Anda di halaman 1dari 227

ILMU PENYAKIT DALAM

BATCH 3 2021
Daftar Referensi

• Text Book Harrison Internal Medicine Ed 10th Th 2019


• Text Book Ilmu Penyakit Dalam PAPDI FKUI Th 2019
• Pedoman Tatalaksana DM Perkeni 2019
• Pedoman Tatalaksana Nodul Thyroid Pekeni 2018
• Pedoman Tatalaksana Gout PAPDI 2018
• Pedoman Tatalaksana Dyspepsia dan Infeksi H. pilori PGEI
2013
Daftar Referensi

• Konsensus Lupus PAPDI Th 2019


• Pedoman Tatalaksana Dislipidemi PERKI 2017
• Pedoman PPK Primer IDI tahun 2017
• Pedoman Tatalaksana Malaria Permenkes 2017
• KMK No HK.01.07 Tahun 2019 Tentang Tatalaksa HIV
• Guideline Krisis Hiperglikemi ADA 2019
• Guideline DM Gestasional ADA 2019
Disclaimer!

• Pembahasan kami sajikan bila ada tambahan atau


pelengkap dari materi yang sudah kami sajikan saat
fase intensif dan fase cepat.
• Bila kami rasa cukup jelas, lugas, sesuai dengan
materi yang sudah kami sajikan saat FASE INTENSIF
dan FASE CEPAT tidak akan kami ulang kembali.
• REPETISI MATERI YANG SUDAH KAMI BERIKAN!
Budayakan Hidup JUJUR
Dengan menghargai
Jerih Payah, Hak Cipta, Hak Moral
Dan Hak Ekonomi
INGENIO INDONESIA

Kekayaan Intelektual Ingenio dilindungi


oleh hukum dan sepenuhnya milik
PT INGENIO MEDIKA NUSANTARA
1
Seorang laki-laki, usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan batuk sejak 2
bulan yang lalu, Pasien sudah berobat ke Dokter dan diberi antibiotik namun
tidak membaik. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi
88x/menit, napas 20x/menit, suhu 37,8 C, ronkhi di apex paru, perkusi lapang
paru atas redup. Pemeriksaan lab didapatkan Tes Cepat Molekular MTB
detected, rifampicin resistance (-). Tiga tahun yang lalu Pasien terdiagnosis
sebagai Pasien B20 dan rutin konsumsi Tenovofir, Lamivudin dan Efaviren.
Kadar CD4 saat ini 250. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini?
a. Stop ARV selama 8 minggu, berikan OAT
b. Stop ARV selama 2 minggu, berikan OAT
c. Stop ARV, obati dulu TB sampai tuntas
d. Lanjutkan ARV dan langsung berikan OAT kategori 1 dan
hepatoprotektan
e. Ganti ARV dengan regimen yang tidak hepatotoksik, langsung beri OAT
kategori 1
1. *D
Seorang laki-laki, usia 32 tahun datang ke Puskesmas dengan batuk sejak 2
bulan yang lalu, Pasien sudah berobat ke Dokter dan diberi antibiotik namun
tidak membaik. Pemeriksaan fisik didapatkan TD 120/80 mmHg, nadi
88x/menit, napas 20x/menit, suhu 37,8 C, ronkhi di apex paru, perkusi lapang
paru atas redup. Pemeriksaan lab didapatkan Tes Cepat Molekular MTB
detected, rifampicin resistance (-). Tiga tahun yang lalu Pasien terdiagnosis
sebagai Pasien B20 dan rutin konsumsi Tenovofir, Lamivudin dan Efaviren.
Kadar CD4 saat ini 250. Apakah tatalaksana yang tepat untuk pasien saat ini?
a. Stop ARV selama 8 minggu, berikan OAT
b. Stop ARV selama 2 minggu, berikan OAT
c. Stop ARV, obati dulu TB sampai tuntas
d. Lanjutkan ARV dan langsung berikan OAT kategori 1 dan
hepatoprotektan
e. Ganti ARV dengan regimen yang tidak hepatotoksik, langsung beri OAT
kategori 1
2
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Dokter dengan keluhan
berdebar-debar disertai penurunan berat badan. Pasien juga merasa
nyaman di suhu dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di
leher berbentuk seperti telur puyuh berdiameter 3 cm berjumlah 4
buah, tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, napas 20x/menit,
suhu afebris, nadi 120x/menit, exopthalmus (-). Dari pemeriksaan
index wayne 22. Apakah kemungkinan diagnosis yang paling
mungkin pada Pasien ini?
a. Struma uninodular non toxic
b. Struma multinodular toxic
c. Struma difusa toxic
d. Struma difusa non toxic
e. Adenoma thyroid
2. *B
Seorang perempuan usia 30 tahun datang ke Dokter dengan keluhan
berdebar-debar disertai penurunan berat badan. Pasien juga merasa
nyaman di suhu dingin. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di
leher berbentuk seperti telur puyuh berdiameter 3 cm berjumlah 4
buah, tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, napas 20x/menit,
suhu afebris, nadi 120x/menit, exopthalmus (-). Dari pemeriksaan
index wayne 22. Apakah kemungkinan diagnosis yang paling
mungkin pada Pasien ini?
a. Struma uninodular non toxic
b. Struma multinodular toxic
c. Struma difusa toxic
d. Struma difusa non toxic
e. Adenoma thyroid
3
Laki-laki 25 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
demam yang dialami sejak 4 hari yang lalu, dirasakan terutama sore
menjelang malam hari. Demam berkurang setelah minum
paracetamol, namun muncul kembali. Keluhan mual dan muntah
dirasakan 2 kali sejak kemarin. Riwayat kerja bakti membersihkan
gorong-gorong. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 100x/menit, suhu 38C, napas 20x/menit, nyeri tekan
otot betis, sklera ikterik. Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu
dilakukan?
a. Darah rutin
b. IgM Dengue
c. IgM Leptospira
d. HbsAg
e. IgM HAV
3. *C
Laki-laki 25 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
demam yang dialami sejak 4 hari yang lalu, dirasakan terutama sore
menjelang malam hari. Demam berkurang setelah minum
paracetamol, namun muncul kembali. Keluhan mual dan muntah
dirasakan 2 kali sejak kemarin. Riwayat kerja bakti membersihkan
gorong-gorong. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/80
mmHg, nadi 100x/menit, suhu 38C, napas 20x/menit, nyeri tekan
otot betis, sklera ikterik. Apakah pemeriksaan lanjutan yang perlu
dilakukan?
a. Darah rutin
b. IgM Dengue
c. IgM Leptospira
d. HbsAg
e. IgM HAV
4
Laki-laki 30 tahun datang ke Dokter untuk general check up
rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal dan BMI 31 kg/m2. Dari hasil lab didapatkan GDP 115
mg/dl. Dokter memberikan tes gula darah dengan beban 70
gram glukosa dan didapatkan hasil 210 mg/dl. Apakah
diagnosis dan tatalaksana yang tepat untuk pasien?
a. Prediabetes terapi dengan metformin
b. Prediabetes terapi dengan gaya hidup sehat
c. Diabetes mellitus terapi dengan metformin
d. Gula darah puasa terganggu terapi dengan gaya hidup
sehat
e. Toleransi glukosa terganggu terapi dengan gaya hidup
sehat
4. *C
Laki-laki 30 tahun datang ke Dokter untuk general check up
rutin. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal dan BMI 31 kg/m2. Dari hasil lab didapatkan GDP 115
mg/dl. Dokter memberikan tes gula darah dengan beban 70
gram glukosa dan didapatkan hasil 210 mg/dl. Apakah
diagnosis dan tatalaksana yang tepat untuk pasien?
a. Prediabetes terapi dengan metformin
b. Prediabetes terapi dengan gaya hidup sehat
c. Diabetes mellitus terapi dengan metformin
d. Gula darah puasa terganggu terapi dengan gaya hidup
sehat
e. Toleransi glukosa terganggu terapi dengan gaya hidup
sehat
5
Seorang perempuan 27 tahun datang dengan keluhan demam
disertai berkeringat dan menggigil sejak 1 minggu ini. Demam
dirasakan setiap hari, reda jika diberi obat penurun panas, namun
kembali muncul beberapa jam berikutnya. Pasien juga mengeluh
mual dan diare. Pasien memiliki riwayat berwisata ke Raja Ampat 2
minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80
mmHg, napas 20x/menit, suhu 38C, nadi 90x/menit, hepar 3 cm di
bawah arkus costae, spleen schuffner 2, konjungtiva anemis dan
sklera ikterik. Dokter kemudian memeriksa apusan darah tepi
pasien. Apakah kemungkinan besar temuan yang didapat?
a. Gambaran Band form erithrocyte
b. Schuffner dot
c. Gametosit berbentuk pisang
d. Eritrosit membesar
e. Rossete
5. *C
Demam setiap hari → Malaria falciparum
Perempuan 27 tahun datang dengan demam disertai berkeringat
dan menggigil sejak 1 minggu ini. Demam dirasakan setiap hari, reda
jika diberi obat penurun panas, namun kembali muncul beberapa
jam berikutnya. Pasien juga mengeluh mual dan diare. Pasien
memiliki riwayat berwisata ke Raja Ampat 2 minggu yang lalu. Hasil
pemeriksaan fisik tekanan darah 120/80 mmHg, napas 20x/menit,
suhu 38C, nadi 90x/menit, hepar 3 cm di bawah arkus costae, spleen
schuffner 2, konjungtiva anemis dan sklera ikterik. Dokter kemudian
memeriksa apusan darah tepi pasien. Apakah kemungkinan besar
temuan yang didapat?
a. Gambaran Band form erithrocyte
b. Schuffner dot
c. Gametosit berbentuk pisang
d. Eritrosit membesar
e. Rossete
6
Laki-laki berusia 52 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
susah menelan sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai rasa
terbakar di dada, mulut dan kerongkongan disertai nyeri
hebat. Pasien tidak sengaja meminum cairan pemutih pakaian
yang ditaruh di botol air minum. Pasien mengeluh kesakitan di
dada dan leher. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan regio mulut didapatkan mukosa hiperemis
dan beberapa ulkus di buccal. Apakah diagnosis pasien yang
paling tepat?
a. Food intoxication
b. GERD
c. Esofagitis refluks
d. Acute oesophageal thermal injury
e. Corrosive oesophageal injury
6. *E
Laki-laki berusia 52 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
susah menelan sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai rasa
terbakar di dada, mulut dan kerongkongan disertai nyeri
hebat. Pasien tidak sengaja meminum cairan pemutih pakaian
yang ditaruh di botol air minum. Pasien mengeluh kesakitan di
dada dan leher. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pada pemeriksaan regio mulut didapatkan mukosa hiperemis
dan beberapa ulkus di buccal. Apakah diagnosis pasien yang
paling tepat?
a. Food intoxication
b. GERD
c. Esofagitis refluks
d. Acute oesophageal thermal injury
e. Corrosive oesophageal injury
7
Perempuan 55 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
lemas dan tidak sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Pasien juga
dikeluhkan keluarga sering merasa haus dan berat badan menurun
sejak 1 tahun terakhir. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, napas
20x/menit teratur, suhu afebris, tekanan darah 90/70 mmHg.
Tampak mukosa bibir kering dan turgor kembali lambat.
Pemeriksaan lab didapatkan GDS 700 mg/dl, Osmolaritas plasma
400 mosm/kg H2O, keton plasma (+), glukosuria (+), Ph 7,2 HCO3 15
PCO2 45, Kalium 4,6 mmol/liter. Apakah kondisi yang harus
dikoreksi segera pada pasien?
a. Dehidrasi
b. Hiperglikemia
c. Asidosis
d. Ketonemia
e. Hipokalemia
7. *A
mixed KAD HHS
Perempuan 55 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit dengan keluhan
lemas dan tidak sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Pasien juga
dikeluhkan keluarga sering merasa haus dan berat badan menurun
sejak 1 tahun terakhir. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, napas
20x/menit teratur, suhu afebris, tekanan darah 90/70 mmHg.
Tampak mukosa bibir kering dan turgor kembali lambat.
Pemeriksaan lab didapatkan GDS 700 mg/dl, Osmolaritas plasma
400 mosm/kg H2O, keton plasma (+), glukosuria (+), Ph 7,2 HCO3 15
PCO2 45, Kalium 4,6 mmol/liter. Apakah kondisi yang harus
dikoreksi segera pada pasien?
a. Dehidrasi
b. Hiperglikemia
c. Asidosis
d. Ketonemia
e. Hipokalemia
8
Perempuan 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah
sebanyak 4 kali dalam satu hari ini disertai nyeri perut kanan atas.
Demam, mimisan dan nyeri sendi disangkal. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal, hepar 3 cm bawah arkus kosta, nyeri tekan
(+), dan tepi tumpul. Pemeriksaan laboratorium SGOT 120 SGPT
200, bilirubin 1,6 mg/dl. Pasien mengaku riwayat diare berdarah 3
minggu yang lalu namun sudah sembuh. Dari hasil USG abdomen
didapatkan gambaran cavitas hipoehoic di lobus dextra hepar.
Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan untuk
diagnosis pasien?
a. Feses lengkap
b. Seramoeba
c. IgM dengue
d. Biomarker hepatitis virus
e. Biopsi liver
8. *B
amoebic liver abcess
Perempuan 45 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah
sebanyak 4 kali dalam satu hari ini disertai nyeri perut kanan atas.
Demam, mimisan dan nyeri sendi disangkal. Pemeriksaan fisik tanda
vital dalam batas normal, hepar 3 cm bawah arkus kosta, nyeri tekan
(+), dan tepi tumpul. Pemeriksaan laboratorium SGOT 120 SGPT
200, bilirubin 1,6 mg/dl. Pasien mengaku riwayat diare berdarah 3
minggu yang lalu namun sudah sembuh. Dari hasil USG abdomen
didapatkan gambaran cavitas hipoehoic di lobus dextra hepar.
Apakah pemeriksaan penunjang yang paling tepat dilakukan untuk
diagnosis pasien?
a. Feses lengkap
b. Seramoeba
c. IgM dengue
d. Biomarker hepatitis virus
e. Biopsi liver
9
Laki-laki 30 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit oleh temannya setelah
mengalami kecelakaan motor dan cedera kepala 1 jam yang lalu.
Pada pemeriksaan CT scan kepala didapatkan edema serebri. Selama
observasi didapatkan produksi urin sangat banyak dalam 24 jam
terakhir hingga mencapai 5 liter per hari, padahal asupan cairan
intravena hanya 2 liter per hari. Saat ini pasien tidak diterapi dengan
diuretik. Osmolaritas urin didapatkan 250. Apakah mekanisme
terjadinya kelainan pada pasien?
a. Berkurangnya vasopressin karena kerusakan hipofisis
b. Kegagalan ginjal dalam merespon efek antiduresis dari
vasopressin
c. Supresi vasopressin akibat edema serebri
d. Kegagalan otak dalam mengatur pusat haus
e. Peningkatan tekanan intrakranial
9. *A
DI tipe neurohipofisis/sentral
Laki-laki 30 tahun dibawa ke IGD Rumah Sakit oleh temannya setelah
mengalami kecelakaan motor dan cedera kepala 1 jam yang lalu.
Pada pemeriksaan CT scan kepala didapatkan edema serebri. Selama
observasi didapatkan produksi urin sangat banyak dalam 24 jam
terakhir hingga mencapai 5 liter per hari, padahal asupan cairan
intravena hanya 2 liter per hari. Saat ini pasien tidak diterapi dengan
diuretik. Osmolaritas urin didapatkan 250. Apakah mekanisme
terjadinya kelainan pada pasien?
a. Berkurangnya vasopressin karena kerusakan hipofisis
b. Kegagalan ginjal dalam merespon efek antiduresis dari
vasopressin
c. Supresi vasopressin akibat edema serebri
d. Kegagalan otak dalam mengatur pusat haus
e. Peningkatan tekanan intrakranial
10
Laki-laki datang dengan keluhan muntah hebat sejak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluh kaki bengkak, gatal disekujur tubuh, disertai
dengan kencing yang sedikit sejak 3 hari. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan rutin minum
obat. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
20x/menit, nadi 90x/menit, suhu afebris, nampak bekas garukan di
sekujur ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl,
ureum 150 mg/dl, creatinin 3.4 mg/dl, GDS 300 mg/dl. Apakah
penyebab keluhan muntah pasien?
a. Ulkus peptikum
b. Gastritis akut
c. Uremic gastropathy
d. Infeksi Helicobacter pylori
e. Dispepsia fungsional
10. *C
Laki-laki datang dengan keluhan muntah hebat sejak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluh kaki bengkak, gatal disekujur tubuh, disertai
dengan kencing yang sedikit sejak 3 hari. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan rutin minum
obat. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
20x/menit, nadi 90x/menit, suhu afebris, nampak bekas garukan di
sekujur ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl,
ureum 150 mg/dl, creatinin 3.4 mg/dl, GDS 300 mg/dl. Apakah
penyebab keluhan muntah pasien?
a. Ulkus peptikum
b. Gastritis akut
c. Uremic gastropathy
d. Infeksi Helicobacter pylori
e. Dispepsia fungsional
11
Laki-laki 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua kaki
bengkak sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kencingnya
menjadi sedikit dan bewarna seperti coca-cola. Dari pemeriksaan
fisik tekanan darah 150/90 mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit,
suhu afebris, edema peritibial dan periorbita (+). Riwayat konsumsi
obat-obatan disangkal. Pasien 2 minggu yang lalu menderita demam
dan nyeri tenggorokan namun tidak diobati. Apa pemeriksaan yang
paling penting untuk dilakukan untuk menunjang diagnosa?
a. USG ginjal
b. Biopsi ginjal
c. Ureum dan kreatinin
d. Urinalisis
e. Protein esbach
11. *D
Suspek GNA
Laki-laki 20 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan kedua kaki
bengkak sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga mengeluhkan kencingnya
menjadi sedikit dan bewarna seperti coca-cola. Dari pemeriksaan
fisik tekanan darah 150/90 mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit,
suhu afebris, edema peritibial dan periorbita (+). Riwayat konsumsi
obat-obatan disangkal. Pasien 2 minggu yang lalu menderita demam
dan nyeri tenggorokan namun tidak diobati. Apa pemeriksaan yang
paling penting untuk dilakukan untuk menunjang diagnosa?
a. USG ginjal
b. Biopsi ginjal
c. Ureum dan kreatinin
d. Urinalisis
e. Protein esbach
12
Laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah hebat sejak
1 hari yang lalu. Muntah sudah 15 kali dalam sehari. Pasien juga
mengeluhkan kulitnya menjadi kuning. 3 hari yang lalu pasien
mengeluh diare dan demam. Pasien memiliki kebiasaan beli makanan
di pinggir jalan. Pasien hanya meminum obat antasida dan oralit,
namun gejala tidak membaik. Pemeriksaan fisik kesadaran compos
mentis, tanda vital dalam batas normal, hepar 3 cm bawah arkus
kosta. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien jika tidak
diobati dengan adekuat?
a. Gastritis erosif
b. Sirosis hepatis
c. Karsinoma hepar
d. Barret esofagus
e. Mallory weiss tear
12. *E
Mallory weiss tear → robekan mukosa lower oesophagus e.c hiperemesis
Laki-laki 20 tahun datang ke IGD dengan keluhan muntah hebat sejak
1 hari yang lalu. Muntah sudah 15 kali dalam sehari. Pasien juga
mengeluhkan kulitnya menjadi kuning. 3 hari yang lalu pasien
mengeluh diare dan demam. Pasien memiliki kebiasaan beli makanan
di pinggir jalan. Pasien hanya meminum obat antasida dan oralit,
namun gejala tidak membaik. Pemeriksaan fisik kesadaran compos
mentis, tanda vital dalam batas normal, hepar 3 cm bawah arkus
kosta. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien jika tidak
diobati dengan adekuat?
a. Gastritis erosif
b. Sirosis hepatis
c. Karsinoma hepar
d. Barret esofagus
e. Mallory weiss tear
13
Laki-laki 50 tahun datang ke Dokter dengan keluhan badan lemas dan
berat badan semakin turun dalam 3 bulan. Pasien juga mengeluh
sering haus dan lapar. Pemeriksaan fisik tekanan darah 160/90
mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit, suhu afebris, konjungtiva
anemis. Hasil laboratorium didapatkan Hb 9,5 g/dl, GDP 200 mg/dl,
GD2PP 320 mg/dl, Hba1C 12%, ureum 90 mg/dl, creatinin 3.1 mg/dl.
Pasien belum mendapatkan obat diabetes sebelumnya. Apakah
tatalaksana yang paling tepat pada pasien saat ini?
a. Metformin
b. Metformin dan glimepirid
c. Insulin basal dan glikuidon
d. Gaya hidup sehat
e. Insulin basal dan metformin
13. *C
DM + CKD
Laki-laki 50 tahun datang ke Dokter dengan keluhan badan lemas dan
berat badan semakin turun dalam 3 bulan. Pasien juga mengeluh
sering haus dan lapar. Pemeriksaan fisik tekanan darah 160/90
mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit, suhu afebris, konjungtiva
anemis. Hasil laboratorium didapatkan Hb 9,5 g/dl, GDP 200 mg/dl,
GD2PP 320 mg/dl, Hba1C 12%, ureum 90 mg/dl, creatinin 3.1 mg/dl.
Pasien belum mendapatkan obat diabetes sebelumnya. Apakah
tatalaksana yang paling tepat pada pasien saat ini?
a. Metformin
b. Metformin dan glimepirid
c. Insulin basal dan glikuidon
d. Gaya hidup sehat
e. Insulin basal dan metformin
14
Perempuan berusia 45 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga
karena pingsan sejak 30 menit yang lalu. Diketahui pasien
merupakan penderita Diabetes Mellitus yang rutin konsumsi
glibenklamid dan metformin. Diketahui pasien saat ini
menjalani ibadah puasa. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Hasil laboratorium GDS 35 mg/dl. Apakah tatalaksana
yang dapat diberikan pada pasien saat ini?
a. Bolus D10 50 cc
b. Bolus D40 50 cc
c. Drip D5 10 cc/kgBB/menit
d. Bolus D5 100 cc
e. Kortikosteroid iv
14. *B
Perempuan berusia 45 tahun dibawa ke IGD oleh keluarga
karena pingsan sejak 30 menit yang lalu. Diketahui pasien
merupakan penderita Diabetes Mellitus yang rutin konsumsi
glibenklamid dan metformin. Diketahui pasien saat ini
menjalani ibadah puasa. Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Hasil laboratorium GDS 35 mg/dl. Apakah tatalaksana
yang dapat diberikan pada pasien saat ini?
a. Bolus D10 50 cc
b. Bolus D40 50 cc
c. Drip D5 10 cc/kgBB/menit
d. Bolus D5 100 cc
e. Kortikosteroid iv
15
Laki-laki 30 tahun dibawa ke IGD dengan tidak sadarkan diri sejak 1 jam
yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat Diabetes sejak kecil. Kebetulan
obat pasien sudah 1 minggu ini habis dan pasien tidak kontrol ke Dokter
karena takut wabah Covid. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/60 mmHg, napas 30x/menit cepat dan dalam, suhu afebris, nadi
110x/menit, turgor kulit kembali lambat. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 500 mg/dl, keton plasma (+), osmolaritas plasma 210, pH
6,9, HCO3 15, PCO2 50, Kalium serum 2,5 mmol/L. Apakah tatalaksana awal
yang harus diberikan pada pasien saat ini?
a. Rehidrasi NS, insulin short acting, KCl dan natrium bikarbonat
b. Rehidrasi NS, insulin short acting, KCl
c. Rehidrasi NS, KCl dan natrium bikarbonat, tunda insulin rapid acting
d. Rehidrasi NS, KCl, tunda insulin rapid acting
e. Rehidrasi NS
15. *C
Laki-laki 30 tahun dibawa ke IGD dengan tidak sadarkan diri sejak 1 jam
yang lalu. Diketahui pasien memiliki riwayat Diabetes sejak kecil. Kebetulan
obat pasien sudah 1 minggu ini habis dan pasien tidak kontrol ke Dokter
karena takut wabah Covid. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
80/60 mmHg, napas 30x/menit cepat dan dalam, suhu afebris, nadi
110x/menit, turgor kulit kembali lambat. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 500 mg/dl, keton plasma (+), osmolaritas plasma 210, pH
6,9, HCO3 15, PCO2 50, Kalium serum 2,5 mmol/L. Apakah tatalaksana awal
yang harus diberikan pada pasien saat ini?
a. Rehidrasi NS, insulin short acting, KCl dan natrium bikarbonat
b. Rehidrasi NS, insulin short acting, KCl
c. Rehidrasi NS, KCl dan natrium bikarbonat, tunda insulin rapid acting
d. Rehidrasi NS, KCl, tunda insulin rapid acting
e. Rehidrasi NS
16
Laki-laki 24 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4 hari.
Keluhan disertai nyeri kepala dan sendi, mimisan sejak kemarin.
Kesan umum lemah dan sulit diajak komunikasi. Tekanan darah
70 per palpasi, nadi 120x/menit lemah, suhu 38C, akral dingin
dan CRT 5 detik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13
mg/dl, leukosit 4200, trombosit 90.000, HCT 48%. Apakah
kondisi yang dialami pasien saat ini?
a. Syok anafilaktik
b. Syok kardiogenik
c. Syok sepsis
d. Syok hipovolemik
e. Syok neurogenik
16. *B
DSS
Laki-laki 24 tahun datang dengan keluhan demam sejak 4 hari.
Keluhan disertai nyeri kepala dan sendi, mimisan sejak kemarin.
Kesan umum lemah dan sulit diajak komunikasi. Tekanan darah
70 per palpasi, nadi 120x/menit lemah, suhu 38C, akral dingin
dan CRT 5 detik. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 13
mg/dl, leukosit 4200, trombosit 90.000, HCT 48%. Apakah
kondisi yang dialami pasien saat ini?
a. Syok anafilaktik
b. Syok kardiogenik
c. Syok sepsis
d. Syok hipovolemik
e. Syok neurogenik
17
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan panas, mata kuning
dan nyeri otot sejak 1 minggu lalu. Pasien bekerja sebagai cleaning service di
sebuah perusahaan. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 100x/menit, napas 24x/menit, suhu 38,2 C. Pasien
mengeluhkan kencing berwarna gelap. Terdapat nyeri tekan pada muskulus
gastrocnemius kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
11,4 g/dl, Leukosit 15.800 dengan neutrofil 90%, ureum 87 mg/dl creatinin
3,25 mg/dl. Hasil urinalisis eritrosit 3+, leukosit 2+. Bagaimanakah
mekanisme penularan penyakit ini?
a. Airborne infection
b. Kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi
c. Droplet infection
d. Kontak dengan reservoir
e. Kontak dengan manusia
17. *B
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan panas, mata kuning
dan nyeri otot sejak 1 minggu lalu. Pasien bekerja sebagai cleaning service di
sebuah perusahaan. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 110/70
mmHg, nadi 100x/menit, napas 24x/menit, suhu 38,2 C. Pasien
mengeluhkan kencing berwarna gelap. Terdapat nyeri tekan pada muskulus
gastrocnemius kanan dan kiri. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb
11,4 g/dl, Leukosit 15.800 dengan neutrofil 90%, ureum 87 mg/dl creatinin
3,25 mg/dl. Hasil urinalisis eritrosit 3+, leukosit 2+. Bagaimanakah
mekanisme penularan penyakit ini?
a. Airborne infection
b. Kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi
c. Droplet infection
d. Kontak dengan reservoir
e. Kontak dengan manusia
18
Seorang perempuan 45 tahun datang ke Rumah Sakit untuk kontrol
paska operasi Ca mammae 1 minggu yang lalu. Pasien direncanakan
untuk kemoterapi post operasi 3 hari lagi. Saat ini pasien mengeluh
sedikit lemas. Pasien mengaku sudah beberapa hari ini nafsu makan
berkurang, sehari hanya makan 1 kali. Pemeriksaan fisik tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.7 g/dL hapusan
darah tepi anemia hipokrom mikrositer, SI menurun, dan TIBC
meningkat. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Transfusi darah hingga Hb 10 g/dl
b. Imunosupresan
c. Sulfat ferous
d. Eritropoetin
e. Asam folat
18. *A
Seorang perempuan 45 tahun datang ke Rumah Sakit untuk kontrol
paska operasi Ca mammae 1 minggu yang lalu. Pasien direncanakan
untuk kemoterapi post operasi 3 hari lagi. Saat ini pasien mengeluh
sedikit lemas. Pasien mengaku sudah beberapa hari ini nafsu makan
berkurang, sehari hanya makan 1 kali. Pemeriksaan fisik tanda vital
dalam batas normal. Pemeriksaan laboratorium Hb 8.7 g/dL hapusan
darah tepi anemia hipokrom mikrositer, SI menurun, dan TIBC
meningkat. Apakah tatalaksana yang paling tepat untuk pasien ini?
a. Transfusi darah hingga Hb 10 g/dl
b. Imunosupresan
c. Sulfat ferous
d. Eritropoetin
e. Asam folat
19
Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan
keluhan demam naik turun sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat 1 bulan yang lalu pasien pergi ke Papua
selama 2 minggu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/80 mmHg, nadi
96x/menit, napas 18x/menit, suhu aksila 39°C.
Spleen teraba membesar. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 9,1 g/dl, Leukosit
8000, trombosit 140.000. Pada hapusan tetes
tipis dan tebal ditemukan parasit seperti gambar.
Apakah diagnosis penyakit pasien saat ini?
a. Malaria tropikana
b. Malaria tertiana benigna
c. Malaria vivax
d. Malaria ovale
e. Malaria kuartana
19. *E
Malaria Malariae
Seorang laki-laki 35 tahun datang dengan
keluhan demam naik turun sejak 5 hari yang lalu.
Riwayat 1 bulan yang lalu pasien pergi ke Papua Band form
selama 2 minggu. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 100/80 mmHg, nadi
96x/menit, napas 18x/menit, suhu aksila 39°C.
Spleen teraba membesar. Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 9,1 g/dl, Leukosit
8000, trombosit 140.000. Pada hapusan tetes
tipis dan tebal ditemukan parasit seperti gambar.
Apakah diagnosis penyakit pasien saat ini?
Rossete
a. Malaria tropikana
b. Malaria tertiana benigna
c. Malaria vivax
d. Malaria ovale
e. Malaria kuartana
20
Laki laki usia 60 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran
perlahan disertai ruam kebiruan di sekujur tubuh. Awalnya pasien
masih bisa diajak bicara namun makin lama bicaranya melantur.
Pasien sebelumnya juga mengeluh batuk disertai demam dan hilang
sensasi mencium. Pemeriksaan fisik tanda vital tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 120x/menit, napas 29 x/menit, suhu axila 38 C. Pada
thorax didapatkan retraksi dada dan ronkhi pada paru basal serta
tengah kanan. PCR swab test (+) COVID 19, Hb 11 g/dl, leukosit
18.000, trombosit 62.000, D-dimer 12, ureum 62, creatinin 2.3, APTT
naik, dan PT naik. Apakah komplikasi yang dialami Pasien saat ini?
a. Hemofilia A
b. Defisiensi Vitamin K
c. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
d. Disseminated Intravascular Coagulation
e. Von Wilebrand Disease
20. *d
Laki laki usia 60 tahun dibawa ke IGD karena penurunan kesadaran
perlahan disertai ruam kebiruan di sekujur tubuh. Awalnya pasien
masih bisa diajak bicara namun makin lama bicaranya melantur.
Pasien sebelumnya juga mengeluh batuk disertai demam dan hilang
sensasi mencium. Pemeriksaan fisik tanda vital tekanan darah 150/90
mmHg, nadi 120x/menit, napas 29 x/menit, suhu axila 38 C. Pada
thorax didapatkan retraksi dada dan ronkhi pada paru basal serta
tengah kanan. PCR swab test (+) COVID 19, Hb 11 g/dl, leukosit
18.000, trombosit 62.000, D-dimer 12, ureum 62, creatinin 2.3, APTT
naik, dan PT naik. Apakah komplikasi yang dialami Pasien saat ini?
a. Hemofilia A
b. Defisiensi Vitamin K
c. Idiopathic Thrombocytopenic Purpura
d. Disseminated Intravascular Coagulation
e. Von Wilebrand Disease
21
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan BAB hitam
sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mempunyai riwayat konsumsi
obat Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, perut membesar,
hepar tidak teraba, spider navy dan shifting dullness (+).
Pemeriksaan esofagografi didapatkan gambaran permukaan
esofagus tidak rata berkelok-kelok. Apakah diagnosis yang
sesuai untuk kasus di atas?
a. Esofagitis kronis
b. Ruptur varises esofagus
c. Ruptur esofagus
d. Akalasia
e. Ulkus peptikum
21. *B
Seorang pasien laki-laki datang dengan keluhan BAB hitam
sejak 3 minggu yang lalu. Pasien mempunyai riwayat konsumsi
obat Hepatitis B sejak 1 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik
didapatkan tanda vital dalam batas normal, perut membesar,
hepar tidak teraba, spider navy dan shifting dullness (+).
Pemeriksaan esofagografi didapatkan gambaran permukaan
esofagus tidak rata berkelok-kelok. Apakah diagnosis yang
sesuai untuk kasus di atas?
a. Esofagitis kronis
b. Ruptur varises esofagus
c. Ruptur esofagus
d. Akalasia
e. Ulkus peptikum
22
Seorang Dokter PTT mendapatkan area endemis Malaria sebagai
tempat kerjanya selama 2 tahun. Diketahui dari Dinas Kesehatan
setempat, area tersebut resisten terhadap Klorokuin. Apakah
profilaksis Malaria yang paling tepat diberikan kepada Dokter PTT
tersebut?
a. Klorokuin 5 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 6
bulan
b. Doksisiklin 100 mg/hari maksimal dikonsumsi selama 6 bulan
c. Meflokuin 3.5-4 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 6
bulan
d. Meflokuin 3.5-4 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 3
bulan
e. Doksisiklin 100 mg / hari maksimal dikonsumsi selama 3 bulan
22. *b
Seorang Dokter PTT mendapatkan area endemis Malaria sebagai
tempat kerjanya selama 2 tahun. Diketahui dari Dinas Kesehatan
setempat, area tersebut resisten terhadap Klorokuin. Apakah
profilaksis Malaria yang paling tepat diberikan kepada Dokter PTT
tersebut?
a. Klorokuin 5 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 6
bulan
b. Doksisiklin 100 mg/hari maksimal dikonsumsi selama 6 bulan
c. Meflokuin 3.5-4 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 6
bulan
d. Meflokuin 3.5-4 mg/kgBB setiap minggu maksimal dikonsumsi 3
bulan
e. Doksisiklin 100 mg / hari maksimal dikonsumsi selama 3 bulan
Guideline Malaria Kemenkes 2017
23
Seorang perempuan 34 tahun datang dengan keluhan demam naik
turun, berdebar, berkeringat, mual muntah dan kencing bewarna
hitam. Pasien memiliki riwayat pergi ke Papua sebulan yang lalu
selama 2 minggu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 102x/menit, suhu axila 39 C, konjungtiva anemis,
sklera ikterik, lien Shuffner 2. Hasil laboratorium Hb 6 g/dl, bilirubin
total 4%. Pada pemeriksaan penunjang tetes tebal didapatkan
gambaran banana shape gametosit dan Schuffner dot. Apakah terapi
yang tepat diberikan pada pasien tersebut ?
a. DHP 3 hari dan primakuin 1 hari per oral
b. Artesunat iv
c. DHP 3 hari dan primakuin 14 hari per oral
d. DHP 3 hari per oral
e. Kina + doksisiklin + primakuin selama 7 hari per oral
23. *b
Malaria Falciparum
Seorang perempuan 34 tahun datang dengan keluhan demam naik
turun, berdebar, berkeringat, mual muntah dan kencing bewarna
hitam. Pasien memiliki riwayat pergi ke Papua sebulan yang lalu
selama 2 minggu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
100/70 mmHg, nadi 102x/menit, suhu axila 39 C, konjungtiva anemis,
sklera ikterik, lien Shuffner 2. Hasil laboratorium Hb 6 g/dl, bilirubin
total 4%. Pada pemeriksaan penunjang tetes tebal didapatkan
gambaran banana shape gametosit dan Schuffner dot. Apakah terapi
yang tepat diberikan pada pasien tersebut ?
a. DHP 3 hari dan primakuin 1 hari per oral
b. Artesunat iv
c. DHP 3 hari dan primakuin 14 hari per oral
d. DHP 3 hari per oral
e. Kina + doksisiklin + primakuin selama 7 hari per oral
Guideline Malaria Kemenkes 2017
24
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poli Penyakit
Dalam dengan keluhan nyeri sendi kedua tangan sejak 1 bulan.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan swan neck deformity, ANA
test (+). Dokter memutuskan untuk memberikan DMARD.
Pasien sebelumnya pernah mengalami agranulositosis. Apakah
obat DMARD yang sebaiknya dihindari?
a. Metrotrexate
b. Hidroksiklorokuin
c. Minosiklin
d. Sulfasalazin
e. Leflunomide
24. *D
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Poli Penyakit
Dalam dengan keluhan nyeri sendi kedua tangan sejak 1 bulan.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan swan neck deformity, ANA
test (+). Dokter memutuskan untuk memberikan DMARD.
Pasien sebelumnya pernah mengalami agranulositosis. Apakah
obat DMARD yang sebaiknya dihindari?
a. Metrotrexate
b. Hidroksiklorokuin
c. Minosiklin
d. Sulfasalazin
e. Leflunomide
25. *D
Laki-laki 55 tahun datang ke Dokter dengan keluhan lemas dan
pucat sejak 2 minggu ini. Pasien memiliki riwayat sakit kuning
10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik tampak konjungtiva
anemis, tanda vital dalam batas normal, perut distended dan
ada ginekomastia. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8
g/dl, anti HCV (+). Apakah kemungkinan gambaran apusan
darah pasien?
a. Hipokrom normositer
b. Normokrom normositer
c. Hipokrom mikrositer
d. Normokrom makrositer
e. Hiperkrom makrositer
25. *D
Laki-laki 55 tahun datang ke Dokter dengan keluhan lemas dan
pucat sejak 2 minggu ini. Pasien memiliki riwayat sakit kuning
10 tahun yang lalu. Pemeriksaan fisik tampak konjungtiva
anemis, tanda vital dalam batas normal, perut distended dan
ada ginekomastia. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 8
g/dl, anti HCV (+). Apakah kemungkinan gambaran apusan
darah pasien?
a. Hipokrom normositer
b. Normokrom normositer
c. Hipokrom mikrositer
d. Normokrom makrositer
e. Hiperkrom makrositer
26
Laki-laki 45 tahun dibawa ke IGD karena tidak sadarkan diri sejak 2
jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluh sesak sejak 1 minggu
dan semakin memberat dalam 3 hari ini. Pasien merupakan
penderita Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan jarang
kontrol. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
30x/menit cepat dan dalam, nadi 100x/menit, suhu afebris, ronkhi
bilateral paru. Pemeriksaan laboratorium Hb 8 g/dl, GDS 300 mg/dl,
keton plasma (-), ureum 250 mg/dl, creatinin 6.7 mg/dl, pH 7,2 ,
osmolaritas plasma 200. Apakah patomekanisme penyebab keluhan
utama pasien?
a. Peningkatan kadar amonia darah yang toksik ke otak
b. Peningkatan kadar ureum yang toksik ke otak
c. Penurunan pH darah yang ekstrim
d. Peningkatan osmolaritas darah
e. Krisis hiperglikemi
26. *b
ensefalopati uremicum → Ur > 200
Laki-laki 45 tahun dibawa ke IGD karena tidak sadarkan diri sejak 2
jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluh sesak sejak 1 minggu
dan semakin memberat dalam 3 hari ini. Pasien merupakan
penderita Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan jarang
kontrol. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
30x/menit cepat dan dalam, nadi 100x/menit, suhu afebris, ronkhi
bilateral paru. Pemeriksaan laboratorium Hb 8 g/dl, GDS 300 mg/dl,
keton plasma (-), ureum 250 mg/dl, creatinin 6.7 mg/dl, pH 7,2 ,
osmolaritas plasma 200. Apakah patomekanisme penyebab keluhan
utama pasien?
a. Peningkatan kadar amonia darah yang toksik ke otak
b. Peningkatan kadar ureum yang toksik ke otak
c. Penurunan pH darah yang ekstrim
d. Peningkatan osmolaritas darah
e. Krisis hiperglikemi
27
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan usia kehamilan 12
minggu datang ke Praktik Dokter Umum dengan keluhan demam
sejak 7 hari yang lalu. Demam dirasakan naik turun terutama
meningkat pada sore hari. Keluhan disertai nyeri kepala, mual,
muntah, dan tidak buang air besar selama 3 hari Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 75
x/menit, napas 20 x/menit, suhu 39 C, lidah kotor (+). Apakah
pemeriksaan Gold Standard yang sebaiknya dilakukan ?
a. Widal
b. Tubex test
c. Kultur darah
d. Kultur feses
e. Kultur urin
27. *C
Seorang perempuan berusia 28 tahun dengan usia kehamilan 12
minggu datang ke Praktik Dokter Umum dengan keluhan demam
sejak 7 hari yang lalu. Demam dirasakan naik turun terutama
meningkat pada sore hari. Keluhan disertai nyeri kepala, mual,
muntah, dan tidak buang air besar selama 3 hari Pada pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/90 mmHg, nadi 75
x/menit, napas 20 x/menit, suhu 39 C, lidah kotor (+). Apakah
pemeriksaan Gold Standard yang sebaiknya dilakukan ?
a. Widal
b. Tubex test
c. Kultur darah
d. Kultur feses
e. Kultur urin
28
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan benjolan di leher bagian depan, tidak nyeri,
sejak 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 50 x/menit, suhu axilla 36 C,
napas 20 x/menit. Benjolan di leher depan, lunak, tidak
berbenjol-benjol, ikut dengan gerakan menelan dan Indeks
Wayne 9. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ?
a. Tiroiditis
b. Grave disease
c. Hashimoto tiroiditis
d. Struma toxic
e. Carcinoma thyroid
28. *C
Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Puskesmas
dengan keluhan benjolan di leher bagian depan, tidak nyeri,
sejak 2 bulan yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 50 x/menit, suhu axilla 36 C,
napas 20 x/menit. Benjolan di leher depan, lunak, tidak
berbenjol-benjol, ikut dengan gerakan menelan dan Indeks
Wayne 9. Apakah diagnosis yang paling mungkin pada pasien ?
a. Tiroiditis
b. Grave disease
c. Hashimoto tiroiditis
d. Struma toxic
e. Carcinoma thyroid
29
Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di Rumah Sakit
dengan pneumonia. Beberapa saat setelah mendapat injeksi
ampisillin tiba-tiba terlihat pucat, denyut nadi lemah, tekanan
darah 80/50 mmHg, akral dingin, rash (+) hampir di seluruh
tubuh. Apakah patomekanisme yang mendasari kondisi pasien
saat ini?
a. Berkurangnya volume cairan intravaskuler
b. Kontraktilitas jantung yang menurun
c. Berkurangnya tekanan onkotik intravaskuler
d. Peningkatan permeabilitas vaskuler
e. Vasodilatasi pembuluh darah sistemik
29. *E
Anafilaksis : badai histamin memicu vasodilatasi sistemik → TD turun

Seorang laki-laki berusia 35 tahun dirawat di Rumah Sakit


dengan pneumonia. Beberapa saat setelah mendapat injeksi
ampisillin tiba-tiba terlihat pucat, denyut nadi lemah, tekanan
darah 80/50 mmHg, akral dingin, rash (+) hampir di seluruh
tubuh. Apakah patomekanisme yang mendasari kondisi pasien
saat ini?
a. Berkurangnya volume cairan intravaskuler
b. Kontraktilitas jantung yang menurun
c. Berkurangnya tekanan onkotik intravaskuler
d. Peningkatan permeabilitas vaskuler
e. Vasodilatasi pembuluh darah sistemik
30

Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan


benjolan di leher kanan yang terasa nyeri sejak 1 minggu ini.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di colli dextra
hiperemis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit,
napas 18 x/menit, suhu 38 C. Riwayat batuk dan penurunan
berat badan disangkal. Dari hasil biopsi ditemukan sebukan sel
PMN. Apakah kemungkinan diagnosis pasien saat ini?
a. Limfangitis
b. Limfedema
c. Limfoma
d. Limfadenitis supuratif akut
e. Limfadenitis spesifik
30. *D

Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan


benjolan di leher kanan yang terasa nyeri sejak 1 minggu ini.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di colli dextra
hiperemis, tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 88 x/menit,
napas 18 x/menit, suhu 38 C. Riwayat batuk dan penurunan
berat badan disangkal. Dari hasil biopsi ditemukan sebukan sel
PMN. Apakah kemungkinan diagnosis pasien saat ini?
a. Limfangitis
b. Limfedema
c. Limfoma
d. Limfadenitis supuratif akut
e. Limfadenitis spesifik
31
Laki-laki 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk disertai sesak
dan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga menderita Diabetes
Mellitus selama 4 tahun dan rutin mengonsumsi obat. Pemeriksaan
fisik tekanan darah 110/70 mmHg, napas 28x/menit, suhu 39 C, nadi
88 x/menit. Terdapat ronkhi di kedua basal paru, perkusi redup, Sp
O2 80%. Dari CXR didiapatkan infiltrat bilateral. Hasil analisa gas
darah pH 7,1, HCO3 22, dan PCO2 60. Dokter berencana mengganti
regimen obat Diabetes Mellitus. Apakah obat yang sebaiknya
dihindari? (Nilai normal pH 7,35-7,45 ; PCO2 35-45 ; HCO3 22-26 ;
anion gap < 12)
a. Insulin
b. Glimepirid
c. Linagliptin
d. Arkabose
e. Metformin
31. *E
side effect metformin → asidosis lactat
Laki-laki 40 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk disertai sesak
dan demam sejak 3 hari yang lalu. Pasien juga menderita Diabetes
Mellitus selama 4 tahun dan rutin mengonsumsi obat. Pemeriksaan
fisik tekanan darah 110/70 mmHg, napas 28x/menit, suhu 39 C, nadi
88 x/menit. Terdapat ronkhi di kedua basal paru, perkusi redup, Sp
O2 80%. Dari CXR didiapatkan infiltrat bilateral. Hasil analisa gas
darah pH 7,1, HCO3 22, dan PCO2 60. Dokter berencana mengganti
regimen obat Diabetes Mellitus. Apakah obat yang sebaiknya
dihindari? (Nilai normal pH 7,35-7,45 ; PCO2 35-45 ; HCO3 22-26 ;
anion gap < 12)
a. Insulin
b. Glimepirid
c. Linagliptin
d. Arkabose
e. Metformin
32
Wanita 30 tahun datang ke Puskesmas karena mengeluh diare tidak
kunjung sembuh sejak 2 bulan. Diketahui wanita tersebut bekerja
sebagai PSK. Hasil pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal,
nampak banyak ruam dan borok di kulit. Pemeriksaan rapid test HIV
reaktif. Batuk lama dan demam disangkal. Pasien tinggal di kos yang
padat dan minim pencahayaan. Pemeriksaan hasil laboratorium CD4
300. Dokter takut akan terjangkit infeksi oportunistik lain, sehingga
hendak memberikan kemoprofilaksis. Apakah kemoprofilaksis yang
paling penting diberikan pada pasien tersebut?
a. Kotrimoksazole 960 mg/hari
b. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
c. Rifampisin 600 mg/hari selama 6 bulan
d. Doksisiklin 200 mg/minggu
e. Oseltamivir 1x75 mg selama 5 hari
32. *B
Wanita 30 tahun datang ke Puskesmas karena mengeluh diare tidak
kunjung sembuh sejak 2 bulan. Diketahui wanita tersebut bekerja
sebagai PSK. Hasil pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal,
nampak banyak ruam dan borok di kulit. Pemeriksaan rapid test HIV
reaktif. Batuk lama dan demam disangkal. Pasien tinggal di kos yang
padat dan minim pencahayaan. Pemeriksaan hasil laboratorium CD4
300. Dokter takut akan terjangkit infeksi oportunistik lain, sehingga
hendak memberikan kemoprofilaksis. Apakah kemoprofilaksis yang
paling penting diberikan pada pasien tersebut?
a. Kotrimoksazole 960 mg/hari
b. Isoniazid 300 mg/hari selama 6 bulan
c. Rifampisin 600 mg/hari selama 6 bulan
d. Doksisiklin 200 mg/minggu
e. Oseltamivir 1x75 mg selama 5 hari
33
Wanita 30 tahun G2P1A0 20 minggu datang ke Dokter untuk
berkonsultasi masalah kehamilannya. Pasien diketahui merupakan
ODHA yang rutin minum ARV sejak 2 tahun lalu. Pemeriksaan fisik ibu
hamil tidak ada kelainan, janin juga dalam kondisi sehat dan memiliki
taksiran berat badan sesuai usia gestasi. Ibu takut kelak akan
menularkan virus HIV ke bayinya ketika proses persalinan. Apakah
tindakan yang dokter harus lakukan agar bayi bisa terhindar dari
penularan virus HIV?
a. Memberikan bayi profilaksis tenovofir selama 6 minggu
b. Memberikan bayi profilaksis zidovudin selama 6 minggu
c. Memberikan bayi profilaksis efaviren selama 6 minggu
d. Memberikan bayi profilaksis ritonavir selama 6 minggu
e. Memberikan bayi profilaksis lamivudin selama 6 minggu
33. *B
Wanita 30 tahun G2P1A0 20 minggu datang ke Dokter untuk
berkonsultasi masalah kehamilannya. Pasien diketahui merupakan
ODHA yang rutin minum ARV sejak 2 tahun lalu. Pemeriksaan fisik ibu
hamil tidak ada kelainan, janin juga dalam kondisi sehat dan memiliki
taksiran berat badan sesuai usia gestasi. Ibu takut kelak akan
menularkan virus HIV ke bayinya ketika proses persalinan. Apakah
tindakan yang dokter harus lakukan agar bayi bisa terhindar dari
penularan virus HIV?
a. Memberikan bayi profilaksis tenovofir selama 6 minggu
b. Memberikan bayi profilaksis zidovudin selama 6 minggu
c. Memberikan bayi profilaksis efaviren selama 6 minggu
d. Memberikan bayi profilaksis ritonavir selama 6 minggu
e. Memberikan bayi profilaksis lamivudin selama 6 minggu
Kemenkes HK 01.07 Th 2019 Pedoman HIV
34
Seorang perempuan dibawa ke IGD dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien
mengeluhkan muntah hebat. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 80/60 mmHg, napas 20 x/menit, nadi 110
x/menit lemah, suhu afebris, turgor kulit kembali lambat dan
mukosa mulut kering serta kulit hiperpigmentasi. Hasil
pemeriksaan laboratorium GDS 40 mg/dl dan hipokortisol. Apa
kemungkinan diagnosa pasien saat ini?
a. Adrenal crisis
b. Insufisiensi adrenal primer kronis
c. Insufisiensi adrenal sekunder kronis
d. Addison disease
e. Cushing syndrome
34. *A
Seorang perempuan dibawa ke IGD dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 1 jam yang lalu. Sebelumnya pasien
mengeluhkan muntah hebat. Pemeriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 80/60 mmHg, napas 20 x/menit, nadi 110
x/menit lemah, suhu afebris, turgor kulit kembali lambat dan
mukosa mulut kering serta kulit hiperpigmentasi. Hasil
pemeriksaan laboratorium GDS 40 mg/dl dan hipokortisol. Apa
kemungkinan diagnosa pasien saat ini?
a. Adrenal crisis
b. Insufisiensi adrenal primer kronis
c. Insufisiensi adrenal sekunder kronis
d. Addison disease
e. Cushing syndrome
35
Seorang laki-laki 25 tahun datang ke Poli VCT untuk memeriksa
status HIV. Berdasarkan anamnesis, pasien memiliki perilaku
beresiko tinggi, yaitu berhubungan seksual dengan sesama
jenis dan memakai narkoba suntik. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan. Dari hasil CXR didapatkan cavitas di apex,
Tes Cepat Molekular TB positif. Hasil pemeriksaan anti HIV
reaktif, CD4 420, fungsi hati dan ginjal dalam batas normal.
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh Dokter?
a. Berikan ARV bersamaan dengan OAT
b. Berikan ARV setelah 8 minggu minum OAT
c. Berikan ARV setelah 2 minggu minum OAT
d. Berikan ARV setelah pengobatan TB selesai
e. Berikan ARV terlebih dahulu selama 2 minggu, lalu berikan
OAT
35. *B
Seorang laki-laki 25 tahun datang ke Poli VCT untuk memeriksa
status HIV. Berdasarkan anamnesis, pasien memiliki perilaku
beresiko tinggi, yaitu berhubungan seksual dengan sesama
jenis dan memakai narkoba suntik. Pada pemeriksaan fisik tidak
didapatkan kelainan. Dari hasil CXR didapatkan cavitas di apex,
Tes Cepat Molekular TB positif. Hasil pemeriksaan anti HIV
reaktif, CD4 420, fungsi hati dan ginjal dalam batas normal.
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh Dokter?
a. Berikan ARV bersamaan dengan OAT
b. Berikan ARV setelah 8 minggu minum OAT
c. Berikan ARV setelah 2 minggu minum OAT
d. Berikan ARV setelah pengobatan TB selesai
e. Berikan ARV terlebih dahulu selama 2 minggu, lalu berikan
OAT
36. *D
Laki-laki 45 tahun datang ke Dokter dengan keluhan adanya
benjolan dileher yang terasa nyeri sejak 1 minggu ini. Pasien
juga mengeluh sering merasa berdebar-debar dan berkeringat.
Dari pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg nadi 120 x/menit, napas 20 x/menit, suhu
subfebris. Sebelumnya pasien mengeluh menderita campak 3
hari sebelum muncul benjolan di leher. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien saat ini?
a. Grave disease
b. Hashimoto thyroiditis
c. Thyroiditis supuratif akut
d. Thyroiditis dequervain
e. Goiter
36. *D
Laki-laki 45 tahun datang ke Dokter dengan keluhan adanya
benjolan dileher yang terasa nyeri sejak 1 minggu ini. Pasien
juga mengeluh sering merasa berdebar-debar dan berkeringat.
Dari pemeriksaan fisik tanda vital didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg nadi 120 x/menit, napas 20 x/menit, suhu
subfebris. Sebelumnya pasien mengeluh menderita campak 3
hari sebelum muncul benjolan di leher. Apakah kemungkinan
diagnosis pasien saat ini?
a. Grave disease
b. Hashimoto thyroiditis
c. Thyroiditis supuratif akut
d. Thyroiditis dequervain
e. Goiter
37
Seorang perempuan 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan
demam sejak 4 hari yang lalu disertai rasa mual dan nyeri otot.
Pasien juga mengeluh mimisan 3 jam yang lalu. Pemeriksaan
fisik tekanan darah 85/60 mmHg, napas 20 x/menit, nadi 110
x/menit, CRT 3 detik, akral dingin dan kesadaran compos
mentis, hepatomegali (+). Hasil laboratorium menunjukan Hb
13 g/dl, HCT 42%, trombosit 90.000, leukosit 4200. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien saat ini?
a. DF
b. DHF grade 1
c. DHF grase 2
d. DSS compensated
e. DSS uncompensated
37. *D
Seorang perempuan 25 tahun datang ke IGD dengan keluhan
demam sejak 4 hari yang lalu disertai rasa mual dan nyeri otot.
Pasien juga mengeluh mimisan 3 jam yang lalu. Pemeriksaan
fisik tekanan darah 85/60 mmHg, napas 20 x/menit, nadi 110
x/menit, CRT 3 detik, akral dingin dan kesadaran compos
mentis, hepatomegali (+). Hasil laboratorium menunjukan Hb
13 g/dl, HCT 42%, trombosit 90.000, leukosit 4200. Apakah
kemungkinan diagnosis pasien saat ini?
a. DF
b. DHF grade 1
c. DHF grase 2
d. DSS compensated
e. DSS uncompensated
Trick bedakan DSS compenstated dan uncompensatetd LIHAT GCS !!! : jika
normal maka compensated jika GCS turun uncompensated
38
Laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas membawa hasil general
check up. Hasil laboratorium didapatkan GDS 250 mg/dl. Pasien
tidak mengeluh keluhan apapun saat ini. Dokter kemudian
mengulangi pemeriksaan gula darah pasien hari berikutnya dan
didapatkan hasil GDP 110 mg/dl dan GD2PP dengan beban 70
gram glukosa 130 mg/dl. Apakah kesimpulan hasil pasien saat
ini?
a. Diabetes mellitus
b. Normal
c. Toleransi glukosa terganggu
d. Prediabetes
e. Gula darah puasa terganggu
38. *E
Laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas membawa hasil general
check up. Hasil laboratorium didapatkan GDS 250 mg/dl. Pasien
tidak mengeluh keluhan apapun saat ini. Dokter kemudian
mengulangi pemeriksaan gula darah pasien hari berikutnya dan
didapatkan hasil GDP 110 mg/dl dan GD2PP dengan beban 70
gram glukosa 130 mg/dl. Apakah kesimpulan hasil pasien saat
ini?
a. Diabetes mellitus
b. Normal
c. Toleransi glukosa terganggu
d. Prediabetes
e. Gula darah puasa terganggu
39
Laki-laki 30 tahun datang ke Dokter dengan mengeluhkan
kencingnya semakin sedikit akhir-akhir ini padahal sudah
minum air dalam jumlah banyak. Pemeriksaan tanda vital tidak
ada kelainan, dari pemeriksaan status neurologis didapatkan
hiporeflex dan ataxia. Pemeriksaan laboratorium ureum 10
mg/dl, creatinine 0.5 mg/dl, osmolaritas urin meningkat,
osmolaritas plasma menurun dan didapatkan hiponatremia.
Apakah patomekanisme penyakit yang dialami pasien saat ini?
a. Resistensi ginjal terhadap hormon ADH
b. Hipersekresi hormon ADH oleh hipofisis anterior
c. Hipersekresi hormon ADH oleh hipofisis posterior
d. Hiposekresi ADH oleh pituitary
e. Iskemia akut ginjal
39. *C
Laki-laki 30 tahun datang ke Dokter dengan mengeluhkan
kencingnya semakin sedikit akhir-akhir ini padahal sudah
minum air dalam jumlah banyak. Pemeriksaan tanda vital tidak
ada kelainan, dari pemeriksaan status neurologis didapatkan
hiporeflex dan ataxia. Pemeriksaan laboratorium ureum 10
mg/dl, creatinine 0.5 mg/dl, osmolaritas urin meningkat,
osmolaritas plasma menurun dan didapatkan hiponatremia.
Apakah patomekanisme penyakit yang dialami pasien saat ini?
a. Resistensi ginjal terhadap hormon ADH
b. Hipersekresi hormon ADH oleh hipofisis anterior
c. Hipersekresi hormon ADH oleh hipofisis posterior
d. Hiposekresi ADH oleh pituitary
e. Iskemia akut ginjal
40
Laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol diabetes yang
baru saja diderita 3 bulan ini. Selama ini pasien rutin konsumsi
Metformin 3x500 mg. dari pemeriksaan fisik tidak ada kelainan,
tanda vital normal, dan pasien tidak ada keluhan apa-apa. Hasil cek
gula darah didapatkan GDP 120 mg/dl dan GD2PP 200 mg/dl. Apakah
tatalaksana yang sebaiknya dilakukan pada pasien saat ini?
a. Tetap melanjutkan OAD yang sama
b. Ganti OAD lama dengan Insulin
c. Kombinasi OAD lama dengan Arkabose
d. Kombinasi OAD lama dengan Glibenklamid
e. Hentikan OAD lama, pasien sudah dinyatakan sembuh
40. *C
Target kendali DM GDP 80-130, GD2PP<180. Pasien ini beri obat yang
menurunkan GD2PP sebagai terapi kombinasi

Laki-laki 40 tahun datang ke Puskesmas untuk kontrol diabetes yang


baru saja diderita 3 bulan ini. Selama ini pasien rutin konsumsi
Metformin 3x500 mg. dari pemeriksaan fisik tidak ada kelainan,
tanda vital normal, dan pasien tidak ada keluhan apa-apa. Hasil cek
gula darah didapatkan GDP 120 mg/dl dan GD2PP 200 mg/dl. Apakah
tatalaksana yang sebaiknya dilakukan pada pasien saat ini?
a. Tetap melanjutkan OAD yang sama
b. Ganti OAD lama dengan Insulin
c. Kombinasi OAD lama dengan Arkabose
d. Kombinasi OAD lama dengan Glibenklamid
e. Hentikan OAD lama, pasien sudah dinyatakan sembuh
41
Seorang perempuan dibawa ke IGD karena tidak sadarkan diri
sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki Diabetes Mellitus yang
tak terkontrol dengan baik. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 550 mg/dl, ketonplasma (-), dan osmolaritas
plasma 350. Dokter memutuskan untuk memberikan drip
Insulin rapid acting kepada pasien. Apakah efek samping dari
pemberian terapi tersebut?
a. Hiponatremia
b. Hipokalsemia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalemia
e. Hiperkalsemia
41. *D
Seorang perempuan dibawa ke IGD karena tidak sadarkan diri
sejak 2 jam yang lalu. Pasien memiliki Diabetes Mellitus yang
tak terkontrol dengan baik. Hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan GDS 550 mg/dl, ketonplasma (-), dan osmolaritas
plasma 350. Dokter memutuskan untuk memberikan drip
Insulin rapid acting kepada pasien. Apakah efek samping dari
pemberian terapi tersebut?
a. Hiponatremia
b. Hipokalsemia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalemia
e. Hiperkalsemia
42
Seorang perempuan G2P1A0 30 minggu mengeluh berdebar-
debar sejak 2 minggu yang lalu disertai rasa tak tahan suhu
panas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, napas 20 x/menit, dan nadi 120 x/menit.
Didapatkan tremor halus dikedua tangan, dan struma yang
bergerak saat menelan. Hasil laboratorium didapatkan
peningkatan kadar T4. Apakah tatalaksana yang paling tepat
untuk pasien saat ini?
a. Levotiroksin
b. PTU
c. Metimazol
d. Bisoprolol
e. Diazepam
42. *C
Bumil trimester 3 dengan hiperthyroidism
Seorang perempuan G2P1A0 30 minggu mengeluh berdebar-
debar sejak 2 minggu yang lalu disertai rasa tak tahan suhu
panas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah
120/80 mmHg, napas 20 x/menit, dan nadi 120 x/menit.
Didapatkan tremor halus dikedua tangan, dan struma yang
bergerak saat menelan. Hasil laboratorium didapatkan
peningkatan kadar T4. Apakah tatalaksana yang paling tepat
untuk pasien saat ini?
a. Levotiroksin
b. PTU
c. Metimazol
d. Bisoprolol
e. Diazepam
43
Seorang laki-laki datang ke Dokter dengan menyerahkan hasil
general check up rutin dari kantor. Hasil tanda vital dalam batas
normal, dan kesimpulan hasil laboratorium didapatkan GDP
280 mg/dl dan Hba1C 9.5%. Pasien tidak ada keluhan. Pasien
memiliki BB 70 kg dan TB 170 cm. Apakah tatalaksana untuk
pasien saat ini yang paling tepat?
a. Gaya hidup sehat
b. Gaya hidup sehat + Metformin 3x500
c. Gaya hidup sehat + Glibenklamid 1x5 mg + Metformin
3x500
d. Gaya hidup sehat + Metformin 3x500 mg + insulin reguler
e. Gaya hidup sehat + Glibenklamid 1x5mg + Metformin 3x500
+ insulin basal
43. *C
Seorang laki-laki datang ke Dokter dengan menyerahkan hasil
general check up rutin dari kantor. Hasil tanda vital dalam batas
normal, dan kesimpulan hasil laboratorium didapatkan GDP
280 mg/dl dan Hba1C 9.5%. Pasien tidak ada keluhan. Pasien
memiliki BB 70 kg dan TB 170 cm. Apakah tatalaksana untuk
pasien saat ini yang paling tepat?
a. Gaya hidup sehat
b. Gaya hidup sehat + Metformin 3x500
c. Gaya hidup sehat + Glibenklamid 1x5 mg + Metformin
3x500
d. Gaya hidup sehat + Metformin 3x500 mg + insulin reguler
e. Gaya hidup sehat + Glibenklamid 1x5mg + Metformin 3x500
+ insulin basal
44
Seorang laki-laki 60 tahun mengeluhkan nyeri pada otot-otot
kaki dan bahu sejak 4 hari yang lalu. Diketahui pasien memiliki
riwayat sakit jantung dan pasang PCI sejak 6 bulan yang lalu.
Saat ini pasien rutin mengkonsumsi Aspirin 1x80 mg,
Clopidogrel 1x75 mg, dan Atorvastatin 1x40 mg serta
Fenofibrate 1x100 mg. Dari hasil lab didapatkan peningkatan
kreatinin kinase. Apakah kondisi yang dialami pasien saat ini?
a. Polymyalgia rheumatic
b. Acute coronary syndrome
c. Rhabdomyolisis
d. Polyarthritis migrans
e. Osteoarthritis
44. *C
side effect kombinasi statin-fibrate

Seorang laki-laki 60 tahun mengeluhkan nyeri pada otot-otot


kaki dan bahu sejak 4 hari yang lalu. Diketahui pasien memiliki
riwayat sakit jantung dan pasang PCI sejak 6 bulan yang lalu.
Saat ini pasien rutin mengkonsumsi Aspirin 1x80 mg,
Clopidogrel 1x75 mg, dan Atorvastatin 1x40 mg serta
Fenofibrate 1x100 mg. Dari hasil lab didapatkan peningkatan
kreatinin kinase. Apakah kondisi yang dialami pasien saat ini?
a. Polymyalgia rheumatic
b. Acute coronary syndrome
c. Rhabdomyolisis
d. Polyarthritis migrans
e. Osteoarthritis
45
Seorang perempuan 45 tahun mengeluh terdapat benjolan di
leher yang makin membesar sejak 3 bulan, benjolan tidak
bergerak saat menelan. Hasil pemeriksaan laboratorium
ditemukan kadar TSH normal, T4 normal, dan PTH naik,
hiperkalsemia. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Apakah
kemungkinan komplikasi yang akan terjadi bila tidak segera
diobati?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Nefrolitiasis
d. Hipotensi
e. Hiperglikemia
45. *C
Seorang perempuan 45 tahun mengeluh terdapat benjolan di
leher yang makin membesar sejak 3 bulan, benjolan tidak
bergerak saat menelan. Hasil pemeriksaan laboratorium
ditemukan kadar TSH normal, T4 normal, dan PTH naik,
hiperkalsemia. Tanda-tanda vital dalam batas normal. Apakah
kemungkinan komplikasi yang akan terjadi bila tidak segera
diobati?
a. Obesitas
b. Hipertensi
c. Nefrolitiasis
d. Hipotensi
e. Hiperglikemia
46
Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan nyeri dada seperti
terbakar sejak 5 hari yang lalu. Nyeri semakin hebat apabila
setelah makan, disertai rasa pahit dan asam pada lidah dan
mual muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
epigastrium. Seletah dilakukan PPI test dosis ganda selama 1
minggu pasien membaik. Apakah tatalaksana definitif yang
paling tepat untuk pasien diatas?
a. Omeprazole selama 1 minggu
b. Omeprazole selama 2 minggu
c. Omeprazole selama 3 minggu
d. Omeprazole selama 4 minggu
e. Omeprazole selama 8 minggu
46. *E
GERD

Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan nyeri dada seperti


terbakar sejak 5 hari yang lalu. Nyeri semakin hebat apabila
setelah makan, disertai rasa pahit dan asam pada lidah dan
mual muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan
epigastrium. Seletah dilakukan PPI test dosis ganda selama 1
minggu pasien membaik. Apakah tatalaksana definitif yang
paling tepat untuk pasien diatas?
a. Omeprazole selama 1 minggu
b. Omeprazole selama 2 minggu
c. Omeprazole selama 3 minggu
d. Omeprazole selama 4 minggu
e. Omeprazole selama 8 minggu
47
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa IGD dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu. Pasien diketahui menderita batuk pilek
dan demam sejak 3 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan napas 30 x/menit, sianosis, ronki basah halus nyaring di
kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan rontgen toraks ditemukan
infiltrat di kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan analisis gas darah
ditemukan pH 7,42, PCO2 65 mmHg, HCO3 30 mmol/dl, PO2 90
mmHg. Apakah kondisi yang paling mungkin terjadi? (Nilai normal pH
= 7.35-7.45; HCO3= 22-26 ; PCO2 = 35-45)
a. Asidosis respiratorik terkompensasi parsial
b. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
c. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
d. Alkalosis respiratorik tak terkompensai
e. Asidosis respiratorik terkompensasi total
47. *e
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa IGD dengan keluhan sesak
napas sejak 2 hari yang lalu. Pasien diketahui menderita batuk pilek
dan demam sejak 3 hari sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan napas 30 x/menit, sianosis, ronki basah halus nyaring di
kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan rontgen toraks ditemukan
infiltrat di kedua lapangan paru. Pada pemeriksaan analisis gas darah
ditemukan pH 7,42, PCO2 65 mmHg, HCO3 30 mmol/dl, PO2 90
mmHg. Apakah kondisi yang paling mungkin terjadi? (Nilai normal pH
= 7.35-7.45; HCO3= 22-26 ; PCO2 = 35-45)
a. Asidosis respiratorik terkompensasi parsial
b. Asidosis metabolik terkompensasi parsial
c. Alkalosis metabolik terkompensasi parsial
d. Alkalosis respiratorik tak terkompensai
e. Asidosis respiratorik terkompensasi total
48
Seorang perempuan berusia 35 tahun G3P2A0 28 minggu datang ke rumah
sakit dengan keluhan benjolan di leher depan terasa nyeri yang cukup besar,
benjolan hiperemis dan hangat. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, napas 20 x/menit, nadi 130x/menit irreguler, suhu 38 C. Hasil
laboratorium didapatkan leukositosis dan netrofil dominan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nilai Indeks Wayne 22. Pemeriksaan EKG
didapatkan gelombang QRS sempit irreguler dengan P sulit dievaluasi.
Apakah tatalaksana yang dihindari untuk pasien ?
a. RAI
b. Antibiotik
c. PTU
d. Metimazol
e. Bisoprolol
48. *A
thyroiditis supuratif acute. Bumil kontraindikasi radioterapi
Seorang perempuan berusia 35 tahun G3P2A0 28 minggu datang ke rumah
sakit dengan keluhan benjolan di leher depan terasa nyeri yang cukup besar,
benjolan hiperemis dan hangat. Keluhan tersebut sudah dirasakan sejak 1
minggu yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80
mmHg, napas 20 x/menit, nadi 130x/menit irreguler, suhu 38 C. Hasil
laboratorium didapatkan leukositosis dan netrofil dominan. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan nilai Indeks Wayne 22. Pemeriksaan EKG
didapatkan gelombang QRS sempit irreguler dengan P sulit dievaluasi.
Apakah tatalaksana yang dihindari untuk pasien ?
a. RAI
b. Antibiotik
c. PTU
d. Metimazol
e. Bisoprolol
49
Seorang perempuan 56 tahun mengeluhkan kelemahan tubuh
separuh badan tiba-tiba sejak 1 jam yang lalu. Pasien kemudian
dibawa ke IGD oleh keluarganya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 120 x/menit irregular pulsus
defisit (+), napas 24x/menit, pasien tampak somnolen, mata tampak
eksoftalmus dan terdapat benjolan di leher. Apakah kemungkinan
komplikasi yang dialami pasien saat ini?
a. Stroke trombosis
b. Perdarahan intraserebral
c. Tumor metastasis otak
d. Stroke infark
e. Krisis tiroid
49. *D
AF pada hyperthyroidism → risk factor stroke emboli / infark

Seorang perempuan 56 tahun mengeluhkan kelemahan tubuh


separuh badan tiba-tiba sejak 1 jam yang lalu. Pasien kemudian
dibawa ke IGD oleh keluarganya. Pemeriksaan tanda vital didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 120 x/menit irregular pulsus
defisit (+), napas 24x/menit, pasien tampak somnolen, mata tampak
eksoftalmus dan terdapat benjolan di leher. Apakah kemungkinan
komplikasi yang dialami pasien saat ini?
a. Stroke trombosis
b. Perdarahan intraserebral
c. Tumor metastasis otak
d. Stroke infark
e. Krisis tiroid
50
Seorang perempuan, usia 70 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan
nyeri hebat pada panggul kanan setelah terjatuh di kamar mandi 3
jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa nyeri pada bagian
panggul dan pasien sudah tidak menstruasi sejak 10 tahun yang lalu.
Ibu pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola
hidup sedentary activities. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra. Pada foto
didapatkan fraktur os coxae dextra dan tulang porotik. Apakah
tatalaksana definitif untuk kondisi tulang pasien?
a. Suplementasi calcium
b. Osteocalcin
c. Risedronate
d. Vit D
e. Calcitriol
50. *C
Seorang perempuan, usia 70 tahun, dibawa ke IGD dengan keluhan
nyeri hebat pada panggul kanan setelah terjatuh di kamar mandi 3
jam yang lalu. Sebelumnya pasien sering merasa nyeri pada bagian
panggul dan pasien sudah tidak menstruasi sejak 10 tahun yang lalu.
Ibu pasien memiliki keluhan serupa. Pasien selama ini memiliki pola
hidup sedentary activities. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas
normal, didapatkan krepitasi pada sendi panggul dextra. Pada foto
didapatkan fraktur os coxae dextra dan tulang porotik. Apakah
tatalaksana definitif untuk kondisi tulang pasien?
a. Suplementasi calcium
b. Osteocalcin
c. Risedronate
d. Vit D
e. Calcitriol
51
Perempuan 55 tahun datang ke Dokter dengan keluhan nyeri
punggung sejak 1 bulan ini disertai batuk lebih dari 2 minggu,
keringat malam dan penurunan berat badan. Nyeri hilang
dengan obat anti nyeri dari toko namun hilang timbul. Dari
pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, status lokalis
didapatkan benjolan di vertebrase lumbalis. Apakah
kemungkinan diagnose pasien saat ini?
a. Potts disease
b. Spondilosis lumbalis
c. Spondilolisthesis lumbalis
d. Osteoporosis lumbalis
e. Spondilarthoris lumbalis
51. *A
Spondilitis TB = Potts Disease
Perempuan 55 tahun datang ke Dokter dengan keluhan nyeri
punggung sejak 1 bulan ini disertai batuk lebih dari 2 minggu,
keringat malam dan penurunan berat badan. Nyeri hilang
dengan obat anti nyeri dari toko namun hilang timbul. Dari
pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, status lokalis
didapatkan benjolan di vertebrase lumbalis. Apakah
kemungkinan diagnose pasien saat ini?
a. Potts disease
b. Spondilosis lumbalis
c. Spondilolisthesis lumbalis
d. Osteoporosis lumbalis
e. Spondilarthoris lumbalis
52
Perempuan 65 tahun dibawa ke Poli Penyakit Dalam karena keluhan
nyeri punggung yang memberat sejak 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal, nyeri tekan pada vertebra torakal 4-
6, pemeriksaan X-Ray didapatkan gambaran litik pada tulang
belakang dengan gambaran spike appearance, disertai fraktur
kompresi lumbal 5-6. Dari hasil lab didapatkan Hb 9 mg/dl,
thrombosit 90.000 dan leukosit 7000, rouloux formation (+),
peningkatan kalsium serum, ureum 100 mg/dl dan creatinin 3.2
mg/dl. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan urinalisa. Apakah
temuan yang mendukung diagnosis?
a. Bence jones protein
b. Oval fat bodies
c. Silinder leukosit
d. Eritrosit cast
e. Hematuria
52. *A
Perempuan 65 tahun dibawa ke Poli Penyakit Dalam karena keluhan
nyeri punggung yang memberat sejak 6 bulan yang lalu. Pemeriksaan
tanda vital dalam batas normal, nyeri tekan pada vertebra torakal 4-
6, pemeriksaan X-Ray didapatkan gambaran litik pada tulang
belakang dengan gambaran spike appearance, disertai fraktur
kompresi lumbal 5-6. Dari hasil lab didapatkan Hb 9 mg/dl,
thrombosit 90.000 dan leukosit 7000, rouloux formation (+),
peningkatan kalsium serum, ureum 100 mg/dl dan creatinin 3.2
mg/dl. Selanjutnya akan dilakukan pemeriksaan urinalisa. Apakah
temuan yang mendukung diagnosis?
a. Bence jones protein
b. Oval fat bodies
c. Silinder leukosit
d. Eritrosit cast
e. Hematuria
53
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
demam sejak 3 hari lalu disertai sakit kepala dan nyeri otot seluruh tubuh.
Tidak ada batuk dan pilek. Buang air besar dan kecil normal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah
80/60 mmHg, nadi 128 x/menit, akral dingin, napas 20 x/menit, suhu 38 C,
uji torniket positif. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 12,2 g/dL, leukosit
3.400/µL, hematokrit 45,3%, trombosit 47.000 /µL. Pasien memiliki TB 155
cm , BB 50 kg. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat?
a. Pemberian parasetamol dan antibiotik ampisilin peroral
b. Pemberian parasetamol dan observasi
c. Pemberian pracetamol dan infus RL 500-1000 cc dalam 1 jam
d. Pemberian parasetamol dan infus RL 500-1000 cc bolus cepat dalam 30
menit
e. Pemberian parasetamol dan infus RL 250-500 cc bolus cepat dalam 30
menit
53. *D
Seorang perempuan berusia 35 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
demam sejak 3 hari lalu disertai sakit kepala dan nyeri otot seluruh tubuh.
Tidak ada batuk dan pilek. Buang air besar dan kecil normal. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran kompos mentis, tekanan darah
80/60 mmHg, nadi 128 x/menit, akral dingin, napas 20 x/menit, suhu 38 C,
uji torniket positif. Hasil pemeriksaan laboratorium Hb 12,2 g/dL, leukosit
3.400/µL, hematokrit 45,3%, trombosit 47.000 /µL. Pasien memiliki TB 155
cm , BB 50 kg. Apakah penatalaksanaan yang paling tepat?
a. Pemberian parasetamol dan antibiotik ampisilin peroral
b. Pemberian parasetamol dan observasi
c. Pemberian pracetamol dan infus RL 500-1000 cc dalam 1 jam
d. Pemberian parasetamol dan infus RL 500-1000 cc bolus cepat dalam
30 menit
e. Pemberian parasetamol dan infus RL 250-500 cc bolus cepat dalam 30
menit
54
Seorang perempuan mengeluh nyeri sendi di semua jari tangan
kanan dan kiri disertai kekakuan dipagi hari yang berlangsung lebih
dari 1 jam. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, tampak edema dan kemerahan di MCP dan DIP III, IV. Hasil
pemeriksaan penunjang rheumatoid factor (+). Apakah pemeriksaan
yang dapat digunakan sebagai monitoring keberhasilan terapi pasien?
a. DL
b. CRP kuantitatif
c. ANA test
d. dsDNA
e. Anti smith
54. *B
RA → monitoring terapi dengan cek CRP. Jika CRP turun maka inflamasi
turun (remisi)
Seorang perempuan mengeluh nyeri sendi di semua jari tangan
kanan dan kiri disertai kekakuan dipagi hari yang berlangsung lebih
dari 1 jam. Pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas
normal, tampak edema dan kemerahan di MCP dan DIP III, IV. Hasil
pemeriksaan penunjang rheumatoid factor (+). Apakah pemeriksaan
yang dapat digunakan sebagai monitoring keberhasilan terapi pasien?
a. DL
b. CRP kuantitatif
c. ANA test
d. dsDNA
e. Anti smith
55
Perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan tangan
kanan bengkak sejak 3 hari yang lalu. Rasa nyeri dan demam
disangkal. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis, tampak edema extremitas atas
dextra dari manus hingga ketiak. Diketahui 1 minggu lalu pasien
menjalani radiasi untuk Ca mammae. Apa kemungkinan
diagnosis pasien saat ini?
a. Limfadenitis
b. Limfangitis
c. Limfedema
d. Limfadenopati
e. Limfoma
55. *C
Perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan tangan
kanan bengkak sejak 3 hari yang lalu. Rasa nyeri dan demam
disangkal. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal.
Pemeriksaan status lokalis, tampak edema extremitas atas
dextra dari manus hingga ketiak. Diketahui 1 minggu lalu pasien
menjalani radiasi untuk Ca mammae. Apa kemungkinan
diagnosis pasien saat ini?
a. Limfadenitis
b. Limfangitis
c. Limfedema
d. Limfadenopati
e. Limfoma
56
Laki laki 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB hitam 4
kali dalam 6 jam. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan
saat ini mengkonsumsi ARB, Clopidogrel dan Aspirin sejak 1
tahun terakhir. Kadang-kadang Pasien merasakan nyeri ulu hati.
Keluhan mual, muntah dan demam disangkal. Dimanakah
kemungkinan letak gangguan organnya ?
a. Esofagus
b. Gaster
c. Duodenum
d. Ileum
e. Rektum
56. *C
Peptic ulcer disease dengan melena tanpa hematemesis → Pasti Duodenum

Laki laki 54 tahun datang ke IGD dengan keluhan BAB hitam 4


kali dalam 6 jam. Pasien memiliki riwayat penyakit jantung dan
saat ini mengkonsumsi ARB, Clopidogrel dan Aspirin sejak 1
tahun terakhir. Kadang-kadang Pasien merasakan nyeri ulu hati.
Keluhan mual, muntah dan demam disangkal. Dimanakah
kemungkinan letak gangguan organnya ?
a. Esofagus
b. Gaster
c. Duodenum
d. Ileum
e. Rektum
57
Laki-laki 25 tahun datang ke Dokter dengan keluhan mengalami
gangguan ereksi dan libido yang turun. Pemeriksaan fisik didapatkan
postur tubuh sangat tinggi, ginekomastia, distribusi lemak ada di
pinggang, atropi testis dan pasien juga tidak tumbuh kumis.
Pemeriksaan lab didapatkan kadar testosterone rendah dan FSH LH
turun. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. Turner syndrome
b. Hipogonadism primer
c. Hipogonadism sekunder
d. Hipothyroidsm
e. Sindroma androgenital
57. *B
hypogonadism primer (hipogonad hipergonadotropin) esterogen/testorteron
turun FSH LH naik. Hypogonadims sekunder (hipogonad hipogonadotropin)
esterogen/testosterone turun FSH LH turun.

Laki-laki 25 tahun datang ke Dokter dengan keluhan mengalami


gangguan ereksi dan libido yang turun. Pemeriksaan fisik didapatkan
postur tubuh sangat tinggi, ginekomastia, distribusi lemak ada di
pinggang, atropi testis dan pasien juga tidak tumbuh kumis.
Pemeriksaan lab didapatkan kadar testosterone rendah dan FSH LH
turun. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. Turner syndrome
b. Hipogonadism primer
c. Hipogonadism sekunder
d. Hipothyroidsm
e. Sindroma androgenital
Male
Hypogonadism
58
Seorang perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan berdebar-
debar dan terdapat benjolan difus di leher yang bergerak saat menelan.
Pasien juga mengeluhkan berat badan turun drastic dalam 2 bulan dan tidak
tahan suhu panas. Pemeriksaan fisik didapatkan takikardi irregular dan
pulsus defisit, tekanan darah 120/80 mmHg, benjolan tidak nyeri, suhu
afebris. Pemeriksaan laboratorium didapatkan TSH turun dan FT4 naik.
Dokter mencurigai bahwa etiologinya dalah proses autoimun. Apakah
pemeriksaan Gold Standard untuk mengetahui etiologi penyakit pasien?
a. USG thyroid
b. FNAB thyroid
c. Anti TPO
d. Thyroid receptor antibody
e. RAI
58. *D
Seorang perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan berdebar-
debar dan terdapat benjolan difus di leher yang bergerak saat menelan.
Pasien juga mengeluhkan berat badan turun drastic dalam 2 bulan dan tidak
tahan suhu panas. Pemeriksaan fisik didapatkan takikardi irregular dan
pulsus defisit, tekanan darah 120/80 mmHg, benjolan tidak nyeri, suhu
afebris. Pemeriksaan laboratorium didapatkan TSH turun dan FT4 naik.
Dokter mencurigai bahwa etiologinya dalah proses autoimun. Apakah
pemeriksaan Gold Standard untuk mengetahui etiologi penyakit pasien?
a. USG thyroid
b. FNAB thyroid
Gold standar untuk Grave
c. Anti TPO disease adalah anti TSHR (anti
d. Thyroid receptor antibody TSH Receptor) / TRAb (Thryroid
Receptor antibody)
e. RAI
59
Seorang perempuan, usia 58 tahun,
datang ke Poliklinik dengan keluhan nyeri
punggung sejak 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Foto rontgen didapatkan
bamboo spine appearance vertebrae.
Pada pemeriksaan BMD DEXA didapatkan
T-score 1,5. Apakah diagnosis yang tepat
untuk pasien ini?
a. Osteoporosis senilis
b. Osteoporosis post menopause
c. Ankilosing spondylitis
d. Osteoarthritis
e. Osteopenia
59. *C
Seorang perempuan, usia 58 tahun,
datang ke Poliklinik dengan keluhan nyeri
punggung sejak 6 bulan yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas
normal. Foto rontgen didapatkan
bamboo spine appearance vertebrae.
Pada pemeriksaan BMD DEXA didapatkan
T-score 1,5. Apakah diagnosis yang tepat
untuk pasien ini?
a. Osteoporosis senilis
b. Osteoporosis post menopause
c. Ankilosing spondylitis
d. Osteoarthritis
e. Osteopenia
60
Seorang perempuan 17 tahun datang ke IGD dengan keluhan
nyeri hebat perut kanan atas disertai demam sejak 3 hari yang
lalu, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, napas 20x/menit, nadi 110x/menit, suhu
38 C, massa di upper right quadrant, fluktuasi (+), ikterik (+).
Diketahui sebelumnya pasien menderita diare berdarah.
Apakah komplikasi jika tidak segera ditangani?
a. Peritonitis
b. Tumor hepar
c. Varises esofagus
d. Sirrosis hepatis
e. Meningitis
60. *a
komplikasi amoebic liver abcess : peritonitis, empiema, sepsis
Seorang perempuan 17 tahun datang ke IGD dengan keluhan
nyeri hebat perut kanan atas disertai demam sejak 3 hari yang
lalu, mual dan muntah. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 110/70 mmHg, napas 20x/menit, nadi 110x/menit, suhu
38 C, massa di upper right quadrant, fluktuasi (+), ikterik (+).
Diketahui sebelumnya pasien menderita diare berdarah.
Apakah komplikasi jika tidak segera ditangani?
a. Peritonitis
b. Tumor hepar
c. Varises esofagus
d. Sirrosis hepatis
e. Meningitis
61
Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
tiba-tiba nyeri sendi ibu jari kaki kiri disertai bengkak kemerahan. Kemarin
pasien makan sate kambing. Keluhan serupa pernah dirasakan 2 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
metatarsophalangeal joint digiti 1 pedis sinistra: edema (+), hiperemis (+),
pada perabaan hangat, nyeri saat disentuh (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan asam urat 14 mg/dL. Dokter berencana
memberikan pain killer, apakah NSAID yang sebaiknya dihindari?
a. Aspirin
b. Asam mefenamat
c. Na diklofenak
d. Indometacin
e. Ketorolac
61. *A
GA → kolkisin + NSAID
Seorang laki-laki berusia 43 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan
tiba-tiba nyeri sendi ibu jari kaki kiri disertai bengkak kemerahan. Kemarin
pasien makan sate kambing. Keluhan serupa pernah dirasakan 2 tahun yang
lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
metatarsophalangeal joint digiti 1 pedis sinistra: edema (+), hiperemis (+),
pada perabaan hangat, nyeri saat disentuh (+). Pada pemeriksaan
laboratorium didapatkan asam urat 14 mg/dL. Dokter berencana
memberikan pain killer, apakah NSAID yang sebaiknya dihindari?
a. Aspirin
NB. NSAID golongan
b. Asam mefenamat asetosal/asam salisilat/aspirin
c. Na diklofenak tidak direkomendasikan untuk
GA karena dapat meningkatkan
d. Indometacin
kadar asam urat
e. Ketorolac
62
Seorang wanita 30 tahun datang ke Dokter paska partus 2 bulan lalu. Pasien
sebelumnya didiagnosis memiliki diabetes gestasional dan dalam
pengobatan Insulin selama kehamilan. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan
kelainan. Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah saat ini GDP 90 mg/dl
dan GD2PP 120 mg/dl. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan untuk
Pasien?
a. Melanjutkan pengobatan diabetes gestasional dengan Insulin seumur
hidup
b. Melanjutkan pengobatan diabetes gestasional dengan Metformin
seumur hidup
c. Tidak perlu melanjutkan pengobatan diabetes gestasional, monitor
gula darah per 3 tahun
d. Melanjutkan terapi modifikasi gaya hidup dan Metformin selama 6
bulan
e. Melanjutkan pengobatan dengan Metformin hingga 1 tahun
62. *C
Seorang wanita 30 tahun datang ke Dokter paska partus 2 bulan lalu. Pasien
sebelumnya didiagnosis memiliki diabetes gestasional dan dalam
pengobatan Insulin selama kehamilan. Pemeriksaan fisik tidak didapatkan
kelainan. Hasil pemeriksaan laboratorium gula darah saat ini GDP 90 mg/dl
dan GD2PP 120 mg/dl. Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan untuk
Pasien?
a. Melanjutkan pengobatan diabetes gestasional dengan Insulin seumur
hidup
b. Melanjutkan pengobatan diabetes gestasional dengan Metformin
seumur hidup
c. Tidak perlu melanjutkan pengobatan diabetes gestasional, monitor
gula darah per 3 tahun
d. Melanjutkan terapi modifikasi gaya hidup dan Metformin selama 6
bulan
e. Melanjutkan pengobatan dengan Metformin hingga 1 tahun
Monitoring DM Gestasional Post-partum (ADA,
2020)
63
Perempuan 28 tahun G1P0A0 28 minggu datang dengan keluhan sering
kencing dan haus dalam 1 minggu terakhir. Dari pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal. Tidak ada riwayat diabetes dalam keluarganya.
Sebelum hamil pasien tidak memiliki riwayat diabetes. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDP 110, GD 2 jam dengan beban 75 gram glukosa
130. Dokter memberikan terapi medikamentosa untuk mengkontrol kadar
gula pasien karena takut terjadi komplikasi pada janinnya. Apakah
komplikasi yang dimaksud oleh dokter?
a. Penyakit jantung bawaan
b. Down syndrome
c. Hipothyroid kongenital
d. Makrosomia
e. Dwarfism
63. *D
Perempuan 28 tahun G1P0A0 28 minggu datang dengan keluhan sering
kencing dan haus dalam 1 minggu terakhir. Dari pemeriksaan tanda vital
dalam batas normal. Tidak ada riwayat diabetes dalam keluarganya.
Sebelum hamil pasien tidak memiliki riwayat diabetes. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDP 110, GD 2 jam dengan beban 75 gram glukosa
130. Dokter memberikan terapi medikamentosa untuk mengkontrol kadar
gula pasien karena takut terjadi komplikasi pada janinnya. Apakah
komplikasi yang dimaksud oleh dokter?
a. Penyakit jantung bawaan
b. Down syndrome
c. Hipothyroid kongenital
d. Makrosomia
e. Dwarfism
64. *D
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke dokter dengan keluhan
lemas memberat sejak 1 hari yang lalu. Keluhan sudah dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, semakin memberat terutama jika terkena panas matahari.
Keluhan disertai dengan nyeri kepala, demam, sariawan, nyeri sendi dan
bercak-bercak kemerahan di tubuh. Pasien memiliki keluhan yang sama 2
tahun yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan status gizi normal,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 98 kali/menit, napas 16 kali/menit dan
suhu 36,8 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, tampak
rash di regio buccal dan makula eritema di ekstremitas atas dan bawah.
Apakah pemeriksaan penunjang baku emas yang tepat?
a. Rheumatoid factor
b. CRP kualitatif
c. Anti smith
d. Ds DNA
e. ANA test
64. *D
Seorang perempuan berusia 32 tahun datang ke dokter dengan keluhan
lemas memberat sejak 1 hari yang lalu. Keluhan sudah dirasakan sejak 1
bulan yang lalu, semakin memberat terutama jika terkena panas matahari.
Keluhan disertai dengan nyeri kepala, demam, sariawan, nyeri sendi dan
bercak-bercak kemerahan di tubuh. Pasien memiliki keluhan yang sama 2
tahun yang lalu. Pemeriksaan tanda vital didapatkan status gizi normal,
tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 98 kali/menit, napas 16 kali/menit dan
suhu 36,8 C. Pada pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis, tampak
rash di regio buccal dan makula eritema di ekstremitas atas dan bawah.
Apakah pemeriksaan penunjang baku emas yang tepat?
a. Rheumatoid factor
b. CRP kualitatif
c. Anti smith
d. Ds DNA
e. ANA test
65
Perempuan 35 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak dan nyeri dada
seperti ditusuk sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh sering nyeri
sendi dan sariawan. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg,
napas 28x/menit, suhu 37 C, nadi 100x/menit, suara paru menurun dan
perkusi redup. CXR didapatkan gambaran cardiomegaly dan konsolidasi di
kedua paru menutup sudut costophrenicus. EKG didapatkan ST elevasi
semua sandapan dan echocardiografi didapatkan cairan di cavum pericard.
Dari hasil lab ds DNA (+), ANA test (+), ureum 16 mg/dl, creatinin 0.8 mg/dl.
Apakah komplikasi yang dialami pasien saat ini?
a. Endocarditis
b. Myocarditis
c. Serositis
d. Nefritis
e. Acute coronary syndrome
65. *C
Serositis e.c SLE. Serositis → radang pada lapisan pembungkus organ visceral
(pleuritis, pericarditis, peritonitis)

Perempuan 35 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan sesak dan nyeri dada
seperti ditusuk sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh sering nyeri
sendi dan sariawan. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 110/80 mmHg,
napas 28x/menit, suhu 37 C, nadi 100x/menit, suara paru menurun dan
perkusi redup. CXR didapatkan gambaran cardiomegaly dan konsolidasi di
kedua paru menutup sudut costophrenicus. EKG didapatkan ST elevasi
semua sandapan dan echocardiografi didapatkan cairan di cavum pericard.
Dari hasil lab ds DNA (+), ANA test (+), ureum 16 mg/dl, creatinin 0.8 mg/dl.
Apakah komplikasi yang dialami pasien saat ini?
a. Endocarditis
b. Myocarditis
c. Serositis
d. Nefritis
e. Acute coronary syndrome
66
Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan demam disertai badan lemas
sejak 1 bulan ini. Demam sering kumat-kumatan, disertai dengan mimisan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali (+), lien schuffner 2,
konjungtiva anemis, ikterik (-), ptekie di beberapa lokasi ekstremitas.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl. Pasien merupakan seorang
petani yang sering terapapar pestisida. Apakah kemungkinan diagnosis yang
paling mungkin pada pasien?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia pernisiosa
c. Anemia aplastik
d. Anemia hemolitik
e. Leukemia
66. *E
bisitopenia + organomegali → suspek leukemia

Laki-laki 30 tahun datang dengan keluhan demam disertai badan lemas


sejak 1 bulan ini. Demam sering kumat-kumatan, disertai dengan mimisan.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan hepatomegali (+), lien schuffner 2,
konjungtiva anemis, ikterik (-), ptekie di beberapa lokasi ekstremitas.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9 g/dl. Pasien merupakan seorang
petani yang sering terapapar pestisida. Apakah kemungkinan diagnosis yang
paling mungkin pada pasien?
a. Anemia defisiensi besi
b. Anemia pernisiosa
c. Anemia aplastik
d. Anemia hemolitik
e. Leukemia
67
Laki-laki usia 36 tahun, datang ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan diri
sejak 3 jam yang lalu, sebelumnya pasien mengeluh tidak kencing sama
sekali sejak 1 hari lalu. Pasien baru terdiagnosis menderita TB paru dan
diberikan OAT kategori 2 oleh Dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 180/90 mmHg, nadi 90x/menit, napas 20x/menit. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 13 g/dl. leukosit 6.000, trombosit 200.000,
ureum 240 dan creatinine 4,21. Apakah kemungkinan penyebab kondisi
pada Pasien tersebut?
A. AKI pre renal
B. AKI renal
C. AKI post renal
D. Nefritic syndrome
E. Chronic kidney disease
67. *B
OAT Kategori 2 → ada streptomisin (aminoglikosida) → nefrotoxic side effect →
ATN

Laki-laki usia 36 tahun, datang ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan diri
sejak 3 jam yang lalu, sebelumnya pasien mengeluh tidak kencing sama
sekali sejak 1 hari lalu. Pasien baru terdiagnosis menderita TB paru dan
diberikan OAT kategori 2 oleh Dokter. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan
darah 180/90 mmHg, nadi 90x/menit, napas 20x/menit. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan Hb 13 g/dl. leukosit 6.000, trombosit 200.000,
ureum 240 dan creatinine 4,21. Apakah kemungkinan penyebab kondisi
pada Pasien tersebut?
A. AKI pre renal
B. AKI renal
C. AKI post renal
D. Nefritic syndrome
E. Chronic kidney disease
68
Laki-laki 20 tahun datang ke Dokter karena demam sejak 4 hari yang lalu.
Awalnya diobati dengan obat penurun panas namun demam masih hilang
timbul, disertai mual, muntah, dan diare. Pasien sering jajan di warteg
pinggir jalan. Pemeriksaan fisik didapatkan bradikardi relative, rose spot (+),
lidah kotor. Bagaimana pola demam saat ini yang mungkin terjadi?
a. Plateu Remitting
b. Siklik
c. Continuing
d. Bifasik
e. Step ladder remitting
68. *E
Laki-laki 20 tahun datang ke Dokter karena demam sejak 4 hari yang lalu.
Awalnya diobati dengan obat penurun panas namun demam masih hilang
timbul, disertai mual, muntah, dan diare. Pasien sering jajan di warteg
pinggir jalan. Pemeriksaan fisik didapatkan bradikardi relative, rose spot (+),
lidah kotor. Bagaimana pola demam saat ini yang mungkin terjadi?
a. Plateu Remitting
b. Siklik
c. Continuing Pola demam tifoid (remitting
fever) → minggu 1 : step
d. Bifasik ladder remitten; minggu ke-2 :
e. Step ladder remitting plateu remiten
69
Laki-laki 55 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi tidak sadarkan diri sejak 2
jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus sudah 10 tahun
namun jarang kontrol. Pemeriksaan fisik tekanan darah 80/60 mmHg, napas
30x cepat dan dalam, suhu 37C, nadi 110x/menit. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 550 mg/dl, osmolaritas plasma 350 dan keton
plasma (+). Apakah pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan
selanjutnya?
a. Keton urin
b. Serum elektrolit
c. Hba1C
d. Kadar C peptide serum
e. CT scan kepala
69. *B
Mixed KAD HHS. BGA dan serum elektrolit penting dilakukan untuk
mengetahui kebutuhan nabic dan KCL
Laki-laki 55 tahun dibawa ke IGD dengan kondisi tidak sadarkan diri sejak 2
jam yang lalu. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus sudah 10 tahun
namun jarang kontrol. Pemeriksaan fisik tekanan darah 80/60 mmHg, napas
30x cepat dan dalam, suhu 37C, nadi 110x/menit. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan GDS 550 mg/dl, osmolaritas plasma 350 dan keton
plasma (+). Apakah pemeriksaan penunjang yang penting untuk dilakukan
selanjutnya?
a. Keton urin
b. Serum elektrolit
c. Hba1C
d. Kadar C peptide serum
e. CT scan kepala
70
Perempuan 55 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat
Diabetes Mellitus sejak 10 tahun dan rutin minum obat, namun 2 minggu ini
obat habis dan pasien enggan kontrol ke puskesmas karena takut wabah
covid. Pemeriksaan fisik tekanan darah 80/60 mmHg, napas 22x/menit
reguler, nadi 110x/menit, suhu afebris, turgor kulit kembali lambat. Dari
hasil lab didapatkan GDS 700 mg/dl, keton (-), glukosuria (+), osmolaritas
plasma 350. Dokter memberikan rehidrasi kristaloid dan Insulin. Berapakah
target penurunan gula darah per jamnya?
a. 10-20 mg/dl
b. 30-40 mg/dl
c. 50-70 mg/dl
d. 100-120 mg/dl
e. 200-250 mg/dl
70. *C
Perempuan 55 tahun dibawa keluarganya ke IGD dengan keluhan tidak
sadarkan diri sejak 2 jam yang lalu. Pasien diketahui memiliki riwayat
Diabetes Mellitus sejak 10 tahun dan rutin minum obat, namun 2 minggu ini
obat habis dan pasien enggan kontrol ke puskesmas karena takut wabah
covid. Pemeriksaan fisik tekanan darah 80/60 mmHg, napas 22x/menit
reguler, nadi 110x/menit, suhu afebris, turgor kulit kembali lambat. Dari
hasil lab didapatkan GDS 700 mg/dl, keton (-), glukosuria (+), osmolaritas
plasma 350. Dokter memberikan rehidrasi kristaloid dan Insulin. Berapakah
target penurunan gula darah per jamnya?
a. 10-20 mg/dl
b. 30-40 mg/dl
c. 50-70 mg/dl
d. 100-120 mg/dl
e. 200-250 mg/dl
Sumber : Management Hyperglicemia Crisis ADA 2019
71
Laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mual dan
muntah sejak 3 hari ini. Pasien baru saja didiagnosa HIV dan diberi
ARV. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, kulit kuning,
nyeri tekan perut kuadran kanan atas. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan SGOT 200 dan SGPT 300, IgM HAV (-) dan HbsAg (-).
Dokter curiga terjadi hepatotoksik dari obat. Apakah kemungkinan
obat yang menyebabkan kondisi pasien saat ini?
a. Tenofovir
b. Lamividin
c. Efaviren
d. Nevirapin
e. Zidovudin
71. *D
Laki-laki 30 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan mual dan
muntah sejak 3 hari ini. Pasien baru saja didiagnosa HIV dan diberi
ARV. Pemeriksaan fisik tanda vital dalam batas normal, kulit kuning,
nyeri tekan perut kuadran kanan atas. Pemeriksaan laboratorium
didapatkan SGOT 200 dan SGPT 300, IgM HAV (-) dan HbsAg (-).
Dokter curiga terjadi hepatotoksik dari obat. Apakah kemungkinan
obat yang menyebabkan kondisi pasien saat ini?
a. Tenofovir
b. Lamividin
c. Efaviren
d. Nevirapin
e. Zidovudin
72
Seorang laki-laki 20 tahun mengeluhkan demam terutama di
sore hari sejak 1 minggu disertai susah BAB. Pemeriksaan fisik
didapatkan lidah kotor. Tes widal titer O 1/320 H 1/320.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan pasien demam dengan
suhu axilla 38 C. Apakah gejala klinis lain yang mungkin muncul
pada pasien?
a. Takikardia
b. Bradikardia relatif
c. Hipoglikemi
d. Takipneu
e. Bradipneu
72. *B
Typhoid Fever

Seorang laki-laki 20 tahun mengeluhkan demam terutama di


sore hari sejak 1 minggu disertai susah BAB. Pemeriksaan fisik
didapatkan lidah kotor. Tes widal titer O 1/320 H 1/320.
Pemeriksaan tanda vital didapatkan pasien demam dengan
suhu axilla 38 C. Apakah gejala klinis lain yang mungkin muncul
pada pasien?
a. Takikardia
b. Bradikardia relatif
c. Hipoglikemi
d. Takipneu
e. Bradipneu
73
Perempuan usia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala menetap
dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan BB naik, bentuk wajah
berubah. Tidak datang bulan. Didapatkan tulang rahang bawah membesar
menonjol. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, napas 24
x/menit, nadi 82 x/menit, suhu axilla 36,8 C, Pemeriksaan fisik didapatkan
TB 165 cm dan BB 60 kg. Hasil laboratorium dalam batas normal (BUN 20,
creatinin 1.0). Apakah patomekanisme dari kelainan yan terjadi pada
pasien?
a. Peningkatan GH saat lempeng epifise masih aktif
b. Peningkatan GH saat lempeng epifise tidak aktif
c. Penurunan GH saat lempeng epifise masih aktif
d. Penurunan GH saat lempeng epifise masih aktif
e. Peningkatan TSH saat lempeng epifise tidak aktif
73. *B
Perempuan usia 32 tahun datang dengan keluhan nyeri kepala menetap
dalam 3 bulan terakhir. Pasien juga mengeluhkan BB naik, bentuk wajah
berubah. Tidak datang bulan. Didapatkan tulang rahang bawah membesar
menonjol. Pemeriksaan tanda vital tekanan darah 120/70 mmHg, napas 24
x/menit, nadi 82 x/menit, suhu axilla 36,8 C, Pemeriksaan fisik didapatkan
TB 165 cm dan BB 60 kg. Hasil laboratorium dalam batas normal (BUN 20,
creatinin 1.0). Apakah patomekanisme dari kelainan yan terjadi pada
pasien?
a. Peningkatan GH saat lempeng epifise masih aktif
b. Peningkatan GH saat lempeng epifise tidak aktif
c. Penurunan GH saat lempeng epifise masih aktif
d. Penurunan GH saat lempeng epifise masih aktif
e. Peningkatan TSH saat lempeng epifise tidak aktif
74
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan
keluhan muncul bercak putih dimulutnya sejak 1 minggu yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pasien merupakan mantan
pengguna narkoba jarum suntik. Hasil test rapid HIV reaktif. Kadar CD4 150.
Tidak didapatkan tanda infeksi lainnya. Apakah tatalaksana yang tepat
diberikan untuk Pasien saat ini?
a. Berikan kotrimoksazol 960mg/hari dan anti jamur terlebih dahulu,
ARV diminum 2 minggu kemudian
b. Tunda ARV karena CD 4 masih tinggi, beri anti jamur, monitor CD4 tiap
6 bulan
c. Berikan kotrimoksasol 960mg/hari , INH 300 mg/hari dan anti jamur
terlebih dahulu, ARV diminum 2 minggu kemudian
d. Langsung berikan ARV, INH 300 mg/hari, dan kotrimoksasol 960
mg/hari dan anti jamur diminum bersamaan
e. Obati infeksi jamurnya sampai tuntas baru diberikan ARV dan
kotrimoksasol 960 mg/hari
74. *C
Seorang laki-laki 30 tahun datang ke Poliklinik Penyakit Dalam dengan
keluhan muncul bercak putih dimulutnya sejak 1 minggu yang lalu.
Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal. Pasien merupakan mantan
pengguna narkoba jarum suntik. Hasil test rapid HIV reaktif. Kadar CD4 150.
Tidak didapatkan tanda infeksi lainnya. Apakah tatalaksana yang tepat
diberikan untuk Pasien saat ini?
a. Berikan kotrimoksazol 960mg/hari dan anti jamur terlebih dahulu,
ARV diminum 2 minggu kemudian
b. Tunda ARV karena CD 4 masih tinggi, beri anti jamur, monitor CD4 tiap
6 bulan
c. Berikan kotrimoksasol 960mg/hari , INH 300 mg/hari dan anti jamur
terlebih dahulu, ARV diminum 2 minggu kemudian
d. Langsung berikan ARV, INH 300 mg/hari, dan kotrimoksasol 960
mg/hari dan anti jamur diminum bersamaan
e. Obati infeksi jamurnya sampai tuntas baru diberikan ARV dan
kotrimoksasol 960 mg/hari
75
Seorang perempuan 30 tahun mengeluh berat badannya makin
bertambah sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan
di leher. Menstruasi sering tidak teratur dan pasien mengeluh tidak
tahan dingin. Pemeriksaan CXR didapatkan CTR 60%. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 50x/menit,
napas 18 x/menit, suhu axilla 36 C. TSH naik dan anti TPO (+). Pasien
tinggal di area pegunungan. Apa tatalaksana yang tepat?
a. Metamizol
b. Metimazol
c. Larutan lugol
d. Levothyroxin
e. Beta blocker
75. *D
Seorang perempuan 30 tahun mengeluh berat badannya makin
bertambah sejak 1 bulan ini. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan
di leher. Menstruasi sering tidak teratur dan pasien mengeluh tidak
tahan dingin. Pemeriksaan CXR didapatkan CTR 60%. Pemeriksaan
tanda vital didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 50x/menit,
napas 18 x/menit, suhu axilla 36 C. TSH naik dan anti TPO (+). Pasien
tinggal di area pegunungan. Apa tatalaksana yang tepat?
a. Metamizol
b. Metimazol
c. Larutan lugol
d. Levothyroxin
e. Beta blocker
76
Seorang laki-laki 56 tahun datang ke IGD dengan keadaan lemas
dan penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan
fisik ditemukan tekanan darah 70/60 mmHg, GDS 50 mg/dl,
dan hiperpigmentasi semua area kulit. Hasil laboratorium
ditemukan hipokortisol. Riwayat konsumsi steroid disangkal.
Apakah yang menyebabkan hiperpigmentasi pada pasien?

a. Hipokortisol
b. Hipo ACTH
c. Hiper ACTH
d. Hipoaldosteron
e. hipoglukokortikoid
76. *C
Addison disease dengan krisis adrenal

Seorang laki-laki 56 tahun datang ke IGD dengan keadaan lemas


dan penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu. Pemeriksaan
fisik ditemukan tekanan darah 70/60 mmHg, GDS 50 mg/dl,
dan hiperpigmentasi semua area kulit. Hasil laboratorium
ditemukan hipokortisol. Riwayat konsumsi steroid disangkal.
Apakah yang menyebabkan hiperpigmentasi pada pasien?

a. Hipokortisol
b. Hipo ACTH
c. Hiper ACTH
d. Hipoaldosteron
e. hipoglukokortikoid
77
Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD dikarenakan tidak sadarkan
diri sejak 12 jam yang lalu. Pasien merupakan seorang
peminum alkohol sejak muda. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan distensi abdomen, caput medusa, spider naevi dan
napas bau pesing. Hasil USG abdomen didapatkan pengkerutan
hepar. Kadar amoniak darah tinggi. Apakah tatalaksana yang
dapat diberikan guna mencegah semakin tingginya kadar
amoniak?
a. Somatostatin
b. Lactulosa
c. Diet tinggi protein
d. Diet rendah lemak
e. Betablocker
77 *B
Laki-laki 50 tahun dibawa ke IGD dikarenakan tidak sadarkan
diri sejak 12 jam yang lalu. Pasien merupakan seorang
peminum alkohol sejak muda. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan distensi abdomen, caput medusa, spider naevi dan
napas bau pesing. Hasil USG abdomen didapatkan pengkerutan
hepar. Kadar amoniak darah tinggi. Apakah tatalaksana yang
dapat diberikan guna mencegah semakin tingginya kadar
amoniak?
a. Somatostatin
b. Lactulosa
c. Diet tinggi protein
d. Diet rendah lemak
e. Betablocker
78.
Perempuan 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan diri
sejak 2 jam yang lalu. Pasien 1 minggu yang lalu mengeluh nyeri ketika
buang air kecil, disertai rasa panas ketika buang air kecil, namun hanya
diobati dengan obat tradisional. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus
namun rutin minum obat. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, tekanan
darah 80/60 mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit suhu 38 C. Hasil UL
didapatkan leukosituria (++++), hematuria (+), nitrit (+). Hasil cek kimia
darah GDS 260 mg/dl, keton (-). Apakah kemungkinan diagnosis pasien saat
ini?
a. KAD
b. HHS
c. Urosepsis
d. Urinary tract infection
e. Syok hipovolumik
78. *C
sepsis e.c ISK

Perempuan 40 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan tidak sadarkan diri


sejak 2 jam yang lalu. Pasien 1 minggu yang lalu mengeluh nyeri ketika
buang air kecil, disertai rasa panas ketika buang air kecil, namun hanya
diobati dengan obat tradisional. Pasien memiliki riwayat Diabetes Mellitus
namun rutin minum obat. Pemeriksaan fisik kesadaran somnolen, tekanan
darah 80/60 mmHg, napas 20x/menit, nadi 80x/menit suhu 38 C. Hasil UL
didapatkan leukosituria (++++), hematuria (+), nitrit (+). Hasil cek kimia
darah GDS 260 mg/dl, keton (-). Apakah kemungkinan diagnosis pasien saat
ini?
a. KAD
b. HHS
c. Urosepsis
d. Urinary tract infection
e. Syok hipovolumik
79
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena kesadaran yang
makin turun sejak 6 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluh sulit
tidur sejak 2 minggu lalu. Saat ini pasien tidak bisa diajak bicara.
Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 224, tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 100x/menit, napas 25x/menit, perut distended, napas bau
pesing (+), sclera ikterik (+), spider nevi (+), ginekomasti (+), hepar
tidak teraba. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. Gagal liver akut
b. Karsinoma hepatis
c. Ensefalopati hepatikum
d. Ensefalopati uremicum
e. Ketoasidosis diabetikum
79. *C
Pasien laki-laki, usia 60 tahun, dibawa ke IGD karena kesadaran yang
makin turun sejak 6 jam yang lalu. Sebelumnya pasien mengeluh sulit
tidur sejak 2 minggu lalu. Saat ini pasien tidak bisa diajak bicara.
Pemeriksaan fisik didapatkan GCS 224, tekanan darah 120/80 mmHg,
nadi 100x/menit, napas 25x/menit, perut distended, napas bau
pesing (+), sclera ikterik (+), spider nevi (+), ginekomasti (+), hepar
tidak teraba. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. Gagal liver akut
b. Karsinoma hepatis
c. Ensefalopati hepatikum
d. Ensefalopati uremicum
e. Ketoasidosis diabetikum
80
Seorang laki-laki dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan disemua otot
sejak 2 jam yang lalu, keluhan disertai rasa sesak kesemutan dan mual.
pasien merupakan penderita Diabetes Mellitus sejak 20 tahun lalu dan
mengalami komplikasi gagal ginjal rutin hemodialisa. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, dan dari hasil pemeriksaan
EKG didapatkan hasil sebagai berikut. Apa kemungkinan kondisi yang
dialami pasien saat ini?
a. Hiperkalsemia
b. Hipokalemia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalsemia
e. Hiponatremia
80. *C
Tall T → hiperkalemia

Seorang laki-laki dibawa ke IGD dengan keluhan kelemahan disemua otot


sejak 2 jam yang lalu, keluhan disertai rasa sesak kesemutan dan mual.
pasien merupakan penderita Diabetes Mellitus sejak 20 tahun lalu dan
mengalami komplikasi gagal ginjal rutin hemodialisa. Hasil pemeriksaan
fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal, dan dari hasil pemeriksaan
EKG didapatkan hasil sebagai berikut. Apa kemungkinan kondisi yang
dialami pasien saat ini?
a. Hiperkalsemia
b. Hipokalemia
c. Hiperkalemia
d. Hipokalsemia
e. Hiponatremia
ECG in Electrolyte abnormality
81
Perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan demam
tanpa sebab sejak 1 bulan ini, pasien juga mengeluh didapatkan
penurunan berat badan drastis dalam 1 bulan dan keringat malam
hari. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di axilla, coli dan
supraclavicular sebesar telur puyuh. Keluhan batuk lama disangkal.
Pemeriksaan FNAB didapatkan sebukan limfosit homogen. Apa
tatalaksana yang tepat untuk pasien?
a. Beri antibiotik spektrum luas
b. Rujuk ke RS untuk terapi pembedahan
c. Rujuk ke RS untuk kemoterapi dan radiasi
d. Beri OAT kategori 1
e. Beri obat anti virus
81. *C
Perempuan 35 tahun datang ke Dokter dengan keluhan demam
tanpa sebab sejak 1 bulan ini, pasien juga mengeluh didapatkan
penurunan berat badan drastis dalam 1 bulan dan keringat malam
hari. Pemeriksaan fisik didapatkan benjolan di axilla, coli dan
supraclavicular sebesar telur puyuh. Keluhan batuk lama disangkal.
Pemeriksaan FNAB didapatkan sebukan limfosit homogen. Apa
tatalaksana yang tepat untuk pasien?
a. Beri antibiotik spektrum luas
b. Rujuk ke RS untuk terapi pembedahan
c. Rujuk ke RS untuk kemoterapi dan radiasi
d. Beri OAT kategori 1
e. Beri obat anti virus
82
Seorang perempuan 40 tahun datang dengan keluhan terdapat
benjolan sebesar telur puyuh di leher kanan. Dari pemeriksaan fisik
TD 120/80 mmhg, HR 80x/menit RR 18x/menit. Benjolan terasa
mendesak saluran napas sehingga pasien kerap merasa tercekik.
Hasil pemeriksaan lab T3 T4 dan TSH normal, PTH meningkat,
hiperkalsemia dan hipofosfatemia. Apakah komplikasi yang mungkin
terjadi pada pasien?
a. Cushing syndrome
b. Osteoporosis primer
c. Osteoporosis sekunder
d. Krisis tiroid
e. Atrial fibrilasi
82. *C
Seorang perempuan 40 tahun datang dengan keluhan terdapat
benjolan sebesar telur puyuh di leher kanan. Dari pemeriksaan fisik
TD 120/80 mmhg, HR 80x/menit RR 18x/menit. Benjolan terasa
mendesak saluran napas sehingga pasien kerap merasa tercekik.
Hasil pemeriksaan lab T3 T4 dan TSH normal, PTH meningkat,
hiperkalsemia dan hipofosfatemia. Apakah komplikasi yang mungkin
terjadi pada pasien?
a. Cushing syndrome
b. Osteoporosis primer
c. Osteoporosis sekunder
d. Krisis tiroid
e. Atrial fibrilasi
83
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan panas, mata
kuning dan nyeri otot sejak 1 minggu lalu. Pasien bekerja sebagai
cleaning service di sebuah perusahaan. Pemeriksaan tanda vital
tekanan darah 110/70, mmHg, nadi 100x/menit, napas 24 x/menit,
suhu axilla 38,2 C. Pasien mengeluhkan kencing berwarna gelap.
Terdapat nyeri tekan pada muskulus gastrocnemius kanan dan kiri.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11,4 g/dl, Leukosit 15.800 dengan
neutrofil 90%, ureum 87, creatinine 3,25, SGOT 125, dan SGPT 250.
Hasil urinalisis eritrosit 3+ dan leukosit 2+. Apa tatalaksana yang
tepat untuk pasien saat ini?
a. Rawat jalan + doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
b. Rawat inap + injeksi penisilin G 1.5 juta unit / 8 jam selama 5
hari
c. Rawat inap + azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
d. Rawat jalan + amoksisilin 3x1000 mg selama 7 hari
e. Rawat inap + amoksisilin 3x1000 mg selama 5 hari
83. *B
Seorang laki-laki usia 28 tahun datang dengan keluhan panas, mata
kuning dan nyeri otot sejak 1 minggu lalu. Pasien bekerja sebagai
cleaning service di sebuah perusahaan. Pemeriksaan tanda vital
tekanan darah 110/70, mmHg, nadi 100x/menit, napas 24 x/menit,
suhu axilla 38,2 C. Pasien mengeluhkan kencing berwarna gelap.
Terdapat nyeri tekan pada muskulus gastrocnemius kanan dan kiri.
Pemeriksaan laboratorium Hb 11,4 g/dl, Leukosit 15.800 dengan
neutrofil 90%, ureum 87, creatinine 3,25, SGOT 125, dan SGPT 250.
Hasil urinalisis eritrosit 3+ dan leukosit 2+. Apa tatalaksana yang
tepat untuk pasien saat ini?
a. Rawat jalan + doksisiklin 2x100 mg selama 7 hari
b. Rawat inap + injeksi penisilin G 1.5 juta unit / 8 jam selama 5
hari
c. Rawat inap + azitromisin 1x500 mg selama 5 hari
d. Rawat jalan + amoksisilin 3x1000 mg selama 7 hari
e. Rawat inap + amoksisilin 3x1000 mg selama 5 hari
84
Seorang perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan
kedua jari tangan kaku pada pagi hari saat bangun tidur. Nyeri
terasa selama lebih dari 1 jam. Kaku dirasa membaik dengan
aktivitas. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan nyeri pada area
metakarpophalangeal dan interfalang proksimal digiti 2,3,4
manus dextra dan sinistra. Apakah pemeriksaan penunjang
yang dilakukan untuk mendiagnosis pasien?
a. CRP
b. Anti citrullinated protein antibody
c. ANA test
d. DL
e. Radiologi X ray manus
84. *B
RA→ Pemeriksaan diagnosis dengan RF dan anti CCP (anti citrullinated
protein antibody)
Seorang perempuan usia 50 tahun datang dengan keluhan
kedua jari tangan kaku pada pagi hari saat bangun tidur. Nyeri
terasa selama lebih dari 1 jam. Kaku dirasa membaik dengan
aktivitas. Hasil pemeriksaan fisik ditemukan nyeri pada area
metakarpophalangeal dan interfalang proksimal digiti 2,3,4
manus dextra dan sinistra. Apakah pemeriksaan penunjang
yang dilakukan untuk mendiagnosis pasien?
a. CRP
b. Anti citrullinated protein antibody
c. ANA test
d. DL
e. Radiologi X ray manus
85
Pasien laki-laki usia 65 tahun mengeluh kedua pegal dan linu.
Pemeriksaan fisik krepitasi (+), lain-lain dalam batas normal.
Pasien meminta untuk diinjeksi obat anti-nyeri. Beberapa
menit kemudian pasien merasa berdebar, berkeringat dan
pingsan. Pemeriksaan fisik tekanan darah 70 per palpasi, nadi
130x/menit, napas 26 x/menit. Apakah proses yang mendasari
terjadinya kondisi pasien?
a. Hipersensitivitas tipe 1
b. Hipersensitivitas tipe 2
c. Hipersensitivitas tipe 3
d. Hipersensitivitas tipe 4
e. Hipersensitivitas tipe 5
85. *A
Pasien laki-laki usia 65 tahun mengeluh kedua pegal dan linu.
Pemeriksaan fisik krepitasi (+), lain-lain dalam batas normal.
Pasien meminta untuk diinjeksi obat anti-nyeri. Beberapa
menit kemudian pasien merasa berdebar, berkeringat dan
pingsan. Pemeriksaan fisik tekanan darah 70 per palpasi, nadi
130x/menit, napas 26 x/menit. Apakah proses yang mendasari
terjadinya kondisi pasien?
a. Hipersensitivitas tipe 1
b. Hipersensitivitas tipe 2
c. Hipersensitivitas tipe 3
d. Hipersensitivitas tipe 4
e. Hipersensitivitas tipe 5
86
Pasien laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
batuk, pilek, demam disertai dengan sesak sejak 3 hari yang lalu.
Pasien merupakan peternak ayam dan ditemukan beberapa ayam
mati mendadak sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 110/menit, napas 28x/menit,
suhu axilla 39 C. Pemeriksaan rontgen thorax PA ditemukan
perselubungan inhomogen di kedua lapang paru. Apakah tatalaksana
yang paling tepat diberikan?
a. Zanavir 2x10 mg po selama 5 hari
b. Oseltamivir 2x75 mg po selama 5 hari
c. Oseltamivir 1x75 mg po selama 5 hari
d. Acyclovir 5x800 mg po selama 5 hari
e. Valacyclovir 3x1000 mg po selama 5 hari
86. *B
Pasien laki-laki berusia 50 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan
batuk, pilek, demam disertai dengan sesak sejak 3 hari yang lalu.
Pasien merupakan peternak ayam dan ditemukan beberapa ayam
mati mendadak sejak 1 minggu yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik
tekanan darah 110/80 mmHg, nadi 110/menit, napas 28x/menit,
suhu axilla 39 C. Pemeriksaan rontgen thorax PA ditemukan
perselubungan inhomogen di kedua lapang paru. Apakah
tatalaksana yang paling tepat diberikan?
a. Zanavir 2x10 mg po selama 5 hari
b. Oseltamivir 2x75 mg po selama 5 hari (Dosis terapi)
c. Oseltamivir 1x75 mg po selama 5 hari (Dosis profilaksis)
d. Acyclovir 5x800 mg po selama 5 hari
e. Valacyclovir 3x1000 mg po selama 5 hari
87
Perempuan 67 tahun datang ke Dokter dengan keluhan nyeri
pada kedua lutut dan tidak bisa ditekuk sejak 2 hari. Nyeri
sering kumat kumatan dan memberat jika dibuat aktivitas dan
naik turun tangga. Hasil foto X ray genu didapatkan
penyempitan celah sendi dan penyatuan sendi lutut bagian
medial. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, BMI 35
kg/m2. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. OA grade 1
b. OA grade 2
c. OA grade 3
d. OA grade 4
e. OA grade 5
87. *D
Sudah ada ankylosing → pasti grade 4
Perempuan 67 tahun datang ke Dokter dengan keluhan nyeri
pada kedua lutut dan tidak bisa ditekuk sejak 2 hari. Nyeri
sering kumat kumatan dan memberat jika dibuat aktivitas dan
naik turun tangga. Hasil foto X ray genu didapatkan
penyempitan celah sendi dan penyatuan sendi lutut bagian
medial. Pemeriksaan tanda vital dalam batas normal, BMI 35
kg/m2. Apakah diagnosis pasien saat ini?
a. OA grade 1
b. OA grade 2
c. OA grade 3
d. OA grade 4
e. OA grade 5
88
Seorang perempuan tidak sadarkan diri dibawa ke IGD karena
melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum 10 tablet
obat penurun panas. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan
darah 90/60 mmHg, napas 28x/menit, nadi 110x/menit.
Sebelum tidak sadarkan diri pasien mengalami muntah hebat.
Hasil pemeriksaan lab SGOT 230 dan SGPT 400. Apakah antidot
untuk kasus di atas?
a. Natrium bikarbonat
b. Na thiosulfate
c. N asetil sistein
d. Methanol
e. Atropin
88. *C
Seorang perempuan tidak sadarkan diri dibawa ke IGD karena
melakukan percobaan bunuh diri dengan meminum 10 tablet
obat penurun panas. Hasil pemeriksaan tanda vital tekanan
darah 90/60 mmHg, napas 28x/menit, nadi 110x/menit.
Sebelum tidak sadarkan diri pasien mengalami muntah hebat.
Hasil pemeriksaan lab SGOT 230 dan SGPT 400. Apakah antidot
untuk kasus di atas?
a. Natrium bikarbonat
b. Na thiosulfate
c. N asetil sistein
d. Methanol
e. Atropin
89
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya karena
memiliki perawakan kecil dibandingkan teman sebayanya, dan
keterlambatan berbicara. Diketahui ibu pernah menderita
penyakit benjolan dileher saat hamil. Dokter mencurigai bahwa
si anak menderita kelainan hormon yang menyebabkan kondisi
seperti saat ini. Apa kemungkinan kelainan hormon tersebut?
a. Peningkatan T3 dan T4
b. Penurunan GH
c. Penurunan T3 dan T4
d. Peningkatan ACTH
e. Peningkatan kortisol
89. *c
Kretinisme e.c hypothyroid kongenital
Seorang anak berusia 2 tahun dibawa oleh ibunya karena
memiliki perawakan kecil dibandingkan teman sebayanya, dan
keterlambatan berbicara. Diketahui ibu pernah menderita
penyakit benjolan dileher saat hamil. Dokter mencurigai bahwa
si anak menderita kelainan hormon yang menyebabkan kondisi
seperti saat ini. Apa kemungkinan kelainan hormon tersebut?
a. Peningkatan T3 dan T4
b. Penurunan GH
c. Penurunan T3 dan T4
d. Peningkatan ACTH
e. Peningkatan kortisol
90. *B
Seorang perempuan 40 tahun datang ke Dokter untuk kontrol
Diabetes Mellitus yang sudah diderita sejak 5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik tanda vital tekanan darah 170/90 mmHg,
lain-lain dalam batas normal. Pasien tidak memiliki keluhan.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 250 mg/dl, Hba1C
8,2%, kolesterol total 250 mg/dl, LDL 180 mg/dl, TG 280 mg/dl,
dan HDL 55 mg/dl. Bagaimanakah target laboratorium yang
paling tepat untuk pasien tersebut?
a. LDL < 100
b. TG < 150
c. GDP < 80
d. GD2PP < 200
e. HDL > 40
90. *B
Seorang perempuan 40 tahun datang ke Dokter untuk kontrol
Diabetes Mellitus yang sudah diderita sejak 5 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik tanda vital tekanan darah 170/90 mmHg,
lain-lain dalam batas normal. Pasien tidak memiliki keluhan.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan GDS 250 mg/dl, Hba1C
8,2%, kolesterol total 250 mg/dl, LDL 180 mg/dl, TG 280 mg/dl,
dan HDL 55 mg/dl. Bagaimanakah target laboratorium yang
paling tepat untuk pasien tersebut?
a. LDL < 100
b. TG < 150
c. GDP < 80
d. GD2PP < 200
e. HDL > 40
Target Lab DM (Perkeni 2019)
91
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan
keluhan urin berwarna gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan darah menjadi
170/100 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan
hematuria positif. Hasil pemeriksaan biokimia didapatkan Hb 13 g/dl,
kreatinin 5 mg/dL, ureum 180 mg/dL, albumin 3.5 g/dL ASTO (+).
Dokter akan menurunkan tekanan darah pasien, antihipertensi yang
sebaiknya dihindari adalah?
a. Nifedipin
b. Amlodipin
c. Isosorbid dinitrat
d. Nitropruside
e. Kaptopril
91. *E
Seorang laki-laki usia 20 tahun datang ke IGD rumah sakit dengan
keluhan urin berwarna gelap dan tubuh terasa lemas. Dari hasil
pemeriksaan fisik ditemukan peningkatan tekanan darah menjadi
170/100 mmHg, serta terdapat edema pada wajah dan kaki.
Pemeriksaan laboratorium didapatkan proteinuria (++) dengan
hematuria positif. Hasil pemeriksaan biokimia didapatkan Hb 13 g/dl,
kreatinin 5 mg/dL, ureum 180 mg/dL, albumin 3.5 g/dL ASTO (+).
Dokter akan menurunkan tekanan darah pasien, antihipertensi yang
sebaiknya dihindari adalah?
a. Nifedipin
b. Amlodipin
c. Isosorbid dinitrat
d. Nitropruside
e. Kaptopril
92
Seorang perempuan 30 tahun datang ke Dokter dengan
menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium. Pada anamnesis
diketahui orang tua Pasien adalah penderita Diabetes Mellitus.
Hasil laboratorium didapatkan GDP 90 mg/dl, GD2PP 150
mg/dl, Hba1C 5,0%. Apa diagnosis yang tepat untuk pasien
saat ini?
a. Impaired glucose tolerance
b. Gula darah puasa terganggu
c. Prediabetes
d. Diabetes mellitus tipe 2
e. Normal
92. *E
Seorang perempuan 30 tahun datang ke Dokter dengan
menyerahkan hasil pemeriksaan laboratorium. Pada anamnesis
diketahui orang tua Pasien adalah penderita Diabetes Mellitus.
Hasil laboratorium didapatkan GDP 90 mg/dl, GD2PP 150
mg/dl, Hba1C 5,0%. Apa diagnosis yang tepat untuk pasien
saat ini?
a. Impaired glucose tolerance
b. Gula darah puasa terganggu
c. Prediabetes
d. Diabetes mellitus tipe 2
e. Normal
93
Seorang laki-laki 22 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan diare berlendir dan berdarah sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut hebat saat BAB. Pemeriksaan
tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, napas 20x/menit,
suhu subfebris, nadi 88x/menit. Pada pemeriksaan penunjang
fecal smear didapatkan organisme berbentuk oval, berinti satu,
bervakuola, ektoplasma dan terdapat eritrosit di dalamnya.
Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Tetrasiklin 4x500 mg selama 5 hari
b. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari
c. Kotrimoksasol 2x480 mg selama 5 hari
d. Ciprofloksasin 2x500 mg selama 5 hari
e. Metronidazol 3x500 mg selama 5 hari
93. *E
Seorang laki-laki 22 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan diare berlendir dan berdarah sejak 2 minggu yang lalu.
Keluhan disertai nyeri perut hebat saat BAB. Pemeriksaan
tanda vital tekanan darah 120/80 mmHg, napas 20x/menit,
suhu subfebris, nadi 88x/menit. Pada pemeriksaan penunjang
fecal smear didapatkan organisme berbentuk oval, berinti satu,
bervakuola, ektoplasma dan terdapat eritrosit di dalamnya.
Apa tatalaksana yang tepat untuk kasus tersebut?
a. Tetrasiklin 4x500 mg selama 5 hari
b. Amoksisilin 3x500 mg selama 5 hari
c. Kotrimoksasol 2x480 mg selama 5 hari
d. Ciprofloksasin 2x500 mg selama 5 hari
e. Metronidazol 3x500 mg selama 5 hari
94
Laki-laki 35 tahun datang ke Dokter Puskesmas untuk
berkonsultasi hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil tersbut
adalah SGOT 20, SGPT 30, HbsAg (-), IgM anti HBS (+), anti HBs
(-) HBV DNA (-). Pasien tidak pernah mengalami sakit kuning
sebelumya, dan saat ini tidak terdapat keluhan. Pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Apa kesimpulan dari hasil
laboratorium Pasien?
a. Hepatitis B karier aktif
b. Hepatitis B akut infeksius
c. Hepatitis B kronis infeksius
d. Hepatitis B window period
e. Tidak menderita hepatitis B
94. *D
Laki-laki 35 tahun datang ke Dokter Puskesmas untuk
berkonsultasi hasil pemeriksaan laboratorium. Hasil tersbut
adalah SGOT 20, SGPT 30, HbsAg (-), IgM anti HBS (+), anti HBs
(-) HBV DNA (-). Pasien tidak pernah mengalami sakit kuning
sebelumya, dan saat ini tidak terdapat keluhan. Pemeriksaan
fisik dalam batas normal. Apa kesimpulan dari hasil
laboratorium Pasien?
a. Hepatitis B karier aktif
b. Hepatitis B akut infeksius
c. Hepatitis B kronis infeksius
d. Hepatitis B window period
e. Tidak menderita hepatitis B
95
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan badan terasa lemah dan letih sejak 3 hari terakhir. Pasien
menjalani diet ketat tidak makan daging dan hanya mengkonsumsi
nasi dalam jumlah sedikit dan sayur untuk menurunkan berat
badannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 100x/menit, napas 20x/menit, suhu afebris, konjungtiva
anemis, hepar lien tak teraba. Pemeriksaan darah lengkap
didapatkan Hb 9 g/dl. Apa kemungkinan diagnosis yang paling tepat?
a. Anemia hemolitik
b. Anemia pernisiosa
c. Anemia aplastik
d. Anemia penyakit kronis
e. Hemofilia
95. *B
Sumber utama B12 : protein hewani daging, kerang, salmon, telur, ikan
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang ke Puskesmas dengan
keluhan badan terasa lemah dan letih sejak 3 hari terakhir. Pasien
menjalani diet ketat tidak makan daging dan hanya mengkonsumsi
nasi dalam jumlah sedikit dan sayur untuk menurunkan berat
badannya. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 90/60
mmHg, nadi 100x/menit, napas 20x/menit, suhu afebris, konjungtiva
anemis, hepar lien tak teraba. Pemeriksaan darah lengkap
didapatkan Hb 9 g/dl. Apa kemungkinan diagnosis yang paling tepat?
a. Anemia hemolitik
b. Anemia pernisiosa
c. Anemia aplastik
d. Anemia penyakit kronis
e. Hemofilia
96
Laki-laki datang dengan keluhan muntah hebat sejak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluh kaki bengkak, gatal disekujur tubuh, disertai
dengan kencing yang sedikit sejak 3 hari. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan rutin minum
obat. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
20x/menit, nadi 90x/menit, suhu afebris, nampak bekas garukan di
sekujur ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9
g/dl, ureum 150 mg/dl, creatinin 3.4 mg/dl, GDS 300 mg/dl. Apa
penyebab anemia pada pasien?
a. Peningkatan lisis eritrosit
b. Perdarahan masif
c. Penurunan pembentukan eritrosit
d. Gangguan rantai hemoglobin
e. Defisiensi zat besi
96. *C
anemia CKD e.c defisiensi eritropoietin
Laki-laki datang dengan keluhan muntah hebat sejak 3 jam yang lalu.
Pasien juga mengeluh kaki bengkak, gatal disekujur tubuh, disertai
dengan kencing yang sedikit sejak 3 hari. Pasien memiliki riwayat
Diabetes Mellitus dan Hipertensi sejak 10 tahun dan rutin minum
obat. Pemeriksaan fisik tekanan darah 170/90 mmHg, napas
20x/menit, nadi 90x/menit, suhu afebris, nampak bekas garukan di
sekujur ekstremitas. Pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 9
g/dl, ureum 150 mg/dl, creatinin 3.4 mg/dl, GDS 300 mg/dl. Apa
penyebab anemia pada pasien?
a. Peningkatan lisis eritrosit
b. Perdarahan masif
c. Penurunan pembentukan eritrosit
d. Gangguan rantai hemoglobin
e. Defisiensi zat besi
97
Perempuan 17 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri ulu
hati sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai mual muntah dan perut
kembung. Riwayat makan rujak sebelumnya dan tidak pernah
menderita hal yang sama sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, napas 24x/menit, nadi 108
x/menit, suhu 36,8 C. Palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan di
daerah epigastrium dan timpani pada perkusi. Apa penyebab dari
penyakit pasien tersebut?
a. Zat iritan
b. H. Pilori
c. Autoimun
d. Drug induced
e. Parasit
97. *A
Perempuan 17 tahun masuk Rumah Sakit dengan keluhan nyeri ulu
hati sejak 1 jam yang lalu. Keluhan disertai mual muntah dan perut
kembung. Riwayat makan rujak sebelumnya dan tidak pernah
menderita hal yang sama sebelumnya. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan tekanan darah 130/80 mmHg, napas 24x/menit, nadi 108
x/menit, suhu 36,8 C. Palpasi abdomen didapatkan nyeri tekan di
daerah epigastrium dan timpani pada perkusi. Apa penyebab dari
penyakit pasien tersebut?
a. Zat iritan
b. H. Pilori
c. Autoimun
d. Drug induced
e. Parasit
98
Laki-laki 55 tahun mengeluh pusing, lemas, dada berdebar-debar
sejak 1 bulan lalu. Mual muntah dan nyeri di sekitar dada. Pasien
mengaku pernah patah tulang saat sedang jalan 2 bulan lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan postur tubuh kifosis, tanda vital dalam
batas normal. Hasil laboratorium didapatkan ureum 90 mg/dl,
creatinin 3.4 mg/dl, Hb 7 g/dl, dan hiperkalsemia. Dokter curiga
pasien menderita suatu keganasan hematologi. Sel apakah yang
mendasari keganasan hematologi pada kasus tersebut?
a. Leukosit
b. Eritrosit
c. Trombosit
d. Sel plasma
e. Makrofag
98. *D
Laki-laki 55 tahun mengeluh pusing, lemas, dada berdebar-debar
sejak 1 bulan lalu. Mual muntah dan nyeri di sekitar dada. Pasien
mengaku pernah patah tulang saat sedang jalan 2 bulan lalu.
Pemeriksaan fisik didapatkan postur tubuh kifosis, tanda vital dalam
batas normal. Hasil laboratorium didapatkan ureum 90 mg/dl,
creatinin 3.4 mg/dl, Hb 7 g/dl, dan hiperkalsemia. Dokter curiga
pasien menderita suatu keganasan hematologi. Sel apakah yang
mendasari keganasan hematologi pada kasus tersebut?
a. Leukosit
b. Eritrosit
c. Trombosit
d. Sel plasma
e. Makrofag
99
Perempuan 50 tahun menderita Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 10 tahun dengan pengobatan 2 kombinasi OAD. Saat
kontrol diketahui nilai Hba1C 8.5%. Pasien direncanakan
beralih pengobatan ke Insulin long acting dan OAD jenis lain.
Apa edukasi yang tepat diberikan oleh dokter terkait dengan
pemberian Insulinnya?
a. Insulin digunakan 2x/hari
b. Insulin disuntikkan setelah suapan pertama
c. Insulin disuntikkan sebelum berolahraga
d. Insulin disuntikan sebelum tidur
e. Insulin disuntikkan setelah makan
99. *D
Perempuan 50 tahun menderita Diabetes Mellitus kurang lebih
selama 10 tahun dengan pengobatan 2 kombinasi OAD. Saat
kontrol diketahui nilai Hba1C 8.5%. Pasien direncanakan
beralih pengobatan ke Insulin long acting dan OAD jenis lain.
Apa edukasi yang tepat diberikan oleh dokter terkait dengan
pemberian Insulinnya?
a. Insulin digunakan 2x/hari
b. Insulin disuntikkan setelah suapan pertama
c. Insulin disuntikkan sebelum berolahraga
d. Insulin disuntikan sebelum tidur
e. Insulin disuntikkan setelah makan
100
Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
dada terbakar disertai mulut terasa pahit sejak 2 minggu yang
lalu. Pasien sudah mengobati dengan antasida beli di warung
namun tidak membaik. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
tekan epigastrium. Tanda vital dalam batas normal. Apa
patomekanisme dari keluhan pasien saat ini?
a. Spasme pylorus
b. Hiperproduksi asam lambung
c. Kelemahan spincter esofagus bawah
d. Hambatan faktor defensif lambung
e. Infeksi Helicobacter pylori
100. *C
Laki-laki 30 tahun datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri
dada terbakar disertai mulut terasa pahit sejak 2 minggu yang
lalu. Pasien sudah mengobati dengan antasida beli di warung
namun tidak membaik. Pemeriksaan fisik ditemukan nyeri
tekan epigastrium. Tanda vital dalam batas normal. Apa
patomekanisme dari keluhan pasien saat ini?
a. Spasme pylorus
b. Hiperproduksi asam lambung
c. Kelemahan spincter esofagus bawah
d. Hambatan faktor defensif lambung
e. Infeksi Helicobacter pylori
Ingenio Jakarta

Stay positive, Work Hard, Make It Happen!

Anda mungkin juga menyukai