Anda di halaman 1dari 2

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : Komang Agus Rudi Setiawan.

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 043082102

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4201/Hukum Tata Negara

Kode/Nama UPBJJ : 77/Denpasar

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Hal yang tidak diatur dalan sebuah UUD dalam suatu Negara adalah Kekuasaan
Kehakiman. Kekuasaan Kehakiman merupakan satu lembaga Negara utama
dalam sebuah Negara baik bentuk republik maupun monarki. Kekuasaan
kehakiman merupakan kekuasaan yang independen dan imparsial. Dari UUD
berbagai Negara diatur bahwa bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan
yang mandiri, terpisah dari cabang kekuasaan legislatif dan eksekutif. Walaupun
pada Negara yang menggunakan sistem pemerintahan parlementer, hanya
kekuasaan legislatif dan kekuasaan eksekutif yang disatukan dalam parlemen,
sedangkan kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan yang terpisahkan untuk
melindungi kebebasan warga Negara. Dalam perkembangannya, kekuasaan
kehakiman bahkan semakin menguat, dikaitkan dengan konsep checks and
balances,baik terhadap eksekutif maupun legislative. Penguatan kekuasaan
kehakiman tersebut bahkan memberikan kewenangan kekuasaan kehakiman
untuk membatalkan UU yang betentangan dengan UUD yang merupakan
kewenangan Mahkamah Konstitusi, lembaga Negara utama yang dibentuk
setelah perubahan UUD 1945. Dengan dibentuknya Mahkamah Konstitusi, maka
Kekuasaan Kehakiman di Indonesia terdiri dari dua Mahkamah, yaitu Mahkamah
Agung dan Mahkamah Konstitusi.

2. Perbedaan antara bentuk Negara Republik dan bentuk Kerajaan (monarki)


mengalami pergeseran. Pergeseran tersebut adalah bahwa semual perbedaan
antara bentuk Negara Republik dan bentuk Kerajaan (monarki) berdasarkan
pada pemegang kekuasaan, bergeser berdasarkan pada metode pengangkatan
kepala Negara. Sebelumnya, terdapat pebedaan mendasar antara bentuk
Negara Republik dan bentuk Kerajaan (monarki), yaitu bahwa dalam bentuk
kerajaan (monarki) kekuasaan didasarkan atas keturunan - keturunan tertentu
yang bersifat tradisional dan karismatik, dan dikendalikan oleh raja, keluarga -
keluarga bangsawan dan pemimpin agama, sedangkan rakyat tidak memiliki hak
dalam menyelenggarakan Negara; sedangkan dalam bentuk republik, kekuasaan
didasarkan atas kehendak rakyat, langsung dukendalikan oleh rakyat atau oleh
badan - badan yang dipilih oleh rakyat melalui pemilihan berkala dan bersifat
lebih rasional.

3. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan semi. Sebagai hukum dasar


dalam penyelenggaraan pemerintahan Republik Indonesia Serikat, maka pada
tanggal 27 Desember 1949, disahkan UUD Republik Indonesia Serikat, Hal
tersebut juga berdampak pada bentuk negara, yaitu berbentuk federasi dengan
sistem pemerintahan semi parlementer sebab:
a. Menteri diangkat oleh Presiden.
b. Perdana Menteri diintervensi Presiden.
c. Kabinet dibentuk oleh Presiden.
d. Menteri-menteri secara perorangan dan keseluruhan bertanggung jawab
kepada parlemen.
e. Presiden berkedudukan sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan.

Anda mungkin juga menyukai