Anda di halaman 1dari 19

PERAN SURAT BERHARGA SAHAM DALAM

SARANA PENGUMPULAN MODAL BAGI


PERUSAHAAN DI ERA DIGITAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Hukum Surat Berharga
Dosen Pengampu: Dr. Eddhie Praptono, S.H., M.H.

Oleh:
1. Ahmad Syamil Basayef NPM. 5117500102
2. Firmandanu Triatmojo NPM. 5117500103
3. Prayoga Aldio Delasanda NPM. 5117500

Semester 7 Perdata

Fakultas Hukum

Universitas Pancasakti Tegal

2020
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikain makalah yang berjudul “PERAN SURAT BERHARGA SAHAM
DALAM SARANA PENGUMPULAN MODAL BAGI PERUSAHAAN DI ERA
DIGITAL” guna memenuhi tugas dari mata kuliah Hukum Surat Berharga yang
diampu oleh Bapak Dr. Eddhie Praptono, S.H., M.H.

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini hingga
selesai.Adapun tujuan dari penulisan buku ajar ini yaitu, agar pembaca dapat
memahami apa saja mengenai surat berharga.

Penulis menyadari, bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, maka dari itu, kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk memperbaiki makalah ini.

Hormat Kami

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN
HALAMAN SAMPUL ---------------------------------------------------------------- i
KATA PENGANTAR ----------------------------------------------------------------- ii
DAFTAR ISI ---------------------------------------------------------------------------- iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang----------------------------------------------------------------- 1
B. Rumusan Masalah------------------------------------------------------------- 4
C. Tujuan Penulisan -------------------------------------------------------------- 4
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pemahaman Tentang Surat Berharga Saham ------------------------------ 5
B. Mekanisme Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Saham------------------ 9
C. Peran Surat Berharga Saham dalam Sarana Pengumpulan Modal Bagi
Perusahaan Di Era Digital --------------------------------------------------- 10
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan--------------------------------------------------------------------- 13
B. Saran----------------------------------------------------------------------------- 13
DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------ 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam perkembangannya, surat berharga memiliki peran yang cukup
relevan dalam dunia bisnis. Apalagi mengingat pada saat ini sudah semakin
berkembang pesatnya era digital yang dapat kita rasakan dalam kehidupan
sehari-hari. Peran surat berharga saat ini, sangat penting demi memajukan
suatu perusahaan, terutama perusahaan dengan dana yang dapat dibilang
sangat terbatas jumlahnya. Para pelaku usaha-pun tidak dapat menolak
ataupun menahan diri dari perkembangan tersebut. Oleh karena itu, mereka,
para pelaku usaha, juga mengikuti perkembangan yang terjadi sampai
sekarang ini, termasuk dalam kegiatan usahanya.
Menurut Hadi Supraptono, surat berharga adalah surat bukti pembawa
hak yang dapat diperdagangkan (Negotiable/Transferable Paper).1 Menurut
HMN. Purwosutjipto, surat berharga adalah surat bukti tuntutan utang,
pembawa hak dan mudah diperjualbelikan.2 Menurut Pasal 1 angka 10 UU
Perbankan menyatakan Surat Berharga adalah surat pengakuan utang, wesel,
saham, obligasi, sekuritas kredit, atau setiap derivatifnya, atau kepentingan
lain, atau suatu kewajiban dari penerbit dalam bentuk yang lazim
diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang. Saat ini, terdapat banyak
jenis surat berharga yang beredar dalam masyarakat, khususnya dalam dunia
bisnis.
Surat Berharga banyak diperdagangkan dalam dunia bisnis, terutama
dalam bisnis yang membutuhkan modal yang relative besar. Tetapi seiring
perkembangan zaman, surat berharga dapat dibeli dengan nilai yang relatif
kecil dalam jumlah dan juga murah harganya. Pada era digital seperti sekarang
ini, sudah sangat mudah melakukan jual beli surat berharga, sebagai contoh,

1
Heru Supraptono, Perkembangan Pengaturan Surat-Surat Berharga Di Indonesia, Makalah
disajikan pada legal seminar diselenggarakan Bank Duta Ekonomi, 1984, Jakarta.
2
https://bit.ly/3mfJRpy(diakses tanggal 10 September 2020, pukul 17:21:10, Waktu Indonesia
Barat).

