Anda di halaman 1dari 7

Manfaat penelitian tindakan kelas

Penelitian tindakan kelas (PTK) mempunyai manfaat yang cukup besar baik bagi Guru,
Pembelajaran, maupun bagi sekolah. Mari kita kaji manfaat penelitian tindakan kelas.

Manfaat PTK bagi guru

1. PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan
menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. Disamping itu, hasil PTK yang
diperolehnya dapat disebarkan kepada teman sejawat, sehingga mereka barangkali
tergerak untuk mencoba Kan Hasil tersebut Atau paling tidak mencoba melakukan
perbaikan bagi pembelajaran di kelasnya.
2. Guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukkan bahwa ia mampu
menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya melalui penelitian tindakan
kelas. Dengan maksud lain, guru mampu menunjukkan otonominya sebagai pekerja
profesional. Sebagaimana diketahui, sebagai pekerja profesional, guru dituntut untuk
mampu mengembangkan diri dari pemula sampai ke ahli atau dari entry ke mentor
sampai Master teacher. Gaun profesionalisme dalam mengajar semakin santer mulai
tahun 1992. Salah satu tema yang didengungkan dalam profesionalisme mengajar adalah
perubahan dari individualisme ke kolaborasi serta dari supervisi ke mentoring, yang
membawa dampak adanya perubahan relasi atasan bawahan menjadi relasi kolegial, dan
dari hubungan hierarki menjadi hubungan dalam tim.

3. PTK membuat guru menjadi lebih percaya diri. Jika PTK mampu membuatku
berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai konsekuensinya, PTK juga
mampu membuat guru lebih percaya diri. Guru yang mampu melakukan analisis terhadap
kinerja nya sendiri di dalam kelas sehingga menemukan kekuatan dan kelemahan dan
kemudian mengembangkan alternatif untuk mengatasi kelemahannya jelas merupakan
guru yang penuh percaya diri. Guru yang mampu melakukan PTK apalagi pernah
mempublikasikan hasil PTK nya pasti Merasa punya sesuatu untuk dibanggakan. Ia
mampu berperan sebagai guru dan juga berperan sebagai peneliti di kelasnya sendiri.
4. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan nya sendiri melalui PTK. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan yang
ditemukan orang lain, namun ia sendiri merupakan perancang dan pelaku perbaikan
tersebut secara langsung. Hasil yang ditemukan sendiri akan merupakan dorongan yang
kuat bagi guru untuk terus-menerus melakukan perbaikan. Inilah yang disebut sebagai
theorizing by practitioners, yaitu membangun sendiri pengetahuan dan menghasilkan dan
menghasilkan teori yang dihasilkan sendiri.

Manfaat PTK Bagi Siswa


Kemampuan guru melakukan PTK akan berdampak positif bagi hasil belajar siswa. Tentu saja
ini akan terjadi jika guru mampu dan mau melakukannya. Tanpa kedua faktor tersebut,
kemampuan melakukan PTK tidak akan berarti apa-apa.

Disamping meningkatkan hasil belajar siswa, PTK yang dilaksanakan guru juga dapat menjadi
model bagi siswa. Guru yang terampil melaksanakan PTK akan selalu kritis terhadap hasil
belajar siswa, sehingga siswa merasa mendapat perhatian khusus dari guru. Sikap kritis ini dapat
menjadi model bagi siswa untuk selalu menyikapi kinerja nya dengan melakukan analisis seperti
yang dilakukan oleh gurunya. Meskipun siswa tidak paham dan mungkin tidak tahu bahwa guru
sedang melakukan PTK di samping mengajar, tetapi perilaku guru yang juga berperan sebagai
peneliti dapat menjadi model yang bagus bagi para siswa, sehingga diharapkan para siswa juga
dapat berperan sebagai peneliti bagi hasil belajarnya sendiri.

Manfaat PTK bagi sekolah

Sekolah yang pada gurunya terampil melaksanakan PTK tentu akan memetik manfaat. Sekolah
tidak akan berkembang atau hanya sedikit sekali berkembang tanpa berkembangnya kemampuan
guru, Demikian pula sebaliknya guru tidak akan berkembang tanpa berkembangnya sekolah.

Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perbaikan mempunyai kesempatan yang
besar untuk berkembang pesat. Berbagai perbaikan akan dapat diwujudkan seperti
penanggulangan berbagai masalah belajar siswa, perbaikan kesalahan konsep, serta
penanggulangan berbagai kesulitan mengajar yang dialami oleh guru. Disamping itu, pendekatan
penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas dapat dilaksanakan dalam pengelolaan
kegiatan sekolah secara keseluruhan. Hubungan kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling
membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif untuk memajukan sekolah.
Dengan terbiasanya para guru melakukan PTK, berbagai strategi pembelajaran dapat dihasilkan
dari sekolah ini untuk disebarluaskan kepada sekolah lain. Dengan demikian, sekolah
mempunyai kesempatan yang besar untuk berubah secara menyeluruh. Dalam konteks ini, PTK
memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah, yang tercermin dari
peningkatan kemampuan profesional para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta
kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut.

Keterbatasan penelitian tindakan kelas


Dari berbagai karakteristik PTK, maka akan muncul berbagai isu atau topik yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam penelitian tindakan kelas. Salah satu dari isu tersebut adalah keterbatasan
PTK. Keterbatasan ini dapat kita Tandai sejak awal ketika mulai mengkaji karakteristik PTK dan
kemudian membandingkannya dengan penelitian formal. Paling tidak, ada 2 keterbatasan yang
perlu kita bahas, yaitu masalah validitas dan generalisasi.

1. Validitas PTK. Validitas atau keshohihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering
dipertanyakan. Metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun
dijaga ke objective and nya masih menimbulkan keraguan. Apakah kaidah-kaidah
penelitian ilmiah dapat dijaga selama pengumpulan data? Apakah tidak ada manipulasi
yang dilakukan baik oleh guru maupun oleh siswa karena perintah guru? Tetapi, jika kita
mau jujur, guru tentu tidak mungkin melakukan manipulasi karena tidak ada pamrih apa-
apa. Guru hanya ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Namun
demikian, para peneliti masih sering mempertanyakan kesahihan Penelitian yang
dilakukan oleh guru di dalam kelas nya sendiri.
2. Generalisasi. Sejalan dengan masalah validitas, hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan
karena memang Hasil tersebut hanya terkait dengan siswa dalam kelas tertentu. Kita tidak
dapat menyimpulkan bahwa satu teknik efektif untuk meningkatkan motivasi siswa
karena sampel penelitian hanya satu kelas, yang merupakan kasus khusus. Artinya, bisa
jadi suatu teknik atau strategi berjalan dengan efektif di kelas kita, namun belum tentu
berjalan dengan baik di kelas yang diampu oleh guru yang lain. Karena situasi dan
kondisinya memang berbeda. PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan oleh
guru di kelasnya sendiri untuk memperbaiki aspek pembelajaran tertentu yang terjadi di
kelas tersebut. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut tentu dapat saja dicobakan
oleh guru lain dengan mempertimbangkan berbagai modifikasi sesuai dengan situasi dan
kondisi di kelasnya.

Kondisi yang dipersyaratkan dalam PTK


Agar PTK dapat dilangsungkan secara baik, berbagai kondisi harus dipenuhi. Kondisi tersebut
antara lain sebagai berikut.

1. Sekolah harus memberikan kebebasan yang memadai bagi guru untuk melakukan PTK,
berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta teman untuk
menjadi pengamat bagi kelasnya, dan bebas berdiskusi tentang kemajuan kelasnya, di
samping dapat menumbuhkan rasa saling mempercayai. Namun, kenyataan menunjukkan
bahwa birokrasi dan formalitas yang ada di sekolah tidak menunjang terjadinya itu semua
seperti yang diungkapkan oleh Shumsky dan Holly. Kondisi ini tidak menunjang
pelembagaan PTK di sekolah, sehingga PTK Hanya dianggap eksperimen sesaat saja.
2. Sejalan dengan pemikiran pada nomor satu, birokrasi dan hierarki organisasi di sekolah
hendaknya diminimalkan. Sebaliknya yang harus ditumbuhkan adalah kolaborasi atau
kerjasama yang saling menguntungkan, serta pengambilan keputusan secara bersama.
3. Sekolah semestinya selalu mempertanyakan apa yang diinginkan bagi sekolahnya. Jika
keinginan tersebut memang merupakan komitmen sekolah, maka PTK sebagai satu
bentuk inovasi di sekolah akan dapat tumbuh subur, dan kegiatan PTK mungkin akan
menjadi kegiatan rutin bagi guru.
4. PTK mempersyaratkan keterbukaan dari semua staf sekolah untuk membahas masalah
yang dihadapi Tanpa Rasa khawatir akan dicemoohkan. Diskusi dengan teman sejawat
tentang masalah yang dihadapi dan kemudian setiap staf menganggap Masalah yang
dibahas merupakan masalah bersama, merupakan kondisi yang dipersyaratkan untuk
berkembangnya PTK di sekolah.
5. Sikap kepala sekolah dan staf administrasi harus menunjang terjadinya pembaruan. Sikap
negatif yang ditunjukkan meskipun hanya selintas akan merusak iklim inovasi yang
sedang tumbuh.
6. Guru dan siswa harus mempunyai rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka sedang
melakukan suatu pembaharuan yang didukung oleh kepala sekolah dan juga orang tua.
7. Guru harus s
7. iap menghadapi berbagai konflik karena yang baru biasanya mendapat perhatian lebih
daripada yang lama yang sudah diakrabi setiap hari. Hal ini perlu untuk menghindari
munculnya kecemburuan sosial.

Demikianlah artikel mengenai manfaat, keterbatasan, dan persyaratan penelitian tindakan kelas
(PTK). Artikel mengenai PTK ini adalah artikel yang berseri, yang akan penulis sajikan secara
berkala. Menantikan kehadiran artikel mengenai PTK ini di waktu-waktu yang akan datang
secara berseri. Terima kasih.

 Manfaat, Syarat dan Keterbatasan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Januari 10, 2019 oleh Team Work

Dalam postingan sebelumnya, telah diuraikan beberapa rincian mengenai PTK. Pada artikel ini
akan dijelaskan tentang keterbatasan, manfaat PTK, serta persyaratan yang wajib dikondisikan.
Setiap penelitian memiliki keterbatasan – keterbatasan tertentu. Berdasarkan karakteristik PTK,
jenis penelitian ini juga tak luput dari keterbatasan tersebut. Apa sajakah keterbatasan dari PTK?

Secara umum ada dua hal yang paling menonjol terkait dengan keterbatasan pada PTK, yaitu
masalah validitas dan generalisasi. Berikut ini akan diuraikan secara sekilas terkait dengan
masalah keterbatasan tersebut.

Keterbatasan PTK
Validitas PTK
Sebagai suatu penelitian ilmiah, validitas atau kesahihan PTK masih sering dipertanyakan
(diragukan). Metodologi yang agak longgar dan lebih bersifat informal (walaupun
objektivitasnya dijaga), masih sering menimbulkan keraguan. Beberapa hal yang sering
dipertanyakan adalah: Apakah selama proses pengumpulan data kaidah-kaidah penelitian ilmiah
dapat tetap dijaga? Apakah ada jaminan bahwa penelitian tersebut terbebas dari manipulasi yang
dilakukan guru atau pun oleh siswa atas perintah guru? Hal-hal tersebutlah yang sering
dipertanyakan oleh para peneliti atau penguji untuk kesahihan PTK yang dilakukan guru.
Keterbatasan Generalisasi
Poin kedua yang sering menjadi masalah dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas adalah
generalisasi. Hasil suatu PTK tidak dapat digeneralisasikan atau digunakan secara umum karena
memang hasil tersebut hanya terkait dengan kelompok siswa dalam satu kelas tertentu. Melalui
PTK kita tidak dapat menyimpulkan bahwa satu teknik efektif untuk meningkatkan motivasi
belajar kelompok siswa lain karena sampel penelitian yang digunakan hanya satu kelas yang
merupakan kasus khusus.

PTK memang merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri untuk
memperbaiki atau meningkatkan aspek pembelajaran tertentu yang terjadi dan dipakai hanya di
kelas tersebut. Tetapi hasil penelitian tersebut tentu dapat dicoba upayakan oleh guru lain untuk
diterapkan di sekolahnya dengan mempertimbangkan dan memperhatikan berbagai modifikasi
agar sesuai dengan kondisi kelasnya.

Manfaat Melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Sejalan dengan tingkat kesulitannya, pelaksanaan dan pembuatan PTK memberi manfaat yang
cukup besar baik bagi guru, proses pembelajaran, maupun bagi sekolah, dan bahkan untuk orang
lain yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Apa sajakah manfaat melaksanakan penelitian
tindakan kelas tersebut? Berikut adalah uraiannya:

Manfaat PTK bagi Guru (Tenaga Pendidik)


1. Memperbaiki Pembelajaran
Sasaran akhir dari PTK adalah perbaikan pembelajaran, oleh karena itu melalui ptk guru dapat
memanfaatkannya untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya di dalam kelas.

2. Meningkatkan Profesionalisme
Melalui pelaksanaan penelitian tindakan kelas, seorang guru dapat menilai dan memperbaiki
pembelajaran yang dilakukannya. Evaluasi diri ini menunjukkan bahwa ia telah mampu
berkembang lebih profesional terkait dengan pekerjaannya.

3. Meningkatkan Rasa Percaya Diri


Pelaksanaan PTK memberi konsekuensi citra keprofesionalan seorang guru. Setelah berhasil
melakukan suatu penelitian tindakan kelas, rasa percaya diri guru biasanya lebih mantap.

4. Melalui PTK, para pengajar mendapat kesempatan untuk berperan aktif meningkatkan dan
mengembangkan pengetahuan, wawasan dan keterampilannya.

Manfaat PTK bagi Pembelajaran dan Siswa


1. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktik pembelajaran. Praktik pembelajaran yang bagus
tentu akan berdampak positif terhadap hasil atau prestasi belajar siswa.

2. Dapat Menjadi Model bagi Siswa


Mungkin saat seorang guru melaksanakan PTK, para siswa tidak menyadari bahwa sedang
berlangsung sebuah penelitian. Mereka hanya tahu dan menyadari tentang hasil akhir dari proses
pembelajaran yang diikuti. Ketika mereka mengetahui bahwa hasil belajar mereka meningkat,
maka mereka dapat menyimpulkan (merefleksi diri) pembelajaran seperti apa yang membuat
mereka senang dan sukses memperoleh hasil maksimal.

Manfaat PTK bagi Sekolah


Secara garis besar, sekolah yang memiliki guru-guru yang bersemangat melaksanakan PTK akan
mampu membuat sekolah tersebut berprestasi (maju) dan memiliki citra positif pada lembaga
lembaga lainnya.

Manfaat PTK bagi Pihak Lain


Pihak-pihak tertentu yang berkepentingan dalam dunia pendidikan dapat menjadikan PTK
sebagai salah satu kajian untuk menjawab masalah masalah yang mereka hadapi.

5 Kondisi yang Dipersyaratkan dalam Pelaksanaan PTK


Salah satu cara yang dapat dilakukan para guru dalam memperbaiki hasil belajar anak didiknya
dan juga menumbuh kembangkan pembaruan adalah melalui Penelitian Tindakan Kelas. Agar
pelaksanaan PTK dapat berjalan secara optimal dan sesuai harapan, maka diperlukan kondisi-
kondisi yang memenuhi syarat. Ada banyak hal yang wajib dipenuhi agar seorang guru dapat
melakukan PTK dengan benar, lima diantaranya dapat anda baca pada uraian berikut ini:

1). Pihak sekolah melalui kewenangan kepala sekolah harus memberikan kebebasan yang cukup
bagi guru-gurunya untuk mengadakan penelitian di kelasnya. Selain itu, para guru juga
difasilitasi untuk dapat berkolaborasi dengan teman guru lainnya, dapat secara bebas meminta
rekan kerjanya untuk menjadi pengamat di kelasnya, serta berdiskusi menyelesaikan kegiatan
penelitian tersebut. Dengan kondisi tersebut, tentu para guru tidak merasa ragu dan beban
melakukan penelitian di kelasnya.

2). Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan PTK tersebut, birokrasi dan hierarki organisasi di
sekolah hendaknya diminimalkan. Pihak sekolah sebaiknya menciptakan iklim kerjasama agar
dapat menumbuh kembangkan kolaborasi yang saling menguntungkan.

3). Prasyarat ke tiga yang sebaiknya dipenuhi adalah adanya keterbukaan dan saling menghargai
dari semua staf sekolah.  Rasa sinis, pikiran negatif, dan cemoohan antar satu tenaga pendidik
dengan tenaga pendidik lainnya dapat merusak rencana dan semangat dalam menyelesaikan
penelitian tindakan kelas tersebut.

4). Guru dan para siswa hendaknya memiliki rasa semangat dan kepercayaan diri yang tinggi,
bahwa mereka tengah melakukan satu pembaruan dan perbaikan. Sikap dan semangat tersebut
harus didukung oleh pimpinan lembaga dan orang tua.

5). Pihak pemerintah daerah atau pusat juga hendaknya memotivasi dan memfasilitasi para
pengajar yang bersemangat dalam aktivitas penelitian tersebut, misalnya bantuan sarana,
kemudahan dalam penerbitan jurnal PTK, pemberian poin kredit, dan sebagainya. Hal ini
nampaknya kian terwujud dengan semakin besarnya perhatian pemerintah di sektor pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai