Anda di halaman 1dari 4

Nama: Miftahul Huda

NIM: 11191120000006

Kelas: Ilmu Politik 3A

Pemikiran Karl Marx

Karl Heinrich Marx atau yang dikenal dengan nama Karl Marx pada 5 Mei 1818 di
Trier, Jerman. Ia berasal dari keluarga kelas menengah, ayahnya Herschel merupakan seorang
pengacara yang dimana ia mengganti namanya menjadi Heinrich dan juga ia berpindah dari
agama yahudi menjadi agama protestan yang kala itu menjadi agama resmi dari Prusia.
Keluarga Marx saat itu terhitung sangat liberal, rumahnya saat itu juga seringkali dikunjungi
oleh ilmuwan serta orang terkenal lainnya. Marx pada masa kecil hingga remaja tidak
mengenyam pendidikan formal seperti anak-anak pada umumnya, ia menjalani home
schooling hingga umur yang ke 13 tahun. Ketika usianya menginjak 17 tahun Marx masuk
Universitas Bonn, ia belajar sastra dan filosofi tetapi Marx mendapat prestasi yang buruk
disana lalu ayahnya juga kurang menyetujui Marx untuk belajar sastra dan filosofi dan lebih
menginginkan Marx untuk belajar hukum sama seperti dirinya. Lalu Marx pun pindah ke
Universitas Friedrich Wilhelms, di Berlin inilah Marx belajar mengenai filsafat dan ia juga
banyak dipengaruhi oleh pemikiran Hegel. Pada tahun 1841 Marx dipromosikan menjadi
doktor filsafat oleh Universitas Jena berdasarkan sebuah disertasi tentang filsafat Demokritos
dan Epikuros. Lalu setelah lulus Marx bekerja sebagai editor di sebuah koran, ia kala itu
seringkali menulis artikel yang kontroversial mengenai ekonomi, tentu saja hal itu mendapat
respon yang negatif dari Prusia sehingga kantor koran tersebut di tutup. Marx selanjutnya
pindah ke Paris dan bertemu dengan orang yang nantinya akan menjadi teman baiknya yaitu
Fredrich Engels, Engels adalah seorang anak borjuis yang justru berpahaman sosialis dimana
ia sering mengkritik para pemilik modal yang kurang memperhatikan nasib para buruh.
Hingga akhir hayatnya Marx menulis beberapa karya yang fenomenal seperti Das Kapital,
Manifesto of The Communist Party dan lain-lain. Pada 14 Maret 1883 Marx meninggal dunia
usai kesehatannya yang menurun, ia dimakamkan di London dan pada saat pemakaman
Friedrich Engels berpidato disana yang isinya menyatakan bahwa Marx sangat berjasa bagi
perkembangan sejarah manusia.
Georg Wilhelm Friederick Hegel atau biasa dikenal dengan nama Hegel lahir di
Stuttgart, Jerman pada 27 Agustus 1770. Ayahnya Georg Ludwig Hegel merupakan seorang
pegawai biasa yang bekerja untuk bangsawan. Hegel adalah anak pertama, ia memiliki
saudara laki-laki bernama Ludwig yang nantinya akan menjadi tentara, Hegel juga memiliki
saudara perempuan bernama Christiane. Masa kecilnya ia lewati dengan membaca literatur
dan bacaan lain. Kesukaan Hegel pada literatur disebabkan oleh ibunya yang sangat
mendukung hal tersebut. Di usianya yang ke tujuh tahun, Hegel masuk ke sekolah latin
bernama Gymnasium. Lalu pada usianya yang ke delapan belas tahun, ia melanjutkan
studinya di Universitas Tubingen, Hegel mendalami studi Filosofi dan Teologi di Tubingen.
Semasa menjalani kuliah di Tubingen, Hegel bertemu dengan Friedrich Holderlin dan
Friedrich von Schelling yang dikenal sebagai tokoh gerakan romantisme. Dari sini kemudian
nantinya pemikiran-pemikiran Hegel banyak dipengaruhi oleh dua tokoh tersebut.Hal lain
yang mempengaruhi Pemikiran Hegel ialah persitiwa Revolusi Perancis dimana peristiwa ini
berdampak besar pada Eropa namun sayangnya tidak membawa dampak pada negaranya
Jerman yang membuat Hegel iri terhadap Perancis. Salah satu buah pemikirannya yang
terinspirasi dari Revolusi tersebut ialah konsep civil society. Setelah lulus dari Tubingen ia
pergi ke Swiss pada tahun 1793 dan ke Frankfurt pada tahun 1797 untuk memperdalam
filsafat. Pada 1811 ia menikah dengan Marie Von Tucher, ia menikah ketika usianya sudah
menginjak umur 41 tahun. Hegel pada awalnya bekerja sebagai seorang redaktur kemudia ia
menjadi direktur pada suatu sekolah hingga pada tahun 1816 ia diangkat sebagai guru besar
di Heidelberg, dua tahun kemudian ia pergi ke Universitas Berlin dimana setahun sebelum
kematiannya ia diangkat menjadi rektor. Hegel meninggal pada 14 November 1831 di usia
yang ke 61 tahun, kematiannya saat itu diakibatkan oleh wabah kolera. Semasa hidupnya
Hegel menulis beberapa karya-karya, yang diantaranya ialah Phanomenologie des Geistes,
Logik, Encyclopadie, dan Philosophie des Rechts.

Salah satu pemikiran Hegel yang terkenal ialah dialetika, dialetika berasal dari dua
kata dalam bahasa yunani dia dan logein yang memiliki makna percakapan. Dialiteka itu
sendiri mengacu pada proses berpikir yang berasal dari Socrates. Hegel menurut Marx dan
Engels merupakan seseorang yang berhasil untuk pertama kali menerangkan konsep
dialektika dengan sempurna. Dialektika digunakan Hegel sebagai metode untuk memahami
kenyataan atau realitas dengan menggunakan perjalanan ide dalam menuju kesempurnaan.
Dialektika juga dapat dipahami sebagai teori mengenai bagaimana mendapatkan pengetahuan
ataupun segala sesuatu dari hal-hal yang bertentangan. Dialetika memiliki tiga unsur yang
pertama ialah tesis atau konsep awal dari suatu pemikiran, kedua ialah antitesis yaitu
pertentangan atau pemgingkaran dari tesis, yang ketiga ialah sintesis yaitu hasil dan jalan
tengah dari tesis dan antitesis. Dialetika adalah sebuah siklus yang beralangsung secara terus-
menerus, sintesis akan menjadi tesis lalu bertentangan dengan antitesis dan menghasilkan
sinteis hingga seterusnya.

Negara menurut Hegel ialah penjelmaan roh absolut. Negara dalam pemikiran Hegel
bersifat absolut yang memiliki kekuasaan tertinggi diatas rakyat. Negara membatasi
kebebasan, hal ini berarti dalam negara menurut Hegel tidak ada yang namanya oposisi.
Hegel sejatinya mengakui yang namanya kebebasan namun hal tersebut tidak harus diartikan
dengan demokrasi. Lebih lanjut Hegel melihat bahwa manusia ialah makhluk yang rasional
dan memiliki kesadaran dalam bertindak, lalu ia juga meyakini bahwa manusia dapat
mengendalikan hawa nafsunya, namun dalam realitanya justru karena sifat manusia itu
sendiri yang menyakiti sesama manusia maka kebebasan itu harus dibatasi, konsep ini mirip
dengan gagasan homo homini lupus milik Hobbes dimana mengandaikan manusia sebagai
serigala bagi sesamanya.

Pemikiran Hegel mengenai roh absolut dalam konsep negara terinspirasi oleh agama
kristen yang ia anut. Dalam agama kristen roh adalah hal yang sakral, Hegel pun dalam hal
ini mensakralkan negara karena negara dalam pemikiarnnya ialah penjelmaan dari roh
absolut. Dalam konsep negara menurut Hegel, pemegang kekuasaan disini berusaha untuk
mewujudkan kemauan kolektif. Penguasa bisa mendengar suara wakil rakyar tetapi tidak
harus karena negara menurut Hegel memiliki kekuasaan yang absolut dan mutlak. Hegel
melihat negara sebagai tujuan, hal ini berbeda dengan beberapa filsuf seperti Rosseau, Locke
dan Marx yang melihat negara sebagai alat untuk mencapai tujuan. Negara disini lebih tinggi
dari rakyatnya maka dari itu warga negara lah yang harusnya melayani negara bukan
sebaliknya. Hegel juga berpendapat bahwasannya negara itu bersifat unik karena memiliki
logika, nalar, dan perilaku tersendiri.

Civil society dalam pandangan Hegel ini berakar dari konsep kebebasan dimana Hegel
melihat bahwa manusia ialah makhluk yang bebas karena memiliki rasionalitas dan
kesadaran. Revolusi Perancis ialah peristiwa yang mengilhami gagasan ini karena Hegel
melihat pasca revolusi, Perancis mampu mengubah sistem pemerintahan yang monarki
absolut dengan sistem yang mengutamakan kebebasan, persamaan dan persaudaraan. Civil
society ini terlihat pada masyarakat Perancis saat itu dimana pemerintahan yang feodal telah
runtuh dan masyarakat menjalankan kehidupan dengan bebas dimana negara saat itu tidak
lagi memaksa masyarakat untuk hidup sedemikian rupa. Hegel menamai masyarakat yang
hidup dalam civil society sebagai atomis, dimana atomis ini memiuliki kebebasan menurut
mereka masing-masing atau kebebasan yang bersifat subjektif. Kebebasan subjektif ini
nantinya akan melahirkan anarki yang dapat mengancam masyarakat dan negara, maka dari
itu kebebasan harus dibatasi oleh negara agar kebebasan itu tidak menimbulkan kehancuran

Refrensi:

Suhelmi, Ahmad. Pemikiran Politik Barat: Kajian Sejarah Perkembangan Pemikiran


Negara, Masyarakat dan Kekuasaan. Jakarta: Gramedia. 2001.

Zubaedi. Filsafat Barat (Dari Logika Baru Rene Descrates Hingga Revolusi Sains ala
Thomas Khun). Yogyakarta : ar Ruzzmedia. 2007.

Anda mungkin juga menyukai