Anda di halaman 1dari 8

HOME PEMERINTAHAN MORAL LINGKUNGAN PENDIDIKAN LEMBAG

Home » Pemerintahan » 13 Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial Dengan Parlementer

13 Perbedaan Sistem Pemerintahan Presidensial Dengan


Parlementer
wri en by Amel August 8, 2017

Negara Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang menganut sistem pemerintahan presidensial dan berbentuk

negara demokrasi. Sistem pemerintahan presidensial merupakan salah satu bentuk sistem pemerintahan yang ada di dunia
selain sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan semi-presidensial. Pada pembahasan sebelumnya kita

telah mempelajari penge ian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer. Ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial

dan parlementer juga telah dibahas secara jelas dan terperinci. Terdapat perbedaan mendasar antara sistem pemerintahan
presidensial dan parlementer ini, adapaun diantaranya sepe i diuraikan di bawah ini:

1. Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Perbedaan pe ama yaitu perbedaan sistem Pemerintahan Presidensial dengan Parlementer untuk sistem pemerintahan
presidensial dan sistem pemerintahan parlementer adalah pada kepala negara dan kepala pemerintahannya.
Sistem pemerintahan presidensial baik kepala negara maupun kepala pemerintahannya dijabat oleh seorang presiden
sehingga tidak ada pemisahan diantara keduanya. Dengan demikian presiden berwenang dalam mengatur jalannya
pemerintahan sekaligus be ungsi secara simbolis.

Sistem pemerintahan parlementer memiliki presiden / sultan / raja sebagai kepala negara yang fungsinya hanya secara
simbolis sehingga berperan secara seremonial dalam melantik, mengesahkan, maupun mengukuhkan UU (Undang-
Undang) dan kabinet. Untuk membantu menjalankan pemerintahannya, presiden dibantu oleh perdana menteri yang
berperan sebagai kepala pemerintahan. Dengan kata lain, terdapat pemisahan yang tegas antara kepala negara dan
kepala pemerintahan. (Baca juga: Ciri-ciri Demokrasi Parlementer)

A ikel terkait:

Pemerintahan Orde Baru

Sistem Pemerintahan Indonesia Orde Lama

Ciri Utama Pemerintahan Demokrasi

2. Pemilihan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan pada sistem pemerintahan yang berbeda melalui mekanisme yang
berbeda pula, perbedaannya adalah:

Pada sistem pemerintahan presidensial kepala negara yang sekaligus menjabat sebagai kepala pemerintahan dipilih
secara langsung oleh rakyat melalui pemilu dimana pelaksanaan pemilu ini diselenggarakan menjelang habisnya masa
jabatan presiden dan wakil presiden periode sebelumnya. (Baca juga: Jenis-Jenis Pemilu)

Pada sistem pemerintahan parlementer, perdana menteri dipilih oleh parlemen melalui penunjukan secara langsung
untuk menjalankan fungsi eksekutif. Dalam sistem pemerintahan ini, pemilu oleh rakyat dilakukan hanya untuk memilih
anggota parlemen.

3. Lembaga Supremasi Te inggi

Terdapat perbedaan besar terkait lembaga te inggi negara untuk sistem pemerintahan te entu, perbedaan keduanya
adalah:

Pada sistem pemerintahan presidensial tidak ada istilah lembaga supremasi te inggi atau lembaga te inggi negara,
yang ada adalah supremasi konstitusi dimana kedaulatan rakyatlah yang dijunjung tinggi. Meskipun demikian, antar
lembaga negara masih dapat saling mengawasi guna menghindari penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan
wewenang dan menghindari dampak korupsi bagi negara.
Pada sistem pemerintahan parlementer, masih terdapat lembaga supremasi te inggi yaitu parlemen dimana parlemen
memiliki kekuasaan besar dalam negara baik sebagai badan perwakilan maupun badan legislatif.

A ikel terkait:

Tugas dan Wewenang DPR

Fungsi DPR

Tugas dan Fungsi MPR

Fungsi MPR

4. Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif

Pada sistem pemerintahan yang berbeda menunjukkan kekuasaan eksekutif dan legislatif yang berbeda pula, yakni:

Sistem pemerintahan presidensial mengijinkan kekuasaan eksekutif dan legislatif berjalan sejajar a inya kekuasaan
keduanya sama-sama kuat sehingga tidak dapat saling menjatuhkan. (Baca juga: Tugas Lembaga Negara)

Sistem pemerintahan parlementer tidak mengijinkan kesetaraan kedudukan antara eksekutif dan legislatif sepe i
dalam sistem pemerintahan presidensial. Dalam sistem tersebut, kabinet dalam hal ini perdana menteri bese a
menteri dapat dijatuhkan oleh parlemen melalui mosi tidak percaya. Namun, jika perselisihan antara kabinet dan
parlemen menunjukkan kabinetlah yang berada pada pihak yang benar, maka kepala negara berhak membubarkan
parlemen.

5. Pembagian Kekuasaan Eksekutif dan Legislatif

Eksekutif dan legislatif merupakan dua lembaga yang ada dalam sebuah negara, keduanya memiliki perannya masing-

masing yang mana berbeda sistem pemerintahan dalam perbedaan sistem Pemerintahan Presidensial dengan Parlementer
maka berbeda pula peran lembaga tersebut. Perbedaan keduanya sepe i diuraikan di bawah ini:

Terdapat pembagian kekuasaan yang jelas antara eksekutif dan legislatif dalam sistem pemerintahan presidensial baik
secara kelembagaan maupun secara kepersonalan anggota. Hal ini dikarenakan ditetapkannya aturan perundang-
undangan tentang larangan merangkap jabatan eksekutif dan legislatif.

Pembagian kekuasaan antara eksekutif dan legislatif dalam sistem pemerintahan parlementer tidak begitu jelas karena
eksekutif dipilih dari anggota legislatif atau bisa dikatakan kabinet dipilih dari anggota parlemen.

A ikel terkait:
Wewenang Pemerintah Pusat

Penge ian Pemerintah Pusat

Fungsi Pemerintah Daerah dalam Pembangunan

Asas-Asas Pemerintahan Daerah

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

6. Tanggung Jawab Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Oleh karena pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan pada sistem pemerintahan presidensial dan parlementer
dilakukan dengan cara yang berbeda maka sistem pe anggungjawabannya pun juga berbeda, yakni:

Pada sistem pemerintahan presidensial, kepala negara dan kepala pemerintahan yakni presiden dipilih secara langsung
oleh rakyat sehingga ia be anggung jawab terhadap kedaulatan rakyat. Selain itu, seluruh tindakannya harus
dipe anggungjawabkan terhadap konstitusi negara. Sistem sepe i ini dapat membuat pe angungjawaban presiden
kurang jelas. Untuk mengontrol tindakan pemerintah diperlukan pengawasan dari berbagai pihak untuk selalu kritis dan
tanggap. (Baca juga: Hubungan Dasar Negara dengan Konstitusi)

Pemilihan kepala pemerintahan pada sistem pemerintahan parlementer oleh parlemen, membuat sistem
pe anggungjawaban kabinet yakni perdana menteri dan para menteri dilakukan secara langsung kepada parlemen.
Kabinet berada di bawah pengawasan parlemen secara langsung maka pe anggungjawabannya menjadi jelas karena
dapat dilakukan pengawasan secara intens.

7. Masa Jabatan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan

Masa jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan pada sistem pemerintahan dan parlementer berbeda, adapun

perbedaan keduanya adalah:

Masa jabatan kepala negara dan kepala pemerintahan pada negara dengan sistem pemerintahan presidensial jelas
karena sudah diatur di dalam UU misalnya setiap 5 (lima) tahun atau 6 (enam) tahun sekali. Untuk di Indonesia sendiri
dilaksanakan setiap lima tahun sekali yang mana presiden terpilih hanya dapat menduduki jabatannya maksimal 2 (dua)
kali periode pemilihan be urut-turut.

Presiden pada sistem pemerintahan parlementer dipilih secara langsung oleh parlemen atau suatu badan pemilihan
umum. Adapun masa jabatan perdana menteri pada sistem pemerintahan parlementer tidaklah menentu karena semua
tergantung dari parlemen. Dengan demikian, bisa saja dalam 1 (satu) tahun dilakukan penggantian perdana menteri
secara berulang-ulang.

A ikel terkait:

Ciri-Ciri Konstitusi

Konstitusi Yang Pernah Berlaku di Indonesia

Penyimpangan Terhadap Konstitusi

Konstitusi Republik Indonesia Serikat

Struktur Organisasi Pemerintahan Kecamatan

8. Pembentukan Kabinet
Pembentukan kabinet bese a mekanisme tanggung jawabnya berbeda antara sistem pemerintahan presidensial dan sistem

pemerintahan parlementer, adapun yang membedakannya adalah:

Pada sistem pemerintahan presidensial, kabinet dipilih dan dilantik sendiri oleh presiden. Mekanisme pemilihannya pun
merupakan hak prerogatif yang dimiliki presiden karena tidak adanya UU yang mengaturnya secara khusus. Karena
kabinet yang terdiri para menteri dibentuk sendiri oleh presiden maka sistem pe anggungjawabannya langsung
kepada presiden bukan kepada parlemen.

Pada sistem pemerintahan parlementer, kabinet dibentuk oleh parlemen yang mana setiap anggota kabinet
merupakan anggota terpilih dari parlemen sehingga be anggung jawab langsung kepada parlemen. Kabinet ini berada
dalam lingkup tanggung jawab perdana menteri dan bukanlah presiden sepe i pada sistem pemerinatahan
presidensial.

9. Peran Pa ai Politik

Peran pa ai politik sangat berpengaruh terhadap berjalannya sistem pemerintahan, terdapat ciri khas te entu dari sistem
pemerintahan presidensial maupun parlementer yang mana perbedaan keduanya adalah sebagai berikut:

Dalam sistem pemerintahan presidensial pa ai politik berperan menjadi fasilitator yang mengusung calon presiden
dan wakil presiden. Pa ai politik tidak memiliki wewenang dalam memasukkan ideologi politik kepada calon yang
diusung. Presiden dan wakil presiden hanya be anggung jawab secara personal kepada pa ai politik tersebut. (Baca
juga: Tipe-Tipe Budaya Politik di Indonesia)

Dalam sistem pemerintahan parlementer, pa ai politik dapat memasukkan ideologi politik sehingga mempengaruhi
kepemimpinan presiden dan wakil presiden terpilih. Anggotanya juga terdiri dari orang pa ai politik yang menang
dalam pemilu. (Baca juga: Fungsi Pa ai Politik)

A ikel terkait:

Ciri-Ciri Ideologi Terbuka

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Te utup

Ciri-Ciri Ideologi Komunisme

Hakikat Ideologi

Contoh Sikap Patriotisme

10. Legitimasi

Proses pemilihan kepala negara dan kepala pemerintahan yang berbeda pada sistem pemerintahan yang berbeda membuat

legitimasi yang berbeda pula, yakni:

Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam sistem pemerintahan presidensial sehingga legitimasinya
didapatkan dari rakyat. Hal ini dapat memperkuat posisi presiden yang mana telah mendapatkan suara dari sebagian
besar warga negaranya. (Baca juga: Kewajiban Warga Negara)

Pada sistem pemerintahan parlementer, legitimasi didapatkan dari parlemen sehingga posisi perdana menteri dalam
memerintah negara dinilai kurang kuat karena tidak mendapat dukungan dari rakyat secara langsung.

11. Penyesuaian Pelaksanaan Program Kerja


Pemerintah selalu membuat berbagai program kerja demi tercapainya tujuan pembangunan nasional. Ketika terdapat

pergantian jabatan maka program kerja yang dilaksanakan pun juga berbeda. Masa jabatan yang berbeda dalam sistem
pemerintahan presidensial dan parlementer membuat perbedaan besar dalam penyesuaian pelaksanakan program kerja,
yakni:

Pada sistem pemerintahan presidensial, masa jabatan presiden sebagai kepala pemerintahan sudah diatu di dalam UU
sehingga dalam membuat program kerjanya pemerintah telah memikirkan dengan baik alokasi waktu pelaksanaan
program kerja yang disusunnya. Dengan kata lain dalam sistem pemerintahan presidensial proses penyesuaian
program kerja dari periode lama ke periode yang baru lebih mudah.

Pada sistem pemerintahan parlementer, masa jabatan pemerintah sangat bergantung pada parlemen sehingga tidak
dapat dipastikan kapan kabinet akan turun dari jabatannya. Dengan demikian melesetnya alokasi waktu pelaksanaan
program kerja akan sering terjadi dan proses penyesuaian program kerja dari kabinet yang lama kepada kabinet yang
baru lebih sulit.

A ikel terkait:

Peran Indonesia dalam Hubungan Internasional

Peran Indonesia di Dunia Internasional

Contoh Peran Indonesia Dalam Hubungan Internasional

Peran Globalisasi di Indonesia

Penge ian Nasionalisme

12. Kestabilan Posisi Eksekutif

Selain beberapa hal di atas, kestabilan posisi lembaga eksekutif juga sangat berbeda antara sistem pemerintahan presiden

sial dan parlementer yaitu:

Pada sistem pemerintahan presidensial, masa jabatan yang jelas dalam UU dan kekuasaan eksekutif yang sejajar
dengan legislatif membuat posisi eksekutif dalam sistem pemerintahan ini lebih stabil.

Pada sistem pemerintahan parlementer kekuasaan eksekutif cenderung tidak stabil karena sangat tergantung oleh
parlemen.

13. Pemilihan Umum

Pemilihan umum dilakukan oleh suatu negara untuk memilih pemimpinnya yang mana terdapat perbedaan mengenai orang-
orang yang dipilih dalam pemilu tersebut jika dilihat dari sistem pemerintahan yang dianut oleh negara, yakni:

Pada sistem pemerintahan presidensial pemilu diadakan untuk memilih presiden bese a wakil presiden dan anggota
legislatif baik untuk kabupaten/kota, propinsi, maupun pusat. Mengikuti pemilu dengan baik merupakan contoh sikap
nasionalisme dan patriotisme.

Pada sistem pemerintahan parlementer pemilu diakan semata-mata hanya untuk memilih anggota parlemen dan
bukannya memilih presiden bese a wakil presiden karena keduanya dipilih dari anggota parlemen.

Penjelasan di atas telah menunjukkan kepada kita tentang perbedaan sistem pemerintahan presidensial dengan parlementer.
Semoga penjelasan di atas dapat memberikan pemahaman yang baik kepada kita tentang perbedaan kedua sistem

pemerintahan tersebut.
PEMERINTAHAN PEMERINTAHAN PARLEMENTER PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL SISTEM PEMERINTAHAN

 0 comment       

previous post next post


3 LEMBAGA PENYELENGGARA PEMILU 16 PERBEDAAN BENTUK NEGARA KESATUAN
MENURUT UU NO.15 TAHUN 2011 DENGAN NEGARA SERIKAT

YOU MAY ALSO LIKE


© GuruPPKN.com - All Right Reserved.
About us | Hubungi Kami | Privacy Policy | Adchoices | Disclaimer | Ketentuan


BACK TO TOP

Anda mungkin juga menyukai