Bertanding Dengan Kesungguhan
Bertanding Dengan Kesungguhan
1
Praktek prostitusi, pelacuran dan percabulan bertumbuh di kota sembarangan saja memukul. Perjalanan hidup Rasul Paulus,
ini. Selain itu juga, penyembahan berhala kepada dewa-dewa pergumulan hidupnya, kegiatan misi yang dia lakukan bukan
terjadi di kota ini. Berbagai aliran filsafat dan agama muncul tanpa tujuan dan bukan asal-asalan.
sebagai akibat masuknya pengaruh dari luar. Melihat keadaan
Korintus yang seperti itu, keadaan masyarakat khususnya jemaat Di dalam suatu pertandingan, semua atlet bertanding dengan
di Koristus pasti menghadapi banyak persoalan dan pergumulan. penuh kesungguhan, tidak asal-asalan. Mana ada orang
Oleh karena itu, tujuan surat Paulus ini ialah untuk menolong bertanding renang sambil bergurau? Mana ada orang bertanding
anggota jemaat dalam menyelesaikan persoalan yang ada dan sepak bola sambil mendengarkan radio? Mana ada orang
memberi nasehat bagaimana seharusnya jemaat Korintus hidup bertanding dalam lomba lari sambil makan? Mana ada orang
sebagai pengikut Kristus. Paulus tidak ingin jemaat terbawa- bertinju sambil mengantuk? Semua atlet itu melakukan
bawa atau mengikuti cara hidup masyarakat Korintus yang pertandingannya dengan sungguh-sungguh. Tidak dengan
melakukan kejahatan. setengah hati, melainkan dengan sepenuh hati. Tidak sambil ini
dan itu, tetapi dengan penuh konsentrasi. Bukan asal-asalan,
Di dalam I Korintus 9 ini, Paulus berbicara tentang hak dan melainkan dengan sekuat tenaga dan sebaik mungkin. Dalam
kewajiban seorang rasul. Sebagai seorang rasul, Paulus tidak bertanding olahraga apapun, tiap atlet melakukan
menggunakan haknya, yaitu ia tidak menuntut apa dari yang pertandingannya dengan penuh kesungguhan supaya mencapai
telah ditaburnya. Ia melakukan pemberitaan Injil bukan karena hasil yang terbaik. Itulah hakikat dari suatu pertandingan.
upah, tetapi karena merupakan tanggung jawabnya. Rasul
Paulus memfokuskan dirinya kepada pemberitaan Injil. Apa Untuk mencapai hasil yang maksimal seorang atlet harus
yang dilakukannya adalah karena Injil. melatih dirinya dan menguasai dirinya dengan tujuan
memenangkan pertandingan itu. Menurut Rasul Paulus, tiap
Di dalam ayat 24-27 ini, Rasul Paulus mengatakan bahwa hidup atlet perlu “menguasai dirinya” dalam segala hal. Kata
ini bagaikan pertandingan. Sebagai seorang rasul, apa yang ia “menguasai diri” berasal dari kata Yunaniegkrateuomai yang
lakukan bukan asal-asalan atau sembarangan saja. Ia bukan dapat diterjemahkan:
pelari yang berlari tanpa tujuan. Ia juga bukan petinju yang
2
1) Mengekang diri pertandingan rohani atau pertandingan iman, iblis adalah lawan
Untuk menguasai diri, seseorang perlu mengekang dirinya tanding kita (Efesus 6:12). Lawan kita yang sebenarnya
dalam arti mengendalikan dirinya. Sebagai contoh, untuk bukanlah darah dan daging. Lawan kita yang sebenarnya
mengendalikan kuda, seorang kusir harus memasang bukanlah sesama kita, manusia ciptaan Allah. Kita bertanding
kekang pada mulut kuda. Hal ini supaya kuda itu dapat untuk mengalahkan iblis dan keinginan-keinginan kita.
dikendalikan. Dengan mengekang diri, seseorang berusaha
untuk tidak melakukan sesuatu hal yang tidak perlu Di dalam pertandingan, ada kalah dan menang. Syarat utama
dilakukannya. seseorang memenangkan pertandingan iman ini adalah berjalan
bersama dengan Yesus (Roma 8:37). Perjalanan bersama
2) Memusatkan diri dengan Kristus setiap hari maupun setiap saat memimpin kita
Untuk menguasai diri, seseorang perlu memusatkan dirinya untuk terus melatih diri hidup di dalam kebenaran dan tetap
pada apa yang dilakukannya. Seorang atlet yang ingin menguasai diri dalam menjalani pertandingan iman.
“menguasai dirinya” perlu memusatkan diri pertandingan
yang dilakukannya. Dengan memusatkan diri, seseorang Hal yang harus dilakukan oleh atlet agar dapat memenangkan
berusaha melakukan apa yang harus dilakukannya. pertandingan adalah melatih diri dan menguasai diri. Untuk
melakukan ini, seorang atlet harus memiliki kedisiplinan dan
3) Menghindari diri pengorbanan diri. Ini menyatakan bahwa atlet tersebut sungguh-
Untuk menguasai diri, seseorang perlu menghindari diri sungguh menjalankan pertandingan dan tidak asal-asalan
dari apa yang tidak boleh dilakukan. Seorang atlet tidak bertanding. Sebagai pengikut Kristus, kita melatih diri kita
boleh berbuat curang atau bergurau pada saat bertanding. dengan melakukan "ibadah" karena hal ini merupakan latihan
mengekang diri = tidak melakukan apa yang tidak perlu rohani bagi kita (1 Timotius 4:8). Penguasaan diri merupakan
memusatkan diri = melakukan apa yang harus dilakukan sikap hidup berjalan menurut kebenaran dan mau dibimbing
menghindari = tidak melakukan apa yang tidak boleh oleh Roh Allah yang kudus sebagaimana penguasaan diri
Di dalam pertandingan, seorang atlet tidak bertanding sendiri adalah salah satu buah dari pimpinan Roh Allah (Galatia 5:23).
melainkan memiliki lawan tanding. Begitu juga dalam
3
Satu hal yang perlu kita ingat bahwa seorang pemenang bukan
berarti tidak pernah jatuh. Seorang juara lari tidak berarti tidak
pernah jatuh di lintasan. Seorang juara tinju tidak berarti tidak
pernah kena pukul. Dalam pertandingan rohani, kita bisa saja
jatuh. Jatuh dalam ketidaksetiaan, jatuh dalam perselisihan,
jatuh dalam kebencian, jatuh dalam kepentingan diri sendiri,
jatuh dalam iri hati, jatuh dalam pemberontakan terhadap Allah,
dll. Akan tetapi, bagaimana kita bangkit dan terus melanjutkan
pertandingan hidup kita dengan sungguh-sungguh sampai akhir
hidup kita.