Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

MANAJEMEN KEPUTUSAN BERESIKO

OLEH

FLORIS

C0118359

MANAJEMEN C

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat dan karuniaNyalah, makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah “Tpk Manajerial” di Universitas Sulawesi Barat, dengan judul makalah 
“MANAJEMEN KEPUTUSAN BERESIKO”.

Saya menyadari bahwa tiada gading yang tak retak. Tidak ada yang sempurna. Oleh
karena itu saya mengharapkan ketulusan semua pihak untuk menilai dan memberikan kritik
saran kepada saya sebagai bahan evaluasi. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
yang terbaik untuk saya pribadi dan para pembaca.

Majene, 17 November 2020

Floris
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................................
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................
C. Tujuan.............................................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengambilan Keputusan Dalam Keadaan Resiko...................................
B. Mengukur Risiko............................................................................................................
C. Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Resiko...................
D. Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan dalam Keadaan
Risiko........................
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Resiko merupakan penyimpangan dari ekspektasi tingkat pengembalian yang
diharapkan, pelaku bisnis selalu mengharapkan perusahaannya akan beroperasi dengan baik
dan mendapatkan keuntungan, namun adanya resiko malah dapat mengakibatkan kerugian
yang berdampak perusahaan harus memutuskan sesuatu dengan sangat hati-hati dalam
mengambil tindakannya. Dalam mengambil keputusan pelaku bisnis sebaiknya juga
mempertimbangkan tingkat toleransi terhadap resiko. Upaya pengambilan keputusan inilah
yang membedakan individu dari setiap pelaku usaha. Saat ini persaingan bisnis di Indonesia
sangatlah ketat. Tidak heran banyak perusahaan yang tumbuh, berkembang dan sukses. Tapi
ada juga perusahaan yang mengalami penurunan bahkan sampai gulung tikar.
Untuk mengatasi masalah yang timbul dalam persaingan bisnis, salah satu yang harus dapat
dilakukan perusahaan yaitu harus mampu mengendalikan operasionalnya dengan baik.
Karena jika terjadi kesalahan dalam mengambil keputusan, akan mengakibatkan perusahaan
tidak mampu dalam berkompetisi dengan persaisang bisnis yang tidak mungkin berhenti,
hingga akhirnya bangkrut.
Pada dasarnya manajemen harus memutuskan bagaimana mengelola sumber daya
ekonomi sesuai dengan tujuan perusahaan. Salah satu tujuan perusahaan adalah untuk
mencapai laba yang semaksimal mungkin. Untuk mencapai tujuan tersebut maka, sumber
daya ekonomi tersebut harus digunakan secara efisien dan efektif. Efektif berarti apabila
sumber daya tersebut benar – benar digunakan untuk tujuan perusahaan yaitu untuk mencapai
laba semaksimal mungkin. Sedangkan efisien berarti apabila sumber daya ekonomi tersebut
bebas dari pemborosan.
B.  Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan dalam keadaan risiko?
2. Bagaimana mengukur risiko?
3. Apa saja teknik penyelesaian dalam keadaan risiko?
4. Apa langkah-langkah pengambilan keputusan dalam keadaan risiko?
C.  Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian dari pengambilan keputusan dalam keadaan risiko.
2. Untuk mengetahui cara mengukur risiko.
3. Untuk mengetahui teknik penyelesaian dalam keadaan risiko.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pengambilan keputusan dalam keadaan risiko
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko


Pengambilan keputusan dalam kondisi berisiko adalah pengambilan keputusan
dimana terjadi hal-hal sebagai berikut :
a. Alternatif yang harus dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil.
b. Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan.
c. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi
terhadap berbagai tindakan dan hasil.
d. Risiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan
pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya.
e. Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti. Bedanya dalam
kondisi ini, ada informasi atau data yang akan mendukung dalam membuat keputusan,
berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan.

B.  Mengukur Risiko
Besar kecilnya risiko dapat diukur dengan konsep statistik, yaitu teori probabilitas
(Pi), variance (σ 2) /standar deviasi (σ). Probabilitas (Pi) adalah peluang timbulnya kejadian
anyara 0 < Pi < 1, Besarnya probabilitas suatu kejadian antara 0 dan 1. Jumlah probabilitas
dari seluruh kejadian yang mungkin terjadi adalah 1 (ΣPi = 1).
Jenis kejadian (event) menurut probabilitas adalah:
a. Kejadian yang pasti terjadi (certainty event) bila Pi = 1
b. Kejadian yang tidak mungkin terjadi (impossible event) bila Pi = 0
c. Kejadian yang mungkin terjadi (possible event) bila 0 < Pi < 1
Biasanya akar dari varian disebut simpangan baku (standard deviation), yang digunakan
untuk mengukur risiko.
C.  Teknik Penyelesaian Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Resiko
Bentuk penyelesaian tersebut, dapat dilakukan dengan beberapa pendekatan yaitu dengan
cara pendekatan penentuan nilai harapan, nilai kesempatan yang hilang, dan nilai harapan
informasi sempurna.
1) Nilai Harapan ( Expected Value )
Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai-nilai yang diharapkan terjadi terhadap
probabilitas masing – masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Rumus yang digunakan
ditulis sebagai berikut :
 Nilai Harapan yang Maximum
Untuk hal – hal yang sifatnya menguntungkan laba, penjualan, penerimaan dsb maka
nilai EV harus maximum.
Untuk hal – hal yang sifatnya merugikan, kekalahan , maka nilai harapan EV harus
minimum.

Contoh:
Sebuah perusahaan dihadapkan pada persoalan untuk memilih 3 alternatif Investasi A,B,
dan C. Keuntungan yang diperoleh dari 3 alternatif tersebut tergantung pada situasi pasar
dengan:
prospek pasar yang lesu dengan probabilitas 15 %
prospek pasar yang normal dengan probabilitas 30 %
prospek pasar yang cerah dengan probabilitas 55 %

Alternatif Prospek Pasar


Investasi Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55

A 45.000 15.000 20.000

B 25.000 20.000 -10.000

C 35.000 60.000 50.000

EV. A = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 15.000) + (0,55 x 20.000) = 22. 250


EV. B = (0,15 x 25.000) + (0,30 x 20.000) + (0,55 x {-10.000} = 4.250
EV. C = (0,15 x 35.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000)
= 50.750 maksimum
Jadi, perusahaan tersebut akan memilih alternatif investasi C, dengan prospek pasar yang
cerah dengan probabilitas 55%.
2. Nilai Kesempatan yang Hilang ( Opportunity Loss )
Sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif / tindakan dengan
pay off terbesar bagi kejadian yang tidak pasti yang sebenarnya terjadi. Untuk menentukan
nilai keputusan didasarkan pada nilai kesempatan hilang (Expect opportunity Loss = EOL)
yang dipilih dari nilai minimum hal ini untuk menghindari rasa penyesalan atau
ketidakpuasan.
Setiap peristiwa diindentifikasi tindakan terbaik untuk setiap peristiwa kemudian
mengurangi Pay off dengan pay off yang lainnya dengan nilai yang paling maksimum.

Alternatif Prospek Pasar


Investasi Lesu 0,15 Normal 0,30 Cerah 0,55

A 0 45.000 30.000

B 20.000 40.000 60.000

C 10.000 0 0

Menghitung EOL untuk setiap alternatif tindakan


EOL. A = (0,15 x 0) + ( 0,30 x 45.000) + (0,55 x 30.000) = 30.000
EOL. B = (0,15 x 20.000) + (0,30 x 40.000) + (0,55 x 60.000) = 48.000
EOL. C = (0,15 x 10.000) + (0,30 x 0) + (0,55 x 0)= 1500 minimum.

3. Nilai Harapan Informasi Sempurna ( Expect Value of Perfect Information (EVPI)


Nilai harapan informasi sempurna (Expected value of perfect information, EV of PI
(EVPI) adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi sempurna ( Expeceted value
with perfect information, EV with PI (EVWPI)) dan nilai harapan tanpa informasi sempurna
(Expected value without perfect information, EV without PI (EV). Rumus yang digunakan
ditulis sebagai berikut :

EV with PI : Pengambilan keputusan mencoba untuk menghilangkan unsur unsur


ketidakpastian yang didasarkan pada adanya infomasi sempurna / tambahan tepat dan
lengkap tentang kondisi dimasa yang akan datang.
EV Without PI : Nilai rata –rata terbesar setiap alternatif tindakan jumlah maksimum yang
dapat dibayarkan oleh pengambil keputusan untuk mendapatkan informasi sempurna.
EV with PI = (0,15 x 45.000) + (0,30 x 60.000) + (0,55 x 50.000) = 52,250
EV = nilai Max EP adalah 50,750
EVPI = 52,250 – 50,750 = 1500 

D.  Langkah-Langkah Pengambilan Keputusan dalam Keadaan Risiko


Secara umum, proses pengambilan keputusan dibagi menjadi 3 langkah, yaitu :
1. Pembatasan Masalah
Menentukan dengan jelas batasan-batasan keputusan apa yang akan dibuat. Dimana
mencakup penentuan alternatif-alternatif apa yang ada. Pada tahap ini biasanya ditanyakan:
masalah apa yang dihadapi, siapa yang akan memutuskan, bagaimana keadaan yang
melatarbelakangi pengambilan keputusan, dan bagaimana pengaruhnya terhadap tujuan-
tujuan manajemen.
2. Penentuan Tujuan
Pada tahap ini ditanyakan: apa tujuan pengambil keputusan, bagaimana seharusnya si
pengambil keputusan menilai hasilnya dibandingkan dengan tujuannya, bagaimana jika si
pengambil keputusan ingin mencapai tujuan yang bertentangan satu sama lain? Di sektor
swasta, hampir semua keputusan ditujukan untuk mendapatkan laba, selisih antara TR dengan
TC. Pencapaian laba maksimum merupakan tujuan alamiah dari sebuah perusahaan swasta.
3. Pencarian Alternatif
Pada tahap ini ada beberapa pertanyaan diajukan: apa alternatif tindakan untuk pencapaian
tujuan, variabel apa saja yang dapat kita kendalikan, apa kendala yang kita hadapi dalam
pencapaian tujuan. Setelah mengetahui apa yang diinginkan, tentunya akan ditanyakan apa
pilihan kita. Seorang pengambil keputusan yang ideal, akan membeberkan semua
kemungkinan pilihan yang ada dan kemudian memilih satu diantaranya yang akan
memberikan hasil yang terbaik bagi pencapaian tujuan.
Peramalan Dampak
Pada tahap ini mengamati: bagaimana konsekuensi dari setiap alternatif pilihan, jika hasil
yang diharapkan tidak pasti bagaimana sifatnya, dapatkan informasi yang lebih baik
diperoleh untuk meramalkan suatu hasil. Tugas peramalan konsekuensi tergantung pada
keadaan, bisa dilakukan secara langsung atau diabaikan sama sekali. Peramalannya bisa
dengan :
perhitungan aritmatis sederhana
menggunakan model statistik atau ekonometrika
menggunakan model deterministik jika keadaannya pasti
model probabilistik jika pengambilan keputusan dalam keadaan yang mengandung
risiko atau ketidakpastian.
Penentuan Pilihan
Setelah semua analisis selesai dilakukan, maka kemudian menentukan pilihan yang paling
diinginkan. Jika semua variabel dalam proses peengambilan keputusan (misalnya tujuan dan
hasilnya) bisa dikuantifikasikan, maka dapat menggunakan beberapa metoda tertentu untuk
menetapkan keputusan yang paling optimal, yaitu:
analisis marjinal
programasi linier
pohon keputusan (decision trees)
analisis manfaat-biaya, dsb.
Analisis Sensitivitas
Pada tahap akhir ini perlu diperhatikan: bagaimana sifat dari masalah yang menentukan
pilihan tindakan yang optimal, bagaimana pengaruh perubahan keadaan-keadaan tertentu
terhadap keputusan yang optimal yang diambil, apakah pilihan tersebut peka terhadap
perubahan-perubahan variabel ekonomi utama yang terabaikan oleh si pengambil keputusan
tersebut. Analisis sensitivitas menjelaskan bagaimana suatu keputusan yang optimal akan
berubah jika fakta-fakta ekonomi utama berubah.
Kegunaan dari analisis sensitivitas, yaitu:
memberikan informasi faktor-faktor kunci dalam permasalahan yang mempengaruhi
keputusan
menelusuri pengaruh perubahan-perubahan variabel yang tidak diyakini manajer
menghasilkan solusi dalam kasus proses pengulangan pengambilan kepuutusan jika
keadaan-keadaan tertentu dimodifikasi.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Nilai harapan adalah jumlah dari kemungkinan nilai-nilai yang diharapkan terjadi
terhadap probabilitas masing – masing dari suatu kejadian yang tidak pasti. Nilai kesempatan
yang hilang merupakan sejumlah pay off yang oleh karena tidak dipilihnya suatu alternatif /
tindakan dengan pay off terbesar bagi kejadian yang tidak pasti yang sebenarnya terjadi. Nilai
harapan informasi sempurna adalah selisih antara nilai harapan dengan nilai informasi
sempurna dan nilai harapan tanpa informasi sempurna.

B.  Saran
Dengan mempelajari risiko, ketidakpastian dan pengambilan keputusan ini, semoga
dapat memberi pengetahuan bagi pembaca. Dimana dengan risiko, ketidakpastian dan
pengambilan keputusan, seseorang atau manajemen dalam perusahaan dapat mengetahui
risiko yang kemungkinan bisa terjadi dan bagaimana pengambilan keputusan dalam
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai