“KEKUASAAN di INDONESIA”
Kelompok 2 :
A. Latar Belakang
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang berbentuk republik ( pasal 1 ayat 1
UUD 1945 ) bentuk negara kesatuan tentu berbeda dengan negara serikat atau federal, oleh
karena itu pembagian kekuasaan secara vertikal negara RI terdiri dari pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dengan sistem desentralisasi dan dekonsentrasi, dan tidak ada negara
bagian di dalamnya , bentuk republik artinya kedaulatan ( kekuasaan tertinggi) ada ditangan
rakyat dengan sistem pemerintahan presidensial bukan sistem pemerintahan parlementer,
artinya presiden sebagai kepala negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan, dengan
demikian presiden adalah pemegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan kedaulatan
rakyat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Uraian Diskusi
Wacana
Indonesia adalah sebuah negara kesatuan yang berbentuk republik ( pasal 1 ayat
1 UUD 1945 ) bentuk negara kesatuan tentu berbeda dengan negara serikat atau
federal, oleh karena itu pembagian kekuasaan secara vertikal negara RI terdiri dari
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan sistem desentralisasi dan
dekonsentrasi, dan tidak ada negara bagian di dalam nya, bentuk republik artinya
kedaulatan ( kekuasaan tertinggi) ada ditangan rakyat dengan sistem pemerintahan
presidensial bukan sistem pemerintahan parlementer, artinya presiden sebagai kepala
negara sekaligus sebagai kepala pemerintahan, dengan demikian presiden adalah
pemegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan kedaulatan rakyat.
2. Apakah Anda setuju jika bentuk negara kesatuan republik Indonesia itu
diubah menjadi negara federal, apa alasan Anda ?
Tidak, karena Berdasarkan Pasal 1 Ayat 1 UUD NRI 1945 telah dijelaskan bahwasanya,
“Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Pasal tersebut
menjelaskan bahwa bentuk negara Indonesia adalah kesatuan, sedangkan bentuk
pemerintahannya adalah republik. Jika kita mengubah isi dari UUD Negara Republik
Indonesia tahun 1945 sama halnya dengan kita membubarkan Negara Indonesia ini. Selain
itu bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia terbukti lebih cocok daripada bentuk negara
federal RIS(Republik Indonesia Serikat) hal ini dapat dibuktikan dengan bentuk negara RIS
yang tidak berlangsung lama dikarenakan bentuk negara federal ini tidak dikehendaki oleh
sebagian besar bangsa Indonesia. Rakyat Indonesia beranggapan bahwa bentuk RIS
merupakan upaya Belanda dalam memecah belah persatuan dan kesatuan kita serta tidak
sesuai dengan Ideologi bangsa Indonesia. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa kita tidak
dapat mengubah bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi bentuk Negara
federasi. Karena NKRI telah menjadi jati diri bangsa Indonesia yang tidak dapat diganti
dengan bentuk negara mana pun dan bentuk kesatuan ini merupakan hasil dari keputusan
para leluhur yang sudah disesuaikan dengan kebudayaan luhur Indonesia bukan merupakan
bentuk negara yang berasal dari luar yang tidak sesuai dengan kebudayaan bangsa.
6. Pembentukan Kabinet
✓ Pada sistem pemerintahan presidensial, kabinet dipilih dan dilantik sendiri
oleh presiden. .
✓ Pada sistem pemerintahan parlementer, kabinet dibentuk oleh parlemen yang
mana setiap anggota kabinet merupakan anggota terpilih dari parlemen
sehingga bertanggung jawab langsung kepada parlemen. Kabinet ini berada
dalam lingkup tanggung jawab perdana menteri dan bukanlah presiden
seperti pada sistem pemerintahan presidensial.
9. Legitimasi
✓ Presiden dipilih secara langsung oleh rakyat dalam sistem pemerintahan
presidensial sehingga legitimasinya didapatkan dari rakyat.
✓ Pada sistem pemerintahan parlementer, legitimasi didapatkan dari parlemen
sehingga posisi perdana menteri dalam memerintah negara dinilai kurang
kuat karena tidak mendapat dukungan dari rakyat secara langsung.
Parahnya, di UUD 1945 pun juga tidak dibedakan antara tugas kepala negara dan kepala
pemerintahan. Ada beberapa usaha untuk membahas hal ini, namun tampaknya tidak
membuahkan hasil apapun. Karena tanpa ada amandemen, kepada negara dan kepala
pemerintahan, keduanya tetap dipegang oleh presiden meskipun pembagian tugasnya
kurang jelas. Selain itu,
Karena Indonesia menganut sistem Demokrasi yaitu pemerintahan yang berasal dari rakyat,
oleh rakyat, dan untuk rakyat. Sehingga kedaulatan/kekuasaan tertinggi berada di tangan
rakyat, sedangkan pada sistem parlementer kekuasaan tertingginya adalah parlemen.
Sehingga rakyat mungkin akan kurang puas terhadap pemerintahan yang berlaku. Kita tahu
bahwa Indonesia pernah gagal saat menerapkan sistem parlementer yang disebabkan
karena dalam sistem parlementer, kabinet dapat dijatuhkan secara tiba-tiba oleh parlemen,
dan parlemen pun juga dapat dijatuhkan oleh presiden sesuai dengan saran dari perdana
menteri. Intinya adalah pemerintah Indonesia tidak bisa menerima jika tiba-tiba dijatuhkan
dan harus diganti dengan orang lain yang lebih berkualitas dan terjamin. Sistem ini tidak
cocok diterapkan di Indonesia karena tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
SIMPULAN