TUGAS 1
2. Bentuk Negara pada umumnya terdiri dari bentuk republik dan kerajaan (monarki), akan tetapi
dalam praktik ketatanegaraan, selain kedua bentuk tersebut juga pernah dipraktikkan bentuk
lainnya antara lain kekhalifahan pada masa awal pemerintahan Islam. Indonesia berbentuk
republik berdasarkan hasil pemilihan pada pemungutan suara yang dilakukan oleh founding
fathers pada rapat BPUPK.
a. Berikan analisis anda, hal apa yang menjamin bahwa bentuk negara kita tidak berubah dari
sejak kemerdekaan RI.
b. Berikan analisis anda bahwa untuk membedakan bentuk negara republik dan monarki bukan
lagi dlihat dari pemegang kekuasaan.
Jawab :
a. Setiap negara di dunia menggunakan bentuk dan susunan negara, serta sistem pemerintahan
tertentu dalam menyusun, mengatur, dan menyelenggarakan organisasi negara.
Sebagaimana halnya dengan bentuk negara dan bentuk pemerintaha, sistem pemerintahan
juga bervariasi pada berbagai negara. Secara umum, sistem pemerintahan terbagi dalam
sistem pemerintaha parlementer, sistem pemerintahan presidensil, dan sistem pemerintahan
semi, baik sistem pemerintahan semi presidensil maupun sistem pemerintahan semi
parlementer.
Di Indonesia, dari pembahasan sebelumnya telah dikemukakan bahwa dari bentuk negara
kesatuan dan federal, keduanya telah pernah digunakan, yaitu bentuk negara federal pada
masa Konstitusi RIS, dan selain itu adalah yaitu bentuk negara kesatuan yang digunakan
hingga saat ini. Bentuk Negara Republik Indoneisa merupakan bentuk negara yang dipilih.
Pengaturan bentuk negara diatur didalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, yaitu : “Negara
Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk republic.” termuat didalam Pasal 37 ayat (5)
Perubahan Keempat UUD 1945, diatur bahwa :”Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan
Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan.”
b. Bentuk negara secara umum terdiri atas bentuk republic dan bentuk kerajaan (monarki).
Terdapat perbedaan mendasar antara bentuk negara republic dan bentuk kerajaan (monariki),
yaitu bahwa dalam bentuk kerajaan didasarkan atas keturunan tertentu yang bersifat
tradisional dan kharismatik, dikendalikan oleh raja, keluarga bangsawan, pemimpin agama,
sedangkan rakyat tidak memiliki hak dalam penyelenggaraan negara. Sedangkan dalam
bentuk republic kekuasaan didasarkan atas kehendak rakyat, langsung dikendalikan oleh
rakyat atau oleh badan-badan yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan berkala dan bersifat
lebih rasional.
Setelah terjadinya praktik ketatanegaraan di beberapa negara, terdapat pergeseran
pengertian bentuk negara republic dan monarki, bahwa tidak lagi didasarkan pada pemegang
kekuasaan, akan tetapi pada metode pengangkatan kepala negara, terjadi karena
pembentukan negara konstitusional.