Pembimbing :
dr. Etty Budiasni, SpM
dr. Agus Koesmoadji, SpM
dr. Irma Andriany, SpM
dr. AA. Ayu Ratnawati, SpM
Katarak insipien
Katarak imatur
Katarak matur
Katarak hipermatur
katarak morgagni
MANIFESTASI KLINIK
Pembedahan dengan
mengeluarkan seluruh lensa
bersama kapsul. Dapat dilakukan
pada zonulla zinn telah rapuh
atau berdegenerasi dan mudah
diputus.
Penyulit yang dapat terjadi pada
pembedahan ini astigmat,
glaucoma, uveitis, endoftalmitis,
dan perdarahan
YAG Laser
Kebocoran luka
COA dangkal karena kebocoran luka dan tidak
seimbangnya antara cairan yang keluar dan
masuk, adanya pelepasan koroid, block pupil
dan siliar, edema stroma dan epitel, hipotonus,
brown-McLean syndrome (edema kornea perifer
dengan daerah sentral yang bersih paling sering)
Iris prolaps
Iris dapat mengalami protusi melalui insisi
bedah pada periode pasca operasi. Terlihat
sebagai derah berwarna gelap pada lokasi
insisi. Pupil mengalami distorsi.
Hyphema
Peningkatan TIO
Dislokasi IOL
Disebabkan
peningkatan tekanan
intraokuler oleh bahan
Glaukoma viskoelastik hialuronat
yang tertinggal
didalam bilik mata
depan.
PERAWATAN PASCA OPERASI (JIKA ADA TINDAKAN OPERASI)
Frekuensi pemeriksaan pasca bedah ditentukan berdasarkan tingkat pencapaian visus
optimal yang diharapkan.
Pada pasien dengan risiko tinggi, seperti uveitis, glaukoma, dan lain-lain, maka
pemeriksaan harus dilakukan satu hari setelah operasi.
Pada pasien yang dianggap tidak bermasalah baik keadaan pre operasi.
Kunjungan pertama: Dijadwalkan dalam kurun waktu 24-48 jam setelah operasi
Kunjungan kedua: Dijadwalkan pada hari ke 4-7 setelah operasi
Kunjungan ketiga: Dijadwalkan sesuai dengan kebutuhan
Tetapi penggunaan tetes mata kombinasi antibiotika dan steroid harus diberikan kepada
pasien untuk digunakan setiap hari selama minimal 4 minggu pasca operasi.