Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MERANGKUM MODUL

NAMA :ELMA VIONITA


NIM :836980634
KELAS :A
B.STUDI :PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MODUL 1
HAKIKAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS

KB 1

PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS

A. PENGERTIAN PTK
Penelitian tindakan kelas merupakan satu penelitian pula,yang dengan sendirinya
mempunyai berbagai aturan dan langkah yang harus diikuti.penelitian tindakan kelas
merupakan terjemahan dari Classroom Action Research,yaitu satu Action Research yang
dilakukan di kelas.makna PTK dari segi semantik (arti kata).
Jika kita cermati pengertian tersebut secara saksama,kita akan menemukan sejumlah ide
pokok sebagai berikut.
1. penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui
refleksi diri.
2. penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang
diteliti,seperti guru,siswa,atau kepala sekolah.
3. penelitian tindakan dilakukan dalam situasi social,termasuk situasi pendidikan.
4. tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki:dasar pemikiran dan kepantasan dari
praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut,serta situasi atau lembaga tempat
praktik tersebut dilaksanakan.

Dari keempat ide pokok tersebut dapat kita simpulkan bahwa penelitian tindakan
merupakan penelitian dalam bidang social,yang menggunakan refleksi diri sebagai metode
utama,dilakukan oleh orang yang terlibat di dalamnya,serta bertujuan untuk melakukan
perbaikan dalam berbagai aspek.

B. KARAKTERISTIK PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Dari pengertian di atas kita dapat menemukan karakteristik PTK,yang membedakannya
dengan jenis penelitian lain.Mari kita kaji bersama ciri-ciri tersebut.
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri guru bahwa
praktik yang dilakukannya selama ini di kelas mempunyai masalah yang perlu
diselesaikan.
2. Self-reflective inquiry,atau penelitian melalui refleksi diri,merupakan ciri PTK yang
paling esensial.
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan di dalam kelas,sehingga focus penelitian ini adalah
kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi.
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelaja

C. PENELITIAN TINDAKAN KELAS DAN PENELITIAN KELAS


Penelitian tindakan kelas (PTK) tentu berbeda dari penelitian kelas (classroom
research).yang jelas,PTK termasuk salah satu jenis penelitian kelas karena memang
penelitian tersebut dilakukan di dalam kelas.Namun penelitian kelas yang dapat
didefenisikan sebagai penelitian yang dilakukan di dalam kelas,mencakup tidak hanya
PTK,tetapi juga berbagai jenis penelitian yang dilakukan di dalam kelas.

D. MENGAPA PTK PERLU DILAKUKAN OLEH GURU?


Menurut Hopkins (1993) berkaitan dengan isu-isu seputar profesionalisme,praktik di
kelas,control social terhadap guru,serta kemanfaatan penelitian pendidikan.Dari segi
profesionalisme,penelitian kelas yang dilakukan oleh guru dipandang sebagai satu unjuk
kerja seorang guru yang propesional karena studi sistemstik yang dilakukan terhadap diri
sendiri dianggap sebagai tanda (hallmark) dari pekerjan guru yang professional.Dari sisi ini
ada dua argumentasi yang dapat di kemukakan (Hopkins,1993,hal.34-42).
Pertama,guru yang baik perlu mempunyai otonomi dalam melakukan penilaian
professional,sehingga sesungguhnya,ia tidak perlu diberitahu apa yang harus dia kerjakan.
Kedua,Ketidaktepatan paradigma penelitian tradisional dalam membantu guru
memperbaiki kinerjanya dalam mengajar.
Faktor lain yang juga ikut memperkuat alas an perlunya guru melakukan PTK adalah
keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan pengembangan di sekolahnya dan mungkin di
tingkat yang lebih luas,sehingga ia perlu mampu melakukan reviu terhadap kinerjanya
sendiri, untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai masukan dalam reviu kinerja sekolah.
MODUL 1: KB.2
MANFAAT,KETERBATASAN,DAN PERSYARATAN PENELITIAN TINDAKAN
KELAS (PTK)

A. MANFAAT PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar,baik bagi
guru,pembelajaran,maupun bagi sekolah.
1. Manfaat PTK bagi Guru
Bagi guru,PTK mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut.
a. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pelajaran yang dikelolanya
karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran.
b. Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara professional karena dapat
menunjukan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang
dikelolanya.
c. PTK membuat guru lebih percaya diri.
d. Melalui PTK,guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri.
2. Manfaat PTK bagi Pembelajaran/Siswa
Jika kita mengacu kembali kepada karakteristik PTK,kita tentu sepakat bahwa PTK
mempunyai manfaat yang sangat besar bagi pembelajaran karena tujuan PTK adalah
memperbaiki praktik pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki belajar siswa
(Raka Joni,Kardiawarman,& Hadisubroto,1998).Dengan adanya PTK kesalahan dalam
proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan dipebaiki,sehingga kesalahan tersebut
tidak akan berlanjut.Jika kesalahan dapat diperbaiki,hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat.
3. Manfaat PTK bagi Sekolah
Sekolah yang para gurunya terampil melaksanakan PTK tentu akan memetik
manfaat.Sebagaimana yang diargumentasikan oleh Hargreaves (dalam
Hopkins,1993),sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri para guru
telah brhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa.

Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan/perbaikan mempunyai


kesempatan yang besar untuk berkembang pesat.

B. KETERBATASAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS


Keterbatasan ini dapat kita tandai sejak awal ketika mulai mengkaji karakteristik PTK dan
kemudian membandingkannya dengan penelitian formal.paling tidak,ada dua keterbatasan
yang perlu kita bahas,yaitu masalah validitasi dan generalisasi.
1. Validitas PTK
Validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering
dipertanyakan.Metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun
dijaga keobjektifannya masih menimbulkan keraguan.

2. Generalisai
Sejalan dengan masalah validitas,hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang
hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu.

C. KONDISI YANG DIPERSYARATKAN DALAM PTK


Agar PTK dapat dilangsungkan secara benar,berbagai kondisi harus dipenuhi.kondisi
tersebut antara lain sebagai berikut.
1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan
PTK,berkolaborasi dengan teman guru lainnya,dapat secara bebas meminta teman untuk
menjadi pengamat bagi kelasnya,dan bebas berdiskusi tentang kemajuan kelasnya,
disamping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai.Namun,kenyataan
menunjukan bahwa birokrasi dan pormalitas yang ada di sekolah tidak menunjang
terjadinya itu semua seperti yang di ungkapkan oleh Shumsky dan Holly (dalam Mc
Taggart,1991).
2. Sejalan dengan pemikiran pada butir 1,birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah
hendaknya diminimalkan.sebaliknya yang harus ditumbuhkan adalah kolaborasi atau
kerja sama yang saling menguntungkan,serta pengambilan keputusan secara bersama.
3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya.jika
keinginan tersebut memang merupakan komitmen sekolah,maka PTK sebagai satu
bentuk inovasi di sekolah akan dapat tumbuh subur,dan kegiatan PTK mungkin akan
menjadi kegiatan rutin bagi guru.
4. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah
yang dihadapi tanpa rasa khawatir akan dicemoohkan.Diskusi dengan teman sejawat
tentang masalah yang dihadapi dan kemudian setiap staf menganggap masalah yang
dibahas merupakan masalah bersama,merupakan kondisi yang dipersyaratkan untuk
berkembangnya PTK di sekolah.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya
pembaruan.Sikap negatif yang ditunjukan meskipun hanya selintas akan merusak iklim
inovasi yang sedang tumbuh.
6. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang
melakukan satu pembaruan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.
7. Guru harus siap menghadapi berbagai konflik karena yang baru biasanya mendapat
perhatian lebih daripada yang lama yang sudah diakrabi setiap hari.Hal ini perlu untuk
menghindari munculnya kecemburuan social.
MODUL 2
LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

KB.1
Rencana dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Merencanakan suatu kegiatan merupakan aktivitas sehari-hari bagi setiap orang yang
hidup secara teratur.Rencana merupakan satu kebutuhan pokok dalam melaksanakan setiap
kegiatan.Meskipun membuat rencana,seperti membuat rencana pembelajaran (RP) merupakan
kegiatan rutin,namun ada kalanya rencana harus dibuat secara khusus, lebih-lebih jika ada
keperluan (kebutuhan) khusus untuk melakukan satu kegiatan.

Kegiatan belajar 1 ini akan mengajak Anda mengkaji berbagai langkah yang perlu
dilakukan dalam penelitian tindakan kelas,khususnya yang berkaitan dengan rencana dan
pelaksanaaan.Pemahaman langkah-langkah ini akan sangat membantu Anda dalam menyusun
rencana dan melaksanakan PTK itu sendiri.

Langkah merencanakan merupakan langkah pertama dalam setiap kegiatan.Tanpa


rencana, kegitan yang kita lakukan tidak akan terarah atau sering disebut “ngawur” atau
sembarangan. Rencana akan menjadi acuan dalam melaksanakan tindakan.

Dalam kegiatan belajar ini kita akan mengkaji dua tahap, yaitu merancanakan dan
melakukan tindakan dengan empat langkah utama, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah,
2. Menganalisis dan merumuskan masalah,
3. Merencanakan PTK,serta
4. Melaksanakan PTK.

Kempat langkah ini merupakan langkah yang berurutan; artinya langkah pertama harus
dikerjakan lebih dahulu sebelum langkah kedua dilaksanakan,demikian seterusnya.

A. MENGIDENTIFIKASI MASALAH
Suatu rencana PTK diawali dengan adanya masalah yang dirasakan atau disadari oleh
guru.Misalnya, ada sekelompok siswa yang secara terus-menerus membuat kesalahan yang
sama, ada siswa yang suka membolos, atau hasil belajar siswa menurun secara drastis.

B. MENGANALISIS DAN MERUMUSKAN MASALAH


Setelah masalah teridentifikasi, kita perlu melakukan analisis sehingga dapat merumuskan
masalah dengan jelas.Tentu saja sebelum menganalisis masalah, kita mengumpulkan data
yang terkait dengan masalah tersebut,seperti yang terdapat pada langkah dari Mills (2000).
Tanpa melakukan analisis, mungkin masalah yang kita identifikasi masih kabur. Analisi
dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri atau yang disebut
refleksi, dan dapat pula dengan mengkaji ulang berbagai dokumen seperti pekerjaan siswa,
daftar hadir, atau daftar nilai, atau bahkan mungkin bahan pelajaran yang kita siapkan.
Semua ini tergantung dari jenis masalah yang kita identifikasi.

C. MERENCANAKAN PERBAIKAN
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, guru perlu membuat rencana tindakan atau
yang sering disebut rencana perbaikan. Langkah –langkah dalam menyusun rencana adalah
sebagai berikut:
1. Rumuskan cara perbaikan yang akan ditempuh dalam bentuk hipotesis tindakan.
Hipotesis tindakan adalah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk mengatasi
masalah.
2. Analisis Kelayakan Hipotesis Tindakan
Setelah menetapkan alternative hipotesis yang terbaik, hipotesis ini masih perlu dikaji
kembali kelayakannya dikaitkan dengan kemungkinan pelaksanaannya.

D. MELAKSANAKAN PTK
Setelah meyakini bahwa hipotesis tindakan atau rencana perbaikan sudah cukup layak, kini
guru perlu mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perbaikan. Langkah ini kita sebut
sebagai persiapan pelaksanaan,yang sebenarnya dapat merupakan bagian dari
perencanaan,tetapi dapat pula kita tempatkan sebagai bagian awal dari pelaksanaan.
Setelah persiapan ini mantap, barulah kita mulai dengan pelaksanaannya di kelas. Mari kita
kaji kedua tahap ini dengan cermat.
1. Menyiapkan Pelaksanaan
Ada beberapa langkah yang perlu kita siapkan sebelum merealisasikan rencana
tindakan kita.
a. Membuat rencana pembelajaran beserta scenario tindakan yang akan dilaksanakan.
b. Menyiapkan fasilitas atau sarana pendukung yang d perlukan, misalnya gambar-
gambar, meja tempat mengumpulkan tugas,atau sarana lain yang terkait.
c. Menyiapkan cara merekam dan menganalisis data yang berkaitan dengan proses
dan hasil perbaikan.
d. Jika perlu untuk memantapkan keyakinan diri, guru perlu mensimulasikan
pelaksanaan tindakan.
2. Melaksanakan Tindakan
Seteah persiapan selesai, kini tba saatnya guru melaksanakan tindakan dalam kelas
yang sebenarnya. Agar pelaksanaan ini dapat berlangsung secara terarah, guru perlu
memperhatikan beberapa prinsip, yang oleh Hopkins (1993) disebut sebagai kriteria
PTK yang dilakukan oleh guru. Cobalah anda simak kriteria berikut dengan cermat ,
dan bandingkan dengan berbagai prinsip yang sudah anda kuasai.
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar.
b. Cara pengumpulan atau perekaman data jangan sampai terlalu menyita waktu guru,
sehingga guru sampai kehabisan napas.
c. Metodologi yang diterapkan haruslah reliable atau handal, sehingga
memungkinkan guru mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan
situasi kelasnya.
d. Masalah yang ditangani guru haruslah sesuai dengan kemanpuan dan komitmen
guru sebagaimana yang sudah pernah diulas di depan.
e. Sebagai peneliti, guru harus memperhatikan berbagai aturan atau etika yang terkait
dengan tugas-tugasnya.
f. Akhirnya, seperti yang sudah pernah disinggung pada modul 1, PTK harus
mendapat dukungan dari seluruh personil sekolah.

KB. 2
Pengumpulan dan Analisis Data, Serta Tindak Lanjut

Setelah menyelesikan kegiatan belajar ini Anda diharapkan dapat menjelaskan dan merinci
kaidah-kaidah dalam melakukan pengamatan/interpretasi,analisis data, dan refleksi, serta
mampu merinci langkah-langkah dalam merencanakan tindak lanjut.

A. PENGUMPULAN DATA
Seperti tersirat dalam langkah-langkah PTK, pengumpulan data dilakukan oleh guru
sebagai peneliti selama proses pelaksanaan tindakan.Data dapat dikumpulkan dengan
berbagai teknik, seperti observasi, wawancara, catatan harian, angket, dan
sebagainya.Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat
menentukan dalam PTK. Oleh karena itu, observasi akan kita kaji secara mendalam,
sedangkan teknik lainnya akan kita bahas secara singkat.

1. Observasi dan Interprestasi


Dalam KB 1 sudah ditekankan baahwa pelaksanaan tindakan disertai dengan
observasi atau pengamatan dan sekaligus interprestasi terhadap data tentang proses
dan hasil tindakan,sehingga dapat dikatakan pelaksanaan tindakan dan
observasi/interprestasi berlangsung simultan. Artinya, data yang diamati tersebut
langsung diinterprestasikan, tidak sekadar direkam.
Selanjutnya, dalam langkah persiapan pelaksanaan disebutkan bahwa salah satu
hal yang harus dipersiapkan adalah cara perekaman data. Artinya,apa yang harus
direkam dan bagaimana merekamnya harus ditentukan secara jelas.
Agar kajian kita menjadi lebih sistematis, mari kita bahas observasi ini dari
berbagai aspek , mulai dari prinsip dan jenis-jenisnya, tujuannya, serta prosedurnya.
a. Prinsip dan jenis observasi
Secara sederhana, observasi berarti pengamatan dengan tujuan tertentu. Hopkin
(1993) menyebutkan ada lima prinsip dasar atau karakteristik kunci observasi,
yang secara singkat dapat dideskripsikan seperti berikut ini.
1) Perencanaan Bersama
2) Fokus
3) Membangun Kriteria
4) Keterampilan Observasi
5) Balikan (Feedbeck)

Dilihat dari cara melakukannya, observasi dapat dibedakan sebagai berikut.


1) Observasi Terbuka
2) Observasi terfokus
3) Observasi Terstruktur
4) Observasi Sistematik

Mari kita kaji langkah-langkah tersebut satu persatu.


1) Pertemuan Pendahuluan
2) Pelaksanaan Observasi
3) Diskusi Balikan
2. Catatan Harian, Rekaman, Angket, dan Wawancara
Di samping data yang dikumpulkan dengan observasi, masih banyak data
pembelajaran yang dapat dikumpulkan dengan berbagai teknik lain, seperti catatan
harian guru, catatan harian siswa, rekaman dengan tape-recorder, angket wawancara,
dan berbagai dokumen yang terkait dengan siswa.
Catatan harian guru atau yang disebut field note, dibuat oleh guru segera setelah
pembelajaran selesai.
Catatan harian siswa merupakan catatan harian yang dibuat oleh siswa secara
bebas tentang pelajaran tertentu.
Rekaman dengan tape-recorder merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
data penting yang berkaitan dengan interaksi di dalam kelas.
Wawancara dapat dilakukan untuk mengungkap pendapat siswa tentang
pembelajaran.

B. ANALISIS DATA DAN REFLEKSI


1. Analisis Data
Salah satu ciri guru yang professional adalah mampu mengambil keputusan, baik
sebelum, selama, maupun setelah pembelajaran berlangsung.
Analisis data pada tahap ini agak berbeda dengan interprestasi yang dilakukan pada
tahap observasi.
Analisis data dapat dilakukan secara bertahap, pertama dengan menyeleksi dan
mengelompokkan, kedua dengan memaparkan atau mendeskripsikan data, dan
terakhir menyimpulkan atau memberi makna.

2. Refleksi
Melakukan refleksi tidak ubahnya seperti berdiri di depan cermin untuk melihat
kembali bayangan kita atau memantulkan kembali kejadian yang perlu kita kaji.
Refleksi dilakukan melalui analisis dan sintesis, serta induksi dan deduksi.

C. PERENCANAAN TINDAK LANJUT


Sebagaimana sudah tersirat dalam tahap analisis data dan refleksi, hasil atau kesimpulan
yang didapat pada analisis data dan setelah melakukan refleksi digunakan untuk membuat
rencana tindak lanjut. Jika ternyata tindakan perbaikan belum berhasil menjawab masalah
yang menjadi kerisauan guru, maka hasil analisis data dan refleksi digunakan untuk
merencanakan kembali tindakan perbaikan, bahkan bila perlu dibuat rencana baru. Jika
ini terjadi maka akan terdapat siklus 2 PTK yang langkah-langkahnya tetap sama, yaitu
perumusan masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan
interprestasi, serta analisis data dan refleksi.

MODUL: 3
MERANCANG PENELITIAN TINDAKAN KELAS
KB.1
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Dalam KB 1 ini Anda akan mengkaji langkah-langkah merencanakan PTK secara
operasional yaitu dari mulai identifikasi masalah, analisis masalah,perumusan masalah, dan
pengembangan alternatif tindakan. Setiap langkah memerlukan contoh konkret, sehingga
pemahaman terhadap setiap langkah menjadi semakin mantap.

A. LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENEMUKAN DAN MERUMUSKAN


MASALAH
Menemukan masalah merupakan hal yang gampang-gampang susah. Ada orang yang
sangat tanggap terhadap masalah yang dihadapinya, namun tidak sedikit yang tidak sadar
bahwa ia sedang menghadapi masalah.
Beberapa contoh masalah yang mungkin Anda hadapi sehari-hari antara lain seperti
berikut.
1. Dalam interaksi Pembelajaran
a) Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas
b) Bila diberikan pertanyaan, siswa mau mengangkat tangan untuk menjawab.
c) Jika ada siswa yang terpaksa menjawab, jawbannya sering menyimpang.
d) Sebagian besar jawaban siswa tidak benar.
2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar
a) Nilai yang dicapai siswa dalam mata pelajaran Anda kurang memuaskan (di bswah
rata-rata).
b) Nilai EHB rata-rata kurang dari 50.
c) Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian objektif.
d) Sebagian besar siswa selalu salah dalam mengucapkan kata-kata bahasa ingris.
3. Disiplin Belajar
a) Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b) Siswa tidak memperhatikan pelajaran.
c) Selama pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d) Siswa banyak yang saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.

Lakukanlah langkah-langkah berikut.


1. Identufikasi Masalah
Untuk mengidentifikasi masalah, Anda harus mengingat kembali modul 1 dan 2, yaitu
tentang masalah dan kriteria yang disebut masalah.
2. Menganalisis Masalah
Masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran tentu harus segera kita atasi agar tidak
berlarut-larut.
3. Merumuskan MAsalah
Setelah melakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah,
tiba saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk
masalah penelitian.

B. MENGEMBANGKAN ALTERNATIF TINDAKAN


Berdasarkan rumusan masalah 1 tersebut, Anda dapat memformulasikan suatu
hipotesis tindakan. Ingat kembali bahwa hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang
tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan tersebut. Tindakan dilakukan dengan
cara mengintervensi kegiatan agar dapat memperbaiki proses pembelajaran. Artinya
mengubah kegiatan atau tindakan yang biasa dilakukan dengan tindakan yang diduga dapat
memperbaiki keadaan. Misalnya dari teori tentang keterampilan menjelaskan kita tahu
bahwa penjelasan akan menjadi lebih efektif,jika guru: (1)menggunakan bahasa yang lugas,
ucapan yang jelas, kata /istilah yang dapat di pahami siswa, (2) menggunakan contoh dan
ilustrasi, serta (3) memberikan tekanan pada kata/istilah kunci. Dengan mengacu kepada
teori-teori tersebut, dan pengalaman kita selama mengajar, kita dapat menyusun alternative
tindakan sebagai berikut.
Hipotesis/Alternatif Tindakan 1:

Hipotesis atau alternatif tindakan 1 ini menyiratkan bahwa pemahaman siswa dalam
IPS akan meningkat jika guru menerapkan keterampilan menjelaskan, yaitu
menggunakan bahasa yang lugas tanpa kata-kata asing yang sulit, menggunakan contoh
dan alat peraga, serta memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi.

Hipotesis Tindakan 2:
Apabila guru menggunakan kata-kata asing dan menerjemahkannya dalam bahasa
Indonesia, disertai contoh-contoh kongkret, yang bila perlu menggunakan alat peraga,
kemudian siswa diberi tugas mencari contoh lain dari lingkungannya sendiri dan
mendiskusikan masalah dalam kelompok, maka pemahaman siswa akan meningkat.
Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang anda rumuskan bukan hanya sekadar
asal jadi, tetapi telah melalui berbagai pertimbangan dan kajian. Selain itu, hipotesis anda
harus terukur (measurable) dan dapat dilaksanakan ( aplicable).

KB.2
RENCANA DAN PROPOSAL PTK

A. RENCANA PERBAIKAN
dilaksanakan menuntut guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Rencana
perlu kita tuangkan dalam sebuah format, yang memungkinkan kita membuat perencanaan
secara sistematis. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran (RPP) pada dasarnya sama
dengan format rencana pembelajaran sehari-hari,dengan tambahan komponen-komponen
yang terkait dengan perbaikan.
Agar mampu mengembangkan RPP dengan akurat, dengan perkataan lain
mengembangkan alternative tindakan yang telah anda kembangkan dalam KB 1 menjadi
rencana yang siap dilaksanakan, Anda perlu menempuh sejumlah langkah berikut.
1. Membuat scenario pembelajaran, yang terdiri dari langkah-langkah dalam pembelajaran
yang berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang diperlukan dalam melaksanakan
tindakan perbaikan, termasuk mempersiapkan alat peraga, jika memang dibutuhkan.
3. Menyusun RPP yang lengkap.
4. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki
scenario pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.

B. MENENTUKAN DAN MEMPERSIAPKAN PROSEDUR DAN INSTRUMEN


PENGUMPULAN DATA
Dalam hal ini Anda harus ingat kembali bahwa pengumpulan data utama dalam PTK
adalah guru, sedangkan data yang dikumpulkan pada dasarnya merupakan data
kualitatif.Pada hal –hal tertentu, jika guru merasa terlalu sibuk untuk mengumpulkan data
sendiri,ia dapat meminta teman sejawat untuk berperan sebagai pengamat, bahkan dapat
menggunakan alat perekam seperti tape-recorder atau video-camera.

C. PROPOSAL PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Anda tentu sudah sering mendengar istilah proposal, bahkan tidak mustahil Anda
sudah pernah mempersiapkan suatu proposal. Dalam konteks pendidikan, proposal atau
usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana suatu kegiatan pendidikan
yang dirancang oleh para pengusulnya.
2. Format Proposal PTK
Seperti yang sudah dipaparkan diatas, setiap sponsor pada dasarnya akan
mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka yang mengajukan proposal.
Variasi tersebut pada umumnya terdapat pada identitas dan hal-hal yang bersifat
administratif, namun dari segi substansi pada dasarnya semua proposal PTK mengacu
pada komponen yang sama.

Anda mungkin juga menyukai