Anda di halaman 1dari 123

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM INFORMASI

TRANSAKSI WEBSITE TOKO ONLINE


(Studi Kasus : Nolabel Project)

TUGAS AKHIR

Karya tulis sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari
Program Studi Teknik Industri
Fakultas Teknik Universitas Pasundan

Oleh
Arrizal Dipa Fadillah
NRP : 153010004

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
2020
PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM INFORMASI TRANSAKSI
WEBSITE TOKO ONLINE
(Studi Kasus : Nolabel Project)

ARRIZAL DIPA FADILLAH


NRP : 153010004

ABSTRAK
Perkembangan teknologi informasi dapat mendorong berbagai kemudahan
bagi pelaku bisnis. Untuk memperoleh kemudahan tersebut setiap bisnis
berlomba-lomba membangun sistem yang lebih baik. Nolabel Project merupakan
usaha kecil menengah yang menjual produk tas masa kini secara online yang
mana pada saat ini sistem penjualan secara onlinenya hanya memanfaatkan
media social.
Dalam operasional tentu saja usaha ini masih menggunakan sistem manual,
seperti pengecekkan stok, ongkos kirim dan l lain-lain. Sistem yang ada saat ini
juga belum membantu stake holder usaha untuk mengambil keputusan. Sehingga
diperlukan perancangan sistem yang baru.
Perancangan sistem informasi yang dibuat merupakan perancangan
prototype sistem yang dilakukan dengan menggunakan metode analisis dan
desain terstruktur, dimana alat yang digunakan adalah data flow diagram
(DFD), flowchart, dan kamus data. Selain itu karena sistem informasi yang
dibuat berbasis object-oriented maka penulis menggunakan alat lain yaitu Use
Case Diagram.
Penelitian mengenai perancangan prototype system informasi website usaha
nolabel project ini menghasilkan suatu rancangan prototype sistem informasi
berbasis website bagi usaha nolabel, dimana rancangan ini menghasilkan suatu
sistem yang dapat menunjang pengambilan keputusan bagi setiap stakeholder
perusahaan.

Kata Kunci : Sistem Informasi, Analisis dan Desain Terstruktur, Object Oriented.

ii
PROTOTYPE DESIGN OF ONLINE SHOP WEBSITE TRANSACTION
INFORMATION SYSTEM
(CASE STUDY: NOLABEL PROJECT)

ARRIZAL DIPA FADILLAH


NRP : 153010004

ABSTRACT
The development of information technology can encourage various facilities
for business people. To obtain this convenience, every business is competing to
build a better system. Nolabel Project is a small and medium-sized business that
sells present-day bag products online, which at present the online sales system
only utilizes social media.
In operations, of course, this business still uses manual systems, such as
checking stock, shipping costs and so on. The current system also does not help
business stakeholders to make decisions. So that a new system design is needed.
The design of the information system created is a prototype system design
that is done using structured analysis and design methods, where the tools used
are data flow diagrams (DFD), flowcharts, and data dictionaries. In addition,
because the information system is based on object-oriented, the writer uses
another tool, Use Case Diagram.
Research on designing a prototype information system website for a non-
existent business project has resulted in a prototype design of a website-based
information system for the zeroable business, where this design results in a system
that can support decision making for every stakeholder of the company.

Keywords: Information Systems, Structured Analysis and Design, Object


Oriented.

iii
PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM INFORMASI
TRANSAKSI WEBSITE TOKO ONLINE
(Studi Kasus : Nolabel Project)

Oleh
Arrizal Dipa Fadillah
NRP : 153010004

Menyetujui
Tim Pembimbing

Tanggal ………………………..

Pembimbing Penelaah

___________________________ _________________________
(Dr.Ir. Yogi Yogaswara, M.T ) (Ir. Bram Andryanto, M.T)

Mengetahui,

Ketua Program Studi

_________________________
(Dr. Ir. M. Nurman Helmi, DEA)

iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir Sarjana yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di


Perpustakaan Universitas Pasundan, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan
bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengikuti aturan HaKI yang berlaku
di Universitas Pasundan. Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin pengarang dan harus
disertai dengan kebiasaan ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh Tugas Akhir haruslah


seizin Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan.

v
PERNYATAAN

Dengan ini Saya menyatakan bahwa Judul Tugas Akhir :

PERANCANGAN PROTOTYPE SISTEM INFORMASI TRANSAKSI


WEBSITE TOKO ONLINE (STUDI KASUS : NOLABEL PROJECT)

Adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang
masing-masing disebutkan sumbernya dengan cara penulisan referensi yang
sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan maka saya bersedia menanggung sanksi yang akan
dikenakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Bandung, .................................

Arrizal Dipa Fadillah


NRP : 153010004

vi
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir yang berjudul “PERANCANGAN PROTOTYPE
SISTEM INFORMASI TRANSAKSI WEBSITE TOKO ONLINE (STUDI
KASUS : NOLABEL PROJECT)” Penyusunan Laporan Tugas Akhir ini
merupakan salah satu syarat kelulusan di Program Studi Teknik Industri
Universitas Pasundan Bandung.
Dalam penyusunan laporan ini, penulis banyak mendapat bantuan baik
secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan
segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada pihak yang memberikan kontribusi :
1. Kepada Keluarga khususnya Bapak dan Ibu, yang selalu memberikan
dorongan baik secara moril maupun spiritual kepada penulis hingga
laporan ini dapat terselesaikan.
2. Bapak Dr. Ir Yogi Yogaswara MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas
Akhir.
3. Bapak Ir. Bram Andryanto MT, selaku Dosen Penelaah Tugas Akhir.
4. Teman-teman yang sama-sama berjuang dan memberi motivasi satu sama
lain dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir.
5. Teman-Teman Angkatan 2015 yang telah banyak memberikan bantuan
dan dukungan dalam penyusunan laporan Tugas Akhir.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan Tugas
Akhir.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,
sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir

vii
kata penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandung,

Penulis

viii
DAFTAR ISI

ABSTRAK..............................................................................................................ii
ABSTRACT...........................................................................................................iii
Menyetujui..............................................................................................................iv
PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR..................................................v
PERNYATAAN.....................................................................................................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
DAFTAR TABEL...............................................................................................xiii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiv
Bab I Pendahuluan........................................................................................I - 1
I.1. Latar Belakang Masalah....................................................................I - 1
I.2. Rumusan Masalah..............................................................................I - 4
I.3. Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah......................................I - 4
I.4. Batasan dan Asumsi...........................................................................I - 5
I.5. Lokasi Penelitian.................................................................................I - 5
I.6. Sistematika Penulisan.........................................................................I - 5
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori.......................................II - 1
II.1. Konsep Dasar Sistem.....................................................................II - 1
II.1.1. Karakteristik Sistem..................................................................II - 1
II.1.2. Klasifikasi Sistem.......................................................................II - 4
II.2. Konsep Dasar Informasi...............................................................II - 5
II.2.1. Siklus Informasi.........................................................................II - 6
II.2.2. Kualitas Informasi.....................................................................II - 6
II.2.3. Nilai Informasi............................................................................II - 7
II.3. Konsep Dasar Sistem Informasi...................................................II - 7
II.3.1. Komponen Sistem Informasi.....................................................II - 8
II.3.2. Sistem Informasi Manajemen...................................................II - 9
II.3.3. Tipe Informasi Manajemen.....................................................II - 12
II.4. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem....................................II - 12
II.4.1. Data Flow Diagram (DFD).......................................................II - 13
II.4.2. Bagan Alir (Flow Chart)..........................................................II - 24

ix
II.4.3. Kamus Data..............................................................................II - 29
II.5. Perangkat Lunak Pendukung.....................................................II - 32
II.5.1. Pengenalan Wordpress............................................................II - 32
II.5.2. Plugin Wordpress.....................................................................II - 33
II.5.3. Keunggulan Wordpress...........................................................II - 33
II.6. Unified Modeling Language (UML)...........................................II - 37
II.6.1. Tujuan UML.............................................................................II - 39
II.6.2. Diagram UML..........................................................................II - 40
II.7. Pendekatan Pengembangan Sistem............................................II - 45
Bab III Usulan Pemecahan Masalah........................................................III - 1
III.1. Model Pemecahan Masalah.........................................................III - 1
III.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah.....................................III - 1
III.3. Flowchart Perancangan Sistem Informasi Usaha Nolabel Project...
........................................................................................................III - 3
BAB IV Rancangan Secara Umum...............................................................IV - 1
IV.1. Identifikasi Sistem Yang Sedang Berjalan................................IV - 1
IV.2. Analisis Masalah Pada Usaha Nolabel Project..........................IV - 4
IV.3. Evaluasi Sistem Informasi Untuk Usaha Nolabel Project........IV - 5
IV.4. Desain model.................................................................................IV - 6
IV.4.1. Rancangan Model Business Usecase Diagram....................IV - 6
IV.4.2. Rancangan Data Flow Diagram (DFD)...............................IV - 7
IV.4.3. Use Case Diagram Website Transaksi Usaha Nolabel Project....
..............................................................................................IV - 10
BAB V Rancangan Secara Terperinci...........................................................V - 1
V.1. Implementasi Sistem.........................................................................V - 1
V.2. Kebutuhan Perancangan Prototype Aplikasi.................................V - 2
V.2.1. Perangkat Keras (Hardware)....................................................V - 2
V.2.2. Perangkat Lunak (Software)....................................................V - 2
V.3. Perancangan Antarmuka (User Interface) Aplikasi......................V - 2
V.4. Pembahasan Sistem Yang Dirancang............................................V - 13
V.5. Proses Pengambilan Keputusan.....................................................V - 24
BAB VI Kesimpulan dan Saran....................................................................VI - 1
VI.1. Kesimpulan...................................................................................VI - 1
VI.2. Saran..............................................................................................VI - 3
Daftar Pustaka........................................................................................................1

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar I. 1 Alur transaksi usaha Nolabel Project...........................................I - 2Y


Gambar II. 1 Karakteristik suatu sistem.............................................................II - 4
Gambar II. 2 Siklus informasi............................................................................II - 6
Gambar II. 3 Blok sistem informasi yang berinteraksi......................................II - 8
Gambar II. 4 Informasi dari SIM untuk semua tingkatan manajemen.............II - 11
Gambar II. 5 Tipe informasi manajemen.........................................................II - 12
Gambar II. 6 Notasi kesatuan luar DFD..........................................................II - 14
Gambar II. 7 Notasi kesatuan luar DFD..........................................................II - 15
Gambar II. 8 Arus data yang mengalir dari kesatuan luar langganan ke proses
order langganan adalah dengan nama order langganan...................................II - 15
Gambar II. 9 Arus data yang salah, karena dua buah data mengalir bersama harus
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal....................................................II - 16
Gambar II. 10 Arus data yang benar, karena dua buah data mengalir bersama
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal....................................................II - 16
Gambar II. 11 Dua buah data ditangani oleh proses yang berlainan...............II - 17
Gambar II. 12 Arus data yang menyebar dari arus data yang sama.................II - 17
Gambar II. 13 Arus data yang berbeda bergabung ke tujuan yang sama.........II - 18
Gambar II. 14 Arus data yang berbeda bergabung ke tujuan yang sama.........II - 18
Gambar II. 15 Notasi proses di DFD...............................................................II - 19
Gambar II. 16 Penjelasan di simbol proses.....................................................II - 20
Gambar II. 17 Proses menerima arus data dan menghasilkan arus data..........II - 20
Gambar II. 18 Proses menerima lebih dari satu arus data dan menghasilkan arus
data...................................................................................................................II - 20
Gambar II. 19 Proses menerima arus data dan menghasilkan lebih dari sebuah
arus data...........................................................................................................II - 21
Gambar II. 20 Proses yang tidak menerima dan menghasilkan arus data........II - 21
Gambar II. 21 Simbol dari simpanan data di DFD..........................................II - 22
Gambar II. 22 Simpanan data yang menunjukkan file buku besar dengan nomor
acuan D5..........................................................................................................II - 22

xi
Gambar II. 23 Penggambaran yang salah, karena simpanan data tidak dapat
menggunakan data di simpanan data yang lain................................................II - 22
Gambar II. 24 Penggambaran yang salah, karena tidak jelas data yang di simpanan
data “piutang dagang” akan digunakan untuk apa oleh kesatuan luar “langganan”
..........................................................................................................................II - 22
Gambar II. 25 Sebuah Proses yang melakukan dua kegiatan dengan menggunakan
panah yang mengarah pada kedua arah............................................................II - 23
Gambar II. 26 Sebuah proses yang melakukan dua kegiatan dengan arus data yang
terpisah.............................................................................................................II - 23
Gambar II. 27 Menghindari perpotongan garis dengan menggunakan kaidah
duplikasi pada DFD.........................................................................................II - 24
Gambar II. 28 Hubungan DAD dan kamus data..............................................II - 30
Gambar II. 29 KD untuk arus data tembusan permintaan persediaan...............II - 3
Gambar III. 1 Bagan Alir perancangan sistem informasi III - 3
Y
Gambar IV. 1 Identifikasi sistem yang berjalan...............................................IV - 2
Gambar IV. 2 Usecase business diagram usaha Nolabel Project....................IV - 6
Gambar IV. 3 Data Flow Diagram hirarki usaha Nolabel Project...................IV - 8
Gambar IV. 4 Data Flow Diagram kontekstual usaha Nolabel Project...........IV - 9
Gambar IV. 5 Data Flow Diagram level 1 usaha Nolabel Project................IV - 10
Gambar IV. 6 Use Case Diagram website transaksi usaha Nolabel Project....IV - 1

Gambar V.23 interaksi sistem dari sudut pandang internal & eksternal.........V - 15

xii
DAFTAR TABEL

Tabel II.1 Simbol bagan alir sistem.................................................................II - 25


Tabel II.2 Simbol bagan program....................................................................II - 28
Tabel II.3 Simbol bagan aliran proses.............................................................II - 29
Tabel II.4 Simbol-simbol use case diagram....................................................II - 41
Tabel II.5 Simbol-simbol activity diagram......................................................II - 42
Tabel II.6 Simbol-simbol class diagram..........................................................II - 43
Tabel II.7 Multiflicity class diagram................................................................II - 44
Tabel II.8 Simbol-simbol collaboration diagram.........................................II - 44Y
Tabel IV. 1 Analisis masalah proses usaha nolabel.........................................IV - 4
Tabel IV. 2 Definisi aktor dalam usecase........................................................IV - 6
Tabel IV. 3 Definisi aktor dalam usecase........................................................IV - 7
Tabel IV. 4 Skenario use case login...............................................................IV - 12
Tabel IV. 5 Skenario use case menambah produk.........................................IV - 12
Tabel IV. 6 Skenario use case update produk................................................IV - 13
Tabel IV. 7 Skenario use case menghapus produk.........................................IV - 14
Tabel IV. 8 Skenario use case melakukan order produk................................IV - 15
Tabel IV. 9 Skenario use case konfirmasi pembayaran...................................IV - 1
Tabel V. 1 Interaksi user dalam mengelola produk.........................................V - 13
Tabel V. 2 Evidence user dalam pengelolaan produk.....................................V - 16
Tabel V. 3 Interaksi user dalam rekonsiliasi....................................................V - 18
Tabel V. 4 Evidence user dalam rekonsiliasi...................................................V - 19
Tabel V. 5 Interaksi user melakukan order......................................................V - 21
Tabel V. 6 Evidence user dalam melakukan order..........................................V - 22
Tabel V. 7 Pareto Penjualan Tas......................................................................V - 25
Tabel V. 8 Diagram PIE Produk Yang Paling Banyak Menyumbang Keuntungan
.........................................................................................................................V - 26
Tabel V. 9 Grafik Net Sales & Gross Sales.....................................................V - 27
Tabel V. 10 Grafik penjualan produk berdasarkan warna...............................V - 28
Tabel V. 11 Grafik Peningkatan dan Penurunan Penjualan Perhari...............V - 29

xiii
xiv
DAFTAR SINGKATAN

SINGKATAN Nama Pemakaian


pertama kali
pada halaman

DFD Data Flow Diagram I-1


UML Unified Modelling Language II – 35

xv
Bab I Pendahuluan

I.1. Latar Belakang Masalah


Saat ini perkembangan teknologi informasi berkembang sangat pesat. Sejalan
dengan kebutuhan manusia, teknologi informasi saat ini sangat memegang
peranan penting bagi keberlangsungan hidup manusia dan dapat mendorong
berbagai kemudahan serta manfaat dalam dunia bisnis. Dengan menggunakan
teknologi informasi dalam dunia bisnis, bisnis tersebut dapat memperoleh banyak
manfaat seperti menjaring lebih banyak konsumen, memberikan akses informasi
yang lebih cepat, mempermudah transaksi penjualan, meningkatkan penjualan,
serta masih banyak lagi.
Salah satu contoh perkembangan teknologi informasi adalah adanya website.
Sebagaimana penulis ketahui website berisi sekumpulan informasi penting yang
dapat di akses bagi banyak orang atau bagi segelintir orang. Dalam dunia bisnis,
website memiliki banyak manfaat yaitu dapat meningkatkan kredibilitas
perusahaan, dapat menghemat biaya, dapat selalu terhubung dengan konsumen,
mudah di akses, dapat menjangkau target pasar yang luas, sebagai sarana katalog
produk/jasa, serta meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
Nolabel Project merupakan salah satu usaha kecil yang menjual produk tas masa
kini. Saat ini usaha kecil ini sudah menggunakan media internet dalam
memasarkan produk-produknya, yaitu menggunakan instagram, facebook dan
WhatsApp. Konsumen usaha ini sudah cukup banyak berasal dari luar kota. Alur
transaksi usaha ini masih dibilang cukup sederhana, dimana konsumen harus
login terlebih dahulu melalui media sosial instagram ataupun facebook untuk
kemudian melihat katalog produknya. Pemesanan produk dapat dikirim melalui
chatting di WhatsApp, kemudian setelah itu pihak penjual akan melakukan
pengecekkan ketersediaan produk yang ingin dibeli. Jika persediaan produk habis
maka pihak penjual akan memberitahukan kapada konsumen bahwa produk yang
ingin dibeli telah habis, akan tetapi jika persediaan barang masih ada pihak
penjual memberitahukan kepada konsumen bahwa produk yang ingin dibeli
konsumen masih ada sekaligus menanyakan kepada konsumen kemana produk
tersebut akan dikirim. Setelah mendapatkan lokasi dari konsumen, selanjutnya

I-1
akan dilakukan pengecekkan ongkos kirim oleh pihak penjual. Kemudian pihak
penjual mengirimkan nomor rekening bank beserta rincian pembayaran yang
harus segera dibayar oleh konsumen. Untuk lebih jelasnya, proses transaksi
penjualan dalam usaha ini dapat dilihat dalam gambar I.1 berikut.

Alur transaksi usaha Nolabel Project

Konsumen Penjual

Mulai

Login Facebook/
Instagram untuk melihat/
memilih produk

Memberikan alamat, Melakukan


jumlah dan jenis pengecekkan
ekspedisi pengiriman produk

Memberikan tagihan
Melakukan transfer pembayaran dan no
rekening

Menerima bukti
Mengirim bukti pembayaran dan
pembayaran melakukan pengecekkan
pembayaran

Mengirim produk yang


dibeli konsumen

Selesai

Gambar I. 1 Alur transaksi usaha Nolabel Project

Dari uraian di atas, dapat dilihat beberapa permasalahan yang ada didalam sistem
penjualan usaha di atas yaitu saat ini masih menggunakan sistem manual dalam
melakukan pengecekkan ketersediaan produk, sehingga ketika konsumen ingin

I-2
membeli produk yang di inginkan, konsumen harus menunggu pihak penjual
melakukan pengecekkan ketersediaan produk. Selain permasalahan ketersediaan
produk, permasalahan lain yaitu dalam pengecekkan ongkos kirim serta
pemberitahuan nomor rekening dan nominal transfer kepada konsumen. Dalam
pengecekkan ongkos kirim, pihak penjual harus melakukan pengecekkan secara
manual di website dari ekspedisi pengiriman yang di inginkan konsumen.
Sedangkan dalam pemberitahuan nominal transfer serta rincian pembayaran,
penjual diharuskan untuk menjumlahkan ongkos kirim yang didasarkan lokasi
konsumen dengan total pembayaran produk, sehingga pihak penjual harus
meluangkan waktu. Permasalahan di atas adalah permasalahan teknis dalam
kegiatan penjualan yang sebenarnya diperlukan integrasi. Permasalahan lainnya
adalah saat ini belum ada salah satu tools untuk menunjang pangambilan
keputusan bagi pihak penjual, seperti catatan penjualan, catatan persediaan
barang, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka perlu dilakukan perancangan
sistem informasi proses bisnis dari usaha tersebut, agar menghasilkan keluaran
atau ouput yang bermanfaat bagi usaha tersebut. Menurut Foster (Eko Suharyanto,
dkk. 2017:1) sistem adalah seperangkat komponen yang saling berinteraksi, saling
terkait, saling bergantung yang berfungsi secara keseluruhan untuk mencapai
tujuan tertentu. Sistem yang efektif harus sinergis. Sistem biasanya beroperasi di
lingkungan yang berada di luar dirinya sendiri. Sistem juga dapat didefinisikan
sebagai kombinasi antara personil, bahan, fasilitas dan peralatan yang bekerja
sama untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berarti
dan dibutuhkan. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan output
bagi usaha tersebut adalah dengan membuat website toko online. Saat ini sudah
banyak toko online e-commerce yang sangat bagus di Indonesia, seperti
bukalapak, tokopedia, dan lain-lain. E-commerce tersebut memang cukup baik
untuk membantu kegiatan operasional suatu usaha, akan tetapi penggunaan e-
commerce memiliki kerugian seperti pengeluaran biaya transaksi yang dihitung
dari setiap transaksi, serta tidak terkumpulnya database konsumen yang dapat
digunakan untuk pemasaran. Berbeda ketika suatu usaha memiliki website toko
online sendiri. Dengan memiliki website toko online bagi suatu usaha akan

I-3
memberikan banyak manfaat bagi usaha tersebut seperti meningkatkan
kepercayaan konsumen, menjangkau target pasar yang lebih luas, mengefektifkan
biaya pemasaran, serta mengumpulkan database konsumen sebanyak-banyaknya.
Dengan website toko online tersebut diharapkan selain dapat meningkatkan
kredibilitas usaha, website tersebut membantu kegiatan operasional dari usaha
sehingga dapat menunjang keputusan strategis bagi pihak penjual.

I.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam
tugas akhir ini adalah.
1. Berdasarkan sistem yang berjalan saat ini, evaluasi/usulan apa saja yang
dibutuhkan untuk merancang sistem informasi transaksi website toko
online dalam usaha Nolabel Project ?
2. Bagaimana merancang sistem informasi transaksi yang mendukung
proses pengambilan keputusan di usaha Nolabel Project ?

I.3. Tujuan dan Manfaat Pemecahan Masalah


Dalam penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai oleh penulis dalam Tugas Akhir
adalah
1. Mengetahui evaluasi/usulan sistem yang akan dirancang yang di
dasarkan sistem yang sedang berjalan saat ini.
2. Merancang sistem informasi transasksi yang mendukung keputusan di
perusahaan Nolabel Project.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Membantu perusahaan Nolabel Project agar memiliki sistem informasi
transaksi website toko online yang dapat membantu kegiatan
operasional.
2. Membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir di Universitas
Pasundan.

I-4
I.4. Batasan dan Asumsi
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
pemecahan masalah, agar tidak terlalu luas maka dalam Tugas Akhir ini penulis
membatasi lingkup penelitian, yaitu perancangan sistem informasi proses bisnis
dari usaha Nolabel Project hanya dilakukan di usaha Nolabel Project yang di
sesuaikan dengan kebutuhan dari pihak Nolabe Project.
Adapun asumsi yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah sistem informasi
proses bisnis yang dibuat oleh penulis, digunakan oleh pihak Nolabel Project.
I.5. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Konveksi Nolabel Project Jl. Cipedes Atas 108
Bandung.

I.6. Sistematika Penulisan


Penulisan laporan Tugas Akhir ini disusun dengan mengacu ketentuan penulisan
yang telah ditetapkan. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut.
Bab I Pendahuluan
Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat
pemecahan masalah, batasan dan asumsi masalah, lokasi penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori
Bab ini berisi teori-teori sistem informasi yang dapat dan akan digunakan dalam
pemecahan masalah yang dihadapi dalam perancangan sistem informasi proses
bisnis usaha Nolabel Project.
Bab III Usulan Pemecahan Masalah
Bab ini berisi usulan pemecahan masalah yang terdiri dari model pemecahan
masalah dan langkah-langkah sistem untuk memecahkan masalah.
Bab IV Desain Sistem Secara Umum
Bab ini berisi desain sistem informasi secara umum yang dapat memberikan
gambaran secara umum kepada pengguna sistem yang dirancang, dimana desain
sistem informasi secara umum terdiri dari analisis sistem, desain model secara
umum, desain output secara umum, desain input secara umum, dan desain
teknologi secara umum.

I-5
Bab V Desain Sistem Secara Terinci
Bab ini berisi desain sistem informasi secara terinci, dimana desain sistem
informasi secara terinci terdiri dari desain output secara terinci, desain input
secara terinci, serta desain teknologi terinci.
Bab VI Kesimpulan dan Saran
Bab ini berisi kesimpulan dari serangkaian proses yang telah dilakukan dalam
perancangan sistem, dan berisi mengenai saran-saran yang dikemukakan penulis.

I-6
BAB II Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

II.1. Konsep Dasar Sistem


Menurut Jogiyanto (2005:1) terdapat dua kelompok pendekatan didalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih
menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut ini :
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,
mendefinisikan prosedur sebagai berikut :
Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi
yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang
mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)
mengerjakannya.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefiniskan sistem sebagai berikut ini :
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang
berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan
kumpulan elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem
merupakan definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena
kenyataannya suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem
bagian. Sebagai misal, sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-
subsistem, yaitu subsistem akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian,
subsistem akuntansi penggajian, subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.
II.1.1. Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto (2005:3) suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat
tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary),

II - 1
lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input),
keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal).
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen
sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian
dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai
sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat
mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem,
misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri
yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem.
Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut
sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu
sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi
dipandang sebagai suatu sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan
industri adalah supra dari supra sistem.
2. Batas sistem
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu
sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas
dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat
bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut.
Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan
dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar
yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan
mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

II - 2
4. Penghubung sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran
(output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem
yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem
dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal
(signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan
keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah
maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya
sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
6. Keluaran sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat
merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem.
Misalnya untuk system komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang
tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang informasi adalah
keluaran yang dibutuhkan.
7. Pengolah Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah
masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan
berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan
laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
8. Sasaran sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau
sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan

II - 3
sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan
berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.

Gambar II. 1 Karakteristik suatu sistem

II.1.2. Klasifikasi Sistem


Menurut Jogiyanto (2005:6) Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem
fisik (physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem
buatan manusia (human made system)
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah
sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan

II - 4
interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system
atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi
merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan
komputer yang berinteraksi dengan manusia.
3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan
sistem tak tentu (probabilistic system)
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi.
Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga
keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari
sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan
programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi
masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan system
terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis
tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem
tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar
tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup,
tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan
menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya.
Karena system sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya,
maka suatu system harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik.
Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif
tertutup karena system tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya
untuk pengaruh yang baik saja.

II.2. Konsep Dasar Informasi


Menurut Jogiyanto (2005:7) Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum

II - 5
atau data-item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-
kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang
terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa
suatu obyek nyata seperti tempat, benda dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi.

II.2.1. Siklus Informasi


Menurut Jogiyanto (2005:8) Data merupakan bentuk yang masih mentah, belum
dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui
suatu metode untuk menghasilkan informasi. Data yang diolah melalui suatu
model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut,
membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan
suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data
tersebut akan ditangkap sabagai input, diproses kembali lewat suatu model dan
seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus ini oleh John Burch disebut dengan
siklus informasi (information cycle). Siklus ini juga disebut dengan siklus
pengolahan data (data processing cycles). Siklus informasi ini dapat digambarkan
sebagai berikut.

Gambar II. 2 Siklus informasi

II.2.2. Kualitas Informasi


Menurut Jogiyanto (2005:10) menyatakan bahwa kualitas dari suatu informasi
tergantung dari 3 (tiga) hal , sebagai berikut

II - 6
1. Akurat (Accurate)
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan.
Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi
harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi
kemungkinan banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau
merusak informasi tersebut.
2. Tepat Pada Waktunya
Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang
sudah tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi merupakan landasan
di dalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka
dapat berakibat fatal untuk organisasi.
3. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi
informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

II.2.3. Nilai Informasi


Menurut Jogiyanto (2005:11) Nilai dari informasi (value of information)
ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkan informasi
tersebut. Suatu informasi dapat dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya. Sebagian besar informasi
tidak dapat ditaksir secara pasti nilai keuntungannya (dalam satuan uang), tetapi
kita dapat menaksir nilai efektifitas dari informasi tersebut. Pengukuran nilai
informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau
costbenefit.

II.3. Konsep Dasar Sistem Informasi


Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis sistem informasi adalah suatu
sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan
transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari
suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan
yang diperlukan. (Jogiyanto, H.M, 2005, 11)

II - 7
II.3.1. Komponen Sistem Informasi
Sistem Informasi (menurut John Burch dan Gary Grudnitski) terdiri dari
komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan (building block),
yaitu blok masukan (input block), blok model (model block), blok keluaran
(output block), blok teknologi (technology blok), blok basis data (database block)
dan blok kendali (controls block). Keenam blok tersebut harus saling berinteraksi
satu sama lain untuk mencapai sasaran dalam satu kesatuan. (Jogiyanto, H.M,
2005, 12)

Gambar II. 3 Blok sistem informasi yang berinteraksi

1. Blok Masukan (Input Block)


Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input di sini
termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.
2. Blok Model (Model Block)
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data
dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok Keluaran (Output Block)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi
yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi (Technology Block)

II - 8
Teknologi merupakan “kotak alat” (toolbox) dalam sistem informasi.
Teknologi digunakan untuk menerima masukan, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran
dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi
terdiri dari tiga bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware),
perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware).
5. Blok Basis Data (Database Block)
Basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling
berhubungan satu dengan lainnya, tersimpan di perangkat keras komputer
dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu
disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih
lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa,
supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data
yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya.
Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat
lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management
Systems).
6. Blok Kendali (Controls Block)
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya
bencana alam, api, temperatur, air, debu, kecurangan-kecurangan,
kegagalan- kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidak
efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu
dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat
merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-
kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

II.3.2. Sistem Informasi Manajemen


Menurut Jogiyanto (2005:14) sistem informasi manajemen (manajement
information system atau sering dikenal dengan singkatannya MIS) merupakan
penerapan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-
informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.

II - 9
Menurut George M. Scott : ‘Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah kumpulan
dari interaksi sistem informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan
manajerial maupun kebutuhan operasi’. (Jogiyanto,2005,14).
Menurut Barry E.Cushing: ‘Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan
dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan
perencanaan dan pengendalian’. (Jogiyanto,2005,14).
Menurut Frederick H. Wu: ‘Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-
kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen’. (Jogiyanto,2005,14).
Menurut Gordon.B Davis: ‘Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu sistem
yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang
mempengaruhi semua operasi organisasi’. (Jogiyanto,2005,15).
Dari beberapa definisi tersebut, dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi
Manajemen adalah:
1. Kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi
2. Menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen.
Secara teori, komputer tidak harus digunakan didalam SIM, tetapi kenyataannya
tidaklah mungkin SIM yang komplek dapat berfungsi tanpa melibatkan elemen
komputer. Lebih lanjut, bahwa SIM selalu berhubungan dengan pengolahan
informasi yang didasarkan pada komputer (computer-based information
processing). SIM merupakan kumpulan dari sistem-sistem informasi. SIM
tergantung dari besar kecilnya organisasi dapat terdiri dari sistem-sistem
informasi sebagai berikut :
1. Sistem informasi akuntansi (accounting information system),menyediakan
informasi dari transaksi keuangan.
2. Sistem informasi pemasaran (marketing information system), menyediakan
informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan
pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang
berhubungan dengan pemasaran.

II - 10
3. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information system).
4. Sistem informasi personalia (personnel information systems)
5. Sistem informasi distribusi (distribution information systems)
6. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems)
7. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems)
8. Sistem informasi analisis kredit (credit analiysis information systems)
9. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development
information systems)
10. Sistem informasi teknik (engineering information systems)
Semua sistem-sistem informasi tersebut dimaksudkan untuk memberikan
informasi kepada semua tingkatan manajemen, yaitu manajemen tingkat bawah
(lower level management), managemen tingkat menengah (middle level
management) dan manajemen tingkat atas (top level management). Adolph Matz
dan Milton F. Usri menyebut Top level management dengan executive
management dapat terdiri dari direktur utama (president), direktur (vise-president)
dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi,
keuangan dan akuntansi. Sedang middle level management dapat terdiri dari
manajer-manajer devisi dan manajer-manajer cabang. Lower level management
disebut degan operating management dapat meliputi mandor dan pengawas. Top
level management disebut juga dengan strategic level, middle level management
dengan tactical level dan lower management dengan tehcnical level.

Gambar II. 4 Informasi dari SIM untuk semua tingkatan manajemen

II - 11
II.3.3. Tipe Informasi Manajemen
Menurut Jogiyanto (2005:26) untuk mendukung keputusan yang akan dilakukan
oleh manajemen, maka manajemen membutuhkan informasi yang berguna. Untuk
tiap-tiap tingkatan manajemen, tipe informasi yang dibutuhkan berbeda. Untuk
manajemen tingkat bawah, tipe informasinya adalah terinci (detail), karena
terutama digunakan untuk pengendalian operasi. Sedang untuk manajemen yang
lebih tinggi tingkatnya, tipe informasinya adalah semakin tersaring atau lebih
ringkas.

Gambar II. 5 Tipe informasi manajemen

II.4. Alat dan Teknik Pengembangan Sistem


Menurut Jogiyanto (2005:62) untuk dapat melakukan langkah-langkah yang
sesuai dengan yang diberikan oleh Metodologi Perancangan Sistem yang
terstruktur, maka dibutuhkan alat-alat dan teknik-teknik untuk melaksanakannya.
Alat-alat yang digunakan dalam suatu metodologi umumnya berupa suatu
gambar /diagram/grafik. Alat-alat pengembangan sistem yang berbentuk grafik
diantaranya adalah :
1. HIPO diagram
2. Data flow diagram
3. Structured chart
4. SADT diagram
5. Warnier / Orr diagram
6. Jackson’s diagram

II - 12
Beberapa alat berbentuk grafik yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan
disemua metodologi yang ada. Alat-alat ini berupa suatu bagan, diantaranya :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting) :
a. Bagan alir sistem (System Flowchart)
b. Bagan alir program (Program Flowchart)
1) Bagan alir logika program (Program logic Flowchart)
2) Bagan alir program komputer (Detailed computer program Flowchart)
c. Bagan alir kerta kerja (Paperwork Flowchart) atau disebut juga Bagan alir
formulir
d. Bagan alir hubungan database (Database relationship Flowchart)
e. Bagan alir proses (Process Flowchart)
f. Gant chart
2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (Layout charting)
3. Bagan untuk menggmbarkan hubungan personil (Personal relationship
charting) :
a. Bagan distribusi kerja (Working distribution chart)
b. Bagan organisasi (Organization chart)

II.4.1. Data Flow Diagram (DFD)


Menurut Jogiyanto (2005:699) ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data
dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan
Estrin memperkenalkan suatu algoritma program dengan menggunakan simbol
lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. Pada tahap analisis, penggunaan
notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem
untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-
notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan
nama diagram arus data (data flow diagram atau DFD).
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telpon, surat
dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan
(misalnya file kartu, microfiche, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya).

II - 13
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem
yang terstruktur (structured Analysis and design). DFD merupakan alat yang
cukup popular sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam
sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan
dikumentasi dari sistem yang baik.
Menurut Jogiyanto (2005:700) beberapa simbol digunakan di DFD untuk
maksud mewakili :
1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)
Setiap sistem pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan
suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan
menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external
entity) merupakan kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat
berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan
luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.
Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini.
a. Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar
sistem yang sedang dikembangkan.
b. Orang atau sekelompok orang diorganisasi tetapi di luar sistem yang
sedang dikembangkan.
c. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti
misalnya langganan, pemasok.
d. Sistem informasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan.
e. Sumber asli dari suatu transaksi.
f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem.
Suatu kesatuan luar dapat di simbolkan dengan suatu notasi kotak atau suatu
kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal sebagai berikut.

Gambar II. 6 Notasi kesatuan luar DFD


Kesatuan luar dapat diberi identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas
sebagai berikut.

II - 14
a b c d

Langganan Akuntansi Pemasok Gudang

Gambar II. 7 Notasi kesatuan luar DFD

2. Data flow (arus data)


Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini
mengalir diantara proses (Process), simpanan data (data store) dan kesatuan
luar (external entity). Arus data ini menunjukkan arus data yang dapat
berupa masukkan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Arus data
dapat berbentuk sebagai berikut:
a. Formulir atau dokumen yang digunakan perusahaan,
b. Laporan tercetak yang dihasilkan sistem,
c. Output dilayar komputer,
d. Masukan untuk komputer,
e. Komunikasi ucapan,
f. Surat atau memo,
g. Data yang dibaca atau atau direkam di file,
h. Suatu isian yang yang dicatat pada buku agenda,
i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer lain
Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti. Nama dari
arus data dituliskan disamping garis panahnya.
a
1
Proses Order
Langganan Order Langganan Langganan

Gambar II. 8 Arus data yang mengalir dari kesatuan luar langganan ke proses order
langganan adalah dengan nama order langganan

Di dalam menggambar arus data di DFD perlu diperhatikan beberapa


konsep yang perlu. Berikut ini adalah konsep dari arus data yang perlu
diperhatikan.

II - 15
a. Konsep Paket dari Data (packet of data)
Bila dua atau lebih data mengalir dari suatu sumber yang sama ke tujuan
yang sama, maka harus dianggap sebagai suatu arus data tunggal.
Mengapa ? karena dua atau lebih data tersebut mengalir bersama-sama
sebagai suatu paket. Data yang mengalir bersama-sama harus ditunjukan
sebagai satu arus data, walaupun misalnya terdiri dari beberapa dokumen.
Berikut ini adalah contoh penggambaran arus data yang tidak benar.
a
Order Langganan 1
Proses Order
Langganan Langganan
Pembayaran

Gambar II. 9 Arus data yang salah, karena dua buah data mengalir
bersama harus ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal

Dua buah arus data ini, yaitu Order Langganan dan Pembayaran harus
ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal, yaitu arus data “Order
Langganan dan Pembayaran” sebagai berikut ini.
a
1
Order Langganan
Proses Order
Langganan dan Pembayaran
Langganan

Gambar II. 10 Arus data yang benar, karena dua buah data mengalir
bersama ditunjukkan sebagai arus data yang tunggal

Bila dua buah data ini akan ditangani oleh dua proses yang berlainan,
berarti mempunyai tujuan yang berbeda, walaupun sumbernya sama,
maka dapat digambarkan sebagai berikut ini.

II - 16
1
Proses Order
Langganan
Order Langganan

Langganan

2
Pembayaran
Proses
Penerimaan Kas

Gambar II. 11 Dua buah data ditangani oleh proses yang berlainan

b. Konsep Arus Data Menyebar (diverging data flow)


Arus data yang mneyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari arus data
yang sama dari sumber yang sama menuju ke tujuan yang berbeda.
1
Proses
penerimaan kas

Tembusan Jurnal

b
2 Tembusan Per-
Order Penjualan
Proses order intaan barang Gudang
langganan

Tembusan Kredit
3
Proses verifikasi
kredit

Gambar II. 12 Arus data yang menyebar dari arus data yang
sama

Pada gambar terlihat bahwa arus data “Order Penjualan” mempunyai


sebanyak 3 tembusan, yaitu tembusan untuk jurnal yang mengalir ke
proses pembuatan faktur, tembusan permintaan barang yang mengalir ke
kesatuan luar gudang dan tembusan kredit yang mengalir ke proses
verifikasi kredit. Konsep arus data yang menyebar ini menunjukkan
bahwa arus data tembusan jurnal, tembusan permintaan barang dan

II - 17
tembusan kredit merupakan arus data yang mempunyai struktur elemen
yang sama, karena merupakan hasil dari tembusan arus data penjualan.
c. Konsep Arus Data Mengumpul (converging data flow)
Arus data yang mengumpul menunjukka beberapa arus data yang
berbeda dari sumber yang berbeda bergabung bersama-sama menuju ke
tujuan yang sama.

1
Faktur
Proses
pembuatan faktur

Langganan

2
Pembuatan slip
pengepakan
Slip Pengepakan

Gambar II. 13 Arus data yang berbeda bergabung ke tujuan yang sama
Arus data “pengiriman” merupakan hasil dari gabungan arus data
“faktur” dan “slip pengepakan”. Arus data mengumpul ini jarang dibuat
di DFD dan sebagai penggantinya dapat digambarkan sebagai berikut ini.
1
Faktur
Proses
pembuatan faktur

Langganan

2
Pembuatan slip
pengepakan
Slip Pengepakan

Gambar II. 14 Arus data yang berbeda bergabung ke tujuan yang sama
d. Konsep Sumber dan Tujuan Arus Data
Semua arus data harus dihasikan dari suatu proses atau menuju ke suatu
proses (dapat salah satu atau ke dua-duanya, yaitu berasal dari suatu
proses menuju ke bukan suatu proses atau berasal dari bukan suatu proses

II - 18
tetapi menuju ke suatu proses atau berasal dari suatu proses dan menuju
ke suatu proses). Konsep ini penting karena arus data adalah salah satu
dari hasil suatu proses atau akan digunakan untuk melakukan suatu
proses.
3. Process (proses)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh manusia, mesin
atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk
dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow
diagram (PDFD), proses dapat dilakukan oleh manusia, mesin atau
komputer, sedangkan untuk logical data flow diagram (LDFD), suatu proses
hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan
dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang dengan
sudut-sudutnya tumpul.

Identifikasi

Atau Nama Proses

Gambar II. 15 Notasi proses di DFD


Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap, diantaranya:
1. Identifikasi Proses
Indentifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor
acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses.
2. Nama Proses
Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut.
Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan
prosesnya. Nama dari suatu proses biasanya berbentuk suatu kalimat
diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat,
membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam, dan lain
sebagainya). Nama dari proses diletakkan dibawah identifikasi proses di
simbol proses.

II - 19
3. Pemroses
Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari
komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh
orang, mesin, dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan.
Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan.
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja ,
maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan
disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang
melakukan prosesnya. Keterangan pemroses ini di simbol proses dapat
dituliskan dibawah nama proses sebagai berikut ini.

Identifikasi Proses
1
Nama Proses Membuat
Faktur
Pemroses

Gambar II. 16 Penjelasan di simbol proses


Suatu proses terjadi karena adanya arus data yang masuk dan hasil dari
proses adalah juga merupakan arus data lain yang mengalir. Berikut
adalah berbagai kemungkinan arus data dalam suatu proses.
a. Suatu proses yang menerima sebuah arus data dan menghasilkan
sebuah arus data.
2
Kartu Jam Kerja Daftar Gaji
Hitung Gaji

Personalia
Gambar II. 17 Proses menerima arus data dan menghasilkan arus data
b. Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan
menghasilkan sebuah arus data.
2
Kartu Jam Kerja
Daftar Gaji
Tingkat Upah Hitung Gaji

Personalia
Gambar II. 18 Proses menerima lebih dari satu arus data dan
menghasilkan arus data

II - 20
c. Suatu proses yang menerima arus data dan menghasilkan lebih dari
sebuah arus data.
2 Laporan Umur Piutang
Rincian Piutang Membuat
Laporan Piutang Laporan Piutang Ditagih

Gambar II. 19 Proses menerima arus data dan menghasilkan lebih dari
sebuah arus data

Suatu proses harus menerima arus data dan menghasilkan arus data.
berikut ini merupakan suatu proses yang salah:
Langganan

1 2
a Order Order b
Order Langganan Memverifikasi Disetujui Membuat Order Penjualan
Gudang Kredit Langganan Penjualan
Akuntansi

Gambar II. 20 Proses yang tidak menerima dan menghasilkan arus data
Dimanakah letak kesalahannya ? umumnya kesalahan proses di DFD
adalah sebagai berikut ini.
a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan
ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk
kedalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan
kedalam lubang hitam yang dalam sekali. Kesalahan lubang hitam
tampak pada proses nomor 1.
b. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input dan
kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib), karena secara ajaib
dihasilkan output tanpa pernah menerima input.
4. Simpanan Data (Data Store)
Simpanan Data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat
berupa sebagai berikut ini.
a. Suatu file atau database di sistem komputer.
b. Suatu arsip atau catatan manual.
c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

II - 21
d. Suatu tabel acuan manual.
e. Suatu agenda atau buku.
Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis
horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Media Langganan

Gambar II. 21 Simbol dari simpanan data di DFD


Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file
langganan, file hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk
PDFD, supaya memperjelas simpanan data ini, penjelasan mengenai
media dari simpanan data perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau
arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk LDFD,
penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data
yang berguna sebagai acuan dalam merancang database.
D5 Buku Besar

Gambar II. 22 Simpanan data yang menunjukkan file buku besar dengan
nomor acuan D5

Didalam penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan


beberapa hal, sebagai berikut ini.
1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena
yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu
proses.
D1 Penjualan D2 Piutang Dagang

Gambar II. 23 Penggambaran yang salah, karena simpanan data tidak


dapat menggunakan data di simpanan data yang lain.

a
Langganan D2 Piutang Dagang

Gambar II. 24 Penggambaran yang salah, karena tidak jelas data yang di
simpanan data “piutang dagang” akan digunakan untuk apa oleh kesatuan
luar “langganan”

II - 22
2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses
menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan
data. update dapat berupa proses:
a. Menambah atau menyimpan record baru atau dokumen baru
kedalam simpanan data;
b. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data;
c. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada
di simpanan data.
3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses tersebut
menggunakan data yang ada di simpanan data. untuk media simpanan
data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca
data dari suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa
media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk
dilihat isinya dari suatu simpanan data.
4. Untuk suatu proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu
menggunakan dan update simpanan data dapat dilihat salah satu
penggambaran sebagai berikut ini.
a. Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah
yang berlawanan dari simpanan data sebagai berikut:
1
Memeriksa dan Penjualan
Menambah Data D1 Persediaan Barang
Barang

Gambar II. 25 Sebuah Proses yang melakukan dua kegiatan dengan


menggunakan panah yang mengarah pada kedua arah

b. Menggunakan arus data yanng terpisah


1
Memeriksa dan Status Barang
Menambah Data D1 Persediaan Barang
Barang

Penjualan

Gambar II. 26 Sebuah proses yang melakukan dua kegiatan dengan arus
data yang terpisah

II - 23
Untuk menghindari garis arus data yang berpotongan sehingga membuat
gambar DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan luar dapat
digambar lebih dari sebuah. Supaya gambar dari DFD tidak ruwet karena
banyaknya garis arus data yang saling berpotongan, maka kesatuan luar dan
simpanan data dapat digambarkan lebih dari sebuah. Duplikasi dari kesatuan
luar dapat diidentifikasi dengan suatu garis miring (/) atau dengan asterik (*).
Sedang diplikasi dari simpanan data dapat diidentifikasi dengan garis vertikal
( | ) atau dengan asterik (*).
b
Kesatuan Luar
B

a
1
D1 Simpanan Data D1
Kesatuan Luar
A Proses 1
D2 Simpanan Data D2

2 3 a
Kesatuan Luar
Proses 2 Proses 3
A

b
D1 Simpanan Data D1
Kesatuan Luar
B
D2 Simpanan Data D2

Gambar II. 27 Menghindari perpotongan garis dengan menggunakan kaidah


duplikasi pada DFD

II.4.2. Bagan Alir (Flow Chart)


Menurut Jogiyanto (2005:795) Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart)
yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem secara
logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi dan untuk

II - 24
dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan alir, analis sistem
atau pemrogram dapat mengikuti pedoman sebagai berikut ini.
a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri
dari suatuhalaman.
b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.
c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan di mana akan
berakhirnya.
d. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan suatu
kata kerja yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya: “persiapkan” dokumen,
“hitung” gaji.
e. Masing-masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan yang
semestinya.
f. Kegiatan yang terpotong dan akan di tempat lain harus ditunjukkan dengan
jelas menggunakan simbol penghubung.
g. Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.
Ada beberapa jenis flowchart diantaranya:
a. Bagan alir sistem (systems flowchart).
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang menunjukkan arus
pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan
dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem
menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem.
Tabel II.1 Simbol bagan alir sistem
No Lambang Keterangan
1 Simbol Dokumen
Menunjukkan dokumen input dan output baik
untuk proses manual, mekanik, atau komputer.
2 Simbol Kegiatan Manual
Menunjukkan pekerjaan manual.
3 Simbol Simpanan Offline
x Notasi N file non-komputer yang di arsip urut
angka (numerical)
Notasi A file non-komputer yang di arsip urut
huruf (alphabetical)
Notasi C file non-komputer yang di arsip urut

II - 25
tanggal (cronological)
4 Simbol Kartu Plong
Menunjukkan input/output yang menggunakan
kartu plong (punched card)
5 Simbol Proses
Menunjukkan kegiatan proses dari operasi
program komputer.
6 Simbol Operasi Luar
Menunjukkan operasi yang dilakukan diluar
proses operasi komputer.
7 Simbol Pengurutan Offline
Menunjukkan proses pengurutan data diluar
proses komputer.
8 Simbol Pita Magnetik
Menunjukkan input/output menggunakan pita
magnetik.
9 Simbol Hard Disk
Menunjukkan input/output menggunakan Hard
Disk.
10 Simbol Disket
Menunjukkan input/output menggunakan Disket.
11 Simbol Drum Magnetik
Menunjukkan input/output menggunakan drum
magnetik.
12 Simbol Pita Kertas Berlubang.
Menunjukkan input/output menggunakan pita
kertas berlubang.
13 Simbol Keyboard
Menunjukkan input yang menggunakan online
keyboard.
14 Simbol Display
Menunjukkan output yang ditampilkan di
monitor.

15 Simbol Hubungan Komunikasi


Menunjukkan transisi data melalui channel

II - 26
komunikasi.
16 Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses.
17 Simbol Penjelasan
Menunjukkan penjelasan dari suatu proses.
18 Simbol Penghubung
Menunjukkan penghubung ke halaman yang
masih sama atau ke halaman lain.

b. Bagan alir dokumen (document flowchart).


Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir
formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan
alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-
tembusannya. Bagan alir dokumen ini menggunakan simbol-simbol yang
sama dengan yang digunakan di dalam bagan alir sistem.
c. Bagan alir skematik (schematic flowchart).
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir yang mirip
dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan prosedur di dalam
sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik selain menggunakan
simbol-simbol bagan alir sistem, juga menggunakan gambar-gambar
komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan
gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang
yang kurang paham dengan simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-
gambar ini memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama
menggambarnya.
d. Bagan alir program (program flowchart).
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program. Bagan alir
program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem. Bagan alir program dapat
terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir logika program (program logic
flowchart) dan bagan alir program komputer terinci (detailed computer
program flowchart). Bagan alir logika program digunakan untuk
menggambarkan tiap-tiap langkah di dalam program komputer secara
logika. Bagan alat- logika program ini dipersiapkan oleh analis sistem.

II - 27
Bagan alir program dibuat dengan menggunakan simbol-simbol sebagai
berikut ini.
Tabel II.2 Simbol bagan program
No Lambang Keterangan
1 Simbol Input/Output
Digunakan untuk mewakili data input/output.
2 Simbol Proses
Digunakan untuk mewakili suatu proses.
3 Simbol Garis Alir
Menunjukkan arus dari proses.
4 Simbol Penghubung
Menunjukkan sambungan dari bagan alir yang
terputus di halaman yang masih sama atau di
halaman lain.
5 Simbol Keputusan
Digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di
dalam program.
6 Simbol Proses Terdefinisi
Digunakan untuk menunjukkan suatu operasi
yang rinciannya ditunjukkan di tempat lain.
8 Simbol Persiapan
Digunakan untuk memberi nilai awal suatu
besaran.
9 Simbol Titik Terminal
Digunakan untuk menunjukkan awal dan akhir
dari suatu proses.
e. Bagan alir proses (process flowchart).
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang banyak
digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi analis sistem untuk
menggambarkan proses dalam suatu prosedur. Bagan alir proses menggunakan
lima buah simbol tersendiri.
Tabel II.3 Simbol bagan aliran proses
No Lambang Keterangan
1 Operation, menunjukkan suatu operasi.

2 Movement, menunjukkan suatu pemindahan.

II - 28
3 Storage, menunjukkan suatu penyimpanan.

4 Inspection, menunjukkan suatu inspeksi.

5 Delay, menunjukkan suatu penundaa.

II.4.3. Kamus Data


Menurut Jogiyanto (2005:725) Kamus Data (KD) adalah katalog fakta tentang
data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Dengan
KD analis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan
lengkap. KD dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap
analisis maupun pada tahap perancangan sistem. ada tahap analisis sistem, KD
digunakan sebagai alat komunikasi antara analis sistem dengan pemakai sistem
tentang data yang mengalir ke sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem
dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem. Pada tahap
perancangan sistem, KD digunakan untuk merancang input, merancang
laporan-laporan dan database. KD dibuat berdasarkan arus data yang ada di
DAD. Arus data di DAD sifatnya secara global, hanya ditunjukkan nama arus
datanya saja. Keterangan lebih lanjut tentang struktur dari suatu arus data di
DAD secara lebih terinci dapat dilihat di KD. Gambar berikut ini menunjukkan
hubungan antara DAD dan KD.

II - 29
Gambar II. 28 Hubungan DAD dan kamus data
Menurut Jogiyanto (2005:726) KD harus dapat mencerminkan keterangan yang
jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk maksud keperluan ini, maka KD
harus memuat hal-hal berikut ini.
1. Nama arus data, karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang
mengalir di DAD, maka nama dari arus data juga harus dicatat di KD.
2. Alias, alias atau nama lain dari data dapat dituliskan bila nama lain ini ada.
Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda
untuk orang atau departemen satu dengan yang lainnya. Misalnya bagian
pembuat faktur dan langganan menyebut bukti penjualan sebagai faktur,
sedangkan bagian gudang menyebutnya sebagai tembusan permintaan
persediaan. Baik faktur dan tembusan permintaan persediaan ini mempunyai
struktur data yang sama, tetapi mempunyai struktur yang berbeda.
3. Bentuk data, telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir:
a. Dari kesatuan luar ke suatu proses, data yang mengalir ini biasanya
tercatat di suatu dokumen atau formulir.
b. Hasil dari suatu proses ke kesatuan luar, data yang mengalir ini biasanya
terdapat di media laporan atau query tampilan layar atau dokumen hasil
cetakan komputer;
c. Hasil suatu proses ke proses yang lain, data yang mengalir ini biasanya
dalam bentuk variabel atau parameter yang dibutuhkan oleh proses
penerimanya;

II - 30
d. Hasil suatu proses yang direkamkan ke simpanan data, data yang
mengalir ini biasanya berbentuk suatu variabel.
e. Dari simpanan data dibaca oleh suatu proses, data yang mengalir ini
biasanya berupa suatu field (item data).
Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa: dokumen
dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak,
tampilan di layar monitor, variabel, parameter, field.
4. Arus data, arus data menunjukkan dari mana data mengalir dan ke mana
data akan menuju. Keterangan ini perlu dicatat di KD agar mudah mencari
arus data di DAD.
5. Penjelasan, Untuk lebih memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang
dicatat di KD, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-
keterangan tentang arus data tersebut. Misalnya nama dari arus data adalah
Tembusan Permintaan Persediaan, maka dapat lebih dijelaskan sebagai
tembusan dari faktur penjualan untuk meminta barang dari gudang.
6. Periode, periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data ini. Periode
perlu dicatat di KD karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
kapan input data harus dimasukkan ke sistem, kapan proses dari program
harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan.
7. Volume, volume yang perlu dicatat di KD adalah tentang volume rata-rata
dan volume puncak dari arus daa. Volume rata-rata menunjukkan
banyaknya rata-rata arus data yang mengalir dalam satu periode tertentu dan
volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak. Volume ini
digunakan untuk mengidentifikasikan besarnya simpanan luar yang akan
digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat pemroses dan alat
output.
8. Struktur data, struktur data menunjukkan arus data yang dicatat di KD
terdiri dari item-item data apa saja.
Contoh KD untuk arus data Tembusan Permintaan Persediaan dapat dibuat dari
DAD sebagai berikut:

II - 31
Gambar II. 29 KD untuk arus data tembusan permintaan persediaan

II.5. Perangkat Lunak Pendukung


II.5.1. Pengenalan Wordpress
WordPress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat
populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun
dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan
MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source
software). Selain sebagai blog, WordPress juga mulai digunakan sebagai
sebuah CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk
dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. WordPress adalah

II - 32
penerus resmi dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama
WordPress diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt Mullenweg. WordPress
saat ini menjadi platform content management system (CMS) bagi beberapa situs
web ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan
lainnya. Rilis terbaru WordPress adalah versi 5.2.4 (14 Oktober 2019). WordPress
didistribusikan dengan Lisensi Publik Umum GNU.

II.5.2. Plugin Wordpress


Plugin adalah kode software dengan fungsi tertentu yang memungkinkan aplikasi
atau program untuk menjalankan fitur tambahan di aplikasi atau program tersebut.
Kode software tersebut jamak ditemukan di program atau aplikasi seperti Mozilla,
Google Chrome, Opera Browser, dan WordPress. Umumnya setiap plugin
memang didesain untuk satu aplikasi atau program tertentu. Misalnya, add ons
Mozilla tidak dapat diinstall untuk Google Chrome. Begitu juga sebaliknya,
extension Google Chrome tidak dapat dipasang di Mozilla.

II.5.3. Keunggulan Wordpress


WordPress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara lain.
 Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak WordPress hanya perlu
mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk
blog komersial sekalipun.
 Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat dan
memperoleh barisan kode-kode penyusun perangkat lunak WordPress
tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang memiliki
kemampuan pemrograman dapat bebas melakukan modifikasi, bahkan dapat
mengembangkan sendiri program WordPress tersebut lebih lanjut sesuai
keinginan.
 Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan
pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML yang
memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat template sendiri.
Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih dapat memilih ribuan
template yang tersedia di internet secara bebas, yang tentu saja gratis.

II - 33
 Pengoperasiannya mudah.
 Satu blog WordPress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi user).
Sehingga WordPress juga sering digunakan untuk blog komunitas. Anggota
komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
 Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar, misalnya di
alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat mengimpor isi
blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang menggunakan
perangkat lunak WordPress. Dengan demikian pengguna tidak perlu khawatir
isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah menggunakan perangkat
lunak WordPress.
 Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas (community
support) untuk WordPress.
 Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin WordPress sendiri
yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan WordPress
untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia pada instalasi
standar. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter, album foto.
 Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
 Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari
mengenali struktur blog dengan baik.
 Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi.
 Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam
WordPress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan
multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih mudah.
 Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk
melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web
directory, sehingga website yang dibuat dengan Wordpress akan lebih cepat
ter index pada search engine.
 Fasilitas format teks dan gaya teks. WordPress menyediakan fitur
pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks pada
kebanyakan perangkat lunak pengolah kata seperti cetak tebal, cetak miring,
rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di WordPress.

II - 34
 Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan pada
blog).
 Mendukung LaTeX.
 Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari (Search
Engine Optimize).
II.5.4. Pengenalan HTML
Menurut Priyanto Hidayatullah & Jauhari Khairul Kawistara (2017:15) Hypertext
Markup Language (HTML) adalah bahasa standar yang digunakan untuk
menampilkan halaman web. Yang bisa dilakukan dengan HTML yaitu:
a. Mengatur tampilan dari halaman web dan isinya.
b. Membuat tabel dalam halaman web.
c. Mempublikasikan halaman web secara online.
d. Membuat form yang bisa digunakan untuk menangani registrasi dan
transaksi via web.
e. Menambahkan objek-objek seperti citra, video, audio, animasi dalam
halaman web.
f. menampilkan area gambar di browser.

II.5.5. Pengenalan CSS


Cascading Style Sheet (CSS) merupakan aturan untuk mengatur beberapa
komponen dalam sebuah web sehingga akan lebih terstruktur dan seragam. CSS
bukan merupakan bahasa pemograman. Sama halnya styles dalam aplikasi
pengolahan kata seperti Microsoft Word yang dapat mengatur beberapa style,
misalnya heading, subbab, bodytext, footer, images, dan style lainnya untuk dapat
digunakan bersama-sama dalam beberapa berkas (file). Pada umumnya CSS
dipakai untuk memformat tampilan halaman web yang dibuat dengan bahasa
HTML dan XHTML.
CSS dapat mengendalikan ukuran gambar, warna bagian tubuh pada teks, warna
tabel, ukuran border, warna border, warna hyperlink, warna mouse over, spasi
antar paragraf, spasi antar teks, margin kiri, kanan, atas, bawah, dan parameter
lainnya. CSS adalah bahasa style sheet yang digunakan untuk mengatur tampilan
dokumen. Dengan adanya CSS memungkinkan kita untuk menampilkan halaman
yang sama dengan format yang berbeda.

II - 35
II.5.6. Pengenalan Web Server XAMPP
XAMPP adalah perangkat lunak bebas, yang mendukung banyak sistem operasi,
merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server
yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,
MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa
pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat
sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia
dalam GNU General Public License dan bebas, merupakan web server yang
mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.
Untuk mendapatkanya dapat mendownload langsung dari web resminya.
II.5.7. Pengenalan Apache
Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang
dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows
dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan
memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas
web/www ini menggunakan HTTP. Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti
pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-
lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik
(GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah. Apache
merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas
terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang di bawah naungan Apache
Software Foundation.
II.5.8. Pengenalan Mysql
Menurut Abdul Kadir (2008:348) MySQL adalah salah satu jenis database server
yang bersifat open source (tidak perlu berbayar untuk menggunkannya) pada
berbagai platform (kecuali untuk jenis enterprise, yang bersifat komersial).
MySQL termasuk jenis RDBMS (Relational Database Management System).
Itulah sebabnya, istilah tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada
MySQL, sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri atas
sejumlah baris dan sejumlah baris mengandung satu atau beberapa kolom.

II - 36
II.5.9. Pengenalan Bahasa Pemrograman PHP
Menurut Abdul Kadir (2008:2) PHP merupakan singkatan dari Hypertext
Preprocessor. PHP merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan dalam
server dan di proses di server. Hasil dari PHP dikirimkan ke klien , tempat pemaki
menggunakan browser. Secara khusus PHP dirancang untuk membentuk aplikasi
web dinamis. Artinya, membentuk suatu tampilan berdasarkan permintaan terkini.
Misalnya, menampilkan isi database ke halaman web. PHP bisa dipakai secara
command line. Artinya, skrip PHP dapat dijalankan tanpa melibatkan web server
atau browser. PHP dirancang untuk diintegrasikan dengan web server Apache.
PHP bersifat open source.

II.6. Unified Modeling Language (UML)


Pengembangan UML dimulai dari kerja sama Grady Booch dan James Rumbaugh
da 1994 untuk mengkombinasikan dua metodologi terkenal-Booch dan OMT
Kemudian Ivar Jacobson, pencipta metode OOSE (Object Oriented Software pa
Engineering) bergabung.
Usulan UML diberikan ke OMG (Object Management Group-konsorsium-
standarisasi teknologi objek) agar UML dijadikan bahasa dan notasi pemodelan
dilakukan pada 1997. OMG menerima UML, UML telah menjadi standar de-facto
karena pencipta-penciptanya sangat popular. Banyak pengembang perangkat
lunak yang mengadopsi UML. OMG adalah konsorsium yang beranggotakan
lebih dari 850 rusahaan untuk mendefinisikan standar-standar teknologi objek
termasuk CORBA (Common Object Request Broker Architecture).
UML menyediakan diagram-diagram yang sangat kaya dan dapat diperluas sesuai
kebutuhan kita. Diagram adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen
tertentu beserta hubungan-hubungannya. Diagram penting karena diagram
menyediakan representasi seara grafis dari sitem (ataubagiannya). Representasi
grafis sangat mempermudah pemahaman terhadap sistem.
UML adalah bahasa grafis untuk mendokumentasi, menspesifikasikan, dan
membangun sistem perangkat lunak. UML berorientasi objek, menerapkan
banyak level abstraksi, tidak bergantung proses pengembangan, tidak bergantung
bahasa dan teknologi, pemaduan beberapa notasi di beragam metodologi, usaha

II - 37
bersama dari banyak pihak, didukung oleh kakas-kakas yang diintegrasikan lewat
XML (XMI). Standar UML dikelola oleh OMG (Object Management Group).
UML adalah bahasa pemodelan untuk menspesifikasikan, memvisualisasikan
membangun dan mendokumentasikan artifak-artifak dari sistem.
1. Di dalam system intensive process, metode diterapkan sebagai proses untuk
menurunkan atau mengevolusikan sistem.
2. Sebagai bahasa, UML digunakan untuk komunikasi yaitu alat untuk
menangkap pengetahuan (semantiks) mengenai satu subyek dan
mengekspresikan (sintaks) yang mempedulikan subyek untuk maksud
berkomunikasi. Subyek adalah sistem yang dibahas.
3. Sebagai bahasa pemodelan, UML fokus pada pemahaman subyek melalui
formulasi model dari subyek (dan konteks yang terhubung). Model memuat
pengetahuan pada subyek, dan aplikasi dari pengetahuan ini berkaitan
intelejensia.
4. Berkaitan dengan unifikasi. UML memadukan praktek rekayasa terbaik sistem
informasi dan industri, meliputi beragam tipe sistem (perangkat lunak dan non
perangkat lunak), domain (bisnis, perangkat lunak) dan proses siklus hidup.
5. Begitu diterapkan untuk menspesifikasikan sistem, UML dapat digunakan
untuk mengkomunikasi "apa" yang diperlukan dari sistem dan "bagaimana”
sistem dapat direalisasikan.
6. Begitu diterapkan untuk memvisualisasikan sistem, UML dapat di digunakan
untuk menjelaskan sistem secara visual sebelum direalisasikan
7. Begitu diterapkan untuk membangun sistem, UML dapat digunakan untuk
memandu realisasi sistem serupa dengan "blueprint"
8. Begitu diterapkan untuk mendokumentasikan sistem, UML dapat digunakan
untuk menangkap pengetahuan mengenai sistem pada seluruh siklus hidup.
UML bukanlah
1. Bahasa pemrograman visual, tapi bahasa pemodelan visual.
2. Spesifikasi kakas, tapi spesifikasi bahasa pemodelan.
3. Proses, tapi yang memungkinkan proses-proses.
Terdapat perbedaan antara metode dan bahasa pemodelan. Metode adalah cara
eksplisit yang menstrukturkan berfikir dan aksi seseorang. Metode memberitahu

II - 38
ke pamakai mengenai apa yang dilakukan, bagaimana melakukan, kapan
melakukan dan kenapa dilakukan (maksud aktivitas spesifik). Metode-metode
menghasilkan model-model dan model-model ini digunakan untuk
mendeskripsikan sesuatu dan mengkomunikasi hasil-hasil dari penggunaan
metode. Perbedaan utama antara metode dan bahasa pemodelan adalah bahasa
pemodelan tidak menyatakan proses atau instruksi untuk melakukan apa,
bagaimana melakukan, kapan melakukan kenapa dilakukan.
Model diekspresikan dalam bahasa pemodelan. Bahasa pemodelan berisi noltas
yaitu simbol-simbol yang digunakan di model dan aturan-aturan yang menuntun
bagaimana menggunakannya. Aturan-aturan ini termasuk sintaks, semantiks dan
pragmatik.

II.6.1. Tujuan UML


Tujuan utama perancangan UML adalah
1. Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk
mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti.
2. Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas konsep-
konsep inti.
3. Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan proses
pengembangan tertentu
4. Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.
5. Mendorong pertumbuhan pasar kakas berorientasi objek.
6. Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti
komponen, kolaborasi, framework dan pattern.
UML dapat :
1. Memadukan praktek-praktek terbaik di industri perangkat lunak menjadi
terminologi dan notasi yang diterima luas.
2. Menyediakan kemampuan merepresentasikan semua konsep yang relevan
untuk sistem perangkat lunak, dan
3. Menyediakan fleksibilitas yang diperlukan bagi konsep-konsep perangkat
lunak yang baru.

II - 39
Secara fundamental, UML, berkaitan dengan penangkapan dan komunikasi
pengetahuan. Konsep-konsep yang diterapkan di UML adalah satu model berisi
informasi mengenai sistem (atau domain), model-model berisi elemen-elemen
model seperti kelas- kelas, simpul-simpul, paket-paket, dan sebagainya. Satu
diagram menunjukkan satu pandangan tertentu dari model.
II.6.2. Diagram UML
Kegunaan diagram pada pemodelan adalah untuk formalisasi ekspresi model
objek secara koheren, presisi dan mudah dirumuskan. Pemodelan berorientasi
objek memerlukan alat untuk mengekspresikan model. UML (Unified Modeling
Language) menyediakan sejumlah diagram untuk mengekspresikan pemodelan
herorientasi objek yang dilakukan. UML adalah bahasa untuk menspesifikasikan,
memvisualisasi, dan mendokumentasi inilak-artifak sistem perangkat lunak. UML
merupakan sistem notasi (termasuk semantiks untuk notasi itu) yang membantu
pemodelan sistem menggunakan konsep berorientasi objek.
1. Use Case Diagram
Menurut Rosa A.S dan M. Shalahudin (2016:155) Use Case Diagram
merupakan pemodelan untuk kelakuan sistem informasi yang akan dibuat. Use
Case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih aktor dengan
sistem informasi yang akan dibuat. Use Case digunakan untuk mengetahui
fungsi apa saja yang ada di dalam sebuah sistem informasi dan siapa saja yang
berhak menggunakan fungsi-fungsi itu. Terdapat dua utama pada use case
yaitu pendefinisian aktor dan use case.
a. Aktor merupakan orang, proses, atau sistem lain yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang akan dibuat diluar sistem informasi yang akan
dibuat itu sendiri.
b. Use case merupakan fungsionalitas yang disediakan sistem sebagai unit-
unit yang saling bertukar pesan antarr unit atau aktor.

II - 40
Tabel II.4 Simbol-simbol use case diagram
No Gambar Keterangan
1 Use Case : 
Adalah gambaran fungsionalitas dari suatu sistem,
sehingga customer atau pengguna sistem paham
dan mengerti mengenai kegunaan sistem yang
akan dibangun.
2 Actor : 
Mempresentasikan seseorang atau sesuatu (seperti
perangkat,sistem lain) yang berinteraksi dengan
sistem. Actor hanya berinteraksi dengan use case
tetapi tidak memiliki kontrol atas use case.
3 Association : 
Menghubungkan link antar element.

4 <<Include>> : 
Yaitu kelakuan yang harus terpenuhi agar sebuah
event dapat terjadi, dimana pada kondisi ini
sebuah use case adalah bagian dari use
case  lainnya.
5 Generalisasi :
Hubungan generalisasi dan spesialisasi antara dua
buah use case dimana fungsi yang satu adalah
fungsi yang lebih umum dari yang lainnya.  

2. Activity diagram
Menurut Rosa A.S dan Shalahuddin (2016:161) diagram aktivitas atau activity
diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas dari sebuah
sistem atau proses bisnis atau menu yang ada di dalam perangkat lunak. Yang
perlu diperhatikan adalah diagram aktivitas menggambarkan aktivitas sistem,
bukan apa yang dilakukan oleh aktor, jadi aktivitas yang dapat dilakukan oleh
sistem. Diagram aktivitas juga banyak digunakan untuk mendefinisikan hal-hal
berikut.
a. Rancangan proses bisnis dimana setiap urutan aktivitas yang
digambarkan merupakan proses bisnis sistem yang di definisikan.

II - 41
b. Rancangan menu yang ditampilkan pada perangkat lunak.
c. Urutan atau pengelompokan tampilan dari sistem atau user interface
dimana setiap aktivitas dianggap memiliki sebuah rancangan antarmuka
tampilan.
Tabel II.5 Simbol-simbol activity diagram
Simbol Deskripsi
Status awal aktivitas sistem.

Aktivitas yang dilakukan sistem.

Asosiasi percabangan dimana ada


pilihan aktivitas lebih dari satu.
Asosiasi penggabungan dimana lebih
dari suatu aktivitas digabungkan lebih
dari satu.
Status akhir yang dilakukan sistem.

Swimlane, memisahkan organisasi


Title
bisnis yang bertanggung jawab
Swimlane terhadap aktivitas yang dikerjakan.
Phase

3. Class Diagram
Menurut Rosa A.S dan Shalahuddin (2016:141) diagram kelas menggambarkan
struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk
membangun sistem. Kelas memiliki apa yang disebut atribut dan operasi.

II - 42
Atribut merupakan variabel-variabel yang dimiliki oleh suatu kelas, sedangkan
operasi merupakan fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas.
Tabel II.6 Simbol-simbol class diagram
Simbol Deskripsi
nama_kelas Kelas
atribut
operasi()
Kelas pada struktur sistem.
Asosiasi
Relasi antar kelas dengan makna
umum, biasanya disertai dengan
multiflicity.
Generalisasi
Relasi antar kelas dengan makna
generalisasi-spesialisasi.
Agregasi
Relasi antar kelas dengan makna
semua bagian.
Komposit
Relasi antar kelas dengan makna
bagian dari objek tergantung pada
seluruh objek.

Didalam class diagram terdapat multiflicity, mutiplicity atau multiplisitas


menunjukkan jumlah suatu objek yang bisa berhubungan dengan objek lain.

Tabel II.7 Multiflicity class diagram


Multiflicity Deskripsi
0..1 Nol atau satu.
1 Hanya satu.
0..* Nol atau lebih.
1..* Satu atau lebih.
N Hanya n.
0..n Nol sampai n.
1..n Satu sampai n.

II - 43
4. Collaboration Diagram
Menurut munawar (2018:153) Collaboration diagram atau diebut
communication diagram adalah jenis diagram UML yang menunjukkan
interaksi antara objek dan / atau bagian (direfresentasikan dengan lifteime)
menggunakan pesan berurutan dalam pengaturan bentuk yang bebas. Diagram
ini menunjukkan pesan-pesan yang dikirimkan satu sama lain.
Tabel II.8 Simbol-simbol collaboration diagram
Simbol Deskripsi
Link
Relasi antar objek yang
menghubungkan objek satu dengan
yang lainnya atau dengan dirinya
sendiri.
Arah pesan

Objek
Objek yang melakukan interaksi
pesan.

II.7. Pendekatan Pengembangan Sistem


Menurut Jogiyanto (2005:52) terdapat beberapa pendekatan untuk
mengembangkan sistem, yaitu sebgai berikut:
1. Dipandang dari metodologi yang digunakan :
a. Pendekatan Klasik (Clasical approach )
Disebut juga pengembangan tradisional / konvensional adalah
pengembangan sistem dengan mengikuti tahapan pada system life cycle.
Pendekatan ini menekankan bahwa pengembangan sistem akan berhasil bila
mengikuti tahapan pada system life cycle. Tetapi pada kenyataannya
pendekatan klasik tidak cukup digunakan untuk mengembangkan suatu
sistem informasi yang sukses dan akan timbul beberapa permasalahan
diantaranya adalah :
1. Pengembangan perangkat lunak menjadi sulit,
2. Biaya perawatan atau pemeliharaan sistem menjadi lebih mahal,

II - 44
3. Kemungkinan kesalahan sistem besar,
4. Keberhasilan sistem kurang terjamin,
5. Masalah dalam penerapan sistem.
b. Pendekatan Terstruktur (structured approach )
Pendekatan ini dimulai pada awal tahun 1970, dan dilengkapi dengan alat-
alat (tools) dan teknik-teknik (techniques) yang dibutuhkan dalam
pengembangan sistem.
2. Dipandang dari sasaran yang dicapai :
a. Pendekatan Sepotong (piecerneal approach)
Pendekatan yang menekankan pada suatu kegiatan / aplikasi tertentu.
b. Pendekatan Sistem (systems approach)
Pendekatan yang menekankan pada sistem informasi sebagai satu kesatuan
terintegrasi.
3. Dipandang dari cara menentukan kebutuhan dari Sistem :
a. Pendekatan Bawah Naik (Bottom Up Approach)
Pendekatan dari level bawah organisasi, yaitu level operasional dimana
transaksi dilakukan. Pendekatan ini dimulai dari perumusan kebutuhan
untuk menangani transaksi dan naik ke level atas dengan merumuskan
kebutuhan informasi berdasarkan transaksi tersebut (merupakan ciri-ciri dari
pendekatan klasik disebut juga data analysis).
b. Pendekatan Atas Turun (Top-Down Approach)
Dimulai dari level atas yaitu level perencanaan strategi. Pendekatan ini
dimulai dengan mendefinisikan sarasan dan kebijaksanaan organisasi,
kemudian dilakukan analisis kebutuhan informasi, lalu proses turun ke
pemrosesan transaksi (merupakan ciri-ciri dari pendekatan terstruktur
disebut juga decision analysis).
4. Dipandang dari cara mengembangkannya :
a. Pendekatan Sistem menyeluruh
Pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara menyeluruh.
(merupakan ciri -ciri pendekatan klasik)
b. Pendekatan Moduler

II - 45
Pendekatan yang berusaha memecah sistem yang rumit menjadi beberapa
bagian / modul yang sederhana (merupakan ciri -ciri pendekatan terstruktur)
5. Dipandang dari teknologi yg digunakan :
a. Pendekatan Lompatan jauh (great loop approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan menyeluruh secara serentak
penggunaan teknologi canggih. Perubahan ini banyak mengandung resiko,
juga memerlukan investasi yang besar.
b. Pendekatan Berkembang (evolutionary approach)
Pendekatan yang menerapkan perubahan canggih hanya untuk aplikasi yang
memerlukan saja, dan akan terus berkembang.

II - 46
Bab III Usulan Pemecahan Masalah

III.1. Model Pemecahan Masalah


Sebagaimana permasalahan yang telah dipaparkan pada Bab I, usulan pemecahan
masalah yang di usulkan adalah dengan membuat website toko online, dengan
membuat website toko online permasalahan kegiatan operasional dan transaksi
usaha nolabel project dapat terpecahkan. Model pemecahan masalah yang
digunakan adalah dengan metode analisis dan desain terstruktur. Selain alat-alat
dalam metode analisis dan desain terstruktur ini cukup lengkap, metode ini
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
yang dibutuhkan untuk merancang sistem informasi usaha Nolabel Project.
Metoda ini mempunyai fungsi untuk mempelajari permasalahan dan
menyelesaikan permasalahan yang ada dalam perancangan dan pengembangan
sistem informasi. Dengan metode tersebut, permasalahan yang ada dapat di
analisis dan dihasilkan kebutuhan-kebutuhan serta solusi yang tepat yang dapat
menyelesaikan permasalahan yang telah dirumuskan. Karena dalam metoda
tersebut terdapat alat-alat dan teknik dalam pengembangan sistem informasi, yaitu
Data Flow Diagram (DFD), dan Bagan Alir (Flowchart). Selain menggunakan
tools tersebut, use case juga digunakan untuk memperlihatkan hubungan bisnis di
dalam usaha.
Dalam perancangan dan pengembangan sistem infomasi proses bisnis usaha
Nolabel Project, digunakan pendekatan bawah naik (bottom-up approach).
Pendekatan bottom-up approach digunakan karena pada perancangan sistem,
perumusan kebutuhan-kebutuhan informasi didasarkan pada level operasional,
dimana transaksi dilakukan. Sehingga melalui level operasional tersebut yang
lebih ditekankan adalah data yang akan di olah terlebih dahulu, kemudian
informasi yang akan dihasilkan akan menyusul mengikutinya.

III.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah


Langkah-langkah pemecahan masalah dalam melakukan perancangan dan
pengembangan sistem informasi proses bisnis dari usaha Nolabel Project adalah
sebagai berikut.

III - 1
1. Identifikasi sistem yang berjalan
Pada tahap awal, dilakukan identifikasi awal terhadap sistem yang berjalan
didalam usaha. Dimana tujuan dari identifikasi ini adalah mengetahui
permasalahan yang ada di dalam usaha Nolabel Project.
2. Analisis masalah dan evaluasi sistem
Pada tahap kedua dilakukan analisis masalah untuk kemudian dilakukan
evaluasi sistem. Analisis masalah tersebut memperlihatkan permasalahan-
permasalahan yang ada di dalam sistem yang sedang berjalan. Sedangkan
evaluasi sistem merupakan usulan yang dapat memperbaiki sistem yang sedang
berjalan.
3. Desain Sistem Informasi
Pada tahap ketiga, dilakukan desain sistem informasi. Dimana desain tersebut
terdiri dari desain secara umum dan desain secara terinci.
Desain sistem secara umum terdiri dari :
a. Rancangan model business use case
b. Rancangan data flow diagram
c. Rancangan use case website aplikasi
Desain sistem secara terinci terdiri dari :
a. Perancangan antarmuka aplikasi website
b. Perancangan input aplikasi website
c. Perancangan output aplikasi website
4. Analisa dan Pembahasan
Pada tahap kelima dilakukan analisis dan pembahasan pada sistem yang telah
dibuat, sehingga dihasilkan suatu sistem yang bermanfaat untuk solusi
permasalahan yang ada.
5. Kesimpulan dan saran
Pada tahap terakhir, penulis menyimpulkan serangkaian kegiatan yang telah
dilakukan pada perancangan sistem informasi dan memberikan saran terhadap
proses transaksi usaha Nolabel.

III - 2
III.3. Flowchart Perancangan Sistem Informasi Usaha Nolabel Project
Flowchart pemecahan masalah yang digunakan untuk menggambarkan langkah-
langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar III.1.

Mulai

Identifikasi Sistem

Pengumpulan dan
Analisis Data

Rancangan secara umum

Use case diagram


Model business use case Data flow diagram
aplikasi website

Rancangan secara
terperinci

Perancangan antarmuka Perancangan input Perancangan output


aplikasi website aplikasi website aplikasi website

Analisa dan Pembahasan

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar III. 1 Bagan Alir perancangan sistem informasi

III - 3
BAB IV Rancangan Secara Umum

IV.1. Identifikasi Sistem Yang Sedang Berjalan


Pada tahap ini dilakukan identifikasi sistem yang sedang berjalan pada kegiatan
transaksi usaha Nolabel Project, tujuan dari identifikasi sistem ini adalah agar
diperoleh data-data permasalahan yang ada untuk kemudian dilakukan analisis
data. Identifikasi sistem yang sedang berjalan digambarkan dalam diagram alir
IV.1 berikut.

IV - 1
Identifikasi sistem yang sedang berjalan

Konsumen Penjual

Mulai

Melakukan
Melakukan login
pengecekkan stok
facebook/
ketersediaan
instagram
produk

Tidak
Melakukan
Memilih produk Tersedia ? konfirmasi produk
tidak tersedia

Tersedia

Menanyakan Selesai
Menghubungi
alamat pengiriman
penjual/admin
dan jumlah produk

Melakukan order
produk

Memberikan Melakukan
alamat dan jumlah pengecekkan
produk ogkos kirim

Melakukan
pengecekkan
ogkos kirim

Memberikan
Melakukan
tagihan
transfer
pembayaran

Melakukan
Mengirim bukti
pengecekkan
pembayaran
pembayaran

Mengirim produk

Selesai

Gambar IV. 1 Identifikasi sistem yang berjalan

IV - 2
Gambar IV.1 memperlihatkan proses transaksi dalam kegiatan usaha Nolabel
Project. Secara lengkap proses transaksi adalah sebagai berikut.
1. Konsumen melakukan login melalui facebook atau instagram yang dimiliki
oleh konsumen.
2. Konsumen memilih produk pada halaman katalog Nolabel baik di facebook
atau di instagram.
3. Konsumen menghubungi penjual/admin melalui nomor telepon/whatsapp yang
tertera pada halaman facebook atau instagram Nolabel Project untuk
melakukan order produk.
4. Setelah konsumen melakukan order produk dan order tersebut diterima oleh
penjual, penjual melakukan pengecekkan stok ketersediaan produk.
5. Jika produk tidak tersedia penjual akan melakukan konfirmasi kepada
konsumen, jika produk tersedia maka penjual akan menanyakan alamat
pengiriman dan jumlah produk yang akan di order.
6. Setelah penjual meminta alamat dan jumlah produk yang di order, konsumen
akan memberikan alamat pengiriman dan jumlah produk yang di order.
7. Setelah alamat pengiriman diterima oleh penjual, penjual akan melakukan
pengecekkan ongkos kirim.
8. Setelah dilakukan pengecekkan ongkos kirim, penjual akan memberikan
tagihan pembayaran kepada konsumen.
9. Konsumen melakukan transfer kepada rekening yang diberikan penjual,
kemudian mengirimkan bukti transfer kepada penjual.
10. Penjual melakukan pengecekkan pembayaran.
11. Penjual mengirim produk yang dibeli konsumen.

IV - 3
IV.2. Analisis Masalah Pada Usaha Nolabel Project
Setelah diuraiakan mengenai proses transaksi dalam usaha Nolabel Project,
kemudian dilakukan analisis masalah. Analisis masalah dalam proses transaksi
usaha Nolabel adalah sebagai berikut.
Tabel IV. 1 Analisis masalah proses usaha nolabel
No Permasalahan Penyebab
1 Konsumen harus melalui  Konsumen harus melakukan
beberapa tahap yang cukup login di facebook atau instagram
banyak untuk melakukan order untuk memilih produk.
produk.  Konsumen harus menyimpan no
whatsapp penjual untuk
melakukan order produk.
2 Penjual harus melakukan Sistem pengelolaan persediaan yang
pengecekkan stok secara manual. belum terkomputerisasi.
3 Penjual harus melakukan
konfirmasi apabila stok tidak
tersedia.
4 Penjual harus menanyakan Tidak tersedianya form isian untuk
alamat pengiriman dan jumlah mengisi alamat dan jumlah produk.
produk kepada konsumen.
5 Penjual harus melakukan Tidak adanya sistem yang otomatis
pengecekkan ongkos kirim. dapat mengetahui ongkos kirim.
6 Penjual harus menjumlahkan Tidak tersedianya sistem yang
tagihan pembelian produk otomatis menjumlahkan ongkos
dengan ongkos kirim untuk kirim dengan harga produk yang
diberikan kepada konsumen dibeli konsumen.
sebagai tagihan pembayaran.
7 Status pengiriman barang yang Tidak adanya sistem yang
tidak jelas. memperlihatkan status pengiriman
barang apakah masih di proses, atau
sudah dikirim.
IV.3. Evaluasi Sistem Informasi Untuk Usaha Nolabel Project
Berdasarkan hasil analisis dan identifikasi sistem yang berjalan di dalam usaha
Nolabel Project, dapat dilihat sistem informasi yang berjalan sudah cukup baik.
Akan tetapi terdapat beberapa proses yang masih kurang dapat membantu

IV - 4
jalannya proses bisnis di dalam kegiatan usaha. Dapat dilihat di dalam sistem yang
sedang berjalan terdapat beberapa permasalahan yang ditemui seperti yang terlihat
dalam tabel IV.1. Selain permasalahan-permasalahan tersebut, kendala-kendala
yang mungkin terjadi adalah kesalahan manusia/human error. Untuk
menanggulangi permasalahan-permasalahan tersebut, maka di usulkan pembuatan
sistem informasi berbasis website toko online yang dapat membantu kegiatan
operasional usaha. Berdasarkan permasalahan di atas dilakukan evaluasi terhadap
sistem yang sedang berjalan, evaluasi sistem yang tersebut adalah sebagai berikut.
1. Konsumen tidak perlu melalui beberapa tahap untuk memilih dan melakukan
order produk, konsumen hanya perlu menuliskan url website brand nolabel di
mesin pencarian google untuk memilih dan melakukan order.
2. Konsumen tidak perlu menanyakan ketersediaan stok produk, karena katalog
produk yang stoknya habis akan diperlihatkan di halaman website. Sehingga
konsumen hanya perlu memilih produk yang stoknya masih tersedia,
memasukan jumlah produk serta data-data yang diperlukan untuk melakukan
order.
3. Penjual tidak perlu melakukan konfirmasi kepada konsumen apabila stok tidak
tersedia.
4. Penjual tidak perlu menanyakan alamat pengiriman dan jumlah produk kepada
konsumen, karena konsumen sudah memasukkan alamat pengiriman dan
jumlah produk di halaman checkout.
5. Penjual tidak perlu melakukan pengecekkan ongkos kirim, karena biaya
ongkos kirim akan menyesuaikan dengan alamat yang dimasukkan oleh
konsumen di halaman checkout.
6. Penjual tidak perlu menjumlahkan tagihan pembelian produk dengan ongkos
kirim untuk diberikan kepada konsumen sebagai tagihan pembayaran, karena
tagihan pembayaran dikirim melalui email.
7. Status pengiriman barang akan terlihat secara transparan apakah belum dikirim,
sedang di proses ataupun sudah dikirim.

IV - 5
IV.4. Desain model
IV.4.1. Rancangan Model Business Usecase Diagram
Perancangan sistem informasi yang dibuat bertujuan untuk memperbaiki sistem
informasi yang dirasa kurang baik saat ini, dengan menggunakan usecase
diagram maka dapat menggambarkan pihak-pihak yang terkait, serta dapat
digambarkan juga hubungan dan interaksi pihak-pihak tersebut. Usecase business
diagram usaha Nolabel Project adalah sebagai berikut.
Menambah data
produk
<<include>>
Mengubah data
<<extend>> produk

Melihat Produk

<<extend>>

Melakukan order
produk
Konsumen

<<extend>> <<extend>> Admin

Melakukan Menerima order


konfirmasi
pembayaran
<<extend>>

Mengubah status
order

Gambar IV. 2 Usecase business diagram usaha Nolabel Project


Berdasarkan usecase business diagram di atas, terlihat terdapat 2 aktor yaitu
admin dan konsumen, dimana aktor tersebut memiliki keterkaitan satu sama lain.
Definisi aktor-aktor tersebut dijelaskan dalam tabel IV.2 berikut.
Tabel IV. 2 Definisi aktor dalam usecase
No Usecase Deskripsi
Admin merupakan pihak dari Nolabel Project yang
1
Admin bertugas untuk menerima order, mengubah status order
ataupun mengubah data produk.
Konsumen merupakan pihak yang melakukan pembelian
2 Konsumen
produk kepada pihak Nolabel Project.
Selain aktor, dalam terdapat usecase seperti usecase melihat produk, melakukan
order produk, menerima order, mengubah status order, dan mengubah data
produk. Definisi usecase tersebut dijelaskan dalam tabel IV.3 berikut.

IV - 6
Tabel IV. 3 Definisi aktor dalam usecase
No Aktor Deskripsi
Konsumen melihat produk yang di inginkan secara
1
Melihat produk visual, melihat spesifikasi produk, dan melihat jenis
produk.
Konsumen melakukan order terhadap produk yang di
2 Melakukan order
inginkan meliputi warna produk, jumlah produk, dan
produk
mengisi alamat.
Melakukan
3 Konsumen melakukan konfirmasi pembayaran
konfirmasi
meliputi pengiriman bukti pembayaran.
pembayaran
Admin menerima order produk, yaitu melakukan
4
Menerima order pengecekkan jenis produk yang dibeli oleh
konsumen.
Mengubah status Admin mengubah status order, meliputi status belum
5
order dikirim, masih dalam proses, dan sudahdikirim.
Mengubah data Admin mengubah data produk, meliputi tampilan
6
produk visual produk, spesifikasi produk dan jenis produk.

IV.4.2. Rancangan Data Flow Diagram (DFD)


Data flow diagram digunakan untuk menggambarkan arus data pada suatu sistem,
penggunaan diagram ini dapat membantu memahami sistem secara logika,
terstruktur dan jelas. Data flow diagram secara hirarki dalam sistem informasi
usaha Nolabel Project digambarkan sebagai berikut.
0

Sistem informasi
transaksi usaha
Nolabel Project

1 2 3

Pengaturan Stok
Proses Order Produk Proses Rekonsiliasi
Produk

1.1 1.2 2.1 2.2 2.3 3.1 3.2

Proses Mengubah
Proses Memilih Proses Mengisi Data Proses Penerimaan Proses Mengubah Proses Penambahan
Verifikasi User Stok Produk yang
Produk Pembelian Order Status Order Produk Baru
Ada

Gambar IV. 3 Data Flow Diagram hirarki usaha Nolabel Project

Gambar data flow diagram hirarki usaha nolabel project diatas memperlihatkan
proses-proses yang ada di dalam sistem informasi transaksi usaha nolabel project,

IV - 7
dimana terdapat 3 proses utama yaitu proses order produk, proses rekonsiliasi dan
pengaturan stok produk. Proses yang pertama yaitu proses order produk, proses
ini merupakan proses dimana konsumen melakukan order produk yang terdiri dari
proses memilih produk dan mengisi data pembelian produk. Proses yang kedua
adalah proses rekonsiliasi, proses rekonsiliasi merupakan proses dimana status
order berubah. Proses rekonsiliasi merupakan proses yang terdiri dari proses
penerimaan order/bukti pembayaran dan proses mengubah status order. Proses
yang ketiga merupakan proses pengaturan stok produk, proses ini merupakan
proses yang terdiri dari proses penambahan prosuk baru dan proses mengubah
stok produk yang ada.
Secara rinci untuk memperlihatkan input dan output dari sistem informasi usaha
nolabel project dibuat diagram kontekstual, diagram kontekstual tersebut
diperlihatkan dalam gambar IV.4 berikut.
Diluar Sistem Website Toko Online

Bukti Pembayaran
Penerimaan Pembayaran
Bank
Transfer Nominal Pembelian

Data produk, Status 0 Data pembelian, Bukti


pengiriman produk Pembayaran
Sistem informasi
Admin Konsumen
transaksi usaha
Data order produk, Delivery Nolabel Project Tagihan Pembayaran, Status
Slip, Bukti Pembayaran Pengiriman, Status Stok
Produk

Pengiriman Paket (Alamat


Konsumen)
Ekspedisi

Resi pengiriman
Diluar Sistem Website Toko Online

Gambar IV. 4 Data Flow Diagram kontekstual usaha Nolabel Project

Data flow diagram konstektual di atas memperlihatkan hubungan di dalam sistem


yang terkait. DFD konstektual di atas memperlihatkan siapa saja yang terkait di
dalam sistem informasi usaha nolabel project, yaitu admin dan konsumen. Namun
diluar sistem tersebut masih terdapat entity yang membantu, seperti ekpedisi dan
Bank.

IV - 8
Secara lebih rinci untuk memperlihatkan hubungan proses yang terjadi di dalam
sistem informasi usaha nolabel project, maka digambarkan data flow diagram
level 1. data flow diagram level 1 diperlihatkan dalam gambar IV.5 berikut.
Diluar Sistem Website Toko Online

Penerimaan Pembayaran Bukti Pembayaran


Bank
Transfer Nominal Pembelian

Status
3 stok produk
Data Update D1 Stok produk Konsumen
Produk
Pengaturan Stok
Produk Pengurangan
Stok Produk

Grafik (Net & Gross Data Produk 1 Data pembelian, Bukti


Sales, Penjualan Produk (Menambah, Update) pembayaran
Berdasarkan Warna
Produk, Penjualan Proses Order Produk
Tagihan pembayaran
Produk Berdasarkan Status
Jenis Produk, Penjualan pengiriman
Produk Tertinggi, Data order produk,
Kenaikan dan Penurunan Bukti pembayaran
Penjualan)
Data order produk, D2 Pembelian produk
Bukti pembayaran,
Delivery Slip Status
Admin pengiriman

Proses Rekonsiliasi
Status pengiriman
produk

Pengiriman Paket (Alamat


Konsumen)
Ekspedisi
Resi pengiriman

Diluar Sistem Website Toko Online

Gambar IV. 5 Data Flow Diagram level 1 usaha Nolabel Project

IV.4.3. Use Case Diagram Website Transaksi Usaha Nolabel Project


Use case diagram digunakan untuk menggambarkan hubungan interaksi dalam
sebuah sistem untuk mempermudah pengguna sistem mengerti kegunaan sistem
tersebut. Use diagram proses transaksi usaha nolabel project adalah sebagai
berikut.

IV - 9
Mengelola sistem

Menambah produk
<<include>>
<<include>>

Mengelola produk
<<include>> <<include>>
Update produk
<<include>>
Admin
<<extend>> <<include>>
Menghapus produk

Melihat produk <<include>> Login


Konsumen

<<extend>> <<include>>

Melakukan order <<include>> <<include>>


produk

<<extend>> <<extend>>

Melakukan Mengubah status


konfirmasi Menerima order <<extend>>
order
pembayaran

Gambar IV. 6 Use Case Diagram website transaksi usaha Nolabel Project

Berdasarkan use case diagram di atas, untuk mengetahui fungsionalitas masing-


masing use case, maka perlu dijabarkan alur kinerja atau langkah-langkah setiap
use case melalui skenario use case. Skenario use case website transaksi usaha
Nolabel Project adalah sebagai berikut.

IV - 10
Tabel IV. 4 Skenario use case login
Use Case Login
Nama Use Case Login
Tujuan Masuk kedalam menu pengelolaan
website.
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan halaman login admin
wordpress.
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Memasukkan username dan 2. Eksekusi validasi user dan
password. password dengan yang tersimpan di
dalam database.
3. Jika tidak sesuai, tampil notif login
gagal dan kembali ke 1
4. Jika sesuai maka akan menampilkan
halaman utama program

Kondisi Akhir Menampilkan halaman pengelolaan


website

Tabel IV. 5 Skenario use case menambah produk


Use Case Login
Nama Use Case Menambah produk
Tujuan Menambahkan produk baru ke dalam
sistem, untuk dijual ke konsumen.
Aktor Admin

IV - 11
Kondisi Awal Menampilkan halaman pengelolaan
website.
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Memilih halaman pengelolaan 2. Menampilkan halaman produk.
produk.
3. Memilih tombol menambahkan 4. Menampilkan list isian penambahan
produk baru. untuk produk baru.
5. Mengisi data produk dan memilih 6. Jika selesai, maka akan
tombol untuk menyimpan produk. menampilkan halaman produk.

Tabel IV. 6 Skenario use case update produk


Use Case Login
Nama Use Case Update produk
Tujuan Melakukan update data yang
dibutuhkan pada produk yang ada di
dalam sistem.
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan halaman pengelolaan
website.
Skenario Utama

IV - 12
Aktor Sistem
1. Memilih halaman pengelolaan 2. Menampilkan halaman produk.
produk.
3. Memilih tombol edit produk. 4. Menampilkan data produk.
5. Melakukan pengubahan data 6. Jika selesai, maka akan
produk dan kemudian menekan menampilkan halaman produk.
tombol simpan.

Tabel IV. 7 Skenario use case menghapus produk


Use Case Login
Nama Use Case Menghapus produk
Tujuan Menghapus produk yang ada di dalam
sistem.
Aktor Admin
Kondisi Awal Menampilkan halaman pengelolaan
website.
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Memilih halaman pengelolaan 2. Menampilkan halaman produk.
produk.
3. Memilih tombol hapus produk. 4. Jika selesai, maka akan
menampilkan halaman produk.

IV - 13
Tabel IV. 8 Skenario use case melakukan order produk
Use Case Login
Nama Use Case Melakukan order produk
Tujuan Melakukan order produk untuk
membeli produk
Aktor Konsumen
Kondisi Awal Menampilkan halaman browser
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Mengetik domain website di 2. Menampilkan halaman dashboard
browser. website.
3. Memilih menu produk yang ada di 4. Menampilkan halaman produk.
website.
5. Memilih produk yang akan dibeli. 6. Menampilkan halaman
keterangan/spesifikas produk.
7. Memilih tombol add to cart. 8. Menampilkan halaman cart.
9. Memasukan alamat pengiriman dan 10. Menampilkan halaman terima
memilih ekspedisi pengiriman. kasih.
11. Mengirim tagihan pembayaran

IV - 14
melalui email.

Tabel IV. 9 Skenario use case konfirmasi pembayaran


Use Case Login
Nama Use Case Melakukan konfirmasi pembayaran
Tujuan Melakukan konfirmasi pembayaran
produk
Aktor Konsumen
Kondisi Awal Menampilkan halaman browser
Skenario Utama
Aktor Sistem
1. Mengetik domain website di 2. Menampilkan halaman dashboard
browser. website.
3. Memilih tombol whatsapp
4. Mengirim data pembelian dan
bukti pembayaran.

IV.4.4. Activity Diagram


Untuk memperlihatkan urutan aktivitas proses transaksi dalam system dan
menunjukan aliran pesan dari sebuah aktivitas ke aktivitas lainnya maka dibuat
diagram activity. Adapun Activity Diagram untuk proses transaksi udaha nolabel
adalah sebagai berikut.
1. Activity diagram proses order produk
Diagram aktivitas untuk melakukan proses order produk dapat dilihat dalam
gambar IV.7 berikut.

IV - 15
Konsumen Sistem
Menampilkan halaman
Membuka website usaha
utama website untuk
Nolabel Project
konsumen

Menampilkan halaman
Memilih halaman produk
produk

Menampilkan halaman
Memilih produk
Add To Cart

Menampilkan halaman
Memasukan Qty produk
Checkout

Memilih tombol Add To


Cart

Mengisi alamat
pengiriman Memilih tombol Checkout

Memilih jenis ekpedisi


dan metode pembayaran
Menampilkan halaman
terima kasih

Memiliki
Kupon
Memasukan Kupon

Memilih tombol Checkout

Melakukan pembayaran Menampilkan halaman


sesuai intruksi di halaman link WhatsApp
terima kasih

Menghubungkan dengan
Memilih halaman WhatsApp
konfirmasi pembayaran

Memilih tombol kirim

IV - 16
Mengirim bukti
pembayaran
Gambar IV.7 Activity diagram proses order produk

Berdasarkan gambar IV.7 di atas, dapat dilihat aktivitas konsumen dalam


melakukan proses order produk. Dimulai dari membuka website, kemudian
konsumen memilih halaman produk untuk memilih produk. Setelah produk
terpilih, kemudian konsumen akan memasuki halaman Add To Cart untuk
memasukan quantity produk. Setelah itu konsumen akan memilih tombol add to
cart untuk kemudian memasuki halaman checkout. Di halaman checkout
konsumen akan diminta untuk memasukan alamat pengiriman yang lengkap,
kemudian konsumen diharuskan memilih ekspedisi pengiriman dan memilih
metode pembayaran. Pada tahap terakhir di halaman checkout, jika konsumen
memiliki kupon diskon maka konsumen dapat memasukan kupon. Akan tetapi
jika tidak untuk menyelesaikan order konsumen harus memilih tombol checkout
yang kemudian konsumen akan di arahkan ke halaman terima kasih. Di halaman
terima kasih ini konsumen akan mendapatkan perintah untuk melakukan
pembayaran sesuai dengan bank yang dipilih.
Pihak Nolabel Sistem

Menerima bukti Menampilkan halaman


pembayaran melalui admin
WhatsAspp

Mengecek pembayaran Menampilkan halaman


order

Membuka halaman admin


Menampilkan perubahaan
status order di halaman
konsumen
Memilih halaman order

Mengubah status order

IV - 17
Mengrimkan produk
Gambar IV. 8 Activity diagram proses rekonsiliasi
Berdasarkan diagram aktivitas pada gambar IV.8 di atas, diperlihatkan mengenai
proses rekonsiliasi. Dimulai dari pihak nolabel (admin) menerima bukti
pembayaran yang diberikan konsumen melalui WhatsApp untuk kemudian di cek
pembayaran tersebut, lalu admin akan membuka halaman admin untuk merubah
status status pesanan, dan pihak nolabel akan mengirimkan produk yang telah
dibeli oleh konsumen.
Pihak Nolabel Sistem

Menampilkan halaman
Membuka halaman admin
admin

Menampilkan halaman
Memilih halaman produk
produk

Memilih tombol add new Menampilkan form isian


produk produk baru

Menampilkan produk di
Mengisi nama produk,
halaman konsumen
deskripsi produk, harga,
stok, atribut produk,
gambar, dan lain-lain.

Memilih tombol simpan

Gambar IV. 9 Activity diagram pengelolaan produk (menambah produk)

Berdasarkan diagram aktivitas pada gambar IV.9 di atas diperlihatkan mengenai


pengelolaan produk khususnya pengelolaan dalam penambahan jumlah produk.
Dimulai dari pihak nolabel (Admin) membuka halaman admin, lalu memilih

IV - 18
halaman produk untuk kemudian memilih tombol Add New produk untuk
menambahkan produk baru. Setelah itu sistem akan menampilkan form isian yang
harus di isi oleh Admin, form isian tersebut meliputi inputan mengenai nama
produk, deskripsi, harga, stok, atribut produk, gambar, dan lain-lain. Kemudian
setelah mengisi form tersebut, admin memilih tombol simpan untuk menampilkan
produk tersebut kedalam sistem (halaman produk konsumen).
Pihak Nolabel Sistem

Menampilkan halaman
Membuka halaman admin
admin

Menampilkan halaman
Memilih halaman produk
produk

Memilih produk yang


akan di update

Memilih tombol edit Menampilkan form isian


produk produk

Mengubah data produk Menampilkan update


(nama produk, deskripsi produk di halaman
produk, harga, stok, konsumen
atribut produk, gambar,
dan lain-lain)

Memilih tombol simpan

Gambar IV. 10 Activity diagram pengelolaan produk (melakukan update produk)

Pada diagram aktivitas dalam gambar IV.10 berikut diperlihatkan aktivitas


pengelolaan produk (dalam hal ini melakukan update produk). Dimulai dari pihak
nolabel (Admin) membuka halaman admin dan kemudian memilih halaman
produk. Setelah halaman produk tersebut terbuka Admin akan memilih produk
yang akan di update, kemudian sistem akan menampilkan form isian produk yang
sudah terisi. Selanjutnya admin akan mengubah isi dari form tersebut, dan

IV - 19
kemudian admin akan memilih tombol simpan untuk menyimpan perubahan yang
sudah dilakukan.

Pihak Nolabel Sistem

Gambar IV. 11 Activity diagram pengelolaan produk (menghapus produk)

Pada diagram aktivitas yang diperlihatkan pada gambar IV.11 diatas, dapat
terlihat aktivitas pengelolaan produk (dalam hal ini menghapus produk di dalam
sistem). Dimulai dari pihak nolabel (Admin) membuka halaman admin untuk
kemudian memilih halaman produk, setelah halaman produk terbuka Admin akan
memilih produk yang akan di hapus dan akan memilih tombol hapus untuk
menghapus produk.

IV - 20
BAB V Rancangan Secara Terperinci

V.1. Implementasi Sistem


Implementasi sistem merupakan tahap selanjutnya setelah dilakukan perancangan
sistem secara umum. Pembuatan implementasi ini merupakan pembuatan
prototype tampilan antarmuka aplikasi sistem informasi usaha Nolabel Project
yang akan digunakan sebagai upaya perbaikan untuk membantu kegiatan
operasional dari usaha dan membantu proses pengambilan keputusan bagi pemilik
usaha. Secara garis besar aliran kerja (Work Flow) sistem yang dirancang
diperlihatkan dalam gambar V.1 berikut.

Pengelolaan produk Admin melakukan pengelolaan stok


produk di sistem (menambah,
mengupdate, dan menghapus data
produk)

Proses transaksi

Konsumen Konsumen mengisi data diri,


Konsumen memilih produk Konsumen mengirim
menambahkan produk memilih eskpedisi dan memilih
di website melalui bukti pembayaran
smartphone/laptop ke keranjang belanja metode pembayaran.

Proses rekonsiliasi

Melakukan
update transaksi Melakukan pengecekkan
pembayaran

Gambar V.1 Work Flow sistem yang dirancang

Work flow diagram diatas memperlihatkan mengenai aliran kerja sistem informasi
transaksi usaha nolabel yang terdiri dari pengelolaan produk, proses transaksi dan
proses rekonsiliasi. Pengelolaan produk dilakukan oleh admin, baik itu
menambahkan produk baru, mengupdate produk, ataupun menghapus produk di
dalam sistem. Sedangkan proses transaksi dimulai dari konsumen memilih produk
di halaman produk di website, kemudian konsumen memasukan ke keranjang lalu
konsumen mengisi data diri dan melakukan pembayaran. Pada tahap terakhir
sebelum pihak nolabel mengirim produk, dilakukan pengecekkan pembayaran
terlebih dahulu, untuk kemudian melakukan update transaksi di dalam sistem.

V-1
V.2. Kebutuhan Perancangan Prototype Aplikasi
Penerapan implementasi sistem ini tidak dapat berjalan dengan baik tanpa di
dukung dengan alat-alat alat pendukung sistem yang dapat menjalankan aplikasi
yang dirancang.

V.2.1. Perangkat Keras (Hardware)


Kebutuhan perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan prototype sistem
informasi usaha Nolabel Project memiliki spesifikasi sebagai berikut.
a. Processor : Intel Core 2 Duo 1.8GHz atau lebih tinggi
b. RAM : 2 GB atau lebih tinggi
c. Hardisk Space : 3 GB atau lebih
d. Monitor, USB Mouse dan USB Keyboard

V.2.2. Perangkat Lunak (Software)


Kebutuhan perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan prototype sistem
informasi usaha Nolabel Project memiliki spesifikasi sebagai berikut.
a. Operating System (OS) : Windows 10 Professional 64-bit
b. Designing : Microsoft Office Powerpoint 2019

V.3. Perancangan Antarmuka (User Interface) Aplikasi


Perancangan Antarmuka (User-Interface) untuk prototype sistem informasi usaha
Nolabel Project memiliki halaman antarmuka website sebagai berikut.

V-2
2. Perancangan antarmuka konsumen
a. Halaman Utama

Gambar V.2 Halaman Utama

Halaman utama merupakan halaman yang akan muncul pertama kali ketika
pengguna browser membuka domain website usaha Nolabel Project. Halaman ini
merupakan tampilan paling depan dalam website usaha yang akan dibuat yang
berisi banner promosi, banner produk, banner katalog produk dan kontak usaha.

b. Halaman Produk (Katalog Produk)

V-3
Gambar V.3 Halaman produk
Halaman produk merupakan etalase utama dalam website ini, halaman ini berisi
katalog produk yang akan dijual, halaman ini memperlihatkan harga dari produk,
bahkan jika di dalam sistem stok produk kosong, halaman ini akan secara default
memperlihatkan bahawa produk tersebut telah out of stock.

c. Halaman F.A.Q

V-4
Gambar V.4 Halaman F.A.Q
Halaman ini merupakan halaman yang bermanfaat untuk menampung pertanyaan-
pertanyaan secara umum. Tujuannya adalah untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang sudah terbiasa berulang.
d. Halaman How To Order

Gambar V.5 Halaman How To Order


Halaman How To Order merupakan halaman yang digunakan untuk memberitahu
konsumen bagaimana cara melakukan order di website.

e. Halaman Sale

V-5
Gambar V.6 Halaman Sale

Halaman Sale merupakan halaman yang berisi katalog-katalog produk yang


sedang diskon.
f. Halaman Link WhatsApp untuk konfirmasi pembayaran

Gambar V.7 Halaman Link WhatsApp

V-6
Halaman ini merupakan halaman yang akan langsung menuju link WhatsApp dari
penjual, dalam hal ini adalah admin Nolabel Project. Tujuannya adalah untuk
melakukan konfirmasi pembayaran/mengirim bukti pembayaran.
g. Halaman Add To Cart

Gambar V.8 Halaman Add To Cart


Halaman ini merupakan kelanjutan dari halaman katalog produk, yang mana
ketika salah satu produk dipilih oleh pelanggan maka pelanggan akan di arahkan
langsung menuju halaman Add To Cart yang berisi mengenai foto-foto detail
produk & deskripsi produk.
h. Halaman Checkout

Gambar V.9 Halaman Checkout pengisian identitas

V-7
Gambar V.10 Halaman Checkout pemilihan ekpedisi dan metode pembayaran

Gambar V.11 Halaman Checkout detail order dan kupon


Halaman ini merupakan kelanjutan dari halaman Add To Cart, halaman ini akan
terbuka ketika pelanggan memilih produk dan ingin membeli produk yang dipilih.
Halaman ini berisi form isian alamat serta pilihan metode pembayaran dan
pengiriman yang dipilih pelanggan. Halaman ini memiliki input yang telah di
desain sesuai dengan kebutuhan dalam transaksi. Terdiri dari :
1. Input Identitas
- Nama
- Email
- Alamat

V-8
- No Handphone
2. Pemilihan ekpedisi dan metode pembayaran
i. Halaman Terima Kasih

Gambar V.12 Halaman Terima Kasih


Halaman ini adalah halaman yang akan muncul setelah konsumen berhasil
melakukan Checkout.
j. Halaman Create account & Login

Gambar V.13 Halaman Login


Halaman ini adalah halaman yang digunakan oleh konsumen untuk mendaftarkan
diri sebagai member Nolabel Project. Halaman ini memiliki input berupa email.
k. Halaman User akun

V-9
Gambar V.14 Halaman User Account
Halaman ini adalah halaman akun yang dimiliki oleh setiap member, dimana
dalam halaman ini data diri maupun data transaksi member dapat dilihat oleh
member.
3. Antarmuka Admin
Halaman antarmuka admin merupakan halaman bawaan dari CMS wordpress,
halaman antarmuka admin yang tersaji dalam CMS wordpress sebenarnya cukup
banyak. Akan tetapi dalam proses transaksi usaha halaman antarmuka admin
adalah sebagai berikut.
a. Halaman untuk mengelola produk

Gambar V.15 Halaman untuk mengelola produk


Halaman ini merupakan halaman yang berisikan list dari produk, yang mana
dalam halaman ini akan diperlihatkan nama produknya, SKU produk, Stock,
harga, kategori dan tanggal produk itu dimasukan kedalam sistem. Halaman ini
beberapa aksi yang dapat dilakukan adalah menambahkan produk baru, edit
produk yang sudah ada, mendelete produk, dan menduplikat produk.

V - 10
Gambar V.16 Halaman untuk menambahkan produk
Dalam penambahan produk, telah disediakan form bawaan dari CMS wordpress.
Form tersebut memiliki inputan yaitu
1. Nama produk,
2. Deskripsi produk,
3. General (harga asli & harga diskon),
4. Inventory (stok produk),
5. Shipping (berat & dimensi produk),
6. Atribut produk (warna, variasi, dan lain, lain),
7. Kategori produk, serta
8. Gambar produk.
b. Halaman penambahan coupon diskon produk

Gambar V.17 Halaman untuk menambahkan coupon diskon produk


Halaman ini merupakan halaman untuk menambahkan kupon diskon produk.
Dalam halaman ini terdapat input sebagai berikut.
1. Kode kupon yang bias dibuat secara generate ataupun custom
2. Deskripsi kupon yang bersifat opsional

V - 11
3. General yang terdiri dari tipe diskon (persentase atau nilai diskon), free
shipping, dan expire date kupon.
4. Usage restriction yang merupakan ketentuan khusus diskon seperti
minimum transaksi, ataupun produk pilihan yang akan di diskon.
5. Usage Limits yang merupakan limit diskon seperti pembatasan konsumen
yang mendapatkan diskon.
c. Halaman Order

Gambar V.18 Halaman untuk mengelola order


Halaman order merupakan halaman yang berisikan daftar order, dimana halaman
ini memperlihatkan nama dari orang yang melakukan order, tanggal order, status
order, dan total order. Perubahan status order dapat dilakukan oleh admin sesuai
dengan kondisi dari order tersebut, sebagai contoh apabila konsumen telah
melakukan pembayaran dan melakukan konfirmasi pembayaran melalui
WhatsApp, maka status order tersebut akan diubah oleh admin menjadi
“Processing”.
V.4. Pembahasan Sistem Yang Dirancang
Prototype sistem yang dirancang merupakan prototype sistem usaha nolabel
project yang di dalamnya memperlihatkan interaksi antara pihak manajemen

V - 12
(internal sistem) dengan sistem dan pihak konsumen (eksternal sistem) dengan
sistem.
Data Produk & status pengiriman
Katalog Produk, Stok
produk
Produk

I E
N K
T S
E T
R E
N R
A N
L A
L
Data Order
Data Order & Update Stok

Input

Output
Gambar V.19 Interaksi sistem dilihat dari sudut pandang internal dan eksternal
V.4.1. Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Manajemen Perusahaan (Internal
Sistem)
Internal sistem merupakan proses interaksi antara pihak manajemen perusahahaan
dengan sistem yang nantinya menghasilkan output untuk pihak eksternal sistem.
Input pihak internal sistem terdiri dari data produk dan status produk, yang
nantinya akan menghasilkan output berupa tampilan produk kepada konsumen
dan status order kepada konsumen ketika konsumen melakukan order.
1. Interaksi user internal dalam mengelola data produk.
Tabel V. 1 Interaksi user dalam mengelola produk
Ste Step Acceptance Input Data Output Catatan
p Criteria
No
1 Login WP Memasukan Username & Sistem Evidenc
Admin username & Password menampilka e1&2
Wordpress password n Halaman
Admin

Lanjutan Tabel V.1 Interaksi user dalam mengelola produk


Step Step Acceptance Input Data Output Catatan
No Criteria

V - 13
2 Memilih Klik menu - Sistem akan Evidenc
menu produk produk menampilka e3
n halaman
produk
3. Memilih Klik Tombol - Jika memilih Evidenc
tombol Add Add New, Add New dan e 4
New jika akan trash atau memilih
menambahka edit. produk yang
n produk akan di edit,
baru, memilih maka sistem
tombol trash menampilka
pada produk n halaman
yang akan di form isian
hapus jika produk. Jika
akan memilih
menghapus tombol trash
produk yang makan
sudah ada, produk akan
atau memilih terhapus.
tombol edit
pada produk
yang akan di
edit.

Lanjutan Tabel V.1 Interaksi user dalam mengelola produk


Ste Step Acceptance Input Data Output Catatan
p Criteria
No
4 Memilih User a. Nama Deskrisi atau Evidenc
tombol Add memasukan Produk atribut e4
New atau edit a. Nama b. Deskrips produk

V - 14
pada produk Produk i Produk berubah.
yang akan di b. Deskripsi c. Atribut
edit Produk Produk
c. Atribut d. Harga
Produk e. Gambar
d. Harga produk
e. Gambar f. Stok
produk Produk
f. Stok
Produk
5 Memilih - - Produk akan Evidenc
tombol tampil e5
publish kepada pihak
eksternal
(konsumen).

Tabel V. 2 Evidence user dalam pengelolaan produk


No Evidence

V - 15
1

Halaman Login
2

Halaman Admin
3

Halaman Produk

Lanjutan Tabel V.2 Evidence user dalam pengelolaan produk


No Evidence

V - 16
4

Form isian produk Baru


5

2. Interaksi user internal dalam proses rekonsiliasi


Tabel V. 3 Interaksi user dalam rekonsiliasi
Step Step Acceptance Input Data Output Catatan

V - 17
No Criteria
1 Login WP Memasukan Username & Sistem Evidence
Admin username & Password menampilkan 1&2
Wordpress password Halaman
Admin
2 Memilih Klik menu - Sistem Evidence
menu order order menampilkan 3
produk halaman
order
3. Memilih order Klik Tombol - Sistem akan Evidence
yang akan di Preview menampilkan 4
ubah halaman
statusnya. preview
order
4. Mengubah Memilih jenis Konsumen Evidence
status order status order akan 5
(On Hold, menerima
Processing update status
atau order melalui
Complete) email

Tabel V. 4 Evidence user dalam rekonsiliasi


No Evidence

V - 18
1

Halaman Login
2

Halaman Admin
3

Halaman Order

Lanjutan Tabel V.4 Evidence user dalam rekonsiliasi


No Evidence

V - 19
4

Halaman Preview Order


5
Pesanan #64574 Anda Sedang Dalam Proses Pengiriman

Produk Qty Price

Tas Wanita 1 75,000

Subtotal 75,000

Shipping 14.000 Via JNE

Payment Method Bank Transfer

Total 89,000
Notifikasi email staus order

V.4.2. Sistem Dilihat Dari Sudut Pandang Konsumen (Eksternal Sistem)


Eksternal sistem merupakan proses interaksi antara konsumen dengan sistem yang
nantinya akan menghasilkan output bagi pihak internal. Input eksternal sistem
merupakan order produk yang nantinya akan menghasilkan output data order bagi
pihak internal.

Tabel V. 5 Interaksi user melakukan order


Step Step Acceptance Input Data Output Catatan

V - 20
No Criteria
1 Membuka Memasukkan Sistem Evidence
webiste url menampilkan 1
nolabel.store nolabel.store Halaman
Utama
webiste
2 Memilih Klik menu - Sistem akan Evidence
menu produk produk menampilkan 2
halaman
produk
3. Memilih - - Sistem akan Evidence
produk yang menampilkan 3
akan di order halaman add
to cart
4 Memilih Klik Tombol - Sistem akan Evidence
tombol Add Add To Cart menampilkan 4
To Cart halaman
checkout
5 Mengisi data User a. Alamat Sistem akan Evidence
pembelian memasukan b. Jenis menampilkan 5
(Alamat, jenis data Pengiriman data order
pengiriman & a. Alamat c. Metode pada pihak
Metode b. Jenis pembayaran eksternal di
pembayaran) Pengirim halaman
an order produk.
c. Metode Dan Secara
pembaya otomatis stok
ran produk akan
berkurang.

Tabel V. 6 Evidence user dalam melakukan order


N Evidence
o

V - 21
1

Halaman Utama
2

Halaman Produk
3

Halaman Add To Cart

Lanjutan Tabel V.6 Evidence user dalam melakukan order


No Evidence

V - 22
4

Halaman Checkout
5

List Order

V.5. Proses Pengambilan Keputusan


Setelah dibuatnya prototype sistem informasi usaha nolabel, sistem yang dibuat
dapat menghasilkan pengambilan keputusan yaitu.
1. Menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tadinya dilakukan secara manual.
Aktivitas yang dihilangkan adalah aktivitas pengecekkan stok, pengecekkan
ongkos kirim, dan perhitungan total pembayaran yang mana ketika konsumen
membuka halaman website, konsumen dapat melihat bahwa produk tersebut
sedang out of stock. Dimana kondisi tersebut terlihat dari katalog produk yang
ada di dalam website memberikan keterangan out of stock. Berbeda dengan
sebelumnya yang mana konsumen tersebut harus menanyakan terlebih dahulu
kepada admin mengenai ketersediaan produk dan ongkos kirim. Dari sisi
management, ketika produk tersebut habis, maka pada halaman untuk
mengelola produk akan terdapat pemberitahuan.

V - 23
2. Melakukan analisis penjualan seperti revenue/pendapatan, order, produk, dan
analisis penjualan berdasarkan kupon yang di dasarkan pada data real time
ketika ingin dilakukan analisis, karena sebagaimana diketahui dengan
penambahan tools didalam CMS wordpress ini, maka pemilik usaha dapat
mengetahui penurunan atau kenaikan pendapatan, penurunan atau peningkatan
order, produk mana yang paling laris ataupun yang paling tidak laris.
Pengambilan keputusan tersebut dirangkum dalam beberapa tabel berikut yang
mana data yang digunakan merupakan data dummy hasil pengolahan M.S
Excel.

Tabel V. 7 Pareto Penjualan Tas

V - 24
Pareto Penjualan Tas
633
573 554 537
600
400
200 145 141
61
0
y n k y 5L ck n
av oo l ac rm -4 la roo
B-
N ar -B -A u
e-
B a
- -M A -A ra al M
ag B g- ck r-P g-
si t
b a g -
tba
pa ri e em - Bi
b s ck ar F P
a st ai T- h-
-W ai - W - Ba e r-C a g- uc
g g k i o
ba g-
W
ba ac rr eb P
st ba st kp Ca ot
ai s t a i a c T
W ai W B
W

Pembahasan Keputusan Yang Harus Di Ambil


Grafik diatas merupakan PARETO Dari data diatas pihak perusahaan dapat
penjualan berbagai jenis tas. Grafik diatas melakukan pengambilan keputusan
memperlihatkan penjualan jenis tas penting, seperti:
tertinggi sampai terendah selama bulan 1. Tas yang paling banyak terjual,
januari. tidak boleh kehabisan stok. Agar
1. Jenis tas WAISTBAG-WAISBAG-B- potensi keuntungan semakin
NAVY merupakan tas paling banyak meningkat.
terjual pertama, dimana terlihat terdapat 2. Tas yang paling sedikit terjual, di
633 pcs tas yang terjual, evaluasi lebih lanjut atau dicari
2. Jenis tas WAISTBAG-WAISBAG-B- penyebabnya,agar penjualan
MAROON merupakan tas paling banyak semakin meningkat.
terjual kedua, dimana terlihat terdapat 573
pcs tas yang terjual,
3. Jenis tas POUCH-P BIG-MAROON,
merupakan tas paling sedikit terjual
pertama, dimana hanya terdapat 61 pcs tas
yang terjual,
4. Jenis tas Totebag T-Female Black,
merupakan tas paling sedikit terjual kedua,
dimana hanya terdapat 141 pcs tas yang
terjual,

Tabel V. 8 Diagram PIE Produk Yang Paling Banyak Menyumbang Keuntungan

V - 25
Pouch
Totebag
Carrier 2%2%
15% Waistbag
32%

Slingbag
23%

Backpack
26%

Pembahasan Keputusan Yang Harus Di Ambil


Diagram PIE diatas memperlihatkan Dari data tersebut, pihak manajemen
bahwa jenis tas waist bag dan backpack dapat melakukan pengambilan
merupakan jenis tas yang paling banyak keputusan penting, seperti :
menyumbang keuntungan yaitu waistbag 1. Melakukan terhadap tas yang
32% dan backpack 26%. kurang laku terjual atau
menyumbang keuntungan paling
sedikit.
2. Melakukan evaluasi, khususnya
untuk inovasi produk. Dimana jenis
produk yang paling laku
menyumbang keuntungan paling
besar, dilakukan inovasi agar
konsumen tidak bosan.
3. Pihak manajemen dapat
mempertimbangkan jenis produk
mana yang akan di produksi paling
banyak.

Tabel V. 9 Grafik Net Sales & Gross Sales

V - 26
Gross & Net Sales (mio)
5000
4500 4295
4000 3576
3500 3222
2801 2946
3000 2569 2682
2500 2101 2210
1926
2000
1500
1000
500
0
Jan Feb Mar Apr May

Keuntungan Kotor Keuntungan Bersih

Pembahasan Keputusan Yang Harus Di Ambil


Dari gambar diatas, memperlihatkan Berdasarkan gambar tersebut pihak
peningkatan dan penurunan dari gross sales management dapat melakukan
dan net sales. Gross sales merupakan pengambilan keputusan penting seperti:
keuntungan kotor yang didapat dari HPP 1. Ketika pendapatan naik, pihak
ditambah margin keuntungan yang didapat. manajemen dapat melihat
Sedangkan Net Sales merupakan penyebab-penyebab pendapatan
keuntungan bersih yang didapat dari Gross naik. Misalnya, dibulan tersebut
Sales dikurangi HPP. merupakan tahun ajaran baru untuk
setiap sekolah sehingga pendapatan
menjadi naik.
2. Ketika pendapatan menurun, pihak
manajemen dapat melihat
penyebab-penyebab pendapatan
menurun. Misalnya, dibulan
tersebut tidak ada hari-hari besar
sehingga promo kegiatan promo
berkurang.

Tabel V. 10 Grafik penjualan produk berdasarkan warna

V - 27
Penjualan Berdasarkan Warna Tas
3500 3259
3000

2500
2074
2000 1878
1603
1500

1000 824 797 732


537 427
500

0
Black Navy Maroon Grey Salem Peach Pink Army Mustard

Pembahasan Keputusan Yang Harus Di Ambil


Gambar disamping memperlihatkan warna Pihak manajemen dapat melakukan
tas yang paling laku terjual, sampai yang pengambilan keputusan ketika akan
paling tidak laku terjual. membuat produk baru, yaitu keputusan
pemilihan warna untuk produk baru
tersebut.

Tabel V. 11 Grafik Peningkatan dan Penurunan Penjualan Perhari

V - 28
Total
1400
1323
1200
1000 1018 1024
959
871 844 882 830
800 795
732
600 587 610 614
503 502 543
400
318 302 268
200 209 162
127 140
76
0
2-Jan-2020
3-Jan-2020
6-Jan-2020
7-Jan-2020
8-Jan-2020
9-Jan-2020
10-Jan-2020

13-Jan-2020

16-Jan-2020

20-Jan-2020

23-Jan-2020

27-Jan-2020
28-Jan-2020

30-Jan-2020
31-Jan-2020
11-Jan-2020

14-Jan-2020
15-Jan-2020

17-Jan-2020
18-Jan-2020

21-Jan-2020
22-Jan-2020

24-Jan-2020

29-Jan-2020
Pembahasan
Gambar diatas memperlihatkan kenaikan
dan penurunan penjualan setiap harinya,
dimana pada tanggal 17 Januari terjadi
peningkatan penjualan yang cukup tinggi.
Pihak manajemen dapat melakukan analisis
mengenai tanggal tersebut kenapa bisa
terjadi penjualan yang tinggi. Selain
melakukan analisis, peningkatan dan
penurunan ini dapat menunjukan trend
penjualan bagi pihak manajemen.

V - 29
BAB VI Kesimpulan dan Saran

VI.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan yang di dapat dalam
perancangan prototype sistem informasi usaha Nolabel Project adalah sistem
tersebut dapat membantu mempermudah kegiatan operasional usaha dan
memberikan informasi secara real time kepada setiap stake holder dari sistem
yang dibuat, sehingga memudahkan proses pengambilan keputusan. Beberapa
evaluasi/usulan kebutuhan perancangan sistem berhasil dirumuskan yaitu sebagai
berikut.
1. Konsumen tidak perlu melalui beberapa tahap untuk memilih dan melakukan
order produk, konsumen hanya perlu menuliskan url website brand nolabel di
mesin pencarian google untuk memilih dan melakukan order.
2. Konsumen tidak perlu menanyakan ketersediaan stok produk, karena katalog
produk yang stoknya habis akan diperlihatkan di halaman website. Sehingga
konsumen hanya perlu memilih produk yang stoknya masih tersedia,
memasukan jumlah produk serta data-data yang diperlukan untuk melakukan
order.
3. Penjual tidak perlu melakukan konfirmasi kepada konsumen apabila stok tidak
tersedia.
4. Penjual tidak perlu menanyakan alamat pengiriman dan jumlah produk kepada
konsumen, karena konsumen sudah memasukkan alamat pengiriman dan
jumlah produk di halaman checkout.
5. Penjual tidak perlu melakukan pengecekkan ongkos kirim, karena biaya
ongkos kirim akan menyesuaikan dengan alamat yang dimasukkan oleh
konsumen di halaman checkout.
6. Penjual tidak perlu menjumlahkan tagihan pembelian produk dengan ongkos
kirim untuk diberikan kepada konsumen sebagai tagihan pembayaran, karena
tagihan pembayaran dikirim melalui email.
7. Status pengiriman barang akan terlihat secara transparan apakah belum dikirim,
sedang di proses ataupun sudah dikirim.

VI - 1
Dari hasil evaluasi/usulan di atas tercapai beberapa tujuan perusahaan yaitu
kemudahan dalam kegiatan operasional dan pengambilan keputusan, kemudahan
tersebut terlihat dari evaluasi/usulan sistem yang diterapkan dalam perancangan
prototype sistem informasi website toko online ini.
1. Kemudahan dalam kegiatan operasional
a. Kemudahan dalam melakukan pendataan stok produk yang semula ketika
konsumen ingin membeli produk, maka konsumen harus menanyakan
terlebih dahulu kepada admin. Akan tetapi apabila menggunakan sistem
ini konsumen hanya perlu melihat katalog di dalam website, dimana
apabila stock produk tersebut habis maka otomatis katalog tersebut akan
menampilkan keterangan out of stock.
b. Kemudahan dalam melakukan pengecekan ongkos kirim yang semula
ketika konsumen ingin membeli produk, maka admin harus mengecek
telebih dahulu ongkos kirim. Akan tetapi dengan menggunakan sistem ini
ongkos kirim akan diperlihatkan pada halaman checkout secara otomatis.
c. Kemudahan menjumlahkan nilai transaksi dan ongkos kirim yang mana
semula admin harus menjumlahkan nilai produk dan ongkos kirim, dengan
menggunakan sistem ini nilai produk dan ongkos kirim dapat terjumlahkan
secara otomatis dan kemudian akan terlihat di halaman checkout
khususnya bagi konsumen dan di halaman order bagi admin.
d. Proses pendataan produk ataupun order yang sudah tercatat didalam CMS
wordpress dapat memudahkan managemen untuk mengontrol produk dan
order.
2. Kemudahan dalam proses pengambilan keputusan
Dengan menggunakan sistem ini, stake holder perusahaan dapat dengan cepat
menganalisis usaha. Karena sistem ini memberikan data secara real time
mengenai order produk yang dapat disesuaikan periode nya (harian,
mingguan, bulanan ataupun tahunan) disertai dengan grafik sehingga stake
holder perusahaan dapat mengambil keputusan dengan cepat dari peningkatan
atau penurunan order produk.

VI - 2
VI.2. Saran
Sistem informasi usaha ini masih memiliki kekurangan, sehingga masih dapat
dikembangkan dengan baik lagi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Adapun
saran yang dapat diberikan dalam sistem ini adalah sebagai berikut.
1. Proses konfirmasi pembayaran lebih baik dihilangkan, oleh karena itu perlu
dibuat otomatis. Maksudnya adalah ketika pelanggan melakukan transfer
uang, sistem akan otomatis memberikan notifikasi kepada pelanggan bahwa
pembayaran sudah terkonfirmasi. Walaupun dalam hal ini, akan menambah
biaya untuk penambahan fitur ini.
2. Ketika selesai melakukan checkout, akan lebih baik jika pelanggan
mendapatkan penagihan melalui sms ataupun melalui email. Walaupun dalam
hal ini, akan menambah biaya untuk penambahan fitur ini.

VI - 3
Daftar Pustaka

Farid, M. (2015). Fitur Dahsyat Sublime Text 3. LUG STIKOM.


Hidayatullah, P., & Kawistara, J. (2017). Pemrograman Web. Bandung:
Informatika.
Jogiyanto. (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur
Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Kadir, A. (2008). Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP.
Yogyakarta: 2008.
Kristanto, A. (2008). Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya.
Yogyakarta: Gava Media.
Munawar. (2018). Analisis Perancangan Sistem Berorientasi Objek dengan
Unified Modeling Language. Bandung: Informatika.
Rosa, A.S, & Shalahuddin, M. (2016). Rekayasa Perangkat Lunak Terstruktur
dan Berorientasi Objek. Bandung: Informatika.
Rumbaugh, J. e. (1991). Object Oriented Modelling and Design. New Jersey:
Prentice-Hall International Inc.
Sutopo, A. H. (2002). Analisis dan Desain Berorientasi Objek. Yogyakarta: J & J
Learning.

Anda mungkin juga menyukai