Anda di halaman 1dari 4

TOR (Term Of References)

“ PODCAST NGETEH “
TOPIK ‘ENG...ING...ENG...INFRASTRUKTUR DARAT MAKIN MENTERENG’

LATAR BELAKANG
Transportasi darat, selain sebagai moda favorit kebanyakan masyarakat Indonesia juga merupakan
sarana vital dalam memajukan perekonomian nasional. Lalulintas darat, terutama jalur sepanjang Jawa
dan Sumatera, memegang peranan penting dalam distribusi logistik nasional.
Pembangunan jalan tol digenjot cepat agar konektivitas ke berbagai wilayah Indonesia bisa dijalankan
dengan baik. Peremajaan moda transportasi darat pun dilakukan untuk memberikan kenyamanan dan
keamanan masyarakat pengguna terutama di masa pandemi seperti saat ini.

TUJUAN PODCAST
Topik ‘ENG...ING...ENG...INFRASTRUKTUR DARAT MAKIN MENTERENG’ memberikan informasi yang
lugas dan aktual ke masyarakat mengenai upaya yang dilakukan Kemenhub dalam membangun
infrastruktur transportasi darat untuk menunjang program pemerintah dalam menjaga mobilitas dan
konektivitas wilayah di tanah air.

JADWAL PELAKSANAAN
Hari/Tanggal Sabtu, 7 November 2020
Waktu : 09.30-11.00 WIB
Tema : Eng...Ing...Eng...Infrastruktur Darat Makin Mentereng
Podcaster : Fitra Eri
Narasumber : Budi Karya Sumadi (Menteri Perhubungan)
Tempat : Rumah Dinas Menteri Perhubungan, Jl. Widya Chandra IV No.19 Jakarta Selatan.

OPENING
(HOST) : Hola...Waktunya Markiteh...Mari Kita NGETEH!

Ya, hari ini saya dapat kesempatan istimewa NGETEH bareng dengan seseorang yang bikin kita bisa
bepergian ke mana saja dan terhubung dengan siapa saja. Yuk, langsung saja kita sambut, Pak Budi
Karya Sumadi, Menteri Perhubungan Republik Indonesia. (APPLAUSE)

Gimana kabarnya, pak? Ok, saya akan NGETEH alias NGOBROL SEPUTAR PERHUBUNGAN soal
infrastruktur transportasi darat. Saya akan tanya-tanya lebih dalam apa saja strategi Pak Budi Karya
Sumadi dalam mendukung program pemerintah menjadikan infrastruktur transportasi darat agar
bermanfaat untuk kita semua.

Sebelum itu saya mau PCR tes alias Pertanyaan Cepat Reaksi Cepat ke Pak Budi dulu. Pak Budi harus
meneruskan kata atau kalimat setelah saya sebutkan kata depannya dengan cepat ya.
Misalnya, pas saya bilang lampu titik-titik, Pak Budi jawab merah.
Ok, siap ya pak?
Yang pertama, bis ... (kota -- dijawab oleh Pak Budi)
Kata yang kedua, terminal... (Tirtonadi -- dijawab oleh Pak Budi)
Yang ketiga, jembatan ... (timbang -- dijawab oleh Pak Budi)
Mantap!! Cepat juga ini Pak Budi ngejawabnya. (APPLAUSE)

Nah, menemani kita NGETEH juga ada kawan-kawan kita para Taruna Taruni Transportasi Darat yang
berada di bawah binaan Kementerian Pehubungan yakni dari Politeknik Transportasi Darat Indonesia-
STTD Bekasi selanjutnya dari Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan – Tegal, Politeknik Transportasi
Darat-Bali, Politeknik Transportasi Sungai, Danau dan Penyeberangan-Palembang, Politeknik
Perkeretaapian Indonesia Madiun dan terakhir dari Balai Pendidikan dan Pelatihan Transportasi Darat
Mempawah-Kalimantan Barat . Halo semuanya! Semoga kawan-kawan semuanya pada sehat jadi bisa
terus beraktivitas ya.

Ok, PCR-nya sudah. Sekarang kita langsung ngobrol soal transportasi darat.

TALKING POINT

Segmen #1
• Pak, untuk 5 tahun ke depan arah kebijakan transportasi darat akan seperti apa?

• Salah satu alernatif dalam mengembangkan jalur transportasi darat adalah jembatan. Seberapa
penting sih pembangunan jembatan? Apakah jembatan yang ada saat ini sudah cukup
memadai?

• Di era Pak Jokowi pembangunan jalan tol sangat masif seperti tol trans Sumatera. Selain Jawa
dan Sumatera apakah pembangunan jalan tol di luar pulau Jawa dan Sumatera juga jadi
prioritas?

• Pemerintah juga fokus membangun Urban Transport yang masuk dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah 2020-2024. Apa yang dimaksud Urban Transport? Seberapa
efektif hal ini mengurangi kemacetan di perkotaan?

• Jika melihat ledakan penduduk juga meningkatnya kepemilikan kendaraan bermotor, apakah
daya dukung jalan yang ada saat ini sudah cukup memadai untuk moda transportasi darat?

Tanya Jawab Segmen #1


1. Apakah rambu-rambu lalu lintas di beberapa daerah yang bukan kota besar sudah memadai?
Karena kelihatannya beberapa daerah seperti di jalan Trans Lintas Kalimantan masih minim
rambu lalu lintas (PTDI-STTD BEKASI)
2. Saat mudik lebaran atau libur panjang seringkali jadi masalah klasik soal bis yang ada tidak
layak jalan atau kondisi pengemudi yang kurang fit atau harga tiket yang tinggi. Bagaimana
cara Kemenhub mengawasi ini? (PKTJ TEGAL)

Segmen #2
• Kelihatannya penggunaan jembatan timbang belum maksimal karena masih banyak truk over
load berseliweran di jalan raya yang notabene membahayakan pengguna jalan lainnya dan
dapat memengaruhi kondisi jalan. Bagaimana cara agar jembatan timbang ini bisa
dimaksimalkan?

• Salah satu inovasi yang dilakukan Kemenhub di masa pandemi untuk bus dengan meluncurkan
layanan E-Ticketing dan aplikasi lacak Trans. Boleh diceritakan seperti apa layanan ini?

• Ada yang menarik soal revitalisasi Terminal Tirtohadi, Solo. Selain tempat keluar masuk bis,
terminal ini akan dijadikan Creative Center atau Pusat Kreasi Kota Solo. Apa yang melatar
belakangi pemikiran yang bisa dibilang out of the box seperti ini?

• Apakah Terminal Tirtonadi ini dijadikan semacam pilot project dan nantinya akan dilakukan hal
yang sama pada terminal-terminal lain?

• Dengan adanya pandemi covid ini apakah progres pembangunan infrastruktur darat terganggu
atau tetap jalan seperti biasa?

Tanya Jawab Segmen #2


1. Apakah Kemenhub membuat aturan-aturan resmi transportasi darat di era adaptasi kebiasaan
baru seperti sekarang ini? (PPI MADIUN)
2. Bagaimana cara menertibkan ‘terminal bayangan’? Apalagi di masa pandemi seperti saat ini
‘terminal bayangan’ disinyalir bisa menjadi klaster baru covid-19. (POLTRADA BALI)

Segmen #3
• Bagaimana caranya membangun keterpaduan transportasi darat dengan antarmoda
transportasi lainnya terutama di daerah 3TP?

• Apakah dengan adanya UU Cipta Kerja yang mendukung kemudahan investasi dan perizinan,
Kemenhub melihat hal ini sebagai peluang bagus untuk bekerjasama dengan pihak swasta
dalam membangun infrastruktur darat seperti revitalisasi terminal?

• Di tahun 2020, Kemenhub mengembangkan sistem Buy The Service (BTS) untuk memenuhi
kebutuhan angkutan umum di daerah. Bisa dijelaskan apa itu Buy The Service dan seperti apa
mekanismenya?

Tanya Jawab Segmen #3


1. Apakah transportasi darat kita saat ini bisa dibilang sudah ramah untuk kaum disabilitas?
(POLTEKTRANS SDP PALEMBANG)

PRA-CLOSING
(HOST)
Ok, jika sudah tidak ada yang mau ditanyakan lagi saya akan sudahi NGETEH-nya.
(DIINTERUPSI SEJENAK OLEH PAK BKS UNTUK MEMBERI TEBAK-TEBAKAN)

(Pak BKS) memberikan tebak-tebakan santai ke host tamu seputar transportasi darat →
Pertanyaan : Bagaimana caranya agar truk muatan 4000 kg dengan truk muatan 3000 kg pas
ditimbang bisa sama beratnya?
Jawaban : Caranya ya difoto. Hasil fotonya terus ditimbang...kan jadi sama.

CLOSING
(HOST)
Hehehe iya ya bener juga. Gak nyangka... Pak Budi selain jago bikin infrastruktur transportasi ternyata
juga jago bikin tebak-tebakan! Terimakasih banyak atas waktunya, pak.
Gimana Kawula Moda? Seru kan! Kita jadi tambah wawasan soal transportasi darat di Indonesia.
Terimakasih banget buat Pak Budi yang sudah ajak saya NGETEH.
Sebelum kita sudahi mungkin ada pesan yang mau Pak Budi sampaikan ke masyarakat pengguna moda
transportasi darat?

(Pak BKS) menyampaikan pesan :


1. Harus patuh pada protokol kesehatan dan Kemenhub terus mendukung program pemerintah
untuk mobilitas dan konektivitas transportasi darat di tanah air.

(HOST) : (Applause ke Pak Budi & Mengajak Audiens Online juga memberi applause ke Pak Budi)

Ok, makasih semuanya sudah nemenin kita NGETEH, Ngobrol Seputar Perhubungan. Makasih juga untuk
Pak Budi atas undangan dan waktunya.
Ingat! Jangan melihat sesuatu apa adanya tapi lihatlah sesuatu itu bisa jadi apa!
Sampai jumpa di acara NGETEH lainnya. Salam Kawula Moda!

Anda mungkin juga menyukai