Anda di halaman 1dari 2

Mengapa Harus Belajar Sejarah?

Sejarah sebagai bahan pembelajaran manusia akan perjalanan peradabannya


dari mulai Nabi Adam diciptakan. Tujuan mempelajari sejarah yaitu agar kita
mengetahui dan memahami akan pentingnya kisah-kisah peradaban di masa
lalu sehingga masyarakat tersebut bisa tahu akan asal usul bangsa, budaya
dan agamanya. Dari sejarah, kita bisa mengetahui dan memahami peristiwa
penting di masa lalu yang sangat berpengaruh bagi kehidupan di masa
sekarang.
Contohnya adalah sejarah Indonesia merdeka. Jika kita tidak mengetahui
sejarah tentang bangsa kita sendiri, akankah kita tahu asal muasal bangsa
kita? Jika kita tidak mengetahui sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia,
kita tidak akan pernah tahu betapa besarnya jasa pahlawan yang
memperjuangkan agama dan bangsa dari tekanan imperialisme penjajah
Eropa. Jika orang-orang di masa lalu tidak memperjuangkan kemerdekaan
Indonesia, akankah kita merdeka seperti sekarang ini?
Dari sejarah kemerdekaan Indonesia dengan pengorbanan yang dilakukan
oleh syuhada untuk membela agama dan tanah air, apa yang dapat kisah
simpulkan dari peristiwa tersebut? Jika kita sudah mengetahui makna di
dalamnya, yaitu makna begitu berharganya kemerdekaan, tentu semangat kita
untuk berjuang akan terbangkitkan.
Islam yang dibawa oleh The Best Men in The World, Muhammad
Saw. membawa perdamaian di seluruh penjuru dunia. Rasulullah Saw. begitu
penuh semangat dalam menyebarkan ajaran tauhid (mengesakan Allah) ke
seluruh penjuru dunia. Dari awal kemunculannya, dalam waktu sekitar tiga
puluh tahun saja, Islam sudah bisa mengalahkan dua negara superpower yang
ada saat itu : Kekaisaran Romawi dan Kerajaan Persia. Jika kita tidak
mengetahui sejarah Rasulullah dan para sahabat dalam
memperjuangkan Islam agar tegak di muka bumi, akankah hati kita tergerak
untuk membela Islam?
Dari sejarah perjuangan Rasulullah SAW kita dapat mengambil pelajaran
bagaimana strategi dakwah, strategi perang, keteladanan beliau sebagai
model kebaikan umat, motif perjuangan beliau, dan hal lainnya. Dengan
belajar sejarah, kita bisa membandingkan kondisi umat terdahulu dengan
umat sekarang sehingga kita bisa memperbaiki kekurangan yang ada di
masyarakat. Dengan belajar sejarah pula (khususnya sejarah Islam), akan
timbul rasa untuk menegakkan syariat Islam yang sempurna, minimal
menerapkannya kepada diri sendiri.

Hati-Hati dengan Distorsi dan Deislamisasi Sejarah

Untuk sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Ahmad Mansur


Suryanegara dalam Api Sejarah mengatakan bahwa ada deislamisasi
sejarah di dalam penulisan sejarah yang ada di Indonesia. Dengan
deislamisasi penulisan sejarah tersebut, hilanglah peran ulama dan santri
yang berperan penting dalam “panggung” perjuangan merebut kemerdekaan
dari tangan penjajah. Misalnya, mungkin secara umum kita tahu bahwa
kesadaran pergerakan nasional dipelopori oleh Organisasi Budi Utomo.
Ternyata bukan, pelopor pertama kesadaran pergerakan nasional adalah
dari Syarikat Dagang Islam yang didirikan oleh Haji Samanhudi yang
kemudian menjadi cikal bakal organisasi Syarikat Islam.
Budi Utomo sesungguhnya tidak menyetujui Indonesia merdeka. Budi
Utomo ingin mendirikan Kerajaan Jawa yang berlandaskan Agama Jawa
(kejawen) yang sekuler dan anti Islam. Namun, Syarikat Islam yang berasal
dari ulama sebagai pelopor kemerdekaan tidak begitu diperhatikan, Ada apa
dengan penulisan sejarah ini? Apakah distorsi dan deislamisasi sejarah ini
diketahui oleh masyarakat Indonesia?
Dengan belajar sejarah, kita bisa mengetahui kehidupan peradaban
masyarakat di masa lalu. Sehingga, apabila terdapat kekurangan atau
keburukan di masa lalu, kita dapat memperbaikinya sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Dengan sejarah pula (khususnya sejarah Islam),
hati kita terbangkitkan untuk berjuang seperti orang-orang terdahulu agar
Islam bisa senantiasa tegak di muka bumi.

Anda mungkin juga menyukai