Anda di halaman 1dari 18

Patung Garuda Wisnu Kencana

Patung ini merupakan mahakarya dari pematung Indonesia, I Nyoman Nuarta. Garuda
Wisnu Kencana berada di kompleks Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana yang
terletak di Bukit Unggasan, Jimbaran, Bali. Ketinggian patung mencapai 75 meter
dengan lebar 60 meter. Patung ini terbuat dari campuran baja dan tembaga dengan
berat 4000 ton.

Patung kebanggaan masyarakat Indonesia, khususnya Bali, merupakan perwujudan


Dewa Wisnu yang dalam agama Hindu merupakan dewa pemelihara (Sthiti) yang
mengendarai burung Garuda. Patung ini dibangun dengan jarak pandang sampai 20
km sehingga dapat terlihat dari Kuta, Sanur, Nusa Dua sampai Tanah Lot.
Momentum Selamat Datang

Monumen ini merupakan mahakarya yang dibangun dalam rangka menyambut Asian
Games IV di Jakarta pada tahun 1962. Monumen ini dibuat oleh Edhi Sunarso dan
Henk Ngantung. Berada di tengah Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, patung ini
diproyeksikan dengan sepasang manusia yang sedang menggenggam bunga di tangan
kiri dan melambaikan tangan. Monumen ini menghadap ke arah utara seakan-akan
menyambut orang-orang yang datang dari arah Monumen Nasional.

Monumen Selamat Datang terbuat dari perunggu yang memiliki ketinggian kepala
hingga kaki 5 meter, ketinggian dari kaki hingga tangan yang melambai kurang lebih
7 meter, dan ketinggian kaki patung adalah 10 meter. Monumen ini awalnya
dikerjakan oleh Wakil Gubernur Jakarta, Henk Ngantung dengan pelaksana
pembuatan yaitu tim pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso dan diresmikan
oleh Presiden Sukarno pada tahun 1962.
Patung Solidaritas

Patung ini merupakan mahakarya dari pematung wanita Indonesia, yaitu Dolorosa
Sinaga. Lahir di Sibolga tahun 1953, beliau memang dikenal dengan karya-karya yang
menggambarkan perjuangan wanita, solidaritas, multikulturalisme krisis, dan
keimanan. Patung bermedia perunggu dengan ukuran 84 x 100 x 29 cm ini dibuat
pada tahun 2000. Patung ini berwujud sekelompok wanita yang berdiri berjajar
dengan tangan saling menggapit. Patung ini secara abstrak menunjukkan satu
keutuhan dalam kebersamaan yang menjadi ungkapan ekspresi yang kuat mengenai
sosok wanita.
Monumen Tonggak Samudra

Monumen yang terletak di pinggir pelabuhan peti kemas Tanjung Priok ini adalah
mahakarya seorang Gregorius Sidharta. Beliau merupakan pelopor pembaruan seni
patung di Indonesia, lulusan Akademi Seni Rupa Indonesia di Jogjakarta. Tonggak
Samudra diciptakan sebagai simbol kekuatan pelabuhan Tanjung Priok sebagai
jantung perdagangan Indonesia. Monumen ini bergaya semi-abstrak dengan bidang
yang berbentuk cekung dan cembung.
Monumen Patung Dirgantara

Monumen ini dikenal juga sebagai patung Pancoran yang terletak di Kawasan
Pancoran, Jakarta Selatan. Patung Dirgantara yang terbuat dari perunggu seberat 11
ton ini dirancang oleh Edhi Sunarso sang pelopor seni patung modern Indonesia.
Patung ini memiliki ketinggian 11 meter dengan kaki patung mencapai 27 meter.
Patung Dirgantara sendiri merupakan ide Presiden RI pertama, Ir Soekarno, yang
menginginkan patung untuk simbol dunia penerbangan Indonesia.
Patung Buddha  Tidur

Patung Buddha Tidur termasuk patung terbesar di Indonesia. Patung ini juga
menempati urutan ketiga setelah patung Buddha di Thailand dan Myanmar. Patung ini
terletak di desa Bejijong, kecamatan Trowulan, Mojokerto, provinsi Jawa Timur.
Patung Buddha Tidur dibuat dengan bahan beton serta memiliki panjang 22 meter
dengan lebar 6 meter dan tinggi 4,5 meter. Patung yang dibuat pada tahun 1993 ini
merupakan karya YM Viryanadi Maha Tera, seorang pematung asal Trowulan.

Lokasinya selain sebagai tempat peribadatan, tetapi juga sebagai tempat wisata.
Patung yang berwarna kuning keemasan ini memiliki bagian bawah yang terdapat
relief-relief yang menceritakan kehidupan Sang Buddha Gautama, hukum
karmaphala, dan hukum tumimbal lahir. Suasana dalam komplek Maha Vihara yang
teduh dan sejuk, selain terkenal dengan Patung Buddha Tidur, terkenal juga dengan
beberapa candi peninggalan kerajaan zaman dahulu.
Patung Jalasveva Jayamahe

Patung Jalasveva Jayamahe merupakan patung yang menggambarkan TNI Angkatan


Laut lengkap dengan Pakaian Dinas Upacara (PDU) dan pedang kehormatan yang
menghadap ke arah laut. Jalasveva Jayamahe diambil dari motto angkatan laut
Indonesia yang berarti Di Laut Kita Berjaya.

Patung Jalasveva Jayamahe terletak di Dermaga Ujung Tanjung Perak, kota Surabaya,
Jawa Timur. Memiliki ketinggian mencapai 30,6 meter, patung ini dibangun pada
tahun 1993 oleh Pemimpin kepala Staf TNI Angkatan Laut Indonesia kemudian
dilanjutkan oleh Laksamana TNI Muhammad Arifin dan dirancang oleh I Nyoman
Nuarta. Selain sebagai patung ikonik, patung ini juga berfungsi sebagai mercusuar
untuk kapal laut.
Patung Bunda Maria Assumpta

Patung Bunda Maria Assumpta terletak di area Gua Maria Kerep, kecamatan
Ambarawa, kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Patung ini memiliki ketinggian
mencapai 23 meter dengan penopang setinggi 19 meter. Patung Bunda Maria
Assumpta merupakan mahakarya tiga seniman asal Ambarawa dan dipimpin RA
nugroho. Patung jenis portrait ini termasuk patung Bunda Maria tertinggi di dunia dan
tercatat di Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).
Patung Arjuna Wijaya

Patung ini memiliki tiga sebutan, yaitu patung Arjuna Wijaya, patung Arjuna Wiwaha
atau patung Asta Brata. Terletak di persimpangan jalan MH Thamrin dan jalan Medan
Merdeka, Jakarta, patung ini berbentuk patung kereta kuda dengan air mancur. Patung
ini dibangun sekitar tahun 1987. Patung ini adalah mahakarya maestro I Nyoman
Nuarta dan dikerjakan oleh sekitar 40 orang seniman yang dibuat di Bandung, Jawa
Barat.

Patung Arjuna Wijaya merupakan patung yang menggambarkan adegan dalam kisah
Mahabarata. Terdapat dua tokoh Pandawa, yaitu Arjuna yang sedang menggenggam
busur panah dan Batara Kresna yang sedang menaiki kereta perang berkepala garuda
yang ditarik oleh delapan kuda yang melambangkan delapan filsafat kepemimpinan
Asta Brata. Patung ini menggambarkan keadaan pertempuran dua tokoh Pandawa
melawan Adipati Karna dari kubu Kurawa.
Romantisisme

Aliran romantisisme adalah aliran yang menggambarkan suatu kenyataan


yang ada melalui cara yang lebih dramatis dan memiliki suasana seperti
mimpi. Kapal terombang-ambing dalam cuaca badai, Sosok manusia berdiri
dipuncak bukit pada saat Senja, dsb. Romantisisme menguak keindahan suatu
tema dari gaya teatrikalnya, bukan hanya mengandalkan subjek yang indah
saja.
Naturalisme

Aliran naturalisme adalah aliran yang ingin menggambarkan kembali alam


semirip dan seakurat mungkin sesuai dengan referensi yang dilukisnya.
Naturalisme merupakan ajang apresiasi bagi seniman terhadap alam. Seniman
biasanya akan memilih keadaan waktu tertentu (senja/golden hour) untuk
melukiskan pemandangan yang luar biasa.
Realisme

Realisme adalah aliran yang ingin menampilkan suatu peristiwa, suasana atau
model tertentu dengan keadaan sehari-hari, tanpa di dramatisir atau dipilih
keadaan paling indahnya saja. Aliran ini bisa saja tidak mengkopi dengan
sempurna apa yang dilihatnya, peristiwa atau temanya yang realistis, bukan
gambarnya saja.
Impresionisme

Impresionisme adalah aliran seni lukis yang hanya melukiskan impresi sekilas
dari subjek yang dilukis. Aliran ini muncul karena kehadiran kamera yang
sudah dapat mengambil alih fungsi seni sebagai media dokumentasi. Daripada
mereplika warna yang sebagaimana cara pandang manusia melihat,
impresionisme ingin menggambarkan warna murni berdasarkan proses
terjadinya pembentukan warna.

Biasanya para impresionis melukis di alam terbuka dalam kurun waktu yang
singkat, sehingga harus mengorbankan keakuratan bentuk, itulah alasan
mengapa hasil lukisan mereka biasanya hanya sebatas impresi. Mereka tidak
sempat menyelesaikan detail lebih jauh. Namun dari ketidaksempurnaan itu
justru muncul bentuk estetis baru yang tidak dimiliki oleh aliran realisme,
naturalisme, bahkan fotografi sekalipun.
Fauvisme

Fauvisme menggunakan gaya yang hampir mirip dengan impresionisme,


namun menolak ide dasarnya, yaitu: peniruan alam. Fauvisme membuat warna
menjadi unsur seni yang independen. Warna tidak hanya menjadi warna baju,
warna langit atau warna kulit, namun menjadi salah satu unsur yang berdiri
sendiri tanpa menjadi representasi fisik apapun.
Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan ekspresi individu seniman


terhadap apa yang diingat, dilihat dan dirasakannya. Bisa dikatakan
ekspresionisme adalah aliran seni rupa yang menonjolkan ungkapan dari
dalam jiwa. Ekspresionisme tidak akan membebankan ketelitian dan kesulitan
melukis pada karyanya. Karena itu aliran ini tidak memiliki tingkat kemiripan
yg akurat bahkan sangat melenceng dari referensi alam.
Kubisme

Kubisme adalah aliran yang memuat beberapa sudut pandang dari suatu
objek dalam satu gambar yang sama, sehingga menghasilkan lukisan yang
terfragmentasi dan terdeformasi. Aliran ini juga menyederhanaan objek
hingga menyerupai bentuk geometris. Suatu objek lukis dapat terdiri dari
berbagai angle secara bersamaan sehingga menghasilkan kejanggalan yang
estetis.
Dadaisme

Dadaisme adalah aliran yang tidak membuat suatu karya indah secara fisik,
namun bermuatan kritik tajam atau pesan sosial dengan cara membuat
sindiran tidak langsung, hingga ke ungkapan langsung yang provokatif
terhadap kaum berwenang yang dianggap membuat keputusan negatif.

Dadaisme memancarkan keindahan estetis dari sisi-sisi yang yang jarang


dimuat dalam keindahan generik atau biasa seperti: keindahan dalam
ketidakteraturan dan sesuatu yang acak (random) namun tetap seimbang.

Anda mungkin juga menyukai