X MIPA 7
Zainab binti Khuzaimah
Zainab binti Khuzaimah adalah istri Rasulullah Saw. yang dikenal dengan kebaikan,
kedermawanan, dan sifat santunnya terhadap orang miskin. Dia adalah istri Rasulullah Saw kedua yang
wafat setelah Khadijah r.a. Untuk memuliakan dan mengagungkannya, Rasulullah mengurus mayat
Zainab dengan tangan dia sendiri.
Kehidupan :
Nama lengkap Zainab adalah Zainab binti Khuzaimah bin Haris bin Abdillah bin Amru
bin Abdi Manaf bin Hilal bin Amir bin Sha’shaah al-Hilaliyah. Ibunya bernama Hindun binti
Auf bin Harits bin Hamathah. Berdasarkan asal usul keturunannya, dia termasuk keluarga yang
dihormati dan disegani. Tanggal lahirnya tidak diketahui dengan pasti, namun ada riwayat yang
rnenyebutkan bahwa dia lahir sebelum tahun ketiga belas kenabian. Sebelum memeluk Islam dia
sudah dikenal dengan gelar Ummul Masakin (ibu orang-orang miskin) sebagaimana telah
dijelaskan dalam kitab Thabaqat ibnu Saad bahwa Zainab binti Khuzaymah adalah Ummul
Masakin. Gelar tersebut disandangnya sejak masa jahiliah.
Untuk memuliakan Zainab, Ubaidah bin Harits (saudara laki-laki Thufail) menikahi
Zainab. Sebagaimana kita ketahui, Ubaidah bin Harits adalah salah seorang prajurit penunggang
kuda yang paling perkasa setelah Hamzah bin Abdul Muthalib dan Ali bin Abi Thalib. Mereka
bertiga ikut melawan orang-orang Quraisy dalam Perang Badar, dan akhirnya Ubaidah mati
syahid dalam perang tersebut. Setelah Ubaidah wafat, tidak ada riwayat yang menjelaskan
tentang kehidupannya hingga Rasulullah saw. menikahinya. Rasulullah menikahi Zainab karena
dia ingin melindungi dan meringankan beban kehidupan yang dialaminya. Hati dia menjadi
luluh melihat Zainab hidup menjanda, sementara sejak kecil dia sudah dikenal lemah lembut
terhadap orang- orang miskin. Sebagai Rasul yang membawa rahmat bagi alam semesta, dia rela
mendahulukan kepentingan kaum muslimin, termasuk kepentingan Zainab. Dia senantiasa
memohon kepada Allah agar hidup miskin dan mati dalam keadaan miskin dan dikumpulkan di
Padang Mahsyar bersama orang-orang miskin.
Meskipun Nabi saw. mengingkari beberapa nama atau julukan yang dikenal pada zaman
jahiliah, tetapi beiau tidak mengingkari julukan “ummul masakin” yang disandang oleh Zainab
binti Khuzaimah. Selain dikenal sebagai wanita yang belas kasih, Zainab juga dikenal sebagai
istri Rasulullah saw. yang senang meringankan beban saudara-saudaranya. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Atha bin Yasir yang mengisahkan, bahwa Zainab mempunyai seorang budak
hitam dari Habasyah. Ia sangat menyayangi budak itu, hingga budak dari Habasyah itu tidak
diperlakukan layaknya seorang budak, Zainab malah memperlakukan layaknya seorang kerabat
dekat.
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah saw. pernah menyatakan pujian kepada Ummul
Masakin Zainab binti Khuzaimah r.a. dengan sabdanya, Ia benar-benar menjadi ibunda bagi
orang-orang miskin, karena selalu memberikan makan dan bersedekah kepada mereka.