Anda di halaman 1dari 12

- MEMASANG WARMER BLANKET

- MEMBERI OBAT SESUAI PROGRAM TERAPI

OLEH :
Muhammad Rifky Anugrah ( P003200190125 )
Muhammad Ishaq Andeleu ( P003200190124 )
Geri Tri Linecher Aediman ( P003200190117 )
Rio saputra ( P003200190134 )
Fajrin Andhika ( P003200190113 )
1. DEFINSI WARMER BLANKED

Warmer blandket/selimut penghangat sistem


sekaligus tahan lama dan terjangkau di rancang untuk
memberikan kehangatan dan kenyamanan bagi
mereka yang sakit , memulihkan, atau terluka. Hal ini
sering di pergunakan oleh para profesional dalam
perawatan jangka panjang selimut ini portable, tahan
lama, di pasang ke SOP kontak 110, tidak
menimbulkan bahaya listrik
2. MANFAAT WARMER BLANKED
Ketika pasien tidak dapat menghasilkan cukup
panas metabolik untuk menghangatkan diri maka
selimut mungkin hanya apa yang mereka butuhkan.
Pasien dingin akan lebih hangat dengan selimut
bahkan meskipun efek termal sebenarnya warmer
blandket berlangsung tidak lebih dari 10 menit.
Jelas, selimut tidak mengalihkan signifikan panas
kepada pasien.
3. TUJUAN
1. membantu mengembalikan suhu normal
2. menghangatkan pasien
4. INDIKASI
1. pada pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh inti
280c
2. kerentangan jantung untuk mengalami fibrilasi pada suhu
5. KONTRAINDIKASI
1. pasein < 18 tahun
2. di gunakan dalam operasi aeromedical (evakuasi di udara
dalam dunia penerbangan )
6. PERSIAPAN PASIEN
1. menjelaskan prosedur yang akan di lakukan
2. menjaga privasi klien
7. PROSEDUR ACTIVE WARMING BLANDKET
• 1. buka kemasan dengan merobek pre-cut yang terletak
di pojok kiri kemasan
• 2. pindahkan selimut dari kemasan yang lama dan yang
tidak tahan air.
• 3.Buka dan lengkapi kembali selimut yang sudah terbuka
atau yang sudah terbuka segelnya.
• 4. Pakaikan selimut pada pasien dengan alasnya
• 5. Yang harus di pertimbangkan adalah buka penghalang
selimut yang berbahan katun yang tertulis”penghangat
ringan “ untuk tambahan.
• 6. Kontrol tanda-tanda merah pada pasien sampai
pembukaan.
1. TUJUAN MEMBERI OBAT SESUAI PROGRAM TERAPI
Obat diberikan semata – mata hanya bertujuan untuk
menghasilkan reaksi terapi atau reaksi pengobatan guna untuk
mengurangi hingga menyembuhkan penyakit yang di derita oleh
klien atau pasien.

2. MANFAAT MEMBERI OBAT SESUAI PROGRAM TERAPI


Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang bermanfaat.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam banyak hal,
beberapa obat dapat menimbulkan efek samping yang serius
atau berpotensi menimbulkan efek yang berbahaya bila kita
memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan anjuran yang
sebenarnya.
3. INDIKASI
• Dalam pemberian obat yang aman, perawat perlu
memperhatikan lima tepat (five rights). Selama ini istilah
five rights sering diterjemahkan sebagai lima benar.
Namun, berdasarkan kajian yang penulis lakukan dan
masukan dari seorang editor penerjemahan yang juga
spesialis farmakologi klinik, five rights lebih tepat jika
diterjemahkan menjadi lima tepat. Lima tepat ini
meliputi tepat pasien (right client), tepat obat (right drug),
tepat dosis (right dose), tepat waktu (right time), dan
tepat rute (right route). Setiap ke”tepat”an memerlukan
pengetahuan, keterampilan, dan tindakan keperawatan
khusus (Abrams, 1995).
LANJUTAN…..

Kee dan Hayes (2000) mengemukakan bahwa


pengalaman menunjukkan ada five rights lainnya yang
juga penting dalam praktek keperawatan profesional,
yaitu: right assessment (tepat pengkajian), right
documentation (tepat pencatatan), client’s right to get
education (hak klien mendapatkan pendidikan), right
evaluation (tepat evaluasi), dan client’s right to refuse
medication (hak pasien untuk menolak). Kee dan
Hayes menyebut penambahan ini dengan istilah five
plus five rights.
• 4. KONTRA INDIKASI
• Obat diberikan semata – mata hanya bertujuan
untuk menghasilkan reaksi terapi atau reaksi
pengobatan guna untuk mengurangi hingga
menyembuhkan penyakit yang di derita oleh klien
atau pasien. Namun dalam proses pemberiannya
terkadang ada beberapa hal yang sering kali terjadi
ketika proses pemberian obat akan dilakukan,
diantaranya ialah :
• 1. Menolak pemberian obat
• 2. Kerusakan Integritas kulit terganggu
• 3. Disorientasi dan bingung
• 4. Menelan obat bukal atau sublingual
• 5. Alergi kulit
• 5. PROSEDUR KERJA
• 1.         Pemberian Obat Melalui Oral
• Pemberian obat melalui mulut dilakukan
dengan tujuan mencegah, mengobati, dan
mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek
terapi dari jenis obat.
• 2.      Pemberian Obat Melalui Sublingul
• Pemberian obat melalui sublingual
merupakan rute pemberian obat yang
absorpsinya baik melalui jaringan, kapiler di
bawah lidah. Obat-obat ini mudah diberikan
sendiri. Karena tidak melalui lambung, sifat
kelabilan dalam asam dan permeabilitas usus
tidak perlu dipikirkan.
3.         Pemberian Obat Melalui Bukal
• Pemberian obat secara bukal adalah
memberika obat dengan cara meletakkan obat
diantara gusi dengan membran mukosa
diantara pipi. Tujuannya yaitu mencegah efek
lokal dan sistemik, untuk memperoleh aksi
kerja obat yang lebih cepat dibandingkan
secara ora, dan untuk menghindari kerusakan
obat oleh hepar.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai