BAB VI
GARDU INDUK POLEHAN
Daftar Perlengkapan yang terdapat pada Panel Control T/L Bay 70kV :
1. Ampere meter phasa R : untuk mengukur besaran arus pada fasa R
2. Ampere meter phasa S : untuk mengukur besaran arus pada fasa S
3. Ampere meter phasa T : untuk mengukur besaran arus pada fasa T
4. kV meter : untuk mengukur besaran tegangan
5. MW meter : untuk mengukur besaran daya aktif
6. MVAR meter : untuk mengukur besara daya
da ya reaktif
7. Announciator
8. Switch AC/DC : berfungsi untuk mematikan dan menghidupkan sumber AC/DC untuk
peralatan
9. Switch local/remote : local berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh
operator. Sedangkan remote berarti pembukaan dan penutupan PMT dilakukan oleh
dispatcher region-4 melalui SCADA.
10. Switch A/R ON-OFF : untuk mengaktifkan dan menon-aktifkan reclosing relay
11. Trip Lock : fasilitas untuk memblok order trip ke PMT
12. Test plug CT : fasilitas untuk pengujian ampere meter 70kV
70 kV
13. Test plug PT : fasilitas untuk pengujian volt meter 70kV
1 44S 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 44S 1L & 2L,
maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay distance (44S) yang
(T/L 70 kV)
bekerja, dan Relay harus diperiksa pada bay mana/phasa apa yang
bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan
gangguan hubung
hubung ssingkat
ingkat
antara phasa-phasa, relay 44S ini merupakan Main protection untuk
relay penghantar.
2 67G 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 67G 1L & 2L,
(T/L 70 kV) maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 67G (Directional Ground
Gr ound
Relay) yang bekerja, dan Relay harus diperiksa relay pada bay mana
yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung
singkat satu phasa terhadap tanah
4 50G 1L & 2L Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya 50G 1L & 2L,
maka pada Bay 1L & 2L tersebut ada relay 50G (Selective Ground
(T/L 70 kV)
Relay) dan relay 64V (Over Voltage Ground Relay ) yang bekerja.
gangguan phasa ke tanah pada salah satu Line dan Line yang lainnya
juga merasakan
merasakan arus gangguan tersebut, relay ini dilengkapi
dilengkapi 2
kontak yang berfungsi untuk melepas PMT yang arus gangguannya
lebih besar. Relay 50G dapat dioperasikan apabila saluran transmisi
double circuit pada GI yang berhadapan.
Jika pada panel kontrol ada indikasinya 50G Lock, maka relay 50G
5 50G Lock
1L & 2L tidak dioperasikan .
(T/L 70 kV). Relay 50 G tidak dioperasikan karena saluran transmisi Double T
(Blimbing-Sukorejo-Bangil).
7 A/R In Progress Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R In Progress
1L atau A/R In Progress 2L, maka pada bay 1L / 2L tersebut ada
1L & 2L (T/L
relay Recloser yang bekerja dan segera periksa relay lain di panel
70kV) relay (44S , 67 G). Relay Recloser ini dapat di block dengan
memposisikan switch On/Off recloser pada posisi Off.
8 A/R Lock Out Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya A/R Lock Out 1L
atau 2L, maka pada bay 1L / 2L terjadi reclose gagal dan PMT akan
1L & 2L (T/L 70
tetap terbuka / final trip.
kV).
9 VT 20 kV Fail Jika pada panel kontrol ada alarm dan indikasinya VT 20 kV Fail,
maka pada tegangan PT phasa RSTN ada salah satu tegangan yang
tidak siap atau Bus 20 kV padam.
10 T87 Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya T87 maka
pada bay trafo tersebut ada relay 87 (Differential Relay) yang
(Differential
bekerja, dan harus diperiksa
diperiksa relay
relay 87 phase
phase apa yang bekerja.
bekerja. Relay
Relay
trip) Untuk ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-phasa /
Trafo terjadi ketidak seimbangan arus yang masuk pada sisi primer dan
arus yang keluar pada sisi sekunder trafo.
11 P51 (Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya P51 maka
pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi primer (Over Current Relay)
Current
yang bekerja, dan harus diperiksa relay P51 phase apa yang bekerja.
Primer) Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan hubung singkat phasa-
phasa pada sisi primer
primer trafo.
12 S51 (Over Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya S51 maka
pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi sekunder (Over Current
Current
Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa relay S51 phase apa yang
Sekunder) bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi gangguan
gangguan hubung
hubung ssingkat
ingkat
phasa-phasa pada sisi
sisi sekunder trafo.
13 NS51 Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya NS51 maka
pada bay trafo tersebut ada relay 51 sisi netral sekunder (Netral
(OverCurrent sekunder Over Current Relay) yang bekerja, dan harus diperiksa
Netral relay NS51 yang bekerja. Relay ini akan bekerja bila terjadi
Sekunder) gangguan hubung singkat phasa-tanah pada sisi sekunder trafo atau
ketidak seimbangan arus antar phasa sehingga arus urutan nol akan
timbul.
15 95T, (Under Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 95T maka
pada bay trafo/penyulang
trafo/penyulang tersebut ada relay under frequency yang
Frequency
bekerja, Relay ini bekerja apabila terjadi gangguan
gangguan pada
pada sistem
sistem yang
Relay). mengakibatkan penurunan frequency dari frequency normal,
gangguan pada sistem ini diakibatkan oleh tripnya pembangkit.
16 96T, (Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96T maka
pada trafo ada relay bucholz yang bekerja dan akan mengetripkan
mengetripkan
trip)
PMT Trafo. Relay bucholz ini bekerja apabila terjadi gelembung
udara pada trafo atau gangguan hubung singkat pada belitan trafo
sehingga menimbulkan gas dan akan mengerjakan kontak pada relay
bucholz. Relay
Relay bucholz ini dipasang
dipasang pada Main tank trafo dan pada
pada
tap changer trafo (Relay Jungshen).
17 96A, (Bucholz Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 96A maka
Alarm) pada
sinyaltrafo
alarmada relay
pada buholz
kontrol yang bekerja dan akan memberikan
panel. memberikan
18 26DA, (Dial Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 26DA maka
pada trafo ada relay temperatur
temperatur yang bekerja
bekerja dan akan memberikan
memberikan
temperatur
sinyal alarm pada kontrol panel. Relay ini bekerja apabila
Alarm) suhu/temperatur trafo tinggi dan akan mengerjakan kontak pada
relay temperatur. Setting 26 DA ini untuk Oil temperatur Alarm
adalah 80 oC dan untuk winding temperatur Alarm adalah 90 oC.
19 26DT, (Dial Jika suhu/temperatur trafo tetap tinggi dan cenderung naik setelah
melewati setting temperatur alarm maka relay temperatur ini akan
temperatur
bekerja dan mengetripkan PMT trafo. Setting 26 DT ini untuk Oil
Trip). temperatur trip adalah 90 oC dan untuk winding temperatur trip
adalah 100 oC.
20 63Q, (Sudden Jika pada panel kontrol trafo ada alarm dan indikasinya 63Q maka
pada trafo ada relay sudden pressure yang bekerja dan akan
pressure relay).
memberikan sinyal alarm pada kontrol panel dan sinyal trip yang
akan mengetripkan PMT trafo. Relay ini bekerja apabila terjadi
tekanan lebih pada trafo.
21 33Q, (Oil Level). Jika pada trafo Oil level dari minyak trafo
tr afo ini ada yang melebihi atau
kurang dari batas yang ditentukan maka akan memberikan sinyal
alarm pada kontrol panel dengan indikasi 33Q.
22 MCB Trip Menandakan bahwa MCB untuk DC Source bay tersebut trip
23 Trip Circuit Menandakan bahwa PMT tersebut tidak siap rangkaian Tripingnya.
Faulty
24 SF6 Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap Satu.
Leakage
25 SF6 Gas Terjadi penurunan Gas SF6 pada PMT tahap dua sehingga PMT
Leakage Block untuk Trip.
Blocked
26 Protec Trip Terjadi Trip PMT Kopel oleh relay Over Curren Relay (51/51G).
(51/51G)
6.2.4 Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV
KODE TYPE KETERANGAN
44S Nissin - Terdiri dari 3 buah relay : phasa R, S, T
EXH31 - Masing masing relay memiliki 3 bendera
X1 untuk Zone 1
X2 untuk Zone 2
M untuk Zone 3
- Cara mereset dengan menekan stang / tuas ke atas
50G Nissin Relay ini untuk mendeteksi gangguan phasa-tanah pada
salah satu line.
Memiliki bendera :
- 1L : gangguan pada line 1
Panel Relay / Proteksi pada T/L Bay 70 kV
No. Keterangan :
1 Volt meter 20 kV
3 Announciator
20.2 – 20.8
Sesuai kesepakatan dengan Distribusi maka di setting : 20.2 – 20.8 kV.
Manual dengan menekan tombol/Switch pada panel tap changer atau di box
terminal trafo atau di engkol di panel mekanik OLTC di Trafo.
Panel On Load Tap Changer (OLTC)
Berdasarkan jenis penggeraknya terdapat beberapa jenis yaitu :
• Mekanik (Spring),
• Pneumatik
Kontrol box PMT “NISSIN”
“NISSIN”
sudah bebas/terpisah dari tegangan kerja. Dengan kata lain untuk memisahkan bagian
yang bertegangan dengan yang tidak bertegangan, oleh karena itu pemisah tidak boleh
dimasukkan atau dikeluarkan dalam keadaan berbeban. Sesuai dengan penempatannya,
maka Jenis pemisah dapat dibedakan yaitu :
• Pemisah bus yaitu yang terpasang disisi bus.
• Pemisah line terpasang disisi penghantar
• Pemisah tanah terpasang pada peralatan untuk menghubungkan ke tanah.
Sedangkan untuk PMS tanah hanya dapat dioperasikan dari lokal di PMSnya sendiri.
Misalnya CT pada T/L Bay 70 kV dengan rasio 800/5 artinya pada sisi 70 kV arus
sebesar 800 A diturunkan pada sisi sekunder menjadi 5 A.
6.2.13 Line Trap (Wave Trap)
Line trap merupakan peralatan penting dalam komunikasi PLC fungsinya untuk
mencegah arus frequensi tinggi yang datang dari stasiun lawan atau pancaran stasiun
sendiri tidak masuk ke peralatan Gardu Induk. Pemasangannya secara seri dengan line
transmisi tegangan tinggi. Penempatan line trap dipasang diatas Capasitor Voltage
Transformer (CVT).
Line trap terdiri dari 3 komponen yaitu : main coil, Arrester dan tunning unit.
Pada CVT (Capacitive Voltage Transformer) berfungsi sebagai penerus signal
pembawa frequensi tinggi ke konduktor tegangan tinggi.
Pada komponen LMU (*Line Matching Unit) berfungsi sebagai penghubung
peralatan PLC yang
yang berada di ruangan dan yang di switch yard
yard yaitu untuk menyesuaikan
karakteristik impedansi saluran (konduktor) SUTT dan kabel coaxial yang terhubung ke
Main tank didalamnya terdapat inti besi, kumparan trafo, minyak trafo.
OLTC terdapat rangkaian-rangkaian dari kumparan trafo yang dapat dipindah dari
dari
tap rendah sampai pada tap tinggi dengan menggunakan Switch diverter yang
digerakkan oleh drive shaft.
OLTC
Alat pernafasan terdiri dari pernapasan pada tangki utama dan Tap changer
Pipa-pipa untuk filter minyak
Sistem Proteksi
Sistem Proteksi
Terminal Box
Fungsinya adalah sebagai terminal untuk system proteksi, mekanis pada trafo dan
control untuk pengaturan tap changer juga sebagai terminal supply AC dan DC.
Kemudian dari terminal box tersebut ditarik kabel ke control panel.
Terminal Box
Relay temperature
Relay ini mendeteksi kenaikan termperature belitan sisi primer/sekunder dan
minyak. Biasa disebut winding temperature dan oil
oi l temperature.
Relay ini berfungsi untuk merasakan kenaikan temperature di dalam trafo.
Misalnya temperature di dalam trafo telah mencapai 60ºC maka relay akan menggerakkan
fan. Misalnya saat temperature 80ºC di set alarm sehingga bila
b ila alarm berbunyi masih ada
waktu untuk menurunkan beban. Terakhir di set pada saat temperature 90ºC trafo akan
mengalami trip. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan trafo akibat panas yang
berlebihan.
Relay Bucholz
Relay bucholz dipasang pada pipa dari maintank ke konservator atau dari OLTC ke
ke
konservator tergantung
tergantung design trafonya apakah dikedua pipa tersebut dipasang
dipasang relay
bucholz.
Relay ini gunanya untuk mengamankan trafo gangguan internal trafo yang
menimbulkan gas dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat didalam trafo
atau akibat busur api didalam trafo.
Cara kerjanya yaitu gas yang timbul didalam trafo akan mengalir melalui pipa dan
besarnya tekanan gas ini akan mengerjakan relay dalam 2 tahap yaitu : Alarm dan trip.
Relay Bucholz
Sistem Pendingin
Bila trafo dibebani akan timbul panas pada kumparan karena rugi-rugi pada inti
besi dan kumparan. Agar
A gar suhu didalam trafo tidak berlebihan maka dibuat suatu sistem
pendingin untuk menyalurkan panas trafo keluar yaitu dengan menggunakan media :
Udara
Minyak
Air
dll
Sedangkan cara pengaliran media pendingin tersebut dapat secara alami ataupun
paksaan. Cara kerja sistem pendinginan yaitu minyak didalam trafo dialirkan kepada
sirip-sir
sirip-sirip
ip (radiato
(radiator)
r) dan
dan apabila
apabila tempera
temperatur
tur sudah
sudah tinggi
tinggi misalnya
misalnya 60 C (terga
(tergantung
ntung
design trafonya) maka relay temperature akan bekerja untuk menggerakkan kipas/fan
kipas/fan
sampai beberapa kipas yang bekerja pada saat minyak tersebut mengalir pada radiator
maka suhu panas minyak akan turun dan minyak tersebut kembali dialirkan kedalam
tangki trafo.
Sistem Pendingin
NGR
NGR dipasang pada sisi sekunder trafo, untuk trafo 70/20 kV NGR = 500 ohm,
Fungsinya adalah untuk menghambat atau membatasi arus gangguan hubung
hubun g singkat satu
phasa ke tanah pada sisi sekunder
sekunder trafo. Untuk Trafo 70/20 kV dengan R = 500 ohm maka
bila terjadi gangguan satu phasa ketanah maka arus maksimum adalah 23 A (20.000 :
1,73 : 500)
NGR TRAFO II
Ke Panel AC Ke Panel AC
16 A 15 A
Rectifier II Rectifier I
40 A
32 A 32 A
100 A
Exel Ke Distribusi DC I Yuasa
Ke Distribusi DC II
Distribusi DC ada 2 bus yaitu bus 1 dan bus 2. Apabila supply DC hilan
hilangg pada
salah satu bus, maka MCB pararel Battery dimasukkan untuk mengisi supply DC pada
bus yang upnormal.
380
VAC
MCB MCB
6A 6A
~ RECTIFIER
SAFE NIFE
~ RECTIFIER
SAFE NIFE
BS21449 - 1
MCB MCB
200 200
MCB
200
BATTERY
SAFT NIFE
SBL 366 - 2 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A
366Ah
( 40 cell )
U 1 2
T C C
R I I
S S
e e e e e e e e e e e
r r r r r r r r r r r
a a a a a a a a a a a
p p p p p p p p p p p
S S S S S S S S S S S
380
VAC
MCB
6A
RECTIFIER
~ Exel ERS Kine
MCB
200
MCB
200 A
BATTERY
Exel
( 20 cell ) 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A 10A
4
6.2.18 Rectifier
Rectifier berfungsi untuk mengisi battere DC agar tidak kehabisan energy.
en ergy. Selain
itu, rectifier juga berfungsi sebagai suplly relay dan panel saat tidak terjadi gangguan
(supply AC on).
Rectifier
Remote Terminal Unit (RTU) berfungsi untuk mengumpulkan data dari peralatan
tenaga listrik yang dikontrol, fungsinya antara lain:
Telesingal untuk mengetahui status indikasi dari peralatan listrik.
Telemeasurement (tele metering) untuk mengetahui besaran tenaga listrik seperti
tegangan, arus, daya, frekuensi, dll.
Telekontrol untuk meneruskan perintah dari pusat pengatur.
Melalui tele informasi besaran besaran listrik seperti tegangan, arus, daya, dll dapat
dilihat di control center. Tele signal status buka tutup seperti PMT, PMS dan indikasi
serta alarm di Gardu Induk dapat di kirim ke control center.