Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ellya Aryanda Eka Kurniasari

NIM : 132011133169
Kelompok : 14
Pemateri : Ust. Redza Kusuma

Meneladani Kepahlawanan Para Sahabat


Peristiwa sejarah sangat bermakna bagi kita sebagai anak bangsa Indonesia. Terlebih narasi-
narasi sejarah itu sesungguhnya akan terekam dalam pikiran pikiran kita kepada peristiwa dan
cerita kepahlawanan di dalam kronologi sejarah bangsa Indonesia apa yang terjadi pada 10
November. Itu merupakan peristiwa yang tidak bisa dilepaskan dari peristiwa-peristiwa
sebelumnya.

Seperti peristiwa tanggal 22 Oktober 1945 yang diperingati sebagai hari Santri. Dimana pada
waktu itu para Kyai, para ulama, dan para habaib mengadakan suatu resolusi jihad memberikan
pandangan Tuhannya, bagaimana sikap seorang muslim terhadap agresi militer dari Belanda
sehingga semangat jihad yang terhimpun pada waktu 22 Oktober itu dirilis dan direalisasikan
pada tanggal 10 November ketika meletus peperangan yang sangat dahsyat yang peperangan
itu tidak saja menjadi sebuah simbol memalukan bagi tentara sekutu dan juga penjajah kolonial
tapi menjadi simbol perlawanan yang sangat luar biasa heroik.

Peristiwa 10 November yang kemudian menjadi momentum sejarah bangsa kita. Jika kita coba
untuk menarik akar bagaimana sebuah kekuatan kepahlawanan itu bisa dimiliki oleh para
pejuang- pejuang kemerdekaan ini tentu tidak lepas dari bagaimana doktrin Islam. Tentang
jihad yang oleh manusia modern khususnya bangsa barat, yang hari ini dipersepsikan sebagai
sebuah tindakan terorisme dan istilah-istilah biadab lainnya.

Sesungguhnya didalam konsep tentang “jihad itu menjemput kematian” itu sesungguhnya
adalah tindakan yang sangat ditakuti oleh bangsa-bangsa penjajah sehingga mereka melakukan
sebuah industrialisasi istilah dan terminologi lengkap yang negatif kepada pejuang-pejuang
kemerdekaan yang telah memiliki keimanan yang sangat kuat di dalam dirinya untuk berjihad
membebaskan tanah air sehingga disebutlah mereka sebagai orang yang radikal.

Jika seluruh label-label itu kita tarik ke belakang sejarah kita akan dapati bahwa konsep tentang
jihad atau perjuangan itu memang sudah ditanamkan oleh Rasulullah SAW kepada para
sahabat.
Ayat-ayat Al-Qur’an yang berbicara tentang kepahlawanan itu adalah sesuatu yang mudah dan
bisa dikerjakan. Itu rahasia mengapa hampir keseluruhan kisah di Al-Qur’an itu bercerita
tentang Nabi dan Rasul manusia, karena memang dengan itulah kita akan mampu
menerjemahkan konsep kepahlawanan yang sesungguhnya, yakni kepahlawanan yang tidak
keluar dari batas-batas manusiawi. Itulah sebab kemudian jiwa kepahlawanan para sahabat itu
mampu ditemukan setelah mereka mengetahui potensi diri mereka secara maksimum.
Mengetahui potensi diri mereka, kemudian memaksimalkan potensi itu menjadi kapasitas diri.

Itulah hebatnya Rasulullah mencetak pahlawan-pahlawan di masanya yang tidak hanya hidup
dalam benak masyarakat di zamannya, tetapi menjadi ingatan kolektif sepanjang sejarah
manusia terhadap sepak terjang hidup orang-orang besar itu yang kita sebut dengan sejarah.

Anda mungkin juga menyukai