Anda di halaman 1dari 19

REFERAT ILMU PENYAKIT MATA EVALUASI PASCA OPERASI

KATARAK PADA LAYANAN PRIMER

Pembimbing :
dr. Etty Budiasni, SpM
dr. Agus Koesmoadji, SpM
dr. Irma Andriany, SpM
dr. AA. Ayu Ratnawati, SpM

Bella kurnia 11.2013.229


Cynthia Christy Liasnawi 11.2014.103
Devi Eliani Chandra 11.2013.255
KATARAK

Adalah kekeruhan lensa. Katarak memiliki derajat kepadatan


yang sangat bervariasi dan dapat disebabkan oleh berbagai hal,
tetapi biasanya berkaitan dengan penuaan.
KLASIFIKASI KATARAK

1. Katarak terkait usia (Katarak Senilis)


2. Katarak anak-anak (katarak Kongenital)
3. Katarak Traumatik
4. Katarak Komplikata
5. Katarak akibat penyakit sistemik
6. Katarak toksik
7. Katarak Ikutan
STADIUM

Katarak insipien
Katarak imatur
Katarak matur
Katarak hipermatur
katarak morgagni
MANIFESTASI KLINIK

Penurunan ketajaman fungsi penglihatan


Silau
Perubahan miopik
Diplopia monocular
Berkabut pada lapangan pandang
TATALAKSANA

Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan


Pembedahan dilakukan jika penderita tidak dapat melihat
dengan baik dengan bantuan kacamata untuk melakukan
kegiatannya sehari-hari.
Jika katarak tidak mengganggu biasanya tidak perlu
dilakukan pembedahan
INDIKASI OPERASI

Pada bayi : kurang dari 1 tahun


Bila fundus tidak terlihat. Bila masih dapat dilihat, katarak
dibiarkan saja.
Pada usia lanjut
Indikasi klinis : kalau katarak menimbulkan penyulit seperti
uveitis atau glaucoma, meskipun visus masih baik untuk
bekerja, perlu dilakukan operasi setelah keadaan menjadi
tenang.
Indikasi visual : batasnya pada orang yang buta huruf 5/50,
pada orang yang terpelajar 5/20
Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler (EKEK)

Tindakan pembedahan pada lensa katarak, dimana


dilakukan pengeluaran isi lensa dengan merobek kapsul
lensa anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat
keluar melalui robekan tersebut.
Ada 3 jenis operasi ECCE
Konvensional
Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Phacoemulsification
Phacoemulsification Ekstraksi Katarak Ekstrakapsuler
(EKEK)
Ekstraksi Katarak Intrakapsuler
(EKIK)

Pembedahan dengan
mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsul. Dapat dilakukan
pada zonulla zinn telah rapuh
atau berdegenerasi dan mudah
diputus.
Penyulit yang dapat terjadi pada
pembedahan ini astigmat,
glaucoma, uveitis, endoftalmitis,
dan perdarahan
YAG Laser

Melubangi kapsul posterior


sehingga terdapat lubang.
Prosedur ini kerjanya cepat dan
tidak sakit.
Indikasi: Opasifikasi kapsul
posterior pada katarak sekunder,
Perifer Iridotomy pada penderita
glaukoma sudut tertutup akut,
pan retinal photocoagulation
pada penderita diabetic
retinopathy.
KOMPLIKASI

Pada stadium imatur dapat terjadi glaukoma sekunder


akibat lensa yang mencembung, sehinnga mendorong iris
dan terjadi blokade aliran aqueus humor.
Pada stadium hipermatur dapat terjadi glaukoma sekunder
akibat penyumbatan kanal aliran aquous humor oleh masa
lensa yang lisis, dan dapat juga terjadi uveitis fakotoksi.
Komplikasi juga dapat diakibatkan pasca operasi katarak,
seperti ablasio retina, astigmatisma, uveitis, endoftalmitis,
glaukoma, perdarahan
Postoperasi Awal
Kornea
Perhatikan dengan penlight apakah terjadi
kelainan pada kornea seperti udem kornea

Kebocoran luka
COA dangkal karena kebocoran luka dan tidak
seimbangnya antara cairan yang keluar dan
masuk, adanya pelepasan koroid, block pupil
dan siliar, edema stroma dan epitel, hipotonus,
brown-McLean syndrome (edema kornea perifer
dengan daerah sentral yang bersih paling sering)

Iris prolaps
Iris dapat mengalami protusi melalui insisi
bedah pada periode pasca operasi. Terlihat
sebagai derah berwarna gelap pada lokasi
insisi. Pupil mengalami distorsi.
Hyphema

Pendarahan pada bilik anterior dapat terjadi bila iris


robek saat melakukan insisi

Peningkatan TIO

Peningkatan tekanan intraokuler oleh bahan viskoelastik


hialuronat yang tertinggal didalam bilik mata depan

Dislokasi IOL

Lensa tanam (IOL) tidak pada tempatnya


Endophtalmitis
Komplikasi infektif ekstraksi katarak yang serius namun jarang terjadi(kurang dari 3%).
Pasien datang dengan:
Mata merah yang terasa nyeri
Penurunan tajam penglihatan, biasanya dalam beberapa hari pasca
pembedahan.
Pengumpulan sel darah puth di bilik anterior (hipopion)
Postoperasi Lambat

Kekeruhan Kembali terjadinya


kapsula kekeruhan lensa
akibat penebalan
posterior pada kapsul
(PCO) posterior

Disebabkan
peningkatan tekanan
intraokuler oleh bahan
Glaukoma viskoelastik hialuronat
yang tertinggal
didalam bilik mata
depan.
PERAWATAN PASCA OPERASI (JIKA ADA TINDAKAN OPERASI)
Frekuensi pemeriksaan pasca bedah ditentukan berdasarkan tingkat pencapaian visus
optimal yang diharapkan.

Pada pasien dengan risiko tinggi, seperti uveitis, glaukoma, dan lain-lain, maka
pemeriksaan harus dilakukan satu hari setelah operasi.

Pada pasien yang dianggap tidak bermasalah baik keadaan pre operasi.
Kunjungan pertama: Dijadwalkan dalam kurun waktu 24-48 jam setelah operasi
Kunjungan kedua: Dijadwalkan pada hari ke 4-7 setelah operasi
Kunjungan ketiga: Dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan

Tetapi penggunaan tetes mata kombinasi antibiotika dan steroid harus diberikan kepada
pasien untuk digunakan setiap hari selama minimal 4 minggu pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai