Oleh :
M RIZKY ANUGRAH
171251069
PURWAKARTA
2021
PERNYATAAN
Oleh,
M Rizky Anugrah
171251069
i
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
M RIZKY ANUGRAH
171251069
Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan kerja praktek pada tanggal
29 Januari 2021
Pembimbing,
Mengetahui,
Ketua Program Teknik Mesin
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
M RIZKY ANUGRAH
171251069
Telah diperiksa dan disetujui sebagai laporan kerja praktek pada tanggal
07 Januari 2021
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan
Pa Nandi
NIK : 20190003
Pa Ucok
NIK : 20190006
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya serta karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktek yang berjudul “PROSES PEMBAKARAN
BATA MERAH MENGGUNAKAN GAS HASIL GASIFIKASI BATU
BARA DENGAN PROSES GASIFIKASI DI PT PURWAKARTA JAYA
SEJAHTERA” ini dengan baik tanpa ada halangan apapun.
Penyusun laporan kerja praktek ini merupakan salah satu syarat untuk
kelulusan dari mata kuliah praktek industri pada jurusan Teknik Mesin di sekolah
Tinggi Teknologi Wastukancana purwakarta.
iv
6. Kepada Bapak nandi dan Bapak ucok selaku pembimbing
lapangan di PT Purwakarta Jaya Sejahtera yang sudah
memberikan ilmu kepada mahasiswa yang kerja praktek.
7. Seluruh pihak yang telah membantu penulis baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu.
8. Semua rekan – rekan Mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2017
Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana Purwakarta.
Isi laporan ini mungkin masih jauh dari sempurna, oleh karna itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan penyusun
laporan di kemudian hari.
M Rizky Anugrah
v
DAFTAR ISI
PERNYATAAN.......................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
vi
2.7.4 Jenis Produksi Dan Kapasitas Produksi.........................................12
3.4.3 Proses Produksi Pembuatan Bata Tahan Api Dari Limbah B3.....21
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................33
vii
4.1 Proses Pembakaran Yang Terjadi Di Lapangan......................................33
4.5 Hasil Bata Merah Jika Temperatur Api Pembakaran Dalam Kondisi
Temperatur Sangat Tinggi Dan Temperatur Rendah.........................................37
5.1 Kesimpulan..............................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................40
LAMPIRAN...........................................................................................................42
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
melepaskan panas. Reaksi pembakaran biasanya terjadi dalam suatu fraksi kecil
dari volum yang tersedia di dalam zona reaksi atau nyala api (flame). Ini adalah
tipe reaksi yang cepat. Reaksi pembakaran menengah (intermediates) dapat
menghasilkan suatu chemiluminesce atau partikel-partikel berpendar dan memberi
warna pada nyala api. Pembakaran juga mungkin terjadi dekat dengan permukaan
katalitik pada temperatur rendah, dikenal dengan tipe pembakaran lambat. Di
dalam nyala api terkandung pergerakan fluida, difusi panas dan massa, pelepasan
kalor dan fenomena kimia. Sehingga, studi dari pembakaran didasari oleh bidang-
bidang kompleks seperti termodinamika, kinetika kimia, perpindahan panas dan
massa, serta mekanika fluida.[ CITATION Muh133 \l 1057 ]. Atas dasar inilah
penulis bermaksud membuat laporan kerja praktek dengan judul : “PROSES
PEMBAKARAN BATA MERAH MENGGUNAKAN GAS HASIL
GASIFIKASI BATU BARA DENGAN PROSES GASIFIKASI DI PT
PURWAKARTA JAYA SEJAHTERA ”
3
4
5. Menjadi perusahaan yang Nero Maste dari bahan baku dan hasil
proses produksi dengan tetap menjaga Kesehatan, Keselamatan Kerja
dan Lingkungan.
yang dihasilkan dari industri yaitu limbah bahan berbahaya dan beracun
(B-3).
Untuk bahan baku bata merah terdiri dari dua bahan baku yaitu
limbah B3 dan campuran tanah murni.
Untuk proses pembuatan bata merah ini ada beberapa proses yang
harus dilakukan sebagai berikut :
5. Lalu masuk ke proses exuder, proses exuder ini bahan baku di mixing
kembali dan akan di bentuk persegi memanjang.
6. Selanjutnya masuk proses pemotongan, bahan di potong menjadi
potongan bata merah.
7. Setelah langkah itu semua dilakukan masuklah ke proses pembakaran,
sebelum di bakar bata merah yang masih mentah harus di keringkan
terlebih dahulu dengan di masukan ke mesin drayer.
8. Setelah bata kering baru lah di susun ke lori, satu lori maksimum 1000
bata.
9. Setelah tersusun lalu masukan kedalam tungku pembakaran, dan
menunggu selama 2 jam, tungku pembakaran ini dapat membakar bata
merah sebanyak 15 lori.
10. Lori yang di dalam pembakaran bergerak maju menggunakan hidrolik.
11. Proses pembakaran ini menggunakan mesin gasifier yang
menghasilkan gas dari gasifikasi batu bara.
12. Langkah terakhir jika bata merah sudah matang, masuk proses
finishing dengan menyusun kembali bata merah yang sudah matang ke
pallet.
Disini ada tabel dan gambar tentang jenis produk dan kapasitas
produksi di PT Purwakarta Jaya Sejahtera.
Kapasitas
Jenis
Produk Satuan
Produk
Maksimal
Bahan
Bangunan
1 150.000 Pcs/hari
Berbasis
Keramik
2 Batako 105.600 Pcs/hari
Bata Tahan
3 Api 12.000 Pcs/hari
13
Terdapat juga yang mengatakan bahwa definisi dari limbah ini ialah semua
material sisa atau buangan yang berasal dari proses teknologi atau juga dari proses
alam yang mana kehadirannya itu tidak berguna bagi lingkungan serta tidak
mempunyai nilai ekonomis.
Pada dasarnya berbagai jenis limbah ini dihasilkan oleh kegiatan atau
aktivitas manusia, baik itu dari kegiatan atau aktivitas industri atau juga domestik
(rumah tangga) dan memiliki dampak buruk terhadap lingkungan dan juga tentu
bagi kesehatan manusia.[ CITATION Par205 \l 1057 ]
14
15
Penghasil Limbah B3
Pengumpul Limbah B3
Pengangkut Limbah B3
Pemanfaat Limbah B3
Pengolah Limbah B3
Penimbun Limbah B3
Limbah yang bisa dimanfaatkan dalam pembuatan bata merah yaitu tanah
yang sudah terkontaminasi (beracun). Tanah yang terkontaminasi ini biasanya
hasil dari industri suatu proyek perusahaan yang besar, seringkali limbah ini di
timbun dan dibuang sembarangan yang akan menyebabkan pencemaran terhadap
lingkungan di sekitar wilayah tersebut . Limbah padat ini terdapat dalam jumlah
yang sangat besar, maka sebab itu memerlukan pengolahan yang lebih lanjut.
Limbah yang dibuat untuk bata tahan api yaitu limbah TA5,limbah
sandblasting dan limbah alumina, pembakaran alluminum ini menghasilkan
limbah debu allumunium yang bisa membahayakan warga yang di sekitar.
Limbah TA5 merupakan limbah katalis dalam proses yang terjadi di unit tatoray.
Katalis ini berbentuk pellet, berwarna hitam dan tidak berbau. Limbah ini
mengadung silica dan alumina. Limbah sandblasting adalah pasir yang
mengandung pasir silica berwarna coklat muda, pasir ini digunakan pada proses
penggolontoran sehingga pasir ini langsung terkontaminasi dengan minyak yang
mengandung limbah. Sedangkan limbah alumina bersifat tidak larut dalam air dan
organik cair dan sangat ringan. Dapat larut dalam asam kuat dan alkali.
Kini batako pun bisa dibuktikkan dengan waktu yang sangat lama
sebagai dinding yang memiliki tahan gempa. Beton pun dapat diproduksi
secara cepat atau dengan menggunakan cara manual. Dalam Penggunaan
19
beton sendiri telah ditentukan dengan ukuran dan kualitasnya. Jenis beton
yang sangat familiar di pendengaran masyarakat yang selalu digunakan
untuk membuat dinding ini yakni batako. Batako disini memiliki sifat
yang panas dan juga ketebalan lebih baik dari pada beton padat yang
biasanya. Dibandingkan dengan bata merah biasa, batako malah memiliki
keuntungan yang memilki berat sebesar 1/3 dari bata merah yang memiliki
jumlah yang sama. Mari kita simak cara pembuatan batako sebagai
berikut ini :
1. Bahan – Bahan
Abu terbang batu bara (fly ash)
Pasir
Semen portland tipe I
Air
2. Peralatan Yang Digunakan
Concret mixer
Mesin press batako
3. Proses Pembuatan
Jika semua bahan – bahan sudah siap, maka langkah selanjut nya
yaitu melakukan pembagian sesuain dengan variabel yang telah di
tentukan, kemudian dicampur dengan merata.
4. Proses Solidifikasi
Bata merah atau cukup kita sebut batu bata adalah bahan bangunan
yang umum digunakan dalam pembuatan rumah tinggal ataupun
bangunan. Sejarah penggunaan bata merah rupanya sudah berusia ribuan
tahun yang lalu. Berikut proses pembuatan bata merah sebagai berikut :
1. Bahan – Bahan
Abu terbang batau bara (fly ash)
Tanah liat
Semen portland tipe I
Air
2. Peralatan Yang Digunakan
Mesin press bata merah
Ayakan
Kawat pemotong
3. Variabel Penelitian
4. Proses Pembuatan
bahan disiapkan, campurkan fly ash dan semen sesuai dengan variabel
yang ditentukan kemudian campuran tersebut dicampur dengan tanah liat
dengan cara diaduk selama 5 menit dan tambahkan air pada saat
pengadukan terjadi. Kemudian campuran tersebut dimasukkan kedalam
alat cetakan batu bata hingga melebihi ketinggian cetakan batu bata dan
ditekan dengan beban seberat 25 kg. Tanah yang berlebih diatas cetakan
dipotong menggunakan kawat pemotong. Hasil cetakan batu bata lalu
dikeringkan dengan suhu atmosferik selama 7, 14 dan 21 hari. ( Evevndi,
Z., & Fadli, A. 2015 )
Bata api atau bata tahan api adalah blok bahan keramik tahan api
yang berfungsi sebagai peredam panas sekaligus meratakan panas pada
furnace. Bata tahan api juga akan memiliki konduktivitas termal yang
rendah untuk efisiensi energi yang lebih besar. Biasanya bata api ini
digunakan dalam proses refractory. Dalam kasus apa pun, bata api tidak
boleh terkelupas, dan kekuatannya harus bertahan dengan baik selama
perubahan suhu yang cepat. Berikut proses pembuatan bata tahan api :
1. Bahan – Bahan
Limbah TA5
Limbah Sandblasting
Limbah Alumina
2. Alat Yang Digunakan
Mesin roll mill
Mesin filter
Mesin press bata tahan api
3. Proses Pembuatan Bata Api
Bahan baku di masukan kedalam mesin mixing untuk dicampur
menjadi satu
Setelah itu masuk kedalam mesin filter untuk di saring dan
memisahkan bahan baku yang halus dan kasar
Lalu bahan baku di masukan kedalam mesin press untuk di cetak.
22
Ada beberapa tahapan pada proses gasifikasi yang harus dilalui oleh
biomassa sebelum pada akhirnya menjadi gas pada output reaktor. Proses
tersebut meliputi beberapa tahap yaitu, sebagai berikut :
1. Proses Pengering
2. Proses Pirolis
3. Proses Reduksi
4. Proses Combustion
Dapat dikatakan bahwa pada proses ini gas yang didapat mulai terbentuk,
sehingga pada proses ini disebut producer gas. (Subroto, S. 2017)
Bahan bakar yang digunakan dalam proses gasifikasi ini yaitu batu
bara. Batu bara dengan kandungan energi yang tinggi akan
memberikan pembakaran gas yang lebih baik.
Pada reaktor gasifikasi tipe ini, sumber panas terletak dibawah bahan
bakar dan bergerak keatas. Pada gas panas yang dihasilkan mengalir keatas
melewati bahan bakar yang belum terbakar sementara bahan bakar akan
terus jatuh ke bawah.
Udara Masuk
Pada tipe ini sumber panas terletak dibawah bahan bakar. Dalam
gambar dibawah ini terlihat aliran udara bergerak ke zona gasifikasi
dibagian bawah yang menyebabkan asap pirolisa yang dihasilkan melewati
zona gasifikasi yang panas. Hal ini membuat tar yang terkandung dalam
asap terbakar, sehingga gas yang dihasilkan reaktor ini lebih bersih.
Prinsip kerja reaktor gasifikasi tipe ini sama dengan prinsip kerja
reaktor gasifikasi tipe downdraft, perbedaannya hanya terletak pada arah
aliran udara dan zona pembakaran yang dibalik sehingga bahan bakar
berada pada bagian bawah reaktor dengan zona pembakaran di atasnya.
Aliran udara mengalir dari bagian bawah ke bagian atas reaktor. (Subroto,
S. 2017)
27
Pada reaktor ini, aliran udara mengalir tegak lurus dengan arah gerak
zona pembakaran. Reaktor tipe ini memungkinkan operasi yang
berkesinambungan apabila memiliki sistem pengeluaran abu yang baik.
CO+U CO2.....................................................................(5.1)
Hz + Oz H2O....................................................................(5.2)
CH4 + 2 Oz — CO2 + 2H2O...............................................(5.3)
Tujuan
tambah dan kegunaan atau mendestruksi
28
H2, CO, H2S, NH3 dan COz, H2O, SO2, NO, dan
Komposisi gas kotor
partikulat partikulat
c. Boiler
Boiler berfungsi untuk memproduksi steam (uap) yang dapat digunakan
untuk proses/kebutuhan selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa steam
dapat digunakan untuk menjaga suhu dalam kolom destilasi minyak bumi dan
proses evaporasi pada evaporator. Umumnya bakar yang digunakan untuk
memanaskan boiler yaitu batu bara, gas, dan bahan bakar minyak.
Gambar 3. 8 Boiler
( Sumber : Google, 2020 )
Concret mixer
Mesin press
Mesin mixing
Mesin filter
Mesin press bata tahan api
BAB IV
PEMBAHASAN
Cara kerja mesin gasifikasi ini dalam pembakaran ini sangat sederhana,
yang pertama masukan batu bara sebagai bahan baku dalam pembakaran yang di
33
34
mana dalam proses gasifikasi ini gas yang di hasil kan dari gasifikisi batu bara ini
akan di alirkan ke burner tunel kiln yang terhubung dengan tungku pembakaran.
Setelah batu bara di masukan ke mesin gasifikasi lalu atur control panel yang ada
di mesin gasifikasi ini untuk mengatur temperatur yang akan di gunakan pada saat
pembakaran batu bara.
Control panel disini berfungsi juga untuk mengetahui jika batu bara sudah
habis, jika batu bara yang di bakar sudah habis maka sirine yang ada dalam
control panel akan menyala setiap waktu nya . Jika sudah di isi kembali dengan
batu bara maka akan sendirinya sirine itu berhenti dan dengan sendirinya pula
temperatur suhu pembakaran akan naik secara otomatis ketika mesin gasifikasi di
isi batu bara kembali.
Untuk temperatur api awal masuk itu temperatur nya sampai 200°C dan
untuk temperatur tinggi mencapai 800°C. Di control panel ini kita bisa melihat
grafik temperatur api yang di keluarkan dalam pembakaran, jadi api yang awal
masuk pembakaran dari preheating 1, preheating 2, firing 1, firing 2 dan top firing
mengeluarkan api dengan temperature paling bawah yaitu 200°C yaitu di
prehating 1 di preheating 2 dan seterusnya temperature api naik sampe top firing
nya yaitu 800°C jadi dari awal masuk temperatur api membuat grafik menanjak
sampe top firing dan tidak boleh melebihi temperature api yang tinggi.
Setelah temperatur api berada di posisi top firing maka temperatur api
akan menurun, karena setelah top firing maka akan masuk ke proses pendingin
yaitu combustion, cooling 1 dan cooling 2 di mana suhu temperatur api nya akan
turun kembali ke temperatur 200°C.
Bahan bakar yang di pakai yaitu batu bara, bahan bakar sangat
berpengaruh dalam proses gasifikasi ini di mana jika kadar kalori yang di
hasil kan batu bara maka akan mempengaruhi proses pembakaran bata merah.
Jika kadar kalori rendah maka gas yang di hasilkan akan rendah dan dalam
proses pembakaran bata merah nya juga akan sangat lama matang nya.
Sebalik nya jika kadar kalori yang di hasilkan batu bara tinggi maka gas yang
di hasilkan juga akan sangat tinggi dan dalam proses pembakaran bata merah
juga akan cepat matang jika kalori nya tinggi.
2. Faktor Abu
Faktor leher tersumbat ini juga sering terjadi jika dalam proses gasifikasi
ini, karena faktor leher ini berfungsi sebagai alat transfer gas yang di hasilkan
dari gasifikasi ke pipa pipa burner tunel kiln ini. Jika leher mesin ini
tersumbat aliran gas yang di hasilkan jika kalori nya tinggi akan keluar kecil
jika leher mesin tersumbat.
37
4.5 Hasil Bata Merah Jika Temperatur Api Pembakaran Dalam Kondisi
Temperatur Sangat Tinggi Dan Temperatur Rendah
Tapi jika temperatur api melebihi temperatur yang di tentukan maka akan
berdampak pada bata merah nya juga, dampak yang di hasilkan jika temperatur
api melebihi temperature yang di tentukan maka karakteristik bata merah akan
jelek dan bata merah akan gosong serta akan retak retak di setiap permukaanya.
Jika temperatur api di bawah temperatur yang di tentukan hasil dari bata
merah akan kurang matang, jika temperatur api di bawah temperatur yang di
tentukan itu karena faktor kadar kalori yang rendah dari batu bara tersebut.
5.1 Kesimpulan
Agar memodifikasi kembali alat potong yang digunakan supaya pada saat
memotong bata merah bisa lebih dari 2 potongan, dimana itu sangat
38
39
Kolsus. (2016, Juni 24). Mengintip Produksi Bata dan Batako Ramah Lingkungan
Dari Limbah B3. Dipetik Desember 24, 2020, dari beritahu.co:
https://beritahu.co/mengintip-produksi-bata-dan-batako-ramah-
lingkungan-dari-limbah-b3/
Siregar, M. A. (2013, Maret 4). Teknik Pembakaran. Dipetik Desember 19, 2020,
dari blogspot.com: http://andiramuhammad.blogspot.com/2013/03/teknik-
pembakaran.html
40
Silitonga, M. (2008). Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun PT.
Pertamina up IV Cilacap Jawa Tengah Sebagai Bahan Tahan Api (Teknik
Solidifikasi). Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik, Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
41
LAMPIRAN
42