Anda di halaman 1dari 15

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR ,

PERAWATAN TALI PUSAT DAN PENILAIAN APGAR SCORE BAYI BARU LAHIR
DIKAMAR BERSALIN

KELOMPOK 2
1. ANIZA
2. ELFI RAHMI AULIA
3. ELSA SAPUTRI NINGSIH
4. ETRYANI
5. FARHAN YUDA ANANTA
6. FEBRY AGRINI BAHAR
7. FITRIANINGSIH
8. GERY TRI LINECHER AEDIMAN
9. RISKA CAHYANI
10. SHELY AGISTA MELANI
11. SINAR EKA SAPUTRI
12. SITI FADILLAH
13. SRI RAMDINA
14. ULTRI
15. ULYA OKTAVIA NANDA
A. PERAWATAN BAYI BARU LAHIR
Konsep Dasar Bayi Baru Lahir (BBL)
1. Pengertian
Periode neonatal/neonates/BBL adalah periode sejak bayi lahir sampai 28 hari pertama
kehidupan. Selama beberapa minggu, neonatus mengalami masa transisi dari kehidupan
intrauterine ke extrauterine dan menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Kebanyakan
neonatus yang matur (matang usia kehamilannya) dan ibu yang mengalami kehamilan yang
sehat dan persalinan berisiko rendah, untuk mencapai masa transisi ini berjalan relatif
mudah.

2. Adaptasi fisiologis
Adaptasi fisiologis pada bayi baru lahir antara lain (Chapman & Durham, 2010; Bobak
& Lowdermilk, 2005; Kinzie & Gomez, 2004; Perry et all, 2010; Pilliteri, 2003; Reeder,
Martin,Griffin, 2011; Novita, 2011) dijelaskan sebagai berikut.
a. Sistem Pernafasan
b. Sistem kardiovaskuler
c. Sistem termoregulasi
d. Sistem neurologis
e. Sistem hematologi
f. Sistem gastrointestinal
g. Sistem imunitas
h. Sistem urinary
i. Sistem endokrin
Perawatan Bayi Baru Lahir
1. Pengaturan Suhu
a. Cara Konveksil Suhu udara di kamar bersalin tidak boleh kurang dari 20" C dan
sebaiknya tidak berangin. Tidak boleh ada pintu dan jendela yang terbuka. Kipas
angin dan AC yang kuat harus cukup jauh dari area resusitasi. Troli resusitasi harus
mempunyai sisi untuk meminimalkan konveksi ke udara sekitar bayi.
b. Cara Eoaporasil Bayi baru lahir yang dalam keadaan basah kehilangan panas
dengan cepat melalui cara ini. Karena iru, bayi harus dikeringkan seluruhnya,
termasuk kepala dan rambut, sesegera mungkin setelah dilahirkan. Lebih baik bila
menggunakan handuk hangat untuk mencegah hilangnya panas secara konduktif.
c. Cara Radiasil Panas dapat hilang secara radiasi ke benda padat yang terdekat,
misalnya jendela pada musim dingin. Karena itu, bayi harus diselimuti, termasuk
kepalanya, idealnya dengan handuk hangat. Jika resusitasi aktif diperlukan, bayi
sedapat mungkin diselimuti, karena bayi yang mengalami asfiksia tidak dapat
menghasilkan panas untuk dirinya sendiri dan karenanya akan kehilangan panas
lebih cepat.
2. Resusitasi Neonatus
Resusitasi neonatus tidak rutin dilakukan pada semua bayi baru lahir. Akan tetapi,
penilaian untuk menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi harus dilakukan pada
setiap neonatus oleh petugas terlatih dan kompeten dalam resusitasi neonatus. Pada bayi
sehat dengan napas spontan, tonus baik dan ketuban jernih, tidak dilakukan resusitasi,
tetapi tetap harus dilakukan perawatan rutin. Bila bayi gagal bernapas spontan,
hipotonus, atau ketuban keruh bercampur mekonium, maka harus dilakukan langkah-
langkah resusitasi. Semua peralatan harus disiapkan dan dicek sebelum persalinan.
Handuk hangat sudah disiapkan dan infant radiant warmer dinyalakan agar dapat
langsung digunakan bila diperlukan.
3. Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Pada tahun 1992 WHO/UNICEF mengeluarkan protokol tentang Inisiasi
Menyusu Dini (iMD) sebagai salah satu dari Eaidence for the ten stEs to
successfwl breastfeeding yang harus diketahui oleh setiap tenaga kesehatan.
Segera setelah dilahirkan, bayi diletakkan di dada atau perut atas ibu selama
paling sedikit satu jam untuk memberi kesempatan pada bayi untuk mencari dan
menemukan puting ibunya. Manfaat IMD bagi bayi adalah membantu stabilisasi
pemapasan, mengendalikan suhu tubuh bayi lebih baik dibandingkan dengan
inkubator, menjaga kolonisasi kuman yang aman untuk bayi dan mencegah
infeksi nosokomial. Kadar bilirubin bayi juga lebih cepat normal karena
pengeluaran mekonium lebih cepat sehingga dapat menurunkan insiden ikterus
bayi baru lahir. Kontak kulit dengan kulit juga membuat bayi lebih tenang
sehingga didapat pola tidur yang lebih baik.
4. Pengikatan dan Pemotongan Tali Pusat
Pengikatan dan pemotongan tali pusat segera setelah persalinan banyak
dilakukan secara luas di seluruh dunia, tetapi penelitian menunjukkan hal
ini tidak bermanfaat bagi ibu ataupun bayi, bahkan dapat berbahaya bagi
bayis. Penundaan pengikatan tali pusat memberikan kesempatan bagi
terjadinya transfusi fetomaternal sebanyak 20 - 50 % (rata-rata 21 %)
volume darah bayi. Variasi jumlah darah transfusi fetomaternal ini
tergantung dari lamanya penundaan pengikatan tali pusat dan posisi bayi
dari ibunya (apakah bayi diletakkan lebih tinggi atau lebih rendah dari ibu).
Transfusi berlangsung paling cepat dalam menit pertama, yaitu 75% dari
jumlah transfusi, dan umumnya selesai dalam 3 menit.
5. Perawatan Tali Pusat
Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu
pertama secara bermakna mengurangi insiden infeksi pada neonatus. Jelly
Whanon yang membentuk jaringan nekrotik dapat berkolonisasi dengan
organisme patogen, kemudian menyebar dan menyebabkan infeksi kulit
dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam perawatan tali pusat
ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih. Cuci tangan dengan
sabun dan air bersih sebelum merawat mli pusat. Bersihkan dengan lembut
kulit di sekitar tali pusat dengan kapas basah, kemudian bungkus dengan
longgar/tidak terlalu rapat dengan kasa bersih/steril. Popok atau celana
bayi diikat di bawah tali pusat, tidak menutupi tali pusat untuk
menghindari kontak dengan feses dan urin
6. Pelabelan
Labei nama bayi atau nama ibu harus dilekatkan pada pergelangan tangan atau kaki sejak
di ruang bersalin. Pemasangan dilakukan dengan sesuai agar tidak terlalu ketat ataupun
longgar sehingga mudah lepas.
7. Profilaksis Mata Konjungtivitis
pada bayi baru lahir sering terjadi terutama pada bayi dengan ibu yang menderita penyakit
menular seksual seperti gonore dan klamidiasis. Sebagian besar konjungtivitis muncul pada
2 minggu pertama setelah kelahiran. Pemberian antibiotic profilaksis pada mata terbukti
dapat mencegah terjadinya konjungtivitis. Profilaksis mata yang sering digunakan yaitu
tetes mata silver nitrat 1 %, salep mata eritromisin, dan salep mata tetrasiklin. Ketiga
preparat ini efektif untuk mencegah konjungtivitis gonore.
8. Pemberian Vitamin K
Sampai saat ini, angka kematian bayi terutama di negara berkembang masih cukup tinggi.
Di Indonesia 67 % dari angka kematian bayi merupakan kematian neonatus di mana salah
satu penyebabnya adalah perdarahan akibat defisiensi vitamin K1 (PDVK).
9. Pengukuran Berat dan panjang Iahir
Bayi yang baru lahir harus ditimbang berat lahirnya. Dua hal yang selalu ingin
diketahui orang tua tentang bayinya yang baru lahir adalah jenis kelamin dan
beratnya. Pengukuran panjang lahir ridak rutin dilakukan karena tidak banyak
bermakna. Pengukuran dengan menggunakan pita ukur tidak akurat.

10. Memandikan Bayi


Memandikan bayi merupakan hal yang sering dilakukan, tetapi masih banyak
kebiasaan yang salah dalam memandikan bayi, seperti memandikan bayi segera
setelah lahir yang dapat mengakibatkan hipotermia. Pada beberapa kondisi
seperti bayi kurang sehat, bayi belum lepas dari tali pusat atau dalam perjalanan,
tidak perlu dipaksakan untuk mandi berendam.
2. PERAWATAN TALI PUSAT
Tali pusat dalam istilah medis disebut dengan umbilical cord. Merupakan saluran
kehidupan bagi janin selama bayi di dalam kandungan sebab semasa dalam rahim, tali
pusat ini yang menyalurkan oksigen dan makanan dari plasenta kejanin yang berada
didalamnya. Begitu janin dilahirkan, bayi tidak lagi membutuhkan makanan dan
oksigen dari ibunya karena bayi sudah dapat bernafas sendiri melalui hidungnya.
Karena sudah tidak diperlukan lagi maka saluran ini harus dipotong dan dijepit atau
diikat (Wibowo, 2011). Bayi baru lahir mempunyai resiko terpapar infeksi yang tinggi
terutama pada tali pusat yang merupakan luka basah dan dapat menjadi pintu
masuknya kuman tetanus yang sangat sering menjadi penyebab sepsis dan kematian
bayi baru lahir (Ellen, 2014).
Perawatan tali pusat menurut JNPK-KR Depkes dan Kemenkes RI sebagai berikut.
1) Jangan membungkus puntung tali pusat atau mengoleskan cairan/bahan apapun ke
puntung tali pusat.
2) Mengoleskan alkohol atau povidon iodine masih diperkenankan, tetapi tidak
dikompreskan karena menyebabkan tali pusat basah/lembab
3) Lipat popok di bawah puntung tali pusat
4) Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT dan sabun dan segera
keringkan secara seksama dengan menggunakan kain bersih

Perawatan tali pusat yang benar dan lepasnya tali pusat dalam minggu pertama secara
bermakna mengurangi insiden infeksi pada neonatus. Jelly Whanon yang membentuk
jaringan nekrotik dapat berkolonisasi dengan organisme patogen, kemudian menyebar dan
menyebabkan infeksi kulit dan infeksi sistemik pada bayi. Yang terpenting dalam
perawatan tali pusat ialah menjaga agar tali pusat tetap kering dan bersih.
3. PENILAIAN APGAR SCORE
Keadaan umum bayi dinilai setelah lahir dengan penggunaan nilai APGAR. Penilaian
ini perlu untuk mengetahui apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai ada
5 poin) :
a) Appearance (warna kulit)
b) Pulse rate (denyut jantung)
c) Grimace (tonus otot)
d) Activity (aktivitas)
e) Respiratory (pernapasan)

Setiap penilaian diberi nilai 0, 1, dan 2. Bila dalam 2 menit nilai apgar tidak mencapai
7, maka harus dilakukan tindakan resusitasi lebih lanjut, oleh karena bila bayi
mendertita asfiksia lebih dari 5 menit, kemungkinan terjadinya gejala-gejala
neurologik lanjutan di kemudian hari lebih besar. berhubungan dengan itu penilaian
apgar selain pada umur 1 menit, juga pada umur 5 menit
Table Penilaian ABGAR
SCORE
Interpretasi:
a) Nilai 1-3 asfiksia berat
b) Nilai 4-6 asfiksia sedang
c) Nilai 7-10 asfiksia ringan (normal) (Vivian, 2010).
d) Penilaian bayi untuk tanda-tanda kegawatan
Semua bayi baru lahir harus dinilai adanya tanda-tanda kegawatan yang menunjukkan suatu
penyakit. Bayi baru lahir sakit apabila mempunyai salah satu atau beberapa tanda-tanda
berikut:
e) Sulit minum
f) Sianosis sentral (lidah biru)
g) Perut kembung
h) Periode apneu
i) Kejang/periode kejang-kejang kecil
j) Merintih
k) Perdarahan
l) Sangat kuning
m) Berat badan lahir < 1500 gram
SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai