Anda di halaman 1dari 43

SOAL INFEKSI

1. Perempuan 65th datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bagian
bawah sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar, nyeri, mata berair, keluar
kotoran mata. Riw. Penggunaan tetes mata (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan ukuran 2x2
cm pada daerah kantus palpebra inferior, hiperemis, nyeri tekan dan keluar pus ketika di tekan. Diagnosis
yang tepat untuk kasus di atas adalah?

a. Dakriosistiti

b. Dakrioadenitis
c. Sindrom mata kering
d. Subkonjungtiva hemorage
e. Obstruksi duktus nasolakrimal

2. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang berobat dibawa ibunya karena kedua mata merah. Mata
merah terjadi berulang terutama setelah terkena sinar matahari. Riwayat atopi (+), Dari pemeriksaan
didapatkan gambaran giant papil. Apakah diagnosis kasus tersebut?

a. Konjungtivitis Alergi
b. Konjungtivitis Atopi
c. Konjungtivitis Vernal
d. Konjungtivitis Giant Papil
e. Konjungtivitis Virus

3. Seorang pasien datang dengan keluhan mata merah sejak 3 hari lalu, disertai adanya keluhan mata
berair, silau, kabur dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya injeksi siliar. Dari hasil
pemeriksaan fluroesens gambaran seperti berikut :

Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah :

a. Keratitis Bakteri
b. Keratitis Virus
c. Keratitis Jamur
d. Keratoconjungtivitis
e. Ulkus Kornea

4. Seorang bayi berusia 3 hari dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan sejak lahir kedua matanya
merah, bengkak serta mengeluarkan kotoran berwarna kekuningan kental dan banyak. Sejak kehamilan 8
bulan, ibu tersebut menderita keputihan. Pemeriksaan ophthalmologis: ODS: Discharge berwarna
kekuningan, kental dan banyak. Palpebra superior dan inferior: edem; Conjunctiva Tarsalis Superior/
Conjunctiva Tarsalis Inferior : hiperemis (+), Conjunctiva Bulbi: injeksi konjungtiva (++); Cornea: jernih
lainnya tak ada kelainan. Apakah terapi yang tepat pada bayi tersebut?
a. Injeksi Ceftriaxone 50mg/kgBB IM Single Dose
b. Injeksi Penicillin G 1gr IV Single Dose

c. Eritromycin Syrup 50mg/KgBB PO


d. Amoxicillin Puyer 50mg/KgBB PO
e. Ciprofloxacin 50mg/KgBB PO
5. Seorang pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat satu minggu yang lalu pasien operasi katarak dan penglihatanya membaik. Pemeriksaan
mata saat ini didapatkan injeksi konjungtiva + injeksi siliar +, hipopion +, kornea keruh, lain lain tidak
dapat dinilai. Hambatan dan nyeri gerak bola mata (-) Apakah diagnosa pasien tersebut?

a. Uveitis Anterior
b. Panuveitis
c. Endofthalmitis

d. Panofthalmitis
e. Keratoconjungtivitis

6. Pasien perempuan usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kelopak mata kanan atas merah
dan nyeri sejak 2 hari terakhir. Sebelumnya pasien merasakan gatal pada mata kanan nya. Keluhan ini
baru pertama kali dialami pasien. Pemeriksaan fisik didapatkan edema, hiperemi dan nyeri tekan pada
palpebra superior okuli dextra, tidak didapatkan sekret maupun krusta. Diagnosis pasien?
a. Kalazion
b. Pterygium
c. Blepharitis
d. Hordeolum
e. Konjungtivitis

7. Wanita usia 65 tahun mengeluh kedua mata merah dan perih sejak 6 bulan. Pasien jg mengeluh ada
yang mengganjal dan sering keluar air mata. Pemeriksaan visus normal, TIO normal. Pemeriksaan
segmen anterior didapatkan margo palpebra edema dengan sekret dan skuama, konjuntiva hiperemis.
Diagnosa?
a. Hordeulum
b. Blefaritis
c. Dry eye
d. Selulitis preseptal
e. Konjuntivitis

8. Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama mata merah disertai sekret
kental sejak 3 hari ini. Saat bangun tidur sering terdapat kerak disekitar kelopak mata. Pasien merasa silau
saat melihat cahaya. Pemeriksaan visus ODS 5/6. Pemeriksaan segmen anterior ODS didapatkan injeksi
perikorneal (+), injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen. Diagnosis pasien?
a. Konjungtivitis bakterial
b. Konjungtivitis viral
c. Konjungtivitis vernal
d. Keratokonjungtivitis bakterial
e. Keratokonjungtivitis jamur

9. Seorang anak 8 tahun datang ke poliklinik dg keluhan sering mengucek2/mengosok2mata. Terkadang


mata merah dan berair. Pandangan kabur disangkal. Pasien juga sering bersin-bersin tiap pagi namun
membaik dengan sendirinya. Pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtva (+) dan pigmentasi pada mata.
Apa tatalaksana yg tepat untuk anak ini?

a. Tetes mata dengan dexametason

b. Tetes mata hidocortison

c. Tetes mata levofloksasin

d. Tetes mata Na kromoglikat


e. Tetes mata Tropikamid

10. Seorang pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat satu minggu yang lalu pasien oprasi katarak dan penglihatanya membaik. Pemeriksaan mata
saat ini didapatkan injeksi konjungtiva + injeksi siliar +, hipopion +, kornea keruh, lain lain tidak dapat
dinilai. Apakah pemeriksaan yang dilakukan?

a. Gonioskopi
b. USG mata
c. Rontgen mata
d. CT Scan mata
e. Pemeriksaan silt lamp
PEMBAHASAN SOAL INFEKSI

1. Perempuan 65th datang ke puskesmas dengan keluhan benjolan pada kelopak mata kanan bagian
bawah sejak 3 bulan yang lalu. Benjolan semakin lama semakin membesar, nyeri, mata berair, keluar
kotoran mata. Riw. Penggunaan tetes mata (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan benjolan ukuran 2x2
cm pada daerah kantus palpebra inferior, hiperemis, nyeri tekan dan keluar pus ketika di tekan. Diagnosis
yang tepat untuk kasus di atas adalah?

a. Dakriosistitis

b. Dakrioadenitis

c. Sindrom mata kering

d. Subkonjungtiva hemorage

e. Obstruksi duktus nasolakrimal


2. Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun datang berobat dibawa ibunya karena kedua mata merah. Mata
merah terjadi berulang terutama setelah terkena sinar matahari. Riwayat atopi (+), Dari pemeriksaan
didapatkan gambaran giant papil. Apakah diagnosis kasus tersebut?

a. Konjungtivitis Alergi

b. Konjungtivitis Atopi

c. Konjungtivitis Vernal

d. Konjungtivitis Giant Papil

e. Konjungtivitis Virus
3.Seorang pasien datang dengan keluhan mata merah sejak 3 hari lalu, disertai adanya keluhan mata
berair, silau, kabur dan nyeri. Dari hasil pemeriksaan didapatkan adanya injeksi siliar. Dari hasil
pemeriksaan fluroesens gambaran seperti berikut :

Diagnosis yang tepat pada kasus ini adalah :

a. Keratitis Bakteri

b. Keratitis Virus

c. Keratitis Jamur

d. Keratoconjungtivitis

e. Ulkus Kornea
4. Seorang bayi berusia 3 hari dibawa ibunya ke poliklinik dengan keluhan sejak lahir kedua matanya
merah, bengkak serta mengeluarkan kotoran berwarna kekuningan kental dan banyak. Sejak kehamilan 8
bulan, ibu tersebut menderita keputihan. Pemeriksaan ophthalmologis: ODS: Discharge berwarna
kekuningan, kental dan banyak. Palpebra superior dan inferior: edem; Conjunctiva Tarsalis Superior/
Conjunctiva Tarsalis Inferior : hiperemis (+), Conjunctiva Bulbi: injeksi konjungtiva (++); Cornea: jernih
lainnya tak ada kelainan. Apakah terapi yang tepat pada bayi tersebut?

a. Injeksi Ceftriaxone 50mg/kgBB IM Single Dose

b. Injeksi Penicillin G 1gr IV Single Dose

c. Eritromycin Syrup 50mg/KgBB PO

d. Amoxicillin Puyer 50mg/KgBB PO

e. Ciprofloxacin 50mg/KgBB PO
5. Seorang pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat satu minggu yang lalu pasien operasi katarak dan penglihatanya membaik. Pemeriksaan
mata saat ini didapatkan injeksi konjungtiva + injeksi siliar +, hipopion +, kornea keruh, lain lain tidak
dapat dinilai. Hambatan dan nyeri gerak bola mata (-) Apakah diagnosa pasien tersebut?

a. Uveitis Anterior

b. Panuveitis

c. Endofthalmitis

d. Panofthalmitis

e. Keratoconjungtivitis
6. Pasien perempuan usia 16 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan kelopak mata kanan atas merah
dan nyeri sejak 2 hari terakhir. Sebelumnya pasien merasakan gatal pada mata kanan nya. Keluhan ini
baru pertama kali dialami pasien. Pemeriksaan fisik didapatkan edema, hiperemi dan nyeri tekan pada
palpebra superior okuli dextra, tidak didapatkan sekret maupun krusta. Diagnosis pasien?

a. Kalazion

b. Pterygium

c. Blepharitis

d. Hordeolum

e. Konjungtivitis
7. Wanita usia 65 tahun mengeluh kedua mata merah dan perih sejak 6 bulan. Pasien jg mengeluh ada
yang mengganjal dan sering keluar air mata. Pemeriksaan visus normal, TIO normal. Pemeriksaan
segmen anterior didapatkan margo palpebra edema dengan sekret dan skuama, konjuntiva hiperemis.
Diagnosa?

a. Hordeulum

b. Blefaritis

c. Dry eye

d. Selulitis preseptal

e. Konjuntivitis

8. Seorang perempuan 35 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan utama mata merah disertai sekret
kental sejak 3 hari ini. Saat bangun tidur sering terdapat kerak disekitar kelopak mata. Pasien merasa silau
saat melihat cahaya. Pemeriksaan visus ODS 5/6. Pemeriksaan segmen anterior ODS didapatkan injeksi
perikorneal (+), injeksi konjungtiva (+), sekret mukopurulen. Diagnosis pasien?

a. Konjungtivitis bakterial

b. Konjungtivitis viral

c. Konjungtivitis vernal
d. Keratokonjungtivitis bakterial

e. Keratokonjungtivitis jamur

9. Seorang anak 8 tahun datang ke poliklinik dg keluhan sering mengucek2/ mengosok2 mata. Terkadang
mata merah dan berair. Pandangan kabur disangkal. Pasien juga sering bersin-bersin tiap pagi namun
membaik dengan sendirinya. Pemeriksaan didapatkan injeksi konjungtva (+) dan pigmentasi pada mata.
Apa tatalaksana yg tepat untuk anak ini?

a. Tetes mata dengan dexametason

b. Tetes mata hidocortison

c. Tetes mata levofloksasin

d. Tetes mata Na kromoglikat

e. Tetes mata Tropikamid

DX: Konjungtivitis Vernal


10. Seorang pasien usia 60 tahun datang dengan keluhan mata kanan merah dan buram sejak 2 hari yang
lalu. Riwayat satu minggu yang lalu pasien oprasi katarak dan penglihatanya membaik. Pemeriksaan mata
saat ini didapatkan injeksi konjungtiva + injeksi siliar +, hipopion +, kornea keruh, lain lain tidak dapat
dinilai. Apakah pemeriksaan yang dilakukan?

a. Gonioskopi

b. USG mata

c. Rontgen mata

d. CT Scan mata

e. Pemeriksaan silt lamp


SOAL GLAUKOMA

1. An. Kong, 4 bulan dibawa oleh kedua orang tuanya dikarenakan tampak tidak berespon
dengan lambaian tangan. Pada pemeriksaan terdapat epifora, fotofobia, dan blefarospasme. Salah
satu mata pasien tampak lebih menonjol dan TIO dengan palpasi teraba meningkat. Apa
kemungkinan diagnosis pada pasien ?
A. Uveitis

B. Katarak kongenital

C. Glaukoma kongenital

D. Retinitis pigmentosa

E. Epikantus

2. Pasien usia 56 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan pada mata kiri sejak 5
bulan yang lalu. Nyeri dan mata merah disangkal. Riwayat trauma pada mata disangkal. Pasien
memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu, tidak pernah berobat rutin.
Pemeriksaan didapatkan mata tenang, visus ODS 0,5/1,0, Pada pemeriksaan fundus okuli
didapatkan edema makula (+), tortous vein (+) Dot hemorrhages (+).
Komplikasi pada pasien ini adalah ...

A. Retinopati hipertensi

B. Ablasi Retina

C. Age-related macular degeneration

D. Oklusi arteri retina sentral

E. Glaukoma neovaskular
3. Seorang pasien wanita usia 48 tahun datang ke dokter mengeluh bila berjalan sering menabrak
benda di sekitar. Penglihatan di rasakan telah kabur 6 bulan lamanya, dan semakin terasa kabur
beberapa minggu belakangan. Pemeriksaan didapatkan mata tenang, tidak ada rasa nyeri, edema
kornea (-/-), PCI (-/-), TIO: OD 21 mmHg, OS 20 mmHg, C/D ratio 0,8. Tatalaksana terapi
pasien ini adalah...
A. Timolol 0,5% tablet oral

B. Timolol 5% topikal

C. Timolol 0,5% topikal

D. Pilokarpin 0,1% topikal

E. Latanoprost 0,5% topikal

4. Ny. Netijen, 48 tahun diantar ke klinik dokter umum dengan keluhan mata kiri cekot-cekot
sejak 2 jam yang lalu. Pasien mengaku keluhan disertai mata merah dan pandangan mata kabur.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TTV normal. Hasil pemeriksaan oftalmologi didapatkan
visus OD 6/6 OS 3/60, mata kiri terdapat injeksi konjungtiva tanpa sekret, edema kornea dan
mid-dilatasi pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya. TIO OD 16 mmHg, OS 33 mmHg.
Apakah mekanisme kerja farmakoterapi yang tepat untuk tatalaksana awal kasus?
A. Inhibitor enzim carbonic anhidrase

B. Menstimulasi iris untuk mendekati trabecular meshwork

C. Meningkatkan produksi bikarbonat

D. Menstimulasi produksi humor aqueous

E. Meningkatkan aliran uveoscleral

5. Seorang pasien usia 48 tahun datang ke dokter dengan keluhan penglihatan kedua matanya
sempit seperti melihat terowongan sudah . Kedua mata tidak merah dan tidak nyeri. Pemeriksaan
TIO: OD 35 mmHg, OS 40 mmHg, gonioskopi: sudut bilik mata depan terbuka, C/D ratio 0,7.
Tidak ada penyakit lain pada mata maupun penyakit sistemik. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma kongenital
B. Glaukoma sudut terbuka primer

C. Glaukoma sudut tertutup primer

D. Hipertensi okular

E. Glaukoma sekunder

6. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan penurunan
penglihatan mendadak 30 menit yang lalu. Pasien disertai keluhan nyeri kepala, mual, dan
muntah. Kedua mata tampak merah, dan tampak melihat pelangi di sekitar lampu. Pemeriksaan
didapatkan edema kornea. Pemeriksaan yang dapat di lakukan untuk menunjang diagnosa
pasien,kecuali ...
A. Tonometri Schiotz

B. Gonioskopi

C. Amsler Grid

D. Permiteri

E. Pakimetri

7. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang untuk memeriksakan kesehatan Matanya setiap
tahun. Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan, tidak ada keluhan lain pada
kedua matanya. Pemeriksaan didapatkan TIO: OD 18 mmHg, OS 19 mmHg, C/D ratio 0,9. Hasil
pemeriksaan perimetri di dapatkan normal. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma akut

B. Glaukoma kongenital

C. Papil glaukomatosa

D. Hipertensi okular

E. Normotensi glaukoma
8. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan penurunan
penglihatan mendadak 30 menit yang lalu. Pasien disertai keluhan nyeri kepala, mual, dan
muntah. Kedua mata tampak merah, dan tampak melihat pelangi di sekitar lampu. Pemeriksaan
didapatkan edema kornea (+/+), TIO: OD 35 mmHg, OS 40 mmHg, gonioskopi: bilik mata
depan dangkal. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit katarak. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma kongenital

B. Glaukoma sudut terbuka primer

C. Glaukoma sudut tertutup primer

D. Hipertensi okular

E. Glaukoma sekunder

9. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang untuk memeriksakan matanya. Pasien tidak
mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan, tidak ada keluhan lain pada kedua matanya.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosa pasien Papil Glaukomatosa.
Hasil pemeriksaan yang dapat ditemukan pada pasien ini adalah ...
A. CD Ratio >0,5

B. Hasil pemeriksaan perimetri dalam batas normal

C. TIO OD 20 mmHg, TIO OS 19 mmHg

D. A dan B

E. Semua Benar

10. Tn. Brian, usia 36 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mata kanan merah setelah
terkena lemparan bola tennis 4 jam SMRS. Pasien merasa mata nyeri, mual dan muntah
sebanyak 3x. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 140/70 mmHg, HR : 102 x/menit, RR : 22
x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan oftalmologi: VOD 2/60, VOS 6/6 OD: injeksi
perikorneal (+), edem kornea, nampak kemerahan penuh pada COA. OS : dalam batas normal.
TIO OD: 36 mmHg TIO OS : 15 mmHg. Funduskopi sulit dinilai pada OD. Apakah diagnosis
yang mungkin?
a. Hifema Traumatika

b. Katarak Traumatika

c. Subconjunctival Hemorrhage

d. Glaukoma Primer

e. Glaukoma Sekunder
PEMBAHASAN SOAL GLAUKOMA

1. An. Kong, 4 bulan dibawa oleh kedua orang tuanya dikarenakan tampak tidak berespon
dengan lambaian tangan. Pada pemeriksaan terdapat epifora, fotofobia, dan blefarospasme. Salah
satu mata pasien tampak lebih menonjol dan TIO dengan palpasi teraba meningkat. Apa
kemungkinan diagnosis pada pasien ?
A. Uveitis

B. Katarak kongenital

C. Glaukoma kongenital

D. Retinitis pigmentosa

E. Epikantus

Glaukoma Kongenital = Buftalmos

Megalokornea (>13mm)

Epifora/lakrimasi

Fotofobia

HAAB Striae

2. Pasien usia 56 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan pada mata kiri sejak 5
bulan yang lalu. Nyeri dan mata merah disangkal. Riwayat trauma pada mata disangkal. Pasien
memiliki riwayat diabetes mellitus sejak 5 tahun yang lalu, tidak pernah berobat rutin.
Pemeriksaan didapatkan mata tenang, visus ODS 0,5/1,0, Pada pemeriksaan fundus okuli
didapatkan edema makula (+), tortous vein (+) Dot hemorrhages (+). Komplikasi pada pasien ini
adalah ...
A. Retinopati hipertensi

B. Ablasi Retina
C. Age-related macular degeneration

D. Oklusi arteri retina sentral

E. Glaukoma neovaskular

OKLUSI VENA RETINA SENTRAL

Suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya sumbatan pada vena retina sentral yang biasanya
terjadi di area lamina kribosa dimana arteri dan vena saling bersilangan dalam satu selubung
yang sempit

• Visus turun

• Tidak ada rasa nyeri

• Vena berdilatasi berkelok (tortous)

• Perdarahan blot/dot flame

• Cotton wool spots

• Didasari dengan penyakit sistemik

(DM, Hipertensi, Ateriosklerosis)

Dua komplikasi utama yang berkaitan dengan oklusi vena retina adalah penurunan penglihatan
akibat edema makula dan glaukoma neovaskular akibat neovaskularisasi iris.

3. Seorang pasien wanita usia 48 tahun datang ke dokter mengeluh bila berjalan sering menabrak
benda di sekitar. Penglihatan di rasakan telah kabur 6 bulan lamanya, dan semakin terasa kabur
beberapa minggu belakangan. Pemeriksaan didapatkan mata tenang, tidak ada rasa nyeri, edema
kornea (-/-), PCI (-/-), TIO: OD 21 mmHg, OS 20 mmHg, C/D ratio 0,8. Tatalaksana terapi
pasien ini adalah...
A. Timolol 0,5% tablet oral

B. Timolol 5% topikal

C. Timolol 0,5% topikal


D. Pilokarpin 0,1% topikal

E. Latanoprost 0,5% topikal

Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai peningkatan
tekanan intraokular.

• Mekanisme peningkatan tekanan intraokular pada glaukoma adalah

- gangguan aliran keluar aqueous humor akibat kelainan sistem drainase sudut bilik mata depan
(glaukoma sudut terbuka) atau

- gangguan akses aqueous humor ke sistem drainase (glaukoma sudut tertutup)

Terapi Glaukoma

GLAUKOMA AKUT

• Asetazolamid HCl 500 mg (loading dose), dilanjutkan 4 x 250 mg/hari

• Timolol 0,5% topikal

• Pilokarpin 2% topikal

• Simptomatik

GLAUKOMA KRONIS

• Timolol 0,5% topikal

• Latanoprost 0,005% (analog prostaglandin)

4. Ny. Netijen, 48 tahun diantar ke klinik dokter umum dengan keluhan mata kiri cekot-cekot
sejak 2 jam yang lalu. Pasien mengaku keluhan disertai mata merah dan pandangan mata kabur.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan TTV normal. Hasil pemeriksaan oftalmologi didapatkan
visus OD 6/6 OS 3/60, mata kiri terdapat injeksi konjungtiva tanpa sekret, edema kornea dan
mid-dilatasi pupil yang tidak bereaksi terhadap cahaya. TIO OD 16 mmHg, OS 33 mmHg.
Apakah mekanisme kerja farmakoterapi yang tepat untuk tatalaksana awal kasus?
A. Inhibitor enzim carbonic anhidrase

B. Menstimulasi iris untuk mendekati trabecular meshwork

C. Meningkatkan produksi bikarbonat

D. Menstimulasi produksi humor aqueous

E. Meningkatkan aliran uveoscleral

Terapi Glaukoma

A. Supresi Pembentukan Aqueous Humor

• Penyekat adrenergik beta: Timolol maleat 0,25% dan 0,5%, 1-2/hari

Betaxolol 0,25% dan 0,5%, 2/hari

Levobunolol 0,25%, 1-2/hari

• Penghambat anhidrase karbonat: asetazolamid 250 mg tablet ½- 4 tablet/hari per oral

B. Fasilitasi Aliran Keluar Aqueous Humor

• Lipid Receptor Agonist: Larutan bimatoprost 0,003%, latanoprost 0,005%, dan travoprost
0,004%,

unoprostone 0,15% masing-masing sekali setiap malam

• Obat parasimpatomimetik: Pilocarpine 0,5-6% diteteskan hingga 4 kali sehari

5. Seorang pasien usia 48 tahun datang ke dokter dengan keluhan penglihatan kedua matanya
sempit seperti melihat terowongan sudah . Kedua mata tidak merah dan tidak nyeri. Pemeriksaan
TIO: OD 35 mmHg, OS 40 mmHg, gonioskopi: sudut bilik mata depan terbuka, C/D ratio 0,7.
Tidak ada penyakit lain pada mata maupun penyakit sistemik. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma kongenital

B. Glaukoma sudut terbuka primer

C. Glaukoma sudut tertutup primer


D. Hipertensi okular

E. Glaukoma sekunder

Glaukoma Primer

Glaukoma sudut tertutup

• Biasanya bersifat diturunkan dalam keluarga

• TIO meningkat secara perlahan disertai dengan penekanan pada saraf optik

• Tidak sakit berat

• Pengelihatan turun perlahan-lahan

• Tunnel Vision → berujung pada kebutaan

Glaukoma sudut terbuka

• Jalan akuos humor tiba-tiba tertutup

• Rasa sakit yang berat

• Keadaan gawat darurat

• Pengelihatan menurun

• Mual muntah

• Mata merah dan bengkak

6. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan penurunan
penglihatan mendadak 30 menit yang lalu. Pasien disertai keluhan nyeri kepala, mual, dan
muntah. Kedua mata tampak merah, dan tampak melihat pelangi di sekitar lampu. Pemeriksaan
didapatkan edema kornea Pemeriksaan yang dapat di lakukan untuk menunjang diagnosa
pasien,kecuali ...
A. Tonometri Schiotz

B. Gonioskopi
C. Amsler Grid

D. Permiteri

E. Pakimetri

Pemeriksaan pada glaukoma

• Tonometri → Mengukur tekanan bola mata

• Gonioskopi → Melihat pertemuan iris dengan kornea di sudut bilik mata

• Penilaian diskus optikus

• Permiteri → Pemeriksaan lapang pandang

• Pakimetri → Mengukur tebal kornea

7. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang untuk memeriksakan kesehatan Matanya setiap
tahun. Pasien tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan, tidak ada keluhan lain pada
kedua matanya. Pemeriksaan didapatkan TIO: OD 18 mmHg, OS 19 mmHg, C/D ratio 0,9. Hasil
pemeriksaan perimetri di dapatkan normal. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma akut

B. Glaukoma kongenital

C. Papil glaukomatosa

D. Hipertensi okular

E. Normotensi glaukoma

Normotensi Glaukoma

• TIO Normal

• Defek lapang pandang (+)

• C/D ratio >0,5 (+)


Hipertensi Okular

• TIO ↑

• Defek lapang pandang (-)

• C/D ratio >0,5 (-)

Papil Glaukomatosa

• TIO Normal

• Defek lapang pandang (-)

• C/D ratio >0,5 (+)

8. Seorang pasien laki-laki usia 40 tahun datang ke dokter dengan keluhan penurunan
penglihatan mendadak 30 menit yang lalu. Pasien disertai keluhan nyeri kepala, mual, dan
muntah. Kedua mata tampak merah, dan tampak melihat pelangi di sekitar lampu. Pemeriksaan
didapatkan edema kornea (+/+), TIO: OD 35 mmHg, OS 40 mmHg, gonioskopi: bilik mata
depan dangkal. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit katarak. Diagnosis pasien ini adalah ...
A. Glaukoma kongenital

B. Glaukoma sudut terbuka primer

C. Glaukoma sudut tertutup primer

D. Hipertensi okular

E. Glaukoma sekunder

Glaukoma Primer

Glaukoma sudut tertutup

• Biasanya bersifat diturunkan dalam keluarga

• TIO meningkat secara perlahan disertai dengan penekanan pada saraf optik
• Tidak sakit berat

• Pengelihatan turun perlahan-lahan

• Tunnel Vision → berujung pada kebutaan

Glaukoma sudut terbuka

• Jalan akuos humor tiba-tiba tertutup

• Rasa sakit yang berat

• Keadaan gawat darurat

• Pengelihatan menurun

• Mual muntah

• Mata merah dan bengkak

9. Seorang pasien laki-laki usia 45 tahun datang untuk memeriksakan matanya. Pasien
tidak mengeluhkan adanya penurunan pengelihatan, tidak ada keluhan lain pada kedua matanya.
Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosa pasien Papil Glaukomatosa.
Hasil pemeriksaan yang dapat ditemukan pada pasien ini adalah ...

A. CD Ratio >0,5

B. Hasil pemeriksaan perimetri dalam batas normal

C. TIO OD 20 mmHg, TIO OS 19 mmHg

D. A dan B

E. Semua Benar

Normotensi Glaukoma

• TIO Normal

• Defek lapang pandang (+)


• C/D ratio >0,5 (+)

Hipertensi Okular

• TIO ↑

• Defek lapang pandang (-)

• C/D ratio >0,5 (-)

Papil Glaukomatosa

• TIO Normal

• Defek lapang pandang (-)

• C/D ratio >0,5 (+)

10. Tn. Brian, usia 36 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan mata kanan merah setelah
terkena lemparan bola tennis 4 jam SMRS. Pasien merasa mata nyeri, mual dan muntah
sebanyak 3x. Pada pemeriksaan fisik didapati TD : 140/70 mmHg, HR : 102 x/menit, RR : 22
x/menit, suhu afebris. Hasil pemeriksaan oftalmologi: VOD 2/60, VOS 6/6 OD: injeksi
perikorneal (+), edem kornea, nampak kemerahan penuh pada COA. OS : dalam batas normal.
TIO OD: 36 mmHg TIO OS : 15 mmHg. Funduskopi sulit dinilai pada OD. Apakah diagnosis
yang mungkin?
a. Hifema Traumatika

b. Katarak Traumatika

c. Subconjunctival Hemorrhage

d. Glaukoma Primer

e. Glaukoma Sekunder

Glaukoma Primer

Glaukoma sudut tertutup


• Biasanya bersifat diturunkan dalam keluarga

• TIO meningkat secara perlahan disertai dengan penekanan pada saraf optik

• Tidak sakit berat

• Pengelihatan turun perlahan-lahan

• Tunnel Vision → berujung pada kebutaan

Glaukoma sudut terbuka

• Jalan akuos humor tiba-tiba tertutup

• Rasa sakit yang berat

• Keadaan gawat darurat

• Pengelihatan menurun

• Mual muntah

• Mata merah dan bengkak

Glaukoma sekunder

Karena penyakit mata lain. Cth katarak, infeksi, trauma, riwayat penggunaan obat tetes mata
steroid
SOAL RETINA

1. Seorang wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kanan kabur sejak 5 jam
yang lalu. Pada pemeriksaan visus,OD 5/60 OS5/5. Pasien sering mengeluhkan adanya kilatan
cahaya,kemudian pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai. Segmen anterior
tenang.Kemungkinan penyeban dari kasus tersebut adalah….
a. Peningkatan tekanan intraocular d. Infeksi pada kornea
b. Lapang pandang menyempit e. kerusakan safar optik
c. Retina lepas dari tempatnya
2. Seorang laki-laki usia 76 tahun datang dengan keluhan penglihatan mendadak menghilang
30menit yang lalu. Saat ini penglihatan kembali,namun sedikit berkurang.Tidak ada riwayat nyeri
kepala, nyeri dada, atau sesak napas. Pada pemeriksaan ditemukan visus bilateral 20/30, TIO
normal, segmen anterior normal, pada funduskopi didapatkan gambaran copperwire dan
perdarahan flame (+). Penyebab kelainan paliang mungkin adalah…
a. Oklusi arteri sentral retina d. amaurosis fugax
b. Oklusi vena sentral retina e. ablatio retina
c. Arteritis temporal
3. Seorang laki-laki usia 52 tahun menegeluh pandangan kedua matanya kabur perlahan-lahan, tidak
disertai nyeri ataupun mata merah. Sejak 4 bulan sebelumnya pasien didiagnosis hipertensi dan
sudah diberikan terapi yang sesuai. Penderita sudah periksa ke optic, namun penglihatan tetap
kabur. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus terbaik OD 5/60 dan OS 6/60,segmen anterior
dbn,funduskopi ODS didapatkan batas papil nervus optikus kabur, dan tampak perdarahan flame
shaoe di retina. Diagnosis pasien adalah….
a. Proliferative diabetic retinopathy
b. Non proliferative diabetic retionopathy
c. Central retinal vein occlusion
d. Central retinal artery occlusion
e. Hypertensive retinopathy
4. Anak Laki-laki usia 3 tahun datang dibawa ibunya karena pupil mata kanan berwarna putih.
Riwayat demam saat hamil disangkal, anak lahir cukup bulan, dan tidak ada trauma saat lahir.
Pemeriksaan oftalmologi OS dbn, OD TIO dbn per palpasi, palpebra konjungtiva tidak hiperemis,
kornea jernih diameter 9mm, COS jernih, leukorea (+), cat’s eye appearance, dan fundus sulit
dinilai. Dokter mendiagnosis pasien tersebut menderita tumor. Diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini adalah….
a. Rabdomiosarkoma
b. Retinoblastoma
c. Retinal dysplasia
d. Schwanoma
e. Melanoma
5. Wanita usia 67 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 minggu terakhir.
Dengan koreksi tidak membaik. Pemeriksaan slit lamp dalam batas normal.
Pemeriksaan funduskopi tampak retina memuti/memucat dan tampak bercak perdarahan pada
sentral macula.Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah….
a. Oklusi arteri retina sentral d. perdarahan vitreus
b. Oklusi vena retina sentral e. amaurosis fugax
c. Detachment retina
6. Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur perlahan. Pasien
memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan cotton
wool pada retina ,soft dan hard exudates, tidak didapatkan neovaskularisasi. Apakah diagnosis
pasien ini?
a. DM retinopsti proliferatif
b. DM retionopsti non-proliferatif
c. HT retinopati proliferatif
d. HT retinopati non-poliferatif
e. Ablasio retina
7. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang dengan keluhanmata kiri kabur mendadak sejak 3
hari yang lalu. Sebelumnya sering melihat bintik hitam melayang-layang dan sering melihat
kilatan cahaya. Pasien memiliki riwayat DM dan HT. Dari hasil pemeriksaan didapatkan visus
1/60. Pemeriksaan funduskopi didapatkan A/V crossing, perdarahan retina dan eksudat.tampak
juga retina fold.TD 200/100mmHg, nadi 108x/menit, RR 20x/menit, Diagnosis pasien tersebut
adalah
a. Hipertensi retinopati
b. Diabetic retinopati
c. Rhegmatogenous retinal detachment
d. Tractional retinal detachment
e. Exudative retinal detachment
8. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke poli mata dengan keluhan kurang melihat di sore
hari, dan akan membaik ketika di pagi hari. Keluhan di rasakan sudah 1 tahun riwayat penyakit
yang sama didapatkan pada ibu pasien. Dari pemeriksaan didapatkan visus ODS 5/60. Segment
anterior dbn . Pada Pemeriksaan funduskopi didapatkan gambaran hiperpigmentasi retina
midperifer. Diagnosis yang tepat adalah?
a. ARMD
b. Retinitis Pigmentosa
c. Arteri central okuli
d. Vena cabang okuli
e. Def vitamin A
9. Seorang laki-laki beusia 35tahun datang ke poli mata Rumah sakit dengan keluhan mata kanan
seperti melihat benang berwarna hitam berterbangan sejak 2 hari, disertai melihat kilatan cahanya
dan melihat bagian atas tertutup, VOD 20/100, tidak maju dengan pinhole. VOS 20/20. Pada
retina seperti terlihat lembaran yang terlepas dibawah retina, mata kirir normal. Salah satu factor
resiko penyebab diagnosis pasien adalah…
a. Miopia tinggi
b. Trauma
c. Infeksi
d. Autoimun
e. Benda asing
10. Pasien perempuan usia 43 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur mendadak 1 hari yang
lalu. Keluhan tanpa disertai dengan nyeri dan mata merah. Pasien mengatakan seperti melihat
tirai dan terdapat kilatan-kilatan cahaya sebelumnya. Pemeriksaan visus ODS 1/300. Pada
pemeriksaan funduskopi didapatkan tobacco dust appearance pada vitreus.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Rhegmatogenous retinal detachment
b. Non- Rhegmatogenous retinal detachment
c. Papilitis
d. Optik Neuropathy
e. CRAO
PEMBAHASAN SOAL RETINA

1. Seorang wanita usia 55 tahun datang dengan keluhan pandangan mata kanan kabur sejak 5 jam
yang lalu. Pada pemeriksaan visus,OD 5/60 OS5/5. Pasien sering mengeluhkan adanya kilatan
cahaya,kemudian pandangan seperti terhalang oleh suatu tirai. Segmen anterior
tenang.Kemungkinan penyeban dari kasus tersebut adalah….
a. Peningkatan tekanan intraocular d. Infeksi pada kornea
b. Lapang pandang menyempit e. kerusakan safar optik
c. Retina lepas dari tempatnya
Pada kasus ini di ketahui pasien memiliki keluhan pandangan turun mendadak disertai riwayat
sering melihat kilatan cahaya, dan ada keluhan pandangan terhalang tirai. Semua ini mengarahkan
kepada ablasio retina. Pada ablasio retina terjadi perpisahan antara retina sensorik (sel kerucut
dan sel batang dengan epitel pigmen retina

2. Seorang laki-laki usia 76 tahun datang dengan keluhan penglihatan mendadak menghilang
30menit yang lalu. Saat ini penglihatan kembali,namun sedikit berkurang.Tidak ada riwayat nyeri
kepala, nyeri dada, atau sesak napas. Pada pemeriksaan ditemukan visus bilateral 20/30, TIO
normal, segmen anterior normal, pada funduskopi didapatkan gambaran copperwire dan
perdarahan flame (+). Penyebab kelainan paliang mungkin adalah…
a. Oklusi arteri sentral retina d. amaurosis fugax
b. Oklusi vena sentral retina e. ablatio retina
c. Arteritis temporal
Kasus ini mengarahkan kepada suatu kelainan mata tenang visus turun mendadak, yang didukung
dengan adanya hasil pemeriksaan funduskopi berupa gambaran copperwire dan perdarahan flame.
Dengan begitu diagnosis yang dapat ditegakkan adanya oklusi vena sentral retina akibat sumbatan
akut vena retina sentral yang ditandai dengan penglihatan hilang mendadak.Pada pemeriksaan
fisik ditemukan kelainan berupa perdarahan flame salah satu factor predisposisi terjadinya
kelainan ini adalah akibat hipertensi yang terlihat pada funduskopi berupa gambaran
copperwire.Sementara itu, pada Oklusi Arteri terdapat gambaran bercak merah (Cherry red spot)

3. Seorang laki-laki usia 52 tahun menegeluh pandangan kedua matanya kabur perlahan-lahan, tidak
disertai nyeri ataupun mata merah. Sejak 4 bulan sebelumnya pasien didiagnosis hipertensi dan
sudah diberikan terapi yang sesuai. Penderita sudah periksa ke optic, namun penglihatan tetap
kabur. Pemeriksaan oftalmologi didapatkan visus terbaik OD 5/60 dan OS 6/60,segmen anterior
dbn,funduskopi ODS didapatkan batas papil nervus optikus kabur, dan tampak perdarahan flame
shaoe di retina. Diagnosis pasien adalah….
a. Proliferative diabetic retinopathy
b. Non proliferative diabetic retionopathy
c. Central retinal vein occlusion
d. Central retinal artery occlusion
e. Hypertensive retinopathy
Pada kasus ini, terdapat keluhan mata tenang visus turun perlahan, terdapat riwayat hipertensi,
serta didapatkan batas papil nervus optikus yang kabur dan perdarahan flameshape. Semuanya
mengarah kepada retinopati hipertensi.
Retinopati hipertensi adalah kelainan retina dan pembuluh darah retina akibat tekanan darah
tinggi yang di tandai dengan sklerosis pembuluh darah (copperwire), perdarahan flame shape
pada retina serta edema retina. Pada kasus ini adanya perdarahan flame shape serta batas pupil
nervus optikus yang kabur menuatkan diagnosis retinopati hipertensi.

4. Anak Laki-laki usia 3 tahun datang dibawa ibunya karena pupil mata kanan berwarna putih.
Riwayat demam saat hamil disangkal, anak lahir cukup bulan, dan tidak ada trauma saat lahir.
Pemeriksaan oftalmologi OS dbn, OD TIO dbn per palpasi, palpebra konjungtiva tidak hiperemis,
kornea jernih diameter 9mm, COS jernih, leukorea (+), cat’s eye appearance, dan fundus sulit
dinilai. Dokter mendiagnosis pasien tersebut menderita tumor. Diagnosis yang paling mungkin
pada pasien ini adalah….
a. Rabdomiosarkoma
b. Retinoblastoma
c. Retinal dysplasia
d. Schwanoma
e. Melanoma
Keluhan pasien mengarahkan pada retinoblastoma karena ditemukan bintik putih pada salah satu
mata depan, didapatkan adanya gambaran mata kucing(mata yang bersinar saat tekena cahaya).
Retinoblastoma merupakan suatu tumor neuroblastik intraokuler yang paling sering terjadi pada
anak-anak. Pasien biasanya datang dengan keluhan bintik putih pada mata (leukokoria). Usia
rerata diagnosis kelainan ini adalah usia 12 bulan untuk tumor bilateral dan usia 24 bulan untuk
tumor unilateral
5. Wanita usia 67 tahun datang dengan keluhan penurunan penglihatan sejak 1 minggu terakhir.
Dengan koreksi tidak membaik. Pemeriksaan slit lamp dalam batas normal.
Pemeriksaan funduskopi tampak retina memuti/memucat dan tampak bercak perdarahan pada
sentral macula.Diagnosis yang tepat pada pasien ini adalah….
a. Oklusi arteri retina sentral d. perdarahan vitreus
b. Oklusi vena retina sentral e. amaurosis fugax
c. Detachment retina
Kasus mengarahkan pada pasien usia 67 tahun dengan adanya penglihatan yang berkurang tanpa
mata merah, ditambah didapatkannya retina memucat dan terdapat bercak perdarahan pada sentral
macula. Hal ini mengarahkan pada diagnosis oklusi arteri retina sentral. Untuk menegakkan
diagnosis kelainan ini terdapat cirri utama, yaitu cherry red spot seperti pada soal (retina memucat
disertai bercak perdarahan).

6. Seorang wanita berusia 50 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur perlahan. Pasien
memiliki riwayat DM tidak terkontrol. Pada pemeriksaan segmen posterior didapatkan cotton
wool pada retina ,soft dan hard exudates, tidak didapatkan neovaskularisasi. Apakah diagnosis
pasien ini?
a. DM retinopsti proliferatif
b. DM retionopsti non-proliferatif
c. HT retinopati proliferatif
d. HT retinopati non-poliferatif
e. Ablasio retina
Keluhan pasien mengarahkan pada Retinopati diabetikum karena pada pemeriksaan fuduskopi
ditemukan gambaran cotton wool pada retina, soft exudates, tidak didapatkan neovaskularisasi
serta didapatkannya DM yang tidak terkontrol karena retinopati diabetikum biasanya didapatkan
pada pasien DM. Kasus ini termasuk NPDR karena pada pemeriksaan funduskopi tidak
didapatkan neovaskularisasi.

7. Seorang perempuan berusia 40 tahun datang dengan keluhanmata kiri kabur mendadak sejak 3
hari yang lalu. Sebelumnya sering melihat bintik hitam melayang-layang dan sering melihat
kilatan cahaya. Pasien memiliki riwayat DM dan HT. Dari hasil pemeriksaan didapatkan visus
1/60. Pemeriksaan funduskopi didapatkan A/V crossing, perdarahan retina dan eksudat.tampak
juga retina fold.TD 200/100mmHg, nadi 108x/menit, RR 20x/menit, Diagnosis pasien tersebut
adalah
a. Hipertensi retinopati
b. Diabetic retinopati
c. Rhegmatogenous retinal detachment
d. Tractional retinal detachment
e. Exudative retinal detachment
Keluhan pasien mengarahkan pada ablasio retina dengan adanya keluhan pasien berupa
penurunan visus mendadak, melihat kilatan cahaya serta pada pemeriksaan funduskopi A/V
crossing, perdarahan dan adanya eksudat dan retina fold.
Ablasio retina eksudatif adalah ablasio yang terjadi akibat tertimbunnya eksudat dibawah retina
dan mengangkat retina. Penimbunan cairan subretina sebagai keluarnya cairan dari pembuluh
darah retina biasanya disebabkan karena radang atau tumor koroid.

8. Seorang perempuan berusia 37 tahun datang ke poli mata dengan keluhan kurang melihat di sore
hari, dan akan membaik ketika di pagi hari. Keluhan di rasakan sudah 1 tahun riwayat penyakit
yang sama didapatkan pada ibu pasien. Dari pemeriksaan didapatkan visus ODS 5/60. Segment
anterior dbn . Pada Pemeriksaan funduskopi didapatkan gambaran hiperpigmentasi retina
midperifer. Diagnosis yang tepat adalah?
a. ARMD
b. Retinitis Pigmentosa
c. Arteri central okuli
d. Vena cabang okuli
e. Def vitamin A
Kelainan genetic yang menyebabkan penurunan respon retina terhadap cahaya
Penurunan penglihatan yang terjadi:
- Diawali dengan nyctalopia (rabun senja)
- Kehilangan lapang pandang perifer
- Dapat menyebabkan kebutaan
- Dapat terjadi fotopsia

9. Seorang laki-laki beusia 35tahun datang ke poli mata Rumah sakit dengan keluhan mata kanan
seperti melihat benang berwarna hitam berterbangan sejak 2 hari, disertai melihat kilatan cahanya
dan melihat bagian atas tertutup, VOD 20/100, tidak maju dengan pinhole. VOS 20/20. Pada
retina seperti terlihat lembaran yang terlepas dibawah retina, mata kirir normal. Salah satu factor
resiko penyebab diagnosis pasien adalah…
a. Miopia tinggi
b. Trauma
c. Infeksi
d. Autoimun
e. Benda asing
Mata yang berbakat untuk tejadinya ablasio retina adalah mata dengan miopia tinggi, pasca
retinitis dan retina yang memperlihatkan degenerasi di perifer ,50% ablasi terjadi pada afaksia
terjadi pada tahun pertama.
Pada pasien dengan miopia tinggi memnyebabkan kelengkuangan bola mata yang ekstrim
sehingga menyebabkan robekan di retina, robekan tersebut terisi oleh cairan vitreous yang terus
menerus menggeser lapisan retina dan membuat robekan semakin luas.

10. Pasien perempuan usia 43 tahun datang dengan keluhan pandangan kabur mendadak 1 hari yang
lalu. Keluhan tanpa disertai dengan nyeri dan mata merah. Pasien mengatakan seperti melihat
tirai dan terdapat kilatan-kilatan cahaya sebelumnya. Pemeriksaan visus ODS 1/300. Pada
pemeriksaan funduskopi didapatkan tobacco dust appearance pada vitreus.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
a. Rhegmatogenous retinal detachment
b. Non- Rhegmatogenous retinal detachment
c. Papilitis
d. Optik Neuropathy
e. CRAO
Ablasio retina adalah terpisahnya sel kerucut dan batang retina dari sel epitel pigmen Retina.
Terdapat rhegmatogenous dan Non-rhegmatogenous

Gejala dan tanda: penurunan visus mendadak, segmen anterior tenang, seperti melihat
tirai/lembaran,awalnya melihat kilatan-kilatan cahaya pada pemeriksaan ditemukan tobacco dust
appearance,retinal break, retinal fold.
SOAL REFRAKSI

1.Kevin laki-laki berusia 26 tahun datang ke poli mata dengan keluhan penglihatan mata kiri dan kananya
menjadi kabur. Mata kabur ini dirasakan sejak 6 bulan lalu dan awalnya diketahui Saat tidak bisa melihat
tulisan di papan tulis dari jauh ketika sedang belajar UKMPPD. Kemungkinan Pasien ini menderita …

a.Miopia

b.Astigmat

c.Presbiopia

d.Hipermetropia

e.Katarak

2.Filzha perempuan berusia 24 tahun datang ke poli dengan penglihatan kiri dan kanan kabur saat melihat
dari jarak jauh, namun penglihatan dari jarak dekat masih jelas etiologi dari keadaan tersebut…

A.penurunan aksis bola mata tanpa dikuti komponen refraksi

B.perbedaan kekuatan refraksi mata

C.adanya infeksi virus

D.pertambahan panjang aksis bola mata tanpa diikuti komponen refraksi

E.perbedaan kurvatura kornea

3.Terapi pembedahan yang tepat yang bisa diterapkan pada pasien dengan gangguan refraksi yang
ditandai dengan kemampuan mata untuk melihat jarak jauh, namun penglihatan jarak dekat masih jelas….

a.Astigmatis Keratotomy

B.implan lensa okuler

C.intacs

D.PRELEX

E. laser in situ keratomileusis


4.Okky laki-laki 27 tahun datang ke poli dengan keluhan tidak bisa melihat dari jarak jauh dan dekat,
keluhan ini dialami sejak 3 bulan lalu pasien mengeluhkan merasa mata cepat lelah saat membaca
diagnosis dari pasien tersebut …..

a.Hipermetropia

B.miopia

C.presbiopia

d.Astigmatisme

E.katarak

5.Okky laki-laki 27 tahun datang ke poli dengan keluhan tidak bisa melihat dari jarak jauh dan dekat,
keluhan ini dialami sejak 3 bulan lalu pasien mengeluhkan merasa mata cepat lelah saat membaca, tes
yang digunakan untuk membedakan apakah pasien menderita gangguan organik atau gangguan refraksi
……

A.snellen chart

B.refraktometri

C.retinoskop

D.pin hole test

E.oftalmoskop

6.Scriven laki-laki 15 tahun datang dengan keluhan mata kabur keluhan dirasakan sejak 2 bulan lalu,
penglihatakn kabur saat melihat jarak dekat maupun jarak jauh, objek yang dilihat tampak berbayang
kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu fokus titik di retina adalah ….

A.miopia

B.presbiopia

C.katarak

D.strabismus

E.Astigmatisme
7. Scriven laki-laki 15 tahun datang dengan keluhan mata kabur keluhan dirasakan sejak 2 bulan lalu,
penglihatakn kabur saat melihat jarak dekat maupun jarak jauh, objek yang dilihat tampak berbayang alat
yang digunakan untuk mengukur derajat penyakit pasien tersebut ….

a.Keratometer

B.snellen chart

C.pin hole test

d.Lensa kontak

E.retinoskop

8.Billy laki-laki 16 tahun datang dengan keluhan mata sebelah kabur keluhan dirasakan sejak 2 bulan lalu,
penglihatan kabur saat melihat jarak dekat maupun jarak jauh, objek yang dilihat tampak berbayang
komplikasi yang dapat ditimbulkan dari penyakit tersebut ….

A.katarak

B.blefaritis

C.miopia

d.Ambliopia

E.presbiopia

9.Clifford laki-laki berusia 41 tahun datang dengan keluhan pengelihatan mulai menurun keluhan mulai
dirasakan 1 tahun lalu dimana pasien tidak dapat fokus melihat benda dengan dekat kemungkinan
diagnosis pasien tersebut ….

a.Astigmatisme

b.Ambliopia

C.hipermetropia

D.miopia

e.Presbiopi
10. Clifford laki-laki berusia 41 tahun datang dengan keluhan pengelihatan mulai menurun keluhan mulai
dirasakan 1 tahun lalu dimana pasien tidak dapat fokus melihat benda dengan dekat etiologi yang tepat
pada pasien tersebut ….

A.kelemahan otot-otot akomodasi

B.perbedaan kurvatura korne

C.pertambahan panjang aksis bola mata

D.penurunan aksis bola mata

E.perbedaan kekuatan refraksi mata kiri dan kanan


PEMBAHASAN SOAL REFRAKSI

1.Gangguan refraksi ditandai dengan ketidakmampuan mata untuk melihat jarak jauh, namun penglihatan
jarak dekat masih jelas diakibatkan oleh berbagai kondisi yang menyebabkan benda jatuh didepan retina

2.Pada dasarnya miopia terjadi oleh karena pertambahan panjang aksis bola mata tanpa di ikuti oleh
perubahan pada komponen refraksi yang lain. Begitu juga perubahan kekuatan refraksi kornea, lensa dan
aquos humor akan menimbulkan miopia bila tidak dikompensasi oleh perubahan panjang aksis bola mata.

3.laser in-situ keratomileusis atau yang biasa disebut dengan LASIK adalah bentuk operasi lamelar
kornea yang menggunakan ablasi excimer laser dari stroma kornea dibawah flap kornea. Lasik saat ini
merupakan prosedur kerato refraktif yang paling sering dilakukan dibandingkan dengan photo refractive
keratectomy (PRK) karena keamanannya, efeknya, pemulihan penglihatan yang cepat, dan
ketidaknyamanan pasien yang minimal

4.Gangguan refraksi yang ditandai dengan ketidakmampuan mata untuk melihat jarak jauh dan jarak
dekat, diakibatkan oleh berbagai kondisi yang menyebabkan bayangan benda jatuh di belakang retina.

5.Pin hole untuk membedakan gangguan refraksi dan gangguan organik bila visus membaik saat pin hole
test maka kesimpulannya adalah gangguan refraksi bila visus tidak membaik maka bisa jadi gangguan
organik misalnya katarak, macular disease.

6.Astigmatisme adalah kelainan refraksi yang mencegah berkas cahaya jatuh sebagai suatu fokus titik di
retina karena perbedaan derajat refraksi di berbagai meridian kornea atau lensa kristalina. Pada
astigmatisma, mata menghasilkan suatu bayangan dengan titik atau garis fokus multiple, dimana berkas
sinar tidak difokuskan pada satu titik dengan tajam pada retina akan tetapi pada 2 garis titik api yang
saling tegak lurus yang terjadi akibat kelainan kelengkungan di kornea.
7.Karena sebagian besar astigmatisma disebabkan oleh kornea, maka dengan mempergunakan
keratometer, maka derajat astigmatisma dapat diketahui. Keratometer adalah alat yang dipergunakan
untuk mengukur jari-jari kelengkungan kornea anterior. Perubahan astigmatisma kornea dapat diketahui
dengan mengukur jari jari kelengkungan kornea anterior, meridian vertical dan horizontal, sebelum dan
sesudah operasi.

8.Astigmatisme yang terjadi hanya pada satu mata sejak lahir, dapat memicu ambliopia (lazy eye), atau
biasa disebut mata malas. Kondisi ini terjadi karena otak terbiasa mengabaikan sinyal yang dikirim oleh
mata tersebut.

9.Presbiopi merupakan kondisi mata dimana lensa kristalin kehilangan fleksibilitasnya sehingga
membuatnya tidak dapat fokus pada benda yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi,
dimana makin berkurangnya kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.

Presbiopi merupakan bagian alami dari penuaan mata. Presbiopi ini bukan merupakan penyakit dan tidak
dapat dicegah. Presbiopi atau mata tua yang disebabkan karena daya akomodasi lensa mata tidak bekerja
dengan baik

akibatnya lensa mata tidak dapat menmfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat sehingga mata tidak
bisa melihat yang dekat. Presbiopi adalah suatu bentuk gangguan refraksi, dimana makin berkurangnya
kemampuan akomodasi mata sesuai dengan makin meningkatnya umur.

10.Etiologi presbiopia sebagai berikut

1.kelemahan otot-otot akomodasi

2.berkurangnya elastisitas akibat kekakuan lensa

3.Terjadi gangguan akomodasi lensa pada usia lanjut.

Anda mungkin juga menyukai