Anda di halaman 1dari 24

Perspektif Pendidikan SD

MODUL 5
KARAKTERISTIK BELAJAR
SISWA SEKOLAH
OLEH :
DASAR
Erni Pulung Sari : 858658281
Nurkartika Rawayati : 858657914
KB 1:
Bentuk – Bentuk Kegiatan Belajar Yang Biasa Dilakukan Siswa Sekolah Dasar
Karakteristik belajar siswa SD dapat dilihat dari bentuk – bentuk kegiatan belajar yang
biasa dilakukan oleh siswa di SD tempat mereka belajar sehari – hari. Bentuk – bentuk
kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa SD diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan siswa untuk belajar menemukan, menyimak, meniru, menghafal, merangkai,
mengamalkan, menganalisis, merespon, mengorganisasikan, mengambil keputusan,
berlatih, menghayati, dan mengamati. Kegiatan pengembangan masing – masing
kemampuan belajar pada siswa SD dapat dilakukan dengan berbagai cara, sesuai dengan
karakteristik siswa dan kreatifitas guru, sehingga dengan demikian diharapkan kemampuan
belajar siswa SD dapat berkembang secara maksimal.
Jerome S Bruner menyatakan bahwa
inti belajar adalah Bagaimana orang
memilih, mempertahankan, dan
menstransformasikan informasi secara
aktif . Dan selama kegiatan belajar
berlangsug , hendaknya siswa dibiarkan
untuk menemukan sendiri makna dari
segala sesuatu yang dipelajari. Untuk
mengembangkan kemampuan siswa
dalam belajar menemukan, guru dapat
menerapkan metode discovery learning
yang dikemukakan oleh Bruner, selain
itu dapat juga menggunakan metode
eksperimen ( experimental method ).
B.   Belajar Menyimak
Contoh kegiatan belajar yang dapat dilakukan oleh guru
untuk belajar menyimak  siswa adalah sebagai berikut:
1.   Bermain dengan kata, dengan cara mengajak siswa
bermain dengan bahasa, seperti bercerita, membaca
serta menulis. Gaya belajar ini sangat menyenangkan
karena dapat membantu siswa mengingat nama, tempat,
tanggal, dan hal – hal lainnya dengan cara mendengar
kemudian menyebutkannya. Cara lain adalah dengan
melakukan permainan “kuda bisik”. Melalui permainan
ini, siswa dituntut untuk menyimak apa yang disampaikan
oleh temannya untuk kemudian diteruskan kepada teman
yang lain.
2.  Bermain dengan pertanyaan, misalnya, guru
B.   Belajar Menyimak
memancing keingintahuan dengan berbagai
pertanyaan. Setiap kali muncul jawaban,
kejar dengan pertanyaan , hingga didapatkan

hasil yang paling akhir atau kesimpulan.


3. Bermain dengan gambar, misalnya membuar
gambar, merancang, dan melihat gambar,
slide, video, atau film.
4. Bermain dengan musik, misalnya menggali
informasi, melalui syair atau kata
C.   Belajar Meniru
Pada pengembangan kemampuan mengahafal,
hendaknya siswa diberi bekal pengetahuan dan berpikir logis
serta sistematis, sehingga siswa tidak hanya berada pada
tingkatan ingatan dan pemahaman saja. Kecenderungan
siswa belajar dengan metode menghafal ini disebabkan oleh
budaya yang  terjadi di sekolah yang pada umumnya
didominasi oleh komunikasi satu arah, yaitu guru ke siswa
dan kurang merangsang rasa ingin tahu, prakarsa maupun
individualisasi. Siswa menjadi penerima yang pasif. Walaupun
kurikulum Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) telah dicanangkan
sebagai dasar strategi proses belajar mengajar, namun dalam
praktik di lapangan yang terjadi masih dalam pola siswa
Datang, Duduk, Dengar, Catat dan Hafal (D3CH) dan siswa
tidak dibiasakan untuk belajar secara aktif
D.   Belajar Menghafal

Lambat laun siswa menjadi cenderung suka mencari


gampangnya saja dalam belajar. Hal ini akan terpola
dalam banyak bentuk kebiasaan belajar, sehingga
siswa kehilangan sense oflearning atau kepekaan
untuk belajar. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik
harus membenahi metode belajar siswa. Disamping
memberi bekal keterampilan belajar, guru harus
berusaha membiasakan siswa menggunakan
metode berfikir logis dan sistematis pada siswa
dalam belajarnya.
Belajar Merangkai

Untuk meningkatkan kemampuan merangkai , guru


dapat menggunakan permainan aneka jenis binatang dengan
karakteristiknya. Sedangkan untuk mengembangkan
kemampuan mengamalkan, biasanya diterapkan pada mata
pelajaran PPKn dan Agama karena pada mata pelajaran
tersebut siswa diajarkan tentang nilai – nilai moral dan
pengalamannya dalam kehidupan sehari – hari.
Kegiatan belajar mengamalkan biasanya erat kaitannya dengan
mata pelajaran PPKn dan Agama,  karena pada mata pelajaran
tersebut anak diajarkan tentang nilai – nilai moral dan perilaku yang
hendaknya ditampilkan pada saat mereka bersosialisasi di
masyarakat. Contohnya pada saat mempelajari tentang sikap saling
hormat – menghormati antara penganut agama yang satu dengan
yang lain, siswa diajak untuk menanamkan nilai yang terkandung
dari pelajaran tersebut dalam kehidupannya sehari – hari dengan
cara menghormati teman yang sedang berpuasa, memberi selamat
hari raya kepada teman yang sedang merayakan hari besar
agamanya, dan lain –lain.
G.   Belajar Menganalisis

Kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru untuk


mengembangkan kemampuan belajar
menganalisis pada siswa SD adalah dengan
menggunakan permainan teka –teki atau tebak –
tebakan, sehingga anak terbiasa menganalisis
suatu permasalahan berdasarkan informasi yang
tersedia dan mencari jawabannya. Manfaat dari
permainan teka – teki ini adalah:
1. Mengasah daya ingat
2.  Belahar klarifikasi
3.  Mengembangkan kemampuan analisis
4.  Menghibur
H.   Belajar Merespon

Respon merupakan tanggapan yang diberikan


oleh seseorang sebagai reaksi dari suatu
tetentu. Contoh kegiatan yang dapat
mengembangkan kemampuan merespon bagi
siswa SD adalah dengan memberikan
pertanyaan – pertanyaan seputar peristiwa
yang terjadi di sekitarnya. Misalnya bagaimana
respon/tanggapan yang diberikan siswa apabila
temannya sedang ditimpa musibah banjir,
gempa bumi, atau tanah longsor.
I. Belajar Mengorganisasikan

Belajar mengorganisasikan disini sesuai dengan teori belajar humanistik yang


dikemukakan  Carl Rogers. Menurut Rogers yang penting dalam proses
pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan
pembelajaran, yaitu:
1.  Manusia memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar
2.  Siswa akan mempelajari hal – hal yang bermakna bagi dirinya
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide
baru sebagai bagian yang bermakna bagi siwa.
Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
Dalam rangka mengembangkan kemampuan mengorganisasikan, guru dapat
membiasakan siswa berpikir dalam bentuk skema, kemudian mengorganisasikan
informasi atau pengetahuan yang diperolehnya ke dalam pemikirannyamasing –
masing. Pengembangan mengorganisasikan ini sesuai dengan teori humanistik yang
dikemukakan oleh Rogers.
K.    Berlatih
Untuk membiasakan anak berlatih melakukan
kegiatan sehari –hari, guru dapat mengadakan
kegiatan bermain peran, misalnya melakukan
transaksi jual beli, seperti yang diterapkan di
J.     Belajar Mengambil Keputusan sekolah alam Ar-Ridho dalam pembelajaran
Pengembangan kemampuan untuk mengambil matematika. Contoh lainnya adalah seorang
keputusan dapat dilakukan dengan metode guru melakukan praktik mengajar mata
problem solving atau pemecahan masalah. pelajaran IPS di SDN Kalisalak II Kebasen dan SD
Sementara untuk mengembangkan Gombong V, Kebumen. Salah satub kegiatannya
kemampuan berlatih, guru dapat menggunakan adalah siswa diajak ke warung deket sekolah,
metode bermain peran dengan cara mengajak dengan menanyakan berbagai jenis barang,
siswa untuk praktik jual beli di warung sekolah. harga beli dan harga jual.
L.    Belajar Menghayati
Kegiatan belajar menghayati biasanya
dilakukan pada saat mengajarkan mata
pelajaran kesenian. Pada mata pelajaran ini,
siswa diajarkan bagaimana menghayati
suatu peran (drama) dan menghayati
sebuah lagu, sehingga dengan melakukan
penghayatan tersebut, siswa dapat
memahami karakter atau sifat dari tokoh
yang diperankan atau makna yang
terkandung dari sebuah lagu.
M. Belajar Mengamati
Untuk membelajarkan anak tentang kemampuan
mengamati, contoh kegiatan yang dapat dilakukan
adalah mengajak anak untuk mengenal ekosistem
perairan laut yang memilki keanekaragaman hayati
tinggi, yang menjadi sumber pangan, mineral,
penghasilan, dan bibit budi daya serta berfungsi
menyerap karbon dari udara. Kegiatan ini diterapkan
dengan metode Edutainment (edukasi dan
entertainment) seperti yang dilakukan oleh
Gelanggang Samudra Ancol.
Modul 5

KB2: Motivasi Belajar


Kata motif merupakan kata dasar motivasi yang
diartikan sebagai daya upaya yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu.
Pengertian motivasi mengandung 3 hal penting, yaitu:
hal yang mengawali kegiatan perubahan energi
seseorang dan nampak sebagai kegiatan fisik, motivasi
ditandai dengan adanya rasa, dan pemahaman
terhadap motivasi sebagai respon dari adanya aksi
berupa tujuan yang didasarkan atas kebutuhan.
Ruang Lingkup Motivasi
Pengertian motivasi sebagai perubahan energi yang ditandai dengan munculnya
rasa tapi diawali dahulu dengan adanya tanggapan terhadap tujuan oleh Mc. Donald
mengandung 3 aspek penting, yaitu:
1. Motivasi adalah hal yang mengawali kegiatan perubahan energi pada seseorang,
sehingga yang terlihat adalah yang menyangkut kegiatan fisik.
2. Kemunculan motivasi ditandai dengan adanya rasa.
3. Motivasi sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan. Sedangkan
tujuan sendiri menyangkut soal kebutuhan.
Teori tentang motivasi lahir dan berkembang dengan tingkatan – tingkatannya. Dalam
hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu terkait dengan masalah
kebutuhan (Teori Abraham Maslow), yaitu:
1. Kebutuhan fisiologis seperti haus, lapar, kebutuhan untuk istirahat.
2. Kebutuhan akan keamanan, bebas dari rasa cemas, dan khawatir.
3. Kebutuhan akan cinta dan kasih, rasa diterima dalam suatu kelompok masyarakat.
4. Kebutuhan akan penghargaan seperti dihargai karena kemampuan, kebutuhan
untuk diakui kenaikan status atau pangkat pada diri seseorang.
5. Kebutuhan untuk mewujudkamn diri sendiri, yakni mengembangkan bakat dengan
usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, dan pembentukan pribadi.
(Purwanto, 1990) Begitu pula dengan kegiatan belajar, sangat membutuhkan motivasi
agar kegiatan belajar pada diri siwa dapat bermanfaat dan berhasil. Sehubungan
dengan hal tersebut, ada beberapa fungsi motivasi yaitu sebagai berikut:
1. Motivasi sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai
dengan rumusan tujuannya.
3. Motivasi dapat menjadi alat untuk menyeleksi perbuatan.
4. Motivasi berfungsi sebagai pendorong untuk usaha mencapai prestasi.
Berkaitan dengan jenis motivasi, ada beberapa sudut pandang yang membagi motivasi
menjadi beberapa macam:
5. Motivasi Intrinsik
6. Motivasi Ekstrinsik
Dibawah ini akan diuraikan beberapa bentuk dan cara yang dapat menumbuhkan motivasi
dalam kegiatan belajar di sekolah.
1. Memberi nilai
2. Hadiah 1. Memberi ulangan
3. Saingan/Kompetensi 2. Mengetahui hasil 1. Hasrat untuk belajar
4. Ego involvement 3. Pujian 2. Minat
4. Hukuman 3. Tujuan yang diakui
Berikut ini 3 kelompok siswa yang mempunyai gaya belajar sendiri – sendiri:
1. Siswa yang berorientasi pada visual
2. Siswa yang berorientasi pada suara
3. Siswa yang berorientasi pada benda yang dimanipulasi
Serba – Serbi Memotivasi Siswa SD

1. Konsistensi
2. Perlakukan siswa sebagai individual
3. Jadikan lingkungan fisik kelas anfa sedapat mungkin bernuansa belajar
4. Lakukan penilaian terhadap siswa sesering mungkin tapi dengan alasan
yang kuat
5. Dapatkan umpan balik dari cara anda mengajar dan bekerja
6. Libatkan diri anda dalam setiap ajang berbagi pengetahuan formal maupun
informal
7. Membuka diri terhadap kebutuhan siswa.

Anda mungkin juga menyukai