Anda di halaman 1dari 2

RESENSI BUKU

Judul Buku : Sistem Presidensial Indonesia: Dinamika, Problematik, dan


Penguatan Pelembagaan
Penulis : Prof. Dr. Lili Romli, M.Si
Penerbit : Setara Press
Tempat Diterbitkan : Malang
Edisi : Cetakan Pertama, September 2019
Jumlah Halaman : xviii + 154 hlm

Berakhirnya otoritarianisme Orde Baru dan dilanjutkan dengan pelaksanaan


amandemen UUD 1945, yang antara lain ditujukan dalam rangka purifikasi demokrasi
presidensial, menghasilkan ketentuan bahwa presiden dipilih langsung oleh rakyat,
pembatasan masa jabatan yang hanya dua periode, presiden tidak bisa membubarkan
DPR dan sebaliknya DPR tidak bisa menjatuhkan presiden. Namun amandemen juga
kian memperkuat otoritas DPR. Desain konstitusi yang semula hendak
menyeimbangkan kekuasaan eksekutif-legislatif malah akhirnya terperangkap pada
situasi "sarat DPR" (legislative heavy).
Problem lain dari sistem presidensialisme setelah reformasi adalah sistem
presidensial ini tidaklah kompatibel dengan sistem kepartaian yang terwujud yaitu
sistem multipartai ekstrem. Sehingga yang terjadi adalah cenderung menghasilkan
imobilitas eksekutif-legislatif dan deadlock (jalan buntu) daripada sistem parlementer
atau sistem dwi partai. Masalah ini semakin kusut karena solusi yang dipercaya
berupa koalisi, malah cende- rung gagal.
Buku ini menjelaskan beberapa faktor dalam sistem politik Indonesia yang
tidak tegas, seperti pengaturan kewenangan eksekutif-legislatif, pengaturan sistem
Pemilu, sistem kepartaian, dan realitas membangun koalisi, hal mana pengaturan-
pengaturan tersebut menyebabkan presidensialisme menjadi lemah. Pembahasan
diulas secara komprehensif, disertai pula dengan analisis atas permasalahan-
permasalahan tersebut, dan solusi yang ditawarkan, sehingga pembaca dapat
memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai problematika dari Sistem
Presidensial di Indonesia.
Pada Bab I dengan judul “Problematik Pelembagaan Presidensialisme di
Indonesia”, yakni membahas mengenai permasalahan pemerintahan dengan kabinet
yang tidak didukung solid oleh koalisi. Juga mengenai problematik pemakzulan dan
tidak terjadinya presidential heavy, lalu partai-partai yang tidak mendukung sistem ini
meski sistem pemerintahan yang dianut oleh Indoensia sendiri adalah sistem
pemerintahan presidensial. Hal ini berdampak dengan kestabilan demokrasi.
Pada Bab II dengan judul “Penguatan Sistem Presidensial di Indonesia”
berbicara mengenai problematik sistem presidensial di Indonesia yang meganut
sistem multi-partai. Bagaimana penguatan kedudukan presiden, pelembagaan koalisi
serta oposisi dan penyerderhanaan sistem kepartaian.
Pada Bab III dengan judul “Menimbang Sistem Pemerintahan”,
pembahasannya adalah mengenai sistem parlementer yang dibandingkan dengan
sistem presidensial. Bagaimana keefektivitasannya terhadap demokrasi yang ada dan
jalan keluar dari sistem pemerintahan presidensial yang tidak murni menjadi sistem
pemerintahan semi-presidensial.
Pada Bab IV dengan judul “Sejarah Pemilihan Presiden di Indonesia”
berbicara mengenai dinamika pemilihan presiden pada era Soekarno, Soeharto serta
dinamika pemilihan wakil presiden pada Era Orde Baru.

Anda mungkin juga menyukai