Anda di halaman 1dari 5

1.

Pengertian Lilitan Stator

A. Lilitan stator

Lilitan stator terdiri atas beberapa kumparan, yang dipasang dalam alur-alur
inti stator. Pada kumparan stator terdapat sisi kumparan yang terletak dalam alur-
alur, dan kepala-kepala kumparan yang menghubungkan sisi-sisi kumparan diluar
alur-alur satu sama lain. Tiap-tiap kumparan terdiri atas satu atau lebih lilitan
menurut besar tegangan. Dalam dilukiskan sebuah kumparan yang terdiri atas
empat lilitan. Jumlah kawat tiap sisi kumparan sama banyaknya dengan jumlah lilitan
pada tiap-tiap kumparan.

Belitan stator yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan tiga fasa
akan menghasilkan medan magnet yang berputar dengan kecepatan sinkron (n s =
120f/2p). Medan putar pada stator tersebut akan memotong konduktor-konduktor
pada rotor, sehingga terinduksi arus; dan sesuai dengan Hukum Lentz, rotor pun
akan ikut berputar mengikuti medan putar stator.

Perbedaan putaran relative antara stator dan rotor disebut slip.


Bertambahnya beban, akan memperbesar kopel motor, yang oleh karenanya akan
memperbesar pula arus induksi pada rotor, sehingga slip antara medan putar stator
dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi , bila beban motor bertambah,
putaran rotor cenderung menurun. Dikenal dua tipe motor induksi yaitu motor induksi
dengan rotor belitan dan rotor sangkar.

Gambar Generator AC

1 |L i l i t a n S t a t o r
2. Macam-macam lilitan

A. Lilitan Terpusat

Gambar . lilitan terpusat

Apabila sisi kumparan dari tiap kumparan dipasang dalam satu alur stator,
maka kumparan demikian dinamakan kumparan yang dipusatkan.

B. Lilitan Terbagi

Gambar . Lilitan terbagi

Dalam prakteknya jumlah belitan dari suatu kumparan tidak dipasang didalam
satu alur, melainkan dibagi dalam beberapa alur (lebih dari satu). Kumparan
demikian, dinamakan kumparan bagi.

2 |L i l i t a n S t a t o r
Dimana jumlah belitan dari tiap sisi kumparan, terbagi atas dua alur. Jadi masing-
masing alur hanya ditempati oleh 2 belitan.

Keuntungan dengan sistem kumparan bagi ialah bahwa alur-alurnya tidak begitu
dalam, sehingga diameter luar inti stator menjadi lebih kecil dan mesin menjadi lebih
ringan dan lebih murah.

C. Lilitan Lapis Dua

Kumparan jangkar yang hanya mempunyai satu lilitan per kutub per fasa,
akibatnya masing-masing kumparan hanya dua lilitan secara seri. Bila alur-alur tidak
terlalu lebar, masing-masing penghantar yang berada dalam alur akan
membangkitkan tegangan yang sama. Masing-masing tegangan fasa akan sama
untuk menghasilkan tegangan per penghantar dan jumlah total dari penghantar per
fasa.

Dalam kenyataannya cara seperti ini tidak menghasilkan cara yang efektif
dalam penggunaan inti stator, karena variasi kerapatan fluks dalam inti dan juga
melokalisir pengaruh panas dalam daerah alur dan menimbulkan harmonik. Untuk
mengatasi masalah ini, generator praktisnya mempunyai kumparan terdistribusi
dalam beberapa alur per kutub per fasa. Gambar 7memperlihatkan bagian dari
sebuah kumparan jangkar yang secara umum banyak digunakan. Pada masing-
masing alur ada dua sisi lilitan dan masing-masing lilitan memiliki lebih dari satu
putaran. Bagian dari lilitan yang tidak terletak kedalam alur biasanya disebut “
Winding Overhang”, sehingga tidak ada tegangan dalam winding overhang.

Gambar Lilitan Lapis dua

3 |L i l i t a n S t a t o r
Sisi atas slot adalah daerah yang dekat dengan celah udara. Konduktor

penyusun kumparan jangkar ini harus dibentuk terlebih dahulu menjadi kumparan
sebelum diletakkan di dalam slot. Karena satu slot mengandung dua sisi kumparan
yang berbeda, maka kedua sisi kumparan ini dalam satu slot harus diisolasi dengan
baik.

Belitan dua lapis digunakan dalam mesin yang berdaya lebih besar. Pada Belitan
dua lapis ada 2 hal penting yang harus diperhatikan, yaitu:

1. Pada umumnya, jumlah slot pada stator merupakan kelipatan dari perkalian
antara jumlah fasa dengan jumlah kutub .Sebagai contoh pada mesin 4 kutub, 3
fasa, bernilai 12 sehingga jumlah slot yang mungkin digunakan adalah merupakan
kelipatan dari 12, yakni: 12, 24, 36, 48, dan seterusnya.

2. Jumlah kumparan (coil) sama dengan jumlah slot.

4 |L i l i t a n S t a t o r
Daftar Pustaka

http://www.scribd.com/doc/87740667/MESIN-MESIN-LISTRIK

http://kasto-sukasto.blogspot.com/2010/03/belitan-berlapis-ganda.html

http://unilanet.unila.ac.id/~plgsekip/tle/

http://www.automatedbuildings.com/news/jul01/art/abbd/abbd.htm

5 |L i l i t a n S t a t o r

Anda mungkin juga menyukai