Oleh:
Sambas Jundi Mahfuzdi
1106134218
1106134219
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
Sambas Jundi Mahfuzdi
1106134218
1106134219
Proposal pengajuan tugas akhir ini telah disetujui dan disepakati oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
NIP. 14751603-3
NIP. 14791411-2
ii
ABSTRAK
Technopreneurship di Indonesia mulai berkembangan. Hal ini didorong oleh
perkembangan teknologi dan informasi. Dengan munculnya technopreneurship
membuat bidang usaha dan bisnis di level perusahaan hingga usaha mikro, kecil
dan menengah mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut
didasarkan pada kemudahan dalam menjalankan aktivitas usaha dan bisnis. Namun
sebenarnya perubahan tersebut belum merata di berbagai aspek yang berkaitan
dengan aktivitas masyarakat di Indonesia. Seperti di kota-kota besar, produk dari
munculnya ilmu technopreneurship seperti startup digital dirasa masih kurang.
Banyak aktivitas masyarakat di kota-kota besar tersebut dilakukan secara
konvensional. Padahal ketika melihat perkembangan teknologi yang telah ada saat
ini, banyak informasi yang dengan mudah disajikan di beberapa media online atau
media lain seperti website. Terkhusus lagi di kota besar seperti Bandung yang
memiliki banyak pengusaha dan pekerja pada suatu perusahaan. Dalam melakukan
salah satu aktivitas yang menunjang kegiatan usaha dan bisnis mereka, seperti
melakukan pertemuan dengan rekan kerja, dirasa masih sulit. Hal yang biasa
mereka lakukan terkait aktivitas tersebut adalah mendatangi langsung tempat yang
menjadi tujuan pertemuan itu untuk melakukan pemesanan tempat karena tidak
jarang informasi yang tersedia di beberapa media online adalah informasi yang
terbatas dan beberapa dari itu hanya merupakan informasi yang bersifat opini. Tentu
ini bukanlah informasi yang terpercaya. Oleh sebab itu perlu adanya satu produk
technopreneurship yaitu startup digital yang menyajikan informasi yang lengkap
dan terpercaya mengenai suatu tempat pertemuan yang berbasis website demi
memudahkan masalah yang mereka hadapi. Salah satunya adalah dengan
menganalisis dan merancang terlebih dahulu terhadap suatu website yang mampu
memecahkan masalah tersebut.
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Tugas Akhir ini tepat pada
waktunya guna memenuhi kriteria dalam penyusunan tugas akhir dan mendapatkan
dosen pembimbing yang berkompeten pada bidang kajian tugas akhir serta topik
yang disetujui oleh dosen pembimbing tersebut.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
I.2
I.3
I.4
I.5
METODOLOGI ....................................................................................... 3
I.6
BAB II ..................................................................................................................... 5
KAJIAN TEORI ..................................................................................................... 5
II.1
TECHNOPRENEURSHIP ....................................................................... 5
II.2
STARTUP ................................................................................................ 8
II.3
III.2
III.3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Pada era ini perkembangan teknologi dan informasi sangatlah cepat dan
tiada henti. Perkembangan ini telah menjangkau banyak aspek di kehidupan
masyarakat, tak terkecuali masyarakat Indonesia. Walaupun terbilang negara
yang berkembang, namun Indonesia tidak kalah dalam perkembangan teknologi
dan informasinya seperti pada bidang usaha. Perkembangan tersebut masuk
dalam proses bisnis dalam bidang tersebut. Ini berdampak baik bagi kesuksesan
suatu bisnis.
Hal lain yang juga telah mempengaruhi proses bisnis pada dunia
kewirausahaan tersebut adalah munculnya ilmu berbisnis yang baru yang
berkaitan dengan teknologi dan informasi yaitu technopreneurship. Walaupun
tergolong sebagai hal yang baru dalam dunia kewirausahaan di Indonesia,
technopreneurship ini sudah cukup dikenal dan diterapkan pada beberapa
perusahaan bahkan belum lama ini technopreneurship telah menjangkau pada
usaha mikro, kecil dan menengah.
Perkembangan dengan technopreneurship didasarkan pada kemudahan
dalam menjalankan aktivitas usaha dan bisnis yang ditunjang dengan teknologi
yang telah ada. Namun perkembangan ini dirasa masih belum merata di
berbagai aspek yang berkaitan dengan aktivitas masyarakat di Indonesia
walaupun pada kenyatannya telah banyak produk yang muncul dari
technopreneurship. Seperti di kota-kota besar, produk dari munculnya ilmu
technopreneurship seperti startup digital dirasa masih kurang. Banyak aktivitas
masyarakat di kota-kota besar tersebut dilakukan secara konvensional.
Ketika melihat kembali perkembangan teknologi yang telah ada saat ini,
banyak informasi yang dengan mudah disajikan di beberapa media online atau
media lain seperti website. Terkhusus lagi di kota besar seperti Bandung yang
memiliki banyak pengusaha dan pekerja pada suatu perusahaan. Dalam
melakukan salah satu aktivitas yang menunjang kegiatan usaha dan bisnis
mereka, seperti melakukan pertemuan dengan rekan kerja, dirasa masih sulit.
Hal yang biasa mereka lakukan terkait aktivitas tersebut adalah mendatangi
langsung tempat yang menjadi tujuan pertemuan itu untuk melakukan
pemesanan tempat karena tidak jarang informasi yang tersedia di beberapa
media online adalah informasi yang terbatas dan beberapa dari itu hanya
merupakan informasi yang bersifat opini. Tentu ini bukanlah informasi yang
terpercaya.
Melihat beberapa masalah yang telah dibahas sebelumnya, perlu adanya
satu produk startup digital yang menyajikan informasi yang lengkap dan
terpercaya mengenai suatu tempat pertemuan yang berbasis website demi
memudahkan masalah yang mereka hadapi. Salah satunya adalah dengan
menganalisis dan merancang terlebih dahulu terhadap suatu website yang
mampu memecahkan masalah tersebut.
I.2
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijabarkan diatas, maka
penulis mengambil beberapa masalah pokok yaitu diantaranya:
1. Bagaimana rancangan website spacible yang akan membantu masyarakat
Bandung dalam mencari informasi tempat pertemuan?
2. Bagaimana rancangan website spacible yang memudahkan masyarakat
Bandung dalam melakukan pemesanan tempat pertemuan?
3. Bagaimana sistem yang akan diterapkan pada website spacible sebagai
penyedia informasi tempat pertemuan?
I.3
BATASAN MASALAH
Agar pembahasan tidak meluas maka diperlukan batasan atas
permasalahan ini, yaitu membahas mengenai:
1. Tempat pertemuan yang terlibat adalah tempat pertemuan yang dapat
disewakan atau dipesan oleh masyarakat.
2. Lingkup tempat pertemuan berada di daerah Bandung.
3. Studi ini dilakukan dengan menganalisis dan merancang website spacible
sebagai penyedia informasi tempat pertemuan.
2
I.4
I.5
METODOLOGI
1. Metode Wawancara
Melakukan tanya-jawab terhadap pihak atau pemilik tempat pertemuan
mengenai tempat pertemuan tersebut.
2. Metode Pengumpulan Data
Mengumpulkan data yang ada pada tempat pertemuan di daerah Bandung
untuk menunjang kebutuhan informasi seperti.
I.6
SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas gambaran secara umu dan penjelasan singkat mengenai
permasalahan yang diangkat pada studi ini. Bab ini terdiri dari latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat, metodologi
serta sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN TEORI
Pada bab ini membahas mengenai dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
studi ini tentang technopreneurship, startup digital, website, metode
pengembangan dan bahasa pemrograman. Dasar dari teori-teori ini bersumber
bab
ini
membahas
mengenai
tahapan-tahapan
analisis
dan
BAB II
KAJIAN TEORI
II.1
TECHNOPRENEURSHIP
Technopreneur mengandung
makna
tentang
bagaimana
cara
tersebut,
dapat
disimpulkan
II.2
STARTUP
Perusahaan startup atau startup adalah organisasi perusahaan atau
sementara yang dirancang untuk mencari model bisnis yang berulang dan
scalable. Perusahaan-perusahaan ini, umumnya baru dibuat, berada dalam fase
pengembangan dan penelitian untuk pasar. Istilah menjadi populer secara
internasional selama dot-com bubble sedang marak ketika sejumlah besar dotcom perusahaan didirikan.Akhir-akhir ini, istilah startup telah dikaitkan dengan
sebagian besar usaha teknologi yang dirancang untuk high-growth. Paul
Graham, pendiri salah satu akselerator startup terbaik di dunia, mendefinisikan
startup sebagai:. Startup adalah sebuah perusahaan yang dirancang untuk
tumbuh cepat. Meskipun baru didirikan bukan berarti menjadi perusahaan
Startup membuat perusahaan startup Juga tidak harus selalu dalam lingkup
teknologi, atau mengambil dana ventura, Satu-satunya hal penting adalah
pertumbuhan Segala sesuatu yang lain kita yang terkait dengan startups selalu
diikuti
dari
pertumbuhan/growth.
Evolusi
dari
sebuah
perusahaan
II.3
project yang tengah berlangsung, klien mungkin mengubah apa yang menjadi
kebutuhan dan keinginannya. Perubahan sulit diadaptasi oleh framework
pengembangan aplikasi yang bersifat tradisional. Scrum menerima perubahan
ini dan memaksimalkan seluruh anggota team untuk menyesuaikan perubahan
mendadak ini. Scrum mengadopsi permainan Rugby yang begitu mudah
menyesuaikan diri semua anggota team setelah ada sedikit pelanggaran.
Kemudian menyesuaikan diri inilah yang mengimpirasi scrum.
Event penting dalam Scrum adalah sprint/iteration. Sprint merupakan
unit dasar dalam development dengan Scrum. Sprint merupakan jangka waktu
yang dibatasi pada suatu durasi 1 minggu, 2 minggu atau 1 bulan. Setiap sprint
dimulai dengan planning meeting dan diakhiri dengan sprint review dan
retrospective meeting.
Dasar-Dasar Scrum terdiri dari Iterative Development dan Team
Empowerment. Dalam Iterative Development, product dibangun melalui
beberapa proses iterasi, yang di setiap iterasinya akan menambahkan fitur
tertentu, dan dapat diperlihatkan: demo program, dokumentasi, desain.
Sementara pada Team Empowerment, anggota project dibagi menjadi beberapa
tim yang disebut Sprint Teams yang terdiri hingga 7 atau 8 orang. Masingmasing tim diberikan keleluasaan untuk menggunakan metode development
atau tools yang dianggap terbaik untuk memenuhi target. Role-role yang ada
pada Scrum:
1. The Product Owner
Product ownerlah yang memiliki definisi terhadap berhasil atau
tidaknya pembangunan sebuah product. Dia akan memimpin dan
mengarahkan pengembangan product, sprint by sprint (iterasi demi iterasi)
demi tercapainya target. Dia jugalah yang menentukan skala prioritas,
release plans, dan pemilik(assingment) dari setiap product backlog yang
ada. Selain itu dia juga membuat development timeschedule berdasarkan
skala prioritas backlog. Hanya satu orang yang ditempatkan pada role ini
dengan harapan hanya ada satu orang yang menentukan requirement yang
akan dipenuhi. Requirement ini dapat diperoleh berdasarkan pertemuan
dengan client, sales, dll. Tetapi yang menjadi poin penting adalah bahwa
hanya Product Owner lah yang menentukan skala prioritas dan validitas
requirement. Mekanisme ini akan meng-eliminasi adanya kebingungan
anggota tim terhadap perbedaan asumsi requirement, opini yang
berkembang, dan dari gangguan-gangguan lainnya.
2. The Scrum Master
Scrum Master adalah seorang yang memfasilitasi / menangani tim
pada process development harian. Scrum Master tidak mempunyai tugas
lain karena pada dasarnya pekerjaan tersebut akan memakan keseluruhan
waktu kerja yang dimiliki. Scrum master bertanggung jawab dalam
memastikan bahwa setiap tim menerapkan prinsip dan nilai-nilai dalam
Scrum. Scrum master bertanggung jawab memecahkan setiap masalah yang
timbul selama proses development yang ditemukan pada project
management meeting. Role ini umumnya diisi oleh project manager atau
technical team leader.
3. The Sprint
Merupakan
rentang
waktu
yang
telah
ditetapkan
untuk
ini
dipimpin
oleh
Product
Owner.
Dilakukan
untuk
10
11
12
BAB III
RENCANA PENELITIAN
III.1
TARGET AKTIVITAS
Berikut ini target aktivitas (work breakdown structure) pembuatan
website spacible hingga peluncuran produk.dalam kurun waktu 1 tahun:
III.2
13
III.3
14