Anda di halaman 1dari 65

#BELAJARTANPABATAS

#BELAJARTANPABATAS

PENGELOLAAN BARANG MILIK


NEGARA
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN – PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

#.1.
PETINGNYA NGELOLAAN BMN

Tim Pengajar BMN : 2020-2021

ppkn2_bm@2020
#BELAJARTANPABATAS

Tujuan
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN – PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

Mahasiswa mampu
memahami dan
menjelaskan arti
pentingnya pengelolaan
Barang Milik Negara
“Ya Tuhan,
tambahkanlah aku
Ilmu, dan berilah
aku kemampuan
untuk
memahaminya …”
RPS (SILABUS)
Capaian Pembelajaran
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini,
mahasiswa diharapkan mampu/dapat
menganalisis dan mengevaluasi
masalah-masalah yang dihadapi
pemerintah (Negara) dalam Mengelola
semua Barang Milik Negara yang
dimilikinya
RPS-1
1. Urgensi Pengelolaan BMN bagi milenial
2. Definisi, ruang lingkup BMN dan asal perolehannya
3. Dasar hukum dan peraturan pelaksanaan
4. Prinsip dan Azas Pengelolaan BMN
5. Objek dan Lingkup Pengelolaan BMN (siklus BMN)
6. Tugas dan Fungsi Pengelola, Pengguna, Kuasa Pengguna Barang
7. Kebijakan Pengelolaan BMN ke depan (Renstra DJKN)
UTS = 35%;
UAS= 35%;

Aktivitas = 30%, dengan rincian


- Kehadiran 10%
- Sikap dan partisipasi belajar 30%
- Kuis/ujian harian 30%
- PR/penugasan(mandiri/kelompok) 30%
?
Urgensi Pengelolaan BMN
bagi milenial
Keuangan Negara
“semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala
sesuatu baik berupa uang maupun berupa
barang yang dapat dijadikan milik negara
berhubung dengan pelaksanaan hak dan
kewajiban tersebut”
UU No. 17 Tahun 2003
Kondisi Ideal Pengelolaan BMN
(Sesudah Reformasi Keuangan Welfare
Negara) State
“Pengelolaan
Best Practice Aset untuk
Pengelolaan Aset berdasarkan sebesar-besarny
prinsip-prinsip: a kemakmuran
rakyat”
• Tranparansi & Akuntabilitas
• Profesionalitas, Proporsionalitas &
Objektif
• Pemeriksaan oleh badan pemeriksa Good Governance
ekstern yg bebas & mandiri Pengelolaan Aset
(independen) secara:
• Profesional
• Konsisten & Acceptable bds. standar
• Transparan
akuntansi sektor publik yg berlaku • Akuntabel 10
Kondisi Riil Pengelolaan Aset Negara
(Sebelum Reformasi Keuangan Negara)

1. Adanya “dikotomi” antara pengelolaan uang


dengan pengelolaan barang
2. Kurangnya “concern” dalam pengelolaan barang
dibandingkan pengelolaan uang
3. “Point of view“ pengelolaan barang umumnya
masih terbatas pada pengadaan, pemanfaatan dan
penghapusan
4. Pengelolaan aset cenderung “cost oriented”
daripada “benefit oriented”
5. “Prosedur pembukuan” aset belum memenuhi 11
Kondisi Riil Pengelolaan Aset Negara
(Sebelum Reformasi Keuangan Negara)

6. “Pencatatan nilai” dalam Laporan Keuangan


(Neraca) belum mencerminkan nilai wajar dan/atau
tidak sesuai kondisi riil
7. “Belum memadainya peraturan” tentang
pengelolaan barang untuk memenuhi
perkembangan kebutuhan dalam praktek
8. “Kurangnya pengetahuan dan kemampuan SDM”
pengelola barang
9. “Kurangnya dukungan sistem informasi
manajemen” dalam pengelolaan aset
12
Masalah-Masalah Pengelolaan Aset
Negara
1. Pengelolaan(Sebelum
aset, terutama
Reformasipemanfaatan, pemusnahan
Keuangan Negara)

atau pemindahtangan aset tidak sesuai dengan


ketentuan yang berlaku:
a. Belum/tidak memenuhi syarat dan/atau prosedur
yang ditetapkan
b. Tanpa persetujuan/ijin pejabat yang berwenang
c. Tidak melalui proses tender/lelang
d. Harga/tarif tidak wajar
e. Hasil penerimaan tidak disetor ke rekening kas
negara
2. Adanya aset-aset yang berlebih dan/atau idle belum
digunakan dan/atau dimanfaatkan secara optimal
13
Masalah-Masalah Pengelolaan Aset
Negara
1. Sengketa(Sebelum Reformasi
kepemilikan, penguasaan,
Keuangan Negara)

penggunaan, dan pemanfaatan aset antar


instansi pemerintah pusat, antara pemerintah
pusat dengan pemerintah daerah, antar
pemerintah daerah, atau antara pemerintah
pusat/daerah dengan pihak lain
2. Gugatan dari pihak lain atas kepemilikan
dan/atau penguasaan aset oleh pemerintah
pusat dan/atau daerah
3. Okupasi/penguasaan aset negara/daerah oleh
pihak lain
14
Kekayaan
Negara

BMN
15
“Kekayaan negara diartikan sebagai
benda berwujud dan tak berwujud,
baik bergerak maupun tak bergerak
yang mempunyai nilai, yang dimiliki
dan/atau dikuasai oleh negara”
(RUU Kekayaan Negara)

16
“Kekayaan Negara adalah semua
bentuk kekayaan hayati dan non
hayati berupa benda berwujud maupun
tidak berwujud baik bergerak maupun
tidak bergerakdan bentuk kekayaan
lainnya, yang dikuasai, dimiliki, dan
dipisahkanoleh Negara
.
(RUU Kekayaan Negara DPD-RI)

17
Pengertian
• BMN adalah semua barang yang
dibeli atau diperoleh atas beban
APBN atau berasal dari perolehan
lainnya yang sah.

Hibah/ Pelaksanaan Berdasarkan Bds kpts


Sumbang Perjanjian/Ko Pengadilan yg
ketentuan UU
an berkekuatan
ntrak
hukum tetap

PP 27 Tahun 2014 18
Pengertian
MANAJEMEN ASET
“… a process to manage demand and guide
acquisition, use and disposal o
f assets to make the most of their service d
elivery potential, and manage
risks and costs over their
entire life”.
(Pemerintah South Australia)
PENGERTIAN MANAJEMEN ASET

Manajemen aset merupakan suatu proses yang sistematis dan


terstruktur yang mencakup seluruh siklus hidup aset. Esensi
utama dari manajemen aset adalah terpenuhinya asas efisiensi
di mana pengelolaan aset diarahkan agar sesuai dengan
batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam
menunjang penyelenggaraan tugas dan fungsi pemerintah
secara optimal.
Sasaran manajemen aset
untuk mencapai

kecocokan/kesesuaian
sebaik mungkin antara aset dengan

strategi penyediaan

pelayanan.
Manfaat Prinsip-prinsip
manajemen aset
1. Penurunan permintaan terhadap aset baru dengan menggunakan
solusi nonaset 
2. Maksimalisasi potensi manfaat dari aset
aset yang telah ada (existing asset)
3. Penekanan biaya keseluruhan (overall cost) dari  pemilikan aset
melalui penggunaan teknik biaya siklus hidup (life cycle costing)
4. Memastikan  perhatian/fokus  yang  tajam  atas   hasil  dengan 
penyusunan pertanggungjawaban  (responsibility)  dan  akuntabilitas 
(acountability)  yang  jelas untuk aset.
TUJUAN
membantu suatu entitas (organisasi)
dalam memenuhi tujuan
penyediaan pelayanan
secara efektif dan efisien
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN ASET
Keputusan
Keputusan perencanaan Akuntabilitas
manajemen
aset berdasarkan : (i) diterapkan untuk :
aset
pertimbangan biaya
terintegrasi
‘siklus hidup’, (ii) manfaat (i) Kondisi aset, (ii)
dengan penggunaan, dan
dan (iii) resiko
perencanaan (iii) kinerja
kepemilikan
strategis

Keputusan penghapusan
Struktur pengendalian
berdasarkan analisis terhadap
yang efektif diterapkan
metode yang menghasilkan net
untuk manajemen aset
return dalam kegiatan yang wajar
RUANG LINGKUP PENGELOLAAN BMN
ASAL PEROLEHAN
Jenis belanja:
- - Belanja barang (52)
APBN
- - Belanja modal (53)
Perolehan - - Belanja hibah (56)
Lain yang - - Bantuan sosial (57)
sah PERTANGGUNGJAWABAN
- - Belanja Lain-lain (58)

Aset Lancar
Hibah/sumbangan Termasuk : 🡪 Persediaan
Perjanjian/kontrak Dana Dekonsentrasi/
Peraturan perundang-undangan Tugas Pembantuan; Aset Tetap
Putusan pengadilan Bagian Anggaran
Pembiayaan dan
Tanah
Perhitungan (999) Peralatan dan Mesin
BLU Gedung dan Bangunan
Jalan, Irigasi dan Jaringan
PENGELOLAAN Aset Tetap Lainnya
PENGELOLAAN
Konstruksi Dalam Pengerjaan
Penggunaan Pemindahtanganan
Pemanfaatan - Penjualan
Aset Lain-lain
- Sewa - Hibah
Aset Tidak Berwujud
- Pinjam pakai - Tukar-menukar
Kerjasama Pihak Ketiga
- KSP - PMP
Aset yang tidak digunakan
- BGS/BSG Penghapusan
LIFE CYCLE ASSET MANAGEMENT (LCAM)

Sumber : Victoria Department of Traesury and Finance, Gov. Asset Policy Statement, 2000, Hal. 4
RE-ORIENTASI ARAH PENGELOLAAN ASET
Public Sector - Safe The Budget
Asset - Budget
Penguatan/
Efficiency
Management Penyehatan
- Revenue Drivers
(PNBP) APBN
Effective State
Asset Management
WTP
Safe Guard The
Assets Peningkatan
State Asset (Tertib Hukum, Kualitas
Manager / Leader Tertib Administrasi LBMN+LKKL+
PE
Penertiban dan LKPP
N
GE BMN Tertib Fisik)
Inventarisasi
LO &
LA
Penilaian
WASDAL

REGULASI

INTEGRITAS-PROFESIONALISME-SINERGI-PELAYANAN-KESEMPURNAAN
Kepala Pusdiklat KNPK
POLA ORIENTASI MANAJEMEN ASET -
BMN
Tekanan Penilaian untuk
Tekanan Penilaian untuk
Penguatan APBN
Penguatan LK-K/L & LKPP “Pemanfaatan & Pemindahtanganan”

Didorong untuk
BMN – Informasi harga perolehan tidak tersedia – wajib dinilai melakukan
Wajib
BMN – Informasi harga perolehan tersedia – tidak harus dinilai revaluasi aset
dilakukan
penilaian
terhadap
• LK- K/L
semua dan
BMN LKPP
WTP
• APBN
Kuat
dan
Sehat
Perhitungan • Fraud
Anggaran 2004 2007 2012 2015 tidak
2013 2017 2019
Negara (PAN) Mulai Penerapan Penerapan Cost & ada
Mulai Dilakukan Dilakukan
dilakukan Basis RKBMN Benefit
penyusunan Inventarisasi Re-inventaris Akrual
penyusutan dalam RK Analysis
LK-KL/LKPP BMN asi (UU No.1 Aset Tetap terhadap K/L
th 2004) Keuangan (Minggu 1
dan Aset Thn 2016)

Era Aset Administrator Era Aset Manager


“Penguatan LKK/L & LKPP” “Penguatan APBN”
Pengelo
la

Penggu
na
Kuasa
Pengguna
AZ AS Fungsional
Efisien
Trans. & Terbuka
Akuntabilitas
Kepastian Hukum
Kepastian Nilai
Memenuhi Azas

Perenc. BMN

Pengadaan Azas

Tusi PRINSIP
Keamanan

BMN Idle

Tanah & Bangunan


(Pengelola)

Sertifikat PRINSIP
Merumuskan
Policy,
Wasdal Regulasi Menyetujui
RKBMN

Lap. Rekap Penetapan


BMN STATUS

Usul
Koordinasi Pemind.
IP DPR/Pres.

Kept.
Kept.
PEMANF. Pemind.
33
Cepat atau lambat kau akan sadar bahwa
tak akan
kelak kau

membawa apapun dari


kehidupan ini,
Sebaliknya kau bisa
meninggalkan sesuatu
George, Pakar Fisika (71 Tahun)
Hal. 175 5 Rabadsemat
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGGUNA
BARANG MILIK NEGARA
1. Menetapkan kuasa pengguna barang dan menunjuk
pejabat yang mengurus dan menyimpan BMN
2. Mengajukan rencana kebutuhan dan penganggaran BMN
untuk K/L
3. Melaksanakan pengadaan BMN sesuai dengan
ketentuan
4. Mengajukan permohonan penetapan status penggunaan
BMN kepada Pengelola Barang
5. Menggunakan BMN untuk kepentingan
penyelenggaraan TUSI K/L
6. Mengamankan dan memelihara BMN
7. Mengajukan usul pemanfaatan BMN kepada Pengelola
Barang 35
KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB PENGGUNA
BARANG MILIK NEGARA (lanjutan)
8. Mengajukan usul pemindahtanganan BMN kepada Pengelola
Barang
9. Menyerahkan BMN yang tidak digunakan untuk penyelenggaraan
TUSI K/L dan tidak dimanfaatkan oleh pihak lain kepada Pengelola
Barang
10. Mengajukan Usul pemusnahan dan penghapusan BMN kepada
Pengelola Barang
11. Melakukan pembinaan, pengawasan, dan penendalian atas
penggunaan BMN
12. Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN
13. Menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna
Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Penggguna Tahunan (LBPT)
kepada pengelola barang

36
Wewenang dan Tangungjawab KPB
1. mengajukan RKBMN kepada Pengguna Barang;
2. mengajukan permohonan penetapan status
BMN kepada Pengguna Barang;
3. melakukan pencatatan dan Inventarisasi BMN
4. menggunakan BMN untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas dan fungsi kantor yang
dipimpinnya;
5. mengamankan dan memelihara BMN
Wewenang dan Tangungjawab KPB
6. mengajukan usul Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan BMN kepada Pengguna
Barang;
7. menyerahkan BMN Idle kepada Pengguna
Barang;
8. mengajukan usul Pemusnahan dan
Penghapusan BMN kepada Pengguna Barang;
9. melakukan Wasdal atas Penggunaan BMN
10. menyusun dan menyampaikan LBKPS-LBKPBT
kepada Pengguna Barang.
PERENCANAAN/
PENGANGGARAN

PENGADAAN

PENGGUNAAN

1
PENILAIAN
PEMANFAATAN
PEMINDAHTANGANAN
PENGAMANAN &
PEMELIHARAAN PEMUSNAHAN

PENGHAPUSAN

PENATAUSAHAAN
TUJUAN-LI
PEMBINAAN
PENGAWASAN & NGKUP
PENGENDALIAN 39
LINGKUP PENGELOLAAN BMN
UU 1 2004
1. Perencanaan kebutuhan
2. Penggunaan
3. Pemanfaatan
4. Pemeliharaan
5. Penatausahaan
6. Penilaian
7. Penghapusan
8. Pemindahtanganan.
Pengertian
Kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan BMN/D untuk menghubungkan
telah lalu dengan
pengadaan barang yang

keadaan yang sedang berjalan


sebagai dasar dalam melakukan tindakan yang
akan datang
(Pasal 1 PP 27/2014-PMK 150/PMK.06/2014)
Kegiatan untuk memperoleh
Barang/Jasa oleh K/L/SKPD/Institusi
yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai
diselesaikannya seluruh kegiatan
untuk memperoleh Barang/Jasa

Perpres 70/2012
PENGGUNAAN
Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam
mengelola dan menatausahakan Barang
Milik Negara yang sesuai dengan tugas dan
fungsi instansi yang bersangkutan.
KMK 793/KM.01/2017 PMK 246/2014; PMK 87/PMK.06/2016
43
PEMANFAATAN
Pendayagunaan BMN yang tidak
digunakan untuk penyelenggaraan
tugas dan fungsi K/L dan/atau
optimalisasi BMN dengan tidak
mengubah status kepemilikan.

PMK 78/2014 KMK Nomor 616/KM.6/2015


44
PENGAMANAN
kegiatan yang dilakukan baik oleh
pengguna barang maupun pengelola
barang yang dimaksudkan untuk
menjaga atau melindungi
Barang Milik Negara yang
berada dalam
penguasaannya
PEMELIHARAAN
• Kegiatan atau tindakan yang
dilakukan agar semua BMN selalu
dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna

KMK 21/KMK.01/2012
46
PENILAIAN BMN

Proses kegiatan yang dilakukan oleh


penilai untuk memberikan suatu
opini nilai atas suatu objek Penilaian
pada saat tertentu dalam rangka
pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.

PMK Nomor: 111/PMK.06/2017


PENGHAPUSAN

Tindakan menghapus BMN dari daftar barang


dengan menerbitkan surat keputusan dari
pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna
Barang dan/atau Pengelola Barang dari
tanggung jawab administrasi dan fisik atas
barang yang berada dalam penguasaannya.

PMK Nomor 83/PMK.06/2016

48
DEFINISI PEMINDAHTANGANAN

Pemindahtanganan adalah pengalihan


kepemilikan Barang Milik
Negara/Daerah

PMK Nomor 111/PMK.06/2016


49
PEMUSNAHAN
Pemusnahan adalah tindakan
memusnahkan fisik dan/atau kegunaan
Barang Milik Negara

PMK Nomor 83/PMK.06/2016


50
PENATAUSAHAAN
• Penatausahaan BMN adalah
rangkaian kegiatan yang meliputi
pembukuan, inventarisasi, dan
pelaporan BMN sesuai ketentuan
yang berlaku.

PMK 181 / 2016


PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN
A. Menteri Keuangan selaku Pengelola
Barang menetapkan kebijakan
umum Pengelolaan Barang Milik
Negara / Daerah Per DJKN Nomor 1/KN/2017

B. Menteri Keuangan menetapkan


kebijakan Teknis dan melakukan
Pembinaan Pengelolaan Barang
Milik Negara PMK 244/2012-PMK Nomor 52/PMK.06/2016
52
Kebijakan Pengelolaan
BMN ke depan (Renstra
DJKN)
Tujuan Pengelolaan
KekayaanNegara
Climate Greenhouse Gas (GHG)
Change
CO2, CH , N O,4HFC, PFC, 2SF
Mitigation 6

avoiding the unmanageable Global Warming

CLIMATE CHANGE
Climate
Change Impacts
Adaptation

managing the unavoidable INVESTMENT & PUBLIC ASSET AGEING


MANAGEMENT INFRASTRUCTURE
The Governments are owners and managers of
considerable amounts of assets & investment to INCREASING
serve public purposes PUBLIC
Responses EXPECTATIONS
The traditional goal: The
Supply the right
non-traditional goal:
amount for public • Support economic LIMITED
goods and services at development BUDGETS
the least cost. • Generate revenues

9
▪ Efektifitas penggunaan aset dalam penyediaan layanan publik
▪ Cost-saving sehingga mengurangi eksposur APBN untuk pembiayaan pembangunan
▪ Peningkatan PNBP
▪ Nilai tambah investasi pemerintah dan/atau tingkat leveraging BUMN/BLU
▪ Peningkatan tata kelola pemerintahan
Digunakan untuk Tugas PEMANFAATAN
dan Fungsi Pemerintahan BMNNON INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR
(Kementerian/Lembaga)

PINJAM
SEWA
PAKAI
KERJA SAMA
PENYEDIAAN
INFRASTRUKTUR
KERJA SAMA
BGS / BSGPEMANFAAT
AN
OPTIMALISASI
BMN
(PP 27 TAHUN 2014)
PEMINDAHTANGANAN BMN

JUAL HIBAH TUKAR PMN


Tidak digunakan untuk
Tugas dan Fungsi
Pemerintahan DISERAHKAN KE PENGELOLA
(Kementerian/Lembaga) BARANG (MEKANISME BMN
IDLE)
Sumber: Direktorat BMN, DJKN
10
Siklus Pengelolaan
BMN
Perole
PERENCANAAN han APB
BMN Lainny N
a

REGULER: STATUS INSIDENTIL


❑ Sewa
PEMELIHARAAN PENGGUNAAN : ❑ Pinjam
PENGAWASAN & Pakai
PEMANFAA ❑ BGS/BSG
PENGENDALIAN
PENILAI ❑ KSP
PENATAUSAHAAN TAN ❑ KSP
AN
Infrastruktu
❑ Penjualanr
PEMUSNAH PEMINDAHTANG ❑ Hibah
AN ANAN ❑ Tukar
Menukar
❑ PMP

PENGHAPU
Sumber: Direktorat BMN, DJKN
SAN
11
Arah Kebijakan Dan Strategi
Nasional 5 ARAHAN Identifikasi Peranan DJKN dalam 7 AGENDA
VISI DAN MISI UTAMAPRESIDEN PEMBANGUNAN
Agenda 1 Penguatan kapasitas fiskal melalui optimalisasi PNBP dari aset dan BUMN/BLU, dari aspek
PRESIDEN belanja melalui penguatan perencanaan dan penganggaran kebutuhan dan pemeliharaan
1. Pembangunan SDM aset, serta penyediaan dan penyaluran dana di bidang investasi, pinjaman dan kredit
2. Pembangunan Infrastruktur program sesuai dengan program kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah dalam rangka
VISI 3. Penyederhanaan Regulasi mendorong pertumbuhan infrastruktur dan iklim investasi pemerintah yang optimal.
”Terwujudnya Indonesia Maju yang 4. Penyederhanaan Birokrasi
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian 5. Transformasi Ekonomi Agenda 2 Peningkatan kemampuan fiskal dan kinerja keuangan daerah melalui transfer of knowledge,
Berlandaskan Gotong Royong” 7 AGENDA asistensi, dan implementasi manajemen aset dan investasi yang efektif, efisien, dan optimal
PEMBANGUNAN serta penilaian aset dan bisnis.
M I SI 1. Memperkuat Ketahanan
Ekonomi untuk Pertumbuhan
Agenda 3 Penguatan public service delivery dari aset dan manfaat sosial investasi yang mendukung
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia. yang Berkualitas dan peningkatan kualitas SDM.
Berkeadilan
2. Struktur ekonomi yangproduktif,
mandiri, dan berdaya saing. 2. Mengembangkan wilayah untuk
Agenda 4 Membudayakan ketersediaan aset yang aman, sehat dan terjamin bagi semua pengguna aset
mengurangi kesenjangan dan
3. Pembangunan yang merata dan (internal dan eksternal stakeholder) dan mereka yang bekerja dalam pekerjaan beresiko
menjamin pemerataan
berkeadilan. tinggi atau berbahaya. Aset negara berupa cagar budaya (heritage assets) ambil bagian
3. Meningkatkan Sumber Daya dalam pariwisata berkelanjutan yang menciptakan lapangan kerja dan mempromosikan
4. Mencapai lingkungan hidup budaya dan produk lokal.
Manusia yang Berkualitasdan
yang berkelanjutan. Berdaya Saing
5. Kemajuan budaya yang DJKN berperan dalam peningkatan efektivitas dan efisiensi dalam pembiayaan infrastruktur
4. Revolusi Mental dan Agenda 5
mencerminkan kepribadian bangsa. Pembangunan Kebudayaan melalui dukungan pembiayaan untuk memenuhi target pembangunan infrastruktur melalui
SMV.
6. Penegakan sistem hukum yang bebas 5. Memperkuat Infrastruktur untuk
korupsi, bermartabat, dan tepercaya. Mendukung Pengembangan Agenda 6 Berkontribusinya aset negara yang semakin ramah lingkungan sehingga berperan dalam
7. Perlindungan bagi segenap bangsa Ekonomi dan Pelayanan Dasar menurunkan emisi CO2, meningkatkan ketahanan kota, mempromosikan green building,
dan memberikan rasa aman pada adaptif perubahan iklim dan berketahanan bencana, serta RTH.
6. Membangun Lingkungan Hidup,
seluruh warga. Meningkatkan Ketahanan
8. Pengelolaan pemerintahan yang Bencana dan Perubahan Iklim
Agenda 7 Optimalnya sarana dan prasarana vital dalam operasi pengamanan dan keselamatan di
bersih, efektif, dan terpercaya. 7. Memperkuat Stabilitas wilayah perbatasan, pulau terluar, dan laut sehingga menguatnya keamanan laut dan daerah
9. Sinergi pemerintah daerah dalam Polhukhankam dan pebatasan dalam rangka menjamin kedaulatan dan integritas wilayah Negara Kesatuan
Transformasi Pelayanan Publik Republik Indonesia, serta mengamankan sumber daya alam dan Zona Ekonomi Eksklusif.
kerangka Negara Kesatuan.
12
“Endstate” Pengelolaan Kekayaan Negara
distinguished asset manager
KERANGKA REGULASI, Pemangku
KEBIJAKAN NASIONAL, Kepentingan & Investor Lingkungan
KONDISI SAAT INI NAWACITA Pengguna Layanan
(current state)
KEUNGGULAN &
PERMASALAHAN
Analisa
SWOT
KERANGKA REGULASI & KEBIJAKAN KEMENTERIAN KEUANGAN
END
PELUANG &
TANTANGAN &
KERANGKA REGULASI & KEBIJAKAN DITJEN KEKAYAAN NEGARA
STATE
Gaps
analisia aset/investasi, CBA, HBU, dll)
nasional/internasional, portofolio &
KNOWLEDGE MANAGEMENT

Organisasi, Humas, Regulasi


(research-based policy, standar

Teknologi Informasi, SDM,


Faktor-faktor Utama dalam
Praktik Terbaik Manajemen

Improvement
ENABLERS:

Continual
Aset
People AKTIVITAS INTI MANAJER ASET KONDISI YANG
DIHARAPKAN
• Kompetensi • Kepemimpinan AKTIVITAS PENDUKUNG UTAMA MANAJER ASET
• Organisasi • Manaje 1. KONTRIBUTIF
men
Perubah Monitoring
Monitoring 2. INSTRUMENTAL
an Kinerja &
Kinerja
Manajerial/
Process Kondisi Aset 3. OTORITATIF

Monev
Organisasi
• Proses Bisnis • Komunikasi 4. SUSTAINABLE &
• Kesinambungan • Perencanaan ADAPTIF
• Manaje • Pelayanan Manajemen Resiko & Wasdal
men • Peraturan 13
Resiko
Sumber: Kepdirjen No.239/KN/2019 tentang Roadmap Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Tahun 2019-2028 (Roadmap To A Distinguished Asset Manager)
Technology
• Data & • Tekn
Manaje ologi
men Infor
Informa masi
si
DJKN’s WHY & way

distinguished asset
manager

14
DJKN’s WHY & way

distinguished asset
manager

1. Efektifitas, efisiensi, optimalisasi, dan 7. Peran DJKN yang otoritatif & menjadi role
produktifitas manajemen aset & model
investasi
8. Peran DJKN sebagai sumber data nilai
2. Lelang sebagai suatu industri jasa pemerintah berbasis
9. Kebijakan manajemen aset & investasi
modern riset
terpercaya

3. Perencanaan dan penganggaran 10. Manajemen aset & investasi pemerintah


pengelolaan aset & investasi yang
komprehensif dan mutakhir sustainable dan adaptif
4, Peran konsultansi strategis manajemen 11. Tercapai kepuasan stakeholder
aset & investasi 12. Terbangunnya budaya aset yang baik
5. Optimalnya pengelolaan Piutang Negara 13. Optimalnya organisasi
6. Pengawasan dan pengendalian yang 14.15. Optimalnya sumber daya insani
TIK
handa
l 15
Roadmap Pengelolaan Kekayaan Negara 2019-2028
DJKN distinguished asset manager

Tahap IV 2019-2028
▪Kesinambungan & Ekspansi KONTRIBUTIF
1. Efektifitas, efisiensi, optimalisasi, dan produktifitas
2014-2018 manajemen aset & investasi
Tahap III
❑ Penyempurnaan regulasi & pembaharuan proses bisnis. 2. Lelang sebagai suatu industri jasa modern terpercaya
▪Fokus Pelanggan/ ❑ Pembangunan & implementasi sistem TI lanjutan (SIMAN) & INSTRUMENTAL
Pemangku Kepentingan konektifitas/pertukaran data dengan unit lain. 3. Perencanaan dan penganggaran pengelolaan aset &
❑ Pencanangan DJKN sebagai revenue-center. investasi komprehensif dan mutakhir
▪Penyempurnaan ❑ Pembentukan LMAN. 4. Peran konsultansi strategis manajemen aset & investasi
Tata Kelola & ❑ Revaluasi. 5. Optimalnya pengelolaan Piutang Negara
Akselerasi Sumber 6. Pengawasan dan pengendalian yang handal
Daya
Tahap II 2009-2013 OTORITATIF
❑ Regulasi teknis penganggaran dan perencanaan aset & investasi. 7. Peran DJKN yang otoritatif & menjadi role model
▪Orientasi Pemangku ❑ Peran aktif dalam privatisasi, restrukturisasi, holdingisasi BUMN & isu
8. Peran DJKN sebagai sumber data nilai
Kepentingan strategis investasi pemerintah.
9. Kebijakan manajemen aset & investasi pemerintah
❑ Pembangunan & implementasi sistem TI generasi pertama.
berbasis riset
▪Membangun Tata Kelola & ❑ Kontinuitas IP & 3T.
BERKELANJUTAN & ADAPTIF
Penguatan Sumber Daya ❑ Administrasi berbasis akrual.
10. Manajemen aset & investasi pemerintah
Tahap I yang sustainable dan adaptif
2004-2008
▪Membangun Kapasitas ❑ Terbit UU No.1/2004, PP No.6/2006, PP No.1/2008 & Peraturan turunan. 11. Tercapai kepuasan stakeholder
❑ Pembentukan & pelengkapan atribut Manajer Aset & Investasi Pemerintah. 12. Terbangunnya budaya aset yang baik
Internal ❑ Dimulainya Inventarisasi & Penilaian (IP) yang pertama dalam sejarah. 13. Optimalnya organisasi
❑ Diseminasi & internalisasi 3T (Tertib Administrasi, Hukum & Fisik). 14. Optimalnya sumber daya insani
▪Era Baru Manajemen 15. Optimalnya TIK 16
Aset
Sumber: Kepdirjen No.239/KN/2019 tentang Roadmap Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Tahun 2019-2028 (Roadmap To A Distinguished Asset Manager)
Roadmap Pengelolaan Kekayaan Negara dalam Kerangka Visi dan
Misi DJKN

ENDSTATE

Efektifitas, efisiensi, Lelang sebagai suatu Perencanaan dan


optimalisasi, dan Peran konsultansi Optimalnya pengelolaan
industri jasa modern penganggaran MAI Piutang Negara
produktifitas manajemen terpercaya komprehensif dan mutakhir strategis MAI
aset & investasi (MAI)
11 sasaran strategis 3 sasaran strategis 2 sasaran strategis 5 sasaran strategis 4 sasaran strategis

Pengawasan dan Peran DJKN yang Peran DJKN sebagai


pengendalian yang otoritatif & menjadi role Kebijakan MAI MAI pemerintah yang
model sumber data nilai pemerintah berbasis riset
handal sustainable dan adaptif

7 sasaran strategis 7 sasaran strategis 2 sasaran strategis 3 sasaran strategis 7 sasaran strategis

Tercapai kepuasan Terbangunnya budaya Optimalnya organisasi Optimalnya sumber daya Optimalnya TIK
stakeholder aset yang baik insani

3 sasaran strategis 3 sasaran strategis 2 sasaran strategis 6 sasaran strategis 6 sasaran strategis

Pengarusutamaan Kesetaraan Gender Tata Kelola (Governance) Kerentanan BencanaPerubahan Iklim Modal Sosial dan Budaya

Kaidah Pembangunan Nasional Membangun Kemandirian Menjamin Keadilan Menjaga Keberlanjutan 17


“DJKN Circle 4.0” Merupakan Roadmap Pengelolaan Kekayaan Negara
2019-2028 distinguished
asset manager

18
Sumber: Kepdirjen No.239/KN/2019 tentang Roadmap Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Tahun 2019-2028 (Roadmap To A Distinguished Asset Manager)
LATIHAN SOAL

KERJAKAN SOAL YANG TELAH DIBAGIKAN


JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN – PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

#BELAJARTANPABATAS
TERIMA KASIH
#BELAJARTANPABATAS

Anda mungkin juga menyukai