Anda di halaman 1dari 29

 

BAB VI
GARDU INDUK POLEHAN

6.1 Single Line Diagram Gardu Induk Polehan (terlampir)  


 

6.2 Peralatan Gardu Induk Polehan


6.2.1 Panel control T/L Bay 70kV

Daftar Perlengkapan yang terdapat pada Panel Control T/L Bay 70kV :
1.  Ampere meter phasa R : untuk mengukur besaran arus pada fasa R
2.  Ampere meter phasa S : untuk mengukur besaran arus pada fasa S
3.  Ampere meter phasa T : untuk mengukur besaran arus pada fasa T
4.  kV meter : untuk mengukur besaran tegangan
5.  MW meter : untuk mengukur besaran daya aktif
6.  MVAR meter : untuk mengukur besara daya
da ya reaktif
 

7.  Announciator
8.  Switch AC/DC : berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan sumber AC/DC untuk
 peralatan
9.  Switch local/remote : local berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh
operator. Sedangkan remote berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh
dispatcher region-4 melalui SCADA.
10. Switch A/R ON-OFF : untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan reclosing relay
11. Trip Lock : fasilitas untuk memblok order trip ke PMT
12. Test plug CT : fasilitas untuk pengujian ampere meter 70kV
70 kV
13. Test plug PT : fasilitas untuk pengujian volt meter 70kV

6.2.3 Panel Kontrol Kopel Bus 70kV


No Nama Indikasi Keterangan

1 44S 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 44S 1L & 2L,
maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay distance (44S) yang
(T/L 70 kV)
 bekerja, dan Relay harus diperiksa pada bay mana/phasa apa yang
 bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan
gangguan hubung
hubung ssingkat
ingkat
antara phasa-phasa, relay 44S ini merupakan Main protection untuk
relay penghantar. 

2 67G 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 67G 1L & 2L,

(T/L 70 kV) maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 67G (Directional Ground
Gr ound
Relay) yang bekerja, dan Relay harus diperiksa relay pada bay mana
yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung
singkat satu phasa terhadap tanah

3 51 1L & 2L Jika pada panel kontrol


kontr ol ada alarm dan indikasinya 51 1L & 2L, maka

(T/L 70 kV)  pada Bay 1L & 2L tersebut


tersebut ada relay 51 (Over
(Over Current Relay) yang
yang
 bekerja, dan relay harus diperiksa pada bay mana yang bekerja.
Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-
 phasa, relay OCR ini merupakan
merupakan back
back up relay 44S ( Distance
Distance relay)
.
 

4 50G 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 50G 1L & 2L,
maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 50G (Selective Ground
(T/L 70 kV)
Relay) dan relay 64V (Over Voltage Ground Relay ) yang bekerja.

Kerja relay 50 G disebabkan oleh perbedaan arus yang disebabkan

gangguan phasa ke tanah pada salah satu Line dan Line yang lainnya
 juga merasakan
merasakan arus gangguan tersebut, relay ini dilengkapi
dilengkapi 2
kontak yang berfungsi untuk melepas PMT yang arus gangguannya
lebih besar. Relay 50G dapat dioperasikan apabila saluran transmisi
double circuit pada GI yang berhadapan.

Jika pada panel kontrol ada indikasinya 50G Lock, maka relay 50G
5 50G Lock
1L & 2L tidak dioperasikan .
(T/L 70 kV). Relay 50 G tidak dioperasikan karena saluran transmisi Double T
(Blimbing-Sukorejo-Bangil).

6 63AL1 / 63AL2 Setting :


(untuk Line) - 13.0 Kg/cm2 (kontak pressure close)
- 14.0 Kg/cm2 (kontak pressure open) untuk reset
Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya Circ. Breaker air
 pressure low close lock, maka pada Bay tersebut ada penurunan
tekanan udara < 13.0 Kg/cm2, sehingga PMT tidak bisa masuk /
close tetapi PMT masih bisa open / trip, tekanan udara berfungsi
untuk penggerak mekanik Indikasi dapat direset jika tekanan udara
>14.0 Kg/cm2 dan fungsi close PMT normal.

7 A/R In Progress Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R In Progress
1L atau A/R In Progress 2L, maka pada bay 1L / 2L tersebut ada
1L & 2L (T/L
relay Recloser yang bekerja dan segera periksa relay lain di panel
70kV) relay (44S , 67 G). Relay Recloser ini dapat di block dengan
memposisikan switch On/Off recloser pada posisi Off.

8 A/R Lock Out Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R Lock Out 1L
atau 2L, maka pada bay 1L / 2L terjadi reclose gagal dan PMT akan
1L & 2L (T/L 70
tetap terbuka / final trip.
kV).

9 VT 20 kV Fail Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya VT 20 kV Fail,
maka pada tegangan PT phasa RSTN ada salah satu tegangan yang
tidak siap atau Bus 20 kV padam.
 

10 T87 Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya T87 maka
 pada bay trafo tersebut ada relay 87 (Differential Relay) yang
(Differential
 bekerja, dan harus diperiksa
diperiksa relay
relay 87 phase
phase apa yang bekerja.
bekerja. Relay
Relay
trip) Untuk ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-phasa /
Trafo terjadi ketidak seimbangan arus yang masuk pada sisi primer dan
arus yang keluar pada sisi sekunder trafo.

11 P51 (Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya P51 maka
 pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi primer (Over Current Relay)
Current
yang bekerja, dan harus diperiksa relay P51 phase apa yang bekerja.
Primer) Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-
 phasa pada sisi primer
primer trafo.

12 S51 (Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya S51 maka
 pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi sekunder (Over Current
Current
Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa relay S51 phase apa yang
Sekunder)  bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan
gangguan hubung
hubung ssingkat
ingkat
 phasa-phasa pada sisi
sisi sekunder trafo.

13 NS51 Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya NS51 maka
 pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi netral sekunder (Netral
(OverCurrent sekunder Over Current Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa
Netral relay NS51 yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi
Sekunder) gangguan hubung singkat phasa-tanah pada sisi sekunder trafo atau
ketidak seimbangan arus antar phasa sehingga arus urutan nol akan
timbul.

14 27 / Jika pada panel kontrol trafo ada alarm


F84U, alar m dan indikasinya 27/F84 maka
 pada bay trafo tersebut
tersebut ada relay under
under voltage
voltage yang bekerja, Relay
Relay
(Under Voltage
ini bekerja apabila tegangan pada bus 20 kV yang dirasakan oleh PT
relay).  bus 20 kV lebih
lebih rendah
rendah dari setting
setting relay 27/F84U.

15 95T, (Under Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 95T maka
 pada bay trafo/penyulang
trafo/penyulang tersebut ada relay under frequency yang
Frequency
 bekerja, Relay ini bekerja apabila terjadi gangguan
gangguan pada
pada sistem
sistem yang
Relay). mengakibatkan penurunan frequency dari frequency normal,
gangguan pada sistem ini diakibatkan oleh tripnya pembangkit.

16 96T, (Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96T maka
 pada trafo ada relay bucholz yang bekerja dan akan mengetripkan
mengetripkan
trip)
PMT Trafo. Relay bucholz ini bekerja apabila terjadi gelembung
udara pada trafo atau gangguan hubung singkat pada belitan trafo
sehingga menimbulkan gas dan akan mengerjakan kontak pada relay
 bucholz. Relay
Relay bucholz ini dipasang
dipasang pada Main tank trafo dan pada
pada
tap changer trafo (Relay Jungshen).

17 96A, (Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96A maka

Alarm)  pada
sinyaltrafo
alarmada relay
pada buholz
kontrol yang bekerja dan akan memberikan
panel. memberikan
 

18 26DA, (Dial Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 26DA maka
 pada trafo ada relay temperatur
temperatur yang bekerja
bekerja dan akan memberikan
memberikan
temperatur
sinyal alarm pada kontrol panel. Relay ini bekerja apabila
Alarm) suhu/temperatur trafo tinggi dan akan mengerjakan kontak pada
relay temperatur. Setting 26 DA ini untuk Oil temperatur Alarm
adalah 80 oC dan untuk winding temperatur Alarm adalah 90 oC.
 

19 26DT, (Dial Jika suhu/temperatur trafo tetap tinggi dan cenderung naik setelah
melewati setting temperatur alarm maka relay temperatur ini akan
temperatur
 bekerja dan mengetripkan PMT trafo. Setting 26 DT ini untuk Oil
Trip). temperatur trip adalah 90 oC dan untuk winding temperatur trip
adalah 100 oC.

20 63Q, (Sudden Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 63Q maka
 pada trafo ada relay sudden pressure yang bekerja dan akan
pressure relay).
memberikan sinyal alarm pada kontrol panel dan sinyal trip yang
akan mengetripkan PMT trafo. Relay ini bekerja apabila terjadi
tekanan lebih pada trafo.

21 33Q, (Oil Level). Jika pada trafo Oil level dari minyak trafo
tr afo ini ada yang melebihi atau
kurang dari batas yang ditentukan maka akan memberikan sinyal
alarm pada kontrol panel dengan indikasi 33Q.

22 MCB Trip Menandakan bahwa MCB untuk DC Source bay tersebut trip

23 Trip Circuit Menandakan bahwa PMT tersebut tidak siap rangkaian Tripingnya.
Faulty

24 SF6 Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap Satu.
Leakage

25 SF6 Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap dua sehingga PMT
Leakage Block untuk Trip.

Blocked

26 Protec Trip Terjadi Trip PMT Kopel oleh relay Over Curren Relay (51/51G).

(51/51G)

27 42 PD Fail Terjadi gangguan pada tegangan Bus 70 kV yang dirasakan oleh PT


Bus 70 kV.

28 VT 20 kV Fail Terjadi gangguan pada tegangan Bus 20 kV yang dirasakan oleh PT


Bus 20 kV.
 

 
6.2.4 Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV
KODE TYPE KETERANGAN
44S Nissin -  Terdiri dari 3 buah relay : phasa R, S, T
EXH31 -  Masing masing relay memiliki 3 bendera
X1 untuk Zone 1
X2 untuk Zone 2
M untuk Zone 3
-  Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas
50G Nissin Relay ini untuk mendeteksi gangguan phasa-tanah pada
salah satu line.
Memiliki bendera :
-  1L : gangguan pada line 1

-  2L : gangguan pada line 2

Cara mereset dengan menekan stang/tuas ke atas


 

 
Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV
 

6.2.5 Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay Trafo 70/20 kV


KODE KETERANGAN
Differential Relay
87   Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah
  Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay
OCR sisi Primer
P51   Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah
  Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay
OCR sisi Sekunder
S51   Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah
  Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay
OCR sisi Netral Sekunder
 NS51   Indikasi relay bekerja : muncul led merah “ trip 
trip 
  Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay
Under Voltage Relay
27   Indikasi relay bekerja : muncul bendera merah
  Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas pada relay

Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay Trafo 70/20 kV


 

6.2.6 Relay Proteksi Bay Kopel Bus 70 kV


KODE KETERANGAN
OCR
51   Indikasi relay bekerja : muncul led merah
  Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay
Trip Coil Supervisory
Berguna untuk memonitor kesiapan coil pada rangkaian triping PMT
TCS
  Indikasi relay bekerja : muncul led merah
  Cara mereset dengan menekan tombol reset pada relay

Relay Proteksi Bay Kopel Bus 70 kV

6.2.7 Panel On Load Tap Changer (OLTC)


Panel on load tap changer adalah Panel kontrol untuk menaikkan/menurunkan
 posisi tap trafo secara remote dari ruang kontrol dengan cara manual atau auto, selain itu
 pada panel ini terdapat peralatan seperti berikut :
 

No. Keterangan :

1 Volt meter 20 kV

2 Indikator posisi Tap Changer

3 Announciator

4 Selector phasa R, S, T untuk melihat tegangan masing-masing phasa volt


meter dengan memindah Switch

5 Tombol Unlock OLTC

6 Change over switch (auto/manual/procon)

Switch UP dan DOWN :


7

 UP : Untuk menaikkan posisi tap changer


Down : Untuk menurunkan posisi tap changer
Change over switch (sep/indep/dep).
8

Fungsinya untuk menentukan posisi pengoperasian OLTC, misalnya bila


 paralel maka menaikkan tap OLTC dapat dilakukan dengan serempak pada
 posisi ke Dep (namun internal controlnya harus benar-benar sudah dihubung
antara trafo satu dengan trafo yang lainnya).

Switch ON/OFF sumber DC


9
Automatic voltage regulator (AVR).
10

20.2  –  20.8
Sesuai kesepakatan dengan Distribusi maka di setting : 20.2 –   20.8 kV.

Cara mengoperasikan OLTC :

Auto digerakkan oleh relay AVR


 

  Manual dengan menekan tombol/Switch pada panel tap changer atau di box
terminal trafo atau di engkol di panel mekanik OLTC di Trafo.
 

 
Panel On Load Tap Changer (OLTC)

6.2.8 Pemutus Tenaga (PMT)


Berfungsi untuk menghubungkan atau memutuskan arus/daya listrik sesuai
dengan ratingnya.
Berdasarkan jenis media pemadam busur api listriknya maka di
d i GI. Polehan
terdapat PMT dengan media :
•  Minyak,
•  Gas SF6
 

 
Berdasarkan jenis penggeraknya terdapat beberapa jenis yaitu :
•  Mekanik (Spring),
•  Pneumatik

Untuk GI Polehan PMT nya menggunakan media minyak penggeraknya secara


 pneumatik (Blimbing 1 & 2, Kebonagung 1 & 2, Trafo 2 ) menggunakan media SF6
 penggerak spring (Kopel, Trafo 1).
Data-data jenis media pemadam dan penggerak PMT lihat pada lampiran 5.

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :


•  Tekanan gas SF6, level minyak
•  Counter PMT

•  Tekanan udara, kesiapan spring

PMT dapat dioperasikan dari :


•  Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV
•  Remote yaitu dari kontrol panel
•  Lokal yaitu di Kontrol Box mekanik PMT nya sendiri

PMT 70kV Dengan media pemadaman minyak


 

 
Kontrol box PMT “NISSIN” 
“NISSIN”  

6.2.9 Pemisah (PMS)


Berfungsi sebagai alat untuk menyatakan secara visual bahwa suatu peralatan listrik

sudah bebas/terpisah dari tegangan kerja. Dengan kata lain untuk memisahkan bagian
yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan, oleh karena itu pemisah tidak boleh
dimasukkan atau dikeluarkan dalam keadaan berbeban. Sesuai dengan penempatannya,
maka Jenis pemisah dapat dibedakan yaitu :
•  Pemisah bus yaitu yang terpasang disisi bus.
•  Pemisah line terpasang disisi penghantar
•  Pemisah tanah terpasang pada peralatan untuk menghubungkan ke tanah.

Berdasarkan tenaga penggerak pemisah untuk sistem 70 kV yaitu :


•  Manual diengkol atau dengan tuas
•  Motor.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada PMS adalah :
•  Posisi kontak (pisau PMS)
•  Terminal-terminal konduktor
• Is
Isolator
olator

PMS Bus dapat dioperasikan dari :

•  Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV.


 

•  Remote yaitu dari kontrol panel.


•  Lokal yaitu di Box kontrol PMS.

PMS Line dapat dioperasikan dari :


•  Supervisory yaitu oleh Dispatcher Region IV.
•  Remote yaitu dari kontrol panel.
•  Lokal yaitu di Box kontrol PMS.

Sedangkan untuk PMS tanah hanya dapat dioperasikan dari lokal di PMSnya sendiri.

Pemisah 70kV (DS)

Kontrol Box PMS dan Motor

6.2.10 Current Transformer (CT)


Berfungsi sebagai alat untuk menurunkan besaran arus dari sisi primer ke sisi
sekunder dari nilai yang besar ke nilai yang rendah dan juga untuk mengisolasi bagian
yang bertegangan tinggi sehingga besaran-besaran
besaran -besaran yang diukur berada pada sisi sekunder
(tegangan rendah).
Dan sebagai standarisasi untuk masukkan pada alat-alat ukur Amper meter, MW,
MVAR, KWH maupun sistem proteksi.
 

  Misalnya CT pada T/L Bay 70 kV dengan rasio 800/5 artinya pada sisi 70 kV arus
sebesar 800 A diturunkan pada sisi sekunder menjadi 5 A.

Current Transformer (CT)


 

6.2.11 Potential Transformer (PT)


Berfungsi sebagai alat untuk menurunkan besaran tegangan dari sisi primer ke sisi
sekunder dan juga untuk mengisolasi bagian yang bertegangan tinggi sehingga besaran
yang diukur berada pada sisi sekunder (tegangan rendah) dan sebagai standarisasi untuk
memasukkan pada alat-alat ukur MW, MVAR, KWH, maupun sistem proteksi distance
relay dan open delta untuk Directional ground relay (kode singkatan 67G).
Untuk sistem 70 kV PT terpasang pada sisi Bus 70 kV yaitu pada Bus A dan B.

Potential Transformer (PT)

6.2.12 Lightning Arrester (LA)


LA berfungsi sebagai alat proteksi bagi peralatan listrik terhadap tegangan lebih,
l ebih,
yang disebabkan oleh petir atau surja hubung (switching surge).
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada LA adalah :
•  Counter
•  Terminal konduktor
•  Isolator

Lightning Arrester (LA)


 

 
6.2.13 Line Trap (Wave Trap)
Line trap merupakan peralatan penting dalam komunikasi PLC fungsinya untuk
mencegah arus frequensi tinggi yang datang dari stasiun lawan atau pancaran stasiun
sendiri tidak masuk ke peralatan Gardu Induk. Pemasangannya secara seri dengan line
transmisi tegangan tinggi. Penempatan line trap dipasang diatas Capasitor Voltage
Transformer (CVT).
Line trap terdiri dari 3 komponen yaitu : main coil, Arrester dan tunning unit.
Pada CVT (Capacitive Voltage Transformer) berfungsi sebagai penerus signal
 pembawa frequensi tinggi ke konduktor tegangan tinggi.
Pada komponen LMU (*Line Matching Unit) berfungsi sebagai penghubung
 peralatan PLC yang
yang berada di ruangan dan yang di switch yard
yard yaitu untuk menyesuaikan
karakteristik impedansi saluran (konduktor) SUTT dan kabel coaxial yang terhubung ke

PLC, menjaga peralatan PLC dari tegangan dan arus lebih.

Line Trap (Wave Trap) 70kV


 

6.2.14 Transformator Daya

Transformator Daya 1 & 2


Trafo tenaga adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi untuk
menyalurkan tenaga listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah atau sebaliknya.
Bagian –  bagian
Bagian – 
 bagian dari trafo adalah sebagai berikut:

   Main tank didalamnya terdapat inti besi, kumparan trafo, minyak trafo.

   OLTC terdapat rangkaian-rangkaian dari kumparan trafo yang dapat dipindah dari
dari
tap rendah sampai pada tap tinggi dengan menggunakan Switch diverter yang
digerakkan oleh drive shaft.

OLTC

   Bushing sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah.

   Konservator gunanya untuk menampung pemuaian minyak trafo.

 
 Alat pernafasan terdiri dari pernapasan pada tangki utama dan Tap changer

 
 Pipa-pipa untuk filter minyak
 

Sistem Proteksi

1.  Relay mekanis (Proteksi Utama) : Bucholz, Tekananan Lebih, Temperatur


2.  Relay mekanis (alarm) : Oil Level
3.  Relay elektrik (proteksi utama : differential, restricth earth fault, dll
 
4. Relay elektrik (proteksi bantu) : OCR, Ground Fault, Over Voltage

Sistem Proteksi

Terminal Box
Fungsinya adalah sebagai terminal untuk system proteksi, mekanis pada trafo dan
control untuk pengaturan tap changer juga sebagai terminal supply AC dan DC.
Kemudian dari terminal box tersebut ditarik kabel ke control panel.

Terminal Box

 Relay temperature
Relay ini mendeteksi kenaikan termperature belitan sisi primer/sekunder dan
minyak. Biasa disebut winding temperature dan oil
oi l temperature.
Relay ini berfungsi untuk merasakan kenaikan temperature di dalam trafo.
Misalnya temperature di dalam trafo telah mencapai 60ºC maka relay akan menggerakkan
fan. Misalnya saat temperature 80ºC di set alarm sehingga bila
b ila alarm berbunyi masih ada
 

waktu untuk menurunkan beban. Terakhir di set pada saat temperature 90ºC trafo akan
mengalami trip. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan trafo akibat panas yang
 berlebihan.

 Relay Bucholz
Relay bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator atau dari OLTC ke
ke
konservator tergantung
tergantung design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang
dipasang relay
 bucholz.
Relay ini gunanya untuk mengamankan trafo gangguan internal trafo yang
menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trafo
atau akibat busur api didalam trafo.
Cara kerjanya yaitu gas yang timbul didalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
 besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap yaitu : Alarm dan trip.

Relay Bucholz

Sistem Pendingin
Bila trafo dibebani akan timbul panas pada kumparan karena rugi-rugi pada inti
 besi dan kumparan. Agar
A gar suhu didalam trafo tidak berlebihan maka dibuat suatu sistem
 pendingin untuk menyalurkan panas trafo keluar yaitu dengan menggunakan media :
  Udara
  Minyak
  Air
  dll
Sedangkan cara pengaliran media pendingin tersebut dapat secara alami ataupun
 paksaan. Cara kerja sistem pendinginan yaitu minyak didalam trafo dialirkan kepada
 

sirip-sir
sirip-sirip
ip (radiato
(radiator)
r) dan
dan apabila
apabila tempera
temperatur
tur sudah
sudah tinggi
tinggi misalnya
misalnya 60 C (terga
(tergantung
ntung
design trafonya) maka relay temperature akan bekerja untuk menggerakkan kipas/fan
kipas/fan
sampai beberapa kipas yang bekerja pada saat minyak tersebut mengalir pada radiator
maka suhu panas minyak akan turun dan minyak tersebut kembali dialirkan kedalam
tangki trafo.

Sistem Pendingin

 Relay Sudden Pressure


Relay ini terpasang pada main tank dan OLTC tergantung design trafonya
fungsinya untuk mengamankan trafo apabila terjadi gangguan internal
internal dimana gangguan
ini menimbulkan tekanan yang tinggi secara tiba-tiba didalam trafo.

Relay Sudden Pressure

 NGR
 NGR dipasang pada sisi sekunder trafo, untuk trafo 70/20 kV NGR = 500 ohm,
Fungsinya adalah untuk menghambat atau membatasi arus gangguan hubung
hubun g singkat satu
 phasa ke tanah pada sisi sekunder
sekunder trafo. Untuk Trafo 70/20 kV dengan R = 500 ohm maka
 bila terjadi gangguan satu phasa ketanah maka arus maksimum adalah 23 A (20.000 :
1,73 : 500)
 

 NGR TRAFO II

6.2.15 Trafo Pemakaian Sendiri (PS)


Supply AC 380 Volt digunakan dari 2 sumber EB1 dari Trafo 1 HVCell INOUE
dan EB2 dari Trafo 2 HVCell INOUE. Supply AC yang mensupplay rectifier terdiri dari
satu supply dengan system switch interlock.
 

6.2.17 Panel Pembagi Arus Searah (DC)


Dalam GI Polehan system catu daya DC 110volt ada 2 unit yang terdiri dari 2
 buah rectifier dan 2 set battery.
Singgle Line Sistim DC 110 V GI.Polehan 

Ke Panel AC   Ke Panel AC  

16 A   15 A  
Rectifier II   Rectifier I  

Saft nife   Yuasa  

40 A  
32 A   32 A 

100 A  
Exel Ke Distribusi DC I   Yuasa  
Ke Distribusi DC II  

Distribusi DC ada 2 bus yaitu bus 1 dan bus 2. Apabila supply DC hilan
hilangg pada

salah satu bus, maka MCB pararel Battery dimasukkan untuk mengisi supply DC pada
 bus yang upnormal.
 

Single line system DC Supply 48 volt


Sistem DC 48 volt digunakan untuk kebutuhan pada peralatan Scada, terdiri dari
dua set rectifier yang diparalel dan satu set battery.
batter y.

380
VAC

MCB MCB

6A 6A

~ RECTIFIER
SAFE NIFE
~ RECTIFIER
SAFE NIFE

BS21449 - 1

MCB MCB

200 200

MCB

200
BATTERY
SAFT NIFE

SBL 366 - 2 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A

366Ah

( 40 cell )  
   U    1    2
   T    C    C
   R    I    I
   S    S

  e   e   e   e   e   e   e   e   e   e   e
  r   r   r   r   r   r   r   r   r   r   r
  a   a   a   a   a   a   a   a   a   a   a
  p   p   p   p   p   p   p   p   p   p   p
   S    S    S    S    S    S    S    S    S    S    S
 

Single line system DC Supply 24 volt


System DC 24 volt digunakan untuk kebutuhan pada peralatan PLC, terdiri dari
satu set rectifier dan dua set battery yang beroperasi
b eroperasi secara pararel.

380
VAC

MCB

6A

RECTIFIER
~ Exel ERS Kine
MCB

200

MCB

200 A
BATTERY
Exel

( 20 cell ) 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A

4
 

 
6.2.18 Rectifier
Rectifier berfungsi untuk mengisi battere DC agar tidak kehabisan energy.
en ergy. Selain
itu, rectifier juga berfungsi sebagai suplly relay dan panel saat tidak terjadi gangguan
(supply AC on).

Rectifier
 

6.2.19 Remote Terminal Unit

Remote Terminal Unit


1.  LED Warna Hijau Tanda supply DC 48 volt menandakan semua indikasi status &
 pengukuran dapat di control dari ACC/Dispatcher.
2.  LED Warna Merah Tanda TRU RC Polarity menandakan indikasi status tidak dapat
di control dari ACC/Dispatcher, tetapi untuk indikasi pengukuran dapat di control dari
ACC/Dispatcher.
3.  Switch Kontrol :
Posisi A artinya ABLE lampu LED warna hijau menyala
Posisi D artinya DISABLE lampu LED warna merah menyala
men yala

Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data dari peralatan
tenaga listrik yang dikontrol, fungsinya antara lain:
   Telesingal untuk mengetahui status indikasi dari peralatan listrik.
   Telemeasurement (tele metering) untuk mengetahui besaran tenaga listrik seperti
tegangan, arus, daya, frekuensi, dll.
   Telekontrol untuk meneruskan perintah dari pusat pengatur.
 

  Melalui tele informasi besaran besaran listrik seperti tegangan, arus, daya, dll dapat
dilihat di control center. Tele signal status buka tutup seperti PMT, PMS dan indikasi
serta alarm di Gardu Induk dapat di kirim ke control center.

6.2.20 Power Line Carrier (PLC)


PLC adalah berfungsi sebagai alat komunikasi yang dapat menyalurkan berbagai
informasi seperti : suara, teks, data, faximile, tele operasi dan tele proteksi. PLC
merupakan bentuk transmisi komunikasi yang ditumpangkan pada transmisi tenaga
listrik.

Power Line Carrier

Anda mungkin juga menyukai