Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

HUKUM TATA NEGARA

NAMA : M Tamimi Aji Saputra

NIM : 043953497

FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK (FHISIP)

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BOGOR


SOAL NOMOR 1

Ahli hukum Henc van Maarseveen dan Ger van der


Tang mengatakan, bahwa selain sebagai dokumen nasional, konstitusi juga sebagai alat untuk me
mbentuk sistem politik dan sistem hukum negaranya sendiri. Sehingga dalam konstitusi di
Indonesia berisikan muatan konstitusi yang menjadi ciri khas dari ketatanegaraan
Indonesia. Menurut J.G. Steenbeek, setidaknya terdapat tiga muatan pokok konstitusi, yaitu:
1) Adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negaranya;
2) Ditetapkannya susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental;
3) Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan yang
juga bersifat fundamental. Dalam sejarah konstitusi dahulu hanya memuat-memuat aturan huku
m, yaitu batas kewenangan penguasa, menjamin hak rakyat,
dan mengatur jalannya pemerintahan. Berbeda dengan konstitusi zaman
modern yaitu merumuskan dan menyimpulkan prinsip hukum, haluan negara
dan patokan kebijaksanaan, yang kesemuanya mengikat penguasa.

1. Berikan analisis Anda bahwa materi muatan konsitusi di


Indonesia sudah terkandung 3 muatan pokok konstitusi menurut J.G. Steenbeek

2. Berikan analisis Anda bahwa dalam konstitusi atau undang-


undang dasar di Indonesia sudah menggambarkan bentuk negara, bentuk
kedaulatan, sistem pemerintahannya, dan suprastruktur politik indonesia?

JAWABAN NOMOR 1

1. Dikemukakan oleh Mr. J.G. Steenbeek , maka pada mumnya Undang – Undang berisi 3 (tiga)
hal pokok yaitu :

a) Jaminan terhadap HAM dan warga negara


b) Ditetapkan susunan ketenagakerjaan suatu negara yang bersifat fudamental
c) Adanya pembagian dan pembatasan tugas ketenagakerjaan Yang bersifat fundamental

dalam Batang Tubuh UUD 1945, diakomodir materi muatan pokok yang harus ada dalam UUD
sebagaimana yang dikemukakan oleh Mr. J.G Steenbeek. dalam UUD 1945, dimuat jaminan
terhadap HAM dan warga negara, sebagaimana diatur dalam Bab X hingga Bab XIV, Pasal 27,
28,29,30,31, dan Pasal 34. Jaminan tentamg HAM sudah diatur dalam UUD 1945 (Sebelum
Perubahan), akan tetapi UUD 1945 belum mengatur secara rinci. Berbeda dengan Konsttitusi
RIS dan UUDS RI yang dibentuk dan disahkan kemudian sesudah Universal Declaration of
Human Rights (1948). Ditetapkan pula dalam UUD 1945, materi muatan pokok UUD lainnya,
yaitu susunan ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental dan pembagian dan
pembatasan tugas ketatanegaraan suatu negara yang bersifat fundamental, yaitu MPR sebagai
lembaga negara tertinggi, sedangkan DPR, Presiden, MA, DPA, dan BPK sebagai Lembaga
tinggi negara, dengan berbagai kewenangan dari Lembaga Lembaga negara tersebut dalam
UUD, sebagaimana diatur dalam Bab II hingga Bab IX UUD 1945.
2. Yang di terangkan dari Bab II hingga Bab VII, UUD 1945 merupakan Konstitusi sistem
pemerintahan semi presidensial, sebab terdapat kriteria system pemerintahan parlementer dan
system pemerintahan presidensial. Dalam UUD 1945, karakteristik sistem pemerintahan
presidensial lebih dominan, sehingga yang digunakan dalam UUD 1945 RIS adalah Sistem
Pemerintahan Semi Presidensial. Karakteristik sistem pemerintahan presidensial lainnya dalam
UUD 1945 selain yang dikemukakan oleh Soepomo dan Soekiman yang kemudian diatur dalam
UUD 1945 , adalah bahwa kekuasaan membentuk undang undang dipegang oleh presiden,
dengan persetujuan DPR, berbagai kewenangan Presiden sebagai kepala pemerintahan dan
kepala negara. UUD 1945 berdasarkan Bab XVI tentang perubahan UUD, merupakan UUD
berderajat tinggi (supreme constitution) dan rijid (rigid constitution). Dalam pasal 37 UUD 1945
diatur bahwa mengubah UUD 1945, sekurang – kurangnya 2/3 jumlah Anggota MPR harus
hadir, dan putusan diambil dengan persetujuan sekurang – kurangnya 2/3 jumlah anggota MPR
yang hadir.

SOAL NOMOR 2

Kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Untuk menjelaskan sumber
legitimasi kekuasaan tertinggi itu, para ahli tata negara dan hukum menjelaskan melalui doktrin,
ajaran atau teori kedaulatan. Berdasarkan asal mula negara terdapat beberapa jenis teori
kedaulatan yaitu kedaulatan Tuhan, kedaulatan raja, kedaulatan negara, kedaulatan hukum, dan
kedaulatan rakyat. Teori kedaulatan Tuhan menganggap pemilik kedaulatan yang sesungguhnya
adalah Tuhan. Sama halnya dalam teori kedaulatan raja menganggap bahwa raja adalah wakil
Tuhan. Dalam kedaulatan negara menganggap bahwa dalam wilayah suatu negara hanya negara
itu yang berdaulat penuh. Tidak ada seorang yang berhak menentang kehendak negara. Sehingga
kekuasaan negara tidak ada yang membatasi. Kemudian dalam kedaulatan hukum, kedaulatan
yang berasal dari hukum yang berlaku di suatu negara. Sedangkan pada kedaulatan rakyat
kekuasaan tertinggi ada di tangan rakyat. Maka dari itu legitimasi kekuasaan pemerintah adalah
berasal dari rakyat.

1. Berikan analisis anda teori kedaulatan mana yang digunakan dalam negara yang
susunannya berbentuk negara kesatuan, federal, dan konfederal beserta penjelasannya
secara singkat?

2. Berikan analisis Anda hubungan pemerintah pusat dan daerah pada negara dengan
susunan kesatuan, federal, dan konfederal?

JAWABAN SOAL NOMOR 2

1. Teori kedaulatan yang digunakan dalam negara kesatuan dan federal adalah teori kedaulatan
rakyat, dimana kekuasaan tertinggi ada pada rakyat. Negara negara yang menganut teori
kedaulatan ini seperti Indonesia (negara kesatuan) dan Amerika Serikat (Negara Federal atau
Serikat) negara yang menganut teori kedaulatan rakyat ini sering dikenal sebagai negara
demokrasi. Negara konfederal tetap memiliki kedaulatan dan tidak terjadi pelimpahan kedaulatan
pada federal, sehingga konfederal tetap memiliki kewenangan untuk mengatur beberapa hal yang
sudah disepakati dan dapat dibubarkan jika dikehendaki negara pembentuknya sehinigganegara
konfederal menganut teori kedaulatan hukum
2. Negara kesatuan, Jika merujuk pada teori model hubungan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintah Daerah secara teoritis menurut Clarke dan Steward, desentralisasi seperti ini
termasuk The Agency Model. Model dimana pemerintah daerah tidak mempunyai kekuasaan
yang cukup berarti sehingga keberadaannya terlihat lebih sebagai agen pemerintah pusat yang
bertugas untuk menjalankan kebijaksanaan pemerintah pusat. Karenanya pada model ini
berbagai petunjuk rinci dalam peraturan perundangan sebagai mekanisme kontrol sangat
menonjol. Ini merupakan konsekuensi bentuk negara kesatuan, dimana pemerintah pusat yang
mengendalikan penyelenggaraan pemerintahan. Bentuk kontrol pemerintah pusat diwujudkan
dengan adanya penyerahan urusan tersebut melalui penyusunan norma, standar, prosedur dan
kriteria (NPSK) yang disusun oleh pemerintah pusat sebagai landasan bagi pemerintah daerah
melaksanakan urusan yang telah diberikan oleh pemerintah pusat. Selain itu pemerintah pusat
juga dilakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan Pemerintahan
yang menjadi kewenangan Daerah.

SOAL NOMOR 3

1. Apakah sistem pemerintahan parlementer hanya digunakan pada negara yang


berbentuk monarkhi?
2. Berikan analisis anda mengapa sistem pemerintahan presidensial memiliki
stabilitas tinggi? Berikan alasannya?
3. Berikan analisis anda sistem pemerintahan semi apa yang pernah diterapkan di
Indonesia?

JAWABAN SOAL NOMOR 3

1.Sistem pemerintahan parlementer tidak hanya digunakan pada negara yang berbentuk monarki.
Sebagaimana telah dikemukakan bahwa negara yang berbentuk monarki menggunakan sistem
parlementer. Karena raja dan ratu dipertahankan sebagai kepala negara, sedangkan kepala
pemerintahan dijalankan oleh perdana Menteri. Walaupun sebuah negara tidak berbentuk
monarki, dalam hal negara tidak melakukan pemisahan kekuasaan (separation of power), maka
sistem pemerintahan yang digunakan adalah sistem pemerintahan parlementer, seperti yang
terjadi pada republik federal jerman.

2. stabilitas sistem presidensial sangat tinggi dikarenakan dalam sistem pemerintahan


presidensial dipilih dalam masa jabatan yang tetap, selain itu, sistem presidensial memecahkan
masalah kestabilan eksekutif dengan membuat presiden independen terhadap parlemen, dan
melegitimasi kewenangannya pada pemilihan umum.

3. Indonesia pernah menggunakan sistem pemerintahan semi presidensial dan semi parlementer.
UUD 1945 (sebelum perubahan) menggunakan sistem semi presidensial sedangkan Konstitusi
RIS dan UUDS RI menggunakan sistem pemerintahan semi parlementer.
Referensi :

 MODUL HKUM4201/2/3
 https://www.youtube.com/watch?v=H8o8MYijfLE
 https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/jpdk/article/view/
11325#:~:text=Hasil%20penelitian%20ini%20mengungkapkan%20bahwa,dalam
%20pemilihan%20presiden%20(pemilu)

Anda mungkin juga menyukai