1
Saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang
atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas.
Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas
pendapatan perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan berhak hadir dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).3
Sebelum memulai kegiatan jual beli Saham, kita harus lebih dahulu
mendaftarkan diri sebagai Investor ke sekuritas terdekat dengan modal yang
relative kecil, yaitu mulai dari Rp. 100.000,00. Setelah proses mendaftarkan
diri sebagai Investor tersebut selesai, maka kita telah dapat melakukan
kegiatan jual-beli saham dalam platform yang telah mereka sediakan. Pada era
digital seperti sekarang ini, jual-beli saham sangatlah mudah dan cepat. Pada
dasarnya jual beli saham ini telah mereka (sekuritas) sediakan platformnya.
Platform yang biasa mereka gunakan adalah platform model aplikasi
smartphone, baik itu Android maupun iOS yang mudah dijangkau bagi
Investor dan mudah dimengerti cara kerjanya. Walaupun bukan berarti mereka
tidak menyediakan platform via website yang relative mudah dikunjungi
melalui platform PC (private/personal computer), pada umumnya mereka juga
menyediakan platform perdagangan saham dan surat berharga lainnya juga
dalam bentuk yang mudah kita akses pada era digital seperti sekarang ini.
Dalam perdagangannya, Surat Berharga menjadi incaran para investor
pada khususnya untuk menanamkan modalnya pada Surat Berharga tertentu
yang menurut para investor dapat menjadi sarana investasi yang akan
menghasilkan uang yang lebih dari yang mereka keluarkan, karena itu juga
merupakan tujuan dari investasi.
Saham merupakan sasaran yang kerap kali dijadikan sarana investasi
dalam jumlah besar oleh para investor dengan tujuan mendapatkan
keuntungan, yaitu (1) Dividen, merupakan pembagian keuntungan yang
diberikan perusahaan dan berasal dari keuntungan yang dihasilkan perusahaan.
Dividen diberikan setelah mendapat persetujuan dari pemegang saham dalam
RUPS. Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal
tersebut harus memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama
3
https://www.idx.co.id/produk/saham/(diakses tanggal 10 September 2020, pukul 17:32:10,
Waktu Indonesia Barat).

2
yaitu hingga kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui
sebagai pemegang saham yang berhak mendapatkan dividen. Dividen yang
dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai – artinya kepada setiap
pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah rupiah
tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula berupa dividen saham yang
berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham
sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan bertambah
dengan adanya pembagian dividen saham tersebut. Yang ke (2) adalah Capital
Gain, merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain
terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder.
Misalnya Investor membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000
kemudian menjualnya dengan harga Rp 3.500 per saham yang berarti pemodal
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang
dijualnya.4
Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-
hari, harga-harga saham mengalami fluktuasi baik berupa kenaikan maupun
penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan
penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain harga saham terbentuk oleh
supply dan demand atas saham tersebut. Supply dan demand tersebut terjadi
karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham tersebut
(kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut bergerak)
maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, nilai
tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan politik, dan
faktor lainnya.5
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa
saham memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam sarana
pendanaan/permodalan suatu perusahaan, baik itu perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Oleh karena itu, dalam makalah kali ini, kami akan
membahas mengenai peranan surat berharga saham dalam suatu perusahaan di
era digital.

4
https://www.idx.co.id/produk/saham/(diakses tanggal 10 September 2020, pukul 17:39:39,
Waktu Indonesia Barat).
5
Ibid

3
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana mekanisme, tata cara dan prosedur bagi suatu perusahaan agar
dapat menerbitkan sahamnya ke publik?
2. Bagaimana peranan saham dalam sarana pengumpulan modal bagi suatu
perusahaan, khususnya di era digital seperti sekarang ini?
C. Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan mekanisme, tata cara dan prosedur bagi suatu perusahaan
agar dapat menerbitkan sahamnya ke publik.
2. Menjelaskan peranan saham dalam sarana pengumpulan modal bagi suatu
perusahaan, khususnya di era digital seperti sekarang.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemahaman Tentang Surat Berharga Saham


Surat Berharga mulai dikenal pada abad pertengahan (the middle
ages) dilaut tengah dinegara-negara kota (cities state).Pada awalnya aktivitas
transaksi perdagangan timbul hambatan,karena para pedagang yang
beraktivitas dengan pedagang diluarkota. Mereka kesulitan untuk melakukan
pembayaran, denganalat apa yang dignakan dan diakui oleh masing-masing
pihak.Untuk melakukan transaksi perdagangan tersebut, maka dari
itutimbullah ide menciptakan Surat Berharga dikalangan pedagang.Hukum
Surat Berharga (the law of negotiable instruments)dimulai dari kebiasaan para
pedagang dalam transaksi perdaganganyang pada waktu itu disebut dengan
istilah Law merchant.Kemudian dalam perkembangannya Inggris pada tahun
1882menerbitkan Undang-Undang tentang Surat Berharga, yang diikutinegara
Amerika dengan Uniform Negotiable Instruments Actstahun 1896. Kemudian
ketentuan-ketentuan ini diadopsi olehsemua negara. Dalam
pe$rkembangannya Surat Berharga sampaike Indonesia yang pada waktu itu
masih jajahan Belanda,berdasarkan asas konkordansi, Kitab Undang-Undang
HukumDagang berlaku di Indonesia.
Surat Berharga adalah untuk mendorong kegiatan
transaksiperdagangan para pedagang, karena dapat diperjual belikan,
surattersebut merupakan penjelmaan dari suatu hak untuk mendapatkan suatu
kekayaan. Surat Berharga (waarde papieren) adalah: suatu surat dimana hak
itu dilekatkan/dibubuhkan kepada surat itu artinya hak itu tidak ada kalau
tidakdiwujudkan berupa surat, misalnya: Wesel, Saham, Obligasi,Konosemen.
Surat-surat Berharga terletak kepada tekananikatan yang melekat pada surat
itu, kepada hak-hak yangterkandung dalam surat-surat itu. Dialah yang
mempunyai “hak” yang tercantum dalam surat itu. Karena itu apabila surat
inidiserahkan maka hal ini mengandung pula penyerahan hak dalamsurat itu.

5
1. Definisi Surat Berharga Saham
Saham adalah Surat Berharga (efek) yangberbentuk sertifikat guna
menunjukkan buktikepemilikan suatu perusahaan. Semakin banyaksaham
yang dimiliki seseorang di suatu perusahaan,berarti jumlah uang yang
diberikan ke perusahaanitu juga semakin besar, demikian juga
penguasaanorang tersebut dalam perusahaan itu semakintinggi.
Saham merupakan bagian kepemilikan dari suatu Badan Usaha.
Jika anda membeli atau memiliki sebagian Saham dari suatu Perusahaan
berarti anda ikut serta memiliki Perusahaan dan tentu saja anda memiliki
klaim terbaik pada kekayaan maupun penghasilan Perusahaan. Saham
memiliki sifat kepemilikan atas nama, tentu bisa dengan mudah
dipindahtangankan atau diperjualbelikan. Untuk mudah proses jual beli
maka pemerintah mendirikan sebuah pasar atau bursa modal bernama
Bursa Efek Indonesia (BEI), yang sebelumnya bernama Bursa Efek
Jakarta (BEJ). Syaratnya perusahaan pemilik atau penerbit saham harus
mencatatkan diri di BEI atau menjadi Emiten. Sedangkan penerbit Saham
yang telah menjadi Emiten BEI, nama perusahaan ditambah dengan kata
Terbuka dibelakangkan disingkat Tbk.6
Dalam bahasa Inggris,saham itu disebut dengan share atau
stock.Sementara dalam bahasa Belanda, saham disebutaandeel. Sehingga
dalam bahasa Indonesia,saham sering juga disebut dengan istilah
andil.Secara umum sebagaimana disebut dalam kamusBlack law bahwa
saham berarti suatu bagian atauporsi dari sesuatu yang dimiliki bersama
olehbeberapa orang yang mempunyai referensiterhadap bagian dari
kepentingan seseoranganggota yang tidak dapat dipisahkan
darikeseluruhan. Sedangkan dalam eksiklopedi(ekonomi, keuangan, dan
perdagangan) sahamatau stocksebagai berikut: suatu bagian
dalampemilikan suatu perseroan, modal yang ditanamdalam suatu
perseroan, seperti yang diwakhilioleh bagian-bagian daripada modal itu
yangdimiliki oleh individu masing-masing dalambentuk sertifikat-

6
Cindawati, Cara Praktis Mengenal Surat Berharga, Putra Penuntun, Palembang, 2014, hlm. 128.

6
sertifikat saham. Suatuperseroan dapat mengeluarkan atau
mengedarkanbeberapa jenis klasifikasi stock, denganbermacam-macam
privilesa, hak-hak, dantanggung jawab.7
2. Dasar Hukum Surat Berharga Saham
Surat berharga ini adalah sebagai bukti pemilikan usaha suatu
perusahaan dimana pemegangnya hanya bertanggungjawab atau punya hak
sampai dengan jumlah yang tercantum dalam sahamnya.8 Saham ini pada
asasnya harus atas nama yang pemindahannya pada asasnya tunduk pada
Pasal-pasal KUH Perdata, ialah Pasal 613 dan seterusnya, serta 1977.
Perkembangan yang sangat penting dalam pemilikan saham adalah
perubahan Pasal 54 KUHD dengan UU No. 4 tahun 1971 yang berarti
mengubah hak suara maksimal 6 bagi yang memiliki 100 saham atau lebih
dan hak suara maksimal 3 bagi yang memiliki kurangdari 100 saham,
menjadi one share one vote. Dalam hubungan ini maka terhadap
perusahaan-perusahaan yang ingin go public telah diatur dengan baik, di
mana pengedaran sahamnya harus mendapatkan penilaian dari BAPEPAN,
ialah berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI nomor Kep-
1548/KMK.0132/1990, tanggal 9 Januari 1991 tentang Pasar Modal dan
telah disempurnakan dengan Keputusan Menteri Keuangan No.
199/KMK.010/1991 tanggal 30 November 1991. Menurut Keputusan
tersebut saham didefinisikan secara sederhana yaitu penyertaan modal
dalam pemilikan suatu Perseroan Terbatas.9
Dalam perkembangan saham, UU No. 1Tahun 1995 tentang
Perseroan Terbatas tidakmemberikan definisi tentang apa yang
dimaksuddengan saham. Kecuali menyebutkan sahammerupakan benda
bergerak dan hak kepemilikankepada pemegangnya (Pasal 54 ayat 1
UUPT).Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan

7
ibid
8
R. Ali Rido, Hukum Dagang Tentang Surat Berharga, Remaja Karya, Bandung, 1988, hlm. 27.
9
Doni Armedi, “Surat-Surat Berharga Di Dalam KUHD dan Di Luar KUHD serta Manfaatnya
Terhadap Pembayaran”, Lex Privatum, Vol. 7, No. 5, Juli, 2018, hlm. 166.

7
Terbatas, memperkenalkan beberapa asas terhadap saham dari perseroan
sebagai berikut:
a. Asas Hak Kebendaan, kepemilikan atas saham sebagai benda
bergerakmemberikan hak kebendaan kepada pemegangnya yang dapat
dipertahankan terhadap setiap orang. (Pasal 54 UUPT). Karena saham
merupakan hak kebendaan, maka saham dapat dialihkan dan juga
dapat digadaikan.
b. Asas Keharusan Nilai Nominal, asas ini mengharuskan setiap saham
harus mempunyai nilai nominal. Permodalan perusahaan juga dihitung
berdasarkan nilai nominal tersebut. Ditentukan juga bahwa nilai
nominal haruslah ditentukan dalammata uang rupiah.
c. Asas Tidak Dapat Dibagi, Pasal 45 UUPT bahwa saham memberikan
kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi-bagi. Kecuali seperti
yang disebut dalam Pasal 47 UUPT bahwa nilai nominal saham dapat
dipecahkan danharus ditetapkan dalam anggaran dasar.
d. Asas Pembatasan Peralihan Saham, UUPT memperkenankan
anggaran dasar untuk membatsi peralihan hak atas saham sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 50 UUPT.
e. Asas Perlindungan Pemegang Saham Minoritas.
f. Asas Pembelian Saham Kembali oleh Perseroan, dalam hal ini
ketentuan mengenaipembelian kembali saham oleh perseroan,
dengandana yang diambil dari laba bersih sepanjang tidak
menyebabkan kekayaan bersih perseroan tidak menjadi lebih kecil dari
modal yang ditempatkanditambah dengan reserve yang diwajibkan.
g. Asas Perlekatan Kepemilikan Saham dengan Hak Suara, dan hak-
hak lainnya. Suatu asas Hak suara melekat pada pemilik sahamnya.
Karena saham tidak dapat dialihkan tanpa mengalihkan hak suara, dan
juga tidak dapat dialihkan hak suara tanpa mengalihkan saham. Seperti
diatur dalam Pasal 53 ayat (4): hak suara atas saham yang digadaikan,
sungguhpun saham telah dikuasai fisiknya oleh kreditur, tetapi hak
suaratetap pada pemberi gadai (debitur).

