Anda di halaman 1dari 16

Teori Pemungutan Suara

Sayifullah, SE., M.Akt

Materi Presentasi
Pemungutan suara sebagai alternatif penentuan barang publik

Penentu hasil pemungutan suara

Simple majority

Inefisiensi dan keterpaksaan

Teori Wicksell

Teori Buchanan dan Tullock

Teori pemungutan suara

Arrow paradoks

Logrolling

1
Teori Pemungutan Suara
• Merupakan alternatif dalam menentukan
kesukaaan dan ketidaksukaan masyarakat akan
barang publik termasuk pembiayaan akan
barang publik.
• Pemungutan suara dilakukan karena sistem
harga tidak dapat dipakai untuk menunjukan
kesukaan masyarakat akan barang publik.

Penentu Hasil Pemungutan Suara


• Distribusi suara di antara para pemilih
• Cara penentuan hasil pemungutan suara

2
Simple Majority
• Dalam simple majority (suara mayoritas
sederhana) untuk menunjukan kesukaan
masyarakat terhadap barang dan jasa maka
pemenang akan ditentukan dgn rumus (M/2)+1.
• Di mana M adalah banyaknya orang dalam
masyarakat.
• Namun simple majority merupakan cara yg
tidak tepat.

Ilustrasi dalam Simple Majority


• Terdapat jumlah pemilih sebanyak 1000 orang yg
terdiri dari 500 petani dan 500 pedagang.
• Pemerintah akan membangun dam dengan biaya Rp
5.000.000 dan setiap orang harus ikut menanggung
biaya pembangunan dam sebesar Rp 5.000.
• Satu suara = satu orang
• Setelah dilakukan pemungutan suara dengan cara
single majority : 501 orang setuju dan 499 orang
tidak setuju.
• Menurut Wiksell cara ini tidak efisien karena
mereka yang tidak setuju harus ikut menanggung
biaya pembangunan dam.

3
Inefisiensi dan Keterpaksaan
Pemilih Biaya Manfaat Manfaat Setuju/
Neto Tidak
Adil 10 15 5 Setuju
Bei 10 11 1 Setuju
Surya 10 2 -8 Tidak
30 28 -2

Teori Wicksell
• Cara pemungutan suara dgn suara mutlak 100
persen (unanimous) hasilnya akan sama dgn
sistem harga pada pasar persaingan sempurna.
• Suara mutlak (100 persen) dapat menyamai
hasil yg dicapai melalui sistem harga utk barang
swasta.
• Wicksell menyadari bahwa suara bulat (mutlak)
sulit utk diperoleh.
• Wicksell mengusulkan cara yg kedua yaitu relatif
suara, di mana 5/6 suara yg menang.

4
Teori Buchanan dan Tullock
• Terdapat hubungan yg searah antara efisiensi
dan biaya pemungutan suara.
• Semakin besar efisiensi hasil pemungutan suara
(suara hampir bulat), semakin besar pula biaya
pemungutan suara, begitu pula sebaliknya.

Biaya Kurva DD : biaya yg diperlukan utk mendapatkan


suara setuju. Ex : biaya mendatangkan org, biaya
rapat dsb.

T T
Kurva SS : biaya yg dipikul oleh golongan masy. yg
tidak setuju
S D

Kurva TT : biaya keseluruhan utk mendapatkan


suara setuju. Penjumlahan secara vertikal
kurva DD dan kurva SS

Biaya minimum dicapai pada jumlah suara sebesar


G0 persen menyatakan setuju

D S
0 G0 A
100 % (semua orang setuju)

Teori Buchanan dan Tullock

5
Biaya dan Efisiensi Pemungutan Suara
Efisiensi Jumlah Suara Biaya Pemungutan
Besar sekali 100 % setuju Besar sekali
2/3 stuju
(n/2)+1
1 orang (raja atau diktator)

Nol Kekuasaan negara lain Nol

Teori Pemungutan Suara

Sistem pilihan berdasarkan suara bulat (aklamasi)

Sistem pilihan berdasarkan suara terbanyak

Sistem pilihan berdasarkan pilihan titik (point voting)

Sistem pilihan berdasarkan pilihan ganda (plurality voting)

Teori demokrasi perwakilan

6
Pilihan Berdasarkan Suara Bulat
• Pemungutan suara dgn suara bulat (100 persen
suara) merupakan cara yg paling baik.
• Cara ini dapat melindungi golongan minoritas
dlm suatu masyarakat.
• Tetapi dgn cara aklamasi sangat sulit untuk
mencapai suatu keputusan, terutama apabila
jumlah orang besar sekali.

Pilihan Berdasarkan Suara Terbanyak


• Berdasarkan cara ini, keputusan diambil apabila
jumlah orang yg setuju lebih besar daripada
jumlah orang yg tidak setuju.
• Keputusan diambil bila suara setuju adalah 50
persen plus satu [(n/2)+1] atau dua per tiga
suara [(2/3)n] menyatakan setuju.

7
Arrow Paradoks
• Sistem pemungutan suara dgn cara mayoritas
sederhana tampaknya akan dgn mudah
mencapai keputusan.
• Namun menurut Arrow terdapat masalah yg
timbul apabila pemungutan suara diadakan
untuk menentukan pilihan tiga kegiatan atau
lebih.

5 Syarat dari Arrow agar Pemilihan Suara dpt


Mencapai Hasil yg Efisien
• Pilihan harus dilaksanakan secara konsisten. Misalnya ada 3 pilihan
yaitu X, Y dan Z. apabila X lebih disukai dari Y; dan Y lebih disukai
dari Z, maka X harus lebih disukai dari Z.
• Pilihan alternatif (yg kedua) tidak boleh ditekuk dgn berubahnya
urut-urutan pilihan yg disukai. Misal ada lima jenis pilihan dgn
urut-urutan dari yg disukai sampai paling tidak disukai yaitu sbb: X,
Y, Z, W, N. X paling disukai dan N adalah yg paling tidak disukai.
Rangking dari pilihan haruslah tidak berubah apabila urut-urutan
diubah menjadi Y, X, Z, W, N oleh karena X tetap berada di atas Z,
W, dan N.
• Urut-urutan pilihan tidak boleh berubah apabila satu atau lebih
pilihan alternatif dihilangkan. Apabila pilihan Y dihilangkan, maka
urut-urutan harus tetap, yaitu X, Z, W, N.
• Pemilih harus menentukan pilihannya dgn bebas.
• Penentuan pilihan tidak boleh dilaksanakan secara diktatorial.

8
Pilihan Pemilih terhadap Tiga Jenis Kegiatan

Pilihan
I II III
Adil (A) Polisi Jalan Dam
Bei (B) Jalan Dam Polisi
Surya (S) Dam Polisi Jalan

Proyek Dam dihapuskan


Pilihan
Polisi Jalan
Adil V -
Bei - V
Surya V -
Hasil 2 1

9
Proyek Polisi dihapuskan
Pilihan
Jalan Dam
Adil V -
Bei V -
Surya - V
Hasil 2 1

Proyek Jalan dihapuskan


Pilihan
Polisi Dam
Adil V -
Bei - V
Surya - V
Hasil 1 2

10
Teorema Median Voter
• Dalam hal pemungutan suara berdasarkan
mayoritas sederhana untuk menentukan
pelaksanaan proyek, pemilih yg bertindak
sebagai median voter adalah yg paling
diuntungkan.
• Median voter diuntungkan sebab pilihan yg
disukainya pasti menang dalam suatu
pemungutan suara dan kesejateraan masyarakat
menjadi maksimum apabila preferensi setiap
orang berpuncak satu.

Harga

Median Voter
DA DB DS
0
Q1 Q2 Q3
F Jasa Polisi

Jumlah Penyediaan Jasa Polisi yg Optimal

11
Pilihan Berdasarkan Pilihan Titik (Point Voting)

• Cara pemilihan suara mayoritas memberikan nilai yg


sama utk setiap jenis pilihan dan setiap pemilih hanya
menyatakan preferensi mereka berdasarkan ranking yg
paling disukai sampai ke proyek yg paling tidak disukai.
• Sistem suara mayoritas dianggap tidak baik karena tidak
mencerminkan derajat kesukaan setiap pemilih atas
berbagai jenis proyek.
• Pemungutan suara berdasarkan pilihan titik merupakan
suatu cara utk mengatasi pilihan berdasarkan suara
mayoritas tsb dgn cara memberikan angka tertentu
(misal 100) kepada setiap pemilih yg dpt
mengalokasikannya pada setiap jenis proyek.

Distribusi Angka Berdasarkan Point Voting

Pilihan
Polisi Dam Jalan
Adil (A) 60 40 0
Bei (B) 6 4 90
Surya (S) _25 _40 _35
Hasil 91 84 125

12
Strategi Surya Memenangkan Pilihannya

Pilihan
Polisi Dam Jalan
Adil (A) 60 40 0
Bei (B) 6 4 90
Surya (S) _10 _90 __0
Hasil 76 134 90

Pilihan Berdasarkan Pilihan Ganda


• Pemungutan suara berdasarkan pilihan ganda
dilakukan dgn memberikan angka berdasarkan
urutan kesukaan.
• Untuk proyek paling disukai diberikan angka 1.
• Angka untuk proyek yg paling tidak disukai
adalah 3.

13
Pilihan Berdasarkan Pilihan Ganda
Pemilih
Adil Bei Surya Total nilai
Jalan raya 1 3 3 7
Dam 2 2 1 5
Polisi 3 1 2 6

Teori Demokrasi Perwakilan


• Dalam kenyataan jarang terdapat cara pemungutan
suara dgn melibatkan seluruh masyarakat utk
menetapkan proyek-proyek pemerintah.
• Pemungutan suara umumnya dilakukan rakyat
melalui wakil-wakil mereka.
• Tujuan para politisi atau wakil rakyat adalah
mempertahankan kedudukan mereka.
• Ini dpt dilakukan apabila mereka menyuarakan
kehendak masyarakat yg mereka wakili, sehingga
tujuan wakil rakyat adalah memaksimalkan jumlah
suara yg memilih.

14
Hasil Pemungutan Suara
Kasus 1 Kasus 2
I(B,C) II(A,C) III(A,D) I II III
Paket 1
Proyek A 1 51 60 1 51 60
Proyek B 99 49 40 99 49 40
Paket 2
Proyek C 51 52 45 51 52 20
Proyek D 49 48 55 49 48 80
Kombinasi
Unggulan A dan C 52 103 105 52 103 80
Kalah B dan D 148 97 95 148 97 120
Kombinasi terpilih (B,D) (A,C) (A,C) (B,D) (A,C) (B,D)

Pemilihan Proyek
• Apabila proyek dipilih secara sendiri-sendiri.
• Apabila proyek dipilih berdasarkan kombinasi
proyek-proyek yg menang dlm satu paket dan
proyek-proyek yg kalah dlm satu paket.

15
Logrolling
• Logrolling merupakan suatu cara bagi pemilih
untuk melakukan kolusi di antara para pemilih
yg kalah dgn cara mempertukarkan suara agar
mereka sama-sama memperoleh keuntungan.
• Hal ini dilakukan dgn cara memberikan nilai yg
lebih banyak kepada proyek yg disukai pemilih
lain apabila pemilih tersebut memberikan nilai
yg lebih besar kepada proyek yg disukainya.

Terima kasih

16

Anda mungkin juga menyukai