin makan dan minum


Penderita cenderung menolak makan Tangan dan kaki dingin
dan minum dan terlihat kesulitan dalam Perubahan sirkulasi tubuh
mengonsumsinya membuat anggota tubuh
menjadi dingin
Patofisiologi
Kematian
1 Mati Somatis
Terjadi akibat terhentinya fungsi ketiga sistem penunjang
kehidupan, yaitu susunan saraf pusat, sistem kardiovaskuler
dan sistem pernapasan secara menetap (ireversibel).

2 Mati Suri
Mati suri (near-death experience (NDE), suspend animation,
apparent death) adalah terhentinya ketiga sistem penunjang
kehidupan yang ditentukan oleh alat kedokteran.Mati suri
sering ditemukan pada kasus keracunan obat tidur, tersengat
aliran listrik dan tenggelam.

3 Mati seluler
Adalah kematian organ atau jaringan tubuh yang timbul
beberapa saat setelah kematian somatis.Daya tahan hidup
masing-masing organ atau jaringan berbeda-beda, sehingga
terjadinya kematian seluler pada tiap organ atau jaringan tidak
bersamaan.
4 Mati Serebral
Adalah kerusakan kedua hemisfer otak yang ireversibel,
kecuali batang otak dan serebelum, sedangkan kedua sistem
lainnya yaitu sistem pernapasan dan kardiovaskuler masih
berfungsi dengan bantuan alat.

5 Mati Batang Otak


Adalah bila terjadi kerusakan seluruh isi neuronal intrakranial
yang ireversibel, termasuk batang otak dan serebelum.Dengan
diketahuinya mati otak (mati batang otak), maka dapat
dikatakan seseorang secara keseluruhan tidak dapat
dinyatakan hidup lagi, sehingga alat bantu dapat dihentikan.
Kematian

Kematian adalah berhentinya fungsi biologis yang


mempertahankan kehidupan seseorang
Pada dasarnya kematian disebabkan oleh gagalnya fungsi salah satu dari tiga pilar
kehidupan manusia yaitu gagalnya fungsi otak (central nervous system) yang ditandai
dengan keadaan koma, gagalnya fungsi jantung (circulatory system) dengan gejala
sinkop, dan gagalnya fungsi paru-paru (respiratory system) yang menyebabkan asfiksia.
Kematian dapat terjadi perlahan-lahan mengikuti perjalanan penyakit, namun juga dapat
terjadi secara mendadak.
Kematian mendadak sering disamakan dengan kematian wajar yang tidak terduga
(sudden natural unexpected death),

Kematian mendadak Kematian tidak wajar


disebabkan berbagai kelainan sistem Pada kasus-kasus kematian forensik
tubuh diantaranya sistem diperlukan adanya suatu pembuktian
kardiovaskular, respirasi, saraf pusat, mengenai cara kematian (manner of
gastrointestinal, urogenital, endokrin death),
metabolik dan hemopoetik.
ROSES
P KEMATIAN
Proses kematian biasanya disebabkan
oleh trauma (rudapaksa), asfiksia karena
berbagai macam penyebab asfiksia
seperti asfiksia mekanik dan keracunan
serta penyakit misalnya penyakit sistemik,
degeneratif, kanker dan infeksi. Pada
kematian mendadak kardiovaskuler
penyebab kematiannya adalah penyakit
atau kelainan kardiovaskuler itu sendiri.
TIPE KEMATIAN

TIPE LINEAR TIPE KONVERGEN

TIPE DIVERGEN TIPE KOMPLEKS


PERTANYAAN
Content Here

Content Here

Content Here
Thank You
FROM KELOMPOK 1

Anda mungkin juga menyukai