8
h. Asas Rapat Umum Pemegang Saham Sebagai Kekuasaan yang
Tertinggi dan Sebagai Residu dan Variatif, sebab UUPT menganut
prinsip distribution of power artinya: kewenangan dalam PT,
dialokasikan kepada Komisaris, Direktur dan Rapat Umum Pemegang
Saham. Kewenangan Rapat Umum Pemegang Saham (teori residu),
sebagai kekuasaantertinggi dalam suatu perseroan.
B. Mekanisme, Tata Cara dan Prosedur Penerbitan Saham
Saham adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum
diperdagangkan karena saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang
menarik. Dengan memiliki saham, berarti kita ikut memiliki perusahaan
sehingga berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Perusahaan-perusahaan yang ingin menambah modal usaha dapat menerbitkan
saham, kemudian menjual saham tersebut melalui mekanismepenawaran
umum (go public) dengan bantuan perusahaan efek selalu menjamin emisi
efek dan selaku perantara pedagang efek.
Perusahaan yang telah go public emiten. Jikasahamnya telah dimiliki
oleh lebih dari 300 orangdan memiliki modal disetor di atas RP3
miliar,perusahaan emiten tersebut dapat berubah statusmenjadi perusahaan
publik. Emiten danPerusahaan publik digolongkan sebagaiperusahaan terbuka
(TBK) karena telah menjualsebagian sahamnya kepada public ataumasyarakat
investor. Keuntungan yang didapatinvestor dengan membeli saham ada dua
macamyaitu:
a. Mendapat deviden; dan
b. Mendapatkan capital gain (selisih hargabeli dengan harga jual saham).

Dividen adalah pembagian keuntungan yangdiberikan perusahaan


setiap tahun. Dividendiberikan setelah mendapat persetujuan daripemegang
saham dalam RUPS. Jika seorangpemodal ingin mendapatkan dividen,
pemodaltersebut harus memegang saham tersebut dalamkurun waktu yang
relative lama yaitu hinggakepemilikan saham tersebut berada dalam
periodeyang sudah diakui sebagai pemegang saham yangberhak mendapatkan
deviden. Capital gain adalah merupakan selisih hargabeli dan harga jual

9
saham. Capital gain terbentukdengan adanya aktivitas perdagangan saham
dipasar sekunder. Sebagai contoh, investor membelisaham ABC dengan harga
RP 3000 per saham,kemudian menjual dengan harga RP 3500persaham yang
berarti pemodal tersebutmendapakan Capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap
saham yang dijual.10

Capital loss merupakan kebalikan dari Capitalgain yaitu suatu kondisi


ketika investor menjualsaham lebih rendah daripada harga beli.
Sebagaicontoh, saham PT XYZ yang dibeli dengan hargaRP 2000 persaham.
Kemudian harga sahamtersebut terus menerus mengalami penurunanhingga
mencapai Rp 1400 per saham. Karenatakut harga saham tersebut akan terus
turun,investor menjual pada harga Rp 1400 sehinggamengalami keugian
sebesai Rp 600 per saham.11

Adapun mekanisme pencatatan saham yang dapat dilihat di skema


berikut ini:

Skema 1. Mekanisme Pencatatan Saham

10
https://www.idx.co.id/produk/saham/(diakses tanggal 10 September 2020, pukul 18:20:03,
Waktu Indonesia Barat).
11
ibid

10
Selain mekanisme pencatatan di atas, ada juga syarat dan ketentuan
yang harus di penuhi untuk dapat mencatatkan saham, yaitu seperti yang dapat
di lihat di tabel berikut ini:

Tabel 1. Syarat dan Ketentuan Pencatatan Saham

Tabel 2. Syarat dan Ketentuan Pencatatan Saham

11
Untuk dapat mencatatkan sahamnya, perusahaan harus membayar
biaya administrasi yang sudah di tetapkan bursa efek untuk pencatatan di
papan akselerasi. Berikut ini adalah rincian biaya yang harus di bayarkan:

Tabel 3. Rincian Biaya Pencatatan Saham

C. Peran Surat Berharga Saham dalam Sarana Pengumpulan Modal Bagi


Perusahaan di Era Digital
Sebelum membahas peranan saham dalam sarana pengumpulan modal
bagi suatu perusahaan khususnya di era digital, kami akan melakukan kilas
balik mengenai apa itu saham. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda
penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan
atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan modal tersebut, maka pihak
tersebut memiliki klaim atas pendapatan perusahaan, klaim atas asset
perusahaan, dan berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS).12
Di era digital seperti sekarang ini, penyertaan modal seperti yang telah
dijelaskan diatas adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan dengan
adanya akses internet yang memadai. Karena pada saat ini, transaksi jual-beli
saham sudah dilakukan didalam aplikasi smartphone maupun website yang
telah disediakan oleh masing-masing sekuritas yang bersangkutan. Perusahaan
sekuritas ialah perusahaan yang bergerak di bidang transaksi jual beli efek.
Perusahaan sekuritas tidak mengeluarkan efek, tetapi hanya berperan sebagai

12
ibid

12
perantara antara investor dengan pasar modal dalam melakukan transaksi jual
beli efek.13
Seperti yang telah kami jelaskan pada bab sebelumnya, proses
pendaftaran pada sekuritas agar dapat melakukan investasi sudah sangatlah
mudah, cepat, juga relative murah, bahkan mulai dari Rp. 100.000,00 (seratus
ribu rupiah) sudah dapat melakukan investasi di sekuritas tertentu. Oleh
karena itu, jumlah investor belakangan ini menambah dengan sangat pesat
juga karena hal ini yang menjadi pacuan bagi masyarakat untuk mulai
melakukan investasi, khususnya di Pasar Modal.
Dengan banyaknya investor yang melakukan investasi di Pasar Modal,
maka itu juga merupakan sebuah peluang bagi suatu perusahaan agar cepat
melakukan pengumpulan dana dengan sarana penjualan saham mereka kepada
public. Banyak investor yang ingin menanamkan modalnya pada perusahaan
yang terjamin kualitas serta konsistensi usahanya, tetapi masih ragu-ragu
untuk melakukan investasi dikarenakan banyaknya investasi bodong yang
kerap kali terjadi didalam masyarakat.
Tetapi dalam kegiatan jual-beli saham ini, sekuritas-sekuritas yang
mendaftarkan dirinya kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sudah memiliki
kewajiban untuk mematuhi segala peraturan yang dibuat oleh Otoritas Jasa
Keuangan itu sendiri, yaitu:14
1) Perusahaan efek yang bertindak sebagai Perantara Pedagang Efek dilarang
bertransaksi atas efek yang tercatat di Bursa Efek buat pihak terafiliasi
atau kepentingan sendiri;
2) Perusahaan efek yang bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek wajib
mengungkapkan dalam Prospektus adanya hubungan Afiliasi atau
hubungan lain yang bersifat material antara Perusahaan Efek dengan
Emiten;

13
https://www.wartaekonomi.co.id/read220202/apa-itu-perusahaan-sekuritas (diakses tanggal 10
September 2020, pukul 18:25:40, Waktu Indonesia Barat).
14
https://lifepal.co.id/media/perusahaan-sekuritas-di-indonesia/ (diakses tanggal 10 September
2020, pukul 18:37:38, Waktu Indonesia Barat).

13
3) Perusahaan efek yang bertindak sebagai Manajer Investasi dilarang
menerima imbalan dalam bentuk apapun, baik secara langsung maupun
gak langsung;
4) Perusahaan efek wajib memberi konfirmasi ke pemegang rekening sebagai
tanda bukti pencatatan ke rekening efek;
5) Perusahaan efek harus menyerahkan dividen, bunga, saham bonus, atau
hak-hak lain sehubungan dengan pemilikan efek dalam Penitipan Kolektif
kepada pemegang rekening;
6) Perusahaan efek yang telah berizin wajib menyampaikan laporan ke OJK
sebagai bagian dari keterbukaan informasi;
7) Perusahaan efek harus mendahulukan dan menjaga kepentingan
nasabahnya selama kepentingan tersebut gak bertentangan dengan undang-
undang;
8) Perusahaan efek wajib menyimpan segala catatan yang berhubungan
dengan pesanan, transaksi, dan kegiatan investasi nasabah dengan baik;
9) Perusahaan efek wajib melakukan pembukuan terpisah buat setiap nasabah
agar gak terjadi percampuran efek.

Oleh karena itu, dalam kegiatan investasi/penyertaan modal yang


berupa saham dalam suatu perusahaan dapat dikatakan cukup aman karena
diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan merupakan salah satu langkah
yang cukup relevan untuk diambil sebagai sarana pengumpulan modal bagi
suatu perusahaan. Baik itu perusahaan kecil maupun perusahaan besar.
Bahkan dalam kenyataannya, banyak perusahaan besar yang modal usahanya
berasalkan dari modal yang mereka dapat dari penanaman modal dari para
investor saham ini, dan itu merupakan hal yang lazim dalam dunia bisnis.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Demikian telah sampai pada bagian kesimpulan yang merupakan
bagian akhir daripada makalah yang para penulis susun, adapun kesimpulan
yang telah kami ambil dari makalah yang telah kami buat, yaitu:
1. Pemahaman tentang berbagai bentuk Surat Berharga merupakan hal yang
cukup penting, terutama bagi mereka yang meluncurkan minatnya dalam
dunia bisnis. Karena juga merupakan salah satu peluang bisnis seperti
yang telah kami jelaskan diatas.
2. Selain menjadi salah satu peluang bisnis, Saham juga memiliki dasar
hukum yang jelas diberbagai Negara, dan merupakan instrument investasi
jangka panjang yang terbilang cukup baik return/hasil yang didapatkan
dari hasil investasi kita di bidang surat berharga Saham ini.
3. Saham juga memiliki peran penting dalam sarana pengumpulan modal
bagi suatu perusahaan, baik itu perusahaan kecil, maupun perusahaan
besar.
B. Saran
Saran kami kepada masyarakat pada umumnya, dan para pelaku usaha
pada khususnya, hendaklah melakukan investasi pada surat berharga Saham
ini guna mendapatkan manfaat yang cukup banyak dan dapat membantu suatu
perusahaan untuk menjalankan usahanya lebih baik lagi, dan lebih lama lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

A. Buku

Heru Supraptono, Perkembangan Pengaturan Surat-Surat Berharga Di


Indonesia, Makalah disajikan pada legal seminar diselenggarakan Bank
Duta Ekonomi, 1984, Jakarta.

R. Ali Rido, Hukum Dagang Tentang Surat Berharga, Remaja Karya, Bandung,
1988.

Cindawati, Cara Praktis Mengenal Surat Berharga, Putra Penuntun, Palembang,


2014.

B. Jurnal

Doni Armedi, “Surat-Surat Berharga Di Dalam KUHD dan Di Luar KUHD serta
Manfaatnya Terhadap Pembayaran”, Lex Privatum, Vol. 7, No. 5, Juli,
2018.

C. Website

https://bit.ly/3mfJRpy

https://www.idx.co.id/produk/saham/

https://www.wartaekonomi.co.id/read220202/apa-itu-perusahaan-sekuritas

https://lifepal.co.id/media/perusahaan-sekuritas-di-indonesia/

16

Anda mungkin juga menyukai