Anda di halaman 1dari 3

bobot

10

11

12

13

14

15
kasus

Tn. R, 42 tahun, datang ke rumah sakit dengan keluhan mudah sakit-sakitan, demam, flu, pusing, sakit, kepala, nyeri dada,
berkeringat pada malam hari. TD : 140/80 mmHg , N : 92 x / menit, suhu 39° C, RR: 28 x / menit. Teraba benjolan di leher
nyeri panggul, nyeri abdomen, dipsnea, takikardi. Tn. R didiagnosis HIV-AIDS.

Ny. R , 27 tahun, dengan diagnosa medis HIV-AIDS, dirawat di ruang melati dengan keluhan diare 1 bulan tidak sembuh-se
Ny. R BAB cair kurang lebih 15x/hari. Turgor kulit buruk, muntah 5 x/ hari.
Seorang perempuan usia 32 tahun dirawat di rumah sakit karena diare berkepanjangan. Dia didiagnosis HIV oleh dokter. Pa
mengatakan cemas dan takut akan penyakitnya , dia sering melamun dan pandangannya kosong. TD: 150/100 mmHg.
Tn. H , usia 40 tahun, mengatakan BB menurun 7 kg dalam 1 bulan serta sariawan mulut tak kunjung sembuh. WBC: 20.0
PLT : 160.000 / µL, LED 30 mm. Tn. H didiagnosis HIV.
Ny. S mengatakan demam, flu, pusing, sakit, kepala, nyeri dada, berkeringat pada malam hari. TD : 140/80 mmHg
92 x / menit, suhu 39° C, RR: 28 x / menit. Teraba benjolan di leher pasien, nyeri panggul, nyeri abdomen, dipsne
takikardi. WBC: 20.000 / µL , PLT : 160.000 / µL.
Tn. B , 50 tahun, dirawat di ruang Anggrek dengan keluhan pusing, lemah, demam, flu, takikardi. TD : 140/80 m
  
N : 92 x / menit, suhu 39° C, RR: 28 x / menit.
Pada saat anda memberikan suntikan pada pasien HIV-AIDS, tiba-tiba jarum bekas suntikan tersebut jatuh menus
tangan anda.
Seorang laki-laki usia 25 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan berat badan turun secara mencolok, dema
lebih dari 1 bulan, dan merasa lelah berkepanjangan. Diduga pasien menderita HIV.
Seorang laki – laki berumur 30 tahun, datang ke klinik konseling HIV dengan keluhan sering demam, diare
bulan. Pasien cemas dan menanyakan tentang penyakitnya. Pasien memiliki riwayat pemgguna NAPZA suntik d
menukar jarum dengan pengguna lain.
Seorang laki-laki usia 35 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan HIV/AIDS, pada pengkajian pasien m
batuk berdahak sejak 1 bulan lalu. Hasil pemeriksaan fisik pernafasan 28x/ mnt, nadi 88 x/ mnt, Tekanan darah 1
mMhg, pasien mendapatan terapi ARV (antiretroviral).

Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke poli KIA karena merasa hamil 6 minggu, pasien menceritakan sua
menderita PMS, pasien takut penyakit PMS nya menular kepadanya. Perawat kemudian melakukan pengkajian ke
pasien, hasil pengkajian G1P0A0, balotemen +, hasil pemeriksaan HCG +.

Seorang perempuan berusia 28 tahun G1P0A0 hamil 34 minggu, datang ke poli KIA untuk diperiksa kehamilan, h
pengkajian TFU 30 cm, letak punggung kiri, presentasi kepala , DJJ 145 x/menit, ibu positif HIV. Pasien diberika
informasi dasar tentang pengobatan ARV, rencana terapi, kemungkinan timbulnya efeksamping dan konsekuensi
ketidakpatuahan. Edukasi tentang kontinuitas mengkonsumsi ARV sangat ditentukan oleh konselor.

Bayi usia 3 bulan lahir dari ibu dengan HIV, setelah dilakukan pemeriksaan bayi negative HIV. Perawat memberi
konseling kepda ibu dan kelurganya tentang pemberian nutrisi pada anak.
Sorang remaja usia 15 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena diduga terinfeksi HIV. Hasil pengkajian : ny
menelan, terdapat candidiasis oral, pemeriksaan HIV belum ada, pasien ditunggui oleh orang tuanya. Perawat aka
melakukan anamnesa kepada pasien.

Seorang perempuan usia 28 tahun, didiagnosa HIV (+) 5 tahun yang lalu, ingin memiliki anak, pasangannya HIV
Perawat akan memberikan konseling tentang risiko penularan perinatal pada bayinya.
pertanyaan

Diagnosa keperawatan yang dapat ditegakkan dari data di


atas adalah ?

Pasien diberikan obat-obatan antiemetikum, antidiare atau


antispasmodik dengan rasional ?

Masalah keperawatan pada pasien tersebut adalah ?

Intervensi yang harus dilakukan agar tidak terjadi penularan


virus HIV ?

Intervensi yang dilakukan untuk mengatasi masalah


keperawatan yang muncul adalah ?

Intervensi kolaborasi yang dilakukan untuk


menghambat proses infeksi pada Tn. B adalah?

hal pertama yang seharusnya anda lakukan adalah ?

Untuk memastikan HIV atau tidak, pertama-tama


pemeriksaan diagnostik yang harus dilakukan adalah....

Apakah rencana keperawatan utama pada kasus


tersebut?

Apakah manfaat dari terapi ARV (antiretroviral) pada


pasien tersebut ?

Apakah pengkajian lainnya yang harusdilakukan pada


pasien tersebut ?

Apakah tindakan selanjutnya yang tepat pada kasus


tersebut ?

Apakah konseling yang tepat pada kasus tersebut ?

Apakah langkah pertama yang harus dilakukan oleh


perawat ?

Apakah konseling pertama yang harus diberikan pada


pasien tersebut untuk ?

Anda mungkin juga menyukai