Anda di halaman 1dari 4

Nama :Miftahul Huda

NIM :11191120000006
Kelas :2A Politik

Ujian Akhir Semester


Pertanyaan:

1. Apa yang Anda pahami tentang peradaban Islam. Jelaskan perbedaan antara
kebudayaan dan peradaban, civilization, culture, alhadharah, al-tsaqafah, al-
madaniyyah. Bagaimana pendapat para ahli? Peradaban Islam (tamaddun islami)
dalam sejarahnya mengalami jatuh bangun. Kini peradaban Islam tertinggal jauh dari
peradaban lain padahal dulu pernah berjaya. Bagaimana solusinya?

2. Apa analisis Anda, kenapa pengaruh Islam di Indonesia sangat kuat. Bagaimana
para penyebar Islam dulu dapat dengan cepat menjadikan Indonesia penduduknya
mayoritas muslim. Hindu Budha tersingkir menjadi minoritas. Sementara Kristen
Katolik melalui jalur penjajahan tidak mampu melakukannya, bahkan hingga saat ini
tetap minoritas. Dimana letak kekuatannya. Apa akan terus bertahan dan bahkan akan
menjadi pusat peradaban Islam dunia?

3. Islam Pobia atau anti Islam. Fenomena di Barat dan di berbagai penjuru dunia ada
individu maupun kelompok yang khawatir kebangkitan Islam membahayakan
kemajuan mereka. Benarkah itu? Apa dengan memusuhi Islam selesai pula
problematika dunia? Apa solusi yang bisa Anda tawarkan bagi perdamaian dunia yg
bermartabat dan maju

4. Terjadi paradoksal di kalangan umat Islam dalam mencapai kemajuan. Mengejar


keilmuan, tapi lemah aqidah dan moralitas. Kuat iman dan moral, tapi rendah
intelektual. Kaya harta miskin hati, atau sebaliknya, kaya hati miskin harta. Semakin
kuat intelektualitas semakin rendah spiritualitas. Semakin tinggi spiritualitas semakin
rendah nafsu duniawinya. Umat Islam akhirnya dijadikan obyek bukan subyek. Apa
solusi secara pembinaan invidual maupun kelembagaan?

5. Kesultanan (kerajaan) Islam di Indonesia telah berhasil membangun peradaban


Islam dengan dahsyat. Tapi demi mewujudkan kemerdekaan Indonesia, kesultanan itu
rela bergabung bersama dalam bingkai NKRI. Bagaimana kiprah kesultanan itu pasca
kemerdekaan. Apa perannya dalam mengisi kemerdekaan? Bagaimana eksistensinya
ke depan dalam perspektif politik dan sosial?

Jawaban:
1. J. Maritin berpendapat bahwa kebudayaan lebih menekankan pada aspek
rasional dan moral sementara kebudayaan lebih menekankan pada aspek sosial,
politik dan institusional. O.Spengler juga memandang kebudayaan sebagai perujudan
dari budi manusia, sedangkan peradaban sebagai perbudakan dan pembekuan budi.
Adapun menurut Effat al- Sharqawi dalam buku Filsafat Kebudayaan Islam ia
mengatakan bahwa kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam
suatu masyarakat, dan lebih banyak direfleksikan dalam bentuk seni, satra, religi
(agama) dan moral. Sedangkan peradaban merupakan manifestasi-manifestasi
kemajuan dan teknologis, dan direfleksikan dalam bentuk politik, ekonomi dan
teknologi. Selanjutnya culture memiliki sinonim dengan kebudayaan sementara
civilization artinya mirip dengan peradaban jadi dapat dikatakan bahwa perbedaan
keduanya ialah culture lebih menekankan pada aspek rasional dan moral sementara
civilization lebih menekankan pada aspek sosial, politik dan institusional.
Effat al-Sharqawi dalam Filsafat Kebudayaan Islam, menjelaskan hadharah
sebagai istilah untuk menyebut kebudayaan kota, di mana manusia sudah jauh dari
alam dan ikatan-ikatan primordial kesukuannya. Badri Yatim menjelaskan bahwa
tsaqafah sama dengan kebudayaan atau culture. Memiliki makna yaitu bentuk
ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat dalam mencapai kemajuan.
Perbedaan hadharah dan tsaqafah ialah, hadharah adalah bentuk kemajuan sementara
tsaqafah adalah proses untuk mencapai kemajuan tersebut, salah satu contoh
prosesnya ialah dengan belajar atau menuntut ilmu.
Cara mengembalikan kejayaan peradaban islam adalah dengan terus belajar dan
mengembangkan ilmu pengetahuan, dinasti abbasiyah adalah contoh nyata dari
kemajuan peradaban yang dicapai karena mengembangkan ilmu pengetahuan, oleh
karena itu kita dapat mengikuti jejak kaum muslimin saat itu dengan belajar dan
berdiskusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, lalu kita sebagai umat islam
tetap harus berpegang teguh pada alquran dan sunnah, yang terakhir kita harus bersatu
sebagai umat agar tidak mudah diadu domba dan dihancurkan oleh barat.
2. Pengaruh islam sangat kuat dan mayoritas umat indonesia adalah muslim
disebabkan karena beberapa alasan, yang pertama karena islam disebarkan di tanah
Nusantara dengan jalan damai, bukan dengan kekerasan atau penaklukan, ini bisa
terlihat dari Sunan Kalijaga yang menyiarkan serta mendakwahkan islam melalui
kebudayaan wayang. Lalu juga melalaui jalur pendidikan yaitu pesantren, para pelajar
yang menuntut ilmu ini nantinya akan menyebarkan kepada masyarakat sehingga
memiliki pengaruh yang mendalam. Selanjutnya masyrakat Nusantara itu sendiri
melihat bahwa agama islam ini adalah agama yang terbuka dan tidak diskriminatif,
karena saat itu terdapat sistem kasta dimana masyarakat hindu harus hidup sesuai
kasta masing-masing, sementara islam tidak mengenal sistem tersebut.
Indonesia bisa saja menjadi pusat peradaban islam dunia karena secara jumlah
Indonesia memiliki muslimin terbanyak di dunia. Tetapi kuantitas saja tidak cukup,
harus juga dibarengi dengan kualitas, kita dapat meningkatkan kualitas dengan
memperdalam agama serta mengembangkan ilmu pengetahuan karena hal tersebut
adalah kunci utama dalam kemajuan peradaban.
3. Islamophobia atau ketakutan terhadap islam di negara-negara barat memang
nyata adanya. Saya yakin bahwa memang ada pihak yang sengaja
mengkambinghitamkan islam untuk tujuan tertentu, karena yang kita tahu semenjak
kejadian 9/11 di WTC Amerika dengan alasan membalas serangan kelompok teror
malah menginvasi timur tengah dan ikut campur politik di dalamnya, karena hal
tersebutlah banyak negara islam yang hancur seperti Libya. Dengan memusuhi islam
tidak membuat permasalahan dunia seperti teror yang mengatasnamakan islam hilang,
karena organisasi seperti ISIS dan Al-Qaeda sama sekali tidak merepresantasikan
islam yang rahmatan lil alamin, pihak-pihak yang memunculkan islamophobia ini
saya rasa justru takut bahwa islam ini akan menjadi kekuatan yang mengancam dan
akan menjadi peradaban yang maju seperti zaman dahulu oleh karena itu mereka
mencoba meredam hal tersebut.
Solusi dari islam agar dapat terjadi perdamaian dunia ialah dengan peran aktif
dari muslim itu sendiri, misal negara indonesia turut aktif dalam mengatasi konflik di
Palestina, serta pemerintah indonesia yang mengirimkan tentara untuk menjaga
perdamaian di negara konflik seperti Kongo dan Lebanon. Lalu peran dari organisasi
internasional islam seperti OKI sangat diperlukan dengan melakukan aksi nyata dalam
menengahi konflik yang terjadi di dunia.
4. Solusi secara individual ialah dengan memperdalam ilmu agama lalu dibarengi
dengan ilmu pengetahuan agar seimbang antara duniawi dan akhirat serta aspek moral
juga harus ditekankan bersamaan dengan rasionalitas. Solusi secara kelembagaan
adalah dengan menjadikan organisasi keagamaan untuk turut aktif terjun di
masyarakat, karena kini organisasi keagamaan malah dijadikan kendaraan untuk
berpolitik, harusnya bisa lebih fokus untuk memberdayakan masyarakat.
5. Peran Kerajaan islam kini bukan dengan melawan penjajah seperti dahulu,
tetapi dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Seperti Kesultanan
Yogyakarta yang kerap kali mengadakan kegiatan yang berkaitan dengan budaya
sehingga ikut dalam melestarikan budaya, hal ini bertujuan agar budaya negatif yang
terbawa dari luar karena globalisasi tidak menghapus budaya-budaya lokal yang
sudah ada, karena masyarkat sudah mulai tergerus budaya-budaya luar atau
westerenisasi yang tentunya terdapat hal yang buruk seperti freesex dan sekuler.
Eksistensi kesultanan dalam politik mungkin hanya berfokus pada masyarakat dalam
kesultanan itu sendiri seperti kesultanan yogyakarta. Karena Yogyakarta memiliki
sistem pemerintahan yang Istimewa dibanding daerah lain, Kesultanan Yogyakarta
dijalankan secara kerajaan bukan seperti daerah pada umumnya yang melakukan
pemilu untuk memilih pemimpin.

Anda mungkin juga menyukai