Anda di halaman 1dari 43

Peralatan

dan set standar pembedahan

SUMARNI
R S U D . A . WA H B S J A H R N I E S A M A R I N D A
SEJARAH INSTRUMEN BEDAH

Instrumen bedah diketahui sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu


sejak digunakanya obat bius ether dan chloraform sekitar tahun
1846  berkembang pesat- terbuat dari bahan steinless
steel dan diproduksi pada awalnya di negara Jerman, Prancis,
Pakistan dan Amerika
Kelompok Instrumen Jenis dan Fungsinya

Secara garis besar instrumen bedah


dikelompokan menjadi 4 kelmpok utama yaitu:
I . Kelompok Tajam
Kelompok ini dirancang untuk insisi jaringan
dan diseksi tulang diantaranya : Pisau bedah,
gunting, bone cutter, rongeur, pahat, gergaji,
kuret,
1. Pisau Bedah
Pisau bedah merupakan instrumen terbaik
untuk memotong jaringan.
lanjutan

Bentuk dan ukuran dari mata pisau serta tangkainya adalah


sebagai berikut :
a. Mata pisau ukuran besar (20,21,22,23,dan 24)
tangkai pisau( scalpel handle )yang di
gunakan no 4
b. Mata pisau dengan ukuran kecil ( 10,11,12,15)
tangakai pisau(scalpel handle) yang
digunakan No.3 dan 7
lanjutan

1) Mata pisau No.11 dengan ujung bayonet 


insisi abses, operasi labioplastik
2) Mata pisau No.12  seperti kait (arit) 
operasi radang gendang telinga tengah
3) Mata pisau No.15  untuk menjamin putaran
yang tepat ketika melakukan insisi
lanjutan

2. Gunting
 memotong jaringan, benang, dan balutan luka
Macam-macam jenis gunting diantaranya :
a) Gunting Bedah/gunting jaringan
 lebih ringan terbuat dari baja steel yang baik
 jenis mayo, dan metzembaum
 ujung gunting digunakan untuk memisahkan
jaringan secara tumpul  gunting diseksi
lanjutan

b. Gunting benang
 bentuk ujung gunting lurus dan tumpul
 menggunting benang dan kasa pada saat operasi
Cara menggunting benang
• Apabila benang tidak dapat diserap, turunkan
gunting untuk mendeteksi simpul, miringkan
mata gunting lalu potong
• Apabila benang dapat diserap (catgut) tinggalkan
ujungnya sekitar ¼ inci karena catgut sedikit
longgar pada keadaan lembab
lanjutan

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat


menggunting benang:
1) Posisi berdiri harus dalam keadaan baik
2) Dapat mengendalikan gunting dengan baik
3) Dapat melihat benang yang akan digunting
4) Yakin pada saat menggunting tidak mengenai
struktur lain
lanjutan

c. Gunting Verban

Jenis yang paling sering dipakai adalah


gunting dengan mata gunting yang datar dan
tumpul sehingga dapat disisipkan dibawah
balutan luka tanpa kuatir akan melukai
II. Kelompok penjepit Klem

Umumnya digunakan untuk menjepit pembuluh


darah, namun pada suatu saat dapat pula
digunakan sebagai pemegang (grasper) atau
sebagai penarik retraktor
Yang termasuk kelompok penjepit diantaranya:
1. Penjepit duk (towel holding forceps)
 bentuk ujung runcing
 untuk menahan tepi duk supaya tidak
bergeser, digunakan pada saat draping
lanjutan

2. Klem Hemostatik (hemostatik forceps)


 bentuk bergerigi dengan susunan yang
pararel terhadap arah belahan
 Menghentikan perdarahan selama operasi
* beberapa contoh klem hemostatik
 Hemostatik forcep kelly
 Hemostatik forceps recheter pean
 Hemostatik forceps kocher
lanjutan

3. Klem Babcoch (BabcochForceps)


 Permukaan pemegang yang halus dengan
palang pada setiap belah palang
berhadapan secara tumpul sehingga tidak
merusak jaringan yang dipegang
 Memegang jaringan yang lembut seperti
dinding saluran – saluran gastro intestinal
lanjutan
4. Klem Allis (Allis Forceps)
 Ujung klem bergerigi halus yang berhadapan
 Memegang jaringan –jaringan yang akan dibuang
(tumor)
5. Klem Hemoroid atau paru-paru (Hemoroid or lung
klem)
 Ujung berbentuk segi tiga dengan permukaan agak
bergerigi
 memegang pembuluh darah vena hemaroid yang
melebar / untuk memegang jaringan paru-paru
III. Kelompok Pemegang

Digunakan untuk memegang jaringan, diseksi, retraksi


atau memegang jaringan saat menjahit,
Beberapa contoh yang termasuk kelompok pemegang
adalah:
1.Pinset
a) Pinset Anatomis
 Terdiri dari dua belah logam yang bersatu
pada salah satu ujungnya tidak bergigi
 memegang jaringan yang halus, usus,
peritonium, dll
lanjutan

b) Pinset Chirurgie (Pinset Jaringan)


 Pinset bergigi
 Memegang jaringan yang kasar, kulit, tulang dll

c) Pinset Serpihan (splinter forceps)


 ujung runcing dan datar
 Mengangkat serpihan benda asing dari dalam
jaringan tubuh: duri, jarum dll
lanjutan

2. Pemegang Kassa (Spong holding forceps)


 Klem ini mempunyai lubang yang besar dengan
permukaan bergerigi yang berhadapan

 Berfungsi untuk memegang kassa saat


melakukan tindakan : persiapan daerah operasi
(antiseptik daerah operasi), menyerap air/darah
dari rongga abdumen, dan sebagai retraktor
lanjutan

3. Pemegang Jarum (Needle Holder)


 Permukaan pada rahang-rahangnya berbentuk
diamond untuk menjaga agar jarum tidak
mudah berputar
 Alat pemegang jarum dipegang seperti
memegang gunting , jarum dipasang kurang
lebih sertiga bagian panjang jarum dari ujung
tumpulnya
IV. Kelompok Penarik (Retraktor)

Retraktor digunakan untuk menarik tepi luka agar

lapangan operasi menjadi luas dan memadai tetapi


kerusakan jaringan sangat minim
Ada 2 jenis Retraktor yaitu ;

1. Retraktor yang harus dipegang oleh asisten


2. Retraktor otomatis (self retaning retraktor)
lanjutan

Yang termasuk kelompok penarik ini diantaraya:


1. Jenis pengait(Rake retraktor)
a. pengai tajam gigi 2,4,dan 6
b. pengait tumpul gigi 2,4,dan 6
c. pengait langenbeck
d.pengait midledorf
lanjutan

2. Retraktor sederhana(Plain retraktor)


contoh :
a. malleable retraktor retraktor ini dapat dibentuk menjadi
model yg dikehendaki
b. Retraktor Deaveruntuk membuka lapangan operasi yang
lebih dalam
lanjutan

3. Retraktor otomatis (self Retaining Retraktor)


a. Retractor Balfour
 sering digunakan untuk operasi abdominal
b. Retraktor Finochito
 dugunakan untuk operasi menekan luka pada diding dada
agar tetap terbuka
Lain-lain

Alat penghisap (suction apparatus)


 untuk menghisap darah yang keluar dari luka,
cairandari rongga peritonium atau pleura
 Korokan
Bougie
Kateter logam
Instrumen dasar
 Set dasar di meja mayo

1. Tempat tangkai pisau


2. Tangkai pisau no. 3 & 4
3. Pinset anatomis
4. Pinset Cirurgis
5. Gunting jaringan / gunting
benang
6. Klem Mosquito
7. Arteri klem bengkok
9. Klem kocher
8. Ring klem/vantser klem
10. Needle holder (pemegang
jarum)
11. Duk Klem
Set Dasar (kelompok tajam )
Tangkai Pisau (Scalpel
handle) No.4

Tangkai Pisau (Scalpel


Handle ) No. 3
Set Dasar ( kelompok Pemegang)
Pinset Chirurgie
Pinset anatomis
Set Dasar (kelompok Tajam)
Gunting benang

Gunting Jaringan
/Metzembaoum
Set Dasar ( Kelompok Penjepit)
Klem Hemostatik (arteri
klem pean )
Set Dasar(Kelompok Pemegang)
Pemegang Jarum
(Needle Holder)
Set Dasar (Kelompok penjepit)
Hemostatik Forceps
Kocher
Set Dasar ( Kelompok Penjepit)

Penjepit duk (Towel


holding Forceps)
Instrumen dasar Kelompok penjepit
Klem Allis Klem Babcoch
Set Dasar (Kelompok Penarik)

Pengait tajam
Set Dasar (Kelompok Penarik)

Pengait Langenbeck
Set Dasar

Selang Suction
Canul suction
Set Dasar

Nierbeken
Mangkok antiseptik
Klem pemegang kasa
(spong holding forceps)
Set Dasar (Kelompok Penarik)
Malleable retraktor
(Spatel Abdumen)
Instrumen Kelompok Pemegang
Pemegang Kassa (spong
holding forceps/ venster
klem/ Ring Klem)
Instrumen kelompok penarik

Retraktor berdaun lebar


Contoh instrumen SC

Persiapan instrumen di
meja mayo
Peralatan Penunjang

Standar peralatan yang harus ada di dalam kamar


bedah:
 Meja operasi
 Mesin anestesi + layar monitor
 Lampu operasi
 Diatermi
 Suction pump
 Meja mayo
 Meja instrumen
lanjutan

 Standar infus
 Kursi bundar beroda
 Alat komunikasi
 Jam dinding
 Tempat alat tenun kotor
 Baskom tempat instrumen kotor
 Bak sampah inpeksius & Non inpeksius
Desinfeksi

Desinfeksi adalah proses mengurangi jumlah kuman


( micro organisme)
Membunuh organisme-organisme patogen dengan
cara fisik atau kimia silakukan untuk benda mati
Bahan yang digunakan untuk proses desinfeksi
disebut Desinfektan
Contoh : alkohol 70%, Larutan Savlon , Clohexidin
4%, Formaldehida, Klorin, Iodin
TERIMAKASIH………

Anda mungkin juga menyukai