Anda di halaman 1dari 5

Seni patung adalah salah satu cabang dari seni rupa yang hasil karyanya

tiga dimensi Yang biasanya dibuat dengan cara memahat atau dengan
cetakan.

Definisi dan pengertian seni patung adalah hasil ekspresi dari jiwa
manusia dengan membuat sebuah karya yang berbentuk visual melaui
media tiga dimensi dengan tujuan utama untuk menciptakan sebuah
keindahan.. Secara umum, patung dibuat dengan berbagai karakter baik
itu manusia, hewan, ataupun bentuk lain.

Patung adalah perwujudan tokoh nenek moyang ataupun orang berjasa


yang disembah oleh masyarakat primitif. Dimana, pada zaman dahulu
orang-orang primitif percaya kepada alam kehidupan sesudah mati,
sehingga bagi mereka yang berjasa dibangunlah suatu bentuk patung
untuk dijadikan sebagai lambang. Bahan utama yang digunakan sebagai
patung adalah batu.

Seni patung menjelaskan jalan kehidupan manusia dan ide jamannya


yang ditampilkan dalam bentuk fisik. Misalnya, pada zaman Yunani
kuno dan abad pertengahan banyak orang yang lebih menyukai patung
dengan bentuk manusia. Banyak seniman yang menciptakan sebuah
patung untuk memuaskan kreatifitasnya.

1. EDHI SUNARSO
Edhi Sunarso (lahir di Salatiga, Jawa Tengah, 2 Juli 1932; umur 83
tahun) adalah pematung Indonesia. Ia mulai belajar dan berlatih
membuat patung ketika menjadi tawanan perang KNIL di Bandung
antara tahun 1946-1949 yang kemudian dilanjutkan melalui jalur
pendidikan resmi di ASRI, Yogyakarta lulus tahun 1955 dan Kelabhawa
Visva Bharati University Santiniketan, India lulus pada tahun
1957. Selain sebagai pematung, ia juga dosen pada Institut Seni
Indonesia, Yogyakarta. Karya yang dihasilkan Edhi Sunarso antara lain,
patung Monumen Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia dan
Diorama Sejarah Monumen Nasional di Jakarta.

2. DOLOROSA SINAGA
Dolorosa Sinaga (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, Indonesia, 31
Oktober 1953; umur 62 tahun) seorang pematungIndonesia. Karyanya
banyak menampilkan keimanan, krisis, solidaritas, multikulturalisme,
dan perjuangan wanita.

Ia juga mendirikan studio patung sebagai tempat berkaryanya yang


berlokasi sama dengan tempat tinggalnya di daerah Pinang Ranti
Jakarta Timur sejak tahun 1987, yang Ia beri nama Somalaing art studio.
Dolorosa Sinaga lulus dari Institut Kesenian Jakarta pada
tahun 1977 dan kemudian meneruskan studinya di St. Martin's School of
Art, London, Karnarija Lubliyana, Yugoslavia, dan San Francisco Art
Institute serta Universitas Maryland, Amerika Serikat. Karyanya
cenderung memperlihatkan emosi tinggi yang khas, kebanyakan
berwarna hijau dan memiliki bentuk sederhana. Kebanyakan figur
berbentuk wanita.

Namun pada pameran Soliloquy, ia memperlihatkan karya-karya dengan


detail tinggi dengan penggarapan lipatan kain yang sangat baik.

3. GREGORIUS SIDHARTA

Gregorius Sidharta Soegijo (lahir di Yogyakarta, 30


November 1932 – meninggal di Surakarta, Jawa Tengah, 4
Oktober2006 pada umur 73 tahun), adalah
seorang pematung terkenal Indonesia. Ia juga dianggap sebagai tokoh
pembaruan seni patung Indonesia. . Ia mulai belajar melukis di Sanggar
Pelukis Rakyat, Yogyakarta, yang kemudian dilanjutkannya di Akademi
Seni Rupa Indonesia juga di Yogyakarta. Sebelum beralih ke seni patung,
ia sempat mempelajari dasar-dasar melukis dari tokoh-tokoh pelukis
seperti Hendra Gunawan dan Trubus pada tahun 1950-an. Pada
tahun 1953 ia dikirim belajar di Jan van Eyck
Academie di Maastricht, Belanda selama tiga tahun oleh misi
Gereja Katolik. Gregorius Sidharta pernah mendapatkan berbagai
penghargaan atas karya-karyanya, antara lain:

 Anugerah Seni dari Badan Musjawarah Kebudajaan Nasional


(1952)

 Anugerah Seni DKI Jakarta tahun (1982)

 Penghargaan Patung Terbaik dari Dewan Kesenian Jakarta (1986)

 Penghargaan ASEAN ke-2 untuk Kebudayaan, Komunikasi dan


Karya Sastra (1990)

 Penghargaan Rencana Monumen Proklamator di Jakarta

4. I NYOMAN NUARTA

I Nyoman Nuarta (lahir di Tabanan, Bali, 14 November 1951)


adalah pematung Indonesia dan salah satu pelopor Gerakan Seni Rupa
Baru (1976). Dia paling dikenal lewat mahakaryanya seperti
Patung Garuda Wisnu Kencana (Badung,Bali), Monumen Jalesveva
Jayamahe (Surabaya), serta Monumen Proklamasi Indonesia (Jakarta).
Nyoman Nuarta mendapatkan gelar sarjana seni rupa-nya dari Institut
Teknologi Bandung dan hingga kini menetap di Bandung.

I Nyoman Nuarta adalah putra keenam dari sembilan bersaudara dari


pasangan Wirjamidjana dan Samudra. I Nyoman Nuarta tumbuh dalam
didikan pamannya, Ketut Dharma Susila, seorang guru seni rupa. Pada
tahun 1993, Nuarta membuat sebuah monumen raksasa "Jalesveva
Jayamahe" yang sampai sekarang masih berdiri di Dermaga Ujung
Madura,Komando Armada Republik Indonesia Kawasan
Timur (Koarmatim) Kota Surabaya. Monumen tersebut menggambarkan
sosok Perwira TNI Angkatan Laut berbusana Pakaian Dinas
Upacara (PDU) lengkap dengan pedangkehormatan yang sedang
menerawang ke arah laut. Patung tersebut berdiri di atas bangunan dan
tingginya mencapai 60,6 meter. Monumen Jalesveva
Jayamahe menggambarkan generasi penerus bangsa yang yakin dan
optimis untